Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Delia Kekasihku

Status
Please reply by conversation.

humper

Semprot Lover
UG-FR
Daftar
12 Apr 2016
Post
299
Like diterima
633
Lokasi
Bandung
Bimabet
Prolog
Delia namanya, percaya atau tidak dia adalah pacarku. Mojang priangan asal Cimahi, berhijab, wajahnya cantik, kulitnya putih, tubuhnya semok, banyak yang bilang wajahnya mirip Ummi Pipik. Jujur aku selalu tergoda menikmati tubuhnya saat sedang berkencan. Namun aku tidak mau buru-buru, aku yakin saatnya pasti tiba, saat aku menaklukannya. Aku yakin banyak lelaki yang iri kepadaku, karena berhasil mendapatkan cintanya. Dari segi fisik ya lumayan lah, dan kebetulan aku terlahir dari keluarga yang cukup kaya. Mungkin Delia memang cewek matre, namun tak masalah selagi tidak diluar batas, dan yang penting aku pun harus dapat kenikmatan darinya. Selepas lulus kuliah aku mengelola bengkel ayahku, sementara Delia menjadi teller di sebuah bank. Kami rutin ketemuan setiap weekend, kadang jalan-jalan, makan malam atau menemaninya belanja. Kami baru pacaran sebulan, walaupun begitu aku sudah mengenalkannya kepada orang tuaku, mereka pun suka dengan Delia.

Sebentar lagi long weekend, Jumat sampai Minggu tanggal Merah, aku merencanakan jalan-jalan dengan Delia. Daerah Cipanas Garut adalah tujuan kami, kebetulan Delia punya saudara disana, sekalian berkunjung ke rumah saudaranya. Aku membooking 1 kamar di hotel Sabda Alam untuk tempat menginap. Jumat pagi kami berangkat, Delia sangat cantik dengan celana ketat, baju kemeja dan jilbab ala hijaber. Sepanjang perjalanan kami mengobrol dan aku mencuri-curi pandang body mulusnya.

"Del, kamu cantik banget sih." kataku menggodanya.
"Dah sering banget kali kamu bilang gitu, udah fokus nyetir, jangan jelalatan ke body aku terus." Balas Delia.
"Ye, gak apa-apa kali aku liatin kamu Del, aku kan pacar kamu. hehe" kataku
"Ya tapi jangan pas nyetir juga kali, ntar aja kalau dah sampai hotel. hihi" kata Delia menggoda.
"Wah beneran ya, aku catet omonganmu barusan. Liat aja, aku buat kamu keenakan nanti." ancamku.
"Haha.. dasar ngeres melulu otakmu pikirannya." bantah Delia.

11057971_191707807826998_7999289989555623673_n.jpg


Suasana sejuk menyelimuti Garut hari itu, aku dan Delia cek in di hotel lalu masuk kamar.

"Lho Arya, kok kasurnya cuma satu sih?" Tanya Delia kepadaku.
"Satu juga kan besar, cukup buat kita tidur berdua disana. Hihi." kataku menggodanya.
"Ih dasar, maunya. Gak mau ah, aku kamu kita tidur terpisah!" kata Delia.
"Ayolah. Kamu kan percaya sama aku Del? Aku gak bakal ngapa-ngapain kamu kok Del, paling cuma.." kataku.
"Cuma apa?" kata Delia.
"Liat aja nanti. Hihi.." kataku.
"Dasar! Udah ah. Aku mau mandi dulu, cape di perjalanan." kata Delia.
"Mau aku temenin?" kataku.
"Gak usah. Aku bisa mandi sendiri." kata Delia.

12049253_196116757386103_8778692954278064456_n.jpg


Delia pun keluar dari kamar mandi dengan jilbab merah dan pakaian yang lebih santai. Aku kemudian mandi dan berganti pakaian.

Index:
Prolog
Percumbuan Pertama
Orang Ketiga
 
Terakhir diubah:
hoah new story about jilbab :D

semoga sampe tamat dan gak gantung :hammer:
 
Ijin baca dulu suhu :baca:
 
Prolog kah?? Moga ga ngaret dan ngegantung kyk yg lain :beer:
 
Njir, lihat pict cewenya langsung konak gw. Haha
Lanjut bang. :beer:
 
kalo ceritanya enak, susah buat komeng hehe

jadi kasih saran aja deh, ceritanya dibuat panjang lagi gan, supaya ga kentang tengah jalan haha
 
12383179_484117315105834_1876630641_n.jpg


Percumbuan Pertama

"Del, sini deh!" aku menyuruh Delia untuk duduk di sampingku.
"Kenapa Arya?" Tanya Delia sambil mendatangiku.
"Aku ingin segera menikahimu." Kataku dengan penuh keyakinan.
"Jadi kapan kamu akan melamar aku Ya?" Tanya Delia.
"Secepatnya, kalau bisa bulan ini." kataku.

Delia tersenyum mendengar keinginanku, aku pun bahagia karena hubungan kami akan diakhiri dengan bahagia.

"Del, aku boleh cium kamu?" tanyaku.
"Mmmhh... boleh." ujar Delia sambil mendekatkan bibirnya.

Aku pun mendekatkan bibirku, hingga bibir kami berdua bertemu. "mmmmpphhh.. mmmpphh.." kami berdua mengikuti naluri kami, nafas kami berdua mulai tak beraturan, menikmati luapan birahi yang sudah menguasai kami berdua.

"Kenapa udahan ciumannya?" kata Delia dengan ekspresi yang menggugah birahiku.
"Delia, kamu berbaring ya." pintaku.

Delia pun kubaringkan di atas kasur, lalu aku berada di atasnya seperti posisi ngesex gaya missionary.
Aku pun kembali menciuminya. "Mmpphh.. mmpphhh.." lidah kami saling beradu, kami melakukan frenchkiss seperti di film-film.

"Del, kamu mulus banget." kataku sambil mengelus wajahnya. Delia pun tersenyum ku puji seperti itu.

Lalu dengan tiba-tiba aku daratkan kedua tanganku di atas payudaranya. "Awww!" Delia reflek berteriak dan tangannya berusaha melindungi payudaranya dari tangan nakalku.

"Del, aku ingin menyentuh dua gunung ini, boleh ya.." aku pun merajuk sambil tersenyum.
"Mmmhh.. tapi jangan dibuka ya bajunya" kata Delia.
"Yaudah, gak apa-apa." kataku.

Lalu aku pun meremas-remas payudaranya dari luar bajunya, terlihat Delia mendesah pelan.

"Oohh.. Del, kenyal dan montok, ukurannya berapa?" tanyaku.
"34 D" kata Delia.
"Wah pantes aja. Gimana rasanya kuremas-remas seperti ini payudaramu?" tanyaku.
"Aaahhh.. Delia dah horny, pepek Delia gatel." kata Delia.
"Aaahhh.. Delia sayang. aku juga dah ngaceng banget nih.." kataku.

Lalu aku menindih Delia, tinggiku dan tinggi Delia tidak berbeda jauh, sehingga penisku yang masih tertutup celana pas mengenai vaginanya yang juga masih tertutup celana. Kami berdua bercumbu dengan pakaian yang masih sangat lengkap.

"Aaahhh, Arya, burung kamu dah tegang ya, kena pepek aku tuh." kata Delia.
"Aaahh.. iya Del.." kataku.

Lalu aku menggerak-gerakan pinggulku selayaknya orang yang sedang bersetubuh.

"Aaahh.. aaahh..." Delia mendesah manja membuatku semakin terangsang.

Aku pun menindih dan memeluk Delia, kuperlakukan Delia seperti guling hidup. Lalu aku berbalik sehingga Delia sekarang berada di atasku. Aku kembali menciumi, dan meremas-remas payudaranya.

"Aaaahhh.. Arya, aku pingin pipis." kata Delia.
"Gak usah ditahan, itu pipis enak. hehe" kataku.
"Aaaahh.. aaaahhh..." terlihat Delia sudah mendapatkan orgasmenya.
"Arya aku lemes." kata Delia ambruk di atas tubuhku.
"Yaudah kita istirahat dulu ya." kataku.

Kami pun berbaring berdampingan memandangi langit-langit kamar hotel.

"Kamu nakal ya, aku baru mandi kan jadi harus mandi lagi." kata Delia.
"Tapi kamu suka kan?" tanyaku.
"Ihh.. dasar, ngomong-ngomong kamu belum klimaks ya?" Tanya Delia.
"Iya nih, kamu bantuin aku ya Del." pintaku kepada Delia.
"Hhm.. gimana caranya?" Tanya Delia.
" Ya kamu rangsang aku sampai air maniku." kataku.
"Iihh.. iya gimana cara ngerangsangnya?" Tanya Delia lagi.
"Mmmhh.. gimana ya? kamu kocok dan sepong burungku ya." pintaku.
"Aaahh.. aku belum pernah nyepong Ya." ujar Delia.
"Ya makanya sekarang cobain." kataku.
"Jijik ah, ntar aku muntah lagi." kata Delia.

Aku kemudian membuka relsleting celanaku, terlihat batang penisku menonjol dibalik celana dalam. Lalu aku membuka celana jeans dan celana dalamku, batangku yang berukuran 17 cm mengacung tegak.

"Awww...." Delia spontan kaget dan menutup mata dengan kedua telapak tangannya.
"Gimana Del, bagus kan burungku?" kataku.

Perlahan-lahan Delia membuka membuka kedua matanya, lalu dia memperhatikan batang penisku.

"Arya, punya kamu gede gini, apa muat kalau nanti dimasukin ke pepek aku?" Tanya Delia.
"Haha. Iya lah, ayo donk dipegang." perintahku.

Perlahan-lahan tangan Delia mendekati batang penisku, lalu aku seperti tersetrum.

"Aaahhh.. terus sayang, kocok-kocok penisku." pintaku.

Delia pun mengocok penisku dengan pelan, tangannya yang mulus membuatku keenakan. Delia tersenyum melihat ekspresiku yang merem melek keenakan.

"Aaaaahhh... ooohhhh..." aku semakin keras mendesah, Delia mempercepat kocokannya.

Aku pun menahan tangan Delia, lalu bangkit dari tempat tidur dan berdiri.

"Del sini, coba sepong penisku." pintaku.

Delia pun mendekatiku, lalu berjongkok, bibirnya perlahan mengulum penisku.

"Uhuk.. uhuk.." Delia batuk-batuk.
"Kenapa sayang?" tanyaku.
"Mmmhh... ga enak, asin." ujar Delia.

Namun Delia kembali mencoba penisku, kulumannya terasa sangat nikmat, dan akhirnya pertahananku jebol.

"Del, aku mau keluar." ujarku.

Delia dengan spontan melepas penisku, dan crot.. crot.. crot.. sedikitnya 5 kali air maniku menyemprot mengenai wajah dan jilbab merahnya.

"Aaahh.. enak banget sayang.. makasih.." ujarku.
"Iihhh... wajah dan jilbab aku jadi kotor kena mani kamu.." kata Delia.
"Hihi.. yaudah mandi lagi aja." ujarku.
 
Terakhir diubah:
ditunggu lanjutan nya suhu, sampe tamat ya, seru cerita hijabers neh, suka banget
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd