Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Bimabet
Lanjut lagi mumpung ada senggang pemirsa


"Iya jadi gimana pak...? Oh...oke, gampang kalau emang udah sepakat... iya nanti saya obrolin sama suami...iya pak, selamat malam juga...!".

Malam itu Nugi mendengarkan sang istri yang tengah bercakap dengan seseorang di telepon. Sepertinya obrolannya sangat penting, hingga Nugi tak mau mengganggu kegiatan sang istri.
Baru setelah terdengar sang istri mengakhiri percakapan dan menutup ponselnya, Nugi berani untuk menghampiri.

"Siapa yang nelpon bu...? Kayaknya penting banget!". Tanya Nugi sambil duduk disamping Risma sang istri.

Risma tak langsung menjawab pertanyaan dari suaminya, ia malah melingkarkan lengannya dileher sang suami. Lalu dengan tersenyum manja, ia mengecup pipi suaminya.

"Pokoknya kalau ibu kasih tau, ayah pasti suka...hehe...!". Ucap Risma sebelum bibirnya melumat mesra bibir Nugi.

Nugi yang penasaran dengan apa yang tadi diperbincangkan sang istri dengan seseorang ditelpon nampak kurang bergairah untuk meladeni kemesraan sang istri.
Hingga Risma melepaskan pagutannya dan memasang wajah kesal dihadapan suaminya.

"Ayah jahat...ibu lagi pengen malah gak dilayanin...hmmm...!". Umpat Risma dengan wajah kesal namun menggemaskan.

"Hehe...lagian ayah tanya malah jawabnya kemana aja ibu tuh...!". Jawab Nugi sambil memegang kedua pipi sang istri.

"Yaudah ibu cerita...tapi cium dulu, sambil kobelin memek ibu juga ya yah..***tel nih pengen diewe...hihi...!". Ucap Risma enteng dan tanpa malu-malu meminta pada Nugi sang suami.

Mendengar permintaan sang istri, Nugi hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia begitu bangga dengan perubahan perilaku sang istri yang saat ini sudah begitu terbuka dalam urusan seks. Padahal dulu Risma adalah perempuan yang menganggap jika seks adalah hal yang sangat tabu untuk diperbincangkan.
Sejurus kemudian, pasangan suami-istri itu sudah terlihat saling melumat. Suara gumaman Risma berpadu dengan suara kecipak air liur yang bercampur dibibir keduanya.
Tangan Nugi pun sudah menyelinap kedalam daster pendek yang Risma kenakan malam itu dan bergerak-gerak di area selangkangan sang istri.

"Mmmhhh...iyah...ah...yah...memek ibu udah basah kan...ahhh...ibu sange dari tadi...ah...ngobrolin tentang...ahhh...ngewe...sama Pak Yosep...uhhh...!". Risma mengungkapkan apa yang ia rasakan sambil mengungkapkan perbincangan yang ia lakukan tadi di telepon.

Sambil merasakan kenikmatan dari jari sang suami yang keluar masuk dimemeknya, Risma bercerita pada Nugi.
Rupanya, Pak Yosep meminta bantuan kepada Risma untuk membuat istrinya bisa menjadi sebinal dirinya. Pak Yosep sangat ingin melihat istrinya berhubungan intim dengan laki-laki lain.
Pak Yosep bilang bahwa ia telah berhasil membujuk istrinya, namun belum menemukan patner yang bisa dipercaya dan masuk kedalam kriteria sang istri.
Risma sendiri menyarankan kepada Pak Yosep untuk mencoba soft swing. Ia menawarkan Nugi suaminya untuk diperkenalkan kepada istri sang kepala sekolah, dan ia pun menjelaskan jika dirinya dan Nugi sang suami telah begitu terbuka dalam urusan ini.

"Ahhh...hmmm...uhhhh...kontol ayah jadi keras gini...euuuhhh...pasti bayangin ngewe Bu Cintya ya...ahhh...sabar ya yah, nanti ibu rayu biar kontol ayah bisa balas dendam nyoblos memek istri Pak Yosep...ahhhh...kan ibu juga udah sering diewe sama dia...hmmm...uhhh...ahhh...enak yah...ahhh...!". Ucap Risma sambil diselingi desahannya yang semakin menggoda sang suami untuk lebih kasar mengocokan jari dimemeknya.

Nugi yang mendengar cerita sang istri kali ini benar-benar dibuat terangsang. Bukan hanya binal, Risma juga ternyata pintar untuk mencarikan mangsa baru untuknya.
Saat itu terlihat Nugi yang sedang menghisap puting sang istri yang terlihat megap-megap merasakan kenikmatan.
Hingga tubuh Risma pun kelojotan dan mengejang pertanda orgasme telah ia dapatkan.

"Bu...pindah ke kamar yuk, takut ketauan anak-anak kalo kita ewean disini...!". Ucap Nugi sambil mengelus kepala sang istri dan mengecup keningnya.

Risma pun tersenyum sambil menjulurkan kedua tangannya terhadap Nugi pertanda dirinya meminta untuk digendong sang suami.

"Gendong yah...kaki ibu lemes...hihi...!". Ucap Risma dengan senyum manjanya.

Nugi dengan gagah menggendong sang istri dan berjalan menuju kamar peraduan mereka berdua.
Sesampainya dikamar, Nugi melemparkan Risma sang istri keatas tempat tidur dengan kasar sehingga jeritan kaget sang istri pun terdengar.
Lalu Nugi mulai melepas pakaian yang ia kenakan dengan tergesa-gesa.
Risma yang mengerti gelagat suaminya yang ingin bermain kasar berpura-pura memasang wajah ketakutan. Ia beringsut memundurkan tubuhnya hingga berada dikepala ranjang.
Akting Risma semakin membuat Nugi senang. Ia menaiki tempat tidurnya dan merangkak pelan ke arah sang istri. Bak hewan buas yang mengintai mangsanya yang sudah lemah, Nugi menyeringai memasang raut wajah kejam.

"Ka...kamu mau apa...? Jangan... pergi sana...ahhh...jangan dekati saya...!". Ucap Risma dengan raut wajah ketakutan dan tubuh yang ia tutupi dengan selimut.

Nugi semakin terangsang melihat kelakuan sang istri, ia semakin mendekat dan merangkak diatas tubuh istrinya. Menyingkap selimut yang dipegangi Risma dan merentangkan kedua tangannya.
Pantat Nugi pun bergerak maju mundur untuk menggesekan biji kontolnya di area perut Risma yang masih menggunakan dasternya. Bahan daster yang lembut berpadu dengan geliat tubuh sang istri jelas membuat kontol Nugi semakin mengeras.

"Ahhh...tidak...hmmm...jangan...ahhh...jangan nodai saya...!". Kembali akting Risma memprovokasi sang suami, saat itu ia mencoba menghindari Nugi yang hendak mencium bibirnya hingga air liur sang suami belepotan diwajahnya.

"Diam... nikmati saja wanita jalang...jangan melawan, nanti juga kamu akan keenakan...!". Kali ini Nugi membentak sang istri dan mencengkram rahangnya sebelum ia melumat ganas bibir istrinya.

Perlakuan kasar sang suami benar-benar membuat Risma semakin terangsang. Ia kali ini tengah berkhayal jika dirinya sedang mengalami pelecehan dan hendak diperkosa oleh seorang pria kasar.
Begitu juga dengan Nugi, berhubungan seks yang begitu banyak variasi bersama sang istri memang sangat membangkitkan birahi. Hingga ia tak pernah bosan untuk menggumuli Risma istrinya sendiri, walaupun diluar sana semakin banyak wanita yang memberikan kepuasan terhadapnya. Baginya, Risma adalah segalanya.
Seks dan cinta memang harus dipisahkan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, begitulah menurutnya dan terbukti kegiatan seks sang istri selain dengannya tak mempengaruhi kemesraan dalam rumah tangga mereka.

Risma masih melawan, tubuhnya masih menggeliat untuk menolak apa yang diinginkan oleh suaminya. Namun didalam hatinya ia terus berharap agar Nugi memperlakukannya lebih kasar lagi.
Kali ini sambil melumat kasar bibir sang istri, tangan Nugi pun meremas-remas payudara Risma dengan kasar. Bahkan terlihat beberapa kali ia melepas pagutannya dan meludahi mulut sang istri yang semakin tak berdaya karena ia mencengkram rahangnya.
Pagutan Nugi mulai merambat turun, kali ini ia memberikan beberapa tanda merah dileher istrinya. Turun lagi dan berakhir diselangkangan sang istri.
Nugi menyampirkan celana dalam sang istri, beberapa kali meludahinya lalu mulai membenamkan wajahnya disana. Menjulurkan lidahnya untuk mengobrak-abrik lubang memek Risma.
Tubuh Risma pun melengkung, matanya terpejam rapat, selangkangannya pun semakin ia tekan ke wajah suaminya. Ia melenguh tak kuasa menahan kenikmatan yang Nugi berikan melalui jilatan dilubang memeknya.

"Aaaahhh...anjjjjiiii....jangan...ahhhhh...bajjjinga....ahhhh...bucat...ahhh...!". Maki Risma terhadap suaminya ketika kembali mendapatkan orgasme.

Setelah orgasmenya reda, Risma kembali beringsut menjauhi suaminya yang kini terlihat sedang menyeka bibirnya yang basah karena semprotan cairan dari memek istrinya.
Wajah Nugi benar-benar terlihat begitu beringas dimata Risma. Apalagi kali ini Nugi berdiri diatas ranjang dan melangkah menghampiri tubuh istrinya yang semakin terpojok dengan masih memasang mimik wajah ketakutan.
Nugi menjambak rambut sang istri, lalu mengarahkan kepala Risma keselangkangannya seolah-olah ia sedang memaksa sang istri untuk mengulum kontolnya.
Wajah Risma yang memelas tak membuat Nugi mengurungkan niatnya guna berlaku kasar kepada istrinya. Begitupun dengan Risma, perlakuan kasar sang suami terhadap dirinya malah semakin menaikan birahi ditubuhnya.

"Glok...glok...hokkkk...glok...aaaahhhh... ammmpun...hkkkk...!". Suara dari bibir Risma ketika Nugi mengocokan kontolnya disana.

"Kulum yang bener lonte...heeeehhh...!". Bentak Nugi sangar terhadap sang istri.

Puas mendapatkan pelayanan dari sepongan sang istri terhadap kontolnya, Nugi menyuruh Risma menungging. Beberapa kali ia menampar bulatan pantat sang istri yang begitu menggoda hingga beberapa tanda merah tercetak jelas disana.
Tanpa menghiraukan suara sang istri yang kian nyaring terdengar diruangan itu, Nugi pun mencobloskan batang kontolnya kedalam lubang memek Risma.
Mendapat serangan mendadak dari sang suami, sontak membuat Risma melenguh seperti serigala.

"Auuuuuhhhhh...hhh...kamu jahat...anjing...dalem banget ahhhhh...!". Ungkap Risma ketika merasakan batang kontol Nugi yang semakin ditekan dilubang memeknya.

Nugi sendiri begitu menikmati ketidakberdayaan sang istri. Ia menghujamkan batang kontol itu dengan beringas sambil menjambak kembali rambut sang istri dan lagi-lagi menampari bulatan pantatnya.
Mendapat siksaan yang bercampur dengan kenikmatan membuat Risma semakin lupa daratan. Khayalannya diperkosa pria kasar seakan tengah menjadi kenyataan. Hingga kembali datangnya orgasme tak bisa ia elakan.

"Heh... lonte...ahhh...katanya gak mau diewe...euhhh...malah muncrat lagi memeknya...ahhh...enak...hehhhh?". Ucap Nugi ketika merasakan batang kontolnya diguyur cairan didalam lubang memek istrinya.

"Ahhh...he'eh...enak ahhh...iyah...!". Risma tak mampu menjawab.

Setelah istirahat sejenak, Risma bangkit dari rebahnya. Ia menopang kepalanya sambil menghadap sang suami yang masih terengah-engah mengatur nafasnya. Tampak senyuman menghiasi wajah cantik istri Nugi tersebut tanda ia begitu puas dan menikmati pertempurannya dengan sang suami barusan.

"Heh...bajingan, masih kuat gak ngewein lontenya? Hihi...sekarang giliran aku ya yang diatas...!". Ucap Risma enteng sambil menaiki tubuh sang suami dan meraih kontol tegang Nugi untuk ia jejalkan kedalam lubang memeknya sendiri.

Sesaat kemudian kembali lenguhan manja Risma terdengar. Kali ini tubuhnya terlihat sedang turun naik menunggangi tubuh suaminya.
Nugi pun begitu puas melihat kebinalan istrinya dari bawah. Kesabarannya untuk meluluhkan hati sang istri membuahkan hasil yang memuaskan.
Bukan hanya binal untuk suaminya, Risma pun kini tak pernah menolak jika ada laki-laki yang ingin menyarangkan kontol dilubang memeknya. Tua, muda, besar, kecil, panjang ataupun pendek, semua bisa Risma cari sisi kenikmatannya.

"Uhhh...shhh...kontol ayah emang yang paling nikmat ahhh...!". Ucap Risma mengungkapkan apa yang dirasakannya saat itu.

Nugi menikmati tingkah istrinya yang kini sedang menggoyang kontolnya, ditambah lagi tangan Risma yang sedang meremasi payudaranya sendiri menambah imej istri Nugi itu semakin terlihat nakal.
Apalagi kata-kata kotor yang sering terdengar keluar dari mulut Risma yang bertolak belakang dengan profesinya.
Hal itu membuat Nugi semakin merasa beruntung memiliki istri seperti Risma, dimana setiap fantasinya bisa diwujudkan oleh istrinya.

"Heh...bangsat...ngelamun aja...ahhh...udah mau bucat lagi inih...ahhh...ahhh...nikmat...ahhh...!". Ungkapan Risma yang mendapatkan kembali orgasmenya membuyarkan lamunan Nugi. Diikuti kedutan memeknya yang terasa semakin menjepit batang kontol sang suami.

Tak ingin membuang waktu dan melewatkan kenikmatan yang sedang dinikmati oleh sang istri, Nugi membalikan posisi. Kini Risma yang mengangkang dibawah tindihan Nugi merasakan ngilu yang teramat sangat dilubang memeknya, ketika tanpa ampun Nugi kembali mengocokan batang kontolnya dengan kecepatan tinggi disana.

"Aaaa...annnn...anjiiing...ampun...ahhh...maasih ngilu memeknya...ahhh...udah stop...ahhh...anjiiing...pipis...ibu pipis yah...ahhh..ampun...!". Risma merengek merasakan ganasnya serangan sang suami hingga ia terkencing-kencing.

Hingga beberapa menit kemudian Nugi akhirnya menumpahkan spermanya didalam memek istrinya. Semprotan sperma yang dirasakan oleh Risma tentu saja membuat dirinya juga kembali mendapatkan orgasme yang kesekian kalinya.
Hingga pagi mereka tidur dalam keadaan telanjang dan saling berpelukan. Kepuasan dalam mereguk kenikmatan benar-benar membuat keduanya lemas tak bertenaga.


Lalu bagaimana dengan yang lainnya?
Komen aja dulu...nanti lanjut lagi ya huuuuu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd