Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

rumah Dave yang baru, beli bahan bangunannya di toko ci Fanny. hahahaha...
jadi kemungkinan bakalan ada kejadian antara Ale vs Dave. 😂
Habis ini ada renovasi rumah, Ale antar bahan bangunan, ketemu Tari deh..
Eh, di tengah jalan pulang, nyenggol mobil Ina..
Mereka berantem, yg melerai pak Jumadi..

Panjang deh ceritanya.. kayak tersanjung
 
Sorry ya hu biar ane bajingan tp tetap mengunakan standan tunggal wkwkwkwkwk
Lha suhu emang gila cerita'y di aduk2 semua perasaan pembaca yg bajingan eh budiman ding ekwkwkwk
Cerita ente tuh hu pokok'y byuuuuhhhhh
Klo deket ane cipok hu ente wkwkwkw
 
BAB XXXII



Genta Cinta tak bertuan



Sepasang mata Prasetyo bagaikan tidak percaya melihat status whatsapp dari nomor ponsel milik Tari. Sebuah pemandangan dari kamar dengan sebuah kolam renang pribadi, meski wajahnya tidak terlihat, namun tangan kirinya yang ikut terpotret, membuat Pras jadi bertanya tanya seketika melihat status sahabatnya itu.

Dia sempat mengedarkan pandangannya ke ruang restoran tempat mereka sarapan pagi ini. Namun dia tidak melihat wajah Dave dari tadi pagi. Padahal dia ingin bicara sejenak dengan Dave, sekaligus mengucapkan terima kasih atas bantuan sahabatnya untuk penunjukan ke dirinya dan perusahaannya untuk membantu event ini.

Seketika dia meyakini kalau Tari ada disini. Mungkin dia bisa berkilah bahwa itu foto dari Dave, jika dia semisalnya ditanya, namun tangan kirinya yang ikut terpotret jelas itu milik Tari, karena ada gelang emas yang sering dipakainya, dan di instagram mereka berdua saling follow, jadi dia ingat sekilas bagaimana penampakan Tari.

Prasetyo lalu segera ingat siapa yang bisa dia tanya

Morning Wik…. lu tahu ngga tari lagi dimana?

Agak lama, tapi dibalas kemudian

Di rumahnya kali, atau ngantor pagi ini.

Prasetyo membaca dan mengetikkan pesan, lalu

Wait yah, gue tanya dia dulu

Tiba-tiba sebelum dia membalas whatsapp Wiwik, sudah duluan dikirim pesan oleh wanita itu

OK

Tidak lama kemudian

Pras, lagi di Bali katanya

Shit. Pasti ada disini dia, bisik hati Prasetyo

Oke Wik

Kenapa lu? Kenapa ngga lu tanya aja langsung?

Iya nanti gue tanya. Thanks Wi


Sejurus kemudian sepertinya Wiwik sadar kalau Prasetyo sedang berada dimana.

Eh, lu juga lagi di Bali kan? Acaranya Dave?

Iye…..

Hmmmmm, gue tahu kenapa lu nanya ama gue

Wwkkwkwkkwkw udah ah…… makasih yah Wik…..


Di Bali Prasetyo geleng -geleng kepala begitu mengetahui apa yang terjadi. Meski ini baru terkaan, namun dia bisa menebak bahwa dengan adanya foto itu, dan tidak ahdirnya Dave dalam acara sarapan bersama pagi ini di restoran dibawah, dia wakin kalau ada yang sedang terjadi diantara dua sahabatnya itu.

Sedangkan di Jakarta sendiri, Wiwik malah bengong setelah selesai whatsappan dengan Prasetyo. Dia meski tidak akan menghalangi jika cerita lama yang tidak tuntas antara Dave dan Tari terulang kali ini, namun dia bisa membayangkan seterjal apa jalan yang akan dilalui oleh dua orang sahabatnya ini.

I just want to be happy……!!!

Status di whatsapp milik Tari pun terbaca oleh Wiwik. Selain tulisan tersebut ada foto tangannya yang terlihat sepotong dengan latar belakang balkon hotel. Dia yakin apa yang ditanyakan oleh Prasetyo, pasti karena melihat status Tari.

Wiwik sulit rasanya membayangkan jika hubungan mereka kembali berkobar dengan nuansa yang berbeda. Suku yang berbeda, agama yang berbeda, status Tari yang masih istri orang, jelas akan sulit diterima oleh orangtua Dave yang Wiwik tahu persis jika Dave sangat patuh dengan ibunya.

Belum lagi satu misteri yang hingga kini belum diketahui oelh sahabat-sahabatnya, termasuk dirinya, bahkan mungkin oleh Tari sendiri. 7 tahun lebih Dave di Jepang, apa mungkin pria sepintar, sekarismatik, dan keren seperti dirinya lalu betah menyendiri?? Jika nanti tiba-tiba ada wanita lain yang muncul dan mengaku sebagai ekkasih Dave? Apa yang akan terjadi? Belum lagi perceraian Tari yang hingga kini baru mau diurus oleh Tari?

Pake kondom geblek……

Potongan chat di whatsapp yang hendak dkirim oleh Wiwik ke Tari, meski kemudian dihapusnya sebelum dikirim.



******************

“baru jam 8…. “ bisik Tari sambil memeluk Dave dari belakang yang sedang bersiap siap.

Dave hanya tersenyum, dia merasakan ada gundukan hangat yang menempel meski dibatasi kaos singlet. Gundukan yang semalam hingga pagi ini sudah memberinya kehangatan yang sejak dulu dia impikan.

“nanti aja yah, jam setengah 9 baru turun…..” bisiknya lagi.

Tangannya merayap ke dada Dave yang telanjang, karena masih menggunakan celana panjang dan belum memakai kaos dalam.

“ada briefing dengan anak-anak dulu…..”

“hmmmmm” agak manja kini Tari sambil mencium punggung Dave

“masih belum puas pelukan ama kamu…..”

Tadi pagi mereka kembali bercinta dengan hebatnya.

Kini tidak ada lagi penghalang diantara mereka. Tari pun sekarang sudah tidak malu-malu lagi, dia bahkan bebas mengekspresikan keinginannya untuk bercinta dengan Dave. Seperti pagi ini dia memeluk dan bermanja manja dengan Dave.

Dave adalah milik aku sekarang, bisik dia dalam hatinya.

“ pengen renang….”

“renanglah….”

“ih, gimana sih…. maunya renang sama kamu……”

Dave tertawa

“sekarang aku itu maunya ama kamu……”

Diam yang dipeluk

“boleh kan?”

Dave menganggukkan kepalanya

“nanti aku mau keluar sebentar beli baju renang, soalnya ngga bawa….”

“oh oke…. mau pakai supir?” Dave memang disediakan kendaraan khusus beserta sopir untuknya selama disini.

“boleh sayang…..”

“oke….”

“jam 12 udah selesai kan?”

“iya, sekitar jam segitu….”

“jam 11.30 aku usahakan udah balik…. sekalian beli makan untuk kita….”

“yah sudah… mau pesan di hotel juga ngga apa-apa….”

“ngga lah, pengen beli aja nanti diluar dan dibawa kesini….”

Dave tersenyum kembali

“mau renang tapi nanti ditemenin sama kamu….”

Dave tertawa

“renang aja sendiri disitu….”

“ngga ah… maunya nunggu kamu…..”

Dave tertawa kembali.

“aku beli yang two piece boleh kan?” ujar Tari lagi

“kan renangnya disini…. ngga ada yang lihat….”

Dave menganggukan kepalanya

“boleh…..”

“asyik…..”

Tari kemudian tersenyum sambil memeluk dan mencium punggungnya Dave. Dia merasa sangat bahagia karena akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama Dave. Dan sebuah kebahagiaan tersendiri baginya bisa memberikan apa yang dia miliki saat ini untuk Dave.

Dia bahkan masih memeluk Dave saat pria itu pamit untuk turun ke ballroom karena acara akan segera dimulai. Dia bagaikan seorang istri yang masih manja-manja saat melepas suaminya bekerja. Mencium Dave, memeluk pria itu dan berharap agar sukses dalam semua aktivitasnya hari ini.

Tari sudah semakin kuat tekadnya untuk mengakhiri pernikahannya dengan Yudi, yang rasanya dia pun sudah sangat hambar, mungkin sama hambarnya dengan perasaan Yudi yang kini sudah tinggal bersama model selingkuhannya itu.

Dia bukan tidak menyadari akan tingginya tembok yang harus dia lalui dengan Dave nantinya. Namun dia yakin semua akan bisa dia lalui. Karena baginya Dave adalah sosok yang mencintainya dengan tulus dan hanya ada dirinya di hatinya Dave. Beda dengan Yudi, yang menduakannya selama ini.

I am not the old Tari, Mas Yudi…. bisik hatinya

Kamu bisa berbuat sesuka hati kamu sekarang dan aku tidak akan pedulikan itu sama sekali.

Aku ingin buka jalan yang baru untukku, karena aku berhak untuk bahagia, dan bahagiaku saat ini adalah bersama Dave, pria yang sangat mencintaiku, dan kini akupun sangat mencintainya, dengan segala hal yang dia miliki.

Dia tersenyum sendiri dan masih merasa bagaikan ini semua mimpi semata. Bercinta dengan Dave tadi malam hingga pagi tadi, dia dibuat berkali kali mengalami orgasme yang luar biasa. Dave sangat luar biasa dalam memperlakukan dirinya diatas ranjang.

Badannya merinding mengingat tadi pagi dia sambil menunggingkan pantatnya, sebuah posisi idamannya dalam bercinta ialah doggy style, dan juga Woman on top. Dia sangat menikmati dan puas banget dengan permainan Dave tadi malam hingga tadi pagi. Bahkan birahinya naik lagi mengingat tadi saat mandi bersama, bagaimana mereka berdua saling berpelukan dan bermesraan, menjadikan hal ini sangat menyenangkan sekali, dan tidak dia alami dengan Yudi selama ini.



*******************

Acara sudah selesai, namun Dave harus menjawab pertanyaan dari Keiko

“kenapa tidak hari ini pulang?”

“aku masih lelah, besok mungkin pagi….”

“oh…..”

Beberapa hari yang lalu memang Dave yang bilang jika selesai sehari, dia akan segera pulang. Makanya saat dia mencancel tiket pesawatnya dan merubah untuk kembali besoknya lagi, jadi pertanyaan, termasuk dari Keiko

“ I wish I was there with you…..”

Dave tersenyum

“my wishes so…..”

Dia tahu dia sedang berbohong ke Keiko. Dan dia sadar akan kesalahannya itu

“oke, take your time…..”

“thanks….”

“jaga kesehatan kamu….”

“iya. I will let you know once my flight confirmed….” ujar Dave

Perilaku Keiko yang belakangan ini agak sedikit demanding memang membuat Dave agak kesulitan untuk bergerak jika dia kini bersama Tari. Keiko tidak segan menelpon atau bahkan vidio call jika Dave agak lama membuka whatsappnya. Dia sadar wanita ini memang dalam kondisi yang labil, sehingga menuntutnya untuk tahu dimana Dave berada jika dia sedang rindu.

Dan tadi malam dengan bercintanya dia dengan Tari, membuat semua planning awal pun jadi berantakan.

Dia sadar jika dia sudah salah besar dengan melakukan ini

Meski cintanya tidak pernah padam terhadap Tari namun tetap saja ada banyak batasan yang harusnya tidak dia langgar. Bagaimana pun Tari adalah istri orang, sahabatnya sendiri, dan bahkan dia sudah berkhianat terhadap Keiko, meski diantara dia dan Keiko tidak ada komitment untuk jalan lebih jauh, tapi dari perlakuan dan perasaan yang Keiko taruh untuknya, dia tahu seberapa besar Keiko menaruh harapan untuk hubungan mereka.

Aku mau pindah ke Jakarta, if you want… demikian katanya waktu itu

Belum lagi sesekali dia suka menyentil terkait harapannya untuk punya anak.

Ini sebuah perkataan yang nyaris dulu dia tidak pernah dengar selama mereka bersama sekian tahun di Jepang. Namun begitu mereka terpisah, Keiko bagaikan menjadi wanita yang baru yang berbeda dengan Keiko yang dulu, yang mandiri dan hanya perlu seks dengan Dave, hanya perlu Dave sebagai teman liburan, teman jalan, dan juga teman berbagi dalam banyak hal tanpa harus dibebani dengan ikatan pernikahan atau kewajiban memiliki anak.

Kini Keiko sudah menjadi wanita yang berbeda. Dia rajin telepon Iva, belajar bahasa Indonesia, sering menelpon dirinya secara rutin, dan berkali kali mengingatkan Dave untuk meluangkan waktu ke Jepang, agar bisa bertemu dengan dirinya.

Celakanya, disaat Dave ingin mencoba menyikapi sikap Keiko yang menunjukkan arah yang positif, dia malah dihadirkan kembali cinta lamanya yang dia coba lupakan lewat sosok Tari. Sekian tahun dia mencoba melupakan itu semua, namun semua berantakan saat Tari kembali hadir dan kini hadir bersemayam di hari-harinya.

Senyuman Tari, sikap manjanya dia, kolokannya yang selama ini bagi Dave dulu jaman kuliah seperti jadi hiburan dan rutinitas untuknya, karena dia sangat mencintai Tari. Dan semua itu hadir dengan bentuk yang berbeda, di mana kali ini Tari membuka pintu yang lebar untuknya, bahkan sedikit memaksanya untuk masuk ke dalamnya.



*********************

baju renang two piece sexy melekat di badan Tari.

Dia terlihat gembira sambil merendamkan badannya di kolam renang private yang tersedia di kamarnya itu.

“sayang…. yuk….” ajaknya sambil memanggil Dave untuk ikut renang

“ngga ah….”

“ih… ngga seru….”

Dave hanya tersenyum, dia memperhatikan Tari yang dengan sensualnya seperti berenang dan menggodanya, sambil sesekali membalas whatsapp dan email yang masuk lewat ponselnya, karena kemarin seharian dia tidak mengecek ponselnya.

“ sayang….” ujar Tari sambil tangannya diletakkan dipinggir kolam renang dan dagunya diletakkan diatas lengannya

“ya….”

“ mau keluar ngga?”

Dave diam sesaat

“jalan?”

Tari menganggukkan kepalanya

“kemana?”

“terserah…. Bali khan banyak tempat bagus…..”

Dave menganggukan kepalanya

“apa mau dikeluarin lagi?” goda Tari nakal

Dave tertawa mendengarnya

“ya sudah… lihat nanti yah….”

“oke….”

Puas berenang, Tari kemudian naik ke dari kolam. Dia kemudian masuk kedalam kamar kembali, lalu keluar kembali menemui Dave yang hanya dengan celana pendeknya, dan dia dengan berbalutkan handuk saja.

“sayang….”

Dave mengalihkan perhatiannya ke Tari.

Wanita itu kemudian duduk diatas pangkuan Dave yang sedang duduk di sofa di pinggir kolam

“cium…..” sambil memonyongkan bibirnya

Dave lalu mencium bibir Tari dengan lembut

“i Love you, sayang…..” bisik Tari sambil memeluk Dave

Dave terdiam sesaat

“ ayang mo mandi ngga?”

“hmmmmm”

Tari tertawa tiba-tiba

“yang ini yang mau mandi kayaknya…..” bisiknya genit sambil menggesekan pantatnya di selangkangan Dave yang sedang didudukinya, karena dia bisa merasakan kalau Dave kini mlau menegang urat bawahnya

“yuk……”

Dave tersenyum

Sambil berciuman dengan mesra sesaat. Tari lalu melepaskan ciumannya, mengetatkan Handuknya yang agak longgar akbibat gerakannya saat duduk di pangkuan Dave, lalu berdiri dan menarik Dave kedalam

Panas di Bali memang tidak seperti di Jakarta. Namun suasana panas di ranjang di Bali lebih dahsyat dibanding di Jakarta.

Lenguhan dan rintihan saling bersahutan di kamar. Pelukan dan remasan tangan Tari bagaikan mencengkram punggung Dave yang kekar yang konstan naik turun seirama dengan goyangan pantatnya.

Bibir indah yang tidak bosannya dilumat dan menempelnya dadanya ke dada Tari, bagaikan semacam sebuah pendorong adrenalinnya untuk berpacu, dan membuatnya bagaikan terpompa darahnya seiring dengan rapatnya tubuh keduanya yang terus menempel dan saling memberi kenikmatan

Gigitan lembut di kuping Dave bagaikan membuat dia semakin bersemangat memacu birahinya

Bibir yang menyusuri leher Tari pun membuat wanita itu bagaikan sulit menahan untuk tidak segera tiba di puncak nikmatnya

Ini Dave aku…..

Ini pria idaman aku….

Ini pria yang mencintaiku dan harus kumiliki…..

Semua desah birahi dan pikiran liar yang berlarian di kepalanya lalu terhempas dengan sebuah cresendo indah yang mengantarnya ke puncak birahi, dimana dia mengetatkan pelukannya dan setengah menggigit pundak Dave, yang tidak lama kemudian disusul oleh Dave dengan kembali melontarkan semua sisi perjuangannya diatas perut Tari.



********************

“sayang….”

“hmmmmm”

Keduanya dalam keadaan telanjang dan berlindung di balik selimut

“males yah keluar?”

Dave tertawa

“ayo kalo mo keluar…..”

“Malaman aja yah…..”

Dave menganggukan kepalanya

Tari terdiam sesaat

“besok kita dah balik lagi……”

Dave membenarkannya dalam hatinya

“sayang pulang ke Bogor?”

“iya…..”

Tangannya Tari masih mengusap dada telanjang Dave

“makasih yah…..”

“untuk apa?”

“untuk semuanya…..”

Dave terdiam

“untuk cinta kamu…. perhatian kamu… semangat yang kamu berikan…… semuanya deh….”

Dave hanya membisu mendengar kata-kata Tari

“aku ngga tahu gimana hidup aku kalo ngga ada kamu saat ini……” bisiknya lirih

Bagi Dave ini bukan hal yang ideal. Ini merupakan dilema besar yang harus dia hadapi dalam waktu dekat ini. Pengharapan besar dari Tari ke dirinya kini sudah semakin besar dan terus akan membesar seiring waktu, apalagi dengan status hubungan mereka saat ini.

Tidak mungkin dia akan bilang bahwa mereka hanya lah sebuah hubungan seks.

Tidak mungkin juga dia menyangkali kalau dia tidak mencintai Tari

Ini di luar dari apa yang direncanakan oleh Dave awalnya, yang berpikir bahwa dia tidak akan menemui Tari lagi. Kalau pun bertemu mungkin hanya ingin menyampaikan bahwa dia baik-baik saja meski gagal membawa cintanya ke tempat yang lebih jauh bersama Tari dulunya.

Namun kini semua berbalik arah baginya.

Jika orang lain akan bahagia karena bisa berada di tempat yang dari dulu dia idamkan ada bersama wanita yang dia cintai selama ini, namun sekarang dia justru dihadapkan dengan situasi di mana dia harus menerima bahwa wanita yang dulunya dia tinggalkan Jakarta untuk berjuang menghindari dan melupakannya, kini malah berlari membawanya ke fase itu, tanpa dia mampu tolak.

Apa yang dia harus sampaikan ke Keiko nantinya??

Apa juga yang harus dia katakan ke inang terkait ini??

Dave menghembuskan nafasnya agak kencang

“yang….” bisik Tari membuyarkan lamunannya

“ya….”

“jangan tingggalin aku yah…..” bisiknya sambil mencium pipi Dave

Dave terdiam

“janji……?”

Dave hanya menatap wajah Tari yang sedang dalam pelukannya

“ aku ingin segera bersskan urusan aku…..” mata itu terlihat sungguh-sungguh dan menatap Dave dengan penuh binar

“agar jalan kita bisa lempeng……”

Dave masih terdiam

“aku ngga mau nuntut apa-apa dulu…. ngga mau mikir apa-apa dulu juga…. “ bisiknya lagi sambil mencium dada Dave yang terbuka

“hanya ingin segera selesai dengan Yudi….. dan mulai hidupku yang baru….”

Dave tersenyum

“dan aku berharap hidup aku yang baru, ada tangan kamu yang bimbing aku kesana…..” ucapnya dengan penuh harap.

Bagi Tari, ini merupakan denting cinta yang merdu dan indah bunyinya, karena dia bisa merasakan bahwa nada asmara itu begitu terdengar jelas tanpa dia harus menjelaskan bagaimana indah sebuah nada yang lahir dari paduan kasih dan sayang yang tulus yang dia rasakan saat ini bersama Dave.

Namun bagi Dave, ini merupakan sebuah isyarat yang harus dia teliti dan jaga betul, karena isyarat ini bagaikan signal tanpa bisa di deteksi akan ke mana arahnya, seperti sebuah irama dilema yang tidak bertepi. Berbunyi tapi tidak merdu di telinganya, atau tepatnya seperti genta yang sumbang suaranya, genta cinta yang indah, namun tidak bertuan dan berkabut.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd