Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT cerita ruwet

mau pake mulustrasi ndak ya?


  • Total voters
    258
  • Poll closed .
jos gandos lah
 
UPDATE

[HIDE]

***************************************************************************************

bagus masih lelap dalam tidurnya ketika merasakan sesuatu yang aneh diselangkangannya. dia merasakan hembusan nafas di pahanya sebelum akhirnya kulit paganya seperti diusap usap lembut.

lalu tidak lama kemudian dia merasakan sensasi basah dan hangat pada batang penisnya. sensasi itu lama kelamaan berubah menjadi sedotan dan jilatan yang kuat. nafas bagus memburu karena birahinya memuncak.



tidak berhenti disitu, dia juga merasakan kantung zakarnya diremas remas nikmat. karena sudah tidak kuat, bagus membuka matanya. alangkah terkejutnya bagus ketika melihat bulik martini sedang tengkurap diatas tubuhnya. mulutnya terlihat menggelembung karena mengulum penis bagus.

bagus hanya diam saja tidak tahu berbuat apa dan memilih untuk menikmatinya. setelah beberapa saat penisnya terus diemut dan dikocok, bagus hampir sampai pada orgasmenya.

'erghhhhhhh ehshhhhhhhhhhhh'



bagus hampir meledakkan spermanya dalam mulut buliknya ketika tiba tiba . . .



tok tok tok tok



'ah ganggu wae' ~ pikir bagus mencoba mengabaikan suara ketukan pintu kamarnya.



namun suara ketukan itu bertambah keras



dokk dokkk dokkk


dan kali ini diikuti oleh suara teriakan neneknya ~ 'gus..le tangi'



bagus terbangun dari tidurnya dan tersadar dari mimpinya. ternyata adegan bulik martini sedang mengoral penisnya hanyalah mimpi. namun suara neneknya mengetuk pintu ternyata benar adanya.

segera dia beranjak dari kasur dengan perasaan dongkol karena mimpi indahnya diganggu.

kenikmatan yang hampir dia raih bersama buliknya hilang didepan mata.

agus membuka pintu kamar dan mendapati neneknya yang berdiri di depan kamarnya.



'opo to mbah? isuk isuk ngene'



'kui wis digoleki mbak mar'



bagus kembali teringat pagi ini dia harus mengantar bulik martni ke pasar. setiap hari pasaran memang sudah menjadi tugasnya untuk membantu buliknya bersiap berjualan ke pasar.


'iya mbah'



bagus segera berlari ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka. setelah itu berganti pakaian yang pantas sebelum bergegas menuju rumah buliknya.


***************************************************************************************

matahari sudah mulai naik ketika bagus mengendarai motor sambil memboncengkan buliknya. bagus dengan hati hati mengendarai motor matic yang baru saja selesai cicilan kreditnya itu menyusuri jalanan desa menuju ke arah pasar. sepanjang perjalanan mereka bertemu orang orang yang dengan kesibukan masing masing, ada beberapa pekerja pabrik yang baru pulang setelah menyelesaikan shift malam, para petani yang berangkat ke sawah maupun beberapa anak yang akan berangkat sekolah.



monggo mbakyu lastri, duluan ya ~ sapa bulik martini pada seorang wanita tetangga mereka yang tengah menggendong bakul keranjang bambu berisi bungkusan tempe. bagus mengenalinya sebagai bu lastri, suami dari lik aris, sopir yang biasa dia temani ketika mengantar pasir.

'iya ati atiiiii'

'ya tak tunggu di pasar' ~ kata bulik martini sambil berlalu diatas boncengan motor yang dikendarai bagus.

sesampainya di pasar, bagus dengan sigap turun dari motor dan tanpa dikomando langsung menjinjing barang bawaan buliknya. sesampainya di kios tempat buliknya berjualan, bagus segera membuka kios dan merapikan dagangan. berbagai macam bumbu dapur dari mulai bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar, ebi hingga berbagai macam empon empon tersedia di warung buliknya. hasil dari berjualan bumbu dapur inilah yang menjadi tumpuan buliknya untuk menghidupi keluarganya sejak sepeninggal suaminya.

bulik martini mulai melayani pembeli yang satu persatu datang untuk berbelanja. sementara itu bagus masih sibuk membantu menata dagangan yang belum siap. jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, biasanya bagus sudah pulang. namun entah kenapa, ada sesuatu yang seakan menghalanginya pulang.

sejak tadi, sambil terus membantu membenahi dagangan bagus terus saja memperhatikan buliknya. sejak kejadian semalam cara pandang terhadap buliknya sedikit banyak mulai berubah. sesekali bagus menatap lekat ke arah dada buliknya yang terbungkus pakaian, sambil membayangkan bentuknya ketika dia melihatnya telanjang tadi malam. sesekali tanpa bulik martini sadari, bagus dapat melihat belahan dadanya ketika buliknya itu menunduk untuk mengambil barang yang berada jauh di depannya.

darah muda bagus berdesir tiap kali kesempatan itu datang. sedang asik asiknya menikmati pemandangan itu, tiba tiba terdengar suara keributan dari arah seberang kios bulik martini. bagus pun menoleh untuk melihat apa yang terjadi.



penjual tempe, yang tadi mereka dahului waktu berangkat terlihat bingung dan histeris ditengah keramaian pasar. sedangkan di hadapannya ada seorang wanita yang bagus kenali sebagai ibu dari teman akrabnya seno, namanya bu nining.

setelah membereskan sisa dagangannya dengan terburu buru penjual tempe itu dan bu nining segera pergi dengan menaiki speda motor.

'ada apa tho bulik?' ~ tanya bagus pada buliknya yang kembali setelah ikut mendekat ke keributan tadi.

'itu mbakyu lastri, katanya di rumah kedatangan polisi'

'emang ada apa ya bulik'

'bulik juga ndak tahu, tapi itu tadi bu nining, ibunya temenmu, tadi yang ngasih tahu'.

'oohhhh' ~ bagus tidak melanjutkan pertanyaannya.

'gus kamu ndak pulang? sudah siang ini'

'iya bulik'

'nanti balik kesini jam 12an saja, kalo bulik sudah mau tutup'



***************************************************************************************

bagus sedang menonton tv di ruang tengah rumah bulik martini. sore ini dia dimintai tolong untuk menjaga marta dan aji, kedua anak bulik martini. bulik martini bersama ibu ibu di desanya sejak sehabis asar pergi untuk menjenguk lik aris, suami bu lastri, si penjual tempe. lik aris ternyata mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa hari yang lalu ketika akan berangkat mengambil pasir.

perasaan bagus sedikit campur aduk ketika mendengar berita itu, disatu sisi dia sedih karena lik aris yang sudah seperti keluarganya sendiri, sedang mengalami musibah. sementara itu bagus sendiri juga nyaris menjadi korban jika pagi itu dia ikut bersama lik aris mengantar pasir. namun karena dia harus membantu bulik martini di pasar akhirnya malapetaka itu bisa dia hindari. bagus merasa beruntung dan berpikir bahwa dia diberi kesempatan untuk menjadi orang yang lebih baik.

lamunannya buyar ketika aji, anak kedua bulik martini memanggil namanya.

'mas...mas bagus'

'ngopo ji?'

'iku mas tivine dipindah upin ipin wae'

'yohhhh'

bagus dengan sedikit berat hati harus mengganti saluran televisi ketika sedang menonton acara favoritnya di stasiun metro tv. program NSI selalu menjadi pengisi sore bagus ketika sedang tidak melakukan apa apa. selain karena isinya yang cukup menarik, alasan utama bagus menonton adalah mbak aviani malik yang menjadi pembawa acara. sosok wanita cantik berumur 36 tahun itu selalu menjadi penghias mimpi mimpi indah bagus setiap malam. sosok wanita dewasa pada diri aviani malik menjadi contoh ideal bagi wanita yang menjadi impiannya kelak.

sementara marta sibuk dengan kegiatannya mewarnai buku gambar dan aji dengan acara kartun favoritnya, bagus beranjak dari kursi dan berjalan ke arah belakang. baru bebrapa langkah suara aji kembali memanggilnya.

'mas...mas bagus'

'opo meneh?'

'arep nandi?'

'kamar mandi, arep melu?'

'hehehe ora' ~ jawab bocah kecil itu cengengesan, sebelum kembali memusatkan perhatiannya ke layar televisi

bagus kembali melangkah ke belakang, udara dingin setelah seharian turun hujan membuatnya ingin buang air kecil. sesampainya di kamar mandi, agus segera menuntaskan hajatnya yang sedari tadi mengganjal perutnya. selesai membersihkan, bagus berbalik ke arah pintu keluar, namun matanya terpaku pada benda tergantung di belakang pintu kamar mandi itu. benda yang entah kenapa membuat batang penis bagus mengeras stelah buang air kecil. benda itu adalah bh milik bulik martini.



*****************************************************************************************


aku berjalan menyusuri lorong rumah sakit tempat pak aris, suami bu lastri di rawat karena kecelakaan. aku bersama ibu ibu di desa bersama sama menjenguk pak aris yang sudah berbaring di rumah sakit hampir seminggu. sudah menjadi kebiasaan di desa, jika ada orang sakit maka bersama sama kami menjenguknya, dan kali ini karena berada rumah sakit, kami mencarter isuzu elf untuk mengantar kami.

ketika di kamar inap tadi, kulihat bu lastri tampak tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, meskipun ibu ibu sudah berusaha menghiburnya. aku memahami perasaan bu lastri saat itu, karena aku sendiri juga pernah mengalaminya.

pikiranku kembali melayang ke empat tahun yang lalu, hujan masih turun deras sore itu ketika mobil polisi datang ke rumahku. petugas dari satlantas memberitahuku bahwa suamiku mengalami kecelakaan. namun suamiku tidak seberuntung pak aris, suamiku meninggal dilokasi kejadian.

aku bersyukur bu lastri mempunyai nasib lebih beruntung dariku, sehingga tidak harus mengaami sakitnya kehilangan orang yang dicintai. tidak terasa air mata mambasahi pipiku. tiba tiba rombongan ibu ibu yang berjalan bersamaku tampak ribut menyapa seseorang. aku buru buru menyeka air mataku.

'eh pak sastro'

'eh mau njenguk pak aris ya pak?'

'sugeng sonten pak'

ternyata itu adalah pak sastro, juragan pemilik truk yang dikendarai pak aris. ibu ibu tampak ramah dan menghormati pak sastro. tapi entah kenapa tidak demikian denganku. senyuman menghiasi bibir pak sastro yang tampak beribawa di depan ibu ibu.

'monggo bu, saya duluan'

pak sastro tampak buru buru ketika melewati kami. namun ketika aku berpapasan dengannya ada senyum aneh yang tersungging di bibir orangtua itu. entah kenapa justru tiba tiba ada rasa nyeri dalam dadaku ketika ku melihat orang tua itu tersenyum padaku.



******************************************************************************************

bagus berdiri di dalam kamr mandi dengan celana yang melorot. batang penisnya mengacung tegak sedang dia kocok dalam bungkusan bh milik bulik martini. nafasnya menderu menikmati kocokan tangannya sendiri sambil membayangkan penyiar berita, avian malik.



'arghhhhhh arghhhhhhh'

'akhhhhh akhh shhhhhhhhhhhhhhhh'

kocokannya makin cepat ketika dia merasa ejakulasinya makin dekat. fantasi tentang aviani malik yang membawakan berita dengan pakaian super seksi semakin mempercepat kedutan penisnya.

'akhhhhh arghhhhhhhhh'

cretttttt crettttt

bagus menumpahkan spermanya ke cup bh milik bulik martini sambil bersandar ke dinding kamar mandi. dia merasa kakinya lemas ketika menumpahkan bibit bibit calon anaknya ke pembungkus buah dada milik buliknya itu. tanpa berpikir panjang bagus kembali menggantungkan bh itu setelah menggunakannya untuk menyeka sisa lelehan sperma di penisnya.

bagus menarik celana ke atas lalu dengan perasaan lega dan puas, keluar dari kamar mandi yang menjadi saksi perbuatan mesumnya itu. ketika kembali ke ruang tengah, ternyata bulik martini sudah pulang dan sedang duduk bersama anak anaknya.

'eh bulik udah pulang tho?' ~ tanya bagus agak gugup menyadari buliknya sudah pulang sejak tadi

'udah gus, bulik kira kamu sudah pulang'

'eh ndak kok ini tadi habis dari belakang.'

bulik martini beranjak dari kursi sambil mulai melepas jilbabnya.

'kamu tungguin marta dan aji sebentar lagi ya, bulik mau mandi dulu'

'iya bulik'

bagus tidak berpikir apa apa hingga dia menyadari sesuatu, namun semuanya sudah terlambat sama sekali.

'waduh santenku'



*****************************************************************************************

[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
MAntap santennya....pertamak
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd