Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT cerita ruwet

mau pake mulustrasi ndak ya?


  • Total voters
    258
  • Poll closed .
Bimabet
lumayanlah, ketimbang tidak sama sekali. bulik martini mau ke tempat pacarnya, ditolak, trus akhirnya sedih, dan bagus yang meluk2 akhirnya ngentotin buliknya sendiri..hmmm mungkinkah?
 
Wah, baru tahu kalau ada cerita soft yg bikin deg-degan gini, ditunggu updatenya hu...
 
Lastri kena kontol bagus juga nih kayaknya,..bagus jd saingannya pak Sastro bahkan lebih buas dari pak Sastro..
 
bagus tokoh utama di cerita ini buntingi siapa suhu ? masa tokoh utama g bs ngebuntingi ? kalau ane liat cerita suhu yg sebelum nya kan bu nining cm bunting sama pak sastro, penasaran nih menarik untuk diikuti :)
 
Baca dari awal...
Berrrrr!!!
Semangut hu... Hihihi
 
UPDATE UPDATE

[HIDE]

##################





motor yang dinaiki bagus dan bulik martini melaju melintasi jalan penghubung antar kabupaten yang dipenuhi lubang. bagus dengan lincah menghindari setiap lubang menganga di hadapannya. sementara bulik martini hanya duduk di belakang diam tanpa sepatah katapun. dia sibuk membaca arah ke rumah agus, kekasih gelapnya yang berdasarkan alamat yang dia peroleh dari sesama penjual di pasar yang juga biasa membeli sayur dari agus.

sejak berangkat sesudah azar tadi, terhitung mereka sudah berkendara lebih dari satu jam.

kondisi jalan yang rusak membuat bagus harus bekerja ekstra untuk membawa motor, terlebih dengan bobot tambahan karena memboncengkan buliknya. namun semua itu agak terobati oleh keberadaan buliknya yang membonceng di belakang. posisi duduk bulik martini yang menempel pada bagus membuat payudaranya menempel pada punggung bagus.

daging bulat nan kenyal itu bagaikan bantal yang empuk terasa nyaman di punggungnya. bahkan sesekali bagus sengaja mengerem mendadak motornya sehingga buah dada buliknya semakin terdorong ke depan sehingga menekan keras punggungnya. bulik martini pun tidak menaruh curiga karena kondisi jalannya pun memang sesekali memaksa pengemudi mengerem keras.



'bulik, masih jauh ya?'



'ndak tahu juga gus, tapi di peta ada pertigaan nanti belok kiri'



'memangnya bulik baru sekali ini juga?'



'iya gus, ini aja cuma modal alamat sama peta hp ini'



'jadi bulik rumah pasnya belum tahu?'



'iya, makanya bulik ngajak kamu, soalnya ndak berani kalo sendiri'



'oh'



langit mulai gelap ketika bagus dan buliknya memasuki jalanan desa yang agak menanjak. posisi mereka yang berada di sebelah timur lereng gunung membuat cahaya matahari hilang lebih cepat. bagus mencoba menarik gas lebih dalam agar motor bebek 125 cc yang dikendarainya kuat menajak.

mereka sesekali berhenti sebentar untuk bertanya pada orang yang mereka temui untuk sekedar arah mereka benar.



'pak, mau tanya sebentar' tanya martini pada seorang bapak tua yang tampak baru pulang dari ladang



'eh iya, ada apa ya?'



'ini benar pak daerah alamat ini'

martini memperlihatkan kertas berisi alamat rumah agus.



'bener mbak eh bu, tapi kalo boleh tahu mau ke rumahnya siapa ya?'



'rumah pak agus'



'ooh mas agus, ini nanti lurus aja mentok, belok kanan rumahnya paling ujung yang halamannya ada truk parkir'



'oiya pak, matur nuwun'



'sami sami'



bagus kembali melajukan motornya pelan menyusuri jalanan lengang tengah kampung yang mulai temaram sore itu. ketika mendekati rumah yang ditunjukkan bapak bapak tadi mendadak bulik martini menyuruhnya berhenti.



'stop gus, berhenti berhenti'

bagus menarik tuas rem mengikuti perintah buliknya.



'tapi itu rumahnya masih disitu'

kata bagus sambil menunjuk rumah dengan halaman luas yang terdapat sebuah truk persis seperti yang dikatakan bapak bapak tadi.



'sudah disini saja'



####################



jantung martini seakan berhenti ketika sampai di dekat rumah agus, dia tidak bisa percaya sepenuhnya dengan yang dilihatnya. agus terlihat sedang duduk di teras rumahnya bersama seorang wanita seusia martini yang sedang hamil besar.

awalnya martini bingung siapa wanita yang bersama agus saat itu karena sepengetahuan martini agus adalah seorang duda.namun baru dia sadari alasan kekasihnya itu tidak memberi kabar akhir akhir ini.
dugaan dugaan mulai muncul memenuhi kepala martini.

dirinya begitu kalut melihat kenyataan di depan matanya. niatnya untuk bertemu agus menjadi pudar saat itu juga.

dia tidak menyangka orang yang dicintainya ternyata berbohong padanya. hati martini begitu sakit mengetahui kenyataan bahwa agus ternyata masih beristri, bahkan istrinya sedang hamil tua.

perasaan martini menjadi kacau balau tidak menentu. dia mulai merasa bersalah mengetahui selama ini agus ternyata berselingkuh di belakang istrinya dengan dia.

sebagai sesama wanita sudah sepantasnya martini begitu karena sudah menjalin hubungan gelap dengan suami orang, meskipun tanpa sepengetahuannya sendiri. niatnya bertemu agus hilang sudah, dia tentu saja tidak mungkin datang menemui agus dalam kondisi dan situasi seperti itu. dia tidak ingin istri agus justru mengalami hal yang tidak diiginkan jika nanti mengetahui kenyataan yang sudah disembunyikan suaminya selama ini. martini pun memutuskan untuk mundur saja, toh dia bukan siapa siapa lagi bagi agus jika dibandingkan istri sahnya.



'bagus, pulang saja yuk'

kata martini dengan suara serak menahan tangis.



'tapi bulik ini sudah sampai'

'

sudah ndak usah tanya, pulang saja'

kata martini dengan sedikit keras.



'b..baik bulik'

mendengar jawaban buliknya, bagus pun menghidupkan kembali motornya dan memutar jalan untuk pulang tanpa mengucapkan sepatah kata lagi.






sepanjang perjalanan pulang pikiran bagus masih mencoba menerka nerka apa yang sebenarnya terjadi. dia heran kenapa buliknya tiba tiba mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke rumah seseorang yang disebut sebagai temannya tadi.

lalu pria yang dilihatnya bersama wanita hamil tadi terasa begitu tidak asing. namun bagus lupa dimana pernah melihat dia sebelumnya.

perjalanam pulang tersa lebih lama meskipun mereka tidak mampir kemana mana. keadaan buliknya yang hanya diam entah kenapa, membuat perjalanan pulang begitu sunyi. tidak terdengar sepatah katapun keluar dari mulut mereka, hanya suara tangis sesenggukan yang terdengar lirih oleh bagus.



####################



jam menunjukkan pukul setengah 9 malam ketika mereka sampai kembali di rumah. keadaan rumah begitu sunyi karena anak anak martini sejak tadi sore dititipkan di rumah bagus untuk dijaga oleh neneknya.

setelah memasukkan motor, bagus berniat langsung ingin pulang. dia tidak mau memperburuk suasana hati buliknya dengan terlalu lama berada disana. dia mulai paham dengan yang terjadi ketika dia ingat siapa pria yang dilihatnya tadi. itu adalah pria yang sama yang dilihatnya sedang berhubungan seks dengan buliknya beberapa waktu yang lalu.



'gus, duduk dulu, bulik buatin teh ya?'



'eh ndak usah bulik'



'udah disini dulu, tunggu ya'

kata martini sambil mencoba menutupi matanya yang sembap.



bagus pun tidak bisa menolak lagi meskipun rasanya serba tidak enak, serba salah. dia duduk di depan tv sementara buliknya sibuk di dapur. beberapa saat kemudian buliknya kembali membawa nampan berisi dua gelas teh dan diletakkannya di atas meja.



'ayo gus diminum'

kata martini sambil duduk di samping bagus.



'eh iya bulik'



bagus pun mengambil salah satu gelas berisi teh panas yang sudah dihidangkan dihadapannya. dia menyeruput pelan teh manis beraroma melati dengan gula batu itu. belum juga dia meletakkan kembali gelasnya, buliknya berkata lagi memecah kekakuan saat itu.



'maaf ya gus, bulik tadi malah marah marah sama kamu
'


'eh ndak papa kok bulik'


'padahal kan ini bukan salah kamu'



bagus hanya terdiam tidak tahu harus berkata apa. sementara itu bulik martini tertunduk matanya kembali mulai berkaca kaca.



'ini salah bulik, bulik yang terlalu gampang percaya sama laki laki'



bagus tertegun mendengar ucapan bulik martini saat itu. dia juga salah tingkah ketika buliknya tiba tiba memeluk dirinya dan menyandarkan kepala di bahunya. dia tidak tahu harus bagaimana. posisi tubuh mereka yang saling berhimpit membuat buah dada bulik martini menempel pada samping perut bagus. sesaat muncul pikiran mesum di kepalanya meskipun akhirnya hilang mengingat kondisi buliknya yang mungkin tengah di titik terendah. bagus memberanikan merangkul pundak buliknya mencoba memberi sedikit ketenangan pada buliknya yang sedih saat itu.



'sudah bulik ndak apa apa

' kata bagus mencoba menghibur



'kan masih ada anak anak bulik, masih ada bagus masih banyak yang sayang bulik'


'
makasih ya gus'

kata bulik martini sambil mengangkat kepala nya sehingga wajah mereka berhadap hadapan.



entah siapa yang memulainya namun bibir mereka kini berpagutan. bagus dan buliknya kini sedang bwrciuman mesra. tangan bagus yang awalnya merangkul pundak buliknya kini mulai memeluk pinggangnya erat sehingga posiai mereka semakin menempel ketat. terasa buah dada buliknya terjepit diantara tubuh mereka berdua. nafsu kini mulai memenuhi bagus, ketika ciuman mereka bertambah panas.



'
mmmuahj mmmhhhh

smoccchhhhh mhhhhh'




tangan bagus mulai bergerilya menjelajahi tubuh buliknya sambil terus berciuman. sementara martini mencoba menahan tangannya ketika dia mulai meremas buah dadanya. namun ketika bagus melepas ciuman bibirnya dan mulai merayap ke leher buliknya, perlawanan itu hilang. hanya ada suara nafas memburu buliknya yang juga sudah dilanda nfsu.



'awrggghhhb ahggg
'


bulik martini hanya pasrah ketika bagus menciumi lehernya kuat kuat meninggalkan bekas kemerah merahan.

begitu juga saat bagus mulai melucuti blouse lengan panjang yang dipakai buliknya.



'akh gus'



satu persatu kancing baju buliknya terlepas memperlihatkan buah dada besar nan ranum itu. bagus semakin menurunkan ciumannya hingga mendarat ke atas gundukan payudara buliknya yang kini hanya tertutup bh warna hijau tosca. bagus membenamkan wajahnya diantara gundukan payudara buliknya sambil sesekali menciumi bau tubuh buliknya dari bulatan daging nan kenyal itu. bulik martini yang mendapat serangan bertubi tubi seperti itu pun semakin terangsang,
bahkan tangannya kini ikut membantu meloloskan baju yang dipakainya sendiri, menyisakan bh yang hanya menutupi buah dadanya yang besar.



bagus menghentikan ciumannya dan memandangi sejenak buah dada buliknya yang begitu menggoda itu. bulik martini pun menyadari bagus begitu tertarik dengan buah dadanya yang selama ini memang selalu menjadi penarik perhatian lelaki disekitarnya.



'mau netek ndak gus'

kata bulik martini sambil melpaskan kaitan bh dipunggungnya.

bagus hanya menelan ludah melihat buliknya mulai melepaskan tali bh dari pundaknya dan perlahan memperlihatkan isi gundukan payudara yang begitu menantang itu.

memang ini bukan pertama kali bagus melihatnya, namun melihat dari dekat begini membuat nafsu bagus makin tak tertahan.


buah dada besar itu kini terpampang bebas di depan matanya. puting coklat yang mengacung tegak menantang untuk segera dinikmati.


'
gimana mau netek ndak
'


bagus langsung mencaplok pentil sebelah kiri buliknya tanpa berkata apa apa lagi.


'
aghhhh ehhhhm'



'crepppppppp
'


bulik martini mendesah tertahan ketika putingnya dihisap hisap oleh bagus. sesekali puting itu juga diaminkan dengan lidah atau digigit lembut oleh bagus.



'ohhhh gus ahhggggg'



bulik martini menggeliat sambil terus menekan kepala bagus ke dalam payudaranya.

sementara itu tangan bagus mulai merayap ke bawah mengelus elus perut buliknya lalu terus ke bawah masuk ke balik celana dan berhenti di selangkangannya. bagus mengusap usap vagina buliknya dari luar celana dalam yang masih dipakainya.



'mmmhhhh ohhhhhh'



bagua semakin beringas mengulum puting buliknya sambil terus mengusap vaginanya. sementara tangannya yang lain memainkan puting yang tidak dihisapnya dengan ditarik tarik atau diplintir. nafsu birahi kini sudah menguasai bulik martini

dia tidak tinggal diam, dan kini mulai melepas rok yang dipakainya. bagus berhenti mengulum puting buliknya sebentar untuk membantunya menarik rok itu lepas ketika bulik martini mengangkat pantatnya. celana dalam senada dengan warna bh buliknya juga tidak bertahan lama, sebelum akhirnya ikut melorot dan lolos dari kaki putih buliknya.



kini di depan bagus bulik martini sudah telanjang bulat tanpa busana.
bagus pun ikut melepaskan seluruh pakaiannya dan kembali mencium bulik martini sambil memainkan puting dan vaginanya.


bulik martini meraba tubuh bagus mencari penisnya yang sedari tadi telah mengeras.
Di remasnya batang kejantanan bagus sampai-sampai dia menggelinjang keenakan. kini penis bagus di sentuh oleh seorang wanita kembali setelah sekian lama bu nining tidak menservisnya. Kini buliknya sendiri yang menyentuhnya. Tangan kanan buliknya juga meremas lembut buah zakarnya mnyebabkan bagus menggumam dan kembali mengisap payudara buliknya.



"Oh... mmmmh... geli akhhh" kata bulik martini




Tubuh bulik mulai menggeliat tidak karuan menerima usapan pada klitorisnya. Tak lama lagi ia mencapai klimaksnya.

"Oh.... Terus guss.... bulik sebentar lagi sampai... Ahhhh... Ah....."


Melihat buliknya hampir mencapai klimaksnya bagus mengisap puting buliknya kuat kuat. buliknya menekan kepalanya hingga bagus sulit bernafas.


"Aaa....." jeritan buliknya tertahan.

"Ouuuhhhh.........." bulik martini melenguh panjang tanda ia sudah mencapai orgasmenya yang pertama.



bulik martini terkulai lemas setelah orgasmenya yang pertama. Namun bagus tidak melepas kuluman dari putingnya. Diusapnya kepala bagus sambil berkata.



"kok neteknya masih lanjut


"habis enak banget bulik" Kata bagus sambil tersenyum.


"kok susu bulik gede banget" kata bagus sambil mengelus payudara bulik martini


"ya kan sudah 2 kali hamil dan menyusui" kata bulik martini


"ah masa sih bulik. Cuma karena nyusui pasti sering diremes juga??"


"iya diremes remes juga makanya bisa sebesar ini

"
bulik...bagus remes ya tetek bulik... biar tambah gede" pinta bagus seraya bangkit dan kembali menghisap buah dada buliknya



bagus terus mengulum lembut puting buliknya bergantian. bagus Melihat mimik wajah bulik martini yang tampak sangat menikmatinya. Tak sampai di situ, tangan bagus juga meremas lembut payudara lainnya hingga putingnya ikut menegang.



"Sssshhh......" buliknya mendesah.



bagus berpindah menguusap klitoris buliknya dengan lembut. Pelan tapi pasti bagus mulai menaikkan tempo permainannya.


bulik martini mengulurkan tangannya ke leher bagus dan menarik wajahnya mendekati payudaranya. hisapan payudara bagus dengan perlahan semakin kuat.

Tampak nafsu birahi bulik martini kembali mulai memuncak. Ia menggoyang-goyangkan pinggulnya maju mundur agar usapan di klitorisnya makin cepat.

bagus menyadari itu dan mempercepat usapan di klitoris buliknya. Sesekali ia mencubit dan menarik klitorisnya.

"Ahhhh..... mmmh..... enak banget gusss ....." desahnya.



Tampak bulik martini semakin di bakar nafsu. Tangannya yang tadi dipakai mengusap penis bagus kini telah berpindah ke buah dadanya sendiri. bagus yang melihat itu tanpa dikomando segera menyusupkan tangannya di selangkangan buliknya .Memasukkan dua jari ke dalam vaginanya.




"Uhhh...m... aah... aghhhh ah...., bulik mau ke k...keluar lagi akh"



bagus sudah tau bahwa itu adalah tanda buliknya akan mencapai orgasme lagi. Di percepat kocokannya sambil sedikit menekan vaginanya.



"Ahhhhh...... mhhh........"
lenguhnya ketika orgasme itu datang. Menghampiri bulik martini untuk kedua kalinya.

Tampaknya bulik martini tidak kuasa membendung luapan energi yang terjadi ketika ia orgasme keduanya. Ia kini terkulai lemas tak berdaya.



"enak banget mmmmh...." Ucap bulik martini seraya tersenyum dan memejamkan matanya.




bulik masih mengatur nafasnya yang terengah engah



"bulik.. mau gak dijilatin memeknya..?" tanya bagus



"sini bulik.. buka yang lebar"

bagus pun mengatur posisi.

Mendekatkan wajah ke arah vagina buliknya. Aroma vagina perempuan yang khas itu sulit di ungkapkan dengan kata-kata oleh bagus. Yang jelas bagus menyukainya.

bulik martini memegang kepala bagus dan membimbing wajahnya menuju ke vaginanya. bagus menjilat klitorisnya dengan perlahan. Reaksinya sungguh diluar dugaan.

bulik martini menggelinjang dengan liarnya. Di tekannya kepala bagus dengan sebelah tangan, seakan tidak ingin melepaskan jilatan bagus pada klitorisnya.
bagus memasukkan kembali dua jarinya kedalam liang vaginanya. Tubuh bulik martini menegang. Kuat sekali

tangan bulik martini meras remas payudaranya sendiri. Nafsu bulik semakin menjadi-jadi.




"Terus gus........hmmph.....enakk..... Ahhh....Ahhh....." desahnya


"udah mau orgasme lagi ya bulik?" tanya bagus



bulik mar hanya mengangguk.
bagus memppercepat gerakan mengocok pada vagina buliknya ketika tiba-tiba kedua kaki martini menekan kepala bagus dengan kuat ke arah vaginanya.



"seben...tar... lagi gussssaa..........Ahhhhhh................Ahhhhh....." ceracaunya.


"Ohhhhh...... Ahhhh.........."

Orgasme buliknya tercapai seiring dengan lenguhan panjangnya.

Cairan kewanitaannya menyembur dengan deras ke wajah bagus. bagus membersihkan selangkangan buliknya dengan lidahnya

.
bulik martini terkulai lemas untuk ketiga kalinya. setelah beristirahat dia bangkit kembali.




"Duduk sini gus..., bulik mau isepin punya kamu..." kata bulik




bulik martini pun bersimpuh dengan kepala di selangkangan bagus. Kemudian buliknya meremas-remas penisnya hingga menegang. buliknya mendekat dan mulai mengisap penis bagus




"Aaa... ahh.... Enak bulik... Terus bulik......" kenikmatan yang saat ini dirasakan bagus benar-benar tak bisa tergantikan.



"gus... remes lagi gus.. Enak tau di remes kamu..." pintanya.


Segera bagus menuruti kemauan buliknya dengan meremas payudara martini.

Penis bagus yang sudah basah oleh liur buliknya kemudian dikocoknya. Jilatannya berpindah ke buah zakarnya
.
Rangsangan itu begitu hebat bagus rasakan. Seakan kepalanya akan meledak, tidak cukup menampung luapan birahi yang dirasakn



"Ahhh...mssssh... cepetin lagi kocokannya bulik.... Enak..." erang bagus



"Crooooottt, crotttt"



Sperma bagus jatuh diwajah buliknya. menandakan orgasme bagus sudah sampai. Rasa lelah tiba-tiba menghampiri bagus. Lemas, lelah yang entah darimana berasal seperti habis berlari pikir bagus.

bagus terkulai lemas di ranjang itu. buliknya ikut merebahkan diri.
Pandangan bagus terpaku pada langit-langit kamar itu. Perlahan tapi pasti, rasa kantuk mulai menyerang mereka kelopak mata mereka seakan sudah tidak mampu lagi ditopang dengan sisa tenaga yang sudah terkuras habis. tanpa mereka sadari mereka terlelap dalam tidur yang indah dengan penuh kepuasan.

#############################

[/HIDE]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd