Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita Kosan : Cinta & Kasmaran

Status
Please reply by conversation.
kirain udah update, :pandajahat:

kayaknya agan lerlah lagi capek, agak tersendat updatenta pasca lktcp, moga aja bisa cepet recovery nya biar tulisannya ke update.
 
Wulan dulu suhu.. Rahma nanti menyusul :ampun:

Banyak yg antri nih selain Rahma..

Belom si Dosa..
Belom si Wulan..
Belom si Kezia..
Belom si Sisi..
Belom si Yul.. Eh dia mah ga usah lah ya? :pandajahat:

titip ler kl sempet ajak isyana ya ajak main ke kostan hehehehe
 
Penguman LKCP udah..
Tinggal nunggu update :D
Apa masih syok suhu hasilnya gak sesuai poling hehehe :D
 
Kuso ̄ , soreha, watashi no otto wa watashi no ai no monogatari o yonde yorokonde itaga hanmei shi, sore wa watashi no otto o keikoku, kare wa orokana... Kare no gen de kioku sa rete i hanmei shimasu...
 
Episode Sebelumnya :
Episode III : D O S A



PACKAGE
Revolt between two Valleys​





Wulan tersenyum manis dan kemudian berjalan menghampiri gue yang berdiri kaku di pintu kamar.

Gue tertegun ngeliat Wulan yang lagi berjalan menghampiri gue. Badannya yang sekel dan berisi menyita perhatianku, begitu juga dengan bulir bulir air yang masih menempel di badannya yang berjatuhan setiap kali ia melangkah. Kedua payudara besarnya yang tertutup bra hitam itu tampak ranum dan menggantung dibadannya. Rambut hitam panjangnya yang masih basah dan tergerai bebas sedikit berkibar seraya ia berjalan menghampiriku. Ugh sungguh seksi melihatnya.. Pandangan matanya selalu melihat gue sambil tersenyum. Gue akhirnya juga ikut tersenyum dan ketika ia udah cukup dekat dari gue segera gue peluk dan gue cium bibirnya dengan lembut.

Wulan juga ga mau kalah dan melumat bibir gue, enak banget ciuman sama dia, bibirnya berkali kali berpindah posisi di dalem mulut gue dan sering banget lidah kita saling bertemu dan beradu. Desahan nafasnya dan erangannya makin membuat nafsu gue meningkat. Gue bisa ngerasain dadanya yang besar itu menekan dada gue, meskipun masih tertutup oleh bra, gue masih bisa ngerasain kenyalnya payudara Wulan. Tangan gue yang tadinya berada di punggung Wulan mulai bergerak ke dada wulan dan meremas dadanya sedapat telapak tangan gue sementara tangan yang satu lagi melingkar di pinggang Wulan.

Wulan mulai mendesah ketika tangan gue masuk ke dalem branya. Payudara Wulan terasa hangat ketika jemari gue mulai menyentuhnya. Dengan cekatan gue gerakkan jari telunjuk dan jempol gue untuk memainkan puting susu Wulan dan membuat desahan Wulan makin menjadi.

Kali ini gue berinisiatif untuk melepaskan ciuman gue. Gue tuntun Wulan ke kasur gue untuk melanjutkan kembali 'pertempuran' kita.

"Enak banget ciuman sama kamu.. " Kata Wulan ketika kita berdua baru tiduran di kasur. Gue rebahin dia di kasur dan gue meniban diatas dirinya.

"Oh yaa? Kenapa gitu?" Tanya gue penasaran sambil ngelepasin baju dan celana gue hingga tinggal pake celana dalem aja.

"Iyaa.. kamu ga ngerokok sih.. jadinya waktu kita ciuman nafas kamu ga bau rokok.. " kata Wulan menjelaskan kemudian kembali mengecup bibir gue. Gue langsung membalas dan melahap bibirnya.

"Ih kamu malah yang bau rokok.. " Ucap gue di sela sela ciuman.

"Ih enak ajaa! Aku ga ngerokok kali.. Aku ga suka sama bau rokok!" Kata Wulan sambil memukul pelan lengan tangan gue. Gue ketawa dengernya.

"Iyaa.. Becanda sayaang.. " Ucap gue kemudian kembali mencium dia.

"Tapi kalo rokok yang itu aku suka.. " kata Wulan sambil melepaskan ciuman kita berdua.

"Hah?" Gue langsung spontan bingung sama maksud Wulan.

"Iyaa.. kalo rokok yang itu aku suka.. " Ucap Wulan setengah genit setengah malu sambil nunjuk ke arah pemberontakan yang terjadi di dalem celana gue yang menekan daerah kewanitaannya.

Anjirr! Entah kenapa nafsu gue langsung meningkat pesat ngedenger cewe ngomong nakal kaya gitu.. Apalagi ngeliat tampang Wulan yang kesannya innocent dan cewe baik baik, sensasinya langsung nambah!

Gue langsung semangat ngelepas celana dalem gue dan menunjukkan ke Wulan apa yang terjadi di balik celana dalam gue selama. Pemberontakan yang sudah menggelora daritadi akhirnya makin bebas dari belenggu celana dalam.

Wulan langsung senyam senyum ngeliat pemberontakan ini. Dia terus nyium gue sambil perlahan tangannya berjalan di sekujur tubuh gue mulai dari dada hingga akhirnya ke tempat pemberontakan itu.

Fak! Ini diaa!

Gue meresapi rangsangan yang terjadi di sekujur badan gue ketika Wulan mulai menggenggam pemberontakan gue ini dengan jemari tangannya.

Gue langsung tiduran terlentang agar Wulan lebih leluasa untuk meredam pemberontakan gue. Tangannya yang halus tampak lihai dalam memainkan tiang tegak yang siap berevolusi. Dengan cekatan Wulan memainkan tempo kocokan tangannya dari lambat ke cepat hingga turbo dan kemudian dengan cepat melambat lagi.

"Ugh.." Tanpa sadar gue mulai mengerang keenakan. Wulan tersenyum denger erangan gue.

"Enak ya sayang?" Tanya Wulan sambil tetap tersenyum, tangannya juga tetap memainkan penis gue dengan lihai.

Gue ga ngejawab cuma ngangguk aja, gile enak banget ini kocokan.. Tanpa sadar gue merem biar makin menikmati sensasinya.

Ga lama itu kocokan rasanya jadi sedikit berubah.. Ada sesuatu yang hangat dan berair yang gue rasakan menyentuh penis gue. Gue langsung ngebuka mata gue dan ngeliat Wulan lagi ngejilatin penis gue.

Wanjiirrr!

"Kalo sama ini enakan mana sayang?" Tanya Wulan lagi dengan penuh godaan. Ia masukkan penis gue ke mulut dia sampe hampir penuh masuk. Kemudian ia gerakkan naik dan turun dengan teratur.

"Enakan ini sayaanngg!" Ucap gue setengah teriak sambil menikmati blowjob dari Wulan. Wulan tertawa melihatku.

"Hush jangan kenceng kenceng sayang ketawanya!" Kata Wulan mengingatkan. Ia lalu melanjutkan memainkan penis gue di mulutnya.

Gerakan lidahnya yang berputar putar ditambah gerakan mulutnya yang naik turun membuat pemberontakan gue menjadi sangat maksimal. Suara hisapan yang terjadi ketika ia melakukan itu semua juga makin merangsang otak gue. Begitu nikmatnya sampai sampai gue ngerasa gue akan keluar..

Gila..

Padahal dia buka baju aja belom..

Masa gue udah keluar duluan?

Tapi..

Ini enak banget!

Gimana dong?

Malu juga gue kalo belom ngapa ngapain udah keluar duluan.. Bisa dipertanyakan nanti vitalitas gue..

"Sayang.. " Ucap Wulan menghentikan hisapannya. Ia lalu berlutut dihadapanku.

Oh Thank God!

"Kenapa sayang?" Responku sambil melihat dirinya yang kemudian beranjak dari kasur dan berdiri di samping kasur.

Kedua tangannya lalu bergerak ke belakang dan mulai melepas bra hitamnya. Payudaranya yang tersesak oleh cup bra itu tampak semakin sesak ketika branya sedikit tertarik ke belakang, hingga akhirnya kaitan branya terlepas dan mulai mengendur. Dengan satu gerakan cepat Wulan melepaskan branya dan mempertontonkan kedua payudara besar ranumnya itu dihadapanku. Aahh, benar benar pemandangan yang indah.. Tumpah ruah di seluruh dada Wulan, Puting susunya yang berwarna coklat agak tua dengan areola yang tidak terlalu kecil terlihat sudah mengeras.




Wulan lalu mencoba mengikat rambutnya hingga membuat payudaranya terangkat dan mengacung tegak. Ia tersenyum melihatku yang pasti terlihat seperti anak kecil yang sedang melihat mainan yang ia idam idamkan di etalase toko mainan.

"Rambut aku ngehalangin aja nih.. " Akhirnya Wulan menjawab pertanyaanku sambil mengikat rambutnya. Gue ga bisa ngomong apa apa. Begitu selesai mengikat rambutnya, Wulan segera menggenggam kedua paha gue dan ia menarik badan gue hingga ke ujung kasur sampai kaki gue berjuntai di pinggir kasur. Gue nurut aja apa maunya Wulan. Dia lalu berlutut dan menggenggam kembali pemberontakan ini,

O o..

Here we go again!

namun kali ini mulutnya tidak lagi bergerak mendekati tiang pemberontakan itu. Kali ini tiang pemberontakan gue berada di celah kedua bukit besar Wulan. Kemudian Wulan mempersempit celah dadanya dengan kedua tangannya hingga pemberontakan itu benar benar terapit kencang oleh bukit besar itu.

Gue mengangkat badan gue dan bertumpu dengan kedua tangan gue untuk melihat pemandangan yang biasanya hanya pernah gue liat kalo gue 'kursus privat' di internet. Wulan tersenyum penuh godaan sambil menekan dadanya. Tiang pemberontakan gue tenggelam dibalik kedua bukit itu hingga hanya terlihat kepalanya saja yang megap megap berusaha mencari nafas ditengah sesaknya bukit yang menghimpitnya.

Dan Wulan mulai menggoyangkan dadanya naik dan turun..

Oh

My

GAAWWWDDD!

Tidak seperti berada di dalam Vagina yang berkedut kedut, tidak seperti digenggam oleh tangan yang kadang terlalu kencang, tidak juga seperti berada di dalam mulut yang basah dengan lidah yang bergerak.. Sensasi ini sungguh berbeda!

Ada kelembutan yang gue rasain setiap kali kedua payudara itu menggesek kepala dan batang pemberontakan gue ke atas dan ke bawah. Terasa seret, namun tidak perih. Belum lagi ditambah sensasi melihat payudara wanita yang mengapit hingga berkumpul di tengah dadanya menjadi pemandangan tersendiri..

Apalagi muka Wulan yang sudah mulai memerah karena dipenuhi nafsu.. Birahi gue bener bener diujung kepala, mengetuk ngetuk otak gue dengan keras minta dilampiaskan.

Gerakan dada Wulan semakin cepat, tanpa terasa gue mulai mengerang kenikmatan. Udah ga gue peduliin lagi deh keluar duluan apa engga, ini asli enak banget!

Gue menegakkan badan gue sambil terus menatap Wulan yang langsung menyambut gue dengan ciuman yang liar. Lidah kita berdua saling berkelit, kedua bibir kita saling bertemu. Kupegang leher Wulan dengan salah satu tangan gue sementara tangan yang satu lagi meremas ujung kasur menahan rasa nikmat yang muncul di otak gue. Mata gue menutup mencoba memvisualisasikan rasa kenikmatan itu menjadi wujud yang nyata.

Ugh, sedikit lagi!

Gue bisa ngerasain sedikit lagi gue bakalan keluar..

Otot kaki gue mulai menguat mempersiapkan orgasme yang akan segera datang. Gue melepaskan ciuman gue dan mendongak ke atas melihat ke langit langit kamar kosan gue. Wulan yang sepertinya sudah bisa menebak gelagat gue yang akan orgasme semakin mempercepat gerakannya dan bahkan mencoba mendesah untuk semakin merangsang gue.

Ini diaaa!

Aakkhh!

Semburan sperma hangat itu menyembur keluar menyemprot ke atas dan mengenai dagu dan sebagian wajah Wulan. Dia tampak sedikit terkejut oleh semprotan itu namun tetap melanjutkan gerakannya hingga tidak ada lagi cairan sperma yang keluar dari tiang pemberontakan gue ini. Akhirnya padam juga pemberontakan gue, kalah oleh himpitan dua bukit besar itu.

Lelehan sperma gue mengalir di dada Wulan dan melewati Payudara besarnya itu. Menutupi salah satu puting susunya.

Fiuh.. lega rasanya.. Tanpa terasa gue langsung menjatuhkan badan gue ke kasur dan terbaring untuk beberapa saat. Gue bisa denger Wulan tergelak di depan gue.

"Ih dasaarr.. segitu enaknya ya? Sampe keluar duluan.. " Ucap Wulan.

Gue mencoba mendongak dan mendapati Wulan tengah berdiri sambil menyeka wajahnya dari sperma gue. Mukanya melihat lihat sekeliling kamar gue mencari tissue atau apapun yang bisa dia gunakan untuk mengelap.

"Itu tissue sayang di meja komputer.. " Ucap gue sambil menunjuk meja komputer gue. Mendengar itu Wulan segera berjalan menuju arah yang gue tunjuk sementara gue mengatur nafas gue yang masih terengah engah.

"Iya sayang enak banget tadi.. " Lanjut gue setelah berhasil mengatur nafas gue hingga normal. Gue bangkit dari kasur dan berjalan menghampiri dia yang sedang mengelap badannya dengan tissue dan gue peluk dari belakang. Gue cium mesra lehernya. Wulan terlihat tersenyum bangga sambil menoleh kepada gue.

"Sama sama sayang.. " Ucap dia kemudian berbalik badan dan menunjukkan badannya yang sudah bersih. Payudara besarnya itu masih tetap menjadi pemandangan yang ga pernah cukup untuk tidak dilihat lagi. Gue remas payudaranya dan mencium bibirnya.

"Udah ah aku mau mandi, terus bobo.. Besok kan aku harus pagi pagi balik ke kosan ngambil seragam kerja.. " Ucap Wulan melepaskan ciuman gue.

"Oh okay kalo gitu.. " Ucap gue kemudian membiarkan Wulan berjalan menuju kamar mandi, gue perhatiin dia jalan ke kamar mandi, melihat bokongnya yang cukup padat bergoyang dengan anggun dibalik celana dalamnya. Begitu dia sampai di pintu kamar mandi, Wulan berhenti sambil membetulkan ikatan rambutnya.

Ia lalu menyalakan lampu kamar mandi kemudian membuka sedikit pintu kamar mandi hingga cahaya lampu berwarna kuning dari kamar mandi gue keluar sedikit menerangi badannya dari samping. Lalu Wulan melepaskan celana dalamnya di depan gue, memperlihatkan vaginanya yang ditumbuhi bulu bulu halus yang terawat dan ia bertanya kepada gue.

"Kamu ga mau mandi juga? Atau udah puas mau tidur aja?" Tanya Wulan sambil tersenyum penuh seribu arti.

Belum pernah secepat itu gue berlari menuju kamar mandi..



Next Episode :
Episode V : Golddigger
 
Terakhir diubah:
Maap semuanya baru bisa update lagi.. Ada perubahan sedikit yang baru kepikiran buat jalan cerita ke depannya, menyangkut Rahma dan Kezia juga hehe.. Sama ane lagi ke distract oleh wangsit cerita baru gitu, genrenya Fantasy.. Semingguan ini lagi ane ubek ubek itu ide, mungkin nanti ane post teasernya disini.. Dan ane juga lagi nyusun ulang cerita ane yang satu lagi, yang zombie zombiean.. Intinya sih ane kebanyakan nulis cerita yang lain bukannya malah update ini cerita :bata:

Ngomong ngomong soal cerita ini, untuk yang menunggu Kezia, sabar yaa? Pake banget.. pokoknya Kezia bakalan worth the wait deh.. (I hope :hammer: )
Untuk yang menunggu Rahma dan closurenya, akan ada kok..
Untuk Sisi.. No comment.
Untuk Yul.. Ah dia mah bakalan muncul terus sampe akhir cerita.. :pandaketawa:

Makasih ya suhu suhu semuanya yang udah mau bersabar nunggu updatean ane yang suka ngaret ini :ampun: :ampun:

Next Update? Next week. Duh ane sih sebenernya pengen bisa update paling engga seminggu dua kali yaahh.. tapi ko selalu aja molor jadi seminggu sekali :hammer:

PS. i really love the concept of teaser, mungkin di update ke depan akan ane kasih teaser untuk update yang akan datang juga kali yaa..

Pertamax :hore:
baca dulu :baca:

Whoaa cepet banget :matabelo::matabelo:

Baiklah, silahkan dibaca suhuu :ampun:
 
:kentang: pembaca =)) =)) :ha:
update selanjutny kapan ler.
:cendol: ane sent..
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd