3. Hari Perkemahan
Tok..tok...tok..
Ketukan terdengar beberapa kali di pintu rumah Tervil, pria itu dengan perlahan membuka pintu.
"siapa?" tanyanya ketika melihat seorang remaja dengan kaos yang kebesaran bertuliskan NY dan sebuah topi yang terlihat konyol.
"aku diminta kemari oleh Mikel untuk menjemputmu, karena kau akan menemani kami berkemah hari ini" kata remaja itu dengan nada suara yang aneh, sama anehnya dengan penampilannya "apakah semua anak muda jaman sekarang seaneh ini" gumam Tervil pada diri sendiri.
"oh, jadi kau yang menyewaku. Tunggu sebentar" Tervil masuk dan sekejap kemudian telah keluar dengan memakai jubah hitamnya, jubah yang membuatnya mudah dikenali apalagi ditambah dengan mata merahnya, orang lain pasti akan langsung mengenalinya.
"wow" ujarnya ketika melihat mobil yang terparkir di depan rumahnya, sebuah mobil sport berwarna merah yang sangat jarang di jumpai di kota kecil ini. Tervil mengobrol dengan remaja itu di dalam mobil yang memperkenalkan dirinya bernama Gill. Mobil sport itu pun meluncur dengan cepat menyusuri jalanan yang tak terlalu ramai dan kini mulai berhenti di sebuah rumah besar dan mewah yang hampir bisa di sebut sebuah gedung, dan semua orang tahu siapa pemilik rumah tersebut, dia adalah walikota Newt Town.
"kenapa kita kesini?" tanya Tervil pada Gill
"ini rumahku, teman-temanku menunggu di dalam dan sedang bersiap-siap" Gill berkata lalu membunyikan klakson mobilnya dan pintu gerbang rumah itu pun terbuka. Setelah di dalam Tervil pun kembali melanjutkan perkataannya.
"jangan katakan kau adalah anak walikota Albert Cholinn"
"benar sekali, ayo masuk!, yang lain sudah menunggu" ujarnya dan melangkah masuk mendahului yang diikuti oleh Tervil. Di sebuah ruangan besar yang kemungkinan adalah ruang tamu, beberapa remaja sedang bersenda gurau disana, dua orang pria dan tiga orang wanita, dan salah seorang wanita disana membuat Tervil terkejut.
"apa yang kau lakukan disini?" Tervil mendekat pada wanita itu, ia adalah Emma, Hunter wanita.
"sudah ku duga itu adalah kau, ketika dia mengatakan akan menjemput Hunter yang lain, tak ada yang lebih buruk dari ini" Emma berkata dengan nada tak senang atas kehadiran Tervil disana. Tervil memandang Gill dan seolah meminta penjelasan, Gill pun melangkah mendekati Tervil dan Emma.
"aku lupa memberitahukanmu tadi, aku menyewa dua orang Hunter yaitu kau dan nyonya Emma, itu adalah rekomendasi dari Mikel" kata Gill menjelaskan pada Tervil yang meminta penjelasan.
"orang tua sialan!" Tervil mengumpat karena kesal.
"bukan kah seharusnya aku yang marah. Kalau tahu itu adalah kau, aku takkan mengambil misi ini" setelah berkata seperti itu Emma pun menjauh dari Tervil dan kini duduk di sebuah sofa.
Gill mengajak Tervil menuju teman-temannya dan mulai memperkenalkan mereka satu persatu, di mulai dari pria berkulit hitam yang bernama Rusel, kemudian pria yang satu lagi bernama Jared, kemudian dua orang wanita bernama Lana dan Edsie. Ada yang aneh dari salah satu wanita tersebut, yaitu Lana yang terus memandang Tervil sejak tiba tadi, dan sedikit senyum muncul di bibirnya yang di sadari oleh Tervil. Seorang pria yang tak asing lagi menuruni tangga tempat Gill dan yang lainnya berkumpul di temani oleh seorang wanita berkacamata yang cukup cantik dan berpenampilan seperti wanita kantoran.
"apakah semuanya sudah berkumpul?" kata pria itu yang tak lain adalah walikota Albert Cholinn. Walikota Albert kini semakin mendekati Gill.
"ayah, ini adalah dua orang Hunter yang ku sewa, ini Tervil dan satu lagi Emma" remaja itu memperkenalkan dua orang Hunter yang di sewanya.
"aku berharap kalian menjaga anakku dengan segala kemampuan kalian, karena dia adalah satu-satunya anakku, meskipun dia agak sedikit aneh" kata walikota lalu tertawa terbahak-bahak di ikuti oleh tawa yang lainnya kecuali Emma dan tentu saja Gill yang merasa sangat malu, Rusel bahkan sampai mengeluarkan air mata.
"baiklah,aku serahkan mereka pada kalian" ia melanjutkan setelah semua telah selesai tertawa dan kini melangkah menuju tangga untuk kembali ke atas dan masih diikuti oleh wanita berkaca mata yang sejak tadi berdiri di belakangnya.
"baiklah, ayo kita berangkat"
****
"hey Mikel lama tak jumpa" seorang bartender dengan kumis lebat menyapa Mikel yang baru masuk ke dalam sebuah bar dan kemudian duduk di hadapan bartender tersebut.
"seperti biasa bar mu selalu ramai" ucap Mikel kemudian.
"mau minum apa?"
"seperti biasa" Mikel menjawab dengan santai, lalu bartender tersebut menuangkan Wine Draculi ke dalam gelas dan menyodorkannya pada Mikel.
"aku ingin informasi yang penting, Dunn" ucap Mikel setelah meneguk minumannya lalu mengeluarkan sebuah foto yang di perlihatkan pada Tervil kemarin, Dunn pun mengambil foto tersebut untuk dipandangi dengan seksama.
"aku ingin tahu siapa orang itu dan dimana dia tinggal" lanjutnya dengan nada suara bersemangat.
Dunn masih memandangi foto itu dengan seksama.
"foto ini tak terlalu jelas, sangat sulit mengumpulkan informasi hanya dengan ini" iapun meletakkan foto itu kembali di hadapan Mikel.
Mikel mengeluarkan uang dari dompetnya, 50.000 Peer.
"ini hanya sebagian, aku akan memberikan sebagian lagi setelah kau berhasil" Mikel bangkit dari duduknya.
"baiklah, aku akan menghubungimu jika aku telah mendapatkan informasi tentang orang itu" Dunn mengambil uang yang di sodorkan Mikel dan memasukkan ke sakunya. Mikel melangkah keluar dan kini telah hilang di balik pintu.
****
Hutan Misery terlihat sangat bersih meski banyak pohon-pohon lebat tumbuh namun terlihat rapi, banyak spot berkemah yang sangat bagus dan menjadi pilihan utama bagi orang-orang menghabiskan liburan. Meski saat malam hari tak ada yang tahu apa yang terjadi, itulah sebabnya orang-orang yang berniat berkemah di tempat ini paling tidak biasanya menyewa satu orang Hunter.
"akhirnya sampai juga,setelah perjalanan yang melelahkan" Lana mengeluh sembari merenggangkan tubuhnya yang kelelahan.
Untuk sampai ke tempat berkemah memang harus berjuang ekstra, karna mobil tak bisa masuk sampai ke dalam, jadi mobil di parkir di luar hutan dan sisanya adalah berjalan kaki, kira-kira sekitar 2 kilometer.
"baiklah, kita dirikan tenda di sini" Gill memberikan perintah pada yang lainnya.
para lelaki bergegas mendirikan tenda sebelum hari gelap termasuk Tervil, dan para wanita menyiapkan makan malam. Akhirnya dua tenda yang cukup besar berhasil berdiri dengan gagah. Tapi makanan belum juga siap, karna hanya Lana dan Edsie yang bekerja, sedangkan Emma hanya berdiri di sana di dekat pohon yang cukup rimbun.
"dasar wanita pemalas, kalau kau ingin makan harusnya ikut bekerja" teriak Tervil dengan raut wajah kesal. Emma bergerak dari tempatnya berdiri, tapi bukan menuju ke tempat memasak namun wanita itu melangkah mendekati Tervil lalu mencengkram leher jubah hitamnya.
"berani sekali kau berteriak padaku, aku di bayar bukan untuk memasak namun sebagai penjaga" wanita itu menatap dengan tatapan yang tajam dengan aura membunuh yang tajam. Semua orang melihat ke arah mereka dengan perasaan heran.
"Ma-maafkan aku, aku hanya menyampaikan pendapat" Tervil meminta maaf dengan perasaan takut. Emma pun melepaskan cengkramannya dan kini melangkah kembali ke tempatnya berdiri tadi.
"hey kawan, sepertinya kalian cukup akrab" Jared yang sejak tadi diam mulai berbicara dan di sambut tawa Gill dan Rusel.
"diam kalian, suatu saat aku pasti membalasnya" gerutu Tervil yang menjadi bahan tertawaan.
"hey semuanya, makanan sudah siap"
****
Di sebuah ruangan yang mewah, pria paruh baya dengan setelan berwarna hitam dan bahkan memakai kacamata hitam, meskipun berada di dalam ruangan memandang keluar jendela yang terhampar pemandangan kota Newt Town yang terlihat sangat jelas karna terletak di bangunan yang cukup tinggi.
Seseorang mengetuk pintu, lalu masuklah seorang pria muda dengan membawa secarik kertas.
"tuan Black, ini daftar identitas para BEAST yang telah berhasil di bunuh oleh para Hunter bulan ini" ujar pria yang baru masuk itu,pria paruh baya yang di panggil tuan Black tersebut berbalik lalu memandang pria itu.
"apakah ada nama "orang itu" katanya
"tidak ada" jawab pria itu
Duuakkk
Tuan Black memukul meja yang ada di hadapannya dengan cukup keras
"orang itu belum mati juga ternyata"
****
"baiklah saatnya kita tidur" Gill berseru setelah mereka melakukan banyak hal seperti bernyanyi diiringi gitar yang di bawa dari rumah dan juga menari mengelilingi api unggun. Dimana Lana terus-menerus menarik lengan Tervil untuk mengajaknya menari, namun Tervil menolak karna harus tetap waspada mengawasi sekitar karna BEAST rawan menyerang saat gelap, namun hingga acara bersenang-senang berakhir tak terjadi apapun, paling tidak untuk saat ini.
"nah, hanya kita berdua sekarang di sini Emma, apa yang akan kita lakukan" ujar Tervil dengan senyum di bibirnya ketika tinggal mereka berdua yang berada di luar tenda, Emma bangkit lalu berjalan menuju tenda para wanita tanpa mengatakan apapun.
"hey, kenapa kau pergi, aku sendiri disini. Emma! ,Emma!" Tervil berteriak memanggil namun tak ada respon, seperti yang diharapkan dari Emma.
"itu artinya aku sendiri yang harus berjaga" gerutunya pada diri sendiri.
Malam itu sangat sunyi hanya suara jangkrik yang terdengar, langit-langit sangat indah bertabur bintang yang seakan adalah ciptaan tuhan paling indah. Beberapa jam terlewati tanpa terjadi apapun hingga tak sadar Tervil memejamkan matanya.
"GRRRRRRR"
"tolong" teriakan seseorang membangunkan Tervil dan di sana terpampang tenda para pria telah koyak dan terlihat makhluk bertubuh besar dengan bulu di sekujur tubuhnya sedang mengaum, tak jauh dari situ Gill dan Jared menggigil ketakutan. Emma telah keluar dari tendanya, Tervil memandangnya sejenak dan Emma seakan mengetahui apa yang di pikirkan Tervil. Makhluk itu mulai mengayunkan tangannya dengan cakar yang terlihat sangat tajam ke arah Gill dan Jared,dan tangan itu dengan cepat mengayun.
"Duakkkk" tangan makhluk itu menghantam tanah, di hadapannya sudah tak ada sasarannya tadi. Tidak jauh di sana terlihat Tervil dan Emma telah membawa Gill dan Jared di bawah pohon yang rindang, dimana Lana dan Elsie juga berada disana terlebih dulu.
"kalian tunggu disini, aku akan menghabisinya" kata Tervil yang mulai mengeluarkan dua buah pistol dari balik jubahnya.
"tunggu Tervil" Gill menghadang Tervil yang hendak berburu.
"ada apa?" Tanyanya
"aku melihatnya, makhluk itu adalah Rusel, aku melihatnya berubah saat dia tidur"
****