Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

BAB 16...

Lastri yang baru saja selesai menelpon sang anak,dengan sedikit rasa kesalnya semakin membuat hatinya kian memburuk bahkan pikirannya kala itu sedikit ambigu,akibat mendengar jelas suara anak kecil kala itu,pendengaran lastri masih sangaat jelas,bahkan dirinya sangaat yakin kala itu..jam yang yang sudah menunjukan pukul 10 kian membuat hati lastri tak karuan
karna memang dirinya sangaat tak enak karna sudah sangat terlambat dari yang dijadwalkan kala itu..acara yang memang cukup penting bagi lastri,karna memang karoke yang dikelola oleh sang wanita,semakin besar,dan ditambah merayakan hari dimana pa ridwan untuk pertama kalinya membangun usaha karoke,memang bukan tempat karoke yang lastri kelola..
pa ridwan yang memang menturuh untuk setiap karyawannya untuk berkumpul di tempat karoke tersebut,dan akan diadakan sekedar acara syukuran,namun bukan hanya itu saja,bahkan pa ridwan memang sudah menyiapkan acara khusus kala itu,menyewa sebuah tempat dimana dirinya mengundang teman temanya,oleh sebab itu dirinya ingin sekali membawa lastri,sebagai pendamping,bahkan banyak teman teman pa ridwan kala itu,yang sering menanyakan tentang lastri,dimana lastri pernah sesekali dipanjang dalam status wanya,tak ayal bahkan banyak yang langsung meminta izin untuk dapat merasakan tubuh lastri..
tentu saja sang lelaki pun langsung memberikan lampu hijau,dan tentu saja memberika tarif yang biasa dipinta oleh sang wanita,..
“udah lah las,kalo anak kamu ga mau ikut ya udah toh bukannya kamu nanti jadi susah buat membaur pas diacara..nanti malah bapa ga bisa deket deket sama kamu lagi las..
lagian kenapa harus bawa anak kamu,jadi ribet kan.?” ucap pria tua tersebut..dengan nadanya yang tegas kala itu..karna memang dirinya sedikit kesal akibat menunggu sapto anak lastri..
lastri yang kala itu mendengar penuturan pa ridwan pun hanya terdiam saja,memang acara ini sudah sangaat disiapkan oleh pa ridwan jauh hari..
sehingga sangaat penting acara tersebut..akhirnya sang ibu pun menelpon sang anak sekali lagi kala itu..

Sapto yang kini masih terkapar di kasur akibat kelelahan,dan nafasnya yang berat masih sangaat jelas kala itu,kembali ponselnya berbunyi,tentu saja ibunya yang menelpon
dengan sedikit kesal sang anak langsung mengangkaat panggilan terebut,”iya bu kenapa..” ucap sapto kala itu yang memang masih mengira ibunya akan segera pergi menuju tempat acara tersebut,
“loh ko nanya kenapa sih,ibu masih nungguin kamu,” ucap sang wanita dengan sedikit rasa kesalnya,”hmm ga ah sapto ga ikut..” ucap sapto kala itu karna memang masih sangaat kesal,karna memang masih merasakan rasa ketidak senanganya pada pa ridwan,”hmm ko gitu sih mas,kamu ga ikut jemput hmm bapa ke terminal emangnya..” ucap sang wanita kala itu masih berusaha membujuk sang anak..mendengar penuturan ibunya kala itu membuat sapto sedikit mempertimbangkan keputusannya,akhirnya dengan berat hati dirinya pun mengikuti keinginan sang ibu..
dirinya yang memang masih sedikit polos dan tak tau menau bahwa ayahnya sebelumnya telah memberi tau lastri bahwa dirinya pulang minggu,namun lastri tak memberi tau sang anak kala itu
“hmm ya udah sapto ke sana sekarang..” ucap bocah tanggung tersebut yang langsung mematikan ponselnya..sapto yang kala itu sedikit melirik wanita yang baru saja disetubuhinya,yang masih duduk ditepi kasur,dengan perlahan sapto pun memakai pakeannya kembali,”mbaa ini jadinya semua berapa saya bayar,,” ucapnya dengan sedikit tersenyum...
“hmm massnya udah mau pergi..”
“iya mba udah ditungguin sama ibu saya..” sang anak yang kini sudah rapih memakai pakeannya kembali mengeluarkan beberapa lembar uang yang cukup banyak kala itu..”ini mba pegang aja yah..”
“ih mass makasih yah,udah sering juga yah masnya main sama lonte kaya saya..” mendengar ucapan dari wanita tersebut membuat dirinya mengingaat sang ibu yang memang bekerja sebagai wanita panggilan,bahkan sedikit terbengong mendengar wanita yang kini sudah memakai handuknya,”ih ko bengong sih mas,..”
“hmm iya saya permisi yah mba..” ucap sapto yang langsung pergi menuju salon tempat sang ibunya berada kala itu..

Lastri yang saat ini moodnya sudah sedikit membaik karna sang anak akhirnya menuruti permintaanya,”gimana las,dia jadi ikut..” ucap pa ridwan yang kala itu melihat lastri sedikit tersenyum
“hmm iya jadi ikut,bentar lagi yah pa..” ucap lstri yang memang agag tak enak pada pa ridwan..

Sapto yang saat ini sudah berada tepat didepan salon,hendak menelpon sang ibu,namun sebelum sempat menelpon,lastri sudah mengetahui sapto sudah berada tepaat didepan salon,karna memang pintu kaca yang gelap dari luar,namun sebaliknya bila melihat dari dalam keluar akan sangaat jelas..”ayu pa langsung jalan aja..” ucap sang wanita pada pa ridwan yang kini sudah berada di samping lastri dengan perlahan namun pastri sang pria tua tersebut sedikit tersenyum pada sapto,yang mana hanya dibalas anggukan kepalanya saja,karna sapto sendiri memang sangaat merasakan ketidak senangannya pada pa ridwan,paridwan pun memang menyadari hal tersebut..lastri yang kala itu langsung membuka pintu mobil dan pa ridwan yang kala itu menyuruh sapto untuk duduk didepan kala itu,sedikit paham akan maksud dari pria tua tersebut yang memang sepertinya ingin agar dapat berdekataan dengan ibunya,sapto yang kala itu mau tak maupun akhirnya duduk didepan,

Didalam mobil yang kini sudah berjalan,sangaat canggung bagi sang anak yang saat itu memang berada dikursi depan,pa ridwan yang memang layaknya seorang boss yang saat itu sedikit menarik lengan lastri untuk mendekat,dimana sedikit penolakan dari sang wanita,namun dengan perlahan pa ridwan pun mendekatkan duduknya,yang kini sudah memepet lastri ke sebelah kananya,sehingga sapto bila sedikit menengok akan segera melihat jarak yang cukup dekat antara ibunya dengan pa ridwan,sang wanita yang saat itu memang sangaat paham maksud dari pa ridwan langsung memberikan penolakan,yang mana kala itu tangannya sudah meremas buah dada lastri,dengan tangan kirinya,dan tangan kanannya yang seperti merangkul kala pundak lastri..
namun kejahilan sang pria tua tersebut tak hanya sampai disitu saja,dengan perlahan bahkan tangan sang wanita dibimbingnya untuk berada diatas penisnya,lastri sontak saja sedikit memberontak karna terdapat sapto didepannya..”ihh pa jangan ahh..” ucap lastri kala itu sedikit berbisik..sedikit matanya melihat ke arah sapto,yang mana memang sudah sibuk dengan ponselnya kala itu..
tak menghiraukan lastri,seperti seorang boss pa ridwan kala itu,yang mana bahkan kini sudah sedikit membuka ressletingnya..dengan jaket,pa ridwan kala itu menutupi,tangan lastri yang sudah dipaksa untuk memainkan penis hitam besarnya,bahkan tangan pa ridwan yang saat ini sudah sangaat bebas kala itu...memainkan payudara lastri dari balik bajunya,yang mana bahkan tak segan sedikit meremas cukup kencang.”auuu..” ucap lastri yang mana kala itu langsung menutup mulutnya dengan tangan satunya..akibat suara mesin mobil dan juga memang jalanan yang cukup ramai,hingga sapto sepertinya memang tak mendengar desahan dari belakang kala itu..sapto yang memang masih sangaat fokus akan ponselnya,sedikit menoleh ke arah sebelah kirinya,hingga sedikit matanya melihat bayangan kala itu yang mana sapto sangaat yakin bahwa posisi pa ridwan sudah sangaat dekat pada ibunya,dirinya yang melihat hal tersebut sedikit panik bahkan ingin sekali untuk menengok ke arah belakang untuk melihat situasi tersebut..sang anak yang kala itu melihat dari kaca spion yang berada dalam mobil sedikit memang tak jelas,karna memang diperuntukan untuk sang sopir kala itu,yang bahkan memang sang sopir pun sudah tau apa yang diperbuat oleh 2 mahluk tersebut,hanya saja dirinya tak berani untuk berbuat apa apa..bahkan sedikit menikmati tontonan tersebut..
berbeda dengan sang anak yang kini berusaha untuk terus memantau sang ibu,yang mana memang sangaat tak mengenakan pandangan sapto,bahkan sedikit melirik ke arah sang sopir untuk melihat raut wajahnya,yang memang sedikit berbada kala itu..dengan perlahan kembali dirinya merasakan sedikit rasa sesalnya,pikiran dan hatinya sangaat yakin bahwa sang ibu pasti melakukan sesuatu
saat itu,sapto yang sedikit melihat ke arah sebelah kananya,perlahan pandangannya sedikit melirik dimana sang ibunya yang memang matanya sedang mengawasi gerak gerik dirinya..
namun saat itu sapto pun sedikit melihat bagaimana jaket yang kala itu tepat berada di pangkuan pa ridwan bahkan tangan sang ibu yang sangaat jelas diyakini sedang berada dibalik jaket tersebut
kembali bahkan pikiran liarnya semakin tak tebendung,sungguh gila pikir sapto,sangaat berani sekali sang wanita tersebut,melakukan hal seperti ini..

Tangan lastri yang kala itu benar benar memainkan penis hitam pa ridwan walau hanya menaik turunkan dengan perlahan membuat sang wanita sedikit bergairah,bahkan sensansi yang tak pernah didapatkannya sebelumnya,sungguh sangaat membuat lastri semakin tak terkontrol,entah mengapa dirinya tak dapat membantah permintaan pa ridwan kala ini,masih memainkan penisnya lastri yang saat ini pun sedikit mendapatkan sentuhan pada payudaranya sedikit meringis kala itu,tak hanya sampai disitu bahkan dengan lihainya memainkan pentilnya yang kini sudah sedikit membesar kala itu,tak hanya samapi disitu saja permainan tangan pa ridwan bahkan kini sudah memainkan vagiana lastri dari balik celananya dengan mengelus elus pada selangkangan lastri..
lastri yang kian semakin birahi yang bahkan dirinya memang sepertinya sudah sangaat kelewat batas,sangaat berbeda sedari awal,yang mana dirinya sangaat menolak perbuatan pria tua tersebut
dengan gerakan bibirnya,pa ridwan menyuruh lastri untuk segera melepaskan bhnya sontak saja sedikit menggelengkan kepalanya sesaat..namun pa ridwan yang kala itu memang entah mengapa sedikit memaksa lastri dengan langsung memasukan tanganya yang kasar dalam baju sang wanita yang mana kala itu langsung menarik dalaman tersebut,akibat perbuatan tersebut lastri pun sedikit berteriak kala itu..”aduuuh..” sang anak yang kala itu langsung melihat ke arah belakang,dengan sedikit terbelak matanya kini melihat dimana bh ibunya sudah sedikit keluar,bahkan matanya kala itu melihat tangan lastri yang masih berada dibalik jaket dengan pandangan yang sangaat menohok pada lastri,sepeti memberikan sebuah isyarat
dengan menggelengkan kepalanya pada lastri kala itu,sontak membuat sang ibu sedikit ketakutan,memberikan sebuah isyarat untuk tak melakukan hal hal yang aneh,bahkan matanya sedikit memandang pa ridwan kala itu..

Sang wanita pun dan pria tua tersebut akhirnya menyudahi aksinya,dengan nafasnya yang sedikit berat kala itu lastri kembali membetul kan pakeannya yang sedikit acak acakan,namun sial bagi sang wanita,karna tali pengait bhnya sudah putus sehingga dirinya yang mau tak mau untuk segera melepas bh tersebut,dengan sangat hati hati dirinya perlahan langsung mengeluarkan bhnya
kini pa ridwan yang melihat hal tersebut sangaat dibuat tersenyum,bahkan pandanganya semakin birahi pada sang wanita tersebut..

Mobil yang ditumpangi sang anak kini sudah memasuki sebuah ruko ruko yang cukup banyak berjejer,dengan perlahan mobil pun kini berhenti tepat dikaroke sang wanita tersebut
sang anak yang kala itu sedikit menengok ke arah ibunya,memastikan bahwa tempat tujuannya sudah sampai..”ayu mass turun..” ucap lastri dengan wajahnya yang masih sangaat sedikit ketakutan kala itu..

Akhirnya kini untuk pertama kali bagi sapto datang ketempat karoke sang ibu,berjalan cukup pelan yang mana kala itu pa ridwan memang sudah duluan masuk dalam sebuah bangunan yang cukup besar kala itu,”bu sapto tungu diluar aja yah..” sontak saja lastri pun sangaat enggan untuk melepaskan sang anak lagi,”hmm jangaan mass,kamu nunggu didalam aja,ada meja gitu koo nanti kamu ga usah ikut acaranya” ucap lastri kala itu sedikit meyakinkan sapto.

Kini sang anak dan ibu sudah memasuki tempat karoke tesebut yang mana memang cukup ramai oleh karyawan yang sudah berkumpul,bahkan saat lastri masuk yang mana sudah disambut dengan senyum yang sangaat ramah,”mass kamu duduk dimeja sana aja,nanti biar ibu suruh buat orang kasih kamu minuman yah..” ucap lastri kala itu melihat sang anak yang memang sangaat canggung dengan keadaaan sekitarnya,tanpa menjawab langsung berjalan mengikuti arah jari lastri yang menunjuk meja,

Sang anak yang kini sangaat jelas melihat bagaimana ramainya tempat tersebut,namun matanya tetap saja tertuju pada sang ibu,yang kini masih dengan ramahnya berbicara pada orang orang yang berada di sekeliling lastri,dirinya yang kala itu tak melihat pa ridwan,bahkan sedikit mencari,sedikit heran dirinya karna memang ini adalah sebuah acara yang diperuntukan untuk usahanya namun sang pemilik tak keliatan,saat mata sapto masih melihat sekeliling,dirinya sedikit terkejut melihat satu wanita yang kini datang menghampiri dirinya,bahkan sedikit memorinya kala itu mengingaat kejadian beberapa minggu lalu,dengan perlahan namun pasti,kini sang wanita sudah berada tepat di mejanya..”ko bengoong sih..” ucap wanita tersebut sedikit tersenyum..
“tadi mba lastri pesen buat anterin minuman,kirain mah siapa ternyata berondongnya mba lastri yah..” ucap sang wanita tersebut dengan senyum genitnya..sapto yang melihat sang wanita
yang kini sudah berada tepat disamping dirinya,sedikit merasakan tak nyaman karna dengan dandanan yang sangaat seksi,dimana dirinya memakai baju terusan,dan tentu saja sangaat pendek hingga hanya menutupi sebagian pahanya yang mulus kala itu..dengan perlahan pandangan sang bocah tanggung tersebut kii beralih pada pahanya yang sangaat mulus,dan sang wanita yang kini dengan sigap menuangkan sedikit minuman yang cukup sapto kenal..”ini mas minum..” ucap sang wanita tersebut dengan memberikan gelas pada sapto..”hmm iya mbaa..” ucap sang bocah tersebut..”mba lastri tadi mesen suruh jagaiin anaknya,yah udah mau ga mau deh,katanya takut kabur kaburan gitu..” kembali sang wanita melontarkan sedikit ejakan bagi sang bocah
sang bocah yang mendengar ucapan dari wanita yang mana sepertinya sang ibu sudah memberi tahu bahwa dirinya adalah anaknya..sedikit membuat sapto sedikit malu..
sapto yang saat ini masih sangaat canggung,hanya dapat senyum senyum saja kala itu..karna memang tak tau harus berbuat apa,namun sangaat berbeda dengan sang wanita yang sangat pintar untuk membuat suasana cair kala itu..”mba lastri cakep bangeet yah,padahal udah punya anak 3 lohh..badannya bohaii bangeet,tau ga mas banyak bangeet tau orang yang mau gitu deket sama ibu kamu..” ucapan sang wanita tersebut sangaat membuat sapto sedikit terkaget,memang harus diakui bahwa sang ibunya masih sangaat cantik,dirinya yang kala itu melihat ibunya yang masih sibuk berinteraksi,”gimana menurut kamu mas,setuju ga.” Tanya sang wanita kala itu yang melihat mata sang anak yang memandang lastri..”hmm iya mbaa..” ucap sapto kala itu yang matanya tak lepas dari ibunya..akibat fokusnya yang masih memandang ibunya,sapto tak sadar bila kini sang wanita sudah benar benar menggeser duduknya,hingga sangaat dekat sekali jarak antara sang wanita,yang kini tepat berada disebelah kirinya,sedikit menoleh sang bocah tanggung tersebut sedikit terpanan memandang wajah sang wanita yang dapat dikatakan sedikit mengundang birahi,terlebih sangaat jelas sapto melihat bagaimana leher jenjangnya yang cukup putih kala itu,bahkan aroma tubuh dari sang wanita sangaat jelas bagi sapto..
“mass tau ga mba lastri tuh udah bener bener nolong saya banget,punya hutang budi saya sama ibu mas..saya pokoknya beruntung bisa kenal dekat sama mba lastri ..” mendengar hal tersebut sapto sedikit menoleh pada sang wanita yang kini sudah menungakan minuman kembali dalam gelasnya,wajah tulus dari sang wanita,dan nada lembut yang terlontar kala itu membuat sapto sedikit bingung,jasa apa yang sudah diberikan oleh sang ibu..”maksudnya mba..” ucap sapto kembali melihat sang wanita yang sudah menenggak minumannya kembali..

“yah maksudnya tuh,mba lastri tuh sayang banget sama kamu tau ga sih,cuman mungkin mba lastri kurang punya waktu buat kamu,apa lagi tuh mba lastri sering curhat tentang kamu juga mass..
malah nih yah mba lastri sampe cerita kalo apapun yang mass mau tuh pasti bakal diturutin tau ga..” sapto yang mendengar ucapan dari sang wanita sedikit merasakan rasa yang sangaat ambigu
apapun akan dituruti oleh ibunya..tak ada jawaban dari sang anak kala itu..
“cuman yah mas kamu tuh harus bisa nerima setiap kelebihan dan kekurangan ibu kamu,biar bagaimana pun ibu kamu tuh sayang sama kamu,cuman mungkin mba lastri tuh beda aja caranya untuk ngungkapin perasaanya ke kamu,..” mendengar sang wanita yang cukup panjang lebar kala itu sedikit paham akan tujuan dari wanita tersebut..
“mas suka cewe yang lebih berumur ga..?” sedikit heran mengapa sang wanita tiba tiba menayakan hal tersebut..”hmmm iya sih mba..” ucap sapto yang kala itu sedikit merasakan agak sangaat canggung..
sisil yang sedikit tersenyum kala itu,dan memandang lastri yang sedikit memandang dirinya..”malah tuh pernah saya suruh mba lastri buat nyari berondong lagi aja,biar ada yang terus terusan buat nemenin gitu,..hehehe” ucap sang wanita dengan sangaat berani didepan sapto,sapto yang memang tak dapat berkata kata kala itu sedikit merasakan keresahannya...

Pa ridwan yang kini sudah berada di antara kerumunan,memang sangaat akrab dirinya dengan para karyawannya,dengan menggunakan sebuah pengeras suara kala itu,meminta sedikit perhatianya

“selama siang semuannya,saya bersukur untuk hari ini,karna hari ini adalah hari yang cukup penting bagi saya pribadi,..pidato yang cukup panjang kala itu,yang memang sedikit memberikan masukan dan kata kata wejangan terhadap setiap karyawannya,bahkan tak jarang ucapan rasa terima kasihnya..tak hanya sampai disitu saja bahkan kini sang pria tua tersebut menyuruh sang wanita pujaan hatinya yaitu lastri,untuk datang mendekat,sontak saja membuat para orang orang langsung bersiul kala itu,bahkan sedikit memberikan tepuk tangan
dengan perlahan pa ridwan memotong sedikit nasi tumpeng yang memang disediakan kala itu,”ini spesial buat pujaan hati bapa..” setelah mengatakan hal tersebut sontak saja sangaat banyak siulan terdengar bahkan lastri sedikit terkaget mendengar ucapan sang pria tua tersebut..pandangan sapto yang sedikit berubah kala itu,bahkan memang sangaat berbeda saat berada di mobil,yang mana memang memandang sang ibu cukup sinis..sisil yang memang sedikit memperhatikan raut wajah sapto sedikit datar kala itu...bahkan sepertinya memang sangaat cueek..
tak hanya sampai disitu saja kelakuan pa ridwan,”saya sangaat beruntung bisa punya karyawan seperti bu lastri,udah cantik kerjannya oke terus goyangannya paling yang saya ga tahan..”
sontak saja hampir seluruh yang hadir langsung tertawa kala itu,lastri pun sedikit berdebar debar karna memang ini disengaja oleh pa ridwan,sedikit memandang sang anak yang masih ditemani oleh sisil,tak ada ekpresi apapun yang hadir bagi sapto kala itu,lastri sendiri sendikit terkejut memang,posisi pa ridwan yang mana sekarang sudah sangaat dekat bahkan hampir tak ada jarak,setelah menaruh nasi tumpeng tersebut,pa ridwan pun belom selesai sampai disitu..dengan melingkarkan tangannya pada pinggang lastri kala itu,yang mana memang sangaat serasi,bahkan seperti pasangan kaula muda,tak jarang yang hadir pun langsung mengabadikan dengan ponsel masing masing..lastri yang mendapatkan perlakuan tersebut sedikit risih,bahkan sedikit ketakutan karna memang sapto yang masih memandangnya tanpa expresi apapun kala itu,tak hanya sampai disitu saja bahkan pa ridwan langsung mencium pipi putih lastri kala itu,sontak saja semakin membuat hati lastri semakin kacau.”pa udah jangaan ah..” ucap lastri dengan sedikit berbisik kala itu..namun sialnya bagi lastri saat itu adalah teriakan dari sisil..”gantian dong mba yang cium pa ridwan..”
sontak saja sapto langsung menoleh pada arah wanita tersebut,masih sama dengan datarnya kala itu..sisil yang mendapati tatapan sapto yang menoleh seperti tanpa beban semakin membuat dirinya sedikit gusar,kembali sapto memalingkan pandanganya pada sang ibu,dimana kini para karyawan yang hadir pun langsung menyuarakan”cium icum,...ciuumm pa ridwan..”
saat itu lastri benar benar sangaat dibuat tak punya pilihan lain,dengan senyum yang sangaat dipaksakan kala itu,dan pa ridwan yang sedikit tersenyum,
sang anak yang kala itu masih melihat bagaimana sang ibu yang memang sebenarnya sedikit ragu ragu,

Ponsel sapto yang kala itu berdering,menandakan seseorang menelpon,sedikit mengalihkan pandangan sang anak,bahkan sisil pun sedikit melirik sapto..terkejut karna yang menelpon adalah
ibunya kasim,bu wati..dengan perlahan sapto bangkit berdiri kala itu bahkan sedikit meminta izin pada sisil,”mba esntar yah saya nerima telpon..” ucap sapto yang langsung segera menuju keluar,bahkan sebelum benar benar keluar dirinya sudah langsung mengangkaat panggilan tersebut,sehingga sisil dan sang ibunya melihat bahwa sapto sedang menerima telpon...

“hallo iya kenapa,ko tumben nelpon,kangeen yah..” ucap sapto kala itu..

“mass aku nelpon tuh penting tau..” ucap wati kala itu sedikit nadanya serius

“emang sepenting apa sih..” ucap sapto kembali

“mas kamu sekarang lagi dimana,apa bener masnya lagi ditempat karoke mba lastri..” sontak sapto yang mendengar sedikit terkejut..

“ko kamu tau mass lagi ditempat karoke ibu sih..”

“setelah acara dari tempat karoke,nanti sore tuh pasti ada acara lagi kan..”

“iya tadi ibu juga bilangnya gitu,..jangan jangan kamu diajak pa burhan buat ikut acara pa ridwan..?”

“iya mas,wati tuh ga sengaja gitu denger omongan pa burhan lagi nelpon gitu,pokoknya intinya tuh pa burhan mau bawa ade buat ikut acara pa ridwan..”

“tapi sore tuh mass mau jemput bapa diterminal tau sama ibu...abis itu kemungkina langsung pulang lah..”

“ih ga mungkin lah mass,orang acara pa ridwan tuh sore tau,dan ga mungkin mba lastri ninggalin acara kan mass..”

Sapto yang mendengar ucapan wati sedikit paham maksud dari sang ibunya,yang memang sengaja mengajak dirinya untuk datang ke acara tersebut,sepertinya dirinya ingin menunjukan sesuatu hal lagi,yang entah apa itu dirinya pun tak tau,dengan sangaat tenang bahkan sedikit tersenyum kala itu sapto..

“halo mass ko bengong sih...

“iya halo hmm jadi mau ga mau kamu nanti ketemu sama ibunya mass dong..” ucap sapto kala itu

“ya iyalah pastii..”

“ya udah lah cuek aja,ga usah terlalu dipeduliin lah..ya udah ya nanti kabarin mass kalo kamu dapet kabar tentang acara pa ridwan..”

“haa hmmm ya udah nanti wati kabarin mass kalo dapet kabar tentang acara pa ridwan..”

Setelah menutup panggilan tersebut senyum sapto yang sangaat tulus kala itu,memandang foto sang wanita yang baru saja menelponnya semakin membuat dirinya semakin tenang...
 
BAB 16...

Lastri yang baru saja selesai menelpon sang anak,dengan sedikit rasa kesalnya semakin membuat hatinya kian memburuk bahkan pikirannya kala itu sedikit ambigu,akibat mendengar jelas suara anak kecil kala itu,pendengaran lastri masih sangaat jelas,bahkan dirinya sangaat yakin kala itu..jam yang yang sudah menunjukan pukul 10 kian membuat hati lastri tak karuan
karna memang dirinya sangaat tak enak karna sudah sangat terlambat dari yang dijadwalkan kala itu..acara yang memang cukup penting bagi lastri,karna memang karoke yang dikelola oleh sang wanita,semakin besar,dan ditambah merayakan hari dimana pa ridwan untuk pertama kalinya membangun usaha karoke,memang bukan tempat karoke yang lastri kelola..
pa ridwan yang memang menturuh untuk setiap karyawannya untuk berkumpul di tempat karoke tersebut,dan akan diadakan sekedar acara syukuran,namun bukan hanya itu saja,bahkan pa ridwan memang sudah menyiapkan acara khusus kala itu,menyewa sebuah tempat dimana dirinya mengundang teman temanya,oleh sebab itu dirinya ingin sekali membawa lastri,sebagai pendamping,bahkan banyak teman teman pa ridwan kala itu,yang sering menanyakan tentang lastri,dimana lastri pernah sesekali dipanjang dalam status wanya,tak ayal bahkan banyak yang langsung meminta izin untuk dapat merasakan tubuh lastri..
tentu saja sang lelaki pun langsung memberikan lampu hijau,dan tentu saja memberika tarif yang biasa dipinta oleh sang wanita,..
“udah lah las,kalo anak kamu ga mau ikut ya udah toh bukannya kamu nanti jadi susah buat membaur pas diacara..nanti malah bapa ga bisa deket deket sama kamu lagi las..
lagian kenapa harus bawa anak kamu,jadi ribet kan.?” ucap pria tua tersebut..dengan nadanya yang tegas kala itu..karna memang dirinya sedikit kesal akibat menunggu sapto anak lastri..
lastri yang kala itu mendengar penuturan pa ridwan pun hanya terdiam saja,memang acara ini sudah sangaat disiapkan oleh pa ridwan jauh hari..
sehingga sangaat penting acara tersebut..akhirnya sang ibu pun menelpon sang anak sekali lagi kala itu..

Sapto yang kini masih terkapar di kasur akibat kelelahan,dan nafasnya yang berat masih sangaat jelas kala itu,kembali ponselnya berbunyi,tentu saja ibunya yang menelpon
dengan sedikit kesal sang anak langsung mengangkaat panggilan terebut,”iya bu kenapa..” ucap sapto kala itu yang memang masih mengira ibunya akan segera pergi menuju tempat acara tersebut,
“loh ko nanya kenapa sih,ibu masih nungguin kamu,” ucap sang wanita dengan sedikit rasa kesalnya,”hmm ga ah sapto ga ikut..” ucap sapto kala itu karna memang masih sangaat kesal,karna memang masih merasakan rasa ketidak senanganya pada pa ridwan,”hmm ko gitu sih mas,kamu ga ikut jemput hmm bapa ke terminal emangnya..” ucap sang wanita kala itu masih berusaha membujuk sang anak..mendengar penuturan ibunya kala itu membuat sapto sedikit mempertimbangkan keputusannya,akhirnya dengan berat hati dirinya pun mengikuti keinginan sang ibu..
dirinya yang memang masih sedikit polos dan tak tau menau bahwa ayahnya sebelumnya telah memberi tau lastri bahwa dirinya pulang minggu,namun lastri tak memberi tau sang anak kala itu
“hmm ya udah sapto ke sana sekarang..” ucap bocah tanggung tersebut yang langsung mematikan ponselnya..sapto yang kala itu sedikit melirik wanita yang baru saja disetubuhinya,yang masih duduk ditepi kasur,dengan perlahan sapto pun memakai pakeannya kembali,”mbaa ini jadinya semua berapa saya bayar,,” ucapnya dengan sedikit tersenyum...
“hmm massnya udah mau pergi..”
“iya mba udah ditungguin sama ibu saya..” sang anak yang kini sudah rapih memakai pakeannya kembali mengeluarkan beberapa lembar uang yang cukup banyak kala itu..”ini mba pegang aja yah..”
“ih mass makasih yah,udah sering juga yah masnya main sama lonte kaya saya..” mendengar ucapan dari wanita tersebut membuat dirinya mengingaat sang ibu yang memang bekerja sebagai wanita panggilan,bahkan sedikit terbengong mendengar wanita yang kini sudah memakai handuknya,”ih ko bengong sih mas,..”
“hmm iya saya permisi yah mba..” ucap sapto yang langsung pergi menuju salon tempat sang ibunya berada kala itu..

Lastri yang saat ini moodnya sudah sedikit membaik karna sang anak akhirnya menuruti permintaanya,”gimana las,dia jadi ikut..” ucap pa ridwan yang kala itu melihat lastri sedikit tersenyum
“hmm iya jadi ikut,bentar lagi yah pa..” ucap lstri yang memang agag tak enak pada pa ridwan..

Sapto yang saat ini sudah berada tepat didepan salon,hendak menelpon sang ibu,namun sebelum sempat menelpon,lastri sudah mengetahui sapto sudah berada tepaat didepan salon,karna memang pintu kaca yang gelap dari luar,namun sebaliknya bila melihat dari dalam keluar akan sangaat jelas..”ayu pa langsung jalan aja..” ucap sang wanita pada pa ridwan yang kini sudah berada di samping lastri dengan perlahan namun pastri sang pria tua tersebut sedikit tersenyum pada sapto,yang mana hanya dibalas anggukan kepalanya saja,karna sapto sendiri memang sangaat merasakan ketidak senangannya pada pa ridwan,paridwan pun memang menyadari hal tersebut..lastri yang kala itu langsung membuka pintu mobil dan pa ridwan yang kala itu menyuruh sapto untuk duduk didepan kala itu,sedikit paham akan maksud dari pria tua tersebut yang memang sepertinya ingin agar dapat berdekataan dengan ibunya,sapto yang kala itu mau tak maupun akhirnya duduk didepan,

Didalam mobil yang kini sudah berjalan,sangaat canggung bagi sang anak yang saat itu memang berada dikursi depan,pa ridwan yang memang layaknya seorang boss yang saat itu sedikit menarik lengan lastri untuk mendekat,dimana sedikit penolakan dari sang wanita,namun dengan perlahan pa ridwan pun mendekatkan duduknya,yang kini sudah memepet lastri ke sebelah kananya,sehingga sapto bila sedikit menengok akan segera melihat jarak yang cukup dekat antara ibunya dengan pa ridwan,sang wanita yang saat itu memang sangaat paham maksud dari pa ridwan langsung memberikan penolakan,yang mana kala itu tangannya sudah meremas buah dada lastri,dengan tangan kirinya,dan tangan kanannya yang seperti merangkul kala pundak lastri..
namun kejahilan sang pria tua tersebut tak hanya sampai disitu saja,dengan perlahan bahkan tangan sang wanita dibimbingnya untuk berada diatas penisnya,lastri sontak saja sedikit memberontak karna terdapat sapto didepannya..”ihh pa jangan ahh..” ucap lastri kala itu sedikit berbisik..sedikit matanya melihat ke arah sapto,yang mana memang sudah sibuk dengan ponselnya kala itu..
tak menghiraukan lastri,seperti seorang boss pa ridwan kala itu,yang mana bahkan kini sudah sedikit membuka ressletingnya..dengan jaket,pa ridwan kala itu menutupi,tangan lastri yang sudah dipaksa untuk memainkan penis hitam besarnya,bahkan tangan pa ridwan yang saat ini sudah sangaat bebas kala itu...memainkan payudara lastri dari balik bajunya,yang mana bahkan tak segan sedikit meremas cukup kencang.”auuu..” ucap lastri yang mana kala itu langsung menutup mulutnya dengan tangan satunya..akibat suara mesin mobil dan juga memang jalanan yang cukup ramai,hingga sapto sepertinya memang tak mendengar desahan dari belakang kala itu..sapto yang memang masih sangaat fokus akan ponselnya,sedikit menoleh ke arah sebelah kirinya,hingga sedikit matanya melihat bayangan kala itu yang mana sapto sangaat yakin bahwa posisi pa ridwan sudah sangaat dekat pada ibunya,dirinya yang melihat hal tersebut sedikit panik bahkan ingin sekali untuk menengok ke arah belakang untuk melihat situasi tersebut..sang anak yang kala itu melihat dari kaca spion yang berada dalam mobil sedikit memang tak jelas,karna memang diperuntukan untuk sang sopir kala itu,yang bahkan memang sang sopir pun sudah tau apa yang diperbuat oleh 2 mahluk tersebut,hanya saja dirinya tak berani untuk berbuat apa apa..bahkan sedikit menikmati tontonan tersebut..
berbeda dengan sang anak yang kini berusaha untuk terus memantau sang ibu,yang mana memang sangaat tak mengenakan pandangan sapto,bahkan sedikit melirik ke arah sang sopir untuk melihat raut wajahnya,yang memang sedikit berbada kala itu..dengan perlahan kembali dirinya merasakan sedikit rasa sesalnya,pikiran dan hatinya sangaat yakin bahwa sang ibu pasti melakukan sesuatu
saat itu,sapto yang sedikit melihat ke arah sebelah kananya,perlahan pandangannya sedikit melirik dimana sang ibunya yang memang matanya sedang mengawasi gerak gerik dirinya..
namun saat itu sapto pun sedikit melihat bagaimana jaket yang kala itu tepat berada di pangkuan pa ridwan bahkan tangan sang ibu yang sangaat jelas diyakini sedang berada dibalik jaket tersebut
kembali bahkan pikiran liarnya semakin tak tebendung,sungguh gila pikir sapto,sangaat berani sekali sang wanita tersebut,melakukan hal seperti ini..

Tangan lastri yang kala itu benar benar memainkan penis hitam pa ridwan walau hanya menaik turunkan dengan perlahan membuat sang wanita sedikit bergairah,bahkan sensansi yang tak pernah didapatkannya sebelumnya,sungguh sangaat membuat lastri semakin tak terkontrol,entah mengapa dirinya tak dapat membantah permintaan pa ridwan kala ini,masih memainkan penisnya lastri yang saat ini pun sedikit mendapatkan sentuhan pada payudaranya sedikit meringis kala itu,tak hanya sampai disitu bahkan dengan lihainya memainkan pentilnya yang kini sudah sedikit membesar kala itu,tak hanya samapi disitu saja permainan tangan pa ridwan bahkan kini sudah memainkan vagiana lastri dari balik celananya dengan mengelus elus pada selangkangan lastri..
lastri yang kian semakin birahi yang bahkan dirinya memang sepertinya sudah sangaat kelewat batas,sangaat berbeda sedari awal,yang mana dirinya sangaat menolak perbuatan pria tua tersebut
dengan gerakan bibirnya,pa ridwan menyuruh lastri untuk segera melepaskan bhnya sontak saja sedikit menggelengkan kepalanya sesaat..namun pa ridwan yang kala itu memang entah mengapa sedikit memaksa lastri dengan langsung memasukan tanganya yang kasar dalam baju sang wanita yang mana kala itu langsung menarik dalaman tersebut,akibat perbuatan tersebut lastri pun sedikit berteriak kala itu..”aduuuh..” sang anak yang kala itu langsung melihat ke arah belakang,dengan sedikit terbelak matanya kini melihat dimana bh ibunya sudah sedikit keluar,bahkan matanya kala itu melihat tangan lastri yang masih berada dibalik jaket dengan pandangan yang sangaat menohok pada lastri,sepeti memberikan sebuah isyarat
dengan menggelengkan kepalanya pada lastri kala itu,sontak membuat sang ibu sedikit ketakutan,memberikan sebuah isyarat untuk tak melakukan hal hal yang aneh,bahkan matanya sedikit memandang pa ridwan kala itu..

Sang wanita pun dan pria tua tersebut akhirnya menyudahi aksinya,dengan nafasnya yang sedikit berat kala itu lastri kembali membetul kan pakeannya yang sedikit acak acakan,namun sial bagi sang wanita,karna tali pengait bhnya sudah putus sehingga dirinya yang mau tak mau untuk segera melepas bh tersebut,dengan sangat hati hati dirinya perlahan langsung mengeluarkan bhnya
kini pa ridwan yang melihat hal tersebut sangaat dibuat tersenyum,bahkan pandanganya semakin birahi pada sang wanita tersebut..

Mobil yang ditumpangi sang anak kini sudah memasuki sebuah ruko ruko yang cukup banyak berjejer,dengan perlahan mobil pun kini berhenti tepat dikaroke sang wanita tersebut
sang anak yang kala itu sedikit menengok ke arah ibunya,memastikan bahwa tempat tujuannya sudah sampai..”ayu mass turun..” ucap lastri dengan wajahnya yang masih sangaat sedikit ketakutan kala itu..

Akhirnya kini untuk pertama kali bagi sapto datang ketempat karoke sang ibu,berjalan cukup pelan yang mana kala itu pa ridwan memang sudah duluan masuk dalam sebuah bangunan yang cukup besar kala itu,”bu sapto tungu diluar aja yah..” sontak saja lastri pun sangaat enggan untuk melepaskan sang anak lagi,”hmm jangaan mass,kamu nunggu didalam aja,ada meja gitu koo nanti kamu ga usah ikut acaranya” ucap lastri kala itu sedikit meyakinkan sapto.

Kini sang anak dan ibu sudah memasuki tempat karoke tesebut yang mana memang cukup ramai oleh karyawan yang sudah berkumpul,bahkan saat lastri masuk yang mana sudah disambut dengan senyum yang sangaat ramah,”mass kamu duduk dimeja sana aja,nanti biar ibu suruh buat orang kasih kamu minuman yah..” ucap lastri kala itu melihat sang anak yang memang sangaat canggung dengan keadaaan sekitarnya,tanpa menjawab langsung berjalan mengikuti arah jari lastri yang menunjuk meja,

Sang anak yang kini sangaat jelas melihat bagaimana ramainya tempat tersebut,namun matanya tetap saja tertuju pada sang ibu,yang kini masih dengan ramahnya berbicara pada orang orang yang berada di sekeliling lastri,dirinya yang kala itu tak melihat pa ridwan,bahkan sedikit mencari,sedikit heran dirinya karna memang ini adalah sebuah acara yang diperuntukan untuk usahanya namun sang pemilik tak keliatan,saat mata sapto masih melihat sekeliling,dirinya sedikit terkejut melihat satu wanita yang kini datang menghampiri dirinya,bahkan sedikit memorinya kala itu mengingaat kejadian beberapa minggu lalu,dengan perlahan namun pasti,kini sang wanita sudah berada tepat di mejanya..”ko bengoong sih..” ucap wanita tersebut sedikit tersenyum..
“tadi mba lastri pesen buat anterin minuman,kirain mah siapa ternyata berondongnya mba lastri yah..” ucap sang wanita tersebut dengan senyum genitnya..sapto yang melihat sang wanita
yang kini sudah berada tepat disamping dirinya,sedikit merasakan tak nyaman karna dengan dandanan yang sangaat seksi,dimana dirinya memakai baju terusan,dan tentu saja sangaat pendek hingga hanya menutupi sebagian pahanya yang mulus kala itu..dengan perlahan pandangan sang bocah tanggung tersebut kii beralih pada pahanya yang sangaat mulus,dan sang wanita yang kini dengan sigap menuangkan sedikit minuman yang cukup sapto kenal..”ini mas minum..” ucap sang wanita tersebut dengan memberikan gelas pada sapto..”hmm iya mbaa..” ucap sang bocah tersebut..”mba lastri tadi mesen suruh jagaiin anaknya,yah udah mau ga mau deh,katanya takut kabur kaburan gitu..” kembali sang wanita melontarkan sedikit ejakan bagi sang bocah
sang bocah yang mendengar ucapan dari wanita yang mana sepertinya sang ibu sudah memberi tahu bahwa dirinya adalah anaknya..sedikit membuat sapto sedikit malu..
sapto yang saat ini masih sangaat canggung,hanya dapat senyum senyum saja kala itu..karna memang tak tau harus berbuat apa,namun sangaat berbeda dengan sang wanita yang sangat pintar untuk membuat suasana cair kala itu..”mba lastri cakep bangeet yah,padahal udah punya anak 3 lohh..badannya bohaii bangeet,tau ga mas banyak bangeet tau orang yang mau gitu deket sama ibu kamu..” ucapan sang wanita tersebut sangaat membuat sapto sedikit terkaget,memang harus diakui bahwa sang ibunya masih sangaat cantik,dirinya yang kala itu melihat ibunya yang masih sibuk berinteraksi,”gimana menurut kamu mas,setuju ga.” Tanya sang wanita kala itu yang melihat mata sang anak yang memandang lastri..”hmm iya mbaa..” ucap sapto kala itu yang matanya tak lepas dari ibunya..akibat fokusnya yang masih memandang ibunya,sapto tak sadar bila kini sang wanita sudah benar benar menggeser duduknya,hingga sangaat dekat sekali jarak antara sang wanita,yang kini tepat berada disebelah kirinya,sedikit menoleh sang bocah tanggung tersebut sedikit terpanan memandang wajah sang wanita yang dapat dikatakan sedikit mengundang birahi,terlebih sangaat jelas sapto melihat bagaimana leher jenjangnya yang cukup putih kala itu,bahkan aroma tubuh dari sang wanita sangaat jelas bagi sapto..
“mass tau ga mba lastri tuh udah bener bener nolong saya banget,punya hutang budi saya sama ibu mas..saya pokoknya beruntung bisa kenal dekat sama mba lastri ..” mendengar hal tersebut sapto sedikit menoleh pada sang wanita yang kini sudah menungakan minuman kembali dalam gelasnya,wajah tulus dari sang wanita,dan nada lembut yang terlontar kala itu membuat sapto sedikit bingung,jasa apa yang sudah diberikan oleh sang ibu..”maksudnya mba..” ucap sapto kembali melihat sang wanita yang sudah menenggak minumannya kembali..

“yah maksudnya tuh,mba lastri tuh sayang banget sama kamu tau ga sih,cuman mungkin mba lastri kurang punya waktu buat kamu,apa lagi tuh mba lastri sering curhat tentang kamu juga mass..
malah nih yah mba lastri sampe cerita kalo apapun yang mass mau tuh pasti bakal diturutin tau ga..” sapto yang mendengar ucapan dari sang wanita sedikit merasakan rasa yang sangaat ambigu
apapun akan dituruti oleh ibunya..tak ada jawaban dari sang anak kala itu..
“cuman yah mas kamu tuh harus bisa nerima setiap kelebihan dan kekurangan ibu kamu,biar bagaimana pun ibu kamu tuh sayang sama kamu,cuman mungkin mba lastri tuh beda aja caranya untuk ngungkapin perasaanya ke kamu,..” mendengar sang wanita yang cukup panjang lebar kala itu sedikit paham akan tujuan dari wanita tersebut..
“mas suka cewe yang lebih berumur ga..?” sedikit heran mengapa sang wanita tiba tiba menayakan hal tersebut..”hmmm iya sih mba..” ucap sapto yang kala itu sedikit merasakan agak sangaat canggung..
sisil yang sedikit tersenyum kala itu,dan memandang lastri yang sedikit memandang dirinya..”malah tuh pernah saya suruh mba lastri buat nyari berondong lagi aja,biar ada yang terus terusan buat nemenin gitu,..hehehe” ucap sang wanita dengan sangaat berani didepan sapto,sapto yang memang tak dapat berkata kata kala itu sedikit merasakan keresahannya...

Pa ridwan yang kini sudah berada di antara kerumunan,memang sangaat akrab dirinya dengan para karyawannya,dengan menggunakan sebuah pengeras suara kala itu,meminta sedikit perhatianya

“selama siang semuannya,saya bersukur untuk hari ini,karna hari ini adalah hari yang cukup penting bagi saya pribadi,..pidato yang cukup panjang kala itu,yang memang sedikit memberikan masukan dan kata kata wejangan terhadap setiap karyawannya,bahkan tak jarang ucapan rasa terima kasihnya..tak hanya sampai disitu saja bahkan kini sang pria tua tersebut menyuruh sang wanita pujaan hatinya yaitu lastri,untuk datang mendekat,sontak saja membuat para orang orang langsung bersiul kala itu,bahkan sedikit memberikan tepuk tangan
dengan perlahan pa ridwan memotong sedikit nasi tumpeng yang memang disediakan kala itu,”ini spesial buat pujaan hati bapa..” setelah mengatakan hal tersebut sontak saja sangaat banyak siulan terdengar bahkan lastri sedikit terkaget mendengar ucapan sang pria tua tersebut..pandangan sapto yang sedikit berubah kala itu,bahkan memang sangaat berbeda saat berada di mobil,yang mana memang memandang sang ibu cukup sinis..sisil yang memang sedikit memperhatikan raut wajah sapto sedikit datar kala itu...bahkan sepertinya memang sangaat cueek..
tak hanya sampai disitu saja kelakuan pa ridwan,”saya sangaat beruntung bisa punya karyawan seperti bu lastri,udah cantik kerjannya oke terus goyangannya paling yang saya ga tahan..”
sontak saja hampir seluruh yang hadir langsung tertawa kala itu,lastri pun sedikit berdebar debar karna memang ini disengaja oleh pa ridwan,sedikit memandang sang anak yang masih ditemani oleh sisil,tak ada ekpresi apapun yang hadir bagi sapto kala itu,lastri sendiri sendikit terkejut memang,posisi pa ridwan yang mana sekarang sudah sangaat dekat bahkan hampir tak ada jarak,setelah menaruh nasi tumpeng tersebut,pa ridwan pun belom selesai sampai disitu..dengan melingkarkan tangannya pada pinggang lastri kala itu,yang mana memang sangaat serasi,bahkan seperti pasangan kaula muda,tak jarang yang hadir pun langsung mengabadikan dengan ponsel masing masing..lastri yang mendapatkan perlakuan tersebut sedikit risih,bahkan sedikit ketakutan karna memang sapto yang masih memandangnya tanpa expresi apapun kala itu,tak hanya sampai disitu saja bahkan pa ridwan langsung mencium pipi putih lastri kala itu,sontak saja semakin membuat hati lastri semakin kacau.”pa udah jangaan ah..” ucap lastri dengan sedikit berbisik kala itu..namun sialnya bagi lastri saat itu adalah teriakan dari sisil..”gantian dong mba yang cium pa ridwan..”
sontak saja sapto langsung menoleh pada arah wanita tersebut,masih sama dengan datarnya kala itu..sisil yang mendapati tatapan sapto yang menoleh seperti tanpa beban semakin membuat dirinya sedikit gusar,kembali sapto memalingkan pandanganya pada sang ibu,dimana kini para karyawan yang hadir pun langsung menyuarakan”cium icum,...ciuumm pa ridwan..”
saat itu lastri benar benar sangaat dibuat tak punya pilihan lain,dengan senyum yang sangaat dipaksakan kala itu,dan pa ridwan yang sedikit tersenyum,
sang anak yang kala itu masih melihat bagaimana sang ibu yang memang sebenarnya sedikit ragu ragu,

Ponsel sapto yang kala itu berdering,menandakan seseorang menelpon,sedikit mengalihkan pandangan sang anak,bahkan sisil pun sedikit melirik sapto..terkejut karna yang menelpon adalah
ibunya kasim,bu wati..dengan perlahan sapto bangkit berdiri kala itu bahkan sedikit meminta izin pada sisil,”mba esntar yah saya nerima telpon..” ucap sapto yang langsung segera menuju keluar,bahkan sebelum benar benar keluar dirinya sudah langsung mengangkaat panggilan tersebut,sehingga sisil dan sang ibunya melihat bahwa sapto sedang menerima telpon...

“hallo iya kenapa,ko tumben nelpon,kangeen yah..” ucap sapto kala itu..

“mass aku nelpon tuh penting tau..” ucap wati kala itu sedikit nadanya serius

“emang sepenting apa sih..” ucap sapto kembali

“mas kamu sekarang lagi dimana,apa bener masnya lagi ditempat karoke mba lastri..” sontak sapto yang mendengar sedikit terkejut..

“ko kamu tau mass lagi ditempat karoke ibu sih..”

“setelah acara dari tempat karoke,nanti sore tuh pasti ada acara lagi kan..”

“iya tadi ibu juga bilangnya gitu,..jangan jangan kamu diajak pa burhan buat ikut acara pa ridwan..?”

“iya mas,wati tuh ga sengaja gitu denger omongan pa burhan lagi nelpon gitu,pokoknya intinya tuh pa burhan mau bawa ade buat ikut acara pa ridwan..”

“tapi sore tuh mass mau jemput bapa diterminal tau sama ibu...abis itu kemungkina langsung pulang lah..”

“ih ga mungkin lah mass,orang acara pa ridwan tuh sore tau,dan ga mungkin mba lastri ninggalin acara kan mass..”

Sapto yang mendengar ucapan wati sedikit paham maksud dari sang ibunya,yang memang sengaja mengajak dirinya untuk datang ke acara tersebut,sepertinya dirinya ingin menunjukan sesuatu hal lagi,yang entah apa itu dirinya pun tak tau,dengan sangaat tenang bahkan sedikit tersenyum kala itu sapto..

“halo mass ko bengong sih...

“iya halo hmm jadi mau ga mau kamu nanti ketemu sama ibunya mass dong..” ucap sapto kala itu

“ya iyalah pastii..”

“ya udah lah cuek aja,ga usah terlalu dipeduliin lah..ya udah ya nanti kabarin mass kalo kamu dapet kabar tentang acara pa ridwan..”

“haa hmmm ya udah nanti wati kabarin mass kalo dapet kabar tentang acara pa ridwan..”

Setelah menutup panggilan tersebut senyum sapto yang sangaat tulus kala itu,memandang foto sang wanita yang baru saja menelponnya semakin membuat dirinya semakin tenang...
Wah jadi ga sabar aku ingin ikut acaranya juga.
NTR/INCEST/COCKOLD yg penting ngaceng, terima Kasih @resci12 kita tunggu kelanjutannya...
 
lah masa sih padahal di cerita ini gua bikin saptonya udah lebih tenang gitu nerima keadaan,apa guanya yang salah nulis kali yahh
Jadinya si sapto gak bisa taking control his mother hu, jd cm lama2 nrima kenyataan ajah?? Kirain ada gitu sapto bener2 muak, trus ngelawan balig semua.. Sampe lastri nyesel.. :marah: :marah:
 
lah masa sih padahal di cerita ini gua bikin saptonya udah lebih tenang gitu nerima keadaan,apa guanya yang salah nulis kali yahh
Pendirian Sapto ga jelas hu.. antara nerima sama nolak.. seperti kelakuan Lastri yg jd lonte.. kalau ga suka ya omongin.. kalau nerima ngapain kesel.. nikmatin aja petualangannya sama Wati dan Bu Eci bila perlu nambah koleksi lagi.... But keep spirit :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd