Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

BAB 25

Kepergian sapto memang sedikit merubah suasana kehidupan dari lastri,bahkan maya pun memang merasakannya, tak terkecuali teman main atau pun sekolahnya sapto yang mana sangaat jarang untuk sekedar berkunjung atau teman maya yang memang sedikit merasakan gangguan dari sapto bila terlalu dekat dengan maya membuat kepergian sapto menjadi sebuah berkah tersendiri..

Memang itulah yang dirasakan beberapa orang tak tekecuali kasim yang semenjak kepergian sang sahabatnya,dirinya mulai berani mendekati maya,walau memang masih terkesan sekedar kaka adik,begitu juga temen teman maya yang berusaha untuk mendekati maya bahkan memang remaja remaja tanggung yang ingin sekali melihat keindahan tubuh lastri dan kecantikan yang dimiliki ibu 3 anak tersebut,berbagai modus dan juga candaan yang menjurus sedikit mesum sering kali diterima oleh ibu 3 anak tersebut,namun lastri yang memang sangaat binal tak jarang untuk menanggapi candaan para remaja tersebut...

Suasana yang memang sangaat ramai saat itu dirumah sapto,memang dirumah tersebut sedang diadakan acara syukuran,atas kedatanagn suami lastri sendiri yang memang tiba dengan selamat sampai tujuan tujuaan,namun bukan hanya itu saja,itu adalah bagian dari ide lastri untuk sekedar meyakinkan para warga sekitar bahwa anaknya memang mengikuti ayahnya bekerja di luar pulau,yang mana tentunya tak bisa ikut akibat sapto baru saja bekerja hingga belum dapat izin pulang,itulah yang direncanakan oleh lastri dan tentunya atas sepengetahuan pa rizal suami lastri sendiri saat itu,bukan hanya warga sekitar saja yang datang bahkan teman dari sapto dan juga teman maya yang mana bahkan para guru yang terkenal mesum,ikut meramainkan membuat suasana semakin meriah saat itu,bahkan acara yang cukup memakan dana tersebut dibuat seperti acara pernikahan,tak hanya itu saja bahkan terdapat sedikit hiburan musik dangdut yang memang disediakan sang empunya acara,ditambah suasana yang bertepataan malam minggu...

Acara yang memang sangat meriah ditambah lagi penampilan dari lastri yang membawakan lagu yang disertakan goyangan pinggulnya menambah keriuhan acara tersebut..
ditambah pakean yang iya kenakan sangaat lah mengundang birahi,bahkan bajunya yang terkesan sangaat ketat menonjolkan belehan payudaranya yang montok,hingga membuat para mata tak lepas dari lastri,pa rijal yang saat itu sedang menikmati acara tersebut pun hanya geleng geleng kepala dengan tindaklan lastri,bahkan sedikit dirinya memperhatikan sekitarnya yang mana sangat jelas bernafsu melihat istrinya..

Memang tindakan tersebut tentunya semata lastri berikan untuk sang suami,pa rijal yang mana memang terkesan pendiam dan tak banyak bicara masih memperhatikan sekelilingnya...
pikirannya masih sangat rumit saat ini atas kepergian anaknya sapto,bahkan dirinya masih bingung harus mencari kemana..bahkan beberapa orang suruhan pa rijal pun sampai detik ini belum ada kabar kepastian kemana perginya sang anak padahal sudah cukup memakan waktu yang lama...

“pa rijal beruntung banget punya istri kaya mba lastri..” ucap seseorang pria yang cukup berumur dengan perutnya yang sedikit membuncit,..

“hahha bapa bisa aja nihh..” ucap suami lastri saat itu yang mana mengetahui pria tersebut seorang juragan beras yang cukup terkenal disebrang desa..

“tapi yah kalau bisa jangan sering sering ditinggal emang ga kasian apa,bahaya pa kalau nanti diluar nyari kepuasan apa lagi istri bapa masih muda banget walaupun udah punya anak 3,
saya aja iklas pa kalau pun andai mba lastri janda pasti udah saya nikahin dari dulu..heheheheh” gelak tawa dari pria tua tersebut yang mana memang sangat paham bahwasannya sangat bernafsu pada istrinya
yang mana hanya disambut senyuman oleh pa rijal kala itu....

Aksi yang ditampilkan lastri memang sangat mengundang nafsu pada sebagian pria mata keranjang,bahkan saat itu seorang pria yang cukup muda,dan juga uang yang cukup banyak di tangannya
dengan sangaat lihainya lastri bergoyang mengikuti irama musik tersebut,aksi yang sangat liar nya bahkan sesekali saat itu pria yang entah dari mana sedikit memberanikan diri menaruh uang pada belahan payu daranya dan tentunya disambut teriakan para penonton yang memang sangat merasakan iri...lastri yang saat itu sedikit melihat sang suami yang tersenyum..

Lastri yang saat itu membelakangi para penonton dan juga tententunya tepat dibelakang pria muda tersebut dengan liarnya menempelkan penisnya dan sedikit menggesekan pada bongkahan pantatnya,bahkan tak sampai situ saja tangan kekar pria tersebut dengan liarnya meremas payu dara lastri yang mana satu tanganya iya rangkulkan dipundak lastri bahkan semakin menjadi aksi tersebut dimana saat itu dengan nekatnya lastri sedikit menarik bajunya pada belahan payu daranya dimana saat itu langsung pria tersebut memasukan tangannya ke dalam bajunya dan juga meremas payudara lastri yang saat itu masih dibungkus dengan BH

Aksi yang saat itu hanya sebagian orang saja yang dapat melihat,karna memang membelakangi para penonton tersebut..setelah kembali menghadap penonton,lastri kembali melihat sang suami yang saat itu hanya tersenyum fdan sedikit menggelengkan kepalanya,berbeda dengan para pria yang berada disekitar pa rijal yang mana hanya melongo dengan aksinya bahkan wajah mupeng yang penuh dengan nafsu sangat jelas terlihat saat itu..

“hehhehe nafsu yahh sama ibu..” ucap maya yang saat itu melihat kasim yang masih tak habis pikir dengan aksi lastri..kasimpun sontak sedikit kikuk dengan ucapan maya..

“hmm ga ko biasa aja..” ucap bocah tersebut yang sudah tak nyaman dengan pandangan maya

“masa sih kamu ga nafsu..kamu masih suka perempuan kan sim..” ucap maya saat itu menggoda kasim

“iyah lah masih suka mba,aku tuh cowo tulen yah mba..” gelak tawa dari mereka berdua,pecah saat dimana kasim yang saat itu mendapat rangkulan pada bahunya sedikit menoleh kasim melihat,bahkan sedikit mengerutkan wajahnya..

“sim ikut gua sebentar ada perlu,ada yang mau gua omongin penting banget soalnya..” ucap lelaki tersebut pada kasim,yang mana bocah tersebut adalah kaka kelas dari kasim sendiri..

Kasim yang saat itu sedikit merasakan keanehan sedikit waspada dengan aksi kaka kelasnya tersebut,
“bentar yah may gua lagi ada perlu sama kasim..” ucap pria tersebut dimana langsung membawa kasim sedikit menjauh,

Jarak yang saat itu memang cukup jauh dari keramean bahkan membuat kasim sedikit heran saat itu..
“mau ada perlu apa mam,tumben tumbenan,ga biasanya..” namun kasim yang saat itu tak mendapatkan jawaban tiba tiba pukulan telak pada perutnya membuat kasim tak dapat mengelak

“buukk “ kasim yang saat itu tak siap sedikit memegangi perutnya bahkan dirinya sedikit tersungkur saat itu..
“lu tolol yah mam,maksudnya lu apa nihh..” namun imam yang saat itu langsung melancarkan kembali pukulannya dan juga bahkan menginjak wajah kasim membuat kasim semakin merintih kesakitan..beberapa pukulan yang lumayan membuat kasim tak bergerak kala itu..kasim yang saat itu mencoba untuk melawan pun tak dapat berbuat banyak..
“buuk buuuk.buuk” bahkan samar noda merah jelas terlihat dari wajah kasim

“mulai besok,lu jauhin maya,kalau lu masih deketin tuh perempuan gua akan kasih perhitungan lebih parah dari ini,paham kan lu..”

“gua sama mba maya ga ada hubungan apa apa bangsat lu mam..gua tuh deket karna gua deket juga sama sapto..”

“ohh gitu bagus lah kalau lu sadar,kalau lu suka sama maya mending lu pikir pikir,maya tuh ga pantes buat model kaya lu miskin jelek item lagi..” ucapan pria tersebut membuat kasim semakin kesakitan bahkan lebih sakit dari tindakan atas pukulan sebelumnya..bahkan air mata sedikit menetes samar dari mata kasim saat itu..dirinya sangaat ingin melawan namun apa daya,ditambah lagi dengan ucapan kaka kelasnya tersebut yang mana memang benar adanya...

“harus lu inget yah sim,yang pantes deket sama maya tuh cuman gua..” ucap pria tersebut yang mana langsung meninggalkan kasim sendirian yang masih terbaring ditanah saat itu juga...

Dengan sekuat tenaganya kasim mencoba untuk bangkit berdiri,dengan masih kesakitan dan juga bajunya yang saat itu kotor dengan tanah,dan juga rasa sakit hatinya yang saat ini bahkan rasa bencinya dengan keadaannya yang memang tak dapat berbuat banyak...



Dengan langkahnya yang gontai,kasimpun pergi menuju parkiran motor yang tak jauh dari tempatnya saat itu,perlahan namun pasti dan tanpa berpamitan pada maya dengan wajahnya yang memar dan juga sedikit mengelap darahnya..
pikirannya masih memikirkan perkataan kaka kelasnya saat itu,kebencian dan juga dendamnya menjadi satu bahkan kasim yang saat itu sedikit berharap bahwa sang kawan sapto masih disini,pasti sapto akan langsung membalaskan dendamnya

Sungguh malang memang bocah tanggung tersebut,..

Dengan motor butut nya,dengan pelahan namun pasti kasim akhirnya memutuskan untuk pergi pulang saat itu,..namun rasa sakitnya malah bertambah,dikarenakan tepat didepan rumahnya terdapati sebuah mobil yang terparkir saat itu ingin rasanya dirinya masuk kedalam rumah dan langsung menghantam sang ibu dan juga tentunya tamunya,karna bagi kasim sudah dapat dipastikan bahwa ibunya sedang bersama pria lain
namun kembali lagi lagi kasim memang tak dapat berbuat banyak karna memang dengan seperti itu sang ibu dapat mendapatkan uang tambahan dengan cara menjadi pemijat,namun kasim paham betul kenyataanya tak seperti itu..dengan langkah gontainya,menuju rumahnya,pintu yang saat itu sudah tertutup rapat,dengan perlahan iya buka dan tak iya temui satupun orang rumah,yang mana saat itu memang sudah jama sekitar 11 malam dan tentunya adik dan nenknya pasti sudah tertitdur,dan sang kake yang mana pasti sedang berada di pos ronda sekedar bermain kartu..dan kemungkinan akan pulang hingga pagi menjelang..

Namun suara sedikit manja saat itu jelas terdengar bagi kasim dimana tepat dirinya menuju kamar,suara yang berasal dari kamar sang ibu,kasim yang memang sudah tak perduli dengan keadaan sekitar pun melangkah seperti tak terjadi apa apa,menuju dapur yang mana melewati kamar ibunya,dirinya ingin sedikit membasuh dengan air lukannya saat itu..

Dengan suara pintu kamar mandinya yang iya buka cukup keras embuatsang ibunya pasti mendengar hingga saat itu kasi yang baru saja selesai membersihkan lukannya dikejutkan dengan sesosok ibunya yang mana saat itu bu wati dengan hanya mengenakan sebuah handuk lilit yang cukup kecil,yang mana saat itu bahkan terkesan tak dapat menampung seluruh payudaranya yang sangat montok,bahkan keringat sedikit nampak saat itu,dan tentunya bahkan kasim yang saat itu tepat dihadapan ibunya sedikit melihat beberapa bekas tanda merah pada bagian leher ibunya,

POV kasim

BANGSAAT itulah yang saat ini kuteriakan dalam batinku,bagaimana tidak saat ini aku sedang berada tepat dihadapan ibuku namun yang membuat ku merasakan seperti tak berguna adalah nafsuku yang saat ini muncul,padahal sebelum aku masuk rumah aku sudah tak perduli lagi dan merasa bodo dengan keadaan ibuku,entah mengapa seperti tak berkutik dihadapan ibuku sendiri,bahkan keringat dingin sedikit muncul akiba aku yang menahan nafsuku...nafas kupun sedikit berat saat ini melihat ibuku sendiri yang begitu sexy bagiku yang mana hanya dibalut dengan sebuah handuk yang tak dapat menampung payudaranya yang sangaat sekal..bahkan yang lebih membuat ku bergairah adalah tanda merah yang terdapat pada leher jenjang ibuku bahkan sedikit ku menelan ludahku

“hmm ibu bikin kaget aja..” ucap ku yang mencoba tetap tenang..
namun saat itu tak ada jawaban dari ibuku yang mana dengan perlahan tangan langsung menyentuh wajahku yang saat itu memang sedikit sakit pada bagian pipi bahkan sedikit bibir bagian bawahku masih terdapat sisa darah yang mengering

“kasim mukanya kenapa..kamu berantem yahh ya ampun kasim kamu bikin masalah aja sihh..” ucapan ibu yang saat itu sedikit membuatku tekejut atas sikap perhatiannya membuat hatiku sedikit luluh saat itu,tak hanya sampai situ saja bahkan jari lentiknya sedikit mengusap bibiku yang masih berdarah saat itu..

“udah sana kamu masuk kamar kamu,nanti ibu bantuin buat obatin sama bersihin lukanya,” mendengar ibuku yang mana saat itu dengan wajah seriusnya sedikit membuat ku tertegun dan juga merasa heran aku saat itu memang sangat malas untuk mengobrol langsung berjalan masuk kamarku..

Aku yang saat ini sudah berada dikamar,yang mana masih sedikit bernafsu melihat ibuku sendiri ,memang sangat tak masuk akal namun memang itulah kenyataanya,yah keperdulian ibuku sedikit mengobati rasa sakit hati atas ucapan dan tindakan imam,hanya beberapa menit berselang ibuku yang mana sudah membawa kantongan yang berisi obat,

Dengan sakit yang cukup sangat,alkohol yang iobu balurka pada bagian wajahku,sedikit meringis memang.dengan sangat telatennya,dan juga obat tablet beserta saleb yang dioleskan pada wajahku

“kamu itu sebenarnya kenapa sih ko bisa sampai berantem begini” ucap ibuku yang saat itu sudah membereskan obatnya

“hmm cuman adasalah paham aja ko,udah beres ko permasalahannya..” ucapku yang mana tak mungkin menceritakan hal sebenarnya,wajahku masih tertunduk teringat kembali ucapan dan juga tindakan yang sangat menyakitkan

“bu,kasim mau berenti aja sekolah,kasim mau kerja aja ikut bapa..”

Itulah kata kata yang kuucapkan dengan yakin,bukan karna aku ingin melarikan diri atas kejadian saat ini,hanya saja memang benar yagn diucapkan imam kaka kelasku,aku yang sekarang sangat tak pantas bila disandingkan dengan maya,dari segi apapun,hanya dengan bekerja keraslah aku bisa memantapkan diri dengan maya,untuk sekolah bukannya sepertinya memang aku tak ada niatan untuk melanjutkannya bukannya aku malas untuk belajar..

“terserah kamu sim,kalau kamu memang mau seperti jadi bapa,ibu ga bisa berbuat banyak
semoga kamu bisa lebih baik dari bapakmu..”

Itulah ucapan yang cukup dingin dari ibu,yang mana entah aku merasakan ibu menghina bapa
yahh sudah kuputuskan ,namun sebelum aku pergi ada beberapa rencana yang cukup busuk terbesit dalam pikiranku bahkan sepertinya memang sangat nekat..

“terus kapan kamu mau pergi? Apa kamu sudah telpon bapa?” ucap ibuku yang mana saat itu memang seperti tak ada sedikitpun rasa kehilangan atau sedih jika anaknya merantau..mungkin ibuku berfikir jika aku pergi ibu menjadi lebih leluasa dengan perilakunya..baru memikirkannya saja kembali nafsuku muncul untuk saja wajahku ku tundukan hingga ibu tak mungkin melihat wajahku yang sedikit menahan nafsu..

“iyah bu secepatnya kasim bakal nyusul bapa,,” setelah mengatakan hal tersebut ku beranikan diri untuk menatap wajah ibuku,seketika jantungku langsung berdebar debar,karna saat itu tapet ibuku membetulkan handuknya yang mana melepaskan handuk tersebut,sontak saja mataku melihat payudaranya dan juga kemaluannya yang samar yang tak ditumbuhi bulu..nafasku sangaat berar saat itu,dan sedetik kemudian pandangan mata kami bertemu,kulihat expresi wajah ibuku yang saat itu seperti tak terjadi apapun..bahkan lebih tepatnya wajah ketidak perduliannya..

“ya udah kamu langsung tidur yah,..ibu masih ada perlu lagi” ucap nya yang langsung berlalu meninggalkan ku sendiri..

Bagaimana mungkin aku bisa tidur bila membayangkan kejadian tadi,dan sialnya joniku langsung berdiri lebih baik kutelpon ayahku dan langsung mengutarakan niatku,dengan sangat santai aku mengambil hp ku dan juga tak lupa membuat kopi,karna akupun ingin mengobrol lama denganya..

Dengan sangat berjalan santai dari dapur dan juga melewati kamar ibuku,yang mana sedikit suara desahan samar tentunya



Hampir sekitar satu jam lamanya aku diluar teras rumah,menelpon bapaku,yang mana aku ingin segera bekerja,dan tentunya bapaku yang hanya menanyakan tanggapan ibu saja,yang langsung di iyakan oleh ibuku,dan akhirnya bapa pun mau tak mau menyetujuinnya...

Akupun langsung memasuki rumahku yang dengan sengaja ku buka pintu sedikit paksa agar terdengar bagi orang rumah,perlahan menuju dapur untuk sekedar menaruh gelas kopiku dan sedikit minum air putih..saat hendak berbalik alangkah terkejutnya,kehadiran ibuku yang saat itu dengan masih mengenakan handuknya,muncul bahkan sedikit terkejut melihatku

“kamu kenapa belum tidur simm..” ucap ibuku dengan wajah terkejutnya..
namun yang lebih membuat ku tekejut dan juga sangaat merasakan panas didadaku adalah munculnya sesosok lelaki yang cukup tinggi badannya yang cukup tegag dan juga kulitnya yang tak terlalu hitam,tepat dibelakang ibuku saat itu,dan hanya mengenakan handu saja,yang lebih parahnya lagi lelaki tersebut langsung memeluk ibuku dari belakang dan memeluk perut ibuku dari belakang..

“sayang mandi bareng aja yahh,...” dan seditik setelah mengatakan hal tersebut matanya langsung bertemu pandang pada diriku,yang mana saat itu lelaki tersebut sedikit melinggarkan pelukannya..

“hmm mas duluan aja yahh,nanti wati belakangan..’ ucap ibuku yang saat itu memang sedikit gugup..

Senyuman yang memang dipaksakan dari 2 sosok didepanku membuat susanana sangat canggung..
tak ada jawaban dari lelaki tersebut yang mana langsung memasuki kamar mandi,dan tak lupa tanganya yang sedikitereaspantat ibuku..yang mana bahkan tak ada penolakan...

“kasim tadi nelpon bapa,kata bapa oke oke aja..kemungkinan beberapa hari lagi,nunggu info dari bos bapa baru kasim langsung berangkat ke jakarta bu..” sambil ku menatap matanya yang sedikit masih menyimpan sedikit tak nyaman atas kejadian tadi..

“ohh ya bagus kalau gitu,nanti ibu kasih uang buat kamu sim buat ongkos,sekalian buat biaya kamu disana,sambil nunggu gajian..”

“ga usah bu,bapa nanti kirim lewat rek kasim yang bikin dari sekolah bu..” ucapku yang tanpa lama langsung meninggalkannya saat itu menuju kamar..

POV NORMAL

Jam yang saat itu sudah hampir menunjukan pukul 12 malam dimana acara yang diselenggarakan pun sudah selesai,para penonton yang tadinya ramai kini sudah hampir berhamburan pergi meninggalkan tempat tersebut,begitu juga lastri yang mana telah membuat aksi yang sangaat binal saat berada dipanggung tersebut..keriuhan memang sangat terasa saat itu,

Lastri yang memang mempunyai sisi eksib,ditambah nafsunya yang besar dan juga sangat senang sekali dalam berhubungan seks,menambahkan kesan wanita nakal pada ibu 3 anak ini adalah sangat pantas
namun biar bagaimana pun hatinya tetap lah milik suaminya,ya itu pa rizal

Yang mana saat ini,dirinya tebaring dikasur,dimana lastri yang saat itu baru saja selesai sedikit membersihkan badannya yang berkeringat,
“mass gimana kabar anak kita sapto..” ucap lastri yang saat itu sudah berbaring tepat disamping pa rijal,sang suami yang mana saat itu,sedang sibuk dengan ponselnya pun langsung menaruh pada meja terdekat,dan sedikit mengelus rambuut lastri dan juga mencium kening wanita tersebut
“mas juga bingung dee,dari mana dan mau kemana nyari sapto,orang orang suruhan mass juga belum dapat informasi sedikitpun..” ucap pa rijal sedikit menghela nafasnya

“udah berbulan bulan tau mass,apa ga sebaiknya kita lapor polisi aja,biar lebih baik..”

“percuma dee,waktunya udah terlalu lama dari semenjak sapto pergi dari rumah..”

“aku nyesel mass,karna kelakuan sama ucapan adee,sapto sampai pergi,apa iya kita harus benahi kehidupan kita lagi..” ucap lastri yang sedikit meloihat wajah sang suaminya

“maksudnya gimana?”

“maksudnya lastri tuh,kita sudahi semuanya,ga ada lagi seks bebas gitu mass,layaknya suami istri yang normal..” ucap lastri yang sedikit melihat expresi sang suami..

“entahlah de,mass juga bingung karna kita sudahtealu lama dan juah dan juga sudah menikmati seks bebas seperti ini..dan kamu apa iyah kamu sanggup ga berhubungan badan seminggu kalau mass pergi,apa iyah kamu kuat nhan nafsu kamu sendiri..” ucap pa rijal yang sedikit cemberut pada lastri..

“hmhmmh iyah sih mass..” ucap lastri dengan wajah malunya dan juga sedikit rasa sesalnya..

“yang paling penting gimana mass bisa ketemu sama sapto,biar mass sendiri yang ngejelasin sama sapto,kenapa kita bisa seperti ini,dan mass yakin ko sapto itu pasti nerima”

“mass yakin sapto bakal nerima alasan kita” ucap lastri yang memang sangat berharap dengan peryataan sang suami..

“iyah mass yakin ko,mungkin dia udah terlalu benci sama kamu dee,ditambah dia tuh cemburu,karna waktu kamu habisin diluar,perhatian kamu jadi kurang untuk sapto,dan juga dia masih belum nerima kamu seperti ini,apa lagi kejadian pa ridwan mukul sapto dee,makin jadi lah sapto benci kamu..”

“ jadi maksudnya mass,sapto tuh cemburu sama aku mass,karna lastri udah ga perhatian lagi..masa sih mass,lastri ga yakin sihh..” ucap lastri yang mana sudah merubah posisinya menjadi duduk dikasur,bahkan sedikit tertawa

“iyah mass yakin ko,ko malah ketawa gitu sih emang ada yang salah..”

“hmm gasih mass,cuman lastri jadi seneng aja gitu kalau sapto tuh masih butuh perhatiian lastri lagi,lastri tuh mikir karna dia udah besar mangkanya dia udah ga mau lagi perhatian lastri..”
ucap wanita itu yang sedikit sendu matanya karna mengetahui bahwa anaknya sapto memang butuh perhatian khusus darinya..

“iyahh mass tuh yakin,cuman sapto udah besar,gengsinya semakin tinggi dee..udahyahdee udahmalem mass besok mau pergi ke rumah bapa (orang tua pa rijal) ” ucap pa rijal yang langsung bersiap untuk tidur

“kamu sendiri pergi ke rumah bapa mass..”

“iyahh mass sendirian aja,lagian mas dari rumah bapa langsung ke tempat orang suruhan mass yang buat nyari sapto,...” ucap pa rijal yang mana masih memejamkan matanya

Ponsel lastri yang menandakan panggilan masuk sedikit membuat pa rijal pun berbalik melihat lastri yang mana saat itu lastri langsung mematikan panggilan tesebut

“ini mass,yang tadi nyawer lastri,ngajakin ketemuan..” ucap lastri yang saat itu melihat sang suami

“mass izinin tapi jangan pergi,dirumah aja kasian anak anak ga ada yang jagain”

Ucap sang suami yang kembali menutup matanya dan juga lastri yang mencium pipi pa rijal saat itu karna diberikan izin...



Ditempat lain lebih tepanya dirumah pa ridwan yang saat itu lelaki paruh baya tersebut sedang duduk disofanya,ditambah beberapa orang yang berperawakan seperti para preman kampung,yang lebih tepatnya adalah orang suruhan pa ridwan yang mencari keberadaan sapto yang mana sampe sekarang belum juga menemukan sedikitpun petunjuk sama sekali..

“kalian becus ga sih kerjanya,kalian ini ngapiin aja ha? Kalian semua makan gaji buta aja bisannya..udah selama ini belum sama sekali nemu sedikitpun petunjuk tentang bocah tengik itu..ditambah lagi sekarang lastri lagi sama sumainya untuk beberapa minggu malah sampe beberapa bulan suaminya juga lagi nyari sapto lu jangan sampe keduluan sama suaminya karna gua masih dendam banget sama bocah tengik itu paham kan lu semuanya..”

hardik pa ridwan yang dimana sambil sesekali menunjuk wajah orang yang berdiri didepannya



“maaf boss,bener bener kita udah semaksimal mungkin nyari kebaradaan sapto,dan hasilnya nihil..”
ucap pria dengan tatto dilengan kirinya bahkan hampir menutupi pergelangan tanganya,berperawakan tinggi dan berkulit hitam,ditambah beberapa anting pada telinganya..

“lu semua emang ga becus kerja bikin makin emosi,lu tau kan maksudnya kenapa saya suruh kalian nyari bocah tengik itu..” kembali maki pa ridwan

“hmm iya paham ko,tapi kalau memang boss mau dapetin perempuan yang boss maksud,hmmm kenapa ga kita abisin dulu aja suaminya..” mendengar hal tersebut sedikit tak percaya dengan yang baru saja didengarnya

“maksud lu apaan ngomong gitu..” ucap ridwan yang mana melihat wajah anak buahnya..

“iyah maksud saya kan,kalau memang boss mau dapetin bu lastri sepenuhnya,kenapa ga kita sekalian aja abisin suaminya boss..” mendengar hal tersebut,membuat wajah pa ridwan yang tadinya marah sekarang berganti dengan expresi berpikir keras,sedikit melihat satu persatu wajah anak buahnya yang berdiri didepannya saat ini..pa ridwan sendiri bukan orang bodoh sangat paham yang dimaksud anak buahnya,namun kendati demikian ketakutan tetap saja muncul dalam benaknya...karna menghilangkan nyawa orang memang bukan hal yang dapat dianggap enteng ditambah dengan pembunuhan berencana

“hmmm gini boss maksudnya saya,kalau dipikir pikir kita nyari sapto,dan sesusai perintah boss buat bikin dia cacat,tapi kan tetep aja masih ada suaminya,lagian juga mending kita ganti rencananya aja boss,kita abisin aja suaminya,”

“lu gila yahh,lu tau kan resikonya pembunuhan berencana,andai anak buah lu ketangkep gua juga pasti keseret..dan lastri tau saya dalangnya malah makin runyam hubungan gua sama diaa..”

“tenang aja boss,kalau masalah itu kasih saya waktu sebulan,karna ini bukan hal yang pertama bagi kita boss dan memang kami butuh uang lebih buat damai sama pihak keamanan” ucap sang ketua yang sangat percaya diri...



Minggu pagi yang cukup cerah,,dirumah lastri,jam yang baru saja menunjukan pukul 7 pagi namun ibu dari 3 anak tersebut sudah sibuk menyiapkan keperlun pa rijal suaminya dimana akan menemui mertuanya dan juga yang hari ini berencana untuk menemui orang orang yang mencari keberadaan anaknya..dengan penuh harap lastri melepas kepergian sang suaminya

“mass ga mau pamitan dulu sama anak anak..” ucap lastri yang mana saat itu baru saja membuka pintu rumahnya bersama sang suami

“ga usah dee,kasian mereka lagian pasti masih cape banget abis acara semalem..mass juga malem ko balik” ucap pa rijal yang kini sudah berdiri didepan rumahnya menunggu jemputan

Dan tak lama kemudian mobil yang memang dikendarai oleh salah satu anak buah pa rijal datang,tak butuh waktu lama lagi,pa rijal yang saat itu pun langsung memasuki mobil dimana hanya tedapat supir dan juga ketua dari tim pencarian anaknya

Mobil yang baru saja meninggalkan perkarangan rumah sapto,sang ketua sebuat saja roki dengan sedikit menengok kebelaang melihat wajah pa rijal yang memang sepertinya sangat banyak sekali masalah saat itu..

“boss,ada yang mau saya omongin sama boss nihh,masalah sapto..”

“hmm ngomong aja,” ucap pa rijal melihat wajah sang ketua yang bernama roki

“jadi beberapa hari yang lalu,anak buah saya punya kenalan sopir bus,di terminal xxxxx,dan ternyata bener kalau anak bos pernah naik busnya,dan juga si sapto pergi ke arah xxxxxx,

Badan tegap pa rijal,yang diawal iya senderkan dikursi penumpang,sedikit maju mendengar ucapan roki

“kamu serius,kamu ga salah info kan atau sopir itu yang salah liat,terus kenapa kamu ga langsung infoin ke saya padahal kamu bilang itu udah beberapa hari yang lalu?” ucap pa rijal yang saat itu sedikit geram melihat roki..

“tenang dulu boss,bukannya saya ga mau ngasih kabar ini,saya dapet info hari jumat siang dari anak buah saya,kenalannya dia biasa dipanggil bagong,dan juga dihari yang sama,malemnya si bagong ini bilang ke anak buah saya,kalau ada yang nyari sapto juga,dan saat itu saya tanyaiin anak buah saya ga ada satu pun yang nyari pas malem malem itu,cuman untungnya si bagong ini ga bilang apa apa tentang keberadaan sapto..cuman sialnya pas kita minta ciri ciri orang yang nanyain bagong malem itu,sibagong bilang kalau orang itu make masker ditambahh lagi dia kupluk yang nutupin kepalanya,ditambah dia make jaket jadi susah banget si bagong buat kenalin ciri ciri orangnya boss..”

Mendengar pernyataan roki,pa rijal yang saat itu sangat bingung tentunya,bahkan dirinya sedikit mengingat,apa iya dirinya pernah menyuruh orang lain untuk menyari sapto,begitu juga lastriyang mana tak pernah sedikit pun bercerita kalau menyuruh seseorang untuk mencari keberadaan anaknya..

“tapi sebelum kita pergi ke tujuan apa kamu udah bener yakin kalau yang bagong liat itu adalah sapto,karna bisa aja dia salah liat,” ucap pa rijal yang masih melihat rokii dari kaca spion tengah mobil

“iya boss,saya udah konfirmasi,kalau yang dia liat itu bener sapto,karna saat itu sapto hmmmm “ roki yang saat itu sedikit melihat wajah pa rijal sedikit tak enak untuk melanjutkan ceritanya

“kenapa lanjutin aja ceritanya saya mau denger..” ucap pa rijal dengan tegas

Dengan sedikit mengambil nafas dalam dalam rokki kembali menceritakan apa yang dia ketahui dari bagong saat itu

“jadi anak boss,sapto ikut mobil tuh sekalian jadi kenek buss,dan juga sapto ikut bantuin naik turunin barang barang penumpang boss,hmm mangkanya si bagong bisa yakin gitu pas liat foto sapto..”

Pa rijal yang mendengar hal tesebut sedikit merasakan rasa sakit hatinya,anaknya yang sangat iya sayang dan juga iya besarkan dengan sepenuh hatinya,menjadi seorang kuli panggul,bukannya menghina pekerjaan tersebut,hanya saja untuk masalah unag dapat dikatakan sapto tinggal meminta saja,bahkan sedikit raut wajah kecewannya akibat dirinya yang tak becus menjadi seorang ayah dan juga kepala keluarga...bahkan sedikit matanya iya pejamkan untuk mengingat moment dimana saat sapto sangat dekat dengan dirinya bahkan tak terasa airmatanya menetes merindukan kebersamaan dengan anaknya..

“boss,untuk masalah sapto gimana..?” ucap roki yang kembali melihat dari kaca spion tengah mobil

“ohh itu,aku ga pernah nyuruh orang buat nyari sapto selain sama kalian,dan juga istri saya juga pasti akan cerita kalau dia nyuruh orang buat nyari anaknya..”

“kalau gitu kita juga bingung boss,entah ini bagus atau buruk buat kita,cuman yang jelas kita kayanya harus gerak cepet,dan juga kalau bisa hmm bos ga usah dulu cerita ke orang lain maksud saya ke istri boss,”

“loh kenap gitu inikan berita bagus..” ucap pa rijal yang sedikit bingung

“iyah saya paham boss,cuman hmm kita ga tau juga maksud dan tujuan terus siapa orang yang nyari sapto,dan juga dari mana mereka,mungkin sebaiknya kita simpan informasi ini diam diam,”

Mendengar penuturan dari sang ketua ya itu roki,pa rijal pun akhirnya menyetujui alasannya yang memang sangat masuk akal,dengan sedikit menghela nafasnya yang cukup berat akhirnya pa rijal tak memberi tau informasi tersebut

“ya udah kita langsung ke xxxxxx aja”

“loh boss ga mau ke tempat orang tua boss” ucap rokki sedikit menengok kebelaang saat itu

“ga usah,kita puter balik aja langsung” ucap pa rijal dengan sangat yakin,yang mana matanya melihat jalanan yang dipenuhi oleh para pengendara yang cukup sibuk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd