Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

Bimabet
Lanjutan BAB 21...
Nb:ini cerita masih tentang Flasbacknya Kasim..
Benar saja memang dugaan Kasim,ibunya dengan posisi besandar pada dinding pemisah ruang tamu, menghadap dirinya yang sedang mengintip sedang setengah terduduk saat itu kakinya yang putih iya lebarkan bahkan 2 tanganya menjadi tumpuan kakinya...dan sang pria tua tersebut kini sedang memainkan lidahnya pada vagina ibunya, Wati yang menikmati permainan tersebut kini sudah memejamkan matanya desahan demi desahan yang memang sedikit tertahan keluar dari mulut Lastri,lidah pria tua tersebut dan juga tangannya yang sesekali memainkan payudara Lastri meremas bahkan sesekali memelintir puting susu ibunya, menambah rangsangan yang didapat oleh Wati, Kasim sendiri yang saat itu benar benar sudah dilanda nafsunya langsung mengeluarkan penisnya yang sudah sangat menegang dirinya yang saat itu sudah tak dapat membendung nafsunya hanya beberapa saat saja spermanya sudah keluar, sungguh nikmat saat itu bagi Kasim, setelah selesai membersihkan spermanya dirinya yang sudah sangat lemas bahkan kakinya sedikit bergetar, langsung mengendap endap menuju kamarnya...Dan mencoba untuk tertidur dimana sang ibu masih sangat sibuk dengan tamunya didalam kamarnya, bahkan Kasim sendiri sangat yakin permainan seks ibunya masih sangat lama untuk selesai...
Flashback selesai
Kasim yang mana saat itu mengingat ingat kejadian sang ibu,untuk pertama kalinya membawa seorang tamu yang datang berkunjung kerumahnya, dan sang ibu yang makin liar akan kelakuannya kala itu...baru saja menembakan cairannya,dirinya kembali beronani memyangkan kembali betapa mulusnya tubuh ibunya sendiri, namun rasa bersalah masih saja menghigapi dirinya bahkan terkadang Kasim merasa seperti seorang pecundang,..akibat rasa puas dan juga lelahnya akibat aksinya dirinya pun sedikit mengantuk hingga terlelap dikamar sang ibunya, dimana spermanya iya bersihkan dengan Celana dalam yang iya ambil dari tempat pakean kotor...

Sementara itu disebuah rumah yang cukup mewah, Wanita remaja yang cukup cantik, baru saja pulang dari sekolahnya kala itu, dirinya yang saat itu baru saja turun dari mobil hitam langsung memasuki rumahnya.
Pemandangan yang cukup mesra langsung memenuhi pandangan matanya saat itu, Diamana ayahnya pa Ridwan sedang duduk disebuah sofa yang sangat empuk Namun bukan hanya itu saja karna tepat dipangkuan sang ayah duduk seorang wanita yang sangat cantik bahkan bagi dirinya wanita tersebut sangat berarti untuk dirinya...kasih sayang yang iya berikan bukan hanya karna kedekatan dengan ayahnya...seperti seorang ibu yang menyayangi putri kandungnya sendiri...
Bahkan sanny yang melihat hal tersebut sedikit senyum tulusnya mengembang menandakan bahwa memang dirinya sangat menerima keberadaan wanita tersebut...senyum dan tawa yang jelas terpancar dari raut wajah dua orang tua tersebut sedikit terhentikan ketika mendengar suara Sanny kala itu...
Sanny: ihh mesra bener sih, sampe ga tau Sanny dateng...ucap Sanny Dengan sedikit merajuk, bahkan wajahnya dibuat buat seolah dirinya merasa marah...
Walaupun demekian namun baik Lastri dan pa Ridwan yang kini Sanny sudah mendekati mereka namun tak merubah posisi tersebut dimana kini 2 tangan Lastri masih bergelayut manja pada leher pa Ridwan dan menghadap samping...hanya senyum yang terukir dari 2 orang tua tersebut...
Pa Ridwan: oh kamu udah pulang nak, ko ga kedengaran suara mobil nya...
Sanny: gimana mau denger orang Lagi pacaran gitu...
Lastri: maaf yah san hehehehe, ya udah sana kamu ganti baju terus makan, mama Lastri udah masakin kesukaan kamu yah...
Ucap sang wanita yang masih tersenyum memandangi sang wanita remaja tersebut dengan senyum tulusnya..
Andai Sapto melihat hal tersebut pasti dirinya sangat lah cemburu, bagaimana tidak hampir beberapa hari ini Lastri tinggal dirumah mewah Ridwan, dan tentunya lastripun menjadi istri sang lelaki tua tersebut, tak hanya itu saja bahkan Lastri tak segan segan untuk menjadi seorang ibu untuk Sanny, walau demekian dirinya masih memperhatikan ke 2 putrinya walau hanya dengan menelpon atau sekedar Video call...
Namun saanny yang saat itu tak langsung mengikuti perintah Lastri, segera duduk di sofa juga, tepat dihadapan sang ayahnya yang masih memangku Lastri kala itu...
Sanny: hmm yah nanti Sanny mau ada perlu, mau beli buku sama keperluan tugas sekolah jadi kayannya nanti Sanny pulang lama..
Pa Ridwan: ya udah nanti bareng aja sama mama Lastri,mama juga mau beli keperluan buat bayi san..
Sanny: hmmm ga usah pa, Sanny bisa sendirian ko lagian memang Siapa yang baru lahiran? Ucap Sanny yang masih memandangi Lastri dan juga ayahnya yang kini 2 tangan ayahnya sedikit mengelus elus paha Lastri, bahkan daster yang dikenakan Lastri sudah tersengkap ke atas, memperlihatkan paha yang sangat mulus kala itu...
Pa Ridwan: yah buat mama Lastri lah san, mama Lastri lagi mengandung Ade calon Ade kamu...
Sanny yang mendengar hal tersebut sedikit tak percaya mendengarnya, bahkan wajahnya dan juga mata bulatnya yang shock mendengar hal tersebut sedikit terdiam..
Sanny: ha serius pa..? Emang bener mama Lastri hamil..? Ucap Sanny dengan wajah tak percaya nya dan juga nadanya yang sedikit meninggi...
Mendengar hal tersebut Lastri langsung mencubit cukup keras perut pa Ridwan bahkan sedikit memukul lengan hitam pa Ridwan...
Lastri: engga ko san, temen mama Lastri haru ini ada yang lahiran, mama mau jenguk di rumah sakit..
Mendengar hal tersebut sebenarnya sangat membuat Sanny sedikit kecewa, karna dapat dibilang bahwa sannnny pun sebenarnya sangat mengingkan seorang adik, hanya saja dirinya sangat paham tentang status dari mama Lastri saat ini,..
Pa Ridwan: tuh kamu liat kan las, Sanny tuh mau adik... yah san? Tanya pa Ridwan dengan wajahnya yang sedikit serius memandang wajah Lastri...
Lastri yang melihat wajah pa Ridwan hanya sedikit tersenyum tak menjawab pertanyaan pria tua tersebut ..
Lastri: udah san, mending kamu langsung ganti baju, terus makan...kamu kan mau ada keperluan sekolah...
Sanny: hmmm iya ma,..ucap sang wanita tersebut yang langsung beranjak dari tempat duduknya kala itu..
Lastri yang sedikit melihat wajah Sanny sebelum benar benar pergi dari hadapannya tak dapat berbuat banyak dirinya sangat paham raut wajah kekecewaan gadis cantik tersebut..

Berbeda dengan Sapto yang mana dirinya Sudah sangat siap akan rencananya bersama dengan Kasim bahkan jam yang hampir menunjukan waktu pertemuan dengan Sanny sedikit menenangkan hatinya yang sebenarnya tak tega melakukan rencananya pada Sanny, namun hanya ini kesempatan untuk dirinya membalas perbuatan ridwan...bahkan dirinya sedikit membuka kamar ibunya yang mana sudah beberapa hari ini tak pernah ditempati,dimana memang yang dia tahu sang ibu tinggal dengan pa Ridwan...”kenapa harus begini Bu..” itulah benak Sapto saat ini..setelah menutup kamar ibunya, sang kawan yang mana sudah cukup lama ditunggu pun akhirnya tiba dengan setelan bajunya yang bagi Sapto cukup rapih..
Kasim: ayu to gua udah siap nih..make motor lu yah...
Ucap Kasim yang sebenarnya sudah sangat tak sabar...
Sapto: iya bentar selow aja sih nih lu yang bawa motor..ucap Sapto memberikan kunci motonya tersebut...
2 remaja tersebut pun langsung tancap gas, tanpa menunggu waktu lama lagi sekitar 15 menitan akhirnya 2 remaja tersebut pun sampai tujuannya sebuah cafe yang cukup terkenal dikalangan para remaja seusianya, baru saja memakirkan motornya, Kasim sedikit dibuat terkejut melihat wanita yang mana tepat melewati dirinya, sedikit melotot bahkan mantannya akan kecantikan dan kesemokan wanita tersebut, ditambah lagi dengan bukunya yang sangat ketat bahkan payudaranya sangat menantang bagi Kasim ingin sekali dirinya dapat menjamah payudara tersebut...Sapto yang melihat sang kawannya hanya dapat tersenyum, memang bagi dirinya sangaat lah lucu melihat expresi mupeng dari Kasim...tak sampai disitu saja mata Kasim yang sedikit jelalatan bahkan menemui beberapa wanita yang cukup berumur, namun masih sangat memiliki badan yang molek, ditambah dengan dandanan dan pakeannya yang cukup menggairahkan Kasim, sedikit dirinya teringat sang ibu kala itu..”kalo ibu kesini make pakean begitu gimana yah..” begitulah benak Kasim saat ini...bahkan dirinya sangat yakin ibunya pasti akan menjadi perhatian bagi para remaja remaja seumurannya bila hadir disini...berbeda dengan Sapto yang sibuk menghubungi seseorang saat itu..
Namun tak beberapa lama kemudian seorang gadis manis dan cantik menghampiri 2 remaja tersebut dimana sedikit melambai kepada Sapto yang mana saat itu tepat berdiri dibelakang Kasim,dengan perlahan gadis manis tersebut langsung mendekati Sapto, Kasim yang mana memang matanya masih sibuk memperhatikan daerah sekeliling atau lebih tepatnya sedang “cuci mata” sedikit terkejut saat dimana Sanny sudah benar benar tepat dihadapannya dan langsung menuju samping Sapto bahkan sedikit senyumnya yang mengembang menambah kesan betapa cantiknya sang wanita walau dalam masalah kemolekan masih sangat jauh dari gadis gadis yang Sapto temui..
Kasim yang mana melihat, bagai dirinya disambar petir, sama sekali tak bergeming pandangannya terhadap Sanny, sang wanita tersebut saat itu sedikit merasa heran atau bahkan sedikit risih, dan tentunya sangat wajar bagi Sapto bahkan sedikit berdehem sang kawan untuk segera menyadarkan Kasim..Kasim yang akhirnya sadar akan tindakannya merasa sedikit malu..bahkan senyum paksaan dari wajahnya,dan juga kepalanya yang sedikit menunduk kala itu hanya dibalas tawa oleh Sanny dan Sapto..
Sapto: kenalin sim ini Sanny, san ini Kasim..ucap Sapto memperkenalkan sang kawannya...
Sanny yang memang dirinya bukan lah wanita sombong bagi kebanyakan wanita remaja yang dengan materi berlebih tak segan untuk mengulurkan tangannya hanya sekedar untuk berjabat tangan, Kasim sebenarnya merasa tak enak atau lebih tepatnya merasa tak percaya diri dengan tindakan tersebut, hanya saja dirinya paksakan ditambah dengan raut wajah Sapto yang memang cukup mengiyakan tindakan Sanny..
Kasim: eh hmm iya kasiim..ucap Kasim yang mana masih tergugup kala itu...Bahkan Kasim yang merasakan betapa lembutnya kulit Sanny sedikit tak percaya dapat berjabat tangan dengan wanita seumuran yang sangat cantik...
Sapto: ya udah ayo ah kita nyari meja...yang mana setelah itu Sanny dan Sapto berjalan beriringan, sedangkan Kasim mengikuti dari belakang...
Sesuai dengan rencana yang diberikan oleh Sapto Kasim pun tak keberatan bila harus berbeda meja atau lebih tepatnya saling bersebelahan..setelah memesan pesenannya Sanny yang mana saat itu sedikit memandangi Sapto dengan raut wajahnya yang kian hari kian membaik akibat pukulan dari ayahnya..
Sanny: gimana lukanya udah baikan?
Ucap Sanny saat itu yang sedikit tangannya terulur memegang wajah Sapto yang sebenarnya sudah membaik..
Sapto yang menerima perlakuan dan perhatian Sanny sedikit hatinya merasa bersalah akan rencananya yang akan dia lakukan bersama sang kawannya..

Sapto: ga ko udah baikan, emang sih sakit banget waktu itu, tapi yah setimpal lah sama yang aku “dapet”...
ucap Sapto yang mana sedikit senyum penuh maksud bahkan terkesan sedikit mesum kala itu, Sanny yang mendengar hal tersebut langsung segera melepaskan tangannya dari wajah Sapto, bahkan sedikit mencubit lengan kulit Sapto..paham akan maksud dari ucapan pria yang saat ini masih tertawa saat itu..

Sanny: udah ga usah dibahas lagi...
ucap wanita tersebut yang mana wajahnya yang putih sedikit menampakan raut wajahnya yang merah dan juga nadanya yang sedikit pelan..akibat masih sangat malu tentunya...namun memang sangat berkesan bagi Sanny bahkan bila dirinya hari ini harus melakukan hubungan seks dengan Sapto, tak ada keberatan tentunya...Memang saat ini Sanny pun ingin sekali lagi merasakan hal tersebut, hanya saja tak mungkin Sanny meminta hal tersebut pada Sapto...
2 remaja tersebut yang mana seperti layaknya sepasang kekasih yang hampir berbulan-bulan tak bertemu, padahal memang tak ada ikatan apapun saat ini antara Sanny dan juga Sapto ..namun rasa cinta sepertinya mulai tumbuh bagi Sanny yang tanpa disadari oleh bocah tanggung tersebut, Sapto sendiri pun sebenarnya merasakan hal yang sama hanya saja dirinya masih sangat sibuk dengan pikirannya untuk membalaskan dendamnya saat ini..suasana yang sangaat cair tentunya dan senyum dan juga tawa tak lepas dari 2 remaja tersebut..ada saja yang diobrolkan oleh mereka ditambah memang Sapto yang sangat pintar mencari topik...hingga akhirnya Sanny dengan sedikit menghela nafasnya cukup berat yang sedikit memberikan Sapto keheranan akan tindakan Sanny

Sanny: to kamu memang ga kangen sama mama Lastri?
Ucap Sanny yang sedikit serius memandangi wajahnya...Sapto pun sedikit menundukan wajahnya dirinya masih sangat bingung untuk hatinya yang sebenarnya rindu akan kasih sayang seorang ibu...lagi lagi Sapto menarik nafas panjangnya dirinya tak langsung menjawab pertanyaan dari wanita tersebut..iya senderkan badan belakangnya, kepalanya menghadap ke langit langit yang hampir menandakan Maghrib, matanya iya pejamkan kala itu...benar benar seperti seorang pemuda yang tak tau arah tujuannya..putus asa, keinginan balas dendam dan juga kebencian akan sang ibu bercampur menjadi satu dengan dirinya yang memang masih sangat mencintai ibunya...
Sanny yang melihat keadaan Sapto sedikit merasa bersalah menanyakan hal tersebut, namun memang itulah tujuan dirinya untuk bertemu
Sapto: hmm ga usah dibahas san, gua lagi ga mood...ucap Sapto yang sedikit serius memandangi wajah sang wanita tersebut...
Sanny: lu seharusnya nanya ke mama Lastri sebab dan akibat tindakan mama Lastri sampai seperti ini, lu harus paham keadaan ibu lu sendiri to...ucap sanny yang saat itu sedikit wajah ketakutan karna dirinya memang masih sangat takut bila mana Sapto langsung pergi meninggalkannya saat ini juga dan juga dirinya semakin membenci sang ayahnya, maka akan semakin bertambah pula rasa balas dendamnya...Sanny sendiri pun tak mau bila mana Sapto terus terusan mempertahankan kebenciannya terhadap sang ayah itulah tujuan Sanny, karna Sanny pun sama seperti sang remaja yang tepat didepannya masih memandangi nya tanpa expresi yang dapat ditebak...
“sanny yang mana sangat mencintai ayahnya,dan juga kehadiran wanita yang dapat menggantikan ibunya yaitu ibu dari Sapto bahkan dirinya sangaat mencintai dan menyangi dirinya layaknya seorang anak kandung, kasih sayang yang tak pernah iya dapatkan semenjak sang ibunya meninggal dan juga Sapto yang masih memendam rasa benci akan ayah Sanny ya itu pa Ridwan,bahkan rasa membalaskan dendam nya masih sangaat besar dan sang ibu yang masih iya sayangi yang saat ini sangaat dekat dengan Sanny yang sudah dianggap sebagai anak kandungnya sendiri,..”
Itulah keadaan diantara mereka berdua saat ini, memiliki keinginan terpendam dan juga rasa kepemilikan satu sama lain...
Sanny yang ingin memiliki mamah Lastri, dan juga Sapto yang ingin menjauhkan sang ibu dari pa Ridwan bahkan membalaskan dendam nya tak luput dari hatinya...

Sapto: jadi lu kesini buat omongin ini doang san? Ucap sang bocah tersebut dengan muka datarnya...

Sanny: gua harap lu bisa nerima semua keadaan mama Lastri saat ini..karna gua yakin pasti ayah lu juga tau kehidupan mama Lastri disini..

Sapto: terus maksud lu apa? Kalau andai ayah gua tau semua kelakuan ibu gua? Apa iya gua harus juga setuju...

Ucap sang lelaki dengan nadanya yang sedikit membentak kala itu..bahkan Kasim pun sedikit menoleh mendengar nada yang cukup meninggi dari sang kawannya saat ini..
Sanny: yah itu tandanya bahwa memang ayah sama mama Lastri udah ada kesepakatan bersama too dan gua yakin ko kalau hmmm ayah lu juga pasti sama kaya mama lastri...

ucap Sanny dengan sedikit wajahnya yang ketakutan melihat Sapto dengan wajahnya yang hampir seperti orang kesetanan akibat amarahnya...Sapto sendiri pun sedikit terkejut mendengar penuturan dari lawan bicaranya nafasnya yang sudah sangat berat bahkan rona merah di wajah sedikit nampak.
Sapto yang mendengar ucapan Sanny hanya dapat terdiam, memandangi wajah sang wanita yang sudah sedikit ketakutan, memang ada benarnya ucapannya, Sapto sendiri pun tak menepis benar adanya bahwa sang ayah pun pasti sering melakukan persetubuhan dengan wanita lain, demi menyalurkan nafsunya,..konflik batin hati dan pikirannya saling berkecamuk dalam diri bocah tanggung tersebut..beban yang memang sangat terlalu berat saat ini diterima oleh Sapto apakah dirinya harus menerima semuanya dengan lapang dada..bahwa kehidupan seks orang tuanya yang bebas..bahkan saling mendukung satu sama lain..
Sanny: dan lu harusnya yakin kalau ga ada perselingkuhan diantara orang tua lu...karna mereka saling terbuka..kalau memang mama Lastri selingkuh karna uang, bukannya udah dari dulu hmmm mama Lastri ninggalin kalian...

ucap Sanny dengan gugup karena memang ucapannya yang sangat terlalu sensitif pada Sapto...
Sapto yang mendengar hanya dapat diam seribu bahasa, bahkan dirinya yang mempunyai rencana untuk menyetubuhi sang gadis bersama dengan Kasim seakan akan sirna..pikirannya masih sibuk dengan perkataan Sanny yang memang benar adannya hanya kini dari dirinya apakah benar akan menerima kehidupan asli dari sang ibu...
Dengan sedikit menarik nafasnya yang sangat berat dan sesekali melihat arah Kasim sang kawan...entah apa yang harus iya katakan pada Sanny, karna masih sangat shock dirinya saat ini menerima perkataan sang wanita tersebut..

Sapto: ga san ga akan pernah gua terima kata kata lu,..apapun alasan yang udah lu kasih, dan kalaupun memang lu disuruh ibu gua buat ngomong kaya gini lu keterlaluan san..gua udah salah nilai lu....Ucap Sapto dengan wajahnya yang masih sangat geram akan perkataan Sanny...

Sanny:lu harus pikirin baik baik omongan gua, karna ini buat kebaikan lu juga...

Sapto: kebaikan? Kebaikan apa san, lu pikir dengan gua biarin ibu gua ngelakuin sesuka hatinya itu semua demi kebaikan gua?

Nada bicaranya semakin tak terkontrol bahkan tak sedikit orang sekitar menengok ke tempat arah Sapto, bahkan Kasim sendiri sedikit panik kala itu mendengar ucapan sang kawan namun bagi beberapa orang hanya membiarkannya saja...

Sapto: jangan bilang san, kalo lu juga bantu pa ridwan buat ngerebut ibu gua sepenuhnya, apa lu tega san..

Sanny: kalo hmmm gua boleh jujur to, ayah gua udah sayang banget sama mama Lastri, bukan cuman karna masalah seks semata atau apapun yang ada di pikiran lu, kalau ayah gua cuman manfaat tin ibu lu, lu salah besar to..kalo memang ayah gua cuman mau seks, dia bisa lebih nyari yang kaya mama Lastri to...

air mata yang sudah tak dapat lagi terbendung bagi sang wanita, setelah mengatakan isi hatinya yang paling dalam, bahkan nafasnya sudah sangat tak teratur kala itu, bahkan suara sesugukan dan deru nafasnya jelas sangat terdengar bagi sebelah meja Sanny dan tentunya pandangan miring untuk Sapto, bagai mana tidak wanita yang sangat cantik kini menangis tepat dihadapannya dan tentunya mengira bahwa permasalahan dalam urusan percintaan..
Bagi bocah tanggung tersebut yang mana sangat menambah beban pikirannya pa Ridwan yang mana telah jatuh hati pada ibunya , sangat gila memang padahal jelas ibunya masih berstatus istri orang...dirinya sedikit panik dimana sanny masih saja meneteskan air matanya, bahkan sang kawan semakin menjadi tak tenang kala itu..hanya beberapa saat terdiam,Sapto langsung mengeluarkan sapu tangan dan menggeser duduknya lebih mendekat pada Sanny, dengan perlahan iya usap air matanya..dan sesekali mengelus rambut panjangnya...sangat tulus perlakuan bocah tanggung tersebut,..jarak yang begitu dekat antara dirinya dengan Sanny kala itu, membuat mata Sapto jelas melihat sedikit bagian baju Sanny dimana terdapat belahan pada payudaranya walau memang ukurannya tak terlalu besar, namun putih kulitnya dan juga harum semerbak membuat sedikit dirinya bergairah, bahkan pandangan mata Sapto yang saat itu fokus akan belahan sang wanita, diketahui oleh Sanny dengan ekor matanya sedikit melirik ke arah samping kanan, bahkan Sapto sendiri tak menyadarinya bahwa ulahnya sangat jelas bagi Sanny,...
Bukannya Sanny tak terima dengan mata jelalatan Sapto, hanya saja dirinya sedikit kesal karna bagaimana bisa dirinya masih menangis, akibat permasalahan yang masih belum mendapatkan titik temunya,namun Sapto malah asik belahan payudaranya kala itu, dengan sigap tangan Sanny langsung menekan bajunya menutup belahannya hingga membuat Sapto tersadar dan bahkan sedikit malu akibat aksinya yang ketahuan kala itu...
Cukup lama hingga Sanny benar benar selesai dengan tangisannya, yang mana Sapto hanya diam seribu bahasa, karna memang dirinya masih sangat pusing apa yang harus dirinya lakukan, karna sikap dirinya akan menentukan jalan kehidupan dirinya dan juga keluarganya kelak..
Rencana yang sudah iya siapkan matang matang, untuk menyetubuhi Sanny bersama Kasim pun sepertinya sudah sirna akibat tindakan Sanny yang mengungkapkan isi hatinya saat itu...

Sapto: gua belom bisa nerima semua ini san,..

“lu ga harus Nerima semua kenyataan ini to, cuman lu harus paham keadaan ibu lu, kalau pun lu mau ibu lu balik tolong lu ga perlu balas dendam, sama ayah gua...dan gua berharap bahwa lu mau Dateng langsung ke rumah gua...” ucap Sanny yang mana masih dengan sedikit sesugukan akibat tangisannya...

“maksud lu gua harus Dateng ke rumah lu dan mohon biar ibu gua balik kerumah gitu? Tolong lah san lu jangan ngawur..” ucap Sapto seperti mengiba pada Sanny

“tapi memang lu doang yang bisa bujuk mama Lastri, kalau lu mau tau gua pernah liat mama Lastri nangis, nyebut nama lu tau ga, dia bukannya gaa mau pulang hanya saja mama Lastri udah malu dan juga bingung harus bagaimana kalau ketemu lu...”
ucap Sanny yang mana dengan keseriusan wajahnya, bahkan tindakannya kali ini berusaha meyakinkan Sapto dengan sangat serius,itu terlihat dari bagaimana kini Sanny sedikit mengerutkan wajahnya dan memandang Sapto, Sapto yang melihat bagaimana kegigihan Sanny semakin dibuat bimbang akan hatinya saat ini...walaupun dirinya sedikit bertanya tanya apa benar ibunya menangisi dirinya dalam hati...

Dirinya sedikit berfikir keras saat ini dimana bahkan tak ada sedikit pun ucapan yang keluar dari Sapto, dengan rokoknya yang terus menyambung akibat pikirannya yang tak karuan, bahkan sesekali pandangannya melihat Kasim yang masih sibuk dengan matanya yang jelalatan pada wanita yang tentunya cukup semok...

“bentar gua mau ngomong sama kawan gua dulu”

mendengar ucapan dari Sapto sedikit membuat Sanny sangat senang kala itu bahkan sedikit senyum mengembang akan bibirnya yang sangat sexy..
Cukup lama Sapto berbicara pada Kasim di meja sebelah sampai akhirnya Sapto kembali duduk tepat dihadapan Sanny saat itu...
“san, sekali lagi gua mau nanya, ini semua gua harap ide lu, dan juga ibu gua ada dirumah lu, karna gua ga mau lama lama dirumah lu” ucap Sapto...

“Hmmm iya ini semua memang tujuan gua to,..bentar yah gua kirim wa ke mama Lastri dulu”

Dengan anggukan Sanny kala itu, dimana dirinya paham bahwa sang ibu memang ada di rumah pa Burhan, dan sedikit menjelaskan Kasim yang akan pulang sendiri menggunakan motornya, sedangkan Sanny dan juga Sapto menggunakan sebuah angkutan umum kota...

Sang kawan ya itu Kasim yang paham keadaan Sapto, yang mana dirinya berfikir bahwa ingin menyelesaikan masalah percintaan nya hanya mengiyakan saja permintaan maafnya dan menyuruh dirinya pulang sendiri...bahkan uang rokok yang cukup banyak diberi oleh Sapto sebagai permintaan maafnya..

Disebuah angkot dimana Sanny dan juga Sapto yang dinaiki menuju rumah Sanny tak ada satu kata pun yang terucap, mereka sibuk dengan pikirannya masing masing, Sapto yang masih mempersiapkan mentalnya bahkan sedikit gelisah, bukaan tanpa sebab tentunya...
Bahkan waktu yang cukup cepat berjalan dimana Sanny saat itu memberhentikan angkot yang saat itu tepat berhenti di depan gang rumah Sanny dimana Meraka harus berjalan sedikit...Sapto pun semakin tak kuasa menahan gelisah nya kala itu...

Keputusannya sudah iya ambil.dirinya tak mungkin kembali..Sapto yang saat ini sudah memasuki sebuah halaman rumah yang cukup besar, disambut oleh seorang penjaga yang dengan sigap langsung menyambut kedatangan mereka, dan tak lupa sesekali memberikan pandangan seolah olah tak menyukai dirinya yang saat itu sangat dekat dengan Sanny...
“Malem non,” ucap penjaga yang mana sesekali melirik Sapto sedikit sinis kala itu..
“Iya pa Ujang malem juga”
Yang mana sedikit anggukan dan senyum yang sangat ramah bagi sang penjaga, mereka pun langsung berjalan beriringan, namun baru hanya beberapa langkah saja mereka dihentikan kembali oleh penjaga tersebut...
“Non Sanny maaf dia siapa yah? Temen apa siapa gitu..?
Ucap penjaga kembali yang mana sedikit senyum pada Sanny namun setelah itu wajahnya langsung berubah bila melihat Sapto,,dimana sangat sinis...Sapto yang mendapati hal tersebut sedikit kesal, namun wajar bagi dirinya, karna Sanny yang membawa seorang tamu tak dikenal terlebih memang Sanny sangat ramah, walau dapat dibilang sebagai orang kaya sifatnya tak sombong seperti kebanyakan anak orang kaya....
“Hmm ini tuh anaknya...” saat hendak melanjutkan kata katanya Sapto sedikit berdehem menandakan sebuah isyarat untuk Sanny tak melanjutkan kata katanya kala itu...
“saya Sapto mas,saya pacarnya Sanny apa ada masalah?”
sontak saja mendengarkan penuturan dari sang bocah tanggung tersebut sedikit membuat emosi penjaga bahkan wajahnya yang Sedikit melongo kala itu, belum sang penjaga menjawab pertanyaan Sapto, Sapto dengan santainya menggandeng tangan Sanny dengan mesra nya layaknya pasangan kaum muda...
Sontak membuat Sanny begitu gugup, bahkan rona merah sedikit timbul pada wajah putihnya kala itu...
Sedikit meringankan beban pikirannya dan juga menguatkan mentalnya atas tindakannya menggandeng tangan halus dan kulit ya yang putih, sebenarnya Sapto pun sedikit gugup saat ini, hanya saja dirinya berusaha layaknya lelaki yang ingin meminta izin pada orang tua perempuan untuk memacari anak gadisnya...
Mata Sapto yang saat itu langsung disambut oleh ruang tamu yang memang terkesan sangat mewah bahkan dirinya sedikit terpukau...Sanny yang saat itu sedikit memberi isyarat untuk mengikutinya ke halaman belakang rumahnya, dimana saat itu mata Sapto masih fokus akan denah rumah yang sangat mewah tersebut ..
Hingga Sanny sedikit menggeser sebuah pintu kaca, yang menghubungkan Kolam berenang kala itu bahkan taman bunga yang sangat indah memanjakan mata Sapto, seperti terhipnotis dirinya saat ini
Namun sebuah gazebo yang terdapat tepat disebelah kanan Sapto yang tak diperhatikannya terdapat 2 insan yang saat itu sedang gencarnya memadu kasih, bahkan senyum tulus dan tawa yang sedikit keras terdengar, hingga membuat Sapto tersadar dari lamunannya, mau tak mau kepalanya iya tolehkan..
DEEG...betapa terkejutnya Sapto saat itu beberapa meter didepannya matanya melihat bagaimana ibunya yang sedang asik bermesraan dengan lelaki tua yang sangat iya benci, dibawah lampu yang cukup terang, sang ibu saat itu sedang berada dipangkuan pa Ridwan menghadap samping, 2 tangannya bergelayut mesra pada leher kokoh pria tua tersebut, tak sampai situ yang membuat Sapto kepanasan bahkan nafasnya sudah tak dapat diatur lagi sakit hati bercampur dengan nafsunya menjadi satu, bahkan dirinya untuk pertama kalinya melihat jelas didepan matanya sebuah aksi ibunya yang sangat binal,setelah pertama kalinya mengintip ibunya dikamarnya bersama pria lain bahkan keberadaan dirinya dan Sanny sepertinya tak dirasakan mereka atau memang ibunya dan pa Ridwan yang acuh tak acuh dengan keadaan sekeliling
Kaki Sapto yang sedikit gemetar dimana sebenarnya sudah tak sanggup lagi menopang badannya kala itu..ditambah sebuah aksi dari lelaki tua dimana dengan rakusnya sedang menciumi leher putih jenjang ibunya, bahkan sesekali tangan hitamnya meremas remas payudara yang sangat sekalnya kala itu, tak sampai situ saja bahkan payudara Lastri sudah tak berada digenggaman tangan pa Ridwan dengan bentuk yang sekal, putih dan juga sangat kenyal, menjadi sebuah mainan, dan tak lupa tangan pria tua itu memainkan puting yang seperti sudah lumayan keras, walau samar bagi mata Sapto bahkan desahan dan juga erangan jelas bagi kuping Sapto saat itu,
“ahh hmmm ahh pa geliii ahh” itulah yang terdengar dari mulut Lastri dan juga matanya yang terpejam menikmati setiap perlakuan pria tua tersebut dan membuat suasana sangat panas bagi Sapto...
Sanny yang saat itu sedikit kalut hatinya melihat tindakan 2 insan tersebut, bahkan dirinya merasa bodoh atas membawa Sapto langsung menemui sang ibunya, harusnya dirinya sedikit melihat keadaan ayah dan Lastri sebelumnya...bahkan sekarang hatinya sedikit ketakutan akan amarah Sapto..

“Ibu Ayo pulang”

cukup keras dan jelas terdengar bagi mereka..dengan sekuat hati nya mencoba untuk tegar, walau samar nadanya sangat bergetar bahkan pandangannya sedikit kabur akibat air mata sedikit menetes dari matanya saat itu..menahan luapan emosinya,..
Dan tentunya 2 insan yang saat itu sedikit terganggu akan suara seseorang yang cukup lama tak didengar oleh Lastri, langsung menuju arah tersebut..
Bagai seseorang yang baru saja mendapat kabar duka, bagi Lastri bahkan mata pa Ridwan seperti melihat sesosok hantu disiang bolong sangat terkejut kala itu

“maaas sapppto”

ucap Lastri yang mana sangat jelas kepanikan akan kehadiran anaknya saat ini, bahkan dengan secepat mungkin Lastri langsung turun dari pangkuan sang lelaki tua tersebut, dan membenarkan payudaranya yang mana sudah keluar akibat ulah pa Ridwan..
Dengan hanya sebuah BH yang sangat kecil dimana hanya menutupi area puting Lastri, ditambah CDnya pun tak kalah kecilnya bahkan hanya menutupi lubang vagina Lastri kala itu, dengan warna yang senada,...
Dirinya yang saat itu masih mematung akibat rasa malunya sangat bingung harus berbuat apa, otaknya seakan akan berhenti bekerja, akibat kepanikan yang di alaminya...tak ada sepatah kata pun yang terucap di antara mereka ber 4...

“Kalau ibu masih betah disini silahkan.. karna ini terakhir Sapto buat ngajak ibu pulang...”
dengan nadanya yang cukup tegas kala itu bahkan hampir seperti mengancam membuat Lastri langsung tersadar akan lamunanya, bahkan tanpa melihat pa Ridwan yang masih terdiam langsung menghampiri sang anak dimana saat itu matanya sangat jelas memancarkan rasa bencinya pada lelaki tua yang saat itu masih terduduk terdiam, namun saat Lastri sudah beberapa langkah mendekati Sapto, senyum sinis seperti meremehkan terpancar dari raut wajah pria tua tersebut...
Dengan wajahnya yang menunduk akibat rasa malunya bahkan tangannya yang saat itu sedikit menutupi payudaranya yang memang sangaat besar...

“maas tunggu ibu diruang tamu sebentar, ibu mau ganti baju dulu”

ucap sang ibu dimana saat itu melihat wajah yang sudah lama iya rindukan...
Sapto yang saat ini sudah berjalan tepat dibelakang sang ibu, dimana matanya melihat bagaimana semoknya pantat ibunya ditambah kulit putihnya kala itu merubah rasa emosinya menjadi sedikit bernafsu, ditambah aroma yang sangat harum semerbak membuat Sapto merasakan nafsunya bangkit..
“Mass tunggu bentar yah"
ucap Lastri yang langsung menaiki tangga menuju lantai 2 yang mana memang tempat tidurnya bersama dengan pa Ridwan...saat menaiki tangga mata Sapto sesekali melihat belahan pantat Lastri yang berlenggak lenggok begitu semoknya, hingga Sanny datang menghampiri bocah tersebut,,.
“Hmmm to hmm mama Lastri mana” ucap Sanny saat itu langsung duduk tepat disamping dirinya..
“Lagi ganti baju”
ucapnya dengan sebuah nada acuh...Sanny yang mendengar pun sedikit paham perasaan Sapto saat ini...
Tak lama turun lah sang ibu yang mana saat itu dengan pakeannya yang cukup ketat menonjolkan payu daranya dan juga celana panjang yang jelas menampakan cetakan belahan vaginanya, bahkan Wallahu tanpa makeup Lastri masih sangat cantik pikir Sapto, bahkan sekarang malah lebih menggairahkan dari saat awal melihat sang ibunya....

“Sann hmmm mama Lastri pulang dulu yah”
ucapnya yang saat itu langsung memeluk dan juga mencium kening sang gadis...
Tak perlu waktu lama bagi mereka segera keluar dari rumah tersebut,dimana mobil yang sudah sering Lastri gunakan pun sudah menunggu tepat didepan pintu, bahkan Lastri tak sempat berpamitan secara langsung, hanya mengirimkan sebuah pesan singkat saja....

Sementara sang kawan dimana saat itu langsung menuju rumah Sapto, tak perlu waktu lama baginya...dengan santai memarkirkan motornya dan sedikit mengucapkan salam, tanpa menunggu jawaban dirinya segera masuk, karna ingin memberikan kunci dan juga surat motor Sapto, namun saat dirinya berjalan lebih jauh, tepat didepan sebuah kamar Maya, atau kakanya Sapto, pintu yang tak tertutup rapat saat itu, Kasim mendengar sedikit sebuah desahan yang samar bahkan dirinya sedikit familiar akan suara tersebut, dengan rasa penasaran nya kepala Kasim langsung mengintip dari celah pintu...
Seperti seseorang yang baru saja mendapatkan jeckpot dirinya saat itu melihat tubuh telanjang Maya dimana Maya sedang melakukan sebuah manstrubasi, Kasim yang melihat hampir tak percaya akan Pandangannya payudaranya yang sangat bulat dan dan juga putih, dan kakinya yang iya lebarkan satu tangannya meremas remas payudaranya dan juga satunya lagi sedang memainkan vaginanya dimana jelas bagi Sapto lubang kemaluan perempuan untuk pertama kalinya iya lihat dengan mata kepalanya sendiri selain kepunyaan sang ibu, dan di video porno..dengan ditumbuhi bulu-bulu yang tak terlalu lebat saat itu Maya memejamkan matanya “manstrubasi” itulah dalam pikiran Kasim...jelas sekali belahan vagina Maya tepat dihadapannya hanya beberapa langkah saja jaraknya, seperti seorang yang terkena hipnotis, matanya tak berkedip, bahkan pikiran liarnya muncul seolah olah dirinya harus merasakan langsung dengan mulutnya dan menjilati vagina Maya, namun Kasim yang memang seorang penakut ditambah lagi resiko yang sangat besar andai Maya berteriak dan juga mengadu kepada Sapto..
Matanya yang hampir tak berkedip dengan aksi Maya , membuat dirinya lupa bahwa sang adik ayu dimana baru saja selesai dengan acara mandi sorenya..bahkan suar pintu kamar mandi yang terbuka tak didengar oleh Kasim, dengan hanya menggunakan handuknya saja ayu perlahan berjalan menuju kamarnya...

“Bang Sapto ngapaiin ngintip kamar kaka...”

Sontak saja Kasim yang saat itu merasakan jantungnya berdetak lebih cepat bahkan keringatnya mengucur sangat deras, karna ulahnya yang ketahuan oleh ayu..tak terkecuali Maya dimana dirinya langsung melihat wajah Kasim tepat didepan kamarnya walau hanya dari celah pintu yang tak tertutup rapat kala itu...
 
Cerita ini murni fantasy saya pribadi, kalaupun ada kesamaan nama tempat dan juga tokoh saya sebelumnya minta maaf ya suhu...

Makasih buat para pembaca yang masih nungguin cerita nya, saya hanya mengingatkan untuk jalan ceritanya saya pribadi udah punya sendiri, dan bukannya ga menerima masukan atau pun sekedar saran ide ceritanya..
Dan tolong dimaklumi yah suhu, kendala saya dalam menulis, akibat waktu yang memang ga banyak,..
Maklum buruh pabrik🗿🗿🗿 balik kerja kadang udah kecapean...
 
Nunh
Cerita ini murni fantasy saya pribadi, kalaupun ada kesamaan nama tempat dan juga tokoh saya sebelumnya minta maaf ya suhu...

Makasih buat para pembaca yang masih nungguin cerita nya, saya hanya mengingatkan untuk jalan ceritanya saya pribadi udah punya sendiri, dan bukannya ga menerima masukan atau pun sekedar saran ide ceritanya..
Dan tolong dimaklumi yah suhu, kendala saya dalam menulis, akibat waktu yang memang ga banyak,..
Maklum buruh pabrik🗿🗿🗿 balik kerja kadang udah kecapean...
Nungguin lastri hamil 🤤
 
Cerita ini murni fantasy saya pribadi, kalaupun ada kesamaan nama tempat dan juga tokoh saya sebelumnya minta maaf ya suhu...

Makasih buat para pembaca yang masih nungguin cerita nya, saya hanya mengingatkan untuk jalan ceritanya saya pribadi udah punya sendiri, dan bukannya ga menerima masukan atau pun sekedar saran ide ceritanya..
Dan tolong dimaklumi yah suhu, kendala saya dalam menulis, akibat waktu yang memang ga banyak,..
Maklum buruh pabrik🗿🗿🗿 balik kerja kadang udah kecapean...
Sepertinya masih sangat panjang nih cerita sapto ... ditunggu lnjutanya ...
 
Gue binggung sama para suhu2 dimari gimana sih bikin cerita yg bisa bikin nguras emosi para pembacanya yg seakan akan sipembaca berada di cerita tersebut,salut buat suhu Resci 12 dan para suhu2 penulis semua ,buat para pembaca semua jgn cuma minta up2 aja karena tuk membuat cerita yg epik itu ngak gampang bro n sis terlebih yg bisa nguras emosi si pembacanya kaya cerita suhu Resci 12 ini.
 
Kalo gua berada di posisi Sapto . Gua juga ga bakal diem ngeliat ibu yang kita sayang kaya gitu.

Kalo di posisi Lastri ya gua bingung. Yg di cari apanya? Kepuasan kah? Uang kah? Perhatian kah?
Sampe rela. Ninggalin anak di rumah berhari-hari demi apa coba. Yg gua tangkep sih Lastri cuman mentiingin perasaannya aja . Sedangkan perasaan Anaknya bodo amat .

Ditunggu Suhu kelanjutannya .
Penasaran gue
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd