Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Berpetualang dengan Nona Hidung Imut

Ashiap. Rin tunggu pastinya. Cemungut, bang 💃
Makasih ya rin :teman:
Ijin singgah suhu
Silahkan, semoga betah ya :cendol:
Tenda mana tenda...
Sudah dipasang kok, selamat menikmati :top:
wow banget...
makasih apdet nya @itemmanis
Sante. Masih ada 5 part lagi kok, cuma di beberapa part akhir sengaja no judul dulu biar nggak ke spoiler. Maklum ya, agak susah ngetik saat puasa ngeri netes :o
 
Makasih ya rin :teman:

Silahkan, semoga betah ya:cendol:

Sudah dipasang kok, selamat menikmati :top:

Sante. Masih ada 5 part lagi kok, cuma di beberapa part akhir sengaja no judul dulu biar nggak ke spoiler. Maklum ya, agak susah ngetik saat puasa ngeri netes :o
Hahaha... Sami2, bang. Jangan sampai puasamu membatalkan updatemu.. #eh
 
Part III: Antara Puasa dan Puas Ga?

Sharla said:
Ayah, sudah bangun?

SMS Sharla dipagi buta pada hari Sabtu, tanggal 24 Mei 2014. Saya yang baru saja bangun tentu sedikit kaget sekaligus aneh, kaget karena ada ucapan ayah dan aneh karena selama ini dia hanya memanggil saya nama.

Bobby said:
Pagi juga, rencanamu weekend ini apa? Eh iya, kok tetumbenan manggil aku Ayah.
Sharla said:
Closingan dong sama ayah, kan tanggal 27 sudah puasa. Aku telat, baru dua hari sih.
Bobby said:
Cie ada Bobby jr dong disitu, kamu mau aku jemput dimana?
Sharla said:
Di J aja, aku tunggu jam 10 ya!

Saya mencoba bersikap tenang, karena kalau panik malah nggak karuan nanti isi pikiran. Enggak munafik, sempat emang mencaci diri sendiri saat itu, kalau Sharla hamil gimana? Saya dapat kerja aja belum! Tolol banget sih. Sebelum lebih serapah, saya tarik nafas dan mencoba tenang.

Setelah 2 jam perjalanan, tiba saya disana dengan melihat Sharla yang kebetulan baru sampai, dia tampil lebih santai kali ini hanya dengan cardigan long-line dan mini dress.

B:"Lah kamu gimana dah, kok bawa motor juga?"
S:"Kan bisa dititip di Giant yang satu"
B:"Oh, okay. kalau gitu kita parkir motor dulu"

Giant yang dimaksud emang dekat dari tempat kita ketemu jadi nggak sampai 5 menit kita sudah pada posisi boncengan dengan 1 motor, dengan dia sebagai navigator. Saat dibonceng, dia mulai buka pembincaraan.

S:"Ayah sudah makan?"
B:"Belum, kamu?"
S:"Aku sudah sarapan, tapi kalau disuapin mah masih mau"
B:"Dasar kamu"
S:"Yah, aku mau ngomong soal pacarku. Boleh ya?"
B:"Be free, it's up to you. Tapi, yakin ngobrolnya sambil jalan?"
S:"Ah, buat idiot seperti dia nggak perlu perlakuan khusus"

Kali pertama, penis saya mendadak tegak hanya karena seorang wanita mencaci pria. Apa ini? Kok bikin deg-degan, enak pula.

B:"Tunggu dulu, dari tadi kamu arahin kanan-kiri kayak kang parkir, emang kita mau kemana sih?"
S:"Pacuan kuda yah, enak tempatnya. Balik soal Raka"
B:"Raka?"
S:"Pacarku"
B:"Oh okay"
S:"Rencananya aku mau nikmatin hari ini sama kamu, sampai lemes dan malamnya langsung nemuin dia, di kostnya"
B:"Terus"
S:"Aku mau kerjai dia, sadar nggak dia kalau sperma kamu di vaginaku tapi dia selalu pakai kondom"
B:"Jadi, selama ini"
S:"Dia emang idiot, Waktu aku pulang dari rumah kamu. Dia nungguin didepan rumahku, karena aku sengaja matiin HPkan. Rumah sepi bonyok masih diluar kota, dia minta main padahal akunya sudah capek banget. Jadi, aku tolak dan itu baru pertama kalinya aku nolak ajakan dia, tapi Aku digampar yah"
B:"Okay, idiot dan pengecut"

Sharla langsung cubit puting saya ketika bilang itu, saya kepikiran apa dia ngerasa sange juga?

S:"Nah itu tempatnya, kita parkir agak kedalem aja ya"
B:"Makan bakso yuk! Sebelahan sama pacuan kuda juga"
S:"Suka!"

Setelah memakirkan motor, kamipun sudah berada di tempat bakso yang dimaksud, pesan baksonya dan duduk manis berdua. "Jadi..." sebelum dia melanjutkan omongan selagi makan, saya langsung hentikan. "Makan aja dulu, aku ngilu liat bakso dibalik pipimu." Dia langsung membalas dengan tendangan kecil di kaki, sembari mengubah cara pegang sendoknya seraya itu menunjuk ke suatu objek, objek yang mana saya baru engeh sepanjang perjalanan ternyata dia nggak pakai bra. Putingnya jelas sekali mengeras disana, seolah menggoda "cumbu aku sekarang!", tidak berhenti disana dijatuhkannya sendok dengan sengaja sambil berkedip satu mata.

Not gonna lie, i got her message right away, jadi saya langsung ambil sendok selagi mengintip keselangkangannya, dan benar dia lagi-lagi nggak pake celana dalam! Nafsu makan saya hilang seketika dan mikirin gimana caranya nutupin sange yang sudah diujung kepala ini. Sedangkan dia? Seringai disudut pipinya menjawab dengan jelas, dia menikmati pemandangan melihat saya sange tepat dikeramaian orang. Emosipun memuncak, segera saya tarik tangannya dan dekatkan berbisik kepadanya. "Aku akan setubuhi kamu berkali-kali".

Kita langsung tinggalkan warung bakso dan pergi ke Hotel yang bersebrangan dari pacuan kuda itu. Di resepsionis, saya dipaksa duduk sambil dia berbisik "Diem aja, kamu ribet" saya langsung ngerti, oh dia mau traktir hotel okay, nanti saya ganti di tempat yang lain. Ditengah asiknya berpikir, saya dengar percakapan Sharla dengan resepsionis.

R:"Berapa malam bu?"
S:"3 malam mas"

Saya langsung mengerutkan dahi, What in the earth is she going to do with me? Mutilation? It's good enough to cover everything in 72 hours!, setelah dia selesai dengan resepsionis sayapun langsung menyela. "3 hari, aku cuma bawa pakaian ini lho. Motorku juga di Giant" dia cuma jawab, "All according to plan, don't worry".

Kitapun sampai dikamar, saya langsung duduk di kursi ditengah kebingungan yang ada. "okay aku jelasin ya" ucap Sharla.

"Jadi gini, Aku sudah sangat muak dengan Raka. Nggak hanya sekali dia bermain tangan selain itu juga dia idiot dalam hal yang sifatnya urusan laki, termasuk soal ranjang! Aku mengaca pada diriku, buat apa aku bertahan? Lebih baik aku buang 3 tahun masa laluku dengannya daripada 30 tahun masa depanku yang akan rusak."

"Tapi, akupun ingin pembalasan yang telak! Agar dia nggak lagi berulah sebagai cowok murahan, makanya aku atur ini semua termasuk mengundang kamu. 3 hari disini soal aku ngumpet aja kok, sampai bonyok pulang. Tapi ngarepnya sih kamu disini, soal baju gampanglah."

Setelah mendengar penjelasannya, saya langsung menuntunnya ke-kamar mandi. Emang wanita agak beda dengan pria, sebenci apapun mereka tetap aja masih nangisin. Saya atur kehangatan air dari showernya dan bantu dia lepas pakaiannya.

S:"Lah kamu nggak ikut mandi"
B:"Just take your time"
S:"Pengen minjem bahunya, boleh?"
B:"Yakin cuma bahu?"

Diapun tersenyum dan kita mandi bersama, jika semproters mengira kita langsung bersetubuh dikamar mandi, simpan dulu mesumnya ya! Enggak kok, kita hanya mandi aja karena suasana masih agak sendu. Selesai mandi, masih dengan lilitan handuk saya ke balkon sambil menyalakan sebatang rokok sementara Sharla mengeringkan rambutnya didepan meja rias.

5 menit berselang, dia menghampiri saya yang sedang duduk di Balkon, masih dengan lilitan handuknya dia duduk disebelah saya.

S:"Bob, aku mau tanya"
B:"Silahkan aja"
S:"Kamu kok responnya datar gitu ketika aku telat, sudah biasa disituasi ini atau gimana?"
B:"Ya mau gimana, kalau terjadi ya terjadi, enggak jadi ya dibikin jadi dong! hehehe"
S:"Aku serius"
B:"Jujurnya aku panik karena belum jelas ada kerjaan, aku tahu keluargamu mapan bahkan aku nggak ngerti kenapa kamu lebih pilih motoran daripada mobilan. Cuma, keluarga aku itu nggak begitu ngajarinnya, malulah aku kalau cuma numpang hidup. Jadi ya, aku sebenarnya panik tapi berusaha tenang, karena kalau panik kita nggak bisa fokus"
S:"Lulus"
B:"Lulus? Ah! Dasar kamu"
S:"Maaf ya, tapi aku harus nekat bohongin kamu soal telat bulan. Karena aku sudah terlanjur nyaman sama kamu dan ingin tahu reaksi kamu kalau lagi tinggi. Aku takut sama pria kasar".

Dan diapun langsung menyingkap handuk saya, membenamkan penis saya diantara bibirnya yang tebal dan lebar. Dia sangat suka kepala penis saya karena bentuk penis saya seperti jamur, ukurannya sedikit lebih besar dari rata-rata tapi kepala penisnya besar. Ujung lidahnya memutar dengan ditambah sesekali sedotan kepala penis, Sensasinya membuat saya mabok kepayang naik-turun melupakan situasi kalau kami masih di Balkon. Ada perasaan bahwa kegiatan kita sedang diperhatikan saya langsung mencari darimana perasaan itu berasal dan benar saja, ada 2 orang pekerja bangunan yang mengintip kami dari kejauhan, mereka bersembunyi dibalik jendela rumah yang sedang dibangun.

“eh, masuk yuk. Kayaknya ada yang ngeliatin kita deh” Ujar saya ke Sharla.

Respon dari Sharla justru sebaliknya, alih-alih menghentikan kulumannya dipenis saya justru mengendurkan ikatan handuk yang membuat handuk itu pelan-pelan menelanjanginya. “Sharla!” tegas saya sekali lagi, malah dia makin kuat menyedot kepala penis saya dan nggak lama saya mulai merasakan sensasi yang buat debar jantung makin nggak karuan, seolah bangga bisa mempercundangi para pengintip dengan menampilkan adegan erotis yang hanya bikin mereka iri.

Saya langsung menjambak rambutnya dan menggoyangkan pinggul maju-mundur seirama dengan gerakan kepalanya, hingga bunyi sedakan “och… och…” diujung tenggorokannya jadi bukti gairah asmara kami. Mulai terasa ingin klimaks saya tekan kepalanya dan dibalas dengan remasan tangannya di testis saya, makin mempercepat semburan sperma didalam mulutnya.

Dilumat seluruh sprema dipenis saya sambil mendongakkan kepalanya, tatapan yang mengartikan kepuasan dan isapan dilubang penis memastikan tak sedikitpun tersisa, lalu dia mendekatkan mukanya dan membuka mulutnya yang penuh dengan cairan kental seperti gel dan bau klorin khas sperma.

Ditelannya tanpa sisa sambil menuntun saya ke ranjang, Saya yang sudah kembali ke alam sadar langsung menutup pintu jendela Balkon. Kali ini, gantian saya yang mendominasinya.

Sharla saya buat tidur tengkurap dikasur,
dari belakang saya renggut rambutnya pelan,
mengendus pelan belakang kupingnya,
menjilati tengkuk lehernya,
menarik kedua tangannya keatas kepalanya,
lalu saya ikat dengan gesper,
saya jilati lengan bawah,
turun ke ketiak,
mengecup ketiaknya sambil gelitik dengan lidah,
dia menggeliat kenikmatan,
saya raih kedua payudaranya dari belakang,
memelintir kedua putingnya memberi jilatan diketiaknya,
diapun mendesah “ah… nikmatnya…”,
“Sh….” seperti suara ular yang mencari mangsa,
dia tenggelam dalam cumbu saya,
jilatan perlahan turun ketengah punggungnya,
naik-turun lidah saya diantara punggungnya,
dia membenturkan kepalanya ke kasur,
tersiksa geli kenikmatan,
menggelinjang keenakan,
tangan saya kini turun kepinggulnya,
memijit bokongnya,
perlahan tangan saya ketengah bokongnya,
mencari tulang ekornya,
memijit sedikit diatasnya,
“ah, enak banget disitu sayang…”
bergetar hebat badannya,
lidah saya menyapu anusnya,
jilati sekitar bulu halus sekitarnya,
jemari saya turun ke pahanya,
saya incar betisnya,
menjilat dari betis hingga telapak kakinya,
“sh…..”

saya telentangkan tubuhnya, melihatnya dari depan berhasil membuat penis saya kembali ereksi.

langsung saya cium bibirnya,
tangan kanan mencekik pelan lehernya,
lidah kita berpautan,
dia menggigit bibir bawah saya,
sambil kakinya inisatif menarik tubuh saya mendekap tubuhnya,
saya tidak ingin terlalu cepat,
sayapun menolak badan,
berbisik pelan “save the best for last”,

Saya giring dia kepinggir ranjang, dengan posisi badan yang masih telentang dan kepalanya diujung,

saya berdiri dipinggir ranjang, sambil mendongak dia mengulum penis saya, dan saya menjilati vaginanya, posisi 69 tapi saya berdiri. Ternyata dia sudah klimaks sebelumnya, karena ketika saya jilati clitoris sambil memasukan dua jari ke vaginanya, ada cairan kental yang mulai membening.

Enggak begitu sulit menemukan G-Spotnya, ujung jari saya berputar digundukan gspot dan sesekali menekannya. Saya rasa sudah cukup “menghukumnya” karena ulah dia tadi di Balkon. Saya benamkan penis saya divaginanya dengan posisi missionary.

“Ah… sayang, entot aku sambil cekik aku” ucap sharla mengemis, saya turuti kemauannya dan saat melihat mukanya yang memerah karena keenakan dan kurangnya oksigen memacu saya untuk mempercepat hujaman penis saya ke vaginanya. Sekisar 10 menit menikmati sensasi itu dan kami mengganti posisi ke Spoon, masih dengan tangan yang terikat saya gulingkan dia kesamping, mengangkat satu kakinya keatas dengan tangan dan saya hujam vaginanya dari belakang sambil memeras kedua payudaranya.

Cukup lama kita pada posisi itu, keringat tercucur deras dan nafas mulai terengah nggak beraturan. Desahannya mulai lepas, seperti tidak peduli jika ada yang mendengar dan memunculkan saya ide untuk berani lebih gila.

Saya lepaskan ikatan ditangannya untuk saya gunakan menutup matanya, lalu saya giring dia ke jendela, saya buka gorden tanpa membuka tirai tipis berwarna putih, dia berdiri menghadap jendela, siluet tubuhnya yang telanjang dengan kedua payudara yang menempel di jendela pasti sangat terlihat dari luar.

Saya kembali menghujam vaginanya dengan gaya doggy style sambil berdiri, sekitar 15 menit kita pada posisi itu hingga akhirnya ledakan klimaks mulai terasa.

“Sayang, aku mau kelu..ar”
“Aku juga, barengan sayang”

Kitapun klimaks berbarengan dan langsung menjatuhkan diri dikasur, sperma bercucuran di vaginanya, menetes ke paha dan ke lantai. Tak terasa kita tertidur hingga jam 5 sore, saya terbangun dan melihat dia masih tidur, kondisi kamar yang berantakan membuat saya senyum sendiri, selimut dilantai handuk dipintu ah, permainan luar biasa. Lalu saya inisiatif pesan makanan melalui telepon hotel dan sambil menunggu makanan datang, perut saya memanggil untuk ke toilet.

Selagi saya ditoilet, terdengar ketukan pintu. Masih mules, dengan sedikit berteriak tuk persilahkan masuk dan menaruh makanan dimeja “Masuk aja mas, uangnya ada diatas meja!”. Sayapun menuntaskan urusan toilet, saat buka pintu toilet tersadar “eh!” berarti boyroom tadi lihat Sharla telanjang dong! Memikirkan itu membuat perlahan penis saya bangun. Sambil menepuk jidat “yasudahlah ya…” ucap saya dalam hati.

B:”Bangun, makan dulu”
S:”Cium”
B:”Banguuun!”
S:”Pelit”
B:”Makan dulu, nanti maag”
S:”Pelit”

Sayapun mengecup dahinya lalu kita makan bersama, seperti rencananya dia bersiap ke kost-an pacarnya, Raka.

B:”Enggak mandi dulu?”
S:”Ye… hilang dong nanti bekas spermanya”
B:”Ya ampun, dasar kamu. Yasudah, pakai jaketku dan hati-hati dijalan”

Diapun pergi, saya ditinggal dengan rasa penasaran dan sedikit khawatir karena dugaan saya ini akan jadi keributan besar diantara mereka. Dilema diantara rasa ingin menemani dan melindungi tapi juga ingin memberikan kepercayaan dia mampu menyelesaikannya.

Jam 8 malam dia kembali ke hotel dengan tas belanjaan di kedua tangannya.

B:”Lho kok cepet banget”
S:”Kamu harus lihat ekspresinya Raka tadi, benar-benar pecundang!”
B:”Gimana-gimana”
S:“Jadi, akukan sampai di kostnya terus dia langsung engeh. Kok aku baru lihat jaketmu, katanya gitu. Ya aku bilang, ini punya temen dan langsung deh dia ngerasa insecure dan cemburu buta, apalagi bau parfum kamukan cowok banget dianya makin merah padam”
S:“aku sudah duga reaksinya, jadi nggak mau lama-lama langsung aja aku lihatin paha aku dan dia makin nganga kayak orang tolol dan langsung nampar aku, kita putus dia berusaha ngejar bahkan sampai jambak aku tapi ada tentangganya yang lihat jadi dilepasin sama dia. Terus aku kabur deh ke pasar malem sambil cari baju buat kita”
B:“Kasihan kamu, aku pesanin batu es ya, sebentar.”

Sayapun mengompress wajahnya, nggak sampai 10 detik dia nggak kuat bersandiwara dan akhirnya terpecah tangisnya. Saya peluk dan berbisik “everything’s gonna be okay”.
Kita bermalam 3 hari disana, bercinta layaknya pasutri yang sedang berbulan madu. Sampai dihari terakhir hari dimana semua orang mengawali tarawihnya, dia malah menstruasi. Namun dia bilang

S:“Sayang, aku kalau mens makin gampang sange, gimana ya?”
B:“Ya gimana, aku kan laki nggak ngerasain ketahan gitu.”
S:”Emm, mau coba gak?”
B:”Boleh, siapa takut!”

Tuk kali pertama saya bersetubuh dengan wanita yang sedang mens, tetep enak walau agak bau amis. Setelah selesai membersihkan diri, kita santai di Balkon sambil berbicara topik yang ngalor-ngidul lalu dia bilang

S:”Puasa gak?”
B:”Puasa dong”
S:”Budeeeeeeek”
B:”Eh gimana?”
S:”Puas nggak?”

Kitapun tertawa terbahak karena hal itu, ah Sharla aku merindukan guraumu.
 
Terakhir diubah:
santuy hu... qt sabar menanti apdet selanjutnya
Sudah hampir mateng nih, bisa dicicipin dulu kok :kopi:
Hahaha... Sami2, bang. Jangan sampai puasamu membatalkan updatemu.. #eh
Sudah, batal. :nohope:tapi enak:genit:
Ijin baca y suhuu itemm..
Silahkan om :cendol:
Ode tuk Starla, a good slave mistress :ratu:
Ihirrrrrr, jadi nostalgia ngebayanginnya :malu:
Oke sharla aku bakal nungguin kamu terus:kangen:
Sharla, kamu dapat fans nih!:o
Deprok dulu ahhh
Seduh kopi juga om, biar betah:kopi:
 
Setengah jam yg lalu baca masih kentang, sekarang kentangnya udah berubah jadi sambel goreng kentang 🤤
Cobaan apa lagi ini gustiiii... 😩😩
Ditambah hati ampela enak banget tuh :genit:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd