Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bercinta Beda Kasta

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
hmm sepertinya belanda masih jauh kisanak
 
*** Deleted ***

Ada pencurian karya saya di karyakarsa.
Sampai waktu yang tidak ditentukan, karya saya saya hapus disini.

Jika berkenan membantu, silakan report:
https://**************/mlongoh/bercinta-beda-kasta-1-275557
 
Terakhir diubah:
Thanks updatenya suhu @Nitsugi

Ane coba kasi masukan ya :
1. Pemulung yg gak sengaja Nadia serempet jadi Nadia gak enak dan akhirnya dibawa ke apart.
2. Cowo yg cat badan jadi silver/gold yg biasa di jalan2.
3. Tukang pijat panggilan.
 
MANTAPPPPPP , selama ini nadia maen ama kasta berbeda tapi masih waras semua ..... gimana kalau sekali2 coba yang ga waras alias orang gila yang ada di jalanan sepi atau gang sepi hehe
 
Episode 12


"Non saya izin pergi dulu ya. Makan malamnya sudah siap. Dodi akan jaga disini, kalo perlu apa-apa Dodi yg akan bantu non" ucap Lina sebelum pamit pergi ke rumah orang tuanya. Padahal kutahu dia akan menjumpai seseorang yg dipanggilnya Aa itu.


Aku pun menuju ruang makan dan kulihat masakannya cukup banyak. "Doood" kupanggil Dodi lalu kuajak dia makan bersama denganku. "Ajak juga aja temennya yg bantu benerin rumah makan bareng disini" perintahku ke Dodi. Dodi pun memanggil kedua temannya. Mereka semua tampak seumuran. Paling beda beberap tahun lebih tua dariku.


Sambil makan malam bersama kami sambil ngobrol untuk kenal satu sama lain. Kedua temannya Dodi ini bernama Ucup dan Mamat. Mereka sama-sama putus sekolah dan kerja serabutan di kebun dan di kampung sekitar sini. Badannya kurus-kurus dan hitam terbakar matahari karena terbiasa kerja kasar. "Jadi home schooling itu sekolah tapi di rumah gitu non?" Mereka tidak mengerti konsep kenapa orang kaya bukanya pergi ke sekolah tapi malah memilih belajar di rumah.





Sambil menghabiskan makan aku tau mereka suka berbisik-bisik di hadapanku. "Pada bisik-bisik apa sih?" Aku mengejutkan mereka dengan pertanyaanku. "Eh.. anu non.. itu si Dodi.." Mamat mulai bicara "Dod, lo pasti bohong kan?" Mamat justru malah bertanya ke Dodi. "Ya lu tanya aja langsung sama orangnya" jawab Dodi sambil menunjukku. Aku masih belum mengerti apa yg diributkan mereka bertiga.


"Apa bener Non, kata Dodi kemarin Non Nadia sama Dodi..." akhirnya Ucup berani bertanya lebih jelas. Namun kembali ragu untuk menyelesaikannya. Kini aku mengerti maksudnya Mamat dan Ucup. Mereka ingin mengkonfirmasi apakah aku melakukan tit fuck kepada Dodi kemarin. "Aw!" Dodi kesakitan ketika aku tendang kakiknya di bawah meja makan. "Dodi ih.. kenapa cerita-cerita!" ucapku yg seakan marah, tapi semua yg disitu tau kalo aku tidak benar-benar marah kepada Dodi.


"Emang kenapa? Kalian mau juga?" Tanyaku genit kepada Ucup dan Mamat. Dadaku kubusungkan di meja makan membuat semua mata laki-laki disana terhipnotis ingin menjamahnya. "Emang kalian mau ngapain aku sih?" Aku pancing mereka.


"Pengen ngerasain remes itu toket Non" jawab Ucup mulai berani. "Oh cuma remes aja?" Pancingku lagi. "Ya kalo boleh mau kaya Dodi juga non, jepit kontol di toketnya Non Nadia" kali Mamat yg bicara. "Udah itu aja?" Pancingku lagi yg membuat ketiganya tidak percaya dengan pertanyaanku.


"Ya penasaran juga sih non rasanya ngentotin Non Nadia. Kapan lagi kan ada yg bentukannya kaya non Nadia di kampung sini" akhirnya Dodi ikut bicara. "Tapi aku cuma mau sama kontol yg gede loh. Aku udah tau yg Dodi. Yg punya kalian gede ga?" aku terus menggoda Ucup dan Mamat.


"Yah Non, diantara kita bertiga kontol si Dodi mah paling kecil. Hahaha" ucap Si Mamat yg kemudian disambut tertawanya Ucup. "Bener Dod?" Aku tanya Dodi. Lalu ia menyuruhku untuk membuktikannya sendiri. Kami berempat pindah ke ruang tengah. Aku duduk di sofa. Di depanku ada 3 pemuda asli kampung sini yg sedang menurunkan celananya dihadapanku. Sekarang 3 penis menggantung dihadapanku. Walaupun belum tegang tapi ini sudah lebih besar daripada penis ereksi anak orang kaya yg pernah kulihat.


"Ah bohong kamu, kayanya sama deh ukurannya" aku mencoba membandingkan ketiganya. "Ya ini kan belum tegang Non, kalo tegang baru keliatan bedanya" jawab si Mamat yang kupikir pintar juga dia memainkan situasi ini. "Buka bajunya Non, biar ini kontol bisa tegang terus Non Nadia bisa liat bedanya sendiri" Mamat melanjutkan ucapannya sambil memerintahku. Aku pun lalu membuka pakaian atasku. Hingga kini kedua dadaku menggantung bebas dibadapannya.


Tampak Mamat dan Ucup terpana melihat dadaku pertama kali. Dan walaupun Dodi sudah pernah melihatnya, dia pun tetap terpukau melihatnya lagi. "Wah, lebih gede dari bayangan gw mat" bisik Ucup ke Mamat. Kini mereka memegang dan memainkan penis mereka sendiri-sendiri. Perlahan penis mereka semakin tegang dan keras. Aku yg melihatnya menjadi bergairah membayangkan penis-penis ini akan membahagiakanku malam ini. Aku pun meremas-remas dadaku dan tanganku mengelus bagian vaginaku yg masih tertutup celana.


"Tuh Non liat sendiri kan" tanya Mamat memastikan aku bisa melihat memang kontolnya paling besar, lalu Ucup dan Dodi yg terkecil diantara mereka. Walaupun aku tau Dodi milik Dodi tidak bisa dibilang kecil sama sekali tapi Mamat lah yg memiliki ukuran jumbo.


"Yawda sini, lakuin yg tadi kalian bilang pengen lakuin ke aku" ucapku manja sambil menggerakan jariku menandakan agar mereka mendekat. Ketiganya tersenyum lebar, inilah momen yg sudah mereka tunggu-tunggu. Ucup dan Mamat langsung meremas-remas dadaku. Dodi tidak meminta persetujuanku langsung membuka resleting celanaku dan menariknya. Kini aku rebahan di sofa dalam keadaan telanjang dan dikelilingi 3 pemuda yg sangat bernafsu.


Ciuman Mamat mendarat dibibirku. Kami beradu lidah. Ucup mulai menjilati pentil dadaku. Jari Dodi memainkan vaginaku. Kedua tanganku tidak diam dan mulai meraba batang penis Mamat dan Ucup. "Wangi bener ini anak orang kaya" Ucup memujiku sambil lidahnya bermain-main di dada dan perutku. Mamat pun menjilati telinga dan leherku membuatku semakin bergairah.


"Aaahhh..aahhh" aku mendesah dengan keras ketika jari tengah Dodi masuk ke vaginaku dan mengocoknya dengan tempo cepat. Aku akan cepat orgasme dengan serangan segala arah ini. "Terus Dod.. terusss.. aah" aku perintahkan Dodi jangan berenti sampai aku bisa merasakan di ujung klimaksku.


Tubuhku bergetar hebat. 'Crrttt..crrrt..crrtt' aku tidak bisa menahan lebih lama lagi untuk mencapai klimaksku. "Banjir cuy" ucap Dodi memberi tahu kedua temannya yg kemudian tersenyum puas melihat aku bisa mencapai klimaks karena sentuhan-sentuhan mereka diseluruh tubuhku.


Dodi pun kini memposisikan penisnya di mulut vaginaku. Dengan beceknya vaginaku mempermudah Dodi memasukan penis besarnya. "Aahhh.. enak banget.." Dodi akhirnya bisa merasakan vaginaku yg pastinya dia sudah bayangkan dari kemarin setelah aku biarkan dia menggenjot penisnya di dadaku.


Ucup dan Mamat tidak mau kalah. Kini mereka memposisikan penisnya di kiri dan kanan wajahku. Aku bergantian menjilati dan menghisap penis mereka. Tanganku pun ikut mengocok batang penisnya. Sementara Dodi benar-benar ingin menikmatiku sehingga tempo kocokannya pelan sekali. Aku bisa merasakan kenikmatan tiap centi yg kaluar dan masuk vaginaku.


Sekitar 5 menit, Ucup meminta bergantian posisi dengan Dodi. Dodi pun melepas penisnya dari vaginaku dan memberikan spotnya untuk Ucup. Kini Ucup meletakan kepala penisnya di mulut vaginaku. Perlahan dia tekan hingga masuk seluruhnya. Karena ukuran yg lebih besar dari Dodi aku merasa vaginaku kembali harus beradaptasi. "Gila ini memek, gada yg nandingin" ucap Ucup ketika ia mulai memompa penisnya.


Mulutku dijejali penis jumbonya Mamat membuatku tidak bisa mendesah menikmati pompaan penis Ucup. Dodi meminta tangaku tetap mengocok penisnya agar tetap tegang. Ucup menghentak-hentakan penisnya hingga mentok di rahimku. Gaya permainan ini akhirnya membuatku mencapai klimaks yang kedua.


"Aaaahhh.. nyampe Cup... enaak.." ucapku. Aku yakin Ucup bisa merasakan penisnya dibanjiri cairan cintaku. Mamat pun memberikan kode untuk Ucup bergantian posisi dengannya. Kini Mamat memposisikan penisnya di mulut vaginaku.


Walaupun sudah 2 penis sebelumnya memompa vaginaku dan aku baru saja klimaks yg membuat vaginaku banjir, tetap saja penis jumbo Mamat kesulitan masuk. "Aahh.. sempit banget ni memek" ucap Mamat ketika setengah penisnya sudah masuk dan aku bisa merasakan kepala penisnya mennyetuh ujung rahimku. Aku hanya menggigit bibir bawahku karena merasakan nikmat dan sakit bersamaan.


'Plok..plok..plok' suara paha Mamat bertubrukan dengan pahaku ketika ia mulai memompa penis jumbonya. "Ahh..ahh..ahh" aku mendesah terus ketika kepala penisnya mentok di rahimku. 10 menit penis jumbo mamat memompa vaginaku lalu tangan Mamat meremas pahaku lalu 'Croot..croot..croot' Mamat menumpahkan spermanya di dalam vaginaku. Tampak wajah Mamat benar-benar puas.


Mamat melepas penisnya dan spermanya meleleh keluar dari vaginaku. Ucup lalu duduk di atas perutku. Penisnya ia letakan di dadaku. Aku pun lalu menjepit penisnya dengan dadaku dan Ucup tidak menunggu lagi langsung memompa penisnya di dadaku. "Ini toket beneran mantep banget. Aahhh" puji Ucup yg terus menaikan tempo kocokannya. Aku tau sebentar lagi ia akan klimaks. Aku sedikit menunduk dan membuka mulutku. "Sini keluarin di mulutku Cup" perintahku.


Lalu sentakan penis Ucup di dadaku berhenti. Kepala penisnya tepat di bawah daguku. Aku bisa merasakan penisnya berkedut diantara jepitan dadaku. "Crooot..croot..croot.." sperma Ucup menyembur kencang. Banyak yg berhasil masuk ke mulutku. Sebagian meleset ke pipi dan hidungku dan sisanya tumpah di dadaku.


Dodi yg terakhir belum klimaks. Kini ia memposisikan penisnya di mulut vaginaku. Bagian vaginaku masih banyak sisa sperma Mamat. Lalu aku merasakan kalo kepala penis Dodi tidak mengarah ke vaginaku. Tapi lubang pantatku. Dodi menggunakan sisa sperma dan cairan cintaku untuk membasahi dan melicinkan lubang pantatku.





"Pelan-pelan Dod" aku tidak menolaknya. Tapi aku masih belum terbiasa. Lalu Dodi pun menekan kepala penisnya di lubang analku. "Sempit paraah" Dodi merasa lubang pantatku benar-benar meremas-remas penisnya. Dodi kemudian mulai memompa penisnya disana. Namun tidak sampai 5 menit, mungkin karena rapatnya lubang pantatku membuat Dodi sudah mencapai klimaksnya.


Dan akupun baru tau kalo aku pun bisa klimaks walaupun penisnya memompa dipantatku bukan di vaginaku. "Aaaaaaaah.." aku dan Dodi mencapai klimaks bersamaan.


Kini kondisiku telentang di sofa. Sperma laki-laki ada di wajah, dada, vagina hingga lubang pantatku. Aku merasa tubuhku sebagai tempat pembuangan sperma. Dan aku tidak merasa terhina tapi bangga dan puas dengan kenikmatan yg kuterima.


Aku pun pamit untuk membersihkan tubuhku di kamar mandi yg ada di kamarku. Mandi air hangat setelah melalukan sex selalu membuatku segar kembali. Ketika aku keluar kamar mandi aku dikagetkan di ranjangku sudah ada Dodi, Ucup dan Mamat yg berbaring. Dan ketiganya masih telanjang dan penis yang sudah tegang.


"Kalian ngapain disini?" Tanyaku seakan tidak tahu apa yg mereka mau. "Sini non" ucup menepuk-nepuk tempat tidur mengisyaratkan aku untuk naik ke ranjang bersama mereka. Aku pun melepas handuku lalu berjalan dengan telanjang ke arah mereka. Walaupun tadi sudah menikmati tubuhku, mereka tetap terpana melihat tubuh telanjangku. Itulah yg selalu kusuka bercinta dengan beda kasta. Mereka tidak akan pernah bosan melihatku.


Akhirnya malam itu kami lanjutkan persetubuhan kami. Kali ini mereka hanya tidur terlentang di ranjang dan aku yg berpindah dari satu penis ke penis yang lain dan menggenjot mereka dengan posisi women on top.


"Binal banget nih cewek"

"Goyanganya edan"

"Ga mungkin dapet cewe kaya gini di luar sana"

Mereka semua memuji-mujiku ketika penisnya sedang dimanjakan vaginaku.


Kami bermain hingga tengah malam dan semuanya bergantian menumpahkan spermanya di dalam vaginaku. Aku pun tertidur nyenyak setelah mendapatkan kenikmatan dari tiga penis perkasa ini.


***


Pagi hari aku terbangun dengan suara kayu di gergaji dan ketukan palu. Ternyata Dodi, Ucup dan Mamat sudah kembali melanjutkan pekerjaan mereka untuk mengganti dinding-dinding kayu yg lapuk.


Aku cek di HP ku ada pesan dari Intan. Saat ini ia masih di luar negeri. Ia bercerita baru saja berhubungan seks dengan supir transportasi onlinenya. "Awalnya dia rasis gitu Nad, ngira gw ke negara dia jadi imigran dan bakal ngerebut pekerjaan dari orang asli di negaranya karena mau dibayar murah" Intan bercerita bahwa dia ada perdebatan dengan supirnya. "Akhirnya gw tanya dia udah pernah ngerasain badan orang asia belum? Terus dia jawab belum pernah" lanjut cerita Intan. Akhirnya Intan menawarkan dirinya agar supirnya bisa lebih open minded.


"Yawda Nad kita berenti di parkiran gitu nad. Terus dia pindah ke jok belakang" Intan melanjutkan ceritanya. Intinya intan memberikan service maksimal buat supirnya agar ia bisa menerima keberadaan orang asia di sekitarnya. "Dia keluar dua kali nad. Pertama pas gw sepong. Kedua dalem memek gw pas gw genjot dari atas" cerita Intan. "Akhirnya setelah dia puas dia janji ga akan rasis lagi sama imigran-imigran yg dateng ke negaranya" Intan menyelesaikan ceritanya. Kupikir hebat juga Intan bisa ikut mengurangi satu orang rasis di dunia dengan tubuhnya.


Aku pun menceritakan pengalamanku semalam dengan penis Dodi, Ucup dan Mamat. "Wah enak dong sekarang lo di Villa cuma berempat bisa ngewe terus nonstop" komentar Intan yg membuatku ikut membayangkan 2 hari kedepan bersama penis-penis Dodi, Ucup dan Mamat. Duh, baru bangun gini masa vaginaku sudah mulai lembab lagi. Akhirnya aku dan Intan mengakhiri percakapan kami dan aku turun ke bawah untuk membuat sarapan.


Saat masih di anak tangga aku sempat mendengar obrolan ketiga pemuda itu. "Woy yg bener lah, itu potongan papannya ga lurus" ucap seseorang. "Wah iya. Duh susah konsentrasi nih masih bayangin memeknya non Nadia semalem. Mantep bener." Jawabnya. "Perasaan lo kaga beres-beres juga dah itu maku papannya" balasnya mengomentari. "Iya juga ya, emang pas kerja isi kepala gw toketnya Non Nadia terus sih" jawabnya. "Coba liat dah kerjaan kita, udah 2 jam baru segini" ucap orang ketiga. Intinya mereka bertiga merasa kerjaanya menjadi lambat karena masih membayangkan sisa-sisa semalam.


Aku pun menghampiri mereka. "Duh laki-laki ku, semuanya pada rajin ya" sapaku kepada mereka. Wajah lelah mereka menghilang ketika melihatku. "Dod sini deh, aku mau tanya sesuatu" aku memanggil Dodi. Dodi menghentikan pekerjaannya dan meninggalkan temannya untuk bicara denganku.


Sambil berjalan ke dapur untuk mengambil minum. Aku bertanya kepada Dodi. "Dod, si Aa nya Lina itu siapa?" Wajah Dodi begitu kaget mendengar pertanyaanku. Tidak keluar jawaban apapun di mulutnya sampai aku tanyakan kedua kalinya. "Eh, anu non, emm" Dodi seakan ragu. "Yawda kamu jangan minta ini lagi lo!" Aku menunjuk dada dan vaginaku untuk mengatakan kalo Dodi tidak bilang dia tidak akan dapat tubuhku lagi. Baru lah Dodi angkat bicara.


Ternyata Aa adalah kekasih Lina sebelum menikah dengan Pak Bahar. Namun karena si Aa ini belum punya modal nikah jadi harus kerja dulu jadi awak kapal. "Nah kan kalo di kapal itu kerjanya lama ya non, sampe 2 tahun kadang, terus susah komunikasi, jadi aja ga ada kejelasan gitu non" cerita Dodi kepadaku. Karena kebutuhan ekonomi dalam membantu orang tuanya juga lah akhirnya Lina menerima lamaran Pak Bahar. "Aslinya mah cinta teh Lina untuk si Aa non. Makanya ini kebetulan si Aa lagi pulang, jadi Teh Lina bisa ketemu" Dodi menceritakan kalo Lina ada main di belakang pak Bahar dengan cinta sejatinya.


"Terus Dod, kamu pernah denger yg namanya Mbah Semar?" Tanyaku ke Dodi mencari tau apakah kejadian di sungai kemarin beneran terjadi atau tidak. Dodi tampak tidak menyangka mendengar pertanyaan itu. "Eh.. ee.. kalo itu Dodi cuma tau kalo itu katanya orang sakti dari kampung sini Non. Saya juga gatau itu bener atau cuma mitos non" jawab Dodi sebatas pengetahuannya. "Non tau darimana?" Dodi balas bertanya. Lalu aku hanya beralasan kalo mendengar nama itu dari obrolan orang saat pesta panen.


Aku pun jadi merasa kejadian di sungai itu benar terjadi tapi aku tidak bisa membuktikannya. Setelah sarapan dan diselingi obrolan dengan ketiga pemuda di villaku, aku kembali ke kamar. "Nanti kalo udah selesai kerjanya, langsung aja ke kamarku ya" ucapku genit yg serentak dijawab "Siap Non!".


Cuaca saat ini adem, tapi aku merasa lebih dingin dari hari kemarin. Aku pun masuk ke dalam selimut. Tanpa terasa aku tertidur kembali. Setelah beberapa saat tertidur tiba-tiba aku terbangun. Tapi aku tidak bisa menggerakan badanku sama sekali. Hanya saja mataku bisa melihat sekeliling kamar. Aku tidak melihat ada seseorang di kamarku, tapi aku merasa ada yg sedang menatapiku di pojok ruangan. Aku mencoba berteriak tapi tidak ada suara yg keluar dari mulutku. Kalo kata orang-orang yg pernah mengalami disebut 'Ketindihan'


Tiba-tiba aku bisa merasakan selimutku ditarik oleh sesuatu kebawah ranjangku. Kini tubuhku terekspos dan tidak bisa bergerak. Lalu aku mendengar suara lenguhan nafas di sebelah wajahku, dan hanya suara yg kudengar aku tidak melihat ada sesuatu disana. Lalu aku merasakan sesuatu yg lunak dan basah bagai lidah menyapu leherku, lalu turun ke dada, perut, hingga vaginaku. Walaupun aku saat itu berpakaian lengkap aku bisa merasakan 'lidah' itu di kulitku.


Aku kembali mencoba bergerak dan berteriak, tapi seakan percuma. Lalu aku merasakan 'lidah' itu menjilati pentil dadaku yg kanan dan tiba-tiba aku merasakan 'lidah' yg lain di dada kiriku. Walaupun aku ada rasa takut, tapi rangsangan di kedua dadaku membuatku bergairah. "Aahhhhh" aku mendesah. Dan kali ini aku bisa mendengar suaraku. Tapi ketika aku mencoba berteriak, lagi-lagi gagal. Hanya desahan yg bisa keluar dari mulutku.


Lalu aku merasakan 'lidah' ketiga di vaginaku. "Oooohhh.. aahh" aku tidak bisa menahan rangsangan hebat ini, vaginaku mulai banjir cairan cintaku. Tanpa bisa menggerakan badanku sama sekali aku hanya dipaksa menerima rangsangan 'ghoib' ini. Nafasku menderu. Desahan demi desahan keluar dari mulutku hingga akhirnya aku merasa klimaks. 'Crrrt..crrtt..crrt' tubuhku bergetar kecil.


Lalu aku merasakan 'lidah' di vaginaku pindah ke lubang pantatku. Lalu ada benda lain seperti 'penis' mencoba merangsek vaginaku. Aku bisa merasakan diameter yg besar seakan bisa merobek vaginaku. Aku mencoba menjerit, tapi lagi-lagi suaraku tidak terdengar. Lalu ketika 'penis' itu mulai menggenjot vaginaku, aku kembali mendesah dan kali ini suara ku kembali keluar.


Pentil dadaku terus dirangsang sejak awal, lubang pantatku juga terus menerima rangsangan dan vaginaku terasa sedang di pompa penis jumbo. Namun semuanya kurasakan tanpa melihat apa yg sedang menyetubuhiku dan semua pakaianku lengkap tapi kulitku benar-benar merasakan sentuhannya.


"Aahhh... sampe..aahh" aku klimaks lagi setelah lebih dari 15 menit pompaan 'penis'nya tidak berhenti dan cenderung terus mempercepat temponya. Lalu aku merasakan 'lidah' di liang pantatku berganti menjadi 'penis' lainnya. Lalu aku merasakan pantat dan vaginaku keduanya dipompa oleh 2 penis 'ghoib' berbarengan. "Aahh..ahhh..ahhh.." aku mengeluarkan desahan berbarengan dengan tempo kedua 'penis' ini mencapai ujung rahim dan pantatku.


Disaat ini aku sudah tidak takut sama sekali dan mengharap kenikmatan ini dapat terus kurasakan. Akhirnya aku merasakan akan mencapai klimaks ketigaku dengan makhluk ghoib ini. Tubuhku mulai bergetar. Aku menggigit bibir bawahku merasakan akan ada perasaan yg meledak di vaginaku.


'Brak' tiba-tiba pintu terbuka. Aku melihat Mbah Semar di depan pintu. Lalu mulutnya berkomat kamit. Semua rangsangan ghoib yg kurasakan berhenti. Lalu aku mendengar sepeti suara geraman yg keras seakan terganggu dengan Mbah Semar. Lalu sekelebat aku bisa melihat bayangan hitam besar melesat pergi keluar jendela. Lalu Mbah Semar menghampiriku.


"Untung Mbah datang tepat waktu. Kalo kamu mencapai klimaks ketiga, jiwa kamu akan terbawa ke alam ghoib dan kamu akan selamanya disana menjadi budak sex" ucap Mbah Semar.


Aku tetap tidak bisa bergerak dan berkata. Lalu kulihat Mbah Semar komat-kamit. Lalu aku merasa mengantuk yg amat sangat hingga akhirnya kembali tertidur.


===========


Bersambung


Kali ini belum tau page berapa karena tulisan episode berikutnya belum selesai.


Silakan kirim ide-idenya hu kemana lagi Nadia akan bertemu penis-penis yg berbeda kasta.


Kalo cocok ane akan masukin di episode2 berikutnya. Hehe.
Dari kemarin saya menghayalny bakal terjadi 3s sama penjaga rumah ma istriny lalu di gangbang lg sama supir truk.
 
Makasih updatenya. Nadia udh makin binal ya

Ide dri ane si mbah semar nnti kembali hilang. Terus nadia parno pengen lepasin kutukan/ganguan mistis. Nadia mencari orang pinter di sekitar. Lalu kebetulan nadia bertemu orang yang dianggap org pintar tetapi ternyata org itu cuma penipu dan manfaatin nadia untuk pesugihan kekayaan. Sisanya bisa suhu eksekusi sendiri kalau ide ini dipakai
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd