Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Berawal dari pijatan Abah

Part 4

'Plakkkkkkk'

Bunyi keras yg kuyakin itu adalah suara tamparan, membuatku mengurungkan niat untuk membuka mataku.

"Sudah gilaaa ya kamu"

Bentak ibu dengan suara yg keras tapi ditahan2, seolah ibu tidak mau membangunkan aku dari tidurku..

"Sekarang kamu masuk ke kamar..., aku ndak mau Lina terbangun gara2 perdebatan kita"

"Dan masukkan kontol mu itu ke dalam celana sekarang!!!"

"Ma... Maaaf mi, Aaa.... Aku... "

"Cepat masuk ke kamar sekarang!"

Tanpa mau mendengar abah menyelesaikan kalimat nya, ibu kembali menyuruh abah agar pergi ke kamar.
kali ini dengan nada yg bisa kubilang sangat mengintimidasi.

Ibu ku memiliki perangai bak pisau bermata dua.

Disatu sisi, ibu adalah istri yg perhatian dan sangat menyayangi suaminya, ditengah2 aktifitas kesibukannya berkerja, ia tak pernah lupa akan kewajibannya sebagai istri.

Semua kebutuhan abah dari hal yg mendasar sampai hal yg kadang2 kupikir ndak perlu ibu handle, tetap ibu lakukan.

Mulai dari sekedar hal simpel seperti menyiapkan sarapan dan kopi untuk abah sebelum pergi berangkat kerja, atau mencukur kumis/jenggot abah ketika mulai terlihat lebat.

Sampai dengan urusan yg ndak penting, seperti membantu mencuci kandang burung peliharaan abah atau membantu abah mencabuti rumput taman belakang rumah ketika mulai terlihat rimbun.

Kadang aku merasa iri melihat mereka yg terlihat romantis dan kompak di momen2 tersebut.

Namun disisi lain.

Ibu adalah juga sosok yg keras dan cenderung dominan dalam hal2 tertentu, yg dimana kalau diibaratkan ibu berujar A ya berarti A.

Akan sangat sulit merubah pendirian nya kalau tidak dengan argumen dan bujukan yg sangat kuat.

Aku yg masih berbaring di ruang tamu dengan mata terpejam sedang menghadapi pergolakan batin dalam benakku.

Ada perasaan gembira menyadari bahwa misiku telah berhasil, membuat abah menjadi horny dengan keberadaanku.

Namun ada juga perasaan takut dan bersalah.

'Kenapa aku begitu naif dan tidak mempertimbangkan konsekuensi yg bakal terjadi kalau aku bersikeras menuruti obsesi yg bahkan aku pun awalnya ragu untuk merealisasikannya'

'Bagaimana kalau insiden ini malah membuat keluarga ini hancur'

'Jangan2 krn keegoisan ku dengan obsesi yg aku tau sendiri ini sudah salah, malah membuat ibu dan abah membuat keputusan terburuk yg bisa aku bayangkan
'

"BERCERAI'

Tanpa kusadari air mataku pun mengalir. Aku benar2 takut kalau sampai insiden ini benar2 membuat abah dan ibu berpisah.

Ditengah2 aku yg sedang meratapi kemungkinan buruk yg bakal terjadi akibat dari kebodohanku.

kudengar suara langkah kaki sedang mendekat menuju ke arahku, dan seketika pula terdengar suara ibu didekatku.

"Lina, lin bangun, bangun nak" Sambil ibu mengguncang pelan paha ku"

Aku pun membuka mataku, dan bangkit dari tidurku sambil cepat2 mengusap air mata yg ku rasa masih sedikit berbekas di sekitaran mata dan pipiku.

"Loh Lina kenapa nangis, kenapa nak?" Tanya ibu kepadaku

Aku pun memalingkan wajahku kearah ibu, kuliat beliau menatapku dengan wajah yg penuh dengan rasa khawatir.

"Ehh jawab, Lina kenapa?", tambah ibu lagi

Melihat tatapan ibu yg begitu penuh kasih sayang dan mengkhawatirkan ku, membuat aku malah semakin merasa bersalah.

"Enggak apa2 bu" Jawabku singkat

"Lin, ibu ini ndak setahun dua tahun ngerawat dan membesarkan kamu, ibu tau kalau kamu lagi ada sesuatu yg dipendam"

Aku pun hanya bisa terdiam, perasaan bersalah membuatku tak tau harus berkata apa kepada ibuku.

"Yaudah ibu ndak akan maksa Lina buat cerita, kalau Lina ndak mau"

"Lina sudah makan? kalau belum, Ibu ada pesan gofood tadi, Lina makan dulu sana terus istirahat"

"Tapi ingat ya, kapan pun Lina mau cerita, tentang hal apapun, ibu akan selalu ada dan siap mendengarkan"

"Iya bu" Jawabku pelan.

"Yaudah ibu mau naik keatas dulu, Lina makan gih sana" Ucap ibu sambil mengelus kepala ku dan beranjak pergi dari ruang tamu.

"Lin"

Hanya Selang beberapa langkah, ibu kembali memanggil namaku.

" Ingat ya, APAPUN"
"APAPUN bisa kamu ceritakan ke ibu"

Seiring mengucapkan kalimat itu, berlalu lah ibu naik keatas menuju kamar.

Aku yg dari sepulang bekerja memang sudah sangat lapar tiba2 jadi tidak punya nafsu makan sama sekali berkat kejadian yg barusan kualami.

Dan aku pun memutuskan untuk Langsung pergi ke Kamarku saja untuk menenangkan diri.

Sesaat aku mau melangkahkan kaki untuk masuk ke kamarku, kuliat pintu kamar abah & ibu yg berjarak kurang lebih 3 meter dari kamarku sedikit terbuka.

Aku, dengan sisa2 adrenaline yg masih tepacu mencoba mendekati kamar orang tua ku dengan perlahan.

Ketika sudah sampai persis di depan pintu kamar mereka, dengan hati2 Kutempelkan telingaku dan kuposisikan diriku sebaik mungkin agar keberadaanku tak disadari oleh mereka.

A : Abah, I : Ibu

I : "Aku ndak mau hal ini terulang lagi Anwar"

A : "iya, mi. Maaf . Maaf, aku benar2 lepas kendali tadi"

I : "Apa kamu lupa perjanjian awal kita?"

A : "ndak mi"

I : "kita sudah sepakat diperjanjian kita, kalau aku yg memutuskan kapan Lina benar2 siap"

I : "Aku ibunya, aku juga seorang wanita, aku lebih tau sisi psikologis nya daripada kalian para kaum lelaki.

I : "Aku heran kenapa yg ada didalam otak kalian ndak jauh2 dari selangkangan, ngentot, dan ngentot"

A : "iya mi, abah janji hal ini ndak akan terjadi untuk yg kedua kalinya"

I : "Aku pegang kata2 mu bah, kamu itu sosok laki2 yg berharga bagiku, kamu tetap menikahi dan menerimaku apa adanya walau kamu tau masa lalu ku yg kelam"

I : "Dan bahkan di sepanjang pernikahan kita, kamu tetap menerimaku sebagai sosok wanita yg normal, padahal aku tau aku ini adalah wanita yg hina dan rusak. Yang pikiran,perbuatan serta fantasiku sudah terkontaminasi dosa di masa lalu"

A : mi, itu bukan salah kamu, abah minta maaf, abah bukan 'dia'. Abah ndak akan menimbulkan luka ke Lina sebagaimana luka yg pernah mami alami dulu. Sekali lagi abah minta maaf mi"

I: "ya, aku juga berharap abah tidak menjadi seperti 'dia'. Sosok brengsek yg telah menimbulkan luka dan rasa sakit yg tidak pernah bisa hilang seumur hidupku"

A : "sini mi (sambil memeluk), Abah minta maaf kalau hal yg Abah lakukan membangkitkan kenangan buruk masa lalu mami"

A : "Mulai sekarang abah akan benar2 mengikuti intruksi mami sepenuhnya untuk 'game' yg kita mainkan ini."

A : Jadi, kira2 langkah apa yg harus aku lakukan selanjutnya wahai istri ku yg nakal, binal, dan kotor ( sambil menghembuskan nafas dan meniup2 dengan halus area sekitar telinga serta leher bagian belakang sang istri )

I : "uuhhmmmm ahhhh, bah. Nakal kamu ya, kamu paling bisa naikkin libido mami dengan 'dirty talk' mu itu, tapi yg jadi pertanyaan bisa2 nya kamu masih sange saat kita harusnya sedang bertengkar"

A : "bukannya pertengkaran yg ditutup dengan hubungan seks itu sesuatu yg epic mi?" ( sambil satu tangan mulai bergerak meremas2 tetek, dan satu tangan lainnya mencoba meraba2 memek sangat istri dari luar )

I : "uhmmmmmm aahhhhh,,uhhmmmm, sudah bah cukup ( sambil menepis jamahan kedua tangan suaminya dari tubuhnya )

I : "karena abah terlalu terburu2 dengan Lina dan melanggar perjanjian kita, maka abah akan mami hukum"

I : "istri mu yg binal ini tidak akan memberikan memek nya untuk kamu kentot hari ini"

A : "tapi mii....kontol ku sudah ndak tahan lagi mi, pleaseeee mi, izinkan abah menggenjot memek mu itu ( sambil mengeluarkan kontol dari celana dan mengocoknya pelan2) )

I : " SINGKIRKAN tangan mu dari kontolmu itu sekarang"

A : "please mi...... Abah benar2 horny malam ini, ndak bakal bisa tidur abah kalau ndak dilampiaskan"

I : "SINGKIRKAN aku bilang!!!! "

A : "iya mi.....( sambil secara perlahan melepaskan genggaman tangannya dari kontolnya )

I : "Good boy" ( sambil menepuk2 pipi suaminya ), abah ndak boleh lupa, dikehidupan sehari2 abah adalah kepala rumah tangga, sosok pelindung, pengayom, dan panutan dirumah ini"

I : "Dan sebagai seorang istri, mami selalu menghormati abah karena hal tersebut"

I : "Tapi untuk hal2 yg berkaitan dengan pemuasan nafsu birahi kita atau ngentot!!! terutama dalam 'a little game' yg kita mainkan 'you're my slave'. Mami ulangi 'my slave' , kamu budak ku!! Mengerti?"

A : "iya mi, abah ngerti"

I : "Sekarang mami tanya, apa yg membuat kamu masih horny begitu?"

I : "Karena aku, istrimu yg berada di hadapan mu ini, atau karena Lina, anak kita yg baru saja kamu lampiskan birahimu ke kaki mungilnya? "

I : "Sebelum dijawab, abah pasti sudah tau kalau mami bisa mengetahui abah berkata jujur atau tidak"

I : "jadi jangan coba2 bohong, dan jujurlah. Siapa tau dengan jujur mami akan meringankan sedikit hukuman abah malam ini"

A : "kar..... Karna..... Lina mi"

I : "Apa??? Mami kurang dengar bah, coba ulangi"

A : "Karena Lina mi, karena Lina"

I : "Yg nyaring Bangsattt!!!! Karena siapa?????'

A :"KARENA LINA MI, KARENA LINA ANAK KITA, KARENA LINA DARAH DAGING KITA, KARENA LINA ANAK YG KITA BESARKAN DARI KECIL NAN LUCU HINGGA SEKARANG BESAR DAN MEMILIKI TUBUH MENGGAIRAHKAN YG SIAP DIJAMAAH, KARENA LINAAA MIIII"

I : "Uhmmmmmm ahhhhhh, ahhhhhh uhhhhmmmmm, dasar orang tua bangsattt kamu bahhh, bisa2 nya kamu sange dengan anak sendiri uhmmmmmm ahhhhh nikmatttttt nyaaaa" (sambil mengelus memek dan tetek nya dengan beringas)

I : "bagian mana dari Tubuh anak kita yg paling menarik buat mu bah?, bagian mana yg pertama kali akan kamu jamah kalau Lina mengizinkan kamu mengekplor tubuh binalnya"

A : "Kaki mi....

I : YANG NYARING!!!!!

A : "KAKI, KALAU ANAK KITA MENGIZINKAN ABAH AKAN MENGEKSPLOR TUBUHNYA, TARGET PERTAMA ABAH KAKI NYA MI, AKAN ABAH HIRUP AROMA KAKI LINA ANAK KITA,DARI PANGKAL KAKI HINGGA UJUNG KUKUNYA MI, DAN AKAN ABAH KECUP SECARA PERLAHAN KAKI ANAK KITA DARI SEGALA SISI DAN AKAN ABAH KULUM JARI2 MUNGIL KAKI ANAK KITA, DAN......( tiba terkaget melihat istrinya langsung menjulurkan kaki jenjang nya kearahnya)

I : "Aaahhhhhhhhn uhmmmmmm, uhhmmmmm ahhhh ni bah kaki Lina, hinakan, lecehkan, nodai kaki Lina ini bah, ayo bah Lina mohon bah...( sambil menjulurkan kedua kaki, yg satu diarahkan ke mulut yg satunya lagi digesekkan tipis ke kontol suaminya)"

A : ( melihat istri nya yg sedang roleplay sebagai Lina sang anak, membuat kontol nya semakin bereaksi, darah2 mudanya yg mendidih seakan muncul kembali )

A : "Oh jadi ini yg Lina mau, Lina mau abah, orang tua kandung Lina untuk melecehkan kaki lina, oke come here you're dirty little bitch"

I : * ahhhhhh ahhhhhh ahhhhhh uhmmmm terus bah, uhhmmmm ahhhh bahhhh abahhhhhh terus...... Terus daddyyyyyy, uhmmmmm bahh teru.....


Krieeet.......( terdengar suara bunyi pintu kamar sedikit tergeser )


Ohh shit here we go agaiinnn....

Part 4a


























'
 
Terakhir diubah:
Part 4A

Di sebuah gedung berlantai 5, terlihat disalah satu jendela seorang wanita menatap ke seorang gadis yg baru saja keluar dari gedung itu dengan senyuman misterius di wajahnya....

Seiring gadis yg ia perhatikan menghilang dari pandangannya, beranjak pula ia menyusuri ruang kerjanya sambil membuka lemari besi berkeamanan tinggi yg ada diruangannya.

'Sreek sreek sreeeek'

Bunyi beberapa dokumen tebal yg saling bergesekan satu sama lain, saat coba disortir oleh si wanita keatas meja nya memenuhi ruangan pada malam itu...

"Hahahahaha"

" Akhirnya kau tak jadi hanya sekedar file kosong sayang"

Kata wanita itu ketika ia menemukan file yg ia cari2.

"Tak kusangka disaat aku mulai menyerah dengan projek ini"

"Buruan ku malah datang dengan sendirinya, bahkan disaat aku sama sekali tidak memasang jebakan untuk itu"

"Walaupun masih jauh dari kata ter realisasi, paling tidak aku sudah dalam start yg benar"

"Bukan begitu Reynold? , hahahaaha"

"Sayang nya kamu sudah mati, jadi kamu tidak bisa menyaksikan terobosan ku yg berulang kali kamu sangkal dan coba kamu hentikan ini"

"Segelas wine kurasa tidak buruk untuk merayakan malam yg kutunggu2 selama beberapa tahun terakhir ini"

Sambil menuangkan wine ke gelas kristal kecil miliknya, si wanita menaruh file kosong yg ia cari2 tadi di meja tepat di sebelahnya.

Sambil pandangannya mengarah ketumpukan file lain yg ia abaikan saat fokus mencari file kosong yg sudah berhasil dia temukan.

"Hmmmm, mungkin klien ku satu ini profilnya juga bisa masuk ke projek yg lainnya juga, siapa tau?"

"Tapi, untuk sekarang aku hanya harus fokus ke satu projek ku ini saja, untuk memasukkan nya ke projek lain aku tidak akan memaksakan dan tergesa gesa untuk itu"

"Sungguh hari yang indah, hahahaha"

Suara tawa si wanita memecah heningnya malam di ruangan itu.

Diikuti dengan hembusan angin yg cukup kencang yg masuk keruangan itu melalui jendela yg ia biarkan terbuka sejak tadi.

Hembusan angin itu membuat beberapa file si wanita sedikit bergeser dari tempat awalnya.

"Glek glek glek"

Selesai meneguk wine, si wanita melihat kearah tumpukan file nya yg sedikit berantakan.

"Hedehhh, kayaknya aku harus minta pindah tempat ke lantai 2 saja"

"Angin di lantai 3 ini kadang2 ndak santai, menggangu mood ku saja"

Kata si wanita Sambil sibuk menyusun kembali file2 nya yg sedikit tercecer.


'Cheating, Voyeur, Swinger, BDSM, Lesbian, Gay, Orgy, Bukake, Eksib, Rape, Bestiality'


Begitulah nama judul yg tertera jelas pada masing2 sampul file yg sedikit berserakan di karenakan angin, yg coba wanita itu rapikan kembali.

"Ini ada semua file2 nya, tapi mana yg file Kucari tadi"

Setelah mencari lagi dengan lebih seksama, si wanita itu pun menemukan file yg ia cari².

"Nah ini dia file yg aku cari2"

Dengan tangan halusnya si wanita coba mengusap2 file yg kondisinya terlihat sedikit berdebu karena tidak pernah tersentuh sama sekali dalam beberapa tahun tersebut.


"INCEST"


begitulah nama judul yg tertera pada sampul file tersebut........

Next update
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd