Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA [BDSM] Submissive Story, Emilia Permata
- Thread starter PujanggaMalamHari
- Start date
- Status
Wanita seperti emilia apakah ada di dunia nyata?? Cerita ente luar biasa suhu.. Smg ga terlalu banyak mirip dgn cerita yg sudah ada.. Biar susah di tebak, dan pembaca jadi tambah penasaran.. Satu gelas cendol untuk karyanya. Smg sampai tamat.
rob_keane17
Pendekar Semprot
- Daftar
- 28 May 2014
- Post
- 1.856
- Like diterima
- 858
gelar tiker dulu suhu
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
Ya udah yang semangat buat nulisnya,,ditunggu kelanjutan ceritanya...
Pertahankan gaya penulisannya,, kalo bisa ditingkatkan lagi...
Bondage? bukan, Normal Sex? bukan, dom-sub emang ngeri tapi unik... dan bikin ketagihan...
Wahhh,, bikin ketagihan? emg udh pernah nyoba,,? hehehe
Mungkin ada gan
Akan ane usahakan untuk dilanjutkan semenarik mungkin,,
btw, terimakasih banyak untuk cendol pertama ane
Monggo juragan
Mantap suhu ceritanya seru, beda genre wuihhh amazing lah jadi terbayang2 nubie suhu
Wah kalau sampe ada versi real nya mantap nih
Ga kebayang deh imajinasi apa yang dikeluarkan
Wahaha,, coba dicari gan,, siapa tau cepet ketemu
SistteR
Semprot Baru
- Daftar
- 2 Nov 2014
- Post
- 27
- Like diterima
- 2
Wahhh,, bikin ketagihan? emg udh pernah nyoba,,? hehehe
Itu rahasiaaa dapurr dong
Cerita aku juga ambil genre ini,, tapi beda pembawaan karena base genre nya romance action hanya bagian SS CU nya aja yg disetting mirip fifty shades hehehe...
Lanjut dong....
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
silahkan gan, segera ane update
Itu rahasiaaa dapurr dong
Cerita aku juga ambil genre ini,, tapi beda pembawaan karena base genre nya romance action hanya bagian SS CU nya aja yg disetting mirip fifty shades hehehe...
Lanjut dong....
wah iya ya? btw baru sadar namanya sister
segera ane update nih sis
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
Sunday, 31st of July 2016
02.02 a.m. (Lia PoV)
Chapter 3 : Decision
========================================
"Lia, maaf banget.." katanya dengan suara melas..
Ya ampun Prayoga Budiman,, kenapa minta maaf terus sihhh,,
Tahan Emilia,, tahan,, jangan sampe nangiss,,
Yoga pasti tambah nge down kalo aku malah nangis.. dia gak bakalan rela ngeliat kamu nangis!
========================================
Nurani Lia
"Dia udah mencoba sebaik mungkin Emilia,, kamu goda lagi juga sifat maskulinnya pasti keluar kok..
Kamu gak perlu kecewa.." sisi baik diriku meyakinkanku.
"Tapi dia cupu banget Emilia,, masa sang dominan malah minta izin buat orgasme? Nggak kebalik tuh?
Gimana kamu bisa puas kalo sang dom malah letoy!" Sang iblis mengomporiku.
"Dia cukup berani buat nampar kamu, Emilia,, see? He has the gut the be a dom!"
(Dia punya potensi untuk jadi seorang dominan)" sisi baikku kembali memotivasiku..
"Ngegigit kontol Cuma dibales tamparan? Dan itu namanya potensi?
Ya ampun Emilia, selera kamu turun sejauh ini? Kecewa." Si Iblis kembali membuatku kesal..
"Ingat Emilia, ini play pertama dia. Saat play pertama kamu, sejago apa sih kamu?" Sang malaikat kembali memberikan dorongan positif.
"Ya ampun Emiliaaa,, kamu bukan newbiew lagi dalam dunia ini! Dom yang pro aja belom tentu bisa bikin kamu puas!
Gimana bocah mungkin bocah yang dikit-dikit minta maaf gini bisa muasin kamu? Kamu rela kentang dari 3 bulan kemaren Cuma buat permainan begini?
Benar-benar mengecewakan, Emilia." Memang dasar iblis, kerjaannya manas-manasin..
"Ingat 3 bulan terakhir ini Emilia. Dari bulan Mei, sejak kamu mulai Hang out tiap malem bareng Yoga,
dia bisa membuat kamu sejenak lupa dengan obsesi submissive kamu.
Bahkan, gak pernah sekalipun terlintas dalam benakmu untuk menggunakan dia sebagai dom kamu kan?
Saat ini dia memang bukan dom yang hebat,mungkin belum, tapi kamu sendiri pasti bisa merasakan potensi yang dia punya!"
Sang malaikat berusaha menyemangatiku untuk melupakan kekecewaan ku di play barusan.
"Oh,, jadi nyali dan kontol ciut setelah orgasme itu yang namanya potensi jadi dom hebat ya,, satu ronde udah cukup?
Please, jangan ngimpi ketinggian." Iblis kembali menggoda...
"Tanya diri kamu sendiri, Emilia. Are you wet? (apakah kamu basah?) Dia belum menyentuhmu sama sekali,
tapi pikiran untuk bermain dengan Yoga dalam suatu play aja sudah membuatmu terangsang. Apa pernah kamu begitu sebelumnya?
That is love, Emilia. (Perasaan itu adalah cinta, Emilia.)
Mungkin dia merupakan salah satu tanda buatmu untuk segera meninggalkan play dom-sub ini.."
Duarrr.. Sang malaikat menang,, telak kali ini..
Sebelum sang iblis kembali berbicara, segera kuambil keputusan untuk meneruskan play ini..
Memang benar kalo play kali ini adalah murni kemauanku,, kenapa harus Yoga?
Cinta? Masa sih ini cinta? Entahlah,, mungkin iya mungkin enggak..
Sekarang,, aku punya kebutuhan yang lebih urgent,,
Bodo amat dengan permainan Yoga yang masih payah,, aku pasti bisa menggodanya,, memancingnya untuk jadi lebih galak.
Yoga pasti bisa jadi dom yang lebih baik,, jauh lebih baik,, pasti..
Meninggalkan play dom-sub? Mustahil rasanya,, bahkan dengan bantuan Yoga.. sepertinya,,
========================================
"Ngomong dong Lia,, aku minta maaf banget bikin kamu kecewa,, nggak seharusnya aku ngegituin kamu.."
katanya sambil mengenakan kembali celana jeans nya,,Aku berjalan pelan mendekatinya, namun menjaga jarak 1 langkah.
"Jangan minta maaf terus, Tu---"
"Jangan panggil aku Tuan!" serunya memotong ucapanku..
"Memangnya kenapa Tu—" Tantangku, dengan sengaja memprovokasinya.
"Please Li,, jangan gitu..." Desaknya,, hampir memohon..
Desakannya malah makin memancing hasratku untuk lebih menggodanya..
"Lalu saya harus memanggil apa, Tua—"
"EMILIA PERMATA! Bentaknya,, garang banget..
Nah,, itu dia,, marahin cewek nakalmu ini Ga,, lampiaskan amarahmu kepadaku!
Aku hanya tersenyum tanpa menjawab, mataku tertuju kearah kakinya.
Khayalanku membentang jauh membayangkan ekspresi wajah Yoga yang tampaknya sedang benar-benar kesal,,,
dan mungkin masih tercampur dengan sedikit ekspresi bersalah,,
"Sengaja banget sih bikin orang kesel. Udah dibilangin jangan panggil Tuan, masih ada diulang.
Kamu gak boleh manggil aku Tuan lagi, ini perintah," tegasnya.
Nampaknya ia mulai menyadari pola permainan ini. Tepat sekali Yoga,, tinggal perintah aja, aku pasti langsung nurut.
Tapi, alih-alih nurut, Kuputar otak nakal ku ini untuk lebih memprovokasinya dengan menggunakan panggilan lain yang pasti membuatnya kesal.
"Maaf,, yang mulia.." kataku, berusaha membuatnya kesal.
Duh,, kurang bandel apalagi coba aku malem ini,, berkali-kali aku nantang sang majikan,,
Kalo partner2 ku yang lalu-lalu kutantang berkali-kali begini,, bisa abis aku di 'pake' semaleman tanpa ampun...
Aduh,, malah tambah pengen...
Yoga melongo mendengar perkataanku, pikirannya tambah ngaco mendengar ucapanku.
"Hah? Yang mulia? Nggak salah denger nih? Kamu emg sengaja pgn bikin aku kesel ya?! Ucapnya, sambil seolah menahan tawa..
Nah, dia udah mulai kesel,, sekarang tinggal bikin dia nafsu lagi,, Pikir Emilia! Kamu harus bisa goda dia! Ini kesempatanmu!
"Tidak yang Mulia,, mana mungkin saya berani membuat yang Mulia kesal..
Jika saya telah menyinggung perasaan yang mulia, saya siap melakukan apa saja untuk memperbaikinya.." kataku,, sambil menggigit bibir bawahku,,
Yoga malah makin melongo..
Deg.. jantungku berdebar-debar menantikan reaksinya selanjutnya..
Ayo Yoga... perlu digoda gimana lagi sih,, ini udah batas keberanianku...
Sebego apapun dia, yoga masih pemegang role dominant dalam play ini.
Damn,,
Ini cowok gak peka ato sinyal ku yang kurang kuat sih... belum pernah aku bertindak sebandel ini dalam suatu play.
Normalnya, sang submissive akan berusaha sepasif mungkin, dan hanya melakukan apa yang diinginkan oleh sang dominant.
Sebaliknya, sang dominant akan mengeksploitasi jiwa dan raga si submissive sebebas mungkin untuk memenuhi hasrat sexnya,
tentu saja demi kepentingan kedua belah pihak..
Detik berlalu begitu lambat,, si cowok gak peka ini agaknya sudah mulai tertantang, namun masih ragu-ragu untuk bertindak,,
Daripada harus menunggu lebih lama lagi, kuberanikan diriku untuk bertindak lebih jauh lagi..
Tak hanya mengigit bibir bawahku,,ku keluarkan lidahku, dan kusapu bibirku dengan lidahku,, sepelan dan se sensual mungkin..
Ayo Yoga,, cewek Cuma bisa mancing-mancing,,
Yang menentukan langkah selanjutnya itu cowok!
Deg,, deg,, Ayo dongg,, masa diem ajaa,, kurang apalagi coba inii...
Gila.. Gila... Gila... bisa2 role kita ketuker bentar lagi! Nggak nggak...
"Emilia Permata,, kamu udah keterlaluan,,," katanya tiba2,,
saat itu juga ia mengangkat tubuhku,, menggendongku dengan kedua tangannya,
membawaku ke tempat tidur, dan melemparku ke atas ranjang dengan kasar..
Finally,, This is what I've been waiting for! (Akhirnya, ini dia nih yang ditunggu-tunggu!)
Cmon Yoga,, Do me and release your lust! (Ayo Yoga, lepaskan nafsumu dan pake badanku!)
To Be Continued
ayo suhu-suhu dikomen,, biar ane juga lebih semangat update nya
saran-saran dan rekomendasi untuk kelanjutan cerita sangat ditunggu ya gan
02.02 a.m. (Lia PoV)
Chapter 3 : Decision
========================================
"Lia, maaf banget.." katanya dengan suara melas..
Ya ampun Prayoga Budiman,, kenapa minta maaf terus sihhh,,
Tahan Emilia,, tahan,, jangan sampe nangiss,,
Yoga pasti tambah nge down kalo aku malah nangis.. dia gak bakalan rela ngeliat kamu nangis!
========================================
Nurani Lia
"Dia udah mencoba sebaik mungkin Emilia,, kamu goda lagi juga sifat maskulinnya pasti keluar kok..
Kamu gak perlu kecewa.." sisi baik diriku meyakinkanku.
"Tapi dia cupu banget Emilia,, masa sang dominan malah minta izin buat orgasme? Nggak kebalik tuh?
Gimana kamu bisa puas kalo sang dom malah letoy!" Sang iblis mengomporiku.
"Dia cukup berani buat nampar kamu, Emilia,, see? He has the gut the be a dom!"
(Dia punya potensi untuk jadi seorang dominan)" sisi baikku kembali memotivasiku..
"Ngegigit kontol Cuma dibales tamparan? Dan itu namanya potensi?
Ya ampun Emilia, selera kamu turun sejauh ini? Kecewa." Si Iblis kembali membuatku kesal..
"Ingat Emilia, ini play pertama dia. Saat play pertama kamu, sejago apa sih kamu?" Sang malaikat kembali memberikan dorongan positif.
"Ya ampun Emiliaaa,, kamu bukan newbiew lagi dalam dunia ini! Dom yang pro aja belom tentu bisa bikin kamu puas!
Gimana bocah mungkin bocah yang dikit-dikit minta maaf gini bisa muasin kamu? Kamu rela kentang dari 3 bulan kemaren Cuma buat permainan begini?
Benar-benar mengecewakan, Emilia." Memang dasar iblis, kerjaannya manas-manasin..
"Ingat 3 bulan terakhir ini Emilia. Dari bulan Mei, sejak kamu mulai Hang out tiap malem bareng Yoga,
dia bisa membuat kamu sejenak lupa dengan obsesi submissive kamu.
Bahkan, gak pernah sekalipun terlintas dalam benakmu untuk menggunakan dia sebagai dom kamu kan?
Saat ini dia memang bukan dom yang hebat,mungkin belum, tapi kamu sendiri pasti bisa merasakan potensi yang dia punya!"
Sang malaikat berusaha menyemangatiku untuk melupakan kekecewaan ku di play barusan.
"Oh,, jadi nyali dan kontol ciut setelah orgasme itu yang namanya potensi jadi dom hebat ya,, satu ronde udah cukup?
Please, jangan ngimpi ketinggian." Iblis kembali menggoda...
"Tanya diri kamu sendiri, Emilia. Are you wet? (apakah kamu basah?) Dia belum menyentuhmu sama sekali,
tapi pikiran untuk bermain dengan Yoga dalam suatu play aja sudah membuatmu terangsang. Apa pernah kamu begitu sebelumnya?
That is love, Emilia. (Perasaan itu adalah cinta, Emilia.)
Mungkin dia merupakan salah satu tanda buatmu untuk segera meninggalkan play dom-sub ini.."
Duarrr.. Sang malaikat menang,, telak kali ini..
Sebelum sang iblis kembali berbicara, segera kuambil keputusan untuk meneruskan play ini..
Memang benar kalo play kali ini adalah murni kemauanku,, kenapa harus Yoga?
Cinta? Masa sih ini cinta? Entahlah,, mungkin iya mungkin enggak..
Sekarang,, aku punya kebutuhan yang lebih urgent,,
Bodo amat dengan permainan Yoga yang masih payah,, aku pasti bisa menggodanya,, memancingnya untuk jadi lebih galak.
Yoga pasti bisa jadi dom yang lebih baik,, jauh lebih baik,, pasti..
Meninggalkan play dom-sub? Mustahil rasanya,, bahkan dengan bantuan Yoga.. sepertinya,,
========================================
"Ngomong dong Lia,, aku minta maaf banget bikin kamu kecewa,, nggak seharusnya aku ngegituin kamu.."
katanya sambil mengenakan kembali celana jeans nya,,Aku berjalan pelan mendekatinya, namun menjaga jarak 1 langkah.
"Jangan minta maaf terus, Tu---"
"Jangan panggil aku Tuan!" serunya memotong ucapanku..
"Memangnya kenapa Tu—" Tantangku, dengan sengaja memprovokasinya.
"Please Li,, jangan gitu..." Desaknya,, hampir memohon..
Desakannya malah makin memancing hasratku untuk lebih menggodanya..
"Lalu saya harus memanggil apa, Tua—"
"EMILIA PERMATA! Bentaknya,, garang banget..
Nah,, itu dia,, marahin cewek nakalmu ini Ga,, lampiaskan amarahmu kepadaku!
Aku hanya tersenyum tanpa menjawab, mataku tertuju kearah kakinya.
Khayalanku membentang jauh membayangkan ekspresi wajah Yoga yang tampaknya sedang benar-benar kesal,,,
dan mungkin masih tercampur dengan sedikit ekspresi bersalah,,
"Sengaja banget sih bikin orang kesel. Udah dibilangin jangan panggil Tuan, masih ada diulang.
Kamu gak boleh manggil aku Tuan lagi, ini perintah," tegasnya.
Nampaknya ia mulai menyadari pola permainan ini. Tepat sekali Yoga,, tinggal perintah aja, aku pasti langsung nurut.
Tapi, alih-alih nurut, Kuputar otak nakal ku ini untuk lebih memprovokasinya dengan menggunakan panggilan lain yang pasti membuatnya kesal.
"Maaf,, yang mulia.." kataku, berusaha membuatnya kesal.
Duh,, kurang bandel apalagi coba aku malem ini,, berkali-kali aku nantang sang majikan,,
Kalo partner2 ku yang lalu-lalu kutantang berkali-kali begini,, bisa abis aku di 'pake' semaleman tanpa ampun...
Aduh,, malah tambah pengen...
Yoga melongo mendengar perkataanku, pikirannya tambah ngaco mendengar ucapanku.
"Hah? Yang mulia? Nggak salah denger nih? Kamu emg sengaja pgn bikin aku kesel ya?! Ucapnya, sambil seolah menahan tawa..
Nah, dia udah mulai kesel,, sekarang tinggal bikin dia nafsu lagi,, Pikir Emilia! Kamu harus bisa goda dia! Ini kesempatanmu!
"Tidak yang Mulia,, mana mungkin saya berani membuat yang Mulia kesal..
Jika saya telah menyinggung perasaan yang mulia, saya siap melakukan apa saja untuk memperbaikinya.." kataku,, sambil menggigit bibir bawahku,,
Yoga malah makin melongo..
Deg.. jantungku berdebar-debar menantikan reaksinya selanjutnya..
Ayo Yoga... perlu digoda gimana lagi sih,, ini udah batas keberanianku...
Sebego apapun dia, yoga masih pemegang role dominant dalam play ini.
Damn,,
Ini cowok gak peka ato sinyal ku yang kurang kuat sih... belum pernah aku bertindak sebandel ini dalam suatu play.
Normalnya, sang submissive akan berusaha sepasif mungkin, dan hanya melakukan apa yang diinginkan oleh sang dominant.
Sebaliknya, sang dominant akan mengeksploitasi jiwa dan raga si submissive sebebas mungkin untuk memenuhi hasrat sexnya,
tentu saja demi kepentingan kedua belah pihak..
Detik berlalu begitu lambat,, si cowok gak peka ini agaknya sudah mulai tertantang, namun masih ragu-ragu untuk bertindak,,
Daripada harus menunggu lebih lama lagi, kuberanikan diriku untuk bertindak lebih jauh lagi..
Tak hanya mengigit bibir bawahku,,ku keluarkan lidahku, dan kusapu bibirku dengan lidahku,, sepelan dan se sensual mungkin..
Ayo Yoga,, cewek Cuma bisa mancing-mancing,,
Yang menentukan langkah selanjutnya itu cowok!
Deg,, deg,, Ayo dongg,, masa diem ajaa,, kurang apalagi coba inii...
Gila.. Gila... Gila... bisa2 role kita ketuker bentar lagi! Nggak nggak...
"Emilia Permata,, kamu udah keterlaluan,,," katanya tiba2,,
saat itu juga ia mengangkat tubuhku,, menggendongku dengan kedua tangannya,
membawaku ke tempat tidur, dan melemparku ke atas ranjang dengan kasar..
Finally,, This is what I've been waiting for! (Akhirnya, ini dia nih yang ditunggu-tunggu!)
Cmon Yoga,, Do me and release your lust! (Ayo Yoga, lepaskan nafsumu dan pake badanku!)
To Be Continued
ayo suhu-suhu dikomen,, biar ane juga lebih semangat update nya
saran-saran dan rekomendasi untuk kelanjutan cerita sangat ditunggu ya gan
Hernandez96
Pertapa Semprot
- Daftar
- 21 May 2016
- Post
- 4.859
- Like diterima
- 1.498
Menarik gan , genre baru di republik sempot , semangat gan..
- Daftar
- 11 Dec 2013
- Post
- 55
- Like diterima
- 119
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
User is banned, content is deleted automatically.
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
Pertamax
*Edited
First time dapet pertamax
Doloe yaaa ...
monggo siss,, masukkannya ditunggu ya
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
Terimakasih banget gan masukannya
Jujur, ane emg belum pernah nulis cerita panas begini, makanya bwt nulis scene ranjang ane masih bener2 kagok..
bakalan ane coba untuk lebih baik suhu
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
Hehe, iya gan ane lagi ngetes air, apakah genre begini cukup diminati di forum tercinta ini
ditunggu masukkannya,,
terima kasih gan dukungannya
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
Well,, its a huge honor then for me to receive your comment you,Mille Grazie
Yah,, ane lagi mencoba untuk menulis genre begini gan.. diluar dugaan,, menulis cerita panas lebih sulit dari ekspektasi awal ane..
terutama scene ranjangnya,, masih harus banyak belajar dari suhu-suhu di sini
kancutgaban
Semprot Holic
ijin suhu....
suhu....PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
mmfth Lia.....kamu sengaja ya membangkitkan macan lapar yang lagi tidur
hajar aja lansung si Lia
btw cerita ente emang
Selamat datang lagi agan ales
Terima kasih gan dukungannya,,
ditunggu saran dan kritiknya
PujanggaMalamHari
Semprot Baru
- Daftar
- 31 Jul 2016
- Post
- 27
- Like diterima
- 1
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
