Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Balada Istri Pelaut

Terlalu cupu kapten ini.. mungkin perlu sedikit siasat biar sang istri jadi kaget saat dimatikan langkahnya 😈😁
 
Dah lama ga ngopi sore sambil baca cerbung. Thanks suhu, ritual itu terjadi lagi krn tulisan lo yg keren!!
 
Kata yg pas untuk menggambarkan cerita di atas adalah "saat ganasnya lautan ombak kau terjang, saat itu pula istrimu dan rekan nya satu ranjang" Wkwkwkw
 
CHAPTER VI



Lucky Bastard



“pagi Ndan…..”

“Pagi Ibu Cantik…..”

“ih.. apaan sih ah…”

“iya dong….. memang cantik kok….”

Ina tersenyum mendengarnya

“itu… STNK sama BPKB sudah beres kan?”

“oh…sudah dong…. Apa yang belum buat Ibu kita yang cantik ini?”

Suara disebelah sana bagaikan tidak henti-hentinya memuji Ina

“jadi gimana?”

“terserah Ibu cantik aja….”

“di polda saya ambilnya?”

“jangan deh…. Di Samsat aja Bu…..”

“oh oke….”

“ngga enak dilihat ama teman-teman….”

“oke…. Jam berapa?”

“terserah Ibu aja…. Tapi selesai makan siang aja mungkin…..”

“boleh deh….. atau kita makan siang aja dulu…. Dekat-dekat samsat situ?”

“oh boleh Bu….” Senang sekali suara disana

“sudah selesai kan?”

“sudah dong….”

Ina tersenyum sambil duduk di meja makannya

“ itu angkanya berapa jadinya untuk dua mobil itu?”

“hmmm….berapa yah…..” suara tertawa terdengar diujung sana

“terserah Ibu deh aturnya berapa?”

Ina terdiam sesaat…..”

“1,5 aja yah…. Jadi 2 mobil jadi 3 ribu….”

“waduh….. jangan segitu deh….”

“yah… udahlah….kemarin juga segitu aku bayarnya…..” desak Ina

Diam sesaat

“nanti aku traktir makan siang deh….” Bujuk Ina lagi

Akhirnya

“ya sudah deh…. Susah kalo sudah Ibu cantik yang ngomong…..”

Suara tawa berderai kembali.

Diujung sana ialah Aiptu Trisno, seorang petugas kepolisian yang bertugas di polda di direktorat lalu lintas. Dia baru kali ini sebenarnya kerjasama dengan Ina. Ina dapat nomornya dari teman yang juga pernah mengurus surat-surat kendaraan bermotor lewat Trisno. Setelah kopi darat, dia langsung tertarik dan tidak bahas harga lagi dengan Ina. Melihat cantik dan seksinya Ina, harga jadi nomor kesekian bagi dirinya.

Ina memang serba bisa. Peluang bisnis sekecil apapun dia bisa lihat dan manfaatkan jadi uang. Hari ini kesekian kalinya dia dapat untung dari urus balik nama BPKB dan perpanjangan STNK. Tidak tanggung tanggung dia mematok harga 3,5 juta untuk mereka yang minta bantuannya. Dan dari dua mobil itu dia bisa meraup keuntungan 3,4-4 juta.

Dia sudah OK dengan harga 1,5 juta ber mobil, dan mungkin dia ajak makan siang Pak Trisno, agar mau lagi kerjasama dengannya nanti untuk berikutnya. Karena sebelumnya di petugas samsat dengan servis yang sama, dia harus membayar 2,25 juta. Kali ini langsung ke petugas kepolisian dia bisa dapat harga yang murah.

Segera Ina bersiap siap untuk jalan. Dia mandi, dandan dan tidak lama dia sudah keluar dari kamarnya. Dengan rok pendek ala wanita eksklusif, kemeja ketat yang membungkus badannya, membuat kancingnya bagaikan mau copot saking ketatnya kemejanya membalut tubuhnya.

“mbak…. Kalia mau dijemput jam berapa?”

“iya Bu… jam 10.15 saya jalan jemput…..”

“oke…… jangan lupa makan siang, dan suruh dia tidur siang yah… saya sore sudah balik kok….”

“baik Bu….”

Dia lalu mengirim whatsapp ke suaminya untuk memberitahukan bahwa hari ini dia akan ke Samsat untuk mengambil STNK kendaraan. Sambil mengoles selai coklat diroti, dia lalu menelpon Pak Kusnan untuk bersiap didepan, karena akan segera jalan mereka ke Samsat.



*****************************

Di RM sehati saja Bu, yang dekat Samsat, kira2 100 meter sebelum Samsat sebelah kiri

OK


Whatsapp dari Trisno

“Depan sebelah kiri yah Pak….” Perintahnya ke Kusnan

“baik Bu…..”

Mobil lalu berhenti di RM Sehati, lalu Ina turun dari mobil. Sebelum turun dia memberi uang 30 ribu ke Kusnan.

“bapak cari makan aja dulu….”

“makasih Bu…..” jawab Kusnan penuh hormat

Ina lalu turun dari mobil. Tatapan nakal dari beberapa orang pria yang lalu lalang disitu tidak bisa dihindari oleh wanita ini, dia lalu memerikasa whatsapp nya

Saya disebelah kiri setelah pintu masuk

OK


Dia lalu masuk ke dalam rumah makan Sehati. Dan sebuah lambaian tangan dari pria tegap berusia sekitar 50an melambai ke arahnya. Dia tersenyum dan melepas kacamata, lalu berjalan kearah pria yang melambaikan tangan itu.

“apa kabar Bu?”

“baik…. Sudah lama?”

“belum… 10 menitan lah….”

Ina lalu duduk di depan Trisno. Pria itu memanggil pelayan RM untuk meminta daftar menu.

RM ini terlihat ramai dan lumayan banyak pelangan.

“kayaknya ramai yah……”

“iya….”

Sesekali Trisno mengangkat tangannya ke beberapa orang yang lewat. Sepertinya RM ini memang tempat para calo, petugas dan masyarakat bertemu untuk mengurus surat-surat kendaraan. Banyak orang menenteng map berseliweran juga.

“makan Bu…..” ujar Trisno setelah pesanan mereka sampai

“ makasih Pak”

“makasih banyak yah Bu……”

“ih bapak…. Saya yang makasih dong…..”

“saya ah yang makasih… udah ditraktir, dapat rejeki…. Dapat kesempatan makan siang pula ama ibu cantik ini…..”

Ina tertawa melihat Trisno.

“jadi bapak bolak balik nih polda samsat…?”

“iya…. Kalo ada janji aja kita kesini….”

“oh….”

“maklum, harus bisa cari bisnis baru…. 2 tahun lagi mau pensiun soalnya….”

“oh gitu…. Emang usia pensiun berapa Pak?” tanya Ina sambil menyeruput lemon tea nya

“58 Bu… saya sekarang 56….”

“wih…. Tapi ngga kentara lho 56….” Puji Ina

Trisno tersenyum mendengar pujian Ina. Memang meski sudah usianya 56, badannya masih tegap dan kekar, hanya saja rambutnya dan kumisnya yang sudah terlihat ubanan, sehingga usianya tidak bisa disembunyikan.

Ina tersenyum dalam hati.

Dia tahu dari tadi meski sedang makan, mata Trisno tidak berhanti hentinya menatap bibir dan dadanya. Buah dada Ina yang penuh memang sangat menantang dibalik kemejanya yang sangat ketat. Belum lagi bibir seksinya dan tatapan matanya mengundang sekali. Dan bagi pria manapun, apalagi bagi Trisno, ini sebuah pemandangan indah bagi dirinya.

“suratnya sudah kan?”

“sudah dong….. tapi di mobil….”

“oh gitu…”

“iya…ngga enak kalau dikasih disini…. Banyak mata-mata….” Sambil tertawa kecil

“iya yah….”

“ini rumah makan para calo….”

Ina tertawa mendengarnya

“ini gimana dananya?”

“ibu bawa cash?”

“ngga sih….. aku transfer aja yah….”

“oke……”

Trisno lalu menyebut angka nomor rekeningnya setengah berbisik.

Ina mengambil ponselnya, lalu mengetikan angka sesuai no rekening yang disampaikan Trisno. Dia lalu asyik mengetik sejenak, dan kemudian

“done ya Pak….”

“mantap… emang kalo kerjasama dengan ibu cantik ini oke punya…” senyum penuh makna dari Trisno terumbar.

Mereka lalu berbincang ringan terkait bisnis, serta bicara tentang keluarga dan prospek kerjasama lagi nantinya. Dengan harga murah seperti ini Ina dapat untung lumayan, dan dia merasa harga serta ketepatan waktu dari Trisno lumayan cepat. Karena bicara mengurus surat-surat dari intansi negara bukan rahasia lagi kalau lama dan perlu pelicin untuk mempercepat.

Selesai makan, Ina lalu membayarkan makanannya Bersama Trisno.

“biar saya yang bayar Pak…..” maklum keuntungan Ina lumayan kali ini, sehingga ini dia anggap semacam entertain lah untuk Trisno.

“waduh…. Jadi ngga enak saya…. Udah dikasih bisnis, ditraktir makan…. Memang bidadari ibu cantik kita ini….” Puji Trisno kemudian

“gombal ah….” Tepis Ina sambil etrsenyum.

Gaya duduk Trisno sudah tidak karuan dari tadi. Dia dibuat panas dingin melihat gundukan di dada Ina yang menantangnya dari tadi. Bahkan wanita itu seperti sengaja membusungkan dadanya ke arah Trisno, membuat urat di dalam celana Trisno bagaikan ular tua yang menggeliat liar. Apalagi saat Ina berjalan didepannya menuju kasir, melihat pantat yang padat dan dibungkus rok pendek ketat itu, makin membuat dada Trisno berdebar debar.

Setelah selesai membayar, Trisno lalu menganjurkan

“ surat-suratnya ada di mobil….. saya ambil mobil, nanti kita serah terima sambil jalan aja yah….”

Ina agak bingung

“jalan kemana?”

“ke arah Samsat saja….”

“saya bawa mobil sih….”

“oh gitu…… tinggal disini aja nanti saya antar lagi kesini….”

Ina agak kurang mengerti

“ada sopir…”

“oh gini…..suruh dia tunggu aja di Samsat nanti…..”

“oh oke…..”

Ina lalu menelpon Pak Kuswan, untuk menunggu dirinya di Samsat saja.

“sudah?”

“sudah….. dia nunggu di Samsat…”

“oke.. saya ambil mobil dulu yah…..”

Ina mengangguk.

Pajero Sport yang sudah dimodifikasi lengkap dengan tanduk dan roof rail, serta bannya sudah diganti yang lebih besar dan kokoh. Sepertinya penghasilan Trisno memang tidak main-main, dengan tongkrongan sekelas mobil ini, pasti bisnis sampingannya menggiurkan sekali.

Sambil berpegangan ke handgrip, akhirnya bisa naik juga ke mobil besar milik Trisno.

“waduh…. Keren mobilnya….”

“ah biasa aja Bu…..”

Mobil kemudian melaju keluar dari RM Sehati, dan berjalan pelan ke arah Samsat. Tapi bukannya masuk ke parkiran Samsat, Trisno membelokannya ke parkiran ruko yang ada berada kurang lebih 100 meter melewati Samsat

“lho….kok lewat kita?”

Trisno tertawa kecil

“rame disitu Bu…”

“hmmm mau sepi yah dikuburan…..”

Trisno tertawa

“sama ibu cantik mau ke kuburan pun siap…..”

“ngaco…..” ujar Ina sambil tersenyum

Mata pria tua ini bagaikan sedang asyik berbelanja di tubuh wanita disampingnya ini. Wangi tubuh, mata yang sayu, serta paha mulus yang menggoda, membuat hasrat dan birahi pria tua ini semakin berkibar. Dia bagaikan sedang menunggu saat yang tepat untuk menerkam.

Ina sendiri seperti cuek dengan tatapan Trisno, dia sesekali menelpon kliennya dan mengatakan bahwa surat-surat mobilnya sudah selesai. Dan setiap gerakan tubuhnya membuat Trisno bagaikan tersihir karena dada wanita itu bergoyang mengikuti setiap dia menengok ke kiri atau ke kanan.

Mobil lalu parkir di parkiran di pojokan, yang memang sepi dan nyaris tidak berpenghuni. Dari 10 deretan ruko yang ada dibagian dalam dan berhadapan dengan tembok, mungkin hanya ada 2 ruko yang terisi.

Setelah mobil diparkir, Trisno memundurkan ke kebelakang. Disampingnya ada mobil yang sepertinya sudah terparkir berhari hari disana. Lokasi yang strategis menurut TRisno

“wih… pintar yah nyari parkiran….”

“ngga lah….kebetulan aja….”

Ledekan Ina membuat Trisno tersenyum. Celana jins yang dikenakan dipadu dengan kaos model polo, seperti sulit menyembunyikan tonjolan isi celananya yang menegang karena berdelatan dengan Ina

“ini surat-suratnya…..”

Trisno menyerahkan amplop coklat berisi surat-surat.

Ina lalu memeriksa semua yang didalam amplop, dia meneliti semuanya yang diserahkan Trisno

“kayaknya sudah semua Pak… oke nih…..”

Dia lalu memotret dan kemudian mengirim ke whatsapp ke kliennya

Sementara Trisno semakin blingsatan, maklum saat memeriksa dokumen itu, Ina duduknya agak miring. Sehingga pahanya makin terlihat, dan saat dia menunduk, belahan dadanya terilihat mengintip dari sela kemeja ketatnya.

Pria tua itu semakin sulit menahan nafasnya yang bagai tersedak melihat pemandangan indah ini.

Ina sendiri tahu apa yang terjadi. Dia bukannya risih, malah senang mempermainkan polisi tua ini. Dia bagaikan mendapat mainan baru dengan gelagat yang ditimbulkan oleh Trisno. Gelagat dan gaya Trisno yang tidak karuan dari tadi bikin Ina jadi hangat dan nakalnya muncul untuk menggoda pria ini.

Pengen lihat apa maunya nih polisi tua ini. …. Demikian pikirnya

Sange ngga lu liat nenen gue…… ketawanya dalam hati

Dia seperti sengaja memperlihatkan ke Trisno

Lalu

“wah…. Makasih banyak yah Komandan…..”

“iya sama-sama Bu….” Galau hati Trisno

Dia lalu mengulurkan tangan ke arah Trisno

“makasih yah….”

“sama-sama …..” sambil malu-malu karena tertangkap matanya sedang menatap ke arah dadanya Ina

Lalu

“halus tangannya …..” komentar Trisno salah tingkah

Ina tertawa

“udah kan?”

“eh…..iya sih….”

“ya sudah atuh… ayo balik….” Ujar Ina setengah meledek Trisno

Trisno galau sambil senyum mesem, campur bingung plus sange.

“ih… diajak balik malah senyum senyum yah…..”

Trisno makin galau

“habis pemandangannya terlalu indah untuk dilewatkan…..”

Ina tertawa

“apanya yang indah?”

Ina bagaikan menemukan permainan baru. Polisi tua yang matanya dari tadi jelajatan memandang wajahnya yang tersenyum mengundang itu.

“semuanya…..” derai tawa genitnya terdengar

“masa sih?”

Meski sudah berumur, wibawa dan badannya tetap terawat. Dan Ina menyadari sekali dan menikmati jika ada pria seperti Trisno ini, kemudian sulit melepaskan tatapannya dari badannya. Dia seorang wanita yang memuja akan dirinya yang jadi centre of attention. Dan melihat gaya Trisno, dia malah semakin keluar sisi nakalnya menggodanya

“awas sesak celananya” goda Ina lagi

“emang udah sesak…..” tertawa genit lagi

Celananya memang terlihat bergunduk

“kok bisa?” tanya Ina lagi

“abisnya….. lihat wanita seksi didepan….. susah konsen…..”

“bohong ah…. Bukannya banyak yang seksi….”

“tapi ini mah beda….. licin dan berkelas…..”

Ina tertawa kecil

Sementara Trisno matanya selalin jelajatan ke badan Ina, dia juga sibuk melihat sekeliling. Meski sepi, namun dia tetap waspada akan datangnya orang atau mobil lain kesini.

“ udah ah…. Ayo balik…..” goda Ina

“kok balik sih…… “ tanya Trisno.

Akal sehatnya sudah hilang. Dia sudah diliputi nafsu semenjak dari awal mereka berkomunikasi, memang nada bicara dan whatsapp dari Ina sepertinya sering menggiring dirinya untuk berpikir yang aneh-aneh. Apalagi saat ini didepannya, dan didalam mobil dengan dandanan seksi seperti ini, rasanya ini merupakan kesempatan bagi Trisno untuk melangkah lebih jauh.

“iya dong… khan dah selesai…..” senyuman dari Ina makin menggoda

“aduh….. “

“aduh kenapa….”

“bingung…..”

“bingung kenapa?”

Tatapan dan Bahasa tubuh Ina semakin menggoda dirinya

“bingung….. ada bidadari seksi didepan saya…..”

Ina makin menggodanya

“masa sih? Aduh….. ngga ada receh….” Ujarnya sambil tersenyum genit

Wanita ini tipikal wanita yang suka menggoda dan suka digoda. Dan saat ini dia menikmati setiap tatapan liar dari pria ini, dia merasa suka diperhatikan, dan merasa memegang kendali saat mata paruh baya itu takluk dengan keindahan tubuhnya.

Sedangkan nafas Trisno bagaikan tersendat melihat Ina. Dia semakin berani karena diberi lampu hijau oleh Ina.

“apanya yang seksi?” tanya Ina sambil senyumnya dikulum

“semuanya… apalagi dada dan pantat ibu…. Bikin saya tegang….” Ceplos Trisno karena melihat Ina yang kini malah menggodanya dengan sedikit memberi angina.

“biasa aja deh…. Perasaan banyak yang punya dada lebih bagus…..” ujar Ina sambil tangannya meremas dadanya sendiri. Membuat nafas Trisno makin tercekat.

“tapi ini luar biasa…..”

Dada yang membusung itu bagaikan ingin keluar

“trus……” pancing Ina

Suasana yang sepi meski siang hari, ditambah dengan ac mobil yang dingin, kaca film yang tebal dan tidak terlihat dari luar, membuat Trisno semakin berani

Ina sendiri juga menikmati dengan tatapan genit polisi tua ini. Meski sudah berumur, badan yang tegap, bau parfum macho dari tubuh pria ini, membuat naluri liarnya yang suka menggelegak tumpah di siang hari ini, ditambah dengan suasana mendukung.

Mau gue lihat sekuat apa nih pak tua ini….. bathin Ina

“pengen……” bisik Trisno

Ina tersenyum sambil melirik genit

“pengen apa…..?”

“pengen lihat….. pengen nyusu….” Jawabnya cepat

“ih…. Sudah tua masih doyan nyusu yah…..” dengan genit Ina mencubit lengan Trisno.

Mendapat cubitan Ina, Trisno makin berani, dengan setengah mendekat dia berbisik

“sange lihat belahannya dari tadi……”

Ina tertawa kecil

“masa sih? Lihat dada aku?”

“iya…..” Trisno mesam mesem emnahan nafsu

“coba lihat…..” Ina menjulurkan tangannya ke selangkangan Trisno

“aduh…..udah tegang…..” dia pura pura kaget meski dia sudah tahu dari tadi Trisno menahan ngacengnya semenjang dari rumah makan tadi.

“ih….. nakal yah…..” senyum Ina saat melihat betapa salah tingkahnya pria tua ini saat selangkangannya sempat disentuh oleh Ina.

“abis…. Disentuh sama bidadari…..”

Main dengan wanita muda dan cantik sudah pernah dan sering dilakukan oleh pria ini. Namun Ina memang berbeda. Wanita berkelas dan punya gaya yang berbeda, membuat Trisno merasa inferior dan agak takut menggodanya di awal.

Namun saat Ina mulai membuka diri dan menacingnya, kini Trisno bagaikan mendapat durian runtuh…..

“mau apa ayo…….” Goda Ina lagi

“khan sudah ditransfer tadi…….. sudah selesai dong urusan kita…..”

“iya Bu…. Tapi yang dibawah ini…..” agak gelagapan Trisno

“kenapa yang bawah?”

Trisno tertawa bingung

Ina sambil menggigit bibirnya lalu menurunkan sandaran kursi sedikit

Dia bersandar, lalu menarik tangan Trisno

“nih….. biar ngga penasaran……”

TRisno kaget saat tangannya ditarik, dan telapaknya masuk dari selah kemeja bagian atas Ina, dan menyentuh bagian atas buah dada Ina yang masih terbungkus kemeja dan bra berwarna hitam. Tangan Trisno gemetaran seketika

Dengan lembut dia lalu meremas dengan gemasnya

“ouh…..” bibir Ina mendesis pelan

“suka?”

“iya……”

“hehhehe….” Tawa Ina terdengar

Tangan kiri Trisno dengan gemas bergerilya kedalam buah dada Ina. Wanita itu kini menelentang di kursi penumpang depan, pasrah sambil menggigit bibirnya gemas karena tangan kasar itu meremas dengan sedikit keras buah dadanya yang kini makin mengeras.

Jari telunjuk dan jari tengah Trisno kini bermain memelintir putingnya , sementara jari lain ikut bergerak aktif meremas. Matanya sesekali memantau ke arah luar, memastikan keamanan disekitar lokasi parkir mobilnya.

Ina lalu membuka kancing kemeja tangan pendeknya. Semua kancingnya yang berjumlah 4 buah, kini lepas dan bra hitamnya terlihat membungkus buah dadanya. Kulit dada dan perutnya yang putih mulus pun ikut tersembul, membuat mata Trisno nanar dibuatnya.

Sambil tersenyum genit, Ina lalu mengulurkan tangannya kebelakang, dia lalu mencopot kancing branya dari bagian punggungnya.

Trisno kagum matanya saat bara itu diangkat ketas dan buah dada indah itu meloncat keluar.

Putingnya masih terhitung kecil dan berwarna coklat muda, dengan aerola yang tidak besar, serta mengeras dada indah itu. Dan dengan tanpa membuang waktu mulut tua itu kemudia menyeruput buah dada indah itu. Putingnya dikulum dengan penuh nafsu.

Merasakan kumis yang berwarna putih menempel di dadanya, membuat Ina merintih penuh nikmat. Dia membelai rambut yang sudah banyak ditumbuhi uban. Wajahnya menengadah keatas, menikmati kuluman dan juga gigitan kecil nakal dari mulut Trisno. Dia lupa diri saat mulut Trisno mengisap putingnya, dan tangannya yang meremas payudaranya yang sebelahnya

“oh….ouh…….” rintih Ina sambi tangannya meremas Kepala Trisno.

Dia sudah lupa dengan siapa dia bersama, yang dia tahu adalah pria ini tertarik dan sange dari tadi, dan suasana yang seperti ini medorongnya menjadi wanita yang liar dan tidak bisa menahan diri saat ada pria seperti Trisno memujinya, dan mulai mencumbunya.

Trisno membetulkan badanya. Kini lututnya bertumpu sebelah di kursi pengemudi, dan badannya setengah menindih badan Ina yang terlentang pasrah. Kemejanya sudah turbuka kancingnya, branya sudah naik keatas, dan pahanya agak mengangkang sedikit, membuat pangkal pahanya yang masih terbungkus cd berwarna hitam terlihat ujung bawahnya.

Bercumbu di mobil dan diparkiran, dengan resiko ada yang mengintip atau ketahuan, membuat adrenalin kedua orang ini samakin terpacu cepat dan liar. Nafsu Trisno makin meningkat, lumatan di buah dada indah yang tidak dia sangka akan dia dapat siang ini, membuat dia semakin kencang isi celananya.

Ina sendiri tidak peduli dengan statusnya. Usia pria yang lebih tua darinya, yang dia ingat hanyalah sensasi, kenikmatan dan rasa kepuasan membuat pria ini tergila gila melihat keindahan dadanya, dan sangat bersemangat mengisap putingnya

“oh…….” Rengek Ina saat Trisno menggigit buah dadanya

Kini leher Ina yang jadi sasaran. Wangi Este Lauder yang tercium dari badan Ina, membuat lidah dan bibir Trisno merayapi dengan penuh nafsi leher indahnya itu. Lalu kemudian dia naik dan melumat bibirnya Ina.

Sentuhan bibir dan lidah mereka yang saling beradu, menimbulkan pemandangan yang kontras. Pria setengah bayah dengan kulit coklat melumat bibir wanita cantik berkulit putih. Perbedaan usia keduanya bukan halangan, malah jadi rasa yang berbeda dan saling bertolak belakang namun bermuara di satu tujuan, yaitu kenikmatan dan sensasi bercinta di mobil dan diparkiran di siang hari bolong.

Tangan Ina terulur dan meremas batang kemaluan yang masih tersimpan dibalik celana jins Trisno. Dia bisa merasakan bahwa kontol itu sudah snagat tegang. Dengan setengah meremas dia lalu mengelus dan kadang sedikit menekan selangkangan pria yang kini setengah menindihnya.

Trisno lalu kembali duduk di kursinya, dia membuka retsluiting celananya, dan kemudian menurunkan sedikit celananya, lengkap juga dengan cd nya yang turunkan sepaha. Dan batang kemaluannya yang coklat dan sudah menegang itu keluar dari sarangnya.

Ina sedikit terperangah melihatnya. Di usia seperti ini, namun batang kemaluannya masih tegak berdiri dan mengangguk angguk, membuat dia takjub juga. Tangannya dengan lembut kemudian mengelus batang kontolnya Trisno, membuat Trisno yang tadinya mau menindih Ina, jadi bersandar menikmati elusan tangan lembut Ina.

“ouh….. nakal yah… ngaceng dia….”

“iya sayang….. nafsu lihat kamu……” bisik Trisno parau…..

Tangan Ina dengan lincah bergerak mengelus batangnya, dan tangan kirinya mengelus bijinya, membuat Trisno yang sedang mengangkang dibuat meringis penuh kenikmatan. Dan tanpa dikomando, tiba-tiba mulut Ina membuka, dan melumat batang kemaluan itu.

Trisno kaget mendapat servis seindah ini.

Matanya terpejam, kepalanya bersandar di jok mobil, kakinya membuka lebar, sedangkan bibir Ina menjepit batang kemaluan Trisno, serta memainkan lidahnya menyapu kepala kontolnya yang keras dan tegang itu.

Pntat pria itu bergetar tanpa henti

Mulutnya Inda masih terbuka dan memainkan iramanya di selangkangan Trisno. Bibirnya menjepit, kadang lidahnya yang bermain menjilati batang kemaluan itu, lalu kemudian dia mengulum kencang, sambil menaikan dan menurunkan kepalanya secara cepat.

Trisno sungguh beruntung siang ini, wanita cantik dan seksi itu kini kepalanya ada di selangkangannya.

Tangan TRisno menekan Kepala Ina, yang terlihat sangat lihai memainkan lidah dan bibirnya

Pria itu semakin kehilangan kendalinya

Dia meringis dan setengah mendengus

Dia mencoba bertahan, namun sepongan dan hisapan bibir seksi itu malah seperti membelitnya untuk sulit dilepaskan. Dan melihat lawannya seperti orang kepedasan, Ina malah mempercepat gerakan kepalanya, bibirnya bagaikan berubah menjadi vagina yang menjepit, dan lidahnya menyapu batang dan kepala kontolnya ibarat stimulus yang sangat cepat, memacu adrenaln dan juga membuat isi kontolnya bergerak cepat ke ujung

“sayang……” dia mencoba menarik Kepala Ina

Namun wanita itu tetap saja dengan kencangnya menghisap

“Aku ngga kuat….. “ dengus Trisno

Namun hisapannya makin kencang dan bibirnya semakin erat menjepit

Lalu

“oh….ough……. sayang…….”

Dia menekan kepala Ina dalam-dalam, dan serasa bagaikan sedang kencing enak, dia lalu menembakan semua isi kontolnya kedalam mulut wanita seksi itu, yang tetap tidak melepasnya, malah menghisapnya agar semua isi kontol polisi tua itu keluar.

Saat kejangan tubuhnya berhenti, Ina lalu melepaskan mulutnya…..

Dia meraih tisu, lalu semua isi di mulutnya dibuang ditisu tersebut.

Berlembar lembar tisu diraih dan dipakai oleh Ina, untuk melap bibirnya dan pipinya

“uh….. banyak banget…..” godanya lagi

Trisno hanya terdiam smabil menenangkan nafasnya. Dia bagi tidak percaya melihat bahwa wanita secantik Ina baru saja menghisap isi kontolnya dan membuat mulut seksi itu penuh dengan terjangan air mani kenikmatan miliknya.

“enak banget sayang…..” ujarnya sambil melihat kontolnya yang kini lemas

Ina tertawa.

Dia lalu merapihkan bajunya, memasang branya kembali lalu mengancingkan kemejanya.

“yuk…..” ajaknya dia ke TRisno yang masih diam dan bersandar lemas di joknya

“sayang ngga mau dikeluarin….???” Tawar Trisno

“ngga usah….. lagian udah lemas itu… lama lagi bangunnya…..

TRisno hanya terdiam. Dia meski sedikit malu karena sudah tumbang duluan, namun dia tahu dan membenarkan apa yang dibilang Ina. Sambil setengah malu-malu, dia membersihkan kontolnya yang basah karena pejuhnya dan ludah Ina, lalu mengancingkannya celananya dan menaikan retsluitingnya.

“maaf yah…..”

“ngga apa-apa…. Pak Tris udah keluar…. Aku sudah senang….” Ujarnya setengah meledek

“tapi akunya yang ngga enak….”

“kasih kucing kalo ngga enak…..”

Trisno tertawa sumbang.

“yuk……” ajak Ina

Trisno lalu menghidupkan mobilnya. Dia sebenarnya ingin masih bertarung lagi dengan Ina, namun selain lokasihya yang tidak memungkinkan, batangnya yang sudah meledak duluan membuat dia urung mengetes sempitnya lobang kemaluan Ina.

Melihat keindahan wanita itu, dia tidak hentinya hentinya mengutuk kenapa dia harus tumbang duluan sebelum mencobanya. Bahkan melihat isi vagina wanita itu aja dia belum sempat.

“kontol sialan…..” makinya dalam hati

Ina sendiri tidak begitu mempermasalahkan, baginya melihat Trisno tumbang duluan, sudah cukup, meski diapun sebenarnya ingin juga dipuaskan. Namun kadang sensasi melihat pria tumbang duluan bahkan sebelum mencoba keindahan vaginanya, sering membuat Ina bangga, karena bisa menaklukan pria-pria tersebut, termasuk Trisno kali ini.

“antar ke Samsat aja….”

“oke…..”

Ina lalu mengirim whatsapp ke sopirnya meminta siap-siap

“nanti bisa ketemu lagi ngga?” tanya TRisno

Ina tertawa mendengarnya. Dia tahu rasa penasaran dan ingin tahu Trisno pasti menggunung karena belum mencicipi target utamanya.

“wa aja nanti….”

“oke sayang…..”

Lalu

“disini aja…..” Ina mengatakan begtu saat mobil kira-kira 50 meter dari Samsat

“disini?”

“yup…..”

Trisno lalu meminggirkan mobilnya

“Dah Pak Tris… makasih yah…..”

Langsung Ina membuka pintu mobilnya, lalu turun dan kemudian menutup pintunya kembali. Meninggalkan Trisno yang bingung, padahal dia ingin mencium Ina kembali, atau memeluknya sebelum wanita itu turun, namun terlihat Ina malah dengan cepat berlalu.

Sejurus kemudia Ina sudah di mobilnya dan berlalu meninggalkan kantor samsat. Dia sempat membaca beberapa whatsapp yang muncul pop up dijendela ponselnya. Termasuk dari Tris, namun dia memilih cuek dan tidak membalas whatsapp tersebut. Saat ini urusannya sudah selesai, dan barusan dia anggap semacam sensasi kecil disiang bolong, yang tidak meninggalkan kesan berarti selain temporary sensation dan kesenangan karena bisa menaklukan pria baru.

Assalamulaikum Papi, sudah mau tiba di Singapore? Nanti malam kita telpon-telponan yah…. Mami kangen pengen ngobrol sama papi….. love you sayangku……

Whatsapp nya terkirim ke ponsel suaminya, yang kemudian tidak lama terbuka dan bercentang biru, lalu dibalas dengan emoticon cinta oleh sang suami.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd