Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Anya, binor bacolan dari jaman SMA

Update singkat dulu:

“Don't say goodbye
Say you're gonna stay forever

Oh-whoa, all the way

Can you take me high enough

Can you fly me over (fly me over)

Yesterday?

Can you take me high enough

It's never over

And yesterday is just a memory, I'm running”

Alunan lagu dari Damn Yankees berputar kencang di earphone-ku sambil mengerjakan beberapa report di hotel saat sedang tugas keluar kota, tiba-tiba masuk notifikasi pesan dari seseorang yang aku tunggu-tunggu, Anya, sudah hampir sebulan dia tidak membalas pesanku dan membuatku bertanya-tanya, apakah persetubuhan dengannya saat itu hanya dianggap one night stand dan berlalu begitu saja atau karena aku sama sekali tidak menanggapi mengenai plannya ke Bali yang seharusnya berlangsung bulan depan.

“Hi, gue hbs dari Jkt, mau hub loe takut ganggu…”, isi pesan dari Anya.

“Loh ga ngomong, kpn emang? 3 hari ini gue lg di luar kota, besok balik”, jawabku.

“Ohh ya 2 hari lalu sih, bener kan loe lg sibuk 😊”, balas Anya diakhiri dengan emoticon.

“Iya sih, ga bilang jauh-jauh hari sih biar gue atur…”, jawabku mencoba memancingnya.

“Enggaklah, gue gamau ngacauin jadwal loe…hmm cuma…”, balas Anya dengan agak menggantung.

“Cuma apa?”, jawabku singkat karena penasaran.

“Hmm gue kangen kyk waktu itu…ah malu gue jdnya…bitchy bgt jdnya 😞”, balas Anya yang membuatku senyum-senyum sendiri, kututup laptopku dan berbaring di ranjang.

“Kalo itu gue jg, gue kira loe jaga jarak hbs itu, ga bales2 chat gue juga”, kataku to the point tanpa mau berbasa-basi.

“Iya sorry, agak sibuk jg ngurus usaha gue, maklum lah…laku gue kan sibuk kerja kantoran juga”, jawab Anya kemudian, biasanya kita hanya berbalas chat sekali dua kali saja, tapi saat ini dia cukup cepat menjawab dan sepertinya sedang tidak bersama suaminya.

“Loe lg dimana? Tumben cepet balas chat hehe”, tanyaku memancingnya.

“Kamar…laki gue lg ke rumah ortunya ada urusan, weekend gue nyusul ama anak2”, secara spesifik dia menyebutkan kamar dan sedang sendirian, tanganku mulai masuk ke dalam celana dan mengelus penisku sendiri, tiba-tiba aku membayangkan Anya sendirian di ranjang dan siap untuk disetubuhi.

“I see…ehm belum mau tidur?”, tanyaku sambil pelan-pelan memancingnya.

“Hmm udh sih, tp ini msh chat-an sama loe haha”, jawabnya yang masih belum kelihatan terpancing.

“Uhm udah pake baju tidur donk..hmmm jd bayangin”, jawabku yang tak mau banyak buang waktu lagi.

Mulustrasi:



“Bayangin ya? Kalo gitu gue lepas aja bajunya nih…gue mau tidur naked aja dehh 😊”, balasnya diakhiri emoticon senyum tersipu.

Mulustrasi:



“Oh iya, td katanya kangen ya…mau video call?”, penisku langsung berdiri ketika Anya bilang mau naked, mungkin malam ini kita bisa saling memuaskan walau terpisah jarak.

“Wait, gue ambil earphone dan sesuatu dulu…”, jawab Anya dan hanya kujawab, “Okay, I’ll wait”.

“Udah? Ngambil sesuatu apa emangnya?”, kataku yang mulai tak sabar ingin melihat wajah dan tubuhnya, kalau dia ijinkan.

Hpku berdering dan Anya menghubungiku via Vid-Call, “Hi…udah earphone dan sesuatunya? Ambil apa?”, kataku langsung saat melihat wajah cantiknya di layar hp.

“Iya udah, ya sesuatu…buat muasin gue lah haha, hbs ga ada si panjang sih disini..haha”, katanya dengan wajah berseri-seri sambil tertawa, sekilas kulihat dari bahunya, sepertinya dia tak mengenakan pakaian.

“Kayaknya gue tau deh hehe, si panjang siapa ya…”, jawabku pura-pura tak tahu, padahal aku tahu maksudnya ada penisku yang sedang kuusap dan kukocoki sendiri saat ini.

“Ahh pura-pura gatau, mau liattt…hmm maluu gue”, katanya malu-malu sambil tanganya menutup wajahnya bercanda.

“Gamau ah, nanti direkam disebarin haha, bercanda, hmm gue juga kangen liat loe naked..”, kataku sambil mengocoki penisku yang sudah sepenuhnya tegak berdiri.

“Bentar yahh…sshh ahhh…gue lagii…inii…”, kata Anya yang mengarahkan hp-nya ke bagian bawah tubuhnya, kulihat pandangan payudara, perut rata mulusnya yang walau ada sisa-sisa dari bekas mengandung, dan kedua pahanya yang mengangkang sementara tangannya sedang memegang sesuatu yang sepertinya sedang coba dimasukin ke kemaluannya.

“Damnn…loe sexy bgt sih…udh masuk dildonya, mau dimasukin yang ini…”, kataku sambil mengarahkan hp-ku ke arah penisku yang sudah terbebas dari celana pendekku.

“Uhmm mauu ituu..shhh ahhh udh masukk ini, kurang mentokk…ahhh”, kata Anya yang sudah membalikkan hp-nya ke wajahnya, pandangan wajah Anya yang sedang birahi sambil merem melek membuatku semakin terangsang.

“Pengen ciumin tetek loe, sambil masukin kontol gue ke memek loe yang hangat ituuu…sshhh ahhh”, kataku yang tetap mengarahkan hp-ku ke arah penisku untuk membantu Anya.

“Yess pleasee, gue cuma mau…argghh…mau dimasukin dua-duanya shhh ahhh honeyy”, erang Anya sambil kembali mengarahkan hp-nya ke bawah, ke arah tangannya yang sibuk mengocoki dildo dalam kemaluannya, aku sendiri agak kaget tiba-tiba dia menyebutku honey.

“Iyaa, dua-duanya dimasukin gantian yaa…sempitt yg satunya, arghh Anyaa…gue mau keluarr”, kataku sambil mengerang dan menahan ejakulasi.

“Mau barengan masukinnya arggghh iyahh gue juga mau keluarr, liatttt…arghh”, katanya diiringi desahan-desahan yang membuatku semakin ingin ejakulasi.

“Arghhh Anyaaa…sayang…ini spermanyya keluar di memek loe sayanggg…arggh”, kataku yang reflek memanggilnya sayang dan menggenggam erat-erat penisku yang memuncratkan sperma ke perutku sendiri, untung sudah kusiapkan tissue supaya tidak kena sprei hotel.

“Yesss honeyyy, arghhh Anya mauu ituuu…arghhh wanna your sperm…”, erangnya sambil kulihat tubuhnya mengejang dan hp-nya sepertinya digeletakkan di ranjang.

Mulustrasi:



“Anya…udah sayang?”, kataku memanggilnya, karena di layar hp hanya pandangan gelap sambil mendengarnya mendesah menuntaskan orgasmenya.

“Hmm soryy, iya udahh, thank youuu”, katanya yang memperlihatkan wajahnya kembali sambil tersenyum lemas.

“Iya thank you juga, duh blepotan ini hahaha”, kataku sambil menyeka sisa spermaku di perut.

“Hihihi, banyak ya…”, kata Anya sambil tertawa ceria.

“Iya banyak, udah berapa hari ga keluar…loe cakep banget sih”, jawabku sambil memujinya.

“Ah muji terus, terbang nanti gue…btw, next month gue jd ke bali ama bestie gue berdua..”, katanya sambil mengingatkan plannya ke Bali bulan depan.

“Oh iya, yg waktu itu loe bilang ya…hmm mau ikut tp ga enak ada bestie loe”, kataku yang spontan menjawab tanpa berpikir bagaimana caranya bisa ke Bali tanpa ketahuan istriku.

“Santai dia sih, kalo dia sukanya berondong…haha, kita sewa villa kecil sih 3 hari 2 malam”, katanya sambil tertawa dan menjelaskan plan stay-nya di Bali, seketika aku jadi berpikir, mungkin Anya sudah seringkali tidur dengan lelaki lain saat pergi bersama temannya atau keluar kota sendiri, jujur saja pikiran itu malah membuatku semakin terangsang dan bangga bisa menidurinya.

“Nanti gue kabarin ya, atur jadwal dulu…hmm udah mau tidur?”, kataku melihat wajahnya yang mulai mengantuk dan lemas sehabis orgasme.

“He em, ngantuk gue…lemes tp…enak hahaha”, katanya sambil tertawa ringan.

“Okay nite Anya…see u”, kataku mengakhiri percakapan.

“Iyah see u di Bali haha…udah ah…hehe”, katanya sambil melambaikan tangan dan berakhir sudah video call kita berdua.

“Should I stay or should i go now?

Should I stay or should i go now?

if I go there will be trouble…”

Playlist di hp-ku memainkan lagu dari The Clash yang sesuai dengan kebimbangan hatiku, should I go?…to Bali?
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd