Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Annisa Febrianti (No Sara)

PART 7: bagian 1








Pukul 02.30wib



Wajahnya tampak lemas, matanya yg sayu sedikit terbuka lalu kembali memejam lalu terbuka kembali, bibirnya mengeluarkan desahan-desahan seksi yg dapat menaikkan syahwat setiap lelaki yg mendengarnya. Annisa masih tak percaya bahwa dirinya saat ini sudah sangat kotor karena memenuhi permintaan Parjo, lelaki jelek bertubuh kurus kering yang telah menyetubuhinya.

Di vaginanya saat ini tampak sebuah penis berwarna hitam megkilap berukuran lebih dari 20cm sedang keluar masuk.

"Aahhhh bapak.. pakk tolong pelani pakk.. pelannn akhhh.. aahhh ouuuuhhh" racau Annisa ditengah gempuran dari seorang bapak tua berusia sekitar 60an. Dibelakangnya tampak seorang wanita bukan, seorang pria berpenampilan wanita sedang menggendong Annisa.

Bencong tersebut dengan kuatnya mampu mengangkat annisa dengan posisi menghadap kedepan. Kakinya ia lebarkan agar siapapun dapat melihat langsung tubuhnya yg begitu proporsional. Wajah yg cantik, perut yang ramping, payudara yang bulat, dan vagina legit yg indah. Selain di vaginanya, ternyata sebuah penis lain ikut menancap di anusnya dengan alasan agar sipenggendong lebih tahan dalam membopong tubuhnya kesana kemari. Ya.. saat ini Annisa sedang d sandwichh oleh 2 batang haram milik orang yg tak dikenalnya.





1 jam sebelumnya



Annisa menyetujui perintah Parjo. Meski awalnya tidak yakin dengan keputusannya, demi Rani ia rela melakukan apapun sekarang.

"Neng... aku dapat perintah untuk memperintahmu dan si bencong ini. Perintahnya adalah neng Annisa harus mengikuti kemauan si bencong jelek ini. Si bencong ini nanti yg akan menuntun Eneng ke teman neng" ucap Parjo menjelaskan dengan detail

"Nah Cong. Sekarang giliran lu yg jelasin apa yg lu mau. Yg td lu bilang ke aku" lanjut Parjo meminta Parjo menjelaskan keinginannya ke Annisa.

Annisa melihat ke arah bencong tersebut. Barulah tergedik di hatinya, ternyata bodynya lebih kekar daripada suaminya Farhan apalagi Parjo yang kurus.

"Aku tu ya maunya neng Nisa jd sumber spermaku. Tau kan aku suka minum sperma? Tadi liat juga kan aku minum sperma si bngsat ini? Nah. Jadi Tugas neng adalah membuat pejantan disini memuntahkan spermanya utk ku minum. Terserah. Bebas.. mau sperma langsung dari kontolnya atau dari mulutmu atau dari memekmu. Yg penting aku bisa puas minum sperma." Jelas si bencong.

Annisa terdiam mendengarkan keinginan bencong tsb. Nampaknya ia tak mempercayai apa yang baru dia dengar.

"Gimana neng. Oi neng.. mau gak?" Tanya bencong memperhatikan Annisa hanya diam tanpa ekspresi

"Eh... i-iya kak.. aku mau" jawab Annisa pelan

"Mau apa? Lu melamun ya? Hadeh" lanjut si bencong

"Nisa mau jadi barangnya kakak buat bikin orang lain nembak kak" jawab Annisa. Karena bingung menjelaskan kata apa yg tepat untuk mendeskripsikan dirinya sesuai keinginan bencong

"Cepat paham juga lu neng. Kalo gt yok sekarang. Btw lu pernah anal gak" Tanya bencong itu

"Belum kak" jawab Annisa singkat

"Kalo gt sini biar tak perawani dulu lubang boolmu" ucap si bencong yg mengeluarkan penisnya. Ia juga mengambil suatu botol dari tasnya yg tak lain adalah minyak pelumas

"Tenang. Tak pakein pelumas supaya gak terlalu sakit" ujar si bencong mengambil punggung Annisa. Ia menunggingkannya hingga bongkahan pantat semok nya menjulang ke atas sementara bongkahan nenen tembemnya menempel di tanah. Kemudian minyak tersebut ia tuangkan di sekitar anus milik Annisa, lalu menuangkan nya ke penis miliknya sendiri.



"Maaf kan umi ya Abi.. anus umi bakal diperawani sama bencong. Maafin umi" batin Annisa. Bencong itu sudah mengambil posisi dengan menempelkan penis berminyak nya ke lubang pembuangan Annisa.

" ai mulai ya. Hengkkkk" ucap si bencong langsung mendorongkan penisnya. Namun karena sempitnya anus Annisa, penis tersebut tidak bisa masuk dan malah dorongan tsb membuat arah hujaman penisnya melenceng hingga langsung melesak masuk kedalam vagina Annisa.

"Oouuuhhhhhhh sssshhhhhhhhhh" desah Annisa kaget ternyata penis bencong tersebut telah bersarang ke vaginanya.

"Sial malah masuk ke lobang ini pula" kata si bencong dengan kesal. Tidak kehabisan ide, bencong itu membiarkan penisnya tetap didalam liang kawin Annisa sementara ia mengoleskan minyak td ke jemarinya.

Tak lama Annisa merasakan adanya sentuhan lagi di aera anusnya. Rupanya jemari si bencong tengah merabaraba lalu mencongkel anus Annisa.

"Mmpphhhhh kak... jangan d congkel gitu kak.." desis Annisa yg vaginanya masih tersumpal kontol.

Tidak mempedulikannya bencong itu tetap mengobel anus Annisa. Ia tuangkan lagi pelumas ia kobel kembali lalu ia tusuk perlahan memakai jemarinya.

Nampak 1 jarinya perlahan masuk ke lobang pembuangan wanita cantik itu. Didiamkan sebentar sebelum ia tarik lalu ia masukkan kembali.



"Mmmphh aahhhh" desis Annisa merintih seperti kesakitan



Seperti tak mau menunggu terlalu lama si bencong kembali memasukkan jarinya yg lain sehingga saat ini ada 2 jari rebenam di anus Annisa.



"Ouuuhhhhh kak.. ssshhh" rintih Annisa kembali merasakan sensasi yang belum pernah ia temui



"Ya elah ni anak tadi meringis sekarang mendesah. Enak ya? Wkwk" kata si bencong mulai menggerakkan 2 jarinya bermain di dalam anus Annisa

"Iyahh kak mulai enak sshhh. Kalau pake kontol bakalan lebih enak gak ya kak" desis Annisa bertanya. Sakit yg td ia derita sudah hilang langsung tergantikan oleh rasa ingin mencoba hal baru



"Gak tau. Ni kita coba ya" balas si bencong.

Ia lalu mulai memaju mundurkan kontolnya di dalam vagina Annisa yg membuat Annisa merem melek keenakan.



"Sshhhh Aaahhhh enakkkk mmmmppphhh"



*Plooop*

Setelah mendorong penisnya hingga mentok bencong itu dgn cepat mengeluarkan kontolnya sehingga menimbulkan suara.

Dengan cepat pula ia mengarahkan kontolnya yg sangat basah berlumuran lendir cinta ke arah anus Annisa lalu mulai menekannya masuk..



"Ouuuuhhhhhhhhhh kak..... mmmpppphhhh"

*Blessh*

Kontol yg lumayan besar itu akhirnya berhasil memperawani anus Annisa.

"Uhhhh lu harusnya bangga karena gue yg perawani bool lu. Sebenarnya aku gak Sudi maen ma cewe.. ouh tp gue akui lubang memek sama lubang bool lu Mayan juga sich" kata si bencong merasakan jepitan dinding anus Annisa mencekik kontolnya.



"Sssshhh ahhhh aaaahhhhh kakkk ssssshhhg" desah Annisa ketika si bencong mulai memompa kontolnya keluar masuk

*Splokk splokkk splokkk*



Selama 5 menit penis si bencong menggempur liang anus Annisa, anehnya sodokan pada anus Annisa tutur membuat vaginanya banjir. Lelehan lendir kenikmatan merembes mengalir keluar dari sarangnya.



"Dah ah.. lu yg enak gue kagak.. uuuh." Kata si bencong menarik keluar kontolnya dari anus Annisa

"Ouhhhhhhhh" Annisa mendesis saat batang itu lepas dari anusnya



"Yok kita ke rencana awal. Pake memek mu yg murahan itu utk menyedot sperma lelaki jantan" ucap si bencong.

"Iyaahh kakak" jawab annisa

"Sekarang lu rapiin dulu tu hijab terus berjongkok" ujar si bencong menyuruh Annisa



Lantas Annisa segera membenarkan posisi hijabnya. Ia buka dahulu sehingga menampakkan rambut hitam lebatnya yg ia ikat lalu ia pakai ulang hijabnya.



"Uuh cakep bener neng Annisa" tiba-tiba Parjo sudah disitu langsung memuji kecantikan Annisa sambil meremas payudara nya

"Eh masss.. td kemana aja mass?? Sshhh" tanya Annisa menikmati remasan tangan Parjo di payudaranya

"Kesana. Ketempat temanlu. Memastikan keselamatannya. Kekeke. Jgn khawatir selama neng patuh teman neng gak kenapa napa" kata Parjo terus meremasi Annisa

"Oi Parjo ganggu aja lu." Kata si bencong ke Parjo

"Dah.. sekarang jongkok lu" kata si bencong ke Annisa

Annisa pun langsung berjongkok. Dari bawah ia melihat ke arah Parjo dan si bencong yg berdiri di depannya.

"Ternyata kakak bencong ni badannya lebih kekar drpd mas Parjo. Malah ototnya keliatan loh" batin Annisa memperhatikan si bencong dan Parjo bersamaan



Si bencong berjalan mengitari Annisa lalu tiba-tiba ia menyelipkan tangannya ke paha bawah Annisa lalu mulai mengangkat nya.

"Ehh kak kok di gendong kak? Ouuuuhhhh" Tanya Annisa keheranan lalu mendesah kaget karena anusnya kembali di masukin kontol.

"Biar gue bantu lu" jawab si bencong santai.

"Malu kak.. aku malu" ucap Annisa. Ntah darimana bencong itu mendapat kekuatannya. Ia dengan mudah mengendong Annisa dan membawanya keliling lapangan Saday*na.

mereka terus berjalan hingga ia melihat ada seorang pengamen yg sedang menghitung hasil ngamennya. ia pun mendekat.

"Kak... aku bisa jalan sendiri" ucap annisa lirih.

"Udah diam aja" balas si bencong



"Bang oo bang..." panggil si bencong ke pengamen itu.

Saat menoleh, pengamen itu kaget sampai uang logam yg sedang ia hitung jatuh dari tangannya. Ia melihat pemandangan langka dimana seorang wanita cantik mengenakan hijab namun bertelanjang badan sedang di gendong oleh bencong dgn bibir merah dan berdandanan menor.

"Eh.. eh mau apa kalian?" Tanya pengamen itu

"Namanya siapa bang? Aku mau nawarin cewe ini ke Abang. Mau kagak?" Kata si bencong sambil mendekatkan Annisa ke si pengamen.

"A-aku Andi. Serius kak?" Sahut Andi menjawab seakan tidak percaya

"Cius lah masa kagak. Abang boleh pake betina ini asal nanti kalo udah nembak sperma nya Abang aku minum" kata si bencong lagi.

"Maksudnya kakak mau sepong kontolnya aku gitu?" Tanya pengamen yg bernama Andi itu lagi

"Kagak perlu aku sepong kontol elu bang. Maksudku sperma yg nanti lu buang di betina ini itu jd hak milik aku. Mau aku apain terserah gitu" balas si bencong

"Oh gitu kak. Iya aku mau. Gratis kan?"

"Iya gratis"

"Kapan lagi dapat kesempatan ngentot cewe cantik gratis hahaha" ucap Andi langsung merebut Annisa dari si bencong

Ia melorotkan celananya hingga terpampang lah kontolnya yg tidak terlalu panjang namun memiliki diameter cukup besar.

Dengan lincah Andi mulai mencumbui Annisa yang hanya bisa pasrah. Seluruh tubuhnya diciumin tanpa ada bagian tersisa.

"Harum juga wangi mu kak. Bikin tambah sange" katanya

Lalu tangannya meremas bongkahan daging kenyal di dada Annisa.

"Ssshhhh masss" desis Annisa



"Gile ya cewe secantik kakak bisa jadi budak bencong " ucap Andi terus meremas lalu menghisap puting payudaraku.



"Hmmmpppp aaahhhhh Akku bukan budak nya mass.. shhhhh" desah Annisa mencoba memberi jawaban



"Yah aku gak peduli sih. Yg penting bisa dapat memek gratis." Ucap Andi mengarahkan kontolnya ke liang kawin Annisa.



*Blesssh*

Dengan 1 dorongan kontol Andi berhasil masuk seutuhnya.



"Anjingg bisa-bisanya memek lu masih jepit gini kak.. kirain dah longgar" ucap Andi merasakan sempitnya vagina Annisa



"Ouuuhhh masss.. memek aku masih enakk kan... belum longgar ouhhhh" jawab Annisa mendesah nikmat



Andi dengan cepat dan kuat mengentot vagina Annisa dengan gaya misionaris dimana Annisa ia baringkan disebuah sarung bekas.





"Aah ahh huuggh jepitan memekmu terasa bgt. Bisa kecanduan aku. Nanti kapan2 boleh pake lagi kan? Hegggh" ucap Andi



"Aaaahhhh iyaaahhhh aaahhhhh sodok teruss masss... enakkk masss... memekk ku enak disodok kontolnya mass Andi. Kapan mass mauu silahkan mas pake memekku masss ahhh" desah Annisa meracau



10 menit berlalu. Andi sepertinya mencapai puncaknya

"Ooggghh aku keluarin di dalam memek sempit mu ya. Keluaarrrr!!!" Jerit Andi mencapai klimaksnya



*Crotttt crotttt* .



5x semburan sperma mengisi rahim Annisa. Setelah menuntaskan semburannya Andi mencabut kontolnya dari vagina Annisa.

Bersamaan dengan itu Annisa yg hampir mencapai orgasmenya malah kentang. Mukanya tampak kesal ke Andi.



"Hahaha lemah lu bet.. betinanya belum nembak lu udah nembak aja. Banyak belajar sex sana hahaha" tawa si bencong mendekati Annisa yg masih berbaring.

Ia renggangkan kaki Annisa lalu menjamah vaginanya yg berisikan sperma Andi.

Ia masukkan 2 jarinya mengorek kedalam lalu menghisap dengan mulutnya.

"Anjayy dikit bgt sperma lu njing.. pasti sering ngocok kau ni.. dah ah.. ayo kita pergi" nampak si bencong kesal karena hanya bisa meminum sedikit sperma Andi dari vagina Annisa.



"Mau di gendong lagi atau jalan sendiri??" Tanya si bencong masih dengan muka bete

" Nisa Jalan aja kak.. plisss" jawab Annisa memelas.



Kembali mereka berjalan menyusuri lapangan Saday*na yang begitu luas. Annisa mengekori kemana si bencong berjalan. Sesampainya kedekat pintu masuk Annisa tampak kaget melihat seseorang. Orang itu adalah pak kifli, pemulung yg biasa mengambil sampah di kantornya.



Semoga dia tidak mengenaliku. Begitu kira2 doa yg di panjatkan Annisa. Bisa berbahaya jika ia melihatku lalu mengatakan ini ke siapa-siapa.



"Halo pak.. siapa nama nya?" Tanya si bencong

Pak kifli atau si pemulung tidak menjawab.

"Aku tanya sekali lagi. Namanya siapa pak?" Ya udah kalo ga mau jawab gak boleh entotin betina yg ku bawa"

Annisa pun menunjukkan muka ke pak kifli.

Pak kifiki memandang wajah Annisa seperti berusaha mengenalinya karena dipikirannya, wanita yg ada didepannya sekarang tampak tidak asing.

"Saya boleh entot gratis cewe cakep ini?" Tanya kifli ke bencong

"Gak gratis. Ada bayarannya. Bayar dengan pejuh mu!* jawab bencong sambil menambah penjelasan



"Hahaha ayo sini mbak." Pak kifli memanggilku mendekatinya

Tampaknya ia sudah sangat bergairah. Kontolnya sudah sangat tegang siap dimasukkan ke sarangnya.

"Kayak pernah liat kamu. Dimana ya? " ucap pak kifli memegang pipi Annisa sambil mengingat ingat

"Mungkin perasaan bapak aja pak. Saya tidak pernah melihat bapak" jawab Annisa bohong.

Karena Annisa khawatir pak kifli akan mengenalinya, ia berinisiatif utk langsung memegang kontol pak kifli, memutar balik badannya lalu dengan membelakanginya penis itu diarahkan masuk ke vagina sempitnya.

"Ssssshhhh. aaahhhhhh" Annisa langsung mendesah. Ini adalah penis ke 4 nya hari ini.



"Aahhhh dasar lonte gak di minta malah dimasukin sendiri. Ahhh" desah pak kifli karena didepannya Annisa sedang memaju mundurkan pinggulnya



"Ouuuhhhh aaahhhh bapakk yg mulai duluan.. kan kontolnya bapakk udah tegang jadi.. Jadii aahhhh ahhhhh" kata Annisa terpotong saat pak kifli dengan bringasnya ikut memompa batang penisnya dengan cepat

"Jadi apa hah?" Tanya nya lagi

"Ssshhh Jadii bikiin aku penasaran pakkk.. makanya langsung aku masukin ajahhh aaaahhh hmpppp" jawab Annisa kembali berbohong.

"Oh gitu to.. yowes dah.. yg penting memekmu enak. Jd gak masalah." Kata nya lagi .

"Ouuhhh iyahh pak.. kontol bapakk jg enak.. bikin memekk aku banjirr" desah Annisa kenikmatan.



10 menit sudah mereka kawin. Pemulung tua yg biasanya hanya bisa ngiler melihat wanita2 cantik di kantor Annisa kali ini bisa menyetubuhi salah satu yg paling cantik di kantor itu.

"Aahhhh pak .. sodok yg kencang pakk. Aahhhh. Bikin aku keluar pakkk aahhhh ouhhhh" desah Annisa memburu



"Ahh iya.. bapak kuatin ya genjotannya uhhh gini kan? Uhhh" balas pak kifli mencengkram pinggul Annisa lalu memperkuat sodokannya. Secara tidak sadar, hal itu juga membuat pak kifli makin keenakan. Nafas dan desahannya ikut memburu



"Iyaahh pakkk. Aaahhh benar kayak gini ahhhhh.. berasa mentok di memek akuh pak... ahhhhh ahhhh" desah Annisa memejam seperti ada yg akan keluar dari dalam rahimnya



*plokkk splokkkkk splokkkk*



"Aaahhh pakk.. aku mau nyampe... dikit lagi pak... sodok terus memek aku pakk.. aahhhh yahhhh ahhhh!"

Desah Annisa yg memejam sambil menggigit bibir bawahnya begitu menikmati



"Houhhh houhhhhh Iyah keluarin aja. Bapak jg mau nyampe. Ayo bareng.. houhhhh" timpal pak kifli semakin terlarut dalam birahinya



" ouhhhhhh pak enaakk.. ahhhhh ahhhh terusss pak.. pejuhin memek aku pak.. ahh keluarin pak. Ahhhhhhh!" Pekik Annisa menggelinjang. Vaginanya kembali menyemprotkan cairan cinta yg membanjiri liang kawinnya.

Pak kifli secepat kilat menarik keluar penisnya hingga cairan cinta Annisa menyemprot keluar. Sambil mengocok sendiri kontolnya dengan pak kifli buruburu menuju muka Annisa yg sedang memejam merasakan puncak kenikmatannya. Mulutnya yg menganga menjadi sasaran empuk.



"Terima pejuh bapak. Aggghhhh!"

*Crottt crottt crotttttt*

Pak kifli memuntahkan spermanya di mulut Annisa yg membuka paska orgasmenya. Ia terus mengurut batang penisnya sampai tidak ada semburan yg tersisa.

Annisa terus membuka mulutnya. Ia merasa cairan hangat yg lengket memenuhi rongga mulutnya. Rasanya teramat amis namun memiliki cita rasa keunikannya sendiri yg membuat akhwat tersebut ingin menelannya. Namun ia buru-buru membatalkan niatnya karena mengingat keinginan si bencong. Ia pun menahan sperma itu tetap d mulutnya lalu segera bangkit melangkah menuju si bencong.

"Hhmmm hmmpp" ujar Annisa tidak jelas karena tidak bisa membuka mulutnya utk berbicara.

Si bencong yg mengetahui adanya sperma di mulut Annisa langsung mencaplok mulut Annisa. Lidahnya menyeruak masuk mengambil apa yg menjadi haknya. Sementara Annisa dengan sukarela menyerahkan sperma pak kifli yg ada d mulutnya, malah dengan lidahnya ia membantu si bencong dengan ikut mendorong sperma tsb mengalir ke mulut si bencong.

"Slerpppp enak.. gurih.. beda sama sperma pengamen tadi" kata si bencong sambil menyeka sela bibirnya yg basah menggunakan lengan nya.

Pak kifli yg telah menuntaskan birahinya ikut mendekat.

"Makasih mbak bikin bapak enak. Memeknya mbak juara. Baru kali ini bapak ngecrot begitu banyak" ucapnya mengecup pipi Annisa.

"Ehh Iyah pak terima kasih kembali" ucap Annisa malu. Ia tersipu akan pujian dari pemulung dekil itu.

"Kalo gitu kami lanjut ya pak bye" kata si bencong menarik tangan Annisa utk melanjutkan perjalanan.

*Plakk*

"Auuhhhh" desis Annisa tiba-tiba menerima tamparan perpisahan dari pak kifli di pantatnya. Bukannya marah, ia malah membalasnya dengan melayangkan sebuah senyuman manis.



Skip



"Oi neng. Siapa tadi nama kamu? Lupa ai." Tanya si bencong sambil berjalan

"Annisa kak. Annisa Febrianti" jawab Annisa

"Ai mau tanya. Jawab jujur ya." Katanya

"He'em iya kak" jawab Annisa

Enak dientot??" Tanya nya kembali

Annisa terdiam sejenak, dari raut mukanya nampak ia bingung akan menjawab apa. Di satu sisi, dirinya yg sekarang hanyalah untuk membantu temannya. Ia sangat membenci perselingkuhan dan perzinahan. dalam suatu kasus di kantornya, salah satu temannya yg sudah beristri selingkuh. Perselingkuhan itu juga terbongkar Karena kemampuan analisis yg annisa miliki. Karena masih menghormati temannya itu, dengan amat tegas ia memarahi orang itu, mengajaknya utk kembali ke istrinya dan segera bertaubat. Seperti itu lah Annisa.

Namun apakah yg terjadi saat ini murni karena ingin menolong temannya atau ia baru menyadari sisi lain dirinya sendiri? Sisi binal yang membuatnya ingin terus dipuasin oleh pejantan tangguh. Ia semakin bingung sampai tanpa sadar kedua tangannya terangkat memegang pipinya sendiri.

"Suka kak.. Khusus malam ini Nisa suka kak" jawabnya mengingat betapa penis parjo dan pak kifli berhasil membuatnya merasakan nikmat duniawi.

Saat itu Annisa sudah memutuskan. Sampai bisa menyelamatkan rani, ia nikmati aja apa yg akan terjadi padanya.

"Daripada terus menyangkal dan membuat diriku stres sendiri. Apa salahnya mencoba menikmati kan? Iya.. sampai aku bisa selamatin Rani!" Tegasnya dalam hati



Si bencong tiba-tiba sudah berdiri didepan Annisa. Ia mengeluarkan penisnya dari dalam rok yg ia kenakan.

"Aku mau coba make memekmu jg. Ayok ngentot" kata si bencong

"Eh... ngentot kak? Tapi...." ucapan Annisa terpotong



"Tapi aku bencong? Jg gak suka sama memek? Ya emang gak suka. Tp aku penasaran aja sama memekmu. Mau kubandingkan sama anus pria lain, enakan lobang mana." Kata si bencong semakin mendekat hingga dadanya yg masih tertutupi tengtop tipis menyentuh daging kenyal Annisa



Tanpa menunggu jawaban dari Annisa, ia mengangkat kaki kanan Annisa lalu menuntun penisnya yg sudah tegak masuk ke dalam lubang kenikmatan Annisa.



*Blessh!*



Penis milik si bencong memang tidaklah sepanjang, sebesar, dan seperkasa milik Parjo tapi batang haram itu tetap membuat vagina sempit milik Annisa kembali merenggang.



"Shhhhhh kak... udah masuk ajah kakak hmpppp" desah Annisa melirik kebawah melihat penetrasi yg dilakukan si bencong.



"Hengkkk.. hmmm jadi gini rasanya.. tadi udah pernah masukin sih tp memekmu masih menjepit. Sebelum sama Parjo jarang dipake ya?" Tanya si bencong.

"Aaahhhh iyaah kak... sebelumnya cumah sama suami Nisa ajah hmppp" balas Annisa sambil mendesah nikmat.

Ukurannya yg tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar membuat akhwat ternoda itu kembali merasakan kenikmatan. Ukurannya seperti pas di vagina Annisa.



"Hmmpphh Baru jadi lacur tohh pantas memeknya njepit gini. Ntar melar sendiri. Rasanya jd keg rasa anus juga.. uhhh" kata si bencong dengan muka sok.

"Hmpphhhh iyahh kak. Kalo sering di entot pasti melar memekku kak..ahhhhh" jawab Annisa terus mendesah

"Kapan-kapan ai boleh icip bojomu ya" kata si bencong yg penasaran dengan suami yg annisa miliki

"Aahhhh kakak... cari yg lain ajah ya.. mas Farhan milik Nisa seorang aaahhh ouhhhhh" jawab Annisa dengan mata merem melek terus mendesah disetiap dorongan yg dilakukan penis si bencong

"Ooo namanya Farhan. Pasti ganteng ya makanya lu mau sama dia? Ughhh" tanya si bencong berimajinasi rupa suaminya annisa. Muncul sosok lelaki tampan dengan badan kekar di pikirannya yg membuat Perlahan-lahan dari selangkangannya, ia merasa penisnya sudah mencapai batasnya dan akan memuntahkan isi nya.

"Hugghh udah mau keluar aku neng.. uhhh nitip dulu spermanya di memekmu nanti serahin ke suamimu ya..." ucap si bencong makin mengencangkan tempo

"Ahhhh masa utk suami ku kak?? Harusnya sperma itu dari laki-laki untuk wanitanya kak ahhhhh bukan laki-laki ke laki-laki ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!"

*Crrrrrtttt ccrrrrrttt!*

Tiba-tiba tubuh Annisa mengejang menandakan dirinya mencapai orgasme. Si bencong yg mengetahui itu terus mempercepat sodokannya sehingga ketika penisnya ditusuk dalam, rahim Annisa yg sudah berisi cairan cinta yg sudah meledak td seakan tertahan untuk menyemprot.

*Spretttt*

Ketika penis itu ditarik untuk di majukan lagi, menyembur sedikit cairan cinta Annisa. Ketika penisnya ia mentokkan lg, semprotan itu tertahan, ketika di tarik lagi, semprotan dari vagina Annisa muncul kembali. Sampai akhirnya penis si bencong berkedut lalu menyemprotkan spermanya.



"Nitip ya neng. Uuuhhhhhhhh!" Jerit si bencong mendapati dirinya mencapai puncaknya



" ouhhhh iyaaaah kak... ouuhhhhh aaahhhhh" balas Annisa kembali memejam merasa vaginanya kembali menjadi tempat pembuangan sperma dari pejantan yg tersesat



Tidak lama berselang, tanpa disadari dari arah belakang Annisa datang seorang bapak-bapak berusia 60an tahun mendekat. Rambutnya sudah memutih dengan keriput disekujur kulitnya yg hitam. Ia memakai kemeja berlengan pendek dengan sarung menutupi kejantanannya.



"Asik ya malam gini memadu cinta di tempat umum??" Tanya bapak tua yg mengagetkan Annisa dan si bencong. Secara bersamaan mereka langsung melihat ke arah bapak tua itu.

"Ngapain kesini kek? Bukannya tidur dirumah malah keluyuran" kata si bencong bertanya balik.

"Boleh bapak pake mbak nya ini nduk?? Dah lama bapak gak tahan. Makanya malam ini bapak nyari lonte dimari" jawabnya

"Oh gitu. Ntar kek" jawab si bencong. Ia pun menarik keluar penisnya dari dalam vagina Annisa. Kaki Annisa yg td ia angkat kembali d turunkan.

"Dah.. sekarang neng yg laksanakan tugasnya" kata si bencong sambil menunjuk ke arah bapak tua tsb.

Annisa yg paham maksud dari perkataan si bencong langsung mendekati bapak tua tsb. Dengan lihai ia membuka ikatan sarung yg dipakai, ia pelorotkan hingga terpampang lah sebuah batang yg meskipun belum menegang, tp ukurannya sudah besar.

"Nama kamu siapa ndukk??" Tanya bapak tua itu sambil tangannya mengelusi kepala Annisa yg masih terbalut hijab.

Annisa yg sempat terdiam sejenak melihat penis jumbo milik bapak tua itu menatap ke atas.

"An.. Annisa pak.." jawab Annisa singkat.

Dalam dirinya ia masih tidak menyangka, bapak tua seperti ini memiliki penis yg besar.

"Belum tegang aja udah sebesar ini apalagi kalo tegang ya?? Penasaran sebesar apa deh.." batinnya bertanya sambil menengguk ludah.



Si bencong yg sudah menumpahkan spermanya sedikit menjauh. Ia menyalakan sebatang rokok lalu menghirupnya santai.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd