Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Annisa Febrianti (No Sara)

Annisanya dipakai Parjo sampai subuh dulu baru kasih tau tentang Rani dimana ..., namun itu cuma tipuan untuk membuat Annisa jadi budak sexnya kelompok Parjo dulu sebelum Annisa dikasih tau Rani dimana dan sedang apa dengan teman lakinya Parjo, dan Rani dilain tempat juga digarap habis - habisan sampai lemas dan di lecehkan sampai jadi budak juga, setelah itu baru Annisa dan Rani ditemukan berdua dalam satu ruangan sambil digarap masing2 laki2 lainnya dalam keadaan mata tertutup sambil Annisa dan Rani di entot dari belakang mereka berdua dihadapkan untuk saling berciuman dengan penuh nafsu birahi dengan keadaan mereka tidak sadar saling berciuman sesama sahabat saat mereka asyik dientot dan berciuman itulah ikat tutup mata mereka berdua dilepas ....
 
PART 4



Pukul 23.00
Malam ini sangat cerah. Dilangit tidak ada awan yg kelihatan, bulan bersinar terang, bintang2 berkilauan, bunyi jangkrik terdengar merdu di seantero kota ini. Tapi malam yg indah ini tidak mewakili hati Farhan yg sedang khawatir terhadap istri cantiknya, Annisa yang tak kunjung pulang. Tidak biasanya istrinya pulang selarut ini, pernahpun pasti ia akan memberikan kabar terlebih dahulu. Ia tampak gusar dan hanya menonton pertandingan sepak bola yang sedang tayang di salah satu tv swasta.
"Umi sayang lagi apa? Kok telepon dan pesan Abi gak di respon? Mungkin sedang dijalan. Mungkin juga malam ini umi tidur di tempat Rani ya?. Daripada ia pulang tengah malam. Kan bahaya" ucapnya berusaha menenangkan pikirannya




Disuatu tempat di lapangan Saday*na


*Plokk plokk plok plok*

Terdengar bunyi yang jarang terdengar ditempat umum, bunyi dari benturan antara kulit selangkangan dan kulit pantat dari 2 insan yang berbeda.

"Ahhhhh aaaaahhhh ouughgghh yahhhh"

Terdengar juga bunyi desahan sexy dari seorang betina. Terlihat matanya memejam menahan gempuran dari sebuah batang hitam panjang berukuran sekitar 20cm diameter 5 cm yang tampak keluar masuk liang senggamanya. Batang itu tampak kilat terolesi cairan cinta dari betinanya.
"Enak lontee?!" Tanya sang pejantan
"En... ouhhh e-nakk.. terushhh sodok yg kencang.. a-aku mau sampee" balas betinanya. Kepalanya sedikit mendongak ke atas, jilbabnya sudah terbuka, rambutnya yg terurai sedang mengejang efek dari tarikan pada rambut belakangnya. Ia sedang disetubuhi dengan gaya dogy style, gaya hewan khususnya anjing kawin.

"Aahhhhh yaahhh oouuuhh hmmmpp aahhh"
Desahanya menguat diambang klimaksnya.
*Plakk*
sebuah tamparan mendarat di bongkahan pantat si betina. Kulitnya yg putih tampak kemerahan akibat beberapa tamparan yg telah mendarat sebelumnya.
"Ouuhhh" ia kembali mendesah.

"Akuuh keluar ouuuuhh" tubuhnya mengejang mendapati orgasmenya yg ke 2x malam ini.
Tidak mempedulikan betinanya, si pejantan yg belum mendapatkan kepuasan tetap menggenjot kencang vaginanya yang masih dilanda orgasme.

"Hahh siapa suruh keluar lagi hahhh?!" Ucap si pejantan.
"Terima hukumanmu lonte!!!" Lanjutnya
" aahhh aahhhhh tungguu.. jangan di sodok dulu ahhhh" jawab si betina merasakan ngilu pada vaginanya.
Sang pejantan tetap tidak memperdulikannya. Ia tetap menyodokkan penisnya sekuat tenaga dan sekencang mungkin ke dalam vagina betinanya. Tusukannya yang kuat membuat tubuh betinanya maju mundur. Kedua payudaranya terayun kedepan kebelakang.

"Aaahhh aaahhhh sshhhh auuhhh"
Si betina yg merasakan ngilu dan nikmat secara bersamaan hanya bisa mendesah dengan mata merem melek dan mulut nya yg terbuka.
Tidak butuh waktu lama si pejantan terlihat akan ikut menuntaskan birahinya. Sodokannya yg kencang ia dipercepat lagi sampai bunyi hantaman antara selangkangannya dan pantat si betina terdengar nyaring kesekitarnya
Penisnya sudah terasa berkedut kedut. Ia terus melakukan genjotannya sampai akhirnya semburan yg dinantikan terjadi.

*Crott... crott.... crottt...crottt*

Penisnya mengeluarkan 4 semburan sperma langsung kedalam rahim vagina betinanya.
"Hmppp Penuh memekku ouuuhhh" ucap si betina merasakan hangatnya sperma si pejantan yg telah bersarang di rahimnya.
"Enak x memek kau lonte.. sekali aja mana cukup. Tp daya tahanku cuma segini. Sialan" umpat si pejantan yang sebenarnya masih ingin lanjut ronde ke 2.
Penisnya masih bersarang. Ia sengaja tidak buru-buru mengeluarkannya karena diposisi saat ini pun, dinding vagina betinanya masih memberikan jepitan nikmat ke penisnya.
5 menit berlalu hingga akhirnya penis besar itu keluar dari vagina betinanya dalam keadaan mengkerut kecil.

Mukanya bersinar sangat puas. Si pejantan langsung menyenderkan badannya ke pohon utk istirahat. Sementara si betinanya berusaha bangun duduk kembali sudah membetulkan posisinya, dalam posisi ikut duduk menyender ke pohon juga. Dari vaginanya terlihat lelehan sperma putih kental merembes keluar. Ia terlihat masih lemas, tampak dari matanya yang masih sayu dan napasnya yg ngos-ngosan.
"Kamu sudah puas kan memakaiku?" ucap si betina dengan suaranya yg masih lemas.
"Iya. Terima kasih" ucap si pejantan menjawab pertanyaan betinanya. Sejujurnya ia kaget menerima ucapan terima kasih dari seseorang yg telah memakai tubuhnya.
Bibirnya sedikit tersenyum.
"Iya..." balasnya sambil memalingkan muka menghindari kontak mata dari pejantanya.
lalu mengambil tas lalu mengeluarkan hp nya tetapi tidak ada pesan atau panggilan terbaru, ia tidak menemukan yg ia cari.
"Mungkin dia sudah pulang. Baguslah.." ucapnya dalam hati seraya mengumpulkan tenaga untuk berdiri.
Ia pun mengambil pakaiannya yg berserakan di tanah. Kaos lengan panjang ia pakai kembali. Celana dalam dan Celana panjangnya yg td dilepas jg sudah ia pasang kembali. Tp bh nya yg td dilepas tidak dapat ia temukan sehingga saat ini ia tidak memakai apa-apa dibalik kaosnya. Payudaranya yg berlemak tampak jelas dengan puting hitam yg nyeplak dari kaos warna putihnya.
"Biarlah. Mendingan gini daripada gak pake baju sama sekali" ucapnya dalam hati.
Ia tampak terdiam sesaat seperti memikirkan sesuatu. "Sebaiknya aku telepon saja utk memastikan. Jgn sampe dia khawatir dan malah menungguku disni. Aku gak mau Annisa kenapa-kenapa" ucap Rani, si betina.



mulustrasi Rani


Rani kemudian berjalan menjauhi pejantan yg telah memenuhi rahimnya, ia berencana balik ke bangku tempat ia duduk ketika tiba-tiba seseorang memegang bahunya.
Ia dengan sigap langsung mengarahkan pandangannya ke sebelah kanan.
"Jangan kesana dulu mba. Temanmu sedang asik tuh. Nanti malah ganggu" ucap pria tersebut.
Mata Rani yg tadi tampak sayu langsung membulat.
"Jangan macam-macam ya. Pergi sana!" Ucap Rani dengan lantang sambil mendorong lepas pegangan tangan pria itu dari bahunya.
Rani melanjutkan langkahnya menjauhi pria itu namun tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendengar "BAHAN CANDANYA KAMU" terlontar dari mulut pria tersebut.
Rani membalikan tubuhnya. Ia kaget mendengarnya.
Pria tersebut kali ini mendekat ke Rani. Rani yg tidak bisa berkata-kata hanya bisa memandangnya dengan takut.
"Sekarang ikuti saya kalo kamu dan temanmu gak mau kenapa napa" ucapnya yg membuat Rani semakin ketakutan. Meski takut ia tetap mencuri pandang ke arah bangku tempat Annisa tadi berada. Ia berusaha untuk tidak mempercayai ucapan pria tsb.
Tempat Annisa harusnya sedikit lagi bisa dilihat dari posisi Rani sekarang. Dengan beberapa langkah lagi, akhirnya Rani dapat melihat Annisa. Namun yg ia cari membuatnya syok. Secara refleks tangannya menutup mulutnya yg menganga.
"Apa yg telah kuperbuat. Maafin aku Annisa. Karenaku kamu jd celaka" Batin Rani menyesal. Air matanya membasahi pipinya. Ia melihat pemandangan yg tidak seharusnya terjadi andai ia tidak mengajak Annisa.


Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd