Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKU, AMBEYEN DAN ISTRIKU

Bimabet
======================================================
AKU, AMBEYEN DAN ISTRIKU - 05
===========================
===========================
Penulis : MashMelown
------------------------------------------------------Tersedak air liur membuat aku bangun dari tidur malamku. Aku mencoba duduk dan mengambil air mineral agar aku bisa melancarkan tenggorokan ku.
Setelah meletak kan kembali botol air mineral ke meja aku baru tersadar kalo di bawah ranjang ku sedang terbaring Nia dengan terbungkus selimut tebal. Ia tidur nyenyak sekali dengan bibir sedikit terbuka.
Kuraih ponsel ku, lalu ku chat istriku
S : suami
I : aku
====================
S : mamah sayang lagi apa ?
I : ayah,,,mamah lagi sedih nih
I : ayah gak ada di rumah sih
S : kan ayah lagi di rawat mamah sayank
S : mah ayah tiba tiba kangen emut nenen mamah nih. Kirim foto mah
I : ih ayah genit, bentar
I : ( gambar terkirim )


S : makasi mam,ayah jadi semangat buat besok operasi nih
I : iya sayank
S : ya udah met bobo ya
I : iya yah
S : muaaacchh
I : muaaacchhh juga
====================
Jam ponsel menunjukan pukul 20:56. Perut ku terasa keroncongan, aku mencari camilan untuk ku makan. Ketika aku mencari dengan membuat suara berisik, Nia terbangun.
"Mas nyari apa" ucapnya
"Aku lapar yank" kataku
"Oh ok bentar" ucap nia dengan membuka selimut dan kemudian terduduk di bawah sedang mencari sesuatu.
"Nih makan malam mas, sengaja aku pindahin ke kotak bekal aku" ucapnya sambil berdiri dan menyerahkan kotak makan yang ia bawa.
Aku memperhatikan pakaian nya, Nia memakai kaos lengan panjang warna coklat ketat dengan kerah membentuk huruh U sehingga belahan susu nya terlihat sekel.
Ia juga memakai short pants tipis seperti daleman yang sering dipakai penyanyi dangdut warna abu abu. Tak terlihat ada celana dalam di sana.
Aku kemudian menyantab makanan ku dengan lahab, Nia sibuk memainkan hp nya dengan posisi berdiri menghadap meja pasien . Ketika aku sudah selesai makan aku memberikan kotak padanya.
"Udah yank" kataku
Nia menerima kotak makan itu lalu memberikan segelas teh manis padaku.
"Abis itu ini ada obat dari perawat silahkan di minum" jelasnya
Aku mengambil obat kapsul lalu meminum nya dengan sisa teh manis di gelas.
Ku berikan gelas itu padanya lalu Nia memeluk ku sambil berkata
"Aku sayang kamu mas, maaf aku kecapek an jadi abis nyari makan aku trs tidur" katanya
"Iya sayank gapapa" kataku
Kami berciuman mesra di bibir, saling kulum dan bertukar liur seperti biasa. Setelah selesai aku meng kode Nia dengan menunjuk nenen milik nya, Nia paham langsung saja mengangkat buah dada nya ke atas dua duanya kemudian mendekatkan ke bibirku
Aku menyedot nenen nya sebelah kanan, jari ku memilin puting sebelah kiri, Nia mendesah manja tapi lirih.
Bergantian ku lakukan hal itu lalu menyudahi nya karena aku merasa kenyang.
"Uhhh mantab" kataku sambil mencium bibir nya
"Mas ihh aku terangsang gimana hayo" ungkapnya
"Ya udah ngentot di kamar mandi" kataku
"Gak mungkin mas, ruangan ini sudah terisi semua kok" jelas Nia
"Yang dekat kamar mandi di tempati kakek kakek terus yang jaga cowok mungkin cucu nya, sebelah kanan mas ini ada cowok masih remaja, yang nunggu bapak nya" jelas nia
"Waduh terus kalo aku mau keluarin sperma gimana" ucapku
"Aku blow job aja ya, sekarang ?" Tanya Nia
"Emmm nggak ah yank takut gak bisa nahan desah" kataku lirih
"Ya sudah mas tidur lagi besok kan musti operasi" kata Nia sambil memasuk kan kembali nenen montok nya ke dalam kaos.
"Kamu seksi gitu apa ndak bikin sebelah pada melotot" kataku
"Ya enggak lah kalo mau keluar dari sini aku pake jaket sama celana ini" jelas nya.
"Ya udah aku tidur deh" kataku
"Ok aku juga mo tidur mas, masih capek sumpah" katanya dengan kembali duduk dan berbaring lalu menarik selimut.
Aku melambai padanya kemudian menata bantal lanjut tidur lagi.
.
Suara kicau burung di langit membangunkan ku, ku cari ponsel milik ku untuk melihat jam berapa pagi ini.
Jam Hp menunjuk kan pukul 06:00, hasrat ingin pipis membuat aku ingin ke kamar mandi. Kuraih botol infus lalu mencoba turun dari ranjang pelan pelan karena aku tak mau membangunkan Nia.
Nia kulihat miring ke kanan menghadap ranjang sebelah, aku lalu ke kamar mandi dan menuntaskan pipis ku pagi ini.
Setelah cebok dan mengguyur air kencing dalam toilet aku kembali ke ranjang ku, Nia masih tertidur pulas.
Tiba tiba dari ranjang bapak nya Nia terdengar suara
"Nduk...Niaaa bangun nduk dah pagi" suara seorang ibu ibu
Aku mencoba membangunkan Nia dengan mencolek pantat nya yang terbungkus selimut
"Eh kenapa mas" kata nia dengan kaget
"Ibu kamu manggil" kataku
"Oh iya" kata Nia sambil duduk mencari celana kolor dan jaket. Setelah memakai nya ia beranjak pergi dengan mencium ku terlebih dahulu.
"Kamu berangkat kerja jam berapa?" Tanya ibu nya yang kudengar saat aku kembali berbaring
"Nia libur buk" ucap nia
"La mau nunggu sini atau pulang" tanya ibunya
"Di sini aja lah, ibu mau pulang kah?" Ucap Nia
"Tadinya ibu pengen pulang tapi kata bapak, bapak ga mau ibu tinggal" jelas ibunya
"Ya udah ibu mandi dulu biar seger mumpung kamar mandi masih kosong" jelas Nia
"Baik lah ibu mandi, kamu jagain bapak dulu" ucap ibunya.
Tak lama para petugas klining servis datang dengan lantang ia berkata
"Selamat pagi, mohon maaf alas tidur di bereskan ya kami mau membersihkan ruangan ini"
Nia muncul guna membereskan alas tidurnya setelah itu kembali ke ranjang bapak nya lalu membereskan alas tidur milik ibunya. Semua gorden di buka oleh petugas klining servis maka tampak lah jika ruangan ini sudah terisi dengan pasien.
Di depan ku persis ada kakek tua terbaring dengan ibu ibu mendampingi, di sebelahnya ada pria kisaran 30 tahun terbaring dengan satu wanita yang sedang tidur di kursi dengan kepala dan tangan di letak kan di ranjang. Sebelah nya lagi ada remaja terbaring dengan seorang bapak bapak menunggu, ketika mata kami beradu sang bapak melempar senyum padaku
Samping kamar mandi dan samping kiriku sesuai penjelasan Nia semalam.
Kulirik Nia yang sedang memijit kaki ayah nya, lalu kemudian 2 perawat masuk datang ke arah Nia lalu berkata
"Mbak yang nunggu bapak ini"
Nia mengangguk
"Pagi ini bapak harus menjalani rongsen, bapak di bangunkan ya" ucap perawat
Nia membangunkan bapak nya setelah bangun salah satu perawat mendekati ranjang di bagian kepala sang ayah, lalu membuka kait di bagian roda kemudian mendorong nya pergi.
"Mas aku temenin bapak dulu, nanti kalo ibu sudah selesai mandi bilang aja ke ruang rongsen ya" kata nia dengan cepat agar bisa menyusul bapak nya
Aku hanya mengangguk paham.
Tak lama sang ibu datang dengan kaget ia berkata
"Loh bapak ku dimana"
"Tenang bu bapak di bawa ke ruang rongsen" ucapku
"Oh barusan ya mas?" Katanya
"Iya bu" jawab ku
"Ya udah saya nyusul, nitip barang barang ya mas" ucap ibu nia
.
Para petugas klining kini datang dan membersihkan area ruangan ini ketika sampai pada wanita yang sedang tidur di kursi petugas itu mencoba membangunkan perlahan
"Mbak maaf mau kami bersih kan ruangan nya"
Kata petugas laki laki itu
Si wanita terkaget begitu juga yang sedang terbaring kemudia si wanita mencoba sadar dari bangun pagi nya lalu berjalan keluar dengan gontai.
Aku menatap nya dan bergumam
"Kayak lastri mantan ku sma dulu"
Semua penunggu pasien keluar ruangan dan petugas segera membersihkan ruangan ini.
Setelah selesai satu persatu penunggu pasien kembali ke posisi masing masing, sosok lastri belum terlihat oleh ku. Selang 5 menit Lastri muncul lalu aku menyapanya
"Lastrii...Las...."
Dia memutar kepala mencari arah suara yang memanggil nya
"Ehh kamu didi bukan sih" ucap nya
"Iyaaaa aku didi, apa kabar" kataku
"Baik, kamu kok di rawat sakit apa?" Tanya Lastri dengan mendekat ke arah ranjang ku
"Aku mau oprasi ambeyen" jelasku
"Ya ampun Did kamu kena ambeyen" katanya
"Iya stadium 3" jelasku
"Kamu nunggu siapa suami?" Tambah ku
"Bukan lah itu mas bayu" jelas nya.
"Kirain suami, tapi masak itu mas bayu? Sakit apa dia" tanyaku
"Mau oprasi juga sih tapi oprasi batu ginjal" jelasnya
"Mau operasi kapan?" Tambahnya
"Mungkin jam 1 hari ini" jelasku.
"Ya udah aku kembali ke mas bayu dulu" ucap nya sambil melambaikan tangan dan berlalu
Aku mengambil ponsel ku mencoba masuk grup wa alumni Sma ku. Kucari nomor Lastri di sana dan ketemu aku WA dia saat itu juga
====================
A : aku
L : lastri
====================
A : heh mantan ku
A : p
A : p
A : p
L : ishhhh didiiiiiiii
A : kamu kurus sekarang ya
L : iya kebanyakan mikir
A : tapi masih cantik kayak dulu
L : hmmmm mencium aroma rayu rayu nih
A : hahay sapa tau mau clbk
L : hissss ati ati kalo ngomong, yuk clbk yuk
A : bener?
L : hahaha gak lah gila kali aku dah nikah punya anak 2 kamu juga kan udah nikah
A : tapi kalo mau aku di ping ya
L : ihhhhh maunya
-----------------------------------------
Ku lihat Lastri di seberang sana sedang tersenyum menatap Hp lalu melihat ke arah ku dengan menjulurkan lidah tanda ejekan.
Aku membalas dengan seolah olah memberi ciuman padanya. Ia terlihat geleng geleng kepala.
Selang beberapa menit datang pengantar makanan pagi dan membagikan hidangan ke setiap pasien, aku menerima nya dan langsung menyantap nya karena lapar. Ku letak kan peralatan makan itu di kursi tunggu setelah ludes ku lahab.
Obat aku minum dan mengecek hp,
Suara roda ranjang yang di dorong membuat ku berpaling dari hp. Nia dan ibu nya terlihat masuk setelah ranjang nya di posisi kan di sebelah ku.
Nia melempar senyum nya. Aku pun membalas nya
Sesaat setelah gorden di tutup Nia dan Nia masuk ke ranjang ku seorang perawat laki laki datang menghampiri ranjang ku.
"Pak didi, hari ini jam 1 siang kan bapak menjalani operasi, ini pisau cukur harap di pakai untuk mencukur bulu bagian bawah ya" katanya sambil menyerah kan sebuah pisau cukur warna biru bergerigi.
Aku mengangguk lalu pria perawat itu pergi.
Aku dan Nia heran kok seperti ini ada cukur cukur bulu segala
"Aku cukurin ya mas" kata nia girang
"Boleh deh, dimana?" Kataku
"Di ranjang ini saja nanti di kasih alas tisu sama di lap sama tisu basah, mas ada kan tisu nya" jelas Nia
"Kalo ada yang tiba tiba masuk gimana" tanyaku
"Gak bakalan kan udah semua, klining servis udah, makanan udah abis itu kan sepi" jelas Nia
"Ya udah deh" kataku
.
Tanpa permisi Nia memelorot kan celana kolor dan sempak ku.
Dan dengan girang ia langsung mencium kontol ku
"Muuachhhh hai joni sayang" ucap nya setelah mencium kontol ku
Aku hanya geleng geleng kepala
Nia menata tisu di bawah buah zakar ku lalu mengusap kemaluan ku dan area yang ada bulu nya dengan tisu basah.
Nia kemudian mengambil sebatang sabun mandi lalu di usap kan ke semua area bulu kemaluan ku.
Dengan hati hati dan pelan pelan Nia mulai mencukur bulu kemaluan ku, perlahan kontol ku menegang dan maksimal
Nia tersenyum genit.
Setelah bersih dari bulu bulu Nia kembali mengusap kontol ku dengan tisu basah hingga bersih dari sisa sabun dan bulu bulu.
"Udah tuh udah gundul...hihi" katanya lirih
"Eh tapi kok masih tegang ya" bisik nya
"Aku emutin ya mas" pintanya lirih.
.
Kontol ku langsung di lahap Nia dengan penuh nafsu, aku sampai takut kalau kalau si ibu mengintip ulah anak nya
[ PLOGGHHHSS...PLOOOGGHHSSS...PLOGGGHSSS ]
Suara kuluman bibir nya di kontol ku terdengar ber irama. Aku menahan desah ku dengan menutup mulut ku pakai kedua telapak tangan ku
Nia semakin cepat me naik turunkan bibir nya di kontol ku, alhasil aku merasa akan crot.
Ku jambak mesra rambut nya ketika aku merasa akan keluar.
[ CROOTHHSS....CROOTS...CROOTT....CROOOTHH ]
Sperma ku pun keluar memenuhi rongga mulut Nia, kudengar ada suara tegukan dalam tenggorokan Nia. Ia menelan habis sperma ku lalu minum air mineral.
Selanjutnya ia kembali mengelap kontol ku dengan tisu basah.
"Udah ya mas" katanya
"Terima kasih sayank" ucap ku lirih
Nia memakai kan kembali celana dan sempak ku
Bulu bulu yang tercukur ia bereskan dan membuang nya ke tempat sampah
Hp ku berbunyi ada Notif WA dari Lastri
====================
L : istrimu montok ya kamu emang suka yang montok montok
A : hihihi
L : Abis ngapain hayo suara nya kedengeran loh
A : masak sih Las ?
L : nggak nggak becanda
A : hihihi
L : jadi ingat waktu dulu ih... aku jijik lihat bulu kemaluan mu terus aku cukur
A : kok tau aku cukur bulu kemaluan ?
L : tau lah perawat nya aja bilang nya kenceng gitu
A : oh iya ya
A : btw kamu gak kangen Kontol ku
L : hussshhh
..........................................
Terjeda 3 menit
..........................................
L : kangen lah, gedhe soalnya
A : ciyus ??
L : iyaahhhh. Udah ah ntar istrimu curiga daaahhhh
====================
Secara bersamaan Nia masuk dan aku meletak kan hp ku.
"Mas hari ini bapak boleh pulang, aku pasti kangen" jelas Nia
"Ya udah kirim nomor mu atau miscall aja nomor ku" ucap ku
Aku menyebutkan nomor ku dan Nia kulihat menyimpan nya.
Kantuk ku datang, mungkin pengaruh obat, akhirnya aku pamit untuk tidur.
.
[ GRREEKKK...GLUDAK ]
suara alat makan terdengar menabrak sandaran ranjang bagian bawah ku sehingga membuat ku terbangun.
"Maaf pak jadi kebangun, ini makan siang nya" jelas pengantar makanan
Aku menyadarkan diri untuk bisa duduk dari rasa kantuk ku.
Ku cek hp ku ada notif WA dari nomor asing
Saat ku buka ternyata nomor Nia yang belum aku save.
Nia menjelaskan bahwa jam 10:30 tadi ia dan keluarganya sudah meninggal kan RS. Aku merasa sedih, aku hanya membalas semoga bapak selalu sehat dan kita segera ketemu.
Tapi tak ada balasan lagi, akhirnya hp ku letak kan santapan aku makan.
Sebelum aku menghabiskan makanan ku Istri ku datang
"Asaalamualaiku ayah" sapanya sambil tersenyum
"Wa alaikum salam" jawab ku sambil memotong tempe rebus
"Ayah lagi makan ya, mau di suapin" katanya
"Nggak ah mah, ayah masih bisa kok" kataku
Istriku duduk setelah memasuk kan tas kedalam lemari pasien dan beberapa makanan
Setelah aku beres makan istriku meletak kan peralatan makan ke bawah ranjang.
Aku minta di ambil kan air minum saat sedang ku tenggak 2 orang perawat pria masuk setelah membuka gorden pembatas ranjang ku
"Yuk pak ke ruang operasi, jam nya di majukan ternyata" jelasnya
"Saya suntik alergi dulu ya pak" kata perawat satunya
Jarum suntik terasa menusuk kulit ku lalu ada rasa panas dalam kulit ku yang di suntik.
Selanjut nya ranjang ku di bawa ke ruang operasi, istriku berjalan mengiringi aku ke ruang operasi
Setelah sampai aku lihat istriku dilarang ikut, aku masuk ruangan untuk berganti baju operasi warna hijau.
Ranjang ku di dorong menuju ruang operasi
Kulihat ada lampu sorot dan meja operasi yang cuma separo.
Aku di suruh pindah ke meja tersebut.
Setelah itu aku di tata sedemikian rupa agar nyaman.
Tangan kanan ku di letak kan merentang dan di ganjal papan lalu di pasang alat tensi. Yang kiri di pasang alat detak nadi, kedua kaki ku di letak kan ter kangakang di alat penopang paha.
Selanjut nya aku di suruh duduk.
Datang dokter wanita yang tempo hari menjelaskan tentang bius lokal
"Pak nanti kalo sakit harap nunduk kebawah ya" katanya
Dan jlebbbbbb tusukan jarum di punggung bawah ku kurasakan sungguh sakit sampai aku di tahan sama perawat laki laki yang menata paha ku tadi
"Mmmmmmhhhhh" rasa sakit yang kutahan itu membuat ku mendesah kesatikan
"Sudah bapak tiduran sekarang" jelasnya setelah kurasakan ada yang menempel di area tadi.
Selang beberapa menit si dokter bertanya kondisi kaki ku apa bisa di gerak kan.
Aku mencoba menggerak kan kaki ku tapi aku tak merasakan apa apa aku panik dan berkata
"Kok kaki ku kayak gak ada ya dok"
"Berarti bius nya bekerja" ungkap nya
Selanjut nya aku merasa lemas tubuh ku menggigil, aku melihat beberapa orang di bawah kaki ku dengan baju operasi penutup kepala dan masker
"Dok pasien menggigil" kata seorang perawat
"Ok saya suntik lagi liwat infus" kata sang dokter bius
Selanjutnya mataku terasa berat dan akhir nya terpejam
 
=============================
AKU, AMBEYEN DAN ISTRIKU - 03
=============================
Penulis : MashMelown
---------------------------------------------------------------
"Makan siang nya bapak" ucap lirih seorang pengantar makanan yang sekaligus membangun kan ku dari tidur ku.
"Iyaaa... terima kasih" kataku sambil mencoba duduk di ranjang dan menerima hidangan siang.
Setelah ku letak kan di ranjang aku mengambil ponsel untuk mengecek notif dan jam, rupanya kini pukul 11:30 pantas makanan siang datang. Kulanjutkan menyantap hidangan dengan lahab. Setelah selesai aku meletak kan piring itu di kursi tunggu.
Ku minum juga obat dari perawat lalu bersandar di ranjang sambil online facebook.
[ kkkkrreeeekkkkkk ]
Suara korden terbuka, muncul dua sosok perawat
"Siang bapak, perkenalkan saya dokter anastesi alias dokter bius, saya yang akan membius bapak besok siang guna menjalankan operasi" jelasnya
Aku hanya mengangguk saja, setelah selesai menjelaskan mereka pergi tanpa menutup kembali kain gorden. Dongkol juga sih soalnya risih jika gorden terbuka. Aku mencoba menutup dengan turun dari ranjang. Tapi ketika akan menggeser pantat, ku lihat Nia datang dari pintu masuk, ia melempar senyum dan langsung menuju ke arah ranjang ku.
"Mau kemana mas?" Tanya Nia
"Ini mau nutup gorden, malu lah, soalnya pas ngadep pintu" jelas ku
"Oh biar aku aja, mas duduk gih" katanya
Nia menutup gorden dengan tangan kanan nya sekilas terlihat perutnya yang putih mungkin karena baju nya kekecilan jadi perut terlihat.
"Udah tuh, aku nitip tas ya mas" katanya sambil menaruh tas di bawah kaki ku
Nia menengok kondisi bapak nya lalu kembali ke ranjang ku lagi
"Bapak ku tidur, aku ngadem ah di sini" katanya
"Silahkan, kok udah pulang?" Tanyaku
"Iya aku ijin setengah hari mas buat nunggu bapak" jelasnya sambil duduk setelah meletak kan alat makan rumah sakit di bawah ranjang.
Nia lalu duduk menyilangkan kaki nya, paha mulus terlihat oleh ku. Aku menelan ludah, lalu agar aku tak gugup ku coba tanya dimana ia bekerja dan ia menjelaskan selanjutnya kami ngobrol kesana kemari hingga ke arah pribadi, ternyata dari intisari kita ngobrol, Nia berstatus janda kembang karena suaminya meninggal kecelakaan kerja setelah 2 minggu menikah, ku ucapkan maaf serta turut berduka ku padanya dan ia berkata tidak apa apa.
"Mas singel?" Tambahnya
"Aku udah punya istri sih" terang ku
"Ah kirain singel, kalo singel pasti kupacari. Mas ganteng sih" katanya
"Ah bisa aja kamu" imbuhku
"Suerrr, eh tapi kok aku belum lihat istri mas nunggu di sini?" Tanya dia
"Istriku sibuk, lagian aku juga belum di operasi. Jadi aku belum membutuhkan nya buat nungguin aku" jelasku.
"Oh gitu, kirain istri nya cuek" katanya
"Kamu ganti baju gih, bau!" Candaku
"Masak sih, wangi loh!" Katanya sambil mencium ketek nya
"Wangi sih wangi tapi bau asem tau kan ac nya sorot ke sini" kataku
"Iya juga sih, ya udah aku mandi ah. Mas mo tak mandiin sekalian gak?" Godanya
"Boleh aja tapi emang kamu mau mandiin aku" tanyaku serius
"Mau lah kan mas ganteng, Nia suka" jelasnya jujur
Aku terkejut mendengar nya tapi tak berkomentar sedikit pun.
Nia kemudian mengambil peralatan di ranjang bapak nya dengan perlahan lalu berpamitan padaku kalau ia mandi.
Aku yang masih tak percaya pernyataan nya hanya bisa bengong dan mencoba ambil minum.
10 menit kemudian Nia kembali ke ranjang ku dengan pakaian super ketat, legging hitam seperti agak transparan berbahan jersey dengan kaos hitam ketat bertuliskan i
2764.png
<3 sabah. Begitu kontras dengan kulit nya yang putih
"Emmmhhh seksi dan wangi sekarang" kataku
"Terima kasih" katanya sambil bertolak pinggang dan memutar badan
Nia meletak kan barang barangnya kembali ke ranjang bapak nya yang masih tertidur.
"Mas di situ ada sisir kah" tanya nya
"Gak bawa lah aku kan cowok gak pernah sisiran paling sisir jari" jelasku
Nia kembali ke ranjang ku lagi tapi kali ini ia duduk di bawah kaki kuku yang ku geser agar ia bisa duduk.
"Aku duduk sini ah biar bisa selonjoran" jelasnya sambil melonjorkan kaki nya, panjang kaki nya sampai di pinggulku.
Lalu kembali kami saling bercerita ngalor ngidul kesana kemari bahkan saling tertawa jika ada hal lucu. Punggung kaki ku tak sengaja menyentuh pantat nya
"Ih mulai nakal ya, colek colek pantat" katanya
"Nggak sengaja kali, niat colek aku pakai tangan lah" kataku.
"Emang mas berani?" Tantang nya
"Berani lah, wong pantat kamu semok kayak gitu. Mas aja pengen remes. Hahaha" kataku di selingi candaan
"Ntar tak bilang ke istri nya loh" godanya
"Ih kamu main nya ngadu" kataku.
"Bukan cuman colek sih aku bahkan ingin mencium mu" tambah ku
"Ishhhh.... mauuuu" katanya sembari memejamkan mata dan memanyunkan bibir.
[ccchhrupppss...crrrhurpss]
Bibir tanpa lipstik nya aku lahap langsung ketika mendapat ijin dari nya, kenyal kenyal basah yang kurasakan.
Kulanjutkan menjulurkan lidah ku agar ia juga melakukan itu. Bak pepatah lama berkata gayung bersambut, lidah kami saling lilit bertukar liur, entah reflek entah tersangsang Nia langsung memegangi kontol ku, kadang meremas kadang menggosok gosok kan telapak tangan nya.
Aku tak tinggal diam dalam posisi masih berciuman tangan ku meremasi kedua gundukan kenyal di dadanya
"Emmmhh....emmmhhh" desah nya lirih
Selang 15 menit ku sudahi ciuman mesum itu agar aku tau reaksi dia selanjutnya
"Ouhhhh... mashhh gak nyangka aku kamu cium loh" jelasnya sambil terengah engah
"Abis kamu gemesin" rayuku
"Kalo ada cctv gimana hayo" katanya sambil melihat atas
"Bodo amat lah yang penting mas puas cium kamu" kataku.
"Cuman cium doang?" Katanya
"Emang boleh yang lain?" Kejarku
"Hihihi takut ah ntar ada yang lihat" katanya manja
"Mas buah dadaku keras gak sih pas mas remas tadi?" Tambahnya
"Kenyal kok emang kenapa" tanyaku
"Aku sering di ejek temen katanya buah dadaku ini keras" jelasnya
"Temen mu cowok atau cewek yang bilang gitu?" Tanyaku
"Cewek sih tiap aku di bonceng dia, dia selalu bilang gini. Jangan nempelin buah dadamu di punggung ku sih keras tau, gitu" jelasnya
"Coba di buka!" Perintahku.
Ia langsung mengabulkan pinta ku, di angkatnya kaos ketat itu hingga terlihat bh warna hitam berenda, buah dada nya hampir tak muat di dalam cup bh itu.
"Mungkin bh mu ada busa nya terus buah dadamu sangat montok jadi terkesan keras" jelasku sambil meremasi susunya
"Ahhhh massshhhh" desahnya
Kusingkap saja bh sebelah kanan kebawah lalu ku pilin puting nya
"Auuuhhhhhh" desahnya
Lalu bergantian puting yang satunya. Nia bergoyang manja dengan kedua tangan masih memegangi kaosnya
"Boleh aku emut?" Pintaku
"Ouuhhh...iyaaaahhh" desahnya
Ketika aku akan menyucupi puting nya, bapak nya batuk sekencang kencang nya. Akibatnya kami salah tingkah. Nia langsung menutup kaos nya dan berlari ke ranjang bapak nya.
"Bapak gak papa" katanya panik di seberang ranjang ku
"Gak kok cuman kayak keselek aja" jelas bapak nya
"Minum pak ya" katanya
"Suster tolong kemari bapak saya batuk kok ada darah nya" katanya melalui interkom.
Aku menyingkap gorden pembatas ranjang ku agar ku bisa melihat mereka
"Udah di kasih minum" tanyaku
"Sudah kok" jelasnya sambil mengurut dada bapak nya. Tak lama perawat datang gorden ku di tutup perawat itu, aku hanya bisa mendengar bunyi klutak klatik di sebrang sana.
Aku kemudian berbaring dan rasa kantuk datang hingga akhirnya mataku terpejam.
.
.
[CCCHUUUUPPSSHH]
Sebuah ciuman bibir membangunkan ku, saat ku buka mataku aku terkejut. Rupanya Nia dengan sengaja mengecupku agar aku bangun
"Bangun mas udah sore, tak mandiin yuk" katanya lirih
"Serius kamu Nia?" Tanyaku.
Ia hanya mengangguk sambil tersenyum.
Aku duduk di ranjang, meminta minum dan ponsel pada Nia, aku melihat jam di ponsel menunjuk kan pukul 16:15 dan tak ada notif apa pun di ponsel ku.
Selanjut nya aku turun dari ranjang, Nia menggandeng tangan ku
"Alat mandi ku di dalam situ" tunjuk ku di lemari pasien
Sebelum melangkah ke kamar mandi aku bertanya pada Nia bagaimana kondisi ayah nya, ia menjelaskan kini ayah nya sedang tidur dan di jaga istrinya, istrinya atau ibu Nia sengaja ia panggil karena panik saat ayahnya batuk berdarah.
Langkah kami pelan menuju kamar mandi, di samping menahan debaran jantung yang kencang karena aku takut ada yang curiga.
Nia kulihat juga membawa peralatan mandi nya, setelah masuk kamar mandi Nia mengunci nya kemudian meletak kan botol infus di pengait baju.
Seolah menjadi istriku ia membuka pakaian yang menempel di badan ku.
"Mass... kok segede ini" katanya takjub melihat kontolku yang masih lunglai tapi dengan ukuran yang wah.
Aku hanya tersenyum, Nia mengambil shower
"Kalo kamu ntar basah gimana" bisik ku
"Oh iya aku lupa mas belum lepas baju" katanya lirih
Tak butuh waktu lama Nia pun menyusul telanjang bulat di depan ku, aku menelan ludah ketika melihat tubuh nya, meski perutnya buncit tapi pinggang nya membentuk lekukan bak gitar akustik, aku segera mencium nya karena nafsu sudah mengambil alih pikiranku.
Kami berpagutan mesra, saling raba saling remas.
Ciuman ku perlahan turun ke leher Nia, ia menahan sekuat tenaga agar tak mendesah.
Aku pun juga menjaga agar suara ciuman ku tak terdengar. Entah dapat ide dari mana Nia menyalakan keran air yang ada embernya sehingga ruangan kamar mandi ini jadi berisik karena kucuran air keran.
Bibir ku kini menyucup puting susu nya sebelah kiri dengan jari tangan ku memilin puting sebelah kanan.
"Ahhhhhh....masssshhh" desah Nia mulai agak keras mungkin karena ada suara keran.
Tangan Nia mulai aktif mengurut kontol ku.
Sengaja aku membuat tanda merah di susu kirinya sebanyak 5 buah, tangan ku akhirnya menemukan mainan baru yaitu memek dan klitoris Nia yang kini aku kobel kobel pelan
"Ssshshhhhhhh" ia mendesis
Memek nya cepat sekali basah, beda dengan memek istriku yang harus di kobel lama agar bisa basah.
Tubuh Nia bergetar hebat mungkin ia orgasme, ku hentikan kobelan ku dan melihat jari ku. Lendir lengket menghiasi jemariku.
Nia memeluk ku, dengan erat. Setelah itu ia jongkok dan langsung mencoba mengulum penis ku yang sudah full ereksi. Mulut nya seakan tak muat tapi ia paksa seolah olah tak mau mengecewakan ku.
Sambil mengulum pandangan matanya fokus ke arah ku kadang ia juga tersenyum nakal.
Selanjutnya setelah puas mengulum ia bangkit lalu mencium bibir ku.
Aku mencoba mendudukan ia di kloset duduk. Agar aku bisa menjilat memek nya tapi selang infus ku tak mau ikut berkompromi karena tidak panjang, tapi aku tak kalah akal, botol infus ku berikan ke Nia agar aku bisa menjilati memek nya.
"Sssrrrpppphhss....sssrrppphhss" suara bibir ku menikmati memek basahnya.
"Haaahhhssshh" desah Nia
Tangan ku memilin puting nya, Nia semakin menggeliat
"Udahhhhh masshhh,,, massuukkinnnnhh" pintanya
Nia ku atur untuk menungging dan langsung saja ku arah kan kontol ku ke memek nya dengan pelan pelan
"Aahhhhhhssshhh" desah nya
Setelah masuk semua aku mulai menggenjot madu mundur secara santai
"Wahhhhh...mantabbbb sayank memek mu" kataku lirih
Nia memalingkan muka padaku sambil tersenyum.
Ku tambah volume genjotan ku secara cepat. Karena aku tak mau perbuatan kami ini nanti tercyduk
"Ahhhhssshhhh...massshhh" desah nya
"Mmmmmhhh" desahku.
Desah kami saling sahut membuat irama mesum yang tak bisa di gambarkan.
Memek nya mengempot empot membuat kontol ku ingin menyembur kan sperma
"Keluarinn dalam ya sayank" pintaku
"Iyaahhh gpp masssshhh....ouhhhhhhhh" desah nya
Rupanya Nia orgasme lagi aku pun menyusul nya, ku tembak kan sperma ku di dalam memek nya sebanyak 5 x
"Mmmmhhhhhh...mmmhhh" desahku sambil mengejan ejan kecil
Nia langsung mencabut kontol ku lalu jongkok dan cebok setelah itu kami mandi. Selanjut nya aku di pakaikan baju ganti setelah di handuki nya.
"Mas sayank keluar dulu yaaa,,,emuahhhhh" katanya sembari mencium ku.
Aku membawa botol infus dengan tangan kanan ku, tangan kiri membawa peralatan mandi.
Setibanya aku di ranjang aku langsung berbaring tanpa membereskan peralatan mandi, karena lutut ku berasa lemas setelah ngentot Nia tadi
Nia menyusul di ranjang ku, ia membereskan peralatan mandi ku kemudian duduk di kursi tunggu pasien sambil menyisir rambut, Nia masih memakai legging dan kaos hitam nya.
.
Tak lama kulihat istriku masuk ruangan ini, aku mencoba tenang meski jantungku berdegup kencang. Nia kulirik juga ikut menata perasaan agar tak di curigai istriku.
Saat istriku mendekat dan melihat ada Nia alis matanya menyiratkan keingin tahu an yang besar, siapa gadis montok yang menunggu suami ku
"Asalamualaikum" kata istriku
"Waalaikum salam" jawab kami
"Jangan salah paham dulu mbak, saya cuman numpang ngadem di sini soal nya di ranjang bapak sebelah mas didi ini panas" jelas Nia
"Oh iya iya kirain temen suami saya" ucap istriku
"Ya udah saya tak kembali ke ranjang bapak, tapi kalo nanti gerah saya boleh kesini lagi ya" pinta Nia
istriku hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Mamah bawa apa nih" kataku
"La ayah gak pesen apa apa sih" jelas istriku
"Oh iya ayah gak W A kok ya" ucap ku.
"La ayah udah makan, sekarang minta di beliin apa?" Tanya istriku
"Buah buahan aja deh mah sama air mineral. Oh iya operasi nya besok jam 1 siang" jelas ku
"Oh ok nanti mamah ijin setengah hari buat jagain ayah" kata istriku
"Boleh deh" jawabku
"Ya udah sekarang mamah belanja dulu ya, ayah istirahat aja" pinta nya
Aku hanya mengangguk, setelah berpamitan istriku mencari Nia lalu berpesan agar aku ikutan di jaga selama istriku belanja.
.
Setelah istriku menghilang, Nia kembali ke ranjang ku dan langsung memeluk ku
"Aku takut mas sumpah" katanya agak gugup
"Tenang aja sih, kita buat santuy aja" jawab ku
Nia melepas pelukan nya. Kemudia duduk di ranjang.
"Tapi Jujur aja aku jadi pengen lagi sih, abis kontol mas nikmat banget" katanya sambil meraba kontol ku mesra.
"Ya udah yuk lagi" kataku
"Beneran ?? Kalo istrimas nanti datang gimana" kata Nia
"Ya kita quicky aja di kamar mandi" kataku
"Gak enak sih sebenarnya, pengen nya di kasur" jelasnya
"Kenapa gitu?" Tanyaku
"Ya lebih menikmati" jelas nya
"Besok kalo aku sudah sembuh kita janjian di hotel ya, sekarang yuk kita ML lag. Aku juga ketagihan memek mu yang sempit" jelasku
"Emang memek istri mas gak sempit" kata Nia
"Lebih sempit kamu kan sayang, secara memek mu jarang kan di masuki kontol lagi" kataku sambil mengelus memek nya
"Iya juga sih, ya udah yok ah" katanya sambil berdiri lalu mengambil botol infus dan membawa nya.
.
Kami berjalan beriringan mencoba bersikap biasa aja, lalu masuk kamar mandi bersama. Di saat Nia mengaitkan botol infus aku mengunci pintu kamar mandi.
Nia menungging dan memelorotkan legging serta celana dalam ungu berendanya.
"Kok gitu sih sayang"ucapku lirih
"Katanya mau quicky" jawabnya.
"Tapi aku mau kamu emutin dulu, kontolku" pinta ku
"Ya udah Nia emutin dulu" katanya sambil berbalik badan lalu jongkok. Kemudian memelorotkan celana kolor milik ku beserta sempak nya.
"Haaaemmmm" kata kata yang keluar dari mulut Nia ketika melahap penis ku.
"Mmhhhhh...ssshhhhh" desahku
[CHLOOPPPSSHH,,,,CHHLOOPPSSSHH] suara kecipak mulut nya yang bercampur liur saat mulai memaju mundurkan bibir mungilnya
"Ahhhhh....mhhhhhh" desah ku
Kontol ku sudah tegang maksimal, ku angkat Nia dengan maksud agar ia menungging.
Setelah posisi Nia siap aku melesak kan kontol ku ke dalam memek nya perlahan lahan
Peret dan lembab serta hangat kurasakan di kulit kontol ku.
"Oooouuhhhhhhh" desah nia lirih
Setelah berhasil masuk semua batang kontol ku aku mendiamkan kontol ku ini sejenak, kemudian langsung ku pacu maju mundur dengan tempo sedang.
"Iihhhhhhh..massssshhh...mantab masssshhh" desahnya
"Iyahhhhh sayanggggkkkh" kataku mendesah
Kupercepat laju sodokan ku karena tak mau nanti ada yang tau apalagi ada ibu Nia juga sedang menunggu di sana
"MmmpppHhhh" desah Nia sambil menutup erat bibir nya dengan telapak tangan nya
[PLOGG...PLOGGGHHH...PLOGGHHH]
Suara paha ku beradu dengan pantat Nia menjadi irama penyemangat buat ku untuk segera crot
"Keluaaarrrinnn dalam lagi ya sayankkkkhhh" kataku lirih
Nia cuma mengangguk dengan masih menutup bibir nya dengan tangan
[CHROTTTSS...CCHRRRPOTTSSH] semburan sperma ku di dalam memek nya membuat aku kembali lemas.
Setelah itu kucabut kontol ku yang melemas.
Nia masih terlihat kelojotan kini tangan nya menopang pada tembok kamar mandi, lelehan sperma terlihat menetes keluar dari memek membuat aku takjub
Aku membersihkan sisa sperma di kontol ku dengan air. Lalu kembali menaik kan celana dalam dan celana kolorku.
Nia jongkok untuk pipis dan juga membersihkan memek nya setelah nya juga merapikan lagi celana nya.
Kami langsung keluar kamar mandi dan melangkah kembali ke ranjangku.
Sekilas kulihat ada istriku di sana
"Yank, honey ada istriku di ranjang kamu di sini dulu" kataku
"Iya mas" jawabnya
Aku pun melangkah pelan dengan memegangi botol infus menuju ranjang
Rambut ku sedikit basah serta keringat mengucur perlahan di dahi ku.
"Ayah habis mandi?" Tanya istriku
"Iya" jawab ku singkat
Setelah istriku membantu mengaitkan botol infus, aku berbaring.
Istriku duduk dan menggenggam jemariku
"Mamah mau nunggu in ayah hari ini?" Tanya ku
"Kayak nya mulai besok siang yah, hari ini mamah belum persiapan" jelasnys
"Ya sudah kalo gitu" kataku
Tak lama santapan datang, aku di suapi istriku ini, aku makan lahap sekali mungkin karena belum di operasi dan habis ngentot dengan Nia.
Setelah selesai istriku berniat pamit karena langit sudah gelap.
Kami pun saling peluk untuk saling melepas perpisahan ku dan istriku.
Saat istriku sudah menghilang, Nia datang dan kami juga saling peluk
"Makasih mas, aku puas" katanya di lanjut mengecup bibirku
"Sama sama sayank" ucapku
Aku menjelaskan bahwa setelah makan tadi aku jadi mengantuk dan mohon ijin ke Nia untuk istirahat
"Ya udah mas tidur aja dulu, kan capek juga habis ML sama aku" kata Nia
"Iya. Aku bobok ya" ucapku
"Iya mas, aku juga mau nyari makan malam nih" ucapnya
Setelah itu kami berciuman dan Nia pergi setelah nya, aku kemudian tidur
kerrennn banget nee,,,,laki bini binaal
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd