MashMelown
Suka Semprot
- Daftar
- 28 May 2020
- Post
- 22
- Like diterima
- 470
======================================================
AKU, AMBEYEN DAN ISTRIKU - 05
======================================================
Penulis : MashMelown
------------------------------------------------------Tersedak air liur membuat aku bangun dari tidur malamku. Aku mencoba duduk dan mengambil air mineral agar aku bisa melancarkan tenggorokan ku.
Setelah meletak kan kembali botol air mineral ke meja aku baru tersadar kalo di bawah ranjang ku sedang terbaring Nia dengan terbungkus selimut tebal. Ia tidur nyenyak sekali dengan bibir sedikit terbuka.
Kuraih ponsel ku, lalu ku chat istriku
S : suami
I : aku
====================
S : mamah sayang lagi apa ?
I : ayah,,,mamah lagi sedih nih
I : ayah gak ada di rumah sih
S : kan ayah lagi di rawat mamah sayank
S : mah ayah tiba tiba kangen emut nenen mamah nih. Kirim foto mah
I : ih ayah genit, bentar
I : ( gambar terkirim )
S : makasi mam,ayah jadi semangat buat besok operasi nih
I : iya sayank
S : ya udah met bobo ya
I : iya yah
S : muaaacchh
I : muaaacchhh juga
====================
Jam ponsel menunjukan pukul 20:56. Perut ku terasa keroncongan, aku mencari camilan untuk ku makan. Ketika aku mencari dengan membuat suara berisik, Nia terbangun.
"Mas nyari apa" ucapnya
"Aku lapar yank" kataku
"Oh ok bentar" ucap nia dengan membuka selimut dan kemudian terduduk di bawah sedang mencari sesuatu.
"Nih makan malam mas, sengaja aku pindahin ke kotak bekal aku" ucapnya sambil berdiri dan menyerahkan kotak makan yang ia bawa.
Aku memperhatikan pakaian nya, Nia memakai kaos lengan panjang warna coklat ketat dengan kerah membentuk huruh U sehingga belahan susu nya terlihat sekel.
Ia juga memakai short pants tipis seperti daleman yang sering dipakai penyanyi dangdut warna abu abu. Tak terlihat ada celana dalam di sana.
Aku kemudian menyantab makanan ku dengan lahab, Nia sibuk memainkan hp nya dengan posisi berdiri menghadap meja pasien . Ketika aku sudah selesai makan aku memberikan kotak padanya.
"Udah yank" kataku
Nia menerima kotak makan itu lalu memberikan segelas teh manis padaku.
"Abis itu ini ada obat dari perawat silahkan di minum" jelasnya
Aku mengambil obat kapsul lalu meminum nya dengan sisa teh manis di gelas.
Ku berikan gelas itu padanya lalu Nia memeluk ku sambil berkata
"Aku sayang kamu mas, maaf aku kecapek an jadi abis nyari makan aku trs tidur" katanya
"Iya sayank gapapa" kataku
Kami berciuman mesra di bibir, saling kulum dan bertukar liur seperti biasa. Setelah selesai aku meng kode Nia dengan menunjuk nenen milik nya, Nia paham langsung saja mengangkat buah dada nya ke atas dua duanya kemudian mendekatkan ke bibirku
Aku menyedot nenen nya sebelah kanan, jari ku memilin puting sebelah kiri, Nia mendesah manja tapi lirih.
Bergantian ku lakukan hal itu lalu menyudahi nya karena aku merasa kenyang.
"Uhhh mantab" kataku sambil mencium bibir nya
"Mas ihh aku terangsang gimana hayo" ungkapnya
"Ya udah ngentot di kamar mandi" kataku
"Gak mungkin mas, ruangan ini sudah terisi semua kok" jelas Nia
"Yang dekat kamar mandi di tempati kakek kakek terus yang jaga cowok mungkin cucu nya, sebelah kanan mas ini ada cowok masih remaja, yang nunggu bapak nya" jelas nia
"Waduh terus kalo aku mau keluarin sperma gimana" ucapku
"Aku blow job aja ya, sekarang ?" Tanya Nia
"Emmm nggak ah yank takut gak bisa nahan desah" kataku lirih
"Ya sudah mas tidur lagi besok kan musti operasi" kata Nia sambil memasuk kan kembali nenen montok nya ke dalam kaos.
"Kamu seksi gitu apa ndak bikin sebelah pada melotot" kataku
"Ya enggak lah kalo mau keluar dari sini aku pake jaket sama celana ini" jelas nya.
"Ya udah aku tidur deh" kataku
"Ok aku juga mo tidur mas, masih capek sumpah" katanya dengan kembali duduk dan berbaring lalu menarik selimut.
Aku melambai padanya kemudian menata bantal lanjut tidur lagi.
.
Suara kicau burung di langit membangunkan ku, ku cari ponsel milik ku untuk melihat jam berapa pagi ini.
Jam Hp menunjuk kan pukul 06:00, hasrat ingin pipis membuat aku ingin ke kamar mandi. Kuraih botol infus lalu mencoba turun dari ranjang pelan pelan karena aku tak mau membangunkan Nia.
Nia kulihat miring ke kanan menghadap ranjang sebelah, aku lalu ke kamar mandi dan menuntaskan pipis ku pagi ini.
Setelah cebok dan mengguyur air kencing dalam toilet aku kembali ke ranjang ku, Nia masih tertidur pulas.
Tiba tiba dari ranjang bapak nya Nia terdengar suara
"Nduk...Niaaa bangun nduk dah pagi" suara seorang ibu ibu
Aku mencoba membangunkan Nia dengan mencolek pantat nya yang terbungkus selimut
"Eh kenapa mas" kata nia dengan kaget
"Ibu kamu manggil" kataku
"Oh iya" kata Nia sambil duduk mencari celana kolor dan jaket. Setelah memakai nya ia beranjak pergi dengan mencium ku terlebih dahulu.
"Kamu berangkat kerja jam berapa?" Tanya ibu nya yang kudengar saat aku kembali berbaring
"Nia libur buk" ucap nia
"La mau nunggu sini atau pulang" tanya ibunya
"Di sini aja lah, ibu mau pulang kah?" Ucap Nia
"Tadinya ibu pengen pulang tapi kata bapak, bapak ga mau ibu tinggal" jelas ibunya
"Ya udah ibu mandi dulu biar seger mumpung kamar mandi masih kosong" jelas Nia
"Baik lah ibu mandi, kamu jagain bapak dulu" ucap ibunya.
Tak lama para petugas klining servis datang dengan lantang ia berkata
"Selamat pagi, mohon maaf alas tidur di bereskan ya kami mau membersihkan ruangan ini"
Nia muncul guna membereskan alas tidurnya setelah itu kembali ke ranjang bapak nya lalu membereskan alas tidur milik ibunya. Semua gorden di buka oleh petugas klining servis maka tampak lah jika ruangan ini sudah terisi dengan pasien.
Di depan ku persis ada kakek tua terbaring dengan ibu ibu mendampingi, di sebelahnya ada pria kisaran 30 tahun terbaring dengan satu wanita yang sedang tidur di kursi dengan kepala dan tangan di letak kan di ranjang. Sebelah nya lagi ada remaja terbaring dengan seorang bapak bapak menunggu, ketika mata kami beradu sang bapak melempar senyum padaku
Samping kamar mandi dan samping kiriku sesuai penjelasan Nia semalam.
Kulirik Nia yang sedang memijit kaki ayah nya, lalu kemudian 2 perawat masuk datang ke arah Nia lalu berkata
"Mbak yang nunggu bapak ini"
Nia mengangguk
"Pagi ini bapak harus menjalani rongsen, bapak di bangunkan ya" ucap perawat
Nia membangunkan bapak nya setelah bangun salah satu perawat mendekati ranjang di bagian kepala sang ayah, lalu membuka kait di bagian roda kemudian mendorong nya pergi.
"Mas aku temenin bapak dulu, nanti kalo ibu sudah selesai mandi bilang aja ke ruang rongsen ya" kata nia dengan cepat agar bisa menyusul bapak nya
Aku hanya mengangguk paham.
Tak lama sang ibu datang dengan kaget ia berkata
"Loh bapak ku dimana"
"Tenang bu bapak di bawa ke ruang rongsen" ucapku
"Oh barusan ya mas?" Katanya
"Iya bu" jawab ku
"Ya udah saya nyusul, nitip barang barang ya mas" ucap ibu nia
.
Para petugas klining kini datang dan membersihkan area ruangan ini ketika sampai pada wanita yang sedang tidur di kursi petugas itu mencoba membangunkan perlahan
"Mbak maaf mau kami bersih kan ruangan nya"
Kata petugas laki laki itu
Si wanita terkaget begitu juga yang sedang terbaring kemudia si wanita mencoba sadar dari bangun pagi nya lalu berjalan keluar dengan gontai.
Aku menatap nya dan bergumam
"Kayak lastri mantan ku sma dulu"
Semua penunggu pasien keluar ruangan dan petugas segera membersihkan ruangan ini.
Setelah selesai satu persatu penunggu pasien kembali ke posisi masing masing, sosok lastri belum terlihat oleh ku. Selang 5 menit Lastri muncul lalu aku menyapanya
"Lastrii...Las...."
Dia memutar kepala mencari arah suara yang memanggil nya
"Ehh kamu didi bukan sih" ucap nya
"Iyaaaa aku didi, apa kabar" kataku
"Baik, kamu kok di rawat sakit apa?" Tanya Lastri dengan mendekat ke arah ranjang ku
"Aku mau oprasi ambeyen" jelasku
"Ya ampun Did kamu kena ambeyen" katanya
"Iya stadium 3" jelasku
"Kamu nunggu siapa suami?" Tambah ku
"Bukan lah itu mas bayu" jelas nya.
"Kirain suami, tapi masak itu mas bayu? Sakit apa dia" tanyaku
"Mau oprasi juga sih tapi oprasi batu ginjal" jelasnya
"Mau operasi kapan?" Tambahnya
"Mungkin jam 1 hari ini" jelasku.
"Ya udah aku kembali ke mas bayu dulu" ucap nya sambil melambaikan tangan dan berlalu
Aku mengambil ponsel ku mencoba masuk grup wa alumni Sma ku. Kucari nomor Lastri di sana dan ketemu aku WA dia saat itu juga
====================
A : aku
L : lastri
====================
A : heh mantan ku
A : p
A : p
A : p
L : ishhhh didiiiiiiii
A : kamu kurus sekarang ya
L : iya kebanyakan mikir
A : tapi masih cantik kayak dulu
L : hmmmm mencium aroma rayu rayu nih
A : hahay sapa tau mau clbk
L : hissss ati ati kalo ngomong, yuk clbk yuk
A : bener?
L : hahaha gak lah gila kali aku dah nikah punya anak 2 kamu juga kan udah nikah
A : tapi kalo mau aku di ping ya
L : ihhhhh maunya
-----------------------------------------
Ku lihat Lastri di seberang sana sedang tersenyum menatap Hp lalu melihat ke arah ku dengan menjulurkan lidah tanda ejekan.
Aku membalas dengan seolah olah memberi ciuman padanya. Ia terlihat geleng geleng kepala.
Selang beberapa menit datang pengantar makanan pagi dan membagikan hidangan ke setiap pasien, aku menerima nya dan langsung menyantap nya karena lapar. Ku letak kan peralatan makan itu di kursi tunggu setelah ludes ku lahab.
Obat aku minum dan mengecek hp,
Suara roda ranjang yang di dorong membuat ku berpaling dari hp. Nia dan ibu nya terlihat masuk setelah ranjang nya di posisi kan di sebelah ku.
Nia melempar senyum nya. Aku pun membalas nya
Sesaat setelah gorden di tutup Nia dan Nia masuk ke ranjang ku seorang perawat laki laki datang menghampiri ranjang ku.
"Pak didi, hari ini jam 1 siang kan bapak menjalani operasi, ini pisau cukur harap di pakai untuk mencukur bulu bagian bawah ya" katanya sambil menyerah kan sebuah pisau cukur warna biru bergerigi.
Aku mengangguk lalu pria perawat itu pergi.
Aku dan Nia heran kok seperti ini ada cukur cukur bulu segala
"Aku cukurin ya mas" kata nia girang
"Boleh deh, dimana?" Kataku
"Di ranjang ini saja nanti di kasih alas tisu sama di lap sama tisu basah, mas ada kan tisu nya" jelas Nia
"Kalo ada yang tiba tiba masuk gimana" tanyaku
"Gak bakalan kan udah semua, klining servis udah, makanan udah abis itu kan sepi" jelas Nia
"Ya udah deh" kataku
.
Tanpa permisi Nia memelorot kan celana kolor dan sempak ku.
Dan dengan girang ia langsung mencium kontol ku
"Muuachhhh hai joni sayang" ucap nya setelah mencium kontol ku
Aku hanya geleng geleng kepala
Nia menata tisu di bawah buah zakar ku lalu mengusap kemaluan ku dan area yang ada bulu nya dengan tisu basah.
Nia kemudian mengambil sebatang sabun mandi lalu di usap kan ke semua area bulu kemaluan ku.
Dengan hati hati dan pelan pelan Nia mulai mencukur bulu kemaluan ku, perlahan kontol ku menegang dan maksimal
Nia tersenyum genit.
Setelah bersih dari bulu bulu Nia kembali mengusap kontol ku dengan tisu basah hingga bersih dari sisa sabun dan bulu bulu.
"Udah tuh udah gundul...hihi" katanya lirih
"Eh tapi kok masih tegang ya" bisik nya
"Aku emutin ya mas" pintanya lirih.
.
Kontol ku langsung di lahap Nia dengan penuh nafsu, aku sampai takut kalau kalau si ibu mengintip ulah anak nya
[ PLOGGHHHSS...PLOOOGGHHSSS...PLOGGGHSSS ]
Suara kuluman bibir nya di kontol ku terdengar ber irama. Aku menahan desah ku dengan menutup mulut ku pakai kedua telapak tangan ku
Nia semakin cepat me naik turunkan bibir nya di kontol ku, alhasil aku merasa akan crot.
Ku jambak mesra rambut nya ketika aku merasa akan keluar.
[ CROOTHHSS....CROOTS...CROOTT....CROOOTHH ]
Sperma ku pun keluar memenuhi rongga mulut Nia, kudengar ada suara tegukan dalam tenggorokan Nia. Ia menelan habis sperma ku lalu minum air mineral.
Selanjutnya ia kembali mengelap kontol ku dengan tisu basah.
"Udah ya mas" katanya
"Terima kasih sayank" ucap ku lirih
Nia memakai kan kembali celana dan sempak ku
Bulu bulu yang tercukur ia bereskan dan membuang nya ke tempat sampah
Hp ku berbunyi ada Notif WA dari Lastri
====================
L : istrimu montok ya kamu emang suka yang montok montok
A : hihihi
L : Abis ngapain hayo suara nya kedengeran loh
A : masak sih Las ?
L : nggak nggak becanda
A : hihihi
L : jadi ingat waktu dulu ih... aku jijik lihat bulu kemaluan mu terus aku cukur
A : kok tau aku cukur bulu kemaluan ?
L : tau lah perawat nya aja bilang nya kenceng gitu
A : oh iya ya
A : btw kamu gak kangen Kontol ku
L : hussshhh
..........................................
Terjeda 3 menit
..........................................
L : kangen lah, gedhe soalnya
A : ciyus ??
L : iyaahhhh. Udah ah ntar istrimu curiga daaahhhh
====================
Secara bersamaan Nia masuk dan aku meletak kan hp ku.
"Mas hari ini bapak boleh pulang, aku pasti kangen" jelas Nia
"Ya udah kirim nomor mu atau miscall aja nomor ku" ucap ku
Aku menyebutkan nomor ku dan Nia kulihat menyimpan nya.
Kantuk ku datang, mungkin pengaruh obat, akhirnya aku pamit untuk tidur.
.
[ GRREEKKK...GLUDAK ]
suara alat makan terdengar menabrak sandaran ranjang bagian bawah ku sehingga membuat ku terbangun.
"Maaf pak jadi kebangun, ini makan siang nya" jelas pengantar makanan
Aku menyadarkan diri untuk bisa duduk dari rasa kantuk ku.
Ku cek hp ku ada notif WA dari nomor asing
Saat ku buka ternyata nomor Nia yang belum aku save.
Nia menjelaskan bahwa jam 10:30 tadi ia dan keluarganya sudah meninggal kan RS. Aku merasa sedih, aku hanya membalas semoga bapak selalu sehat dan kita segera ketemu.
Tapi tak ada balasan lagi, akhirnya hp ku letak kan santapan aku makan.
Sebelum aku menghabiskan makanan ku Istri ku datang
"Asaalamualaiku ayah" sapanya sambil tersenyum
"Wa alaikum salam" jawab ku sambil memotong tempe rebus
"Ayah lagi makan ya, mau di suapin" katanya
"Nggak ah mah, ayah masih bisa kok" kataku
Istriku duduk setelah memasuk kan tas kedalam lemari pasien dan beberapa makanan
Setelah aku beres makan istriku meletak kan peralatan makan ke bawah ranjang.
Aku minta di ambil kan air minum saat sedang ku tenggak 2 orang perawat pria masuk setelah membuka gorden pembatas ranjang ku
"Yuk pak ke ruang operasi, jam nya di majukan ternyata" jelasnya
"Saya suntik alergi dulu ya pak" kata perawat satunya
Jarum suntik terasa menusuk kulit ku lalu ada rasa panas dalam kulit ku yang di suntik.
Selanjut nya ranjang ku di bawa ke ruang operasi, istriku berjalan mengiringi aku ke ruang operasi
Setelah sampai aku lihat istriku dilarang ikut, aku masuk ruangan untuk berganti baju operasi warna hijau.
Ranjang ku di dorong menuju ruang operasi
Kulihat ada lampu sorot dan meja operasi yang cuma separo.
Aku di suruh pindah ke meja tersebut.
Setelah itu aku di tata sedemikian rupa agar nyaman.
Tangan kanan ku di letak kan merentang dan di ganjal papan lalu di pasang alat tensi. Yang kiri di pasang alat detak nadi, kedua kaki ku di letak kan ter kangakang di alat penopang paha.
Selanjut nya aku di suruh duduk.
Datang dokter wanita yang tempo hari menjelaskan tentang bius lokal
"Pak nanti kalo sakit harap nunduk kebawah ya" katanya
Dan jlebbbbbb tusukan jarum di punggung bawah ku kurasakan sungguh sakit sampai aku di tahan sama perawat laki laki yang menata paha ku tadi
"Mmmmmmhhhhh" rasa sakit yang kutahan itu membuat ku mendesah kesatikan
"Sudah bapak tiduran sekarang" jelasnya setelah kurasakan ada yang menempel di area tadi.
Selang beberapa menit si dokter bertanya kondisi kaki ku apa bisa di gerak kan.
Aku mencoba menggerak kan kaki ku tapi aku tak merasakan apa apa aku panik dan berkata
"Kok kaki ku kayak gak ada ya dok"
"Berarti bius nya bekerja" ungkap nya
Selanjut nya aku merasa lemas tubuh ku menggigil, aku melihat beberapa orang di bawah kaki ku dengan baju operasi penutup kepala dan masker
"Dok pasien menggigil" kata seorang perawat
"Ok saya suntik lagi liwat infus" kata sang dokter bius
Selanjutnya mataku terasa berat dan akhir nya terpejam
AKU, AMBEYEN DAN ISTRIKU - 05
======================================================
Penulis : MashMelown
------------------------------------------------------Tersedak air liur membuat aku bangun dari tidur malamku. Aku mencoba duduk dan mengambil air mineral agar aku bisa melancarkan tenggorokan ku.
Setelah meletak kan kembali botol air mineral ke meja aku baru tersadar kalo di bawah ranjang ku sedang terbaring Nia dengan terbungkus selimut tebal. Ia tidur nyenyak sekali dengan bibir sedikit terbuka.
Kuraih ponsel ku, lalu ku chat istriku
S : suami
I : aku
====================
S : mamah sayang lagi apa ?
I : ayah,,,mamah lagi sedih nih
I : ayah gak ada di rumah sih
S : kan ayah lagi di rawat mamah sayank
S : mah ayah tiba tiba kangen emut nenen mamah nih. Kirim foto mah
I : ih ayah genit, bentar
I : ( gambar terkirim )
S : makasi mam,ayah jadi semangat buat besok operasi nih
I : iya sayank
S : ya udah met bobo ya
I : iya yah
S : muaaacchh
I : muaaacchhh juga
====================
Jam ponsel menunjukan pukul 20:56. Perut ku terasa keroncongan, aku mencari camilan untuk ku makan. Ketika aku mencari dengan membuat suara berisik, Nia terbangun.
"Mas nyari apa" ucapnya
"Aku lapar yank" kataku
"Oh ok bentar" ucap nia dengan membuka selimut dan kemudian terduduk di bawah sedang mencari sesuatu.
"Nih makan malam mas, sengaja aku pindahin ke kotak bekal aku" ucapnya sambil berdiri dan menyerahkan kotak makan yang ia bawa.
Aku memperhatikan pakaian nya, Nia memakai kaos lengan panjang warna coklat ketat dengan kerah membentuk huruh U sehingga belahan susu nya terlihat sekel.
Ia juga memakai short pants tipis seperti daleman yang sering dipakai penyanyi dangdut warna abu abu. Tak terlihat ada celana dalam di sana.
Aku kemudian menyantab makanan ku dengan lahab, Nia sibuk memainkan hp nya dengan posisi berdiri menghadap meja pasien . Ketika aku sudah selesai makan aku memberikan kotak padanya.
"Udah yank" kataku
Nia menerima kotak makan itu lalu memberikan segelas teh manis padaku.
"Abis itu ini ada obat dari perawat silahkan di minum" jelasnya
Aku mengambil obat kapsul lalu meminum nya dengan sisa teh manis di gelas.
Ku berikan gelas itu padanya lalu Nia memeluk ku sambil berkata
"Aku sayang kamu mas, maaf aku kecapek an jadi abis nyari makan aku trs tidur" katanya
"Iya sayank gapapa" kataku
Kami berciuman mesra di bibir, saling kulum dan bertukar liur seperti biasa. Setelah selesai aku meng kode Nia dengan menunjuk nenen milik nya, Nia paham langsung saja mengangkat buah dada nya ke atas dua duanya kemudian mendekatkan ke bibirku
Aku menyedot nenen nya sebelah kanan, jari ku memilin puting sebelah kiri, Nia mendesah manja tapi lirih.
Bergantian ku lakukan hal itu lalu menyudahi nya karena aku merasa kenyang.
"Uhhh mantab" kataku sambil mencium bibir nya
"Mas ihh aku terangsang gimana hayo" ungkapnya
"Ya udah ngentot di kamar mandi" kataku
"Gak mungkin mas, ruangan ini sudah terisi semua kok" jelas Nia
"Yang dekat kamar mandi di tempati kakek kakek terus yang jaga cowok mungkin cucu nya, sebelah kanan mas ini ada cowok masih remaja, yang nunggu bapak nya" jelas nia
"Waduh terus kalo aku mau keluarin sperma gimana" ucapku
"Aku blow job aja ya, sekarang ?" Tanya Nia
"Emmm nggak ah yank takut gak bisa nahan desah" kataku lirih
"Ya sudah mas tidur lagi besok kan musti operasi" kata Nia sambil memasuk kan kembali nenen montok nya ke dalam kaos.
"Kamu seksi gitu apa ndak bikin sebelah pada melotot" kataku
"Ya enggak lah kalo mau keluar dari sini aku pake jaket sama celana ini" jelas nya.
"Ya udah aku tidur deh" kataku
"Ok aku juga mo tidur mas, masih capek sumpah" katanya dengan kembali duduk dan berbaring lalu menarik selimut.
Aku melambai padanya kemudian menata bantal lanjut tidur lagi.
.
Suara kicau burung di langit membangunkan ku, ku cari ponsel milik ku untuk melihat jam berapa pagi ini.
Jam Hp menunjuk kan pukul 06:00, hasrat ingin pipis membuat aku ingin ke kamar mandi. Kuraih botol infus lalu mencoba turun dari ranjang pelan pelan karena aku tak mau membangunkan Nia.
Nia kulihat miring ke kanan menghadap ranjang sebelah, aku lalu ke kamar mandi dan menuntaskan pipis ku pagi ini.
Setelah cebok dan mengguyur air kencing dalam toilet aku kembali ke ranjang ku, Nia masih tertidur pulas.
Tiba tiba dari ranjang bapak nya Nia terdengar suara
"Nduk...Niaaa bangun nduk dah pagi" suara seorang ibu ibu
Aku mencoba membangunkan Nia dengan mencolek pantat nya yang terbungkus selimut
"Eh kenapa mas" kata nia dengan kaget
"Ibu kamu manggil" kataku
"Oh iya" kata Nia sambil duduk mencari celana kolor dan jaket. Setelah memakai nya ia beranjak pergi dengan mencium ku terlebih dahulu.
"Kamu berangkat kerja jam berapa?" Tanya ibu nya yang kudengar saat aku kembali berbaring
"Nia libur buk" ucap nia
"La mau nunggu sini atau pulang" tanya ibunya
"Di sini aja lah, ibu mau pulang kah?" Ucap Nia
"Tadinya ibu pengen pulang tapi kata bapak, bapak ga mau ibu tinggal" jelas ibunya
"Ya udah ibu mandi dulu biar seger mumpung kamar mandi masih kosong" jelas Nia
"Baik lah ibu mandi, kamu jagain bapak dulu" ucap ibunya.
Tak lama para petugas klining servis datang dengan lantang ia berkata
"Selamat pagi, mohon maaf alas tidur di bereskan ya kami mau membersihkan ruangan ini"
Nia muncul guna membereskan alas tidurnya setelah itu kembali ke ranjang bapak nya lalu membereskan alas tidur milik ibunya. Semua gorden di buka oleh petugas klining servis maka tampak lah jika ruangan ini sudah terisi dengan pasien.
Di depan ku persis ada kakek tua terbaring dengan ibu ibu mendampingi, di sebelahnya ada pria kisaran 30 tahun terbaring dengan satu wanita yang sedang tidur di kursi dengan kepala dan tangan di letak kan di ranjang. Sebelah nya lagi ada remaja terbaring dengan seorang bapak bapak menunggu, ketika mata kami beradu sang bapak melempar senyum padaku
Samping kamar mandi dan samping kiriku sesuai penjelasan Nia semalam.
Kulirik Nia yang sedang memijit kaki ayah nya, lalu kemudian 2 perawat masuk datang ke arah Nia lalu berkata
"Mbak yang nunggu bapak ini"
Nia mengangguk
"Pagi ini bapak harus menjalani rongsen, bapak di bangunkan ya" ucap perawat
Nia membangunkan bapak nya setelah bangun salah satu perawat mendekati ranjang di bagian kepala sang ayah, lalu membuka kait di bagian roda kemudian mendorong nya pergi.
"Mas aku temenin bapak dulu, nanti kalo ibu sudah selesai mandi bilang aja ke ruang rongsen ya" kata nia dengan cepat agar bisa menyusul bapak nya
Aku hanya mengangguk paham.
Tak lama sang ibu datang dengan kaget ia berkata
"Loh bapak ku dimana"
"Tenang bu bapak di bawa ke ruang rongsen" ucapku
"Oh barusan ya mas?" Katanya
"Iya bu" jawab ku
"Ya udah saya nyusul, nitip barang barang ya mas" ucap ibu nia
.
Para petugas klining kini datang dan membersihkan area ruangan ini ketika sampai pada wanita yang sedang tidur di kursi petugas itu mencoba membangunkan perlahan
"Mbak maaf mau kami bersih kan ruangan nya"
Kata petugas laki laki itu
Si wanita terkaget begitu juga yang sedang terbaring kemudia si wanita mencoba sadar dari bangun pagi nya lalu berjalan keluar dengan gontai.
Aku menatap nya dan bergumam
"Kayak lastri mantan ku sma dulu"
Semua penunggu pasien keluar ruangan dan petugas segera membersihkan ruangan ini.
Setelah selesai satu persatu penunggu pasien kembali ke posisi masing masing, sosok lastri belum terlihat oleh ku. Selang 5 menit Lastri muncul lalu aku menyapanya
"Lastrii...Las...."
Dia memutar kepala mencari arah suara yang memanggil nya
"Ehh kamu didi bukan sih" ucap nya
"Iyaaaa aku didi, apa kabar" kataku
"Baik, kamu kok di rawat sakit apa?" Tanya Lastri dengan mendekat ke arah ranjang ku
"Aku mau oprasi ambeyen" jelasku
"Ya ampun Did kamu kena ambeyen" katanya
"Iya stadium 3" jelasku
"Kamu nunggu siapa suami?" Tambah ku
"Bukan lah itu mas bayu" jelas nya.
"Kirain suami, tapi masak itu mas bayu? Sakit apa dia" tanyaku
"Mau oprasi juga sih tapi oprasi batu ginjal" jelasnya
"Mau operasi kapan?" Tambahnya
"Mungkin jam 1 hari ini" jelasku.
"Ya udah aku kembali ke mas bayu dulu" ucap nya sambil melambaikan tangan dan berlalu
Aku mengambil ponsel ku mencoba masuk grup wa alumni Sma ku. Kucari nomor Lastri di sana dan ketemu aku WA dia saat itu juga
====================
A : aku
L : lastri
====================
A : heh mantan ku
A : p
A : p
A : p
L : ishhhh didiiiiiiii
A : kamu kurus sekarang ya
L : iya kebanyakan mikir
A : tapi masih cantik kayak dulu
L : hmmmm mencium aroma rayu rayu nih
A : hahay sapa tau mau clbk
L : hissss ati ati kalo ngomong, yuk clbk yuk
A : bener?
L : hahaha gak lah gila kali aku dah nikah punya anak 2 kamu juga kan udah nikah
A : tapi kalo mau aku di ping ya
L : ihhhhh maunya
-----------------------------------------
Ku lihat Lastri di seberang sana sedang tersenyum menatap Hp lalu melihat ke arah ku dengan menjulurkan lidah tanda ejekan.
Aku membalas dengan seolah olah memberi ciuman padanya. Ia terlihat geleng geleng kepala.
Selang beberapa menit datang pengantar makanan pagi dan membagikan hidangan ke setiap pasien, aku menerima nya dan langsung menyantap nya karena lapar. Ku letak kan peralatan makan itu di kursi tunggu setelah ludes ku lahab.
Obat aku minum dan mengecek hp,
Suara roda ranjang yang di dorong membuat ku berpaling dari hp. Nia dan ibu nya terlihat masuk setelah ranjang nya di posisi kan di sebelah ku.
Nia melempar senyum nya. Aku pun membalas nya
Sesaat setelah gorden di tutup Nia dan Nia masuk ke ranjang ku seorang perawat laki laki datang menghampiri ranjang ku.
"Pak didi, hari ini jam 1 siang kan bapak menjalani operasi, ini pisau cukur harap di pakai untuk mencukur bulu bagian bawah ya" katanya sambil menyerah kan sebuah pisau cukur warna biru bergerigi.
Aku mengangguk lalu pria perawat itu pergi.
Aku dan Nia heran kok seperti ini ada cukur cukur bulu segala
"Aku cukurin ya mas" kata nia girang
"Boleh deh, dimana?" Kataku
"Di ranjang ini saja nanti di kasih alas tisu sama di lap sama tisu basah, mas ada kan tisu nya" jelas Nia
"Kalo ada yang tiba tiba masuk gimana" tanyaku
"Gak bakalan kan udah semua, klining servis udah, makanan udah abis itu kan sepi" jelas Nia
"Ya udah deh" kataku
.
Tanpa permisi Nia memelorot kan celana kolor dan sempak ku.
Dan dengan girang ia langsung mencium kontol ku
"Muuachhhh hai joni sayang" ucap nya setelah mencium kontol ku
Aku hanya geleng geleng kepala
Nia menata tisu di bawah buah zakar ku lalu mengusap kemaluan ku dan area yang ada bulu nya dengan tisu basah.
Nia kemudian mengambil sebatang sabun mandi lalu di usap kan ke semua area bulu kemaluan ku.
Dengan hati hati dan pelan pelan Nia mulai mencukur bulu kemaluan ku, perlahan kontol ku menegang dan maksimal
Nia tersenyum genit.
Setelah bersih dari bulu bulu Nia kembali mengusap kontol ku dengan tisu basah hingga bersih dari sisa sabun dan bulu bulu.
"Udah tuh udah gundul...hihi" katanya lirih
"Eh tapi kok masih tegang ya" bisik nya
"Aku emutin ya mas" pintanya lirih.
.
Kontol ku langsung di lahap Nia dengan penuh nafsu, aku sampai takut kalau kalau si ibu mengintip ulah anak nya
[ PLOGGHHHSS...PLOOOGGHHSSS...PLOGGGHSSS ]
Suara kuluman bibir nya di kontol ku terdengar ber irama. Aku menahan desah ku dengan menutup mulut ku pakai kedua telapak tangan ku
Nia semakin cepat me naik turunkan bibir nya di kontol ku, alhasil aku merasa akan crot.
Ku jambak mesra rambut nya ketika aku merasa akan keluar.
[ CROOTHHSS....CROOTS...CROOTT....CROOOTHH ]
Sperma ku pun keluar memenuhi rongga mulut Nia, kudengar ada suara tegukan dalam tenggorokan Nia. Ia menelan habis sperma ku lalu minum air mineral.
Selanjutnya ia kembali mengelap kontol ku dengan tisu basah.
"Udah ya mas" katanya
"Terima kasih sayank" ucap ku lirih
Nia memakai kan kembali celana dan sempak ku
Bulu bulu yang tercukur ia bereskan dan membuang nya ke tempat sampah
Hp ku berbunyi ada Notif WA dari Lastri
====================
L : istrimu montok ya kamu emang suka yang montok montok
A : hihihi
L : Abis ngapain hayo suara nya kedengeran loh
A : masak sih Las ?
L : nggak nggak becanda
A : hihihi
L : jadi ingat waktu dulu ih... aku jijik lihat bulu kemaluan mu terus aku cukur
A : kok tau aku cukur bulu kemaluan ?
L : tau lah perawat nya aja bilang nya kenceng gitu
A : oh iya ya
A : btw kamu gak kangen Kontol ku
L : hussshhh
..........................................
Terjeda 3 menit
..........................................
L : kangen lah, gedhe soalnya
A : ciyus ??
L : iyaahhhh. Udah ah ntar istrimu curiga daaahhhh
====================
Secara bersamaan Nia masuk dan aku meletak kan hp ku.
"Mas hari ini bapak boleh pulang, aku pasti kangen" jelas Nia
"Ya udah kirim nomor mu atau miscall aja nomor ku" ucap ku
Aku menyebutkan nomor ku dan Nia kulihat menyimpan nya.
Kantuk ku datang, mungkin pengaruh obat, akhirnya aku pamit untuk tidur.
.
[ GRREEKKK...GLUDAK ]
suara alat makan terdengar menabrak sandaran ranjang bagian bawah ku sehingga membuat ku terbangun.
"Maaf pak jadi kebangun, ini makan siang nya" jelas pengantar makanan
Aku menyadarkan diri untuk bisa duduk dari rasa kantuk ku.
Ku cek hp ku ada notif WA dari nomor asing
Saat ku buka ternyata nomor Nia yang belum aku save.
Nia menjelaskan bahwa jam 10:30 tadi ia dan keluarganya sudah meninggal kan RS. Aku merasa sedih, aku hanya membalas semoga bapak selalu sehat dan kita segera ketemu.
Tapi tak ada balasan lagi, akhirnya hp ku letak kan santapan aku makan.
Sebelum aku menghabiskan makanan ku Istri ku datang
"Asaalamualaiku ayah" sapanya sambil tersenyum
"Wa alaikum salam" jawab ku sambil memotong tempe rebus
"Ayah lagi makan ya, mau di suapin" katanya
"Nggak ah mah, ayah masih bisa kok" kataku
Istriku duduk setelah memasuk kan tas kedalam lemari pasien dan beberapa makanan
Setelah aku beres makan istriku meletak kan peralatan makan ke bawah ranjang.
Aku minta di ambil kan air minum saat sedang ku tenggak 2 orang perawat pria masuk setelah membuka gorden pembatas ranjang ku
"Yuk pak ke ruang operasi, jam nya di majukan ternyata" jelasnya
"Saya suntik alergi dulu ya pak" kata perawat satunya
Jarum suntik terasa menusuk kulit ku lalu ada rasa panas dalam kulit ku yang di suntik.
Selanjut nya ranjang ku di bawa ke ruang operasi, istriku berjalan mengiringi aku ke ruang operasi
Setelah sampai aku lihat istriku dilarang ikut, aku masuk ruangan untuk berganti baju operasi warna hijau.
Ranjang ku di dorong menuju ruang operasi
Kulihat ada lampu sorot dan meja operasi yang cuma separo.
Aku di suruh pindah ke meja tersebut.
Setelah itu aku di tata sedemikian rupa agar nyaman.
Tangan kanan ku di letak kan merentang dan di ganjal papan lalu di pasang alat tensi. Yang kiri di pasang alat detak nadi, kedua kaki ku di letak kan ter kangakang di alat penopang paha.
Selanjut nya aku di suruh duduk.
Datang dokter wanita yang tempo hari menjelaskan tentang bius lokal
"Pak nanti kalo sakit harap nunduk kebawah ya" katanya
Dan jlebbbbbb tusukan jarum di punggung bawah ku kurasakan sungguh sakit sampai aku di tahan sama perawat laki laki yang menata paha ku tadi
"Mmmmmmhhhhh" rasa sakit yang kutahan itu membuat ku mendesah kesatikan
"Sudah bapak tiduran sekarang" jelasnya setelah kurasakan ada yang menempel di area tadi.
Selang beberapa menit si dokter bertanya kondisi kaki ku apa bisa di gerak kan.
Aku mencoba menggerak kan kaki ku tapi aku tak merasakan apa apa aku panik dan berkata
"Kok kaki ku kayak gak ada ya dok"
"Berarti bius nya bekerja" ungkap nya
Selanjut nya aku merasa lemas tubuh ku menggigil, aku melihat beberapa orang di bawah kaki ku dengan baju operasi penutup kepala dan masker
"Dok pasien menggigil" kata seorang perawat
"Ok saya suntik lagi liwat infus" kata sang dokter bius
Selanjutnya mataku terasa berat dan akhir nya terpejam