Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKU, AMBEYEN DAN ISTRIKU

wah mantab bisa jd banyak cerita ini gan..di kembangkan lagi dgn hati2 biar gak monoton adegan2 nya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
=============================
AKU, AMBEYEN DAN ISTRIKU - 03
=============================
Penulis : MashMelown
---------------------------------------------------------------
"Makan siang nya bapak" ucap lirih seorang pengantar makanan yang sekaligus membangun kan ku dari tidur ku.
"Iyaaa... terima kasih" kataku sambil mencoba duduk di ranjang dan menerima hidangan siang.
Setelah ku letak kan di ranjang aku mengambil ponsel untuk mengecek notif dan jam, rupanya kini pukul 11:30 pantas makanan siang datang. Kulanjutkan menyantap hidangan dengan lahab. Setelah selesai aku meletak kan piring itu di kursi tunggu.
Ku minum juga obat dari perawat lalu bersandar di ranjang sambil online facebook.
[ kkkkrreeeekkkkkk ]
Suara korden terbuka, muncul dua sosok perawat
"Siang bapak, perkenalkan saya dokter anastesi alias dokter bius, saya yang akan membius bapak besok siang guna menjalankan operasi" jelasnya
Aku hanya mengangguk saja, setelah selesai menjelaskan mereka pergi tanpa menutup kembali kain gorden. Dongkol juga sih soalnya risih jika gorden terbuka. Aku mencoba menutup dengan turun dari ranjang. Tapi ketika akan menggeser pantat, ku lihat Nia datang dari pintu masuk, ia melempar senyum dan langsung menuju ke arah ranjang ku.
"Mau kemana mas?" Tanya Nia
"Ini mau nutup gorden, malu lah, soalnya pas ngadep pintu" jelas ku
"Oh biar aku aja, mas duduk gih" katanya
Nia menutup gorden dengan tangan kanan nya sekilas terlihat perutnya yang putih mungkin karena baju nya kekecilan jadi perut terlihat.
"Udah tuh, aku nitip tas ya mas" katanya sambil menaruh tas di bawah kaki ku
Nia menengok kondisi bapak nya lalu kembali ke ranjang ku lagi
"Bapak ku tidur, aku ngadem ah di sini" katanya
"Silahkan, kok udah pulang?" Tanyaku
"Iya aku ijin setengah hari mas buat nunggu bapak" jelasnya sambil duduk setelah meletak kan alat makan rumah sakit di bawah ranjang.
Nia lalu duduk menyilangkan kaki nya, paha mulus terlihat oleh ku. Aku menelan ludah, lalu agar aku tak gugup ku coba tanya dimana ia bekerja dan ia menjelaskan selanjutnya kami ngobrol kesana kemari hingga ke arah pribadi, ternyata dari intisari kita ngobrol, Nia berstatus janda kembang karena suaminya meninggal kecelakaan kerja setelah 2 minggu menikah, ku ucapkan maaf serta turut berduka ku padanya dan ia berkata tidak apa apa.
"Mas singel?" Tambahnya
"Aku udah punya istri sih" terang ku
"Ah kirain singel, kalo singel pasti kupacari. Mas ganteng sih" katanya
"Ah bisa aja kamu" imbuhku
"Suerrr, eh tapi kok aku belum lihat istri mas nunggu di sini?" Tanya dia
"Istriku sibuk, lagian aku juga belum di operasi. Jadi aku belum membutuhkan nya buat nungguin aku" jelasku.
"Oh gitu, kirain istri nya cuek" katanya
"Kamu ganti baju gih, bau!" Candaku
"Masak sih, wangi loh!" Katanya sambil mencium ketek nya
"Wangi sih wangi tapi bau asem tau kan ac nya sorot ke sini" kataku
"Iya juga sih, ya udah aku mandi ah. Mas mo tak mandiin sekalian gak?" Godanya
"Boleh aja tapi emang kamu mau mandiin aku" tanyaku serius
"Mau lah kan mas ganteng, Nia suka" jelasnya jujur
Aku terkejut mendengar nya tapi tak berkomentar sedikit pun.
Nia kemudian mengambil peralatan di ranjang bapak nya dengan perlahan lalu berpamitan padaku kalau ia mandi.
Aku yang masih tak percaya pernyataan nya hanya bisa bengong dan mencoba ambil minum.
10 menit kemudian Nia kembali ke ranjang ku dengan pakaian super ketat, legging hitam seperti agak transparan berbahan jersey dengan kaos hitam ketat bertuliskan i
2764.png
<3 sabah. Begitu kontras dengan kulit nya yang putih
"Emmmhhh seksi dan wangi sekarang" kataku
"Terima kasih" katanya sambil bertolak pinggang dan memutar badan
Nia meletak kan barang barangnya kembali ke ranjang bapak nya yang masih tertidur.
"Mas di situ ada sisir kah" tanya nya
"Gak bawa lah aku kan cowok gak pernah sisiran paling sisir jari" jelasku
Nia kembali ke ranjang ku lagi tapi kali ini ia duduk di bawah kaki kuku yang ku geser agar ia bisa duduk.
"Aku duduk sini ah biar bisa selonjoran" jelasnya sambil melonjorkan kaki nya, panjang kaki nya sampai di pinggulku.
Lalu kembali kami saling bercerita ngalor ngidul kesana kemari bahkan saling tertawa jika ada hal lucu. Punggung kaki ku tak sengaja menyentuh pantat nya
"Ih mulai nakal ya, colek colek pantat" katanya
"Nggak sengaja kali, niat colek aku pakai tangan lah" kataku.
"Emang mas berani?" Tantang nya
"Berani lah, wong pantat kamu semok kayak gitu. Mas aja pengen remes. Hahaha" kataku di selingi candaan
"Ntar tak bilang ke istri nya loh" godanya
"Ih kamu main nya ngadu" kataku.
"Bukan cuman colek sih aku bahkan ingin mencium mu" tambah ku
"Ishhhh.... mauuuu" katanya sembari memejamkan mata dan memanyunkan bibir.
[ccchhrupppss...crrrhurpss]
Bibir tanpa lipstik nya aku lahap langsung ketika mendapat ijin dari nya, kenyal kenyal basah yang kurasakan.
Kulanjutkan menjulurkan lidah ku agar ia juga melakukan itu. Bak pepatah lama berkata gayung bersambut, lidah kami saling lilit bertukar liur, entah reflek entah tersangsang Nia langsung memegangi kontol ku, kadang meremas kadang menggosok gosok kan telapak tangan nya.
Aku tak tinggal diam dalam posisi masih berciuman tangan ku meremasi kedua gundukan kenyal di dadanya
"Emmmhh....emmmhhh" desah nya lirih
Selang 15 menit ku sudahi ciuman mesum itu agar aku tau reaksi dia selanjutnya
"Ouhhhh... mashhh gak nyangka aku kamu cium loh" jelasnya sambil terengah engah
"Abis kamu gemesin" rayuku
"Kalo ada cctv gimana hayo" katanya sambil melihat atas
"Bodo amat lah yang penting mas puas cium kamu" kataku.
"Cuman cium doang?" Katanya
"Emang boleh yang lain?" Kejarku
"Hihihi takut ah ntar ada yang lihat" katanya manja
"Mas buah dadaku keras gak sih pas mas remas tadi?" Tambahnya
"Kenyal kok emang kenapa" tanyaku
"Aku sering di ejek temen katanya buah dadaku ini keras" jelasnya
"Temen mu cowok atau cewek yang bilang gitu?" Tanyaku
"Cewek sih tiap aku di bonceng dia, dia selalu bilang gini. Jangan nempelin buah dadamu di punggung ku sih keras tau, gitu" jelasnya
"Coba di buka!" Perintahku.
Ia langsung mengabulkan pinta ku, di angkatnya kaos ketat itu hingga terlihat bh warna hitam berenda, buah dada nya hampir tak muat di dalam cup bh itu.
"Mungkin bh mu ada busa nya terus buah dadamu sangat montok jadi terkesan keras" jelasku sambil meremasi susunya
"Ahhhh massshhhh" desahnya
Kusingkap saja bh sebelah kanan kebawah lalu ku pilin puting nya
"Auuuhhhhhh" desahnya
Lalu bergantian puting yang satunya. Nia bergoyang manja dengan kedua tangan masih memegangi kaosnya
"Boleh aku emut?" Pintaku
"Ouuhhh...iyaaaahhh" desahnya
Ketika aku akan menyucupi puting nya, bapak nya batuk sekencang kencang nya. Akibatnya kami salah tingkah. Nia langsung menutup kaos nya dan berlari ke ranjang bapak nya.
"Bapak gak papa" katanya panik di seberang ranjang ku
"Gak kok cuman kayak keselek aja" jelas bapak nya
"Minum pak ya" katanya
"Suster tolong kemari bapak saya batuk kok ada darah nya" katanya melalui interkom.
Aku menyingkap gorden pembatas ranjang ku agar ku bisa melihat mereka
"Udah di kasih minum" tanyaku
"Sudah kok" jelasnya sambil mengurut dada bapak nya. Tak lama perawat datang gorden ku di tutup perawat itu, aku hanya bisa mendengar bunyi klutak klatik di sebrang sana.
Aku kemudian berbaring dan rasa kantuk datang hingga akhirnya mataku terpejam.
.
.
[CCCHUUUUPPSSHH]
Sebuah ciuman bibir membangunkan ku, saat ku buka mataku aku terkejut. Rupanya Nia dengan sengaja mengecupku agar aku bangun
"Bangun mas udah sore, tak mandiin yuk" katanya lirih
"Serius kamu Nia?" Tanyaku.
Ia hanya mengangguk sambil tersenyum.
Aku duduk di ranjang, meminta minum dan ponsel pada Nia, aku melihat jam di ponsel menunjuk kan pukul 16:15 dan tak ada notif apa pun di ponsel ku.
Selanjut nya aku turun dari ranjang, Nia menggandeng tangan ku
"Alat mandi ku di dalam situ" tunjuk ku di lemari pasien
Sebelum melangkah ke kamar mandi aku bertanya pada Nia bagaimana kondisi ayah nya, ia menjelaskan kini ayah nya sedang tidur dan di jaga istrinya, istrinya atau ibu Nia sengaja ia panggil karena panik saat ayahnya batuk berdarah.
Langkah kami pelan menuju kamar mandi, di samping menahan debaran jantung yang kencang karena aku takut ada yang curiga.
Nia kulihat juga membawa peralatan mandi nya, setelah masuk kamar mandi Nia mengunci nya kemudian meletak kan botol infus di pengait baju.
Seolah menjadi istriku ia membuka pakaian yang menempel di badan ku.
"Mass... kok segede ini" katanya takjub melihat kontolku yang masih lunglai tapi dengan ukuran yang wah.
Aku hanya tersenyum, Nia mengambil shower
"Kalo kamu ntar basah gimana" bisik ku
"Oh iya aku lupa mas belum lepas baju" katanya lirih
Tak butuh waktu lama Nia pun menyusul telanjang bulat di depan ku, aku menelan ludah ketika melihat tubuh nya, meski perutnya buncit tapi pinggang nya membentuk lekukan bak gitar akustik, aku segera mencium nya karena nafsu sudah mengambil alih pikiranku.
Kami berpagutan mesra, saling raba saling remas.
Ciuman ku perlahan turun ke leher Nia, ia menahan sekuat tenaga agar tak mendesah.
Aku pun juga menjaga agar suara ciuman ku tak terdengar. Entah dapat ide dari mana Nia menyalakan keran air yang ada embernya sehingga ruangan kamar mandi ini jadi berisik karena kucuran air keran.
Bibir ku kini menyucup puting susu nya sebelah kiri dengan jari tangan ku memilin puting sebelah kanan.
"Ahhhhhh....masssshhh" desah Nia mulai agak keras mungkin karena ada suara keran.
Tangan Nia mulai aktif mengurut kontol ku.
Sengaja aku membuat tanda merah di susu kirinya sebanyak 5 buah, tangan ku akhirnya menemukan mainan baru yaitu memek dan klitoris Nia yang kini aku kobel kobel pelan
"Ssshshhhhhhh" ia mendesis
Memek nya cepat sekali basah, beda dengan memek istriku yang harus di kobel lama agar bisa basah.
Tubuh Nia bergetar hebat mungkin ia orgasme, ku hentikan kobelan ku dan melihat jari ku. Lendir lengket menghiasi jemariku.
Nia memeluk ku, dengan erat. Setelah itu ia jongkok dan langsung mencoba mengulum penis ku yang sudah full ereksi. Mulut nya seakan tak muat tapi ia paksa seolah olah tak mau mengecewakan ku.
Sambil mengulum pandangan matanya fokus ke arah ku kadang ia juga tersenyum nakal.
Selanjutnya setelah puas mengulum ia bangkit lalu mencium bibir ku.
Aku mencoba mendudukan ia di kloset duduk. Agar aku bisa menjilat memek nya tapi selang infus ku tak mau ikut berkompromi karena tidak panjang, tapi aku tak kalah akal, botol infus ku berikan ke Nia agar aku bisa menjilati memek nya.
"Sssrrrpppphhss....sssrrppphhss" suara bibir ku menikmati memek basahnya.
"Haaahhhssshh" desah Nia
Tangan ku memilin puting nya, Nia semakin menggeliat
"Udahhhhh masshhh,,, massuukkinnnnhh" pintanya
Nia ku atur untuk menungging dan langsung saja ku arah kan kontol ku ke memek nya dengan pelan pelan
"Aahhhhhhssshhh" desah nya
Setelah masuk semua aku mulai menggenjot madu mundur secara santai
"Wahhhhh...mantabbbb sayank memek mu" kataku lirih
Nia memalingkan muka padaku sambil tersenyum.
Ku tambah volume genjotan ku secara cepat. Karena aku tak mau perbuatan kami ini nanti tercyduk
"Ahhhhssshhhh...massshhh" desah nya
"Mmmmmhhh" desahku.
Desah kami saling sahut membuat irama mesum yang tak bisa di gambarkan.
Memek nya mengempot empot membuat kontol ku ingin menyembur kan sperma
"Keluarinn dalam ya sayank" pintaku
"Iyaahhh gpp masssshhh....ouhhhhhhhh" desah nya
Rupanya Nia orgasme lagi aku pun menyusul nya, ku tembak kan sperma ku di dalam memek nya sebanyak 5 x
"Mmmmhhhhhh...mmmhhh" desahku sambil mengejan ejan kecil
Nia langsung mencabut kontol ku lalu jongkok dan cebok setelah itu kami mandi. Selanjut nya aku di pakaikan baju ganti setelah di handuki nya.
"Mas sayank keluar dulu yaaa,,,emuahhhhh" katanya sembari mencium ku.
Aku membawa botol infus dengan tangan kanan ku, tangan kiri membawa peralatan mandi.
Setibanya aku di ranjang aku langsung berbaring tanpa membereskan peralatan mandi, karena lutut ku berasa lemas setelah ngentot Nia tadi
Nia menyusul di ranjang ku, ia membereskan peralatan mandi ku kemudian duduk di kursi tunggu pasien sambil menyisir rambut, Nia masih memakai legging dan kaos hitam nya.
.
Tak lama kulihat istriku masuk ruangan ini, aku mencoba tenang meski jantungku berdegup kencang. Nia kulirik juga ikut menata perasaan agar tak di curigai istriku.
Saat istriku mendekat dan melihat ada Nia alis matanya menyiratkan keingin tahu an yang besar, siapa gadis montok yang menunggu suami ku
"Asalamualaikum" kata istriku
"Waalaikum salam" jawab kami
"Jangan salah paham dulu mbak, saya cuman numpang ngadem di sini soal nya di ranjang bapak sebelah mas didi ini panas" jelas Nia
"Oh iya iya kirain temen suami saya" ucap istriku
"Ya udah saya tak kembali ke ranjang bapak, tapi kalo nanti gerah saya boleh kesini lagi ya" pinta Nia
istriku hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Mamah bawa apa nih" kataku
"La ayah gak pesen apa apa sih" jelas istriku
"Oh iya ayah gak W A kok ya" ucap ku.
"La ayah udah makan, sekarang minta di beliin apa?" Tanya istriku
"Buah buahan aja deh mah sama air mineral. Oh iya operasi nya besok jam 1 siang" jelas ku
"Oh ok nanti mamah ijin setengah hari buat jagain ayah" kata istriku
"Boleh deh" jawabku
"Ya udah sekarang mamah belanja dulu ya, ayah istirahat aja" pinta nya
Aku hanya mengangguk, setelah berpamitan istriku mencari Nia lalu berpesan agar aku ikutan di jaga selama istriku belanja.
.
Setelah istriku menghilang, Nia kembali ke ranjang ku dan langsung memeluk ku
"Aku takut mas sumpah" katanya agak gugup
"Tenang aja sih, kita buat santuy aja" jawab ku
Nia melepas pelukan nya. Kemudia duduk di ranjang.
"Tapi Jujur aja aku jadi pengen lagi sih, abis kontol mas nikmat banget" katanya sambil meraba kontol ku mesra.
"Ya udah yuk lagi" kataku
"Beneran ?? Kalo istrimas nanti datang gimana" kata Nia
"Ya kita quicky aja di kamar mandi" kataku
"Gak enak sih sebenarnya, pengen nya di kasur" jelasnya
"Kenapa gitu?" Tanyaku
"Ya lebih menikmati" jelas nya
"Besok kalo aku sudah sembuh kita janjian di hotel ya, sekarang yuk kita ML lag. Aku juga ketagihan memek mu yang sempit" jelasku
"Emang memek istri mas gak sempit" kata Nia
"Lebih sempit kamu kan sayang, secara memek mu jarang kan di masuki kontol lagi" kataku sambil mengelus memek nya
"Iya juga sih, ya udah yok ah" katanya sambil berdiri lalu mengambil botol infus dan membawa nya.
.
Kami berjalan beriringan mencoba bersikap biasa aja, lalu masuk kamar mandi bersama. Di saat Nia mengaitkan botol infus aku mengunci pintu kamar mandi.
Nia menungging dan memelorotkan legging serta celana dalam ungu berendanya.
"Kok gitu sih sayang"ucapku lirih
"Katanya mau quicky" jawabnya.
"Tapi aku mau kamu emutin dulu, kontolku" pinta ku
"Ya udah Nia emutin dulu" katanya sambil berbalik badan lalu jongkok. Kemudian memelorotkan celana kolor milik ku beserta sempak nya.
"Haaaemmmm" kata kata yang keluar dari mulut Nia ketika melahap penis ku.
"Mmhhhhh...ssshhhhh" desahku
[CHLOOPPPSSHH,,,,CHHLOOPPSSSHH] suara kecipak mulut nya yang bercampur liur saat mulai memaju mundurkan bibir mungilnya
"Ahhhhh....mhhhhhh" desah ku
Kontol ku sudah tegang maksimal, ku angkat Nia dengan maksud agar ia menungging.
Setelah posisi Nia siap aku melesak kan kontol ku ke dalam memek nya perlahan lahan
Peret dan lembab serta hangat kurasakan di kulit kontol ku.
"Oooouuhhhhhhh" desah nia lirih
Setelah berhasil masuk semua batang kontol ku aku mendiamkan kontol ku ini sejenak, kemudian langsung ku pacu maju mundur dengan tempo sedang.
"Iihhhhhhh..massssshhh...mantab masssshhh" desahnya
"Iyahhhhh sayanggggkkkh" kataku mendesah
Kupercepat laju sodokan ku karena tak mau nanti ada yang tau apalagi ada ibu Nia juga sedang menunggu di sana
"MmmpppHhhh" desah Nia sambil menutup erat bibir nya dengan telapak tangan nya
[PLOGG...PLOGGGHHH...PLOGGHHH]
Suara paha ku beradu dengan pantat Nia menjadi irama penyemangat buat ku untuk segera crot
"Keluaaarrrinnn dalam lagi ya sayankkkkhhh" kataku lirih
Nia cuma mengangguk dengan masih menutup bibir nya dengan tangan
[CHROTTTSS...CCHRRRPOTTSSH] semburan sperma ku di dalam memek nya membuat aku kembali lemas.
Setelah itu kucabut kontol ku yang melemas.
Nia masih terlihat kelojotan kini tangan nya menopang pada tembok kamar mandi, lelehan sperma terlihat menetes keluar dari memek membuat aku takjub
Aku membersihkan sisa sperma di kontol ku dengan air. Lalu kembali menaik kan celana dalam dan celana kolorku.
Nia jongkok untuk pipis dan juga membersihkan memek nya setelah nya juga merapikan lagi celana nya.
Kami langsung keluar kamar mandi dan melangkah kembali ke ranjangku.
Sekilas kulihat ada istriku di sana
"Yank, honey ada istriku di ranjang kamu di sini dulu" kataku
"Iya mas" jawabnya
Aku pun melangkah pelan dengan memegangi botol infus menuju ranjang
Rambut ku sedikit basah serta keringat mengucur perlahan di dahi ku.
"Ayah habis mandi?" Tanya istriku
"Iya" jawab ku singkat
Setelah istriku membantu mengaitkan botol infus, aku berbaring.
Istriku duduk dan menggenggam jemariku
"Mamah mau nunggu in ayah hari ini?" Tanya ku
"Kayak nya mulai besok siang yah, hari ini mamah belum persiapan" jelasnys
"Ya sudah kalo gitu" kataku
Tak lama santapan datang, aku di suapi istriku ini, aku makan lahap sekali mungkin karena belum di operasi dan habis ngentot dengan Nia.
Setelah selesai istriku berniat pamit karena langit sudah gelap.
Kami pun saling peluk untuk saling melepas perpisahan ku dan istriku.
Saat istriku sudah menghilang, Nia datang dan kami juga saling peluk
"Makasih mas, aku puas" katanya di lanjut mengecup bibirku
"Sama sama sayank" ucapku
Aku menjelaskan bahwa setelah makan tadi aku jadi mengantuk dan mohon ijin ke Nia untuk istirahat
"Ya udah mas tidur aja dulu, kan capek juga habis ML sama aku" kata Nia
"Iya. Aku bobok ya" ucapku
"Iya mas, aku juga mau nyari makan malam nih" ucapnya
Setelah itu kami berciuman dan Nia pergi setelah nya, aku kemudian tidur
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd