Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ''Aku Adalah Saksi Kegilaan Istriku''

Bimabet
Ayo hu Sanjai.....Jangan loyo dong suaminya....

Yeahhhhhhh...Pertamaaaaaaxxx
:haha:

hahaha..
Pantengin aja suhu, apakah nanti suaminya loyo... Atau menjadi seseorang yang mampu membalas sakit hatinya :p
terimakasih atas dukungannya suhu..
:)
 
Karakter cowo nya kuat.. jangan sampe jadi culun ya gan.. walaupun cuma gara2 anak...

Kecuali si istri dijadiin alat buat melancarkan bisnis.. & cowo nya punya pasangan lain... kwkwkw
 
Karakter cowo nya kuat.. jangan sampe jadi culun ya gan.. walaupun cuma gara2 anak...

Kecuali si istri dijadiin alat buat melancarkan bisnis.. & cowo nya punya pasangan lain... kwkwkw

Wah ane dukung ni ide agan yang satu ini. Semangat buat suhu Sanjai.
 
katanya si otong lebih gede dan panjang, tapi kok diselingkuhin? keliatan dari ss nya juga si istri sangat menikmati tuh :D pasti ada yang salah nih, harusnya sih alasan selingkuh si istri itu ga berdasar dari nafsu birahi belaka aja kan :D :D ahh tau deh,,

iya suhu, terimakasih atas kripik enaknya, suhu sudah membaca dengan cermat sekali. Pertanyaan suhu semoga akan terjawab di episode selanjutnya. Jangan sungkan-sungkan kripiknya suhu. Ane pasti melahapnya sampe habis.
:D ;)
 
ditunggu klo bisa suci nya digilir aja???!
 
Episode V

Pov Suci Aprilia

Aku bahagia saat itu.
Saat benih - benih rasa menggelontor bebas
memasuki celah-celah hati.
Aku luluh.
Jatuh tanpa daya dalam dekap hangat lelaki itu.

Aku tunduk.
Terpaku dalam diam yang menenggelamkan.
Aku menikmatinya.
Aku menikmati permainan gila yang dia sodorkan.
Aku terbuai dengan pesona yang dia tebarkan
lewat senyum-senyum dan erat genggam tangan hangatnya.
Aku terjebak dan sulit untuk kembali,
dan bahkan untuk berdiri aku tak mampu lagi.

Aku cintainya
Aku menggilainya.
Aku merinduinya kala sepinya malam
Aku ingin,
ingin selalu mengulangi dosa terindah itu
walau ku tahu itu
tak ubahnya seperti kubangan iblis.

Dua bulan pertama aku mengenal akrab dengan lelaki itu. Lelaki itu Andriansyah (33) namanya yang tak lain adalah atasan di tempat ku bekerja. Selama itu pula aku setengah hati melayani suamiku baik pelayanan lahir maupun batin.
Walau setengah hati aku melayaninya tak kupungkiri aku juga menikmati permainannya yang begitu memabukkan.
Permainan yang sangat memuaskanku bahkan sering kali aku mengalami squirt dengan suamiku. Setelah itu, aku langsung tidur tidak perduli dia belum klimaks, bahkan sering kali aku membuatnya merasa tanggung karena belum ngecrot sekalipun.
Menginjak bulan ke tiga hubungan ku dengan mas Andri (begitu panggilanku padanya) semakin meningkat, bahkan ku berikan padanya yang seharusnya hanya pada suami ku berikan. Bahkan kami melakukannya hampir setiap hari, baik di kantor maupun check-in di hotel. Harus ku akui, aku lebih puas melakukannya dengan suamiku, tapi dengannya aku begitu menikmati. Semenjak itu pula, aku tak lagi melayani suamiku dengan memberi berbagai alasan padanya, lelah, capek lah. Selama itu juga aku tak lagi memasak untuknya bahkan aku jarang peduli dengan anakku, aku tidak tau kenapa.
Mungkin karena anakku sangat mirip dengan suamiku.
Aku tidak tau apakah suamiku merasakan keanehan ini, ah kalau pun dia merasakannya pasti dia berpikir aku terlalu sibuk akhir-akhir ini.
Aku tau seperti apa sifat suamiku, dia seorang pria yang penyabar, lembut, perhatian, penuh kasih sayang dan cinta, namun dia begitu misterius.

Hari ini aku mengadakan rapat dengan klien di sebuah cafe, rapatnya baru selesai pada siang hari. Di perjalanan kembali ke kantor mobil ku mengalami mogok, aku tidak tau kenapa. Akupun keluar dari mobil dan memperhatikan ke sekeliling siapa tau ada bengkel. Ya kulihat di seberang sana ada sebuah bengkel. Aku langsung kesana, yang ternyata pemilik bengkel itu adalah sahabat karib suamiku. Aku lalu menyerahkan kunci mobilku padanya tak lupa juga mengatakan ciri-ciri mobilku dan NOPOL nya berapa. Kemudian dia meminta pekerjanya untuk menarik mobilku dengan di tarik mobil lain.
Aku lalu pamit padanya karena harus segera menyerahkan laporannya dengan menggunakan taxi.
Aku kemudian menelpon suamiku untuk memberitahukannya dan meminta untuk di jemput.
"halo bang"
"iya, kenapa dek ?"
"mobil adek masuk bengkel bang Faris, bang"
"kenapa mobilnya dek ?"
"ngak tau bang, tiba-tiba ngak mau hidup lagi, abang nantik jemput adek ya"
"oke, dimana, jam berapa dek ?"
"di kantor, seusai ibadah magrib saja bang. Adek lembur lagi hari ini". (alasanku, hihihi)
"iya sayang"
"sayang bentar dulu, nanti kalau sudah di depan kantor abang telpon, biar abangnya ngak nunggu lama". (aku sengaja meminta begitu, karena aku ada janji sama mas Andri) ;)
"iya dek, Love You My Wife"
"Love You to My Husband"

Sesampai di kantor aku langsung ke ruangan mas Andri untuk menyerahkan berkas dan laporan hasil rapat tadi.

"ini mas berkas dan laporan tadi"
"oke, sudah beres semuanya". Sayang nanti bagaimana jadi kita ?"
"jadi dong yank, tapi nanti aku di jemput sama suami" :(
"berarti ngak bisa lama dong"
"siapa bilang ngak bisa ?" bisa kok, aku minta di jemput seusai magrib"
"sekarang aja yok ?" (ajaknya)
"ngak ah, nanti aja kalau kantor udah sepi sayang, ngak sabar amat sih"
"siapapun ngak bisa sabar, kalau udah ngelihat body molek dan dada montokmu yank. Apalagi kalau udah ngerasa peretnya memekmu" (sembari menatap nakal padaku)
"iiihh, nakal deh yank" :p

skip,,skip
Kantorpun sudah sepi, aku bergegas ke ruangan mas Andri, disana dia sudah menunggu dengan tak sabar.
Dia menghampiriku kemudian menyambar bibirku penuh dengan nafsu birahi. Aku melepaskan pungutan bibirnya.
"sabar dulu dong yank" (pinta ku)
"aku sudah dari tadi sabar yank, aku udah ngak tahan ni mau ngentot memekmu" (rungutnya)
"sini Hp mu yank" (sembari tanganku merebut Hp nya)
"eh kamu mau ngapain dengan Hp ku yank ?"
"kamu nikmatin saja yank, duduk manis saja disana" (aku menghidupkan musik Dj di Hp nya)

Kemudian aku mundur beberapa langkah dan menyanyikan lagu dangdut (judulnya kalau tidak salah Cinta Satu Malam) sembari menggoyang tubuh ku untuk menggoda nafsunya. Dia hanya termangu dengan aksi ku yang penuh kejutan.
 
Terakhir diubah:
Perlahan namun pasti satu persatu kancing baju ku terlepas, goyangan ku semakin menggoda nafsunya. Kini dua gunung kembar ku yang indah, padat, sekel di hiasi puting yang kemerahan semakin menggodanya, aku meremas pelan dadaku, ah aku sangat menikmati apa yang ku lakukan sekarang, memekku begitu basah. Kini rok span ku pun meluncur dengan sukses ke bawah, yang terlihat sekarang G String ku saja. Pelan-pelan aku mendekat sembari menghempas rokku dengan kaki, kini aku duduk membelakanginya di atas selengkangannya yang membengkak menggesek-gesek pantat ku disana, dia mendesah keenakan. Aku bangun dan melepas tali G String ku, aku kemudian naik ke sofa dan mengangkangkan selengkanganku di depan mukanya, dia langsung melahap memek ku dan meremas kuat-kuat ke dua gunung kembarku.

"aaaaaahhhh ssstttt maaaas, iya di situ maaaasss, jilat teeeruss itiil ku maasss". (racau ku diiringi desahan kenikmatan)
"maaass kobel teeeeerruuus memeeek ku, hisaaaap teruuuus itiil kuuuuhhh, aaaahhhh eeeenaaakk mas". (tubuh ku melengkung indah sembari menekan kuat memekku ke mukanya)
"haehh hakh haehc" (suara deru nafas kungo-ngosan bak orang sehabis lari marathon)

kini aku jongkok di depannya, dengan telaten jari-jari lentik ku membuka ikat pinggang kemudian memelorotkan celana sekaligus CDnya. Diapun tak tinggal diam, dia juga membuka kancing bajunya sendiri. Kini aku mengulum penis kehitaman itu. (kalau dibandingkan, suamiku masih unggul, baik panjang maupun diameternya). :D :)

"aahhh sayaaaang ngiiiluuuu" (gluk..gluk suara penis keluar masuk mulut ku)
"kuluuumm teeruss yaaaank" (racaunya sambil memgang kepala ku)

Aku masih sibuk mengulum kepala penis itu, sesekali ujung lidahku menjilat lubang kencingnya dan menghisap kepala kontolnya kuat-kuat.
Tangan kiriku sibuk mengurut, mengocok dan tangan kananku memencet kedua pelir nya.

"sayaaang uudaaahh, cuu..kuuup, nanti akuu kelll..uuaar, aaaahhhh uhhh ngilu sayaang". (akupun berhenti sembari tersenyum nakal padanya)

"ngak tahan mas ya kalau aku gituin ?" (sembari duduk behadapan di pangkuan mas Andri).
Dia menjawabnya dengan mencium ganas bibirku. Tangan kanan mas Andri menuntun kontolnya ke lubang surga ku. tangan kupun melingkar di lehernya. Kami saling menjilat, menghisab, menukar liur, bibir kami berpangut penuh birahi.
"aahhhh ngeeennntoooot een aaaakkk" (racau ku, tubuhku melengkung ke belakang, dengan membusung indah dada ku dihadapannya)
"aaahhhh mmmmeeee mmmeek mu peerrreeet amaat yaankk" (sembari menghisab dan menjilat puting ku, sesekali dia menggigit putingku).
"jangan dibuaaaaat cuuupaaang yaaank ahhhh ooohhh, naanti suuuaaamii ku curr iigaa" (ingatku padanya).
"iiiyaaa, mmmee...meekkk muuuu....uuuhhhh eeeuuuuunaaaakkkk".
"aaaaahhhhhh,,,, uuuhhhhh... Koooonnnnthhooolll muuuuu juugaaa ahhhh niiikkmaaaat"

Nafas kami tersengal-sengal, kemudian mas Andri meminta ganti posisi. Aku membenamkan mukaku di dudukan sofa dengan posisi tanganku seperti mau merayap, mas Andri bediri dibelakangku. Dia memasukkan penisnya kembali dari belakang kemudian kedua tangannya meraih kedua gunung kembar ku meremasnya dengan kuat-kuat dan kasar.

Suara desahan kami masih terdenger riuh, kami hampir mencapai puncak kenikmatan. Tiba-tiba Hp ku berdering, aku memberi kode pada mas Andri untuk tidak menggenjot lagi, aku meraih Hp ku dan menjawab panggilan dari suamiku,

"halo, dek aku sudah didepan kantor ni, adek dimana ?" (terdengar suara suamiku di sebrang sana)
"aapaaa, aadeek sebentar lagii tuurun". (aku begitu terkejut mendengarnya, mas Andri menggenjot pelan memekku)
"aku naik ke sana ya ?"
"jaangan sayaang, adeek turun sekaraang". (pintaku)
Aku merasa jengkel, marah, benci pada suamiku, mas Andripun begitu, padahal sebentar lagi kami mencapai puncak kenikmat yang begitu indah. Mas Andri mengerti, kalau bersikeras untuk menuntaskan nafsu syahwat kami, kami bisa berabe kalau suamiku naik ke ruang kerja ku.
Aku memungut pakaian ku yang berserakan di lantai, kemudian memakai seadanya. bra dan cd ku masukkan ke dalam tas.

Akupun keluar dari kantor, terlihat di ujung sana suamiku sedang ngobrol dengan satpam piket, kemudian satpam itupun berlalu dari hadapan suamiku.

"lelah ya dek ?"
"iya bang, pulang yok ?" balasku singkat, aku masih jengkel karena ada sesuatu yang belum tuntas.

Di perjalanan, tak sepatah katapun keluar dariku maupun suamiku. Dia terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri, akupun begitu. Ya, sekarang bisa kurasakan bagaimana rasanya tak bisa mencapai kenikmatan itu, mungkin suamiku juga merasakan begitu saat aku menggantung kenikmatannya.
Tak terasa kami pun sampai di kediaman kami.
 
Aku buru-buru masuk kerumah, secepatnya aku ke kamar mandi. Tak lama kemudian ku dengar ketukan pintu kamar mandinya,
"sayang boleh mandi bareng ngak" (pasti mau minta jatah tu. Huuft)
"ih sayang, ngak boleh sayang ah,"
"biasanya boleh, kenapa sekarang ngak boleh ?"

Aku melanjutkan mandi ku, sedang asik ku pandangi tubuhku di cermin suamiku masuk ke kamar kami. Dia terlihat sudah rapi, mungkin mandi di kamar sebelah. Aku begitu terkejut melihatnya masuk, aku buru-buru menutupi kedua bukit kembarku, disana masih membekas cupangan mas Andri.
"kenapa ditutup sayang ?"
"eh, eeenggak sayang, malu saja" (alasanku)
"anak udah satu, masih malu sama suaminya" (goda suamiku dengan halus)
"dek, aku mau bicaraiin sesuatu" (deg, dia mau bicarain apa ya ?)
"aku tunggu di ruang keluarga ya" (sambungnya)
"iiya bang"

Diapun ke ruang keluarga, tak lama kemudian akupun menyusulnya dengan membawa secangkir kopi panas.
Dia mengambil kopi kemudian menyuruputnya.
Sruup, srup
"rasa kopinya ngak sama seperti dulu" (tegurnya, iya kah begitu ?)

aku tak menjawab, aku merasa sangat gugup, tegang, jangan-jangan dia mengetahuinya.

"kenapa begitu tegang dek ? Udah kek koruptor lagi denger putusan hukum saja !" (candanya sembari tersenyum)
"eh, ngak kok bang, adek hanya sedikit kecapean saja" (kilah ku)

dia memelukku, mencium ubun-ubun kepalaku, membelai rambutku. Aku sudah lama tak merasakan hangatnya pelukan ini, ku sandarkan kepalaku di dada bidangnya, ku lingkar tangan kanan ku dipinggangnya, sedang tangan kiri mengusap perut atletisnya. Pelukan itu masih sama, pelukan yang mampu membuatku merasa sangat nyaman, tenang, hatiku begitu tenteram. Aku sangat rindu akan pelukan ini, tak terasa air mata pun meleleh. Aku berusaha menahannya, tapi aku ngak sanggup.
"dek, aku sangat cinta dan sayang sama adek"
"adek juga bang" (jawabku sembari menahan isak tangis)
"abang mau bicaraiin masalah apa ?"
"oh itu, gini dek, tadi abang dapat telpon dari kawan" (masih dengan memelukku)
"teerus dia bicarain apa yank ?" (keteganganku sedikit menurun, namun masih was-was)
"dia lagi ada masalah sama istrinya, nah dia minta masukan tuk menyelesaikannya ?"
"emang apa permasalahannya yank ?" (aku senang, begitu mengetahui yang mau dia bicarain) :)
"istrinya selingkuh yank, nah yang bikin dia pusing mereka punya anak berumur 1 tahun gitu, sebaya lah sama Daffa". Menurut adek kek mana tu ?"
"ya gak tau gimana juga, kan kasian anaknya kehilangan kasih sayang ortunya kalau ortunya cerai" (erat semakin erat memeluknya)

Ada rasa getir saat mengingat anakku Daffa, dan apa yang sudah ku lakukan di belakang suamiku. Aku terjerat dengan rayuan mas Andri yang membuat ku tak bisa lepas darinya, tapi aku tidak mau kehilangan suamiku.
"karena memikirkan anaknya yang bikin dia bingung yank, menurut adek kek mana pisah atau nerima wifenya yang udah ngak suci lagi ?"
"menurut adek ya pisah saja yank, ngapain lagi nerima istri yang udah tega khianatin suaminya ?" (tanpa sadar aku menjawab seperti itu, apa bedanya aku dengan dia)
"kalau adek seperti wifenya kawan abang ngak ?" (aku gelagapan mendapat pertanyaan itu)
"kok tanyanya gitu yank ?"
"siapa tau aja adek punya PIL" (aku semakin tegang, aku merasa sedang di intrograsi)
"abang menuduh adek selingkuh ?"(tanya ku minta penjelasan)
"apakah adek selingkuh ?(suamiku balas tanya tanpa menghirau pertanyaanku)
"tiidak bang, adek setia sama abang, adek ngak mungkin khianatin abang" (aku ngak bisa bayangkan apa yang terjadi kalau dia tau kebenarannya dan menceraikan ku)

Dia berusaha mengangkat daguku, aku tidak berani menatap mata bang Rangga. Aku tau dia sedang mencari kebenaran dari jawabanku tadi.
"abang percaya kok" (sambil mengecup kening ku, lega rasanya hatiku)
"sayang tidur yok, adek udah ngantuk sangat ni"
"duluan saja" balasnya cuek.

Akupun langsung ke kamar, aku masih memikirkan pertanyaan suamiku yang menurutku sangat tajam, begitu menusuk ke kalbuku. Maafkan aku suamiku, aku tidak bisa meninggalkan mas Andri, aku juga tidak mau pisah denganmu.
Skip,,skip
alarm berbunyi dengan nyaring akupun terbangun dari tidur lelapku, di sebelahku tak ada lagi suamiku, mungkin dia lagi duduk di teras pikirku. Aku pun mandi dan bergegas kantor, ya selama ini aku biasa sarapan di kantin kantor bersama mas Andriku. Hihi..

Aku sedikit heran, ngak biasanya bang Rangga pergi tanpa memberi tahu ku, tak membangunkan ku pagi ini,

Kemanakah Rangga pergi ?
Apa yang akan dilakukan Rangga pada istrinya ?

POV berakhir, ceritapun masih BERSAMBUNG....
 
Suhu sanjai text updatenya. Tpi ada yg kurang kali ini masalah pov si suci pas dia lg percakapan sama suami. Kok gk ada yah.
Itu aja hu
 
Suhu sanjai text updatenya. Tpi ada yg kurang kali ini masalah pov si suci pas dia lg percakapan sama suami. Kok gk ada yah.
Itu aja hu

di baca dulu suhu sampe habis, ini ada 3 scannya,
mungkin pas suhu baca lagi aku update. Kalau memang ngak ada suhu salin akhirannya sebelum terpotong, kemudian tempilin di komentar mungkin ada yg lupa aku update
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd