Kepala penisku sudah masuk.
Rasanya enakkk banget, kaya ada yang menyedot
"Bahaya nieeee, bisa cepat keluar " gumamku dalam hati.
Ku pejamkan mataku menahan kenikmatan nie.
Pantatku perlahan aku masukkan
" Ahhhhhhhhh " desah Mba Riska
Aku membuka mata, posisi Mba Riska sangat erotis
Buah dadanya menggoda sangat ranum dan montok
Jari jari tanganku meremas pelan payudara mba Riska.
Putingnya sangat menggoda, aku pilin yang kanan sambil penis kumasukkan lebih dalamm
" Gusssssss, pelan ya " kata Mba Riska manja.
Aku menggangguk , ku tarik mundur penisku pelan pelan
Rasanyaaaa, enakkk bangett
Penisku kaya
Dipijat pijat dan disedot
Aku menggigit bibir bawahku
Enakk bangettt Broooo.
" Ahhh " kembali desahan terdengar dari mulut Mak Riska.
Suaranya ituuu makin merangsang ditelingaku.
Aku ingin sekali menjilati puting pink kecil Mba Riska.
Perlahan kudekatkan wajahku ke payudara mba Riska
Lidah ku julurkan.
Kumainkan puting Mba Riska
" Enak Gus, terus, jilati, ahhhhhhh, ahhhhh " desah Mba Riska kembali terdengar sangat merangsang
Penis kembali kumajukan masuk ke dalam.
Sekarang hampir setengah batangku sudah terbenam.
Kugoyang pinggulku.
Lutarik kembali penisku.
Makin nikmat
Lalu kudiamkan, dan kucoblos lebih dalam
" Aaaaaaaaaahhhhhhhhh " teriak Mba riska
Penisku makin berasa sedotannya
Gilaaa
Enakkkk bangettt
Sumpah.
Aku masih menjilati puting mba Riska sambil kumaju mundurkan penisku ke dalam lubang kemaluan Mba Riska.
"Sumpah enak banget "
Kutusuk makin dalam , sudah 3/4 batang penisku terbenam naik turun.
Payudara Mba Riska kuremas bergantian kiri dan kanan, sangat empuk dengan bentuk agak bulat lonjong seperti apel tapi lebih besar
Mulutku tidak tinggal diam kusedot kencang payudara Mba Riska yang kiri sambil tangan meremas bulatan buah dada Mba Riska
" Arhhhhhhh " teriak Mba Riska sambil mencakar punggungku.
Rasa sakit dipunggung tidak kurasakan
kenikmatan yang kudapat lebih besar
Aku penasaran , sampai berapa dalam penis ku bisa masukk.
Aku dengan tiba tiba menusuk semua batang penisku sambil menikmati sedotan di batang penisku.
" Aaaaaarrhhhhhhhhh Gussssssss, sakitttt " teriak kencang Mba Riska sambil mencakar dalam dalam punggungku dengan kukunya.
" Aahhhhhhhhhhhh " teriakku tidak tertahan.
" Enakkkk ya Guss ? " malah balik bertanya Mba Riska.
"Enak Mbaa, tapi penisku juga sakit " kataku tapi tetap ku goyang maju mundur penisku.
" Terusss Gusss , sekarang enakkk bangettt , ahhhhhhh " kata Mba Riska.
"Goyang terus Gus " kata Mba Riska lagi.
" Ahhhhhhhhh, dikit lagi gussss, terussssss " teriak Mba Riska
" Ahhhhhhhh Gussssss, mbaaaa keluarrrr " desahnya sambil menarik nafas panjang
Aku merasakan ada yang mau meledak dalam diriku
" Mbaaaaa, akuuuuu, akuu " desahku, kayanya aku tidak tahann dann
" Ahhhhhhhh " crottttttt crottttttttt crottttttttt
Semburan pejuhku memenuhi rongga kemaluan Mba Riska.
Enakkkk bangetttt sumpahhh.
Aku menarik nafas panjang, padahal aku ingin bertahan lebih lama.
Ku kecup bibir Mba Riska.
Tidak kusangka Mba Riska balas mengecup bibirku malah melumat.
Mba Riska memainkan lidahnya
Aku balas melumat
Penisku masih di dalam lubang kemaluan Mba Riska walau mulai mengecil.
Mba Riska melepas bibirku,
" Sudah gus, bantu Mba Bangun dan basuh di kamar mandi Gus, Mba lemas banget " kaya Mba Riska lemas sambil beberapa kali menarik nafas panjang
Aku menarik penisku perlahan keluar dari lubang kemaluan Mba Riska
Mba Riska melirik ke penis Ku.
" Punya Mu Gede banget lho Gus, walau engga tegang apalagi tegang kaya tadi " kata Mba Riska di melihat ke penis Ku
Aku hanya senyum dan bangga dalam hati.
" Tapi kalau diasah tahan lama lebih bagus lagi Gus " kata Mba Riska tersenyum.
" Tadi kurang lama ya Mba " tanyaku
mba Riska mengganguk, " bantu aku duduk gus " pintanya menjulurkan tangannya.
Aku langsung menerima uluran tangannya dan bantu memapah duduk.
Kami berdua lumayan berkeringat.
" Kamu khan belum pengalaman juga, masih muda Gus, tapi jangan main sama sembarangan oranng Gus , uda berapa kali main hayooo " kata Mba Riska tertawa.
" Engga kok Mba " jawabku polos dan agak bohong takut ketauan
" Nanti Mba ajarin " jawab Mba Riska sambil melap tubuhnya yang berkeringat dengan kain yang tadi penutupin tubuhnya
" Aku bisa lagi kok Mba " jawabku semangat
" Mana coba liat " tanya Mba Riska tersenyum penasaran melirik ke burungku yang masih meringkuk.
" Asal digodain Mba " jawabku senyum malu malu.
" Digodain apa Gus " kata Mba Riska lalu meremas pelan buah pelirku.
" Auww " teriakku sambil tersenyum keenakan.
" Dijilatin Mba " jawabku malu malu.
Mba Riska tertawa tawa lalu, " Mau, beneran bisa dua kali ? Tanyanya tersenyum
Aku menggangguk untuk meyakinkan
" Sana bilas duluu, terutama ini cuci yang bersih " perintah Mba Riska
Aku langsung bangkit berdiri lalu ke kamar mandi
Aku sudah membayangkan penisku bakal dijilatin dan disepong oleh Mba Riska.
Perlahan penisku mulai berdiri kembali.
" Yessssss " ujarku dalam hati.
Di kamar mandi aku langsung membilas tubuhku, kucari sabun yang ada di kamar mandi, lalu ku bilas berulang tubuhku terutama penis ku.
Langsung setelahnya kulap dengan handuk kecil yang aku bawa dari rumah.
Tidak lama keluar masih dalam keadaan telanjang dan berlari mendekati Mba Riska kembali
mba Riska tersenyum melihat tingkahku.
Penisku mulai tegak berdiri bergoyang goyang walau belum full
Aku berdiri mendekat di depan mba Riska.
" Sini " kata Mba Riska tersenyum
Aku maju makin mendekat
Aku kembali terangsang melihat tubuh Mba Riska.
Payudaranya yang mengantung penuh dengan puting berwarna merah muda sedang kulitnya putih kekuningan dengan urat urat berwarna kehijauan membuat makin sexy
Tangan Mba Riska langsung menggapai penisku.
Mengocok batang penisku
" Ahhhhh " desahku
Nikmat banget
Kepala penisku dimainkan ibu jari Mba Riska.
Lalu wajahnya mendekati penisku.
Aku langsung memenjamkan
Mata menikmatinya
" Ahhhhhhh " teriakku
Kulumannya
Menyedot sambil lidahnya dimainkan
Kedua tanganku langsung memegang pundak Mba Riska
Penisku sudah tegang berdiri.
" Ahhhhhhhhhhhhh " desahku menahan, sambil melirik melihat raut wajah Mba Riska.
Matanya melihat ke mukaku
Terlihat menggoda sambil mulutnya penuh oleh penisku
Wajahnya maju mundur di depan selangkanganku.
Sedotanya beberapa kali sangat kencang.
Lalu lidahnya menyapu kepala penis kemudian turun ke bawah.
Buah pelirku di jilat dan disedot sedot
" Ahhhhhhhhhhhhh Mbaaaaa " desahku
Sumpahhhhh,
Enakkkkknya
Ronde kedua harus tahan lebih lama.
