Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

N.i.a

gadies

Semprot Kecil
Daftar
25 Sep 2011
Post
99
Like diterima
26
Lokasi
di Lubuk Hati terdalam
Bimabet
Salam hangat buat para master seperti go_to_hell, 7rejects, Seeker3, dll. karya kalian hebat. Karya ini saya dedikasikan buat master-master semuanya..semoga berkenan...dan mohon petunjuk dan bimbingannya :shakehand:shakehand:Peace::shakehand:shakehand

Hujan turun sore itu dengan derasnya. Disudut jendela sebuah rumah, tengah duduk seorang gadis dengan tatapan kosong pada titik air hujan yg mulai menggenang di pelataran rumahnya. Dia adalah Nia, seorang gadis mahasiswi PTN semester 2. Dengan wajah yang cantik, rambut panjang, kulit putih, dan tubuh cukup proposional 50/167 kiranya tak sulit utknya mendapatkan seorang pria tambatan hati.
Tapi sore itu terlihat lain, dari jarak dekat dapat dilihat pada sudut matanya menggenang airmata yg siap meluncur basahi pipi halusnya. Seorang cantik sedang merana, cintanya tersangkut di ujung penantian. Ya, Nia sedang jatuh cinta, pria yg beruntung telah dicintai seorang Nia adalah Roy, tapi bukan Roy Martin tentunya. Nama lengkapnya adalah Roy Kanda, seorang mahasiswa semester 6 di kampus yang sama dg Nia namun berbeda jurusan. Roy terbilang cukup keren atau lebih tepatnya bisa dibilang bintang kampus. Banyak cewek yg tergila-gila padanya, tak terkecuali Nia tentunya. Dengan wajah cool, tampan, dan pembawaan yang berwibawa maka patutlah dia menjadi pujaan kaum hawa disana.
Tapi disitulah letak kegundahan Nia. Pria tampan bernama Roy itu tak juga menyatakan perasaannya meski mereka berdua telah berteman cukup dekat.
Sore itu menjadi sore dingin dan penuh kebekuan bagi Nia. Tadi pagi terdengar kabar bahwa Roy telah jadian dengan Sesya. Sesya adalah gadis cantik centil semester 4 dari jurusan sekretaris di kampus itu. Sesya terkenal sebagai gadis kampus yg cantik, seksi, centil, namun jg jutek. Dengan tubuh 50/160, rambut bergelombang, wajah cantik sensual dan dada besar sungguh terlihat sintal menggoda. Apalagi ditunjang dg dandanan dan pakaian yg seksi sehingga selalu terpampang kemolekan dan kemulusannya. Berlawanan dg itu, nuansa jutek begitu kentara. Jiwa kesombongan dan keangkuhan yg direkatkan pada kecantikan telah mampu membuatnya berasa bak bintang. Sedangkan Nia yg terkesan anggun dan rendah hati sering menjadi korban kejutekan Sesya yg merasa tersaingi oleh kecantikan Nia.

Kembali pada kesedihan sore itu, Nia terlihat murung. Bukan dia tak mau menerima salah satu dari beberapa pria yg pernah menembaknya, namun hati berkata lain tentang cinta. Dan dihatinya saat ini hanya ada Roy seorang.
Sore berganti malam hingga waktu tidur Nia pun tiba. Di atas ranjangnya Nia tetap gelisah. Pil pahit seperti tengah ditelannya. Pikiran mencari kepuasan diripun menyeruak. Keinginan menghibur diri. Perlahan ia tanggalkan baju babydoll. Kini terlihat tubuh seksi mulus tergolek diranjang. Tak menunggu lama, Bra tipe 36 dan CD g-string segera ia lepas pula. Dan sekarang terlihat tubuh polos tanpa noda. Begitu seksi ternyata Si Nia. Tak kalah rasanya dibanding keseksian Sesya. Lebih-lebih tatkala terlihat bukit payudara Nia yg ternyata cukup besar membulat indah. Dihiasi puting merah muda khas orisinilitas yg belum pernah terjamah tangan pria. Dadanya begitu seksi, putih, montok, sekal, dan membusung menggoda. Berlahan tapi pasti ia raba sendiri dada ranumnya. Dia remas, raba, dan dipilin putingnya dg penuh perasaan. Mata Nia terpejam menghayati kenikmatan itu. Keningnya berkerut meresapi gairahnya. Sayup mulai terdengar desahan Nia,
"stttt...ehmmm..ehhh",
Mulutnya sungguh terlihat seksi dalam melantunkan desahan itu.
Dengan gemulai satu tangannya menjalar menyusuri perut dan pinggul yang berlekuk bak gitar, kemudian berhenti di gundukan berbelah rapat di pangkal pahanya. Di belainya labia mayora yang juga masih kesat orisinil dan belum tertusuk jarum pria. Suasana lembab pun mulai tercipta nun jauh dibawah sana. Kian lama kian basah akibat belaian tangannya yg mengundang hasrat. Rancau Nia semakin terdengar jelas,
"uhmmm..uhh..stt..ahh..ah..mas royy..uhmm..".
Ya,memang hanya Roy yg memenuhi pikiran dan imajinasinya. Nampaknya Nia telah terjangkit virus asmara yang begitu kuat hingga pengaruhi hati dan pikirannya utk selalu menghayal tentang Roy.
Tak puas hanya bermain di pintu kenikmatan, jari Nia yang lentik menjelajah hingga ke sudut atas lubang surganya. Sesaat dia terhenyak tatkala tonjolan di sudut itu tergosok oleh jarinya. Merasa menemukan kenikmatan lebih dari gesekan pada daerah tersebut, Nia berinisiatif untuk lebih intens pada daerah tersebut. Alhasil, lenguhan keras terlontar dari bibirnya,
"uhhhhh...mmhhh..auhh..ah ah ah..", semakin digosok semakin pula meningkat kegelian dan rasa nikmat yang tak bisa diungkapkan kata-kata. Hingga pada suatu ketika ditemukanlah suatu titik puncak dan membuat Nia gemetar dan mendesah sejadi-jadinya,
"auwhhhh..awhh..stttt..uh uh uh...arghhh..",
Nia gapai orgasme tersebut dengan kepala terdongak dan punggung terangkat tinggi keatas, semenit kemudian Nia limbung bersimbah peluh diikuti nafas memburu yang kian lama kembali teratur. Nia tergeletak lemas diatas tempat tidurnya dengan terpejam seakan mengais sisa-sisa kenikmatan yang baru saja diraihnya.
Nia bukanlah gadis kampus yang binal. Namun sisi privasinya yang manusiawi dalam mencari dan menentukan langkah kenikmatan kepuasan adalah hasrat jiwa.
Sesaat kemudian Nia telah lelap tertidur tanpa busana. Wajahnya terlihat letih namun kerutan dahi yang masih tertinggal menandakan bahwa ia telah merasakan dentuman birahi yang menggelora. Nampak di seprei tepat dibawah pahanya membekas basah karena tetesan cairan kenikmatan yang diraihnya.

Esok paginya..
Pagi ini Nia sudah duduk manis di meja ruang kelasnya. Sekilas melintas Roy di samping kelas Nia dan sempat pula menyapa Nia lewat jendela yang terbuka. Nia tak menggubrisnya, dan Roy pun menjadi bertanya-tanya dalam hati.
Siangnya ketika jeda kuliah, Nia selalu menghindar setiap Roy mendekatinya. Hati Nia terasa telah beku. Hingga saat pulang terlihat Sesya berjalan beriringan bersama Roy kemudian masuk mobil berdua diselingi kecupan Sesya pada pipi Roy, kepedihan semakin menjadi-jadi di hati Nia.
Sore harinya, 10 kali telepon dari Roy direject oleh Nia, bukan dia membenci Roy tapi dia takut berharap terlalu banyak pada Roy.

Hari-hari berlalu, tak terasa sudah 3 bulan Nia tak lagi bertemu dengan Roy. Masa-masa pertemanan yang dekat antara Nia dan Roy seperti telah sirna. Begitu juga Roy juga tengah disibukkan oleh Sesya sesya dan sesya.
Pada suatu siang di hari sabtu, Nia sedang bermain ke rumah Nina, seorang sahabat sekelasnya di kampus. Nina adalah pribadi yang humoris. Sering hadir dalam kemurungan Nia dengan candaan dan humor yang mampu membuat Nia terlupa sejenak pada kepedihannya. Nina adalah gadis energik bertubuh langsing atau lebih tepat disebut kurus 45/160 namun memiliki kelebihan di sisi dadanya yg berukuran 36 dan pantatnya yang bahenol montok sehingga terkesan aneh karena badan kurus dengan onderdil depan belakang penuh. Namun dalam sisi lain ia tampak lebih menggiurkan, apalagi ditunjang paras yang imut dan hidung yang mancung. Sungguh menjadi sebuah daya tarik tersendiri.
Siang itu selagi Nia dan Nina asyik bercanda di kamar atas rumah Nina, tiba-tiba bel rumah Nina berbunyi. Karena penghuni rumah lainnya sedang berkunjung ke rumah neneknya diluar kota, maka Nina sendiri yang beranjak berdiri dari kasur untuk membukakan pintu. Saat Nina melompat dari tempat tidur terlihat dadanya yang besar dan menggantung indah itu bergoyang-goyang. Beberapa menit menunggu, Nia dikejutkan oleh suara cowok,
"hai Nia, udah lama disini?",
Ternyata suara itu adalah suara pacar Nina, Kenji namanya. Kenji adalah teman sekelas Roy dan kebetulan mereka adalah teman dekat.
"hai ken, barusan kok setengah jam yang lalu".
Setelah sedikit berbasa-basi, kenji segera meluncur ke arah laptop Nina diatas meja belajar. Ternyata laptop Nina sedang ada masalah dan butuh bantuan Kenji untuk membetulkannya. Laptop tersebut ngadat saat Nina kesusahan mengoperasikannya. Bisa jadi Nina masih belum familiar dengan OS Linux mint 10 julia di laptopnya yang dipasang oleh Kenji beberapa hari yang lalu.
Sembari Kenji tekun mengerjakan laptop di meja belajar, Nia dan Nina kembali bercanda diatas kasur Nina. Setelah sekitar 30 menit kemudian terlihat Kenji senyum-senyum sendiri di depan laptop.
"say, tahu ga ngadat nya kenapa coba?, nih liat.. kamu ngejalanin 3 film bokep berjalan bersamaan dengan player berbeda, sizenya besar lg, ya tentu aja jadi multi tasking and ngambek tuh laptopnya say !".
Nina yang penasaran segera menghampiri Kenji dan melihat layar laptop yang sedang menampilkan adegan syur. Lama-kelamaan Nina jadi keasyikan nonton dan duduk dipangkuan Kenji sambil melihat laptop. Sekian lama kemudian terlihat Kenji meremas dada Nina yang ada di pangkuannya. Nina sebentar melirik ke arah Nia seakan mengatakan malu, namun Nia memberi isyarat dengan tangannya untuk melanjutkannya.
Kenji berkata pada Nia,
"Nia, maaf nih bikin kamu jadi obat nyamuk, kalau kamu ga nyaman gak papa kamu duduk diluar kamar aja dulu".
Nia menjawab,
"ow gak papa terusin aja, aku disini aja deh".
Sepertinya Nia juga penasaran pada aktifitas kedua temannya tersebut.
Kini Kenji mulai menciumi bibir Nina dengan ganas. Nina juga menyambutnya dengan ganas pula. Sekejap terlihat sebuah adegan panas beberapa meter di depan Nia. Dia bahkan asyik memperhatikan aktifitas itu yang ternyata cukup mendongkrak libidonya. Sedangkan Nina kini telah topless dan terlihat bahwa kenji sibuk mengulum dan menjilat puting Nina yang menjulang indah. Nina mendesah diliputi gemuruh ombak nafsu,
"ahhh..sttt..ken..terusskannn..mhhh..".
Mendapat sinyal positif, kenji semakin berani bergerilya. Beralih menggelitik tengkuk dan telinga Nina dengan lidah dan bibirnya, sambil tangan kirinya meremas dan memilin bukit payudara Nina yang wah itu. Tangan kanan kenji pun tak mau ketinggalan, perlahan tangan itu menjalar menelusup di celah pakaian bawah Nina, meraba dan menerjang. Sekian detik kemudian tampak kini Nina benar-benar bugil tanpa penutup apapun. Begitu membusung dada besar Nina terlihat, dan demikian aduhai bulatan pantat Nina yg mulus terpampang.
Nina segera menuntun kenji berdiri, dan mereka kembali berpagutan bibir dengan panas. Jemari lentik Nina meremas erat tonjolan di selangkangan kenji dari luar celana. Kemudian dia tanpa babibu segera Nina berusaha melucuti pula pakaian Kenji. Sambil tetap berpagutan, tangan Nina sibuk melepas kemeja sekaligus celana panjang Kenji. Sekarang Kenci hanya berpenutup CD saja. Nina nampaknya masih membiarkan kain terakhir itu menutup selangkangan Kenji. Namun Nia yang tampaknya menjadi lebih penasaran akan isinya. Pandangan Nia hanya terpaku pada tonjolan di bawah pusar Kenji. Sekilas nampak Nina menangkap tatapan mata Nia pada selangkangan pacarnya. Seperti hendak pamer, dengan sedikit terburu-buru di pelorotkannya CD Kenji. Sekarang nampaklah batang Kenji menjulang dengan kerasnya. Sesaat kemudian nampak Nina berjongkok dan mengulumnya.

"ehhhmmm...sayangg....terussskann..." Kenji mendesah perlahan.

Demi melihat hal itu, Nia sudah tak kuasa lagi menonton adegan selanjutnya. Dengan terburu-buru ia berpamitan pada Nina,
"Nin, aku pulang dulu, ada sms dari mama nih..." Nia beralasan.
"ehhmmm....iya Nia ati-ati, sori dari tadi dicuekin, tolong kunci pintu dari luar, trus lemparin kuncinya ke sofa lewat jendela" Nina membalas di sela per-karaoke-an-nya.

Bersambung ke part II ya... capek...:D:D
 
nice gan...

d tunggu 3some nya...
hahah

lāŋjųţķāŋ....
 
Terusin Gan .... Terusin !
 
nice story...
jgn lama2 sambungannya yah...ntar lupa bacanya tuh
 
Part II

Lanjut lagi ceritanya..

Buru-buru Nia keluar dari kamar Nina dan mengunci pintu seperti apa yang diminta Nina. Dengan hati kacau segera di-stopnya sebuah taksi untuk segera meluncur ke rumahnya.
"ke jalan x mas" kata Nia pada sopir taksi.
"iya non.." jawab sopir taksi singkat.

Nia bukan wajah penggemar 3 some ( hehehe...mas bro yang komen #1 salah sangka...), Nia juga tergolong pendiam, namun adegan yang baru saja dilihatnya didepan matanya sendiri tentu bukanlah sekedar angin lalu belaka. Nia seorang gadis normal yang punya nafsu. Melihat hal demikian tentu dan sudah pasti membuat darahnya bergejolak. Bahkan kkali ini birahinya sudah diubun-ubun. Makanya segera Nia mohon pamit karena melihat gelegar nafsunya sedang menyala-nyala.

Dalam kemelut pikiran dan hati yang tak karuan, tiba-tiba Nia dikejutkan dengan tumbukan keras di moncong taksi yang dinaikinya.
Brrraaakkkk.......
sebuah peristiwa kecelakaan terjadi, mas sopir taksi na'as menabrak seorang pengendara motor didepannya yang meleng dan hilang kendali. Sesaat sebelum kejadian sempat terlihat si pengendara motor sibuk ber-sms ria sambil tetap melajukan kendaraannya (nahhh...para semproters...jangan ditiru ya). Taksi segera menepi dan sopir itu sibuk berurusan dengan warga yang emosi. Memang tak salah jika warga membela pengendara motor, taksi dalam posisi salah karena dia yang menabrak dari belakang meskipun hal itu dipicu si pengendara motor. Urusan panjang pun terjadi. Sesaat, sopir menemui Nia dan mengatakan agar Nia berpindah pada angkutan yang lain saja.
"siaallll..." gerutu Nia dalam hati.

Jalanan begitu ramai, sampai-sampai taksi yang berlalu dijalan itu pun juga padat penumpang. Angkot dan bus kota juga terlihat penuh sesak.
"uuuuffffhh....lengkaplah sudah penderitaanku" gerutu Nia.

sambil berjalan tanpa tenaga Nia menyusuri jalanan tersebut, rumah Nia masih kurang 5 kilometer lagi.
dddinnn...diinn....
Nia dikejutkan suara klakson mobiil yang muncul dari arah belakangnya, namun mobil itu kemudian berhenti dan membuka kacanya.

"Nia....ngapain kamu jalan sendirian...?? sini bareng gue yukkk" suara dari dalam mobil berteriak melawan deru suara mobilnya.
Nia tersentak, sosok yang memanggilnya itu adalah Roy, ya Roy yang dikaguminya namun akhir-akhir ni dijauhinya.
"ga..makasih" jawab Nia agak ketus sambil terus berlalu.

"Nia...tunggu dong..kenapa sih kamuuu???" teriak laki-laki yang ternyata Roy itu lagi.

Nia tak menggubris, tetap ia berjalan menyusuri jalan trotoar sambil mempercepat langkah. Namun Nia kurang hati-hati, karena terburu-buru akhirnya ia kurang kontrol dan terperosoklah kaki Nia pada lobang di sisi trotoar yang rusak (dduhhh hari gini trotoar rusakk? hehehe). Nia pun terjengkang. Roy segera menepi dan bergegas mendatangi Nia. Nia meringis kesakitan, pergelangan kaki kanannya terkilir.

"aduuhhh...." Nia nampak panik.
"Nia...kamu gak apa-apa? tuh kan...Roy bilang juga apaaa..!!" kata Roy begitu sampai di depan Nia.
"Ikut Roy ya..." kata Roy lagi.

Sekarang Nia tak dapat menolak, keadaan tak mendukungnya. Nia pun mengangguk pelan. Dengan sigap Roy membopong (menggendong tepatnya) Nia dan mendudukkannya di kursi depan mobilnya. Sesaat kemudian mobil melaju.

"kita ke rumah sakit atau ke tukang urut nih..???" tanya Roy sambil terus melajukan kendaraannya.
"ga usah...pulang aja" jawab Nia singkat.
Setelah itu keadaan hening, hanya terkadang terdengar suara Nia mengaduh saat mobil melewati jalan berlobang atau bergelombang (duuuhhh...lagi-lagi jalan rusak...hari gini jalan rusak???).

Sepi tanpa suara akhirnya Roy memberanikan diri membuka pembicaraan.

"Nia...kenapa sih..kkamu kok sekarang menjauh gitu, apa sudah tidak mau bersahabat lagi dengan gue?".
Nia diam tak menjawab atau tepatnya dia bingung mau menjawab apa. Lucu aja kalau dia bilang cemburuu sama sesya, emang Nia apanya Roy? pacar bukan, istri malah bukannn..

"Niaaaaa....ngomong dooong..."ucap Roy mempertegas.

"kka kkamu kan udah punya pacar, ga perlu kan jalan ama aku?" kata Nia kemudian dengan terbata.
"maksudnya..??" Roy balik bertanya.
"aaak akku merasa tersisihkan, sebagai sahabatmu tapi ga bisa bebas becanda seperti dulu" Nia menjawab lagi.
Kali ini Nia masih menggunakan kata 'sahabat' untuk memperhalus maksud sebenarnya bahwa ia cemburu.

"hahaha...Nia nia...ngapain sih mikirin begituan? teman tetaplah teman Nia..*** bakalan posisi teman direbut paksa ama pacarku atau istriku sekalipun !" Kata Roy lagi.

TEMAN ? teman tetaplah teman?. Nia menjadi berpikir bahwa Roy memang tak sekalipun menaruh hati padanya. Roy hanya menganggap Nia sebatas teman, tidak lebih.

Sampai dirumah Nia, mereka langsung menuju ruang tamu. Ternyata Roy adalah tukang urut freelance yang handal (sambilan Roy jika libur kuliah...hahahaha). Sakit pada kaki Nia pun diurutnya dengan lihai.

Nia fokus meresapi kesakitan saat kakinya diurut, namun sekilas Nia menangkap tatapan mata Roy ke wajah Nia yang penuh arti. Nia menjadi bertanya-tanya......eng ing enggg....... :D

...maap belum ada adegan hotnya...bola lagi digiring menuju gawang...mohon bersabar...BERSAMBUNGGGG...

:beer::beer:
 
Part III
Lanjutannya...

Begitu melihat Nia (dalam tanda kutip "memergoki") dirinya yang sedang memandang wajah Nia, Roy pun membuang pandangan kearah lain. Sebenarnya apakah arti dari pandangan itu? Hati Roy berkata apa sih? (hehehe...penulis ikutan bertanya-tanya...).

"Nak Roy, kamu itu lho mau-maunya mijitin kaki Nia yang bau kaos kaki itu...jangan mau nakkk!" tiba-tiba muncul mama Nia dari ruangan dalam membawa secangkir kopi, eh salah...teh ding...untuk Roy.

"Ihhh...mama apaan sih, siapa juga yang bau..!!!" rajuk Nia manja.

"Iya tan, ga apa-apa kok...jiwa seorang pemijit ga boleh pilih-pilih...meski bau hihihihi" timpal Roy.

"TIDAK BAU !!!" nada Nia meninggi (baca:sambil melotot galak...aw aw aw aww...)

"iya...iya..*** bau, ihh gitu aja marah neng..." Roy menjawab dengan tersenyum.

Mama Nia pun berlalu ke dalam lagi, mungkin beliaunya merasa tidak enak mengganggu urusan muda-mudi.

"Gimana Nia, udah enakan?" tanya Roy di sela proses pemijitannya.
"Lumayan, tapi masih susah di tekuk nih kakiku..." jawab Nia.
"Permisi ya..." Roy berkata sambil tangannya naik ke atas paha Nia bagian dalam dan satu tangannya lagi memijit di belakang tulang kering Nia.
"jalurnya otot dari sini, harus rata mijitnya" kata Roy lagi.
"iii iiya" jawab Nia agak kaget. Terus terang Nia lumayan kaget plus merinding disentuh pahanya, itu kan daerah sensitif Nia.
"celana panjangnya diganti celana pendek atau apa gih sana, sayang celana panjangnya kalau kena minyak urut" lanjut Roy.

Tanpa menjawab Nia langsung berjalan tertatih menuju kamarnya. Tak seberapa lama kemudian Nia sudah muncul kembali dengan kaos santai longgar (tepatnya kedodoran alias kegedean...hehehe sepertinya tuh kaos punya bokapnya haha...) dan bawahan sebuah rok santai se lutut.

Proses per-pijitan berlanjut. Nia masih saja mengunci mulutnya. Diam-diam ia juga meresapi setiap gesekan tangan Roy di pahanya yang mulus itu. Sensasinya berbeda dengan saat dia meraba sendiri tubuhnya. Kian lama Roy juga semakin asyik berkutat dengan pekerjaan barunya itu. Dengan masih tetap diam, keduanya meresapi kegiatan "pijit" itu. Tangan Roy yang awalnya memijit lama-lama berubah menjadi remasan dan belaian di paha itu. Nia juga tak menolak perlakuan itu. Nia hanya memejamkan mata sambil bersandar di sofa. Sesekali terlihat keningnya mengkerut seperti menahan sesuatu. Bulu kudu di paha Nia meremang seketika saat Roy merubah gerakan menjadi mengelus dan sedikit menjalar keatas (hanya sedikit keatas...tidak lebih...jangan berpikiran terlalu jauh ya pembaca...!!)

"uhhhhhhh....." tiba-tiba Nia menggumam seperti mendesah. Nia menjadi terkejut sendiri atas apa yang barusan disuarakannya. Sepertinya itu reflek mengalir dari mulutnya.

Roy juga demikian kaget pula. sampai-sampai di menghentikan gerakan tangannya. Mereka saling berpandangan. Pipi Nia memerah menahan malu, kemudian dia tertunduk.

"udah deh mas Roy mijitnya, udah enakan kok" kata Nia sambil kemudian mundur menjauh dari tangan Roy.

Roy sesaat terlihat kecewa, namun segera ditutupinya dengan senyumnya nan sahaja berwibawa...(uuuhhh senyum ini lho yang bikin Nia ter kiwir-kiwir...hihihihi).

"Mas Roy terimakasih ya, Nia mau istirahat dulu" kata Nia kemudian.

"Iya deh, aku pamit dulu ya, sampaikan pamitku pada mamamu juga ya..." Jawab Roy.

Sepeninggal Roy, Nia menjadi termenung sendiri di sofa itu. Dia berpikir dan memutar otak untuk menemukan jawaban atas tatapan Roy tadi dan juga aksi Roy yang penuh penjiwaan itu (cieee...cieee penjiwaan...).

"Heeeiiii....bengong aja Non..!!". Suara plus tepukan di bahu Nia membuat Nia terkejut sekali. Ternyata sang mama sudah ada disampingnya.

"ihhh mama ngagetin aja siiihh !!!" teriak Nia.

"ada apa sih cantikkk...bengong aja...Roy udah pulang ya? udah gih sana makan trus istirahat biar segera sembuh sakitnya" kata mama sambil membelai sayang kepala anak gadisnya itu.

Nia pun berlalu sambil sedikit tertatih (cuma sedikit tertatihnya...kan udah dipijitin Abang Roy...). Segera dia makan tanpa selera (ga nafsu makan karena sakit kakinya atau karena kebayang Roy nya niihhh???). Sesaat kemudian ia masuk kamar dan mengunci pintu. CEKLEKKK !!!

BERSAMBUNG LAGI ;):Peace:
 
Part IV nih...

You're only just a dreamboat

Sailing in my head

You swim my secret oceans

Of coral blue and red

Your smell is incense burning

Your touch is silken yet

It reaches through my skin

And moving from within

It clutches at my breast



But it's only when I sleep

See you in my dreams

You got me spinning round and round

Turning upside-down

But I only hear you breathe



Somewhere in my sleep

Got me spinning round and round

Turning upside-down

But its only when I sleep



And when I wake from slumber

Your shadow's disappear

Your breath is just a sea mist

Surrounding my body

I'm workin' through the daytime

But when it's time to rest

I'm lying in my bed

Listening to my breath

Falling from the edge

But it's only when I sleep



See you in my dreams

You got me spinning round and round

Turning upside-down

But I only hear you breathe



Somewhere in my sleep

Got me spinning round and round

Turning upside-down

But its only when I sleep

It's only when I sleep



Up to the sky

Where angels fly

I'll never die

Hawaiian High

In bed I lie

No need to cry

My sleeping cry

Hawaiian High



It's reaching through my skin

Movin' from within

Clutches at my breasts

But it's only when I sleep....



See you in my dreams

You got me spinning round and round

Turning upside-down

But I only hear you breathe



Somewhere in my sleep

Got me spinning round and round

Turning upside-down

But its only when I sleep



Up to the sky

Where angels fly

I'll never die

Hawaiian High

In bed I lie

No need to cry

My sleeping cry

Hawaiian High

Sayup terdengar nada lagu ONLY WHEN I SLEEP-nya The Corrs di ruang kamar Nia. Sedikit diperkeras volume player di HP nya itu. Sebuah lagu yang tentu dan pasti hanya buat impiannya terhadap Roy. Sambil merebahkan diri di atas ranjang, Nia memandang langit-langit kamarnya dengan kosong. Pikirannya menerawang jauh entah kemana. Perlahan air mata mengalir menyusuri pipinya lalu jatuh diantara daun telinganya.

"oh Tuhan....apa yang harus kulakukan" rintih Nia di sela tangisnya.

Nia merasa begitu rapuh. pikirannya begitu kusut. bayangan wajah Roy sekilas muncul di langit-langit kamar itu. Nia semakin menangis sejadi-jadinya. Pengalaman cinta pertama yang begitu menyesakkan jiwa.

Dielusnya pergelangan kakinya yang terkilir, sesaat kemudian ia menjadi teringat kembali pada wajah Roy yang sedang memijatnya, teringat pada peristiwa jatuhnya dia di jalanan tadi, teringat pula pada apa yang membuat ia jatuh, teringat saat taksinya menabrak orang, teringat saat dia keluar dari rumah Nina, teringat saat dia di dalam kamar Nina, teringat padaa...pergumulan Nina...

Nia menjadi kacau. Kini pikirannya hanya berkutat pada kejadian pergumulan Nina dan kenji, kemudian peristiwa 'sedikit' nikmat dipahanya akibat tangan Roy. Nia menjadi terbakar birahi yang tadinya sirna oleh tangisnya. Pikiran dan nafsu yang tadinya dibawa pulang dari rumah Nina kemudian hilang karena sakit kakinya kini timbul lagi. Pikiran-pikiran memuaskan diri kembali membuncah dalam jiwanya. Ditambah bayangan Roy sebagai objek imajinasinya begitu melekat kuat dalam benaknya.

Nia mulai mengangkat kaos longgar dan melepasnya. sekilas nampak perut rampingnya, kemudian tersembul dada montoknya yang masih tertutup bra warna pink. Dilepasnya pula bra itu dengan lembut. Sekarang nampak dada putih montok Nia membusung padat. Tak berhenti disitu, dilepasnya rok selututnya lengkap dengan CD yang menghalangi selangkangannya.

Tubuh polos mulus menggoda tergolek di atas ranjang tanpa daya. Matanya sayu nanar menyiratkan gejolak yang menyalak-nyalak. Sebuah pemandangan sensual yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

STOP !! (stop menghayal bro..*** usah dilamunin gitu deh...dibaca aja....ehhhh mas,tangannya mo ngapain tuh...pakai masuk ke celana segala...hahahaha) lanjjuuuttt...

Nia memulai aksi individunya dengan memilin halus puting merah muda miliknya.
"uuuhhhh.....mmmhhhh....." Nia mulai menggeram tak jelas.

Semakin erat dan cepat ia pelintir putingnya dan semakin menggeram ia,
"uuuuffhhhhhh......hhhmmmmmm.....ahhhsssss"
begitu nikmat sepertinya.

Kemudian mulai di sibuk meremas bulatan montok mulus di kedua dadanya yang ranum. Dengan variasi tangan kiri memilin puting dan tangan meremas payudara sungguh membuat Nia merem melek sendiri.
"uhhh uhh...hmmmm..uhhh...awhhh awhhhh"
Tubuhnya menggeliat kekiri dan ke kanan mengikuti irama pilinan dan remasan. Sesekali terlihat bibirnya meringis menahan sakit di kakinya yang terkilir karena terlalu banyak tingkah dalam menggeliat.
Tempo remasan semakin cepat dan membabi-buta (ciee...membabi-buta...kayak pertempuran aja heheee..)
Dadanya ia remas keras-keras dan penh gemas.
"uuuhhhhhhhhhhhhh...." Nia melenguh panjang menikmati sensasi itu.

Dia sudah lupa (sebentar) akan deritanya. Derita itu kini menjelma menjadi sebuah arungan kenikmatan yang menderu-deru...(ahaiiii...kayak mobil aja menderu...)

"ahhh ahh ahhhh ahhhhhhh" Nia tak henti-hentinya melenguh dan menggeram.

WWWOOIII !!!! (hayoo....agan-agan....ngebayangin apa hayyoo...??? tenang bro....jangan terburu nafsu dulu...hihihi) boleh dilanjutt??

Kembali pada 'keasyikan' Nia. Nia mulai merabai perut dan pantatnya yang mulus dan seksi itu. Diremasnya bulatan pantatnya sendiri dengan lembut namun semakin lama semakin cepat dan keras (keras tapi bukan kerasukan lho ya).

Tak lama berselang, ia rabai sendiri lubang anusnya dengan penuh gairah (orang nafsu mah tak pandang buu dalam meraba, begitu kata mbah nyitnyit tetangga depan rumah).

Tak puas hanya dengan main pantat, tangannya berlari menuju gawang indah di selangkangannya. Dibelainya bulu pubis dengan lembut dan mendebarkan jeng...jeng...jenggg...

Bersambung....
!
!
!
!
!
!
!
!
v
ups...sori cuma ngerjain.
ga bersambung kok...
lanjuuuutttt...!!!

Dengan jari yang lembut dan kuku yang tidak panjang dan jorok (yeee...emang situ...jarang potong kuku) Nia mulai menggelitik belahan Vegi nya. Di gosoknya dengan penuh penjiwaan dan penghayatan.

"uhhh...sssstttttt.....aauhhhhhh" Nia mulai menggeram lagi.
Digosoknya bulatan kecil klitorisawati yang bersembunyi di ujung atas lobang dengan bersemangat (iiihhh si Nia udah apal tuh tempatnya sekarang...hehehe). Semakin lama semakin cepat dan berirama.

"uuh uuh uhhh....ahhha hahh ahhh sttttt...mhmmmm...ahhsstttt" Nia melenguh tak terkendali.
"aiihhh...awwwhhh aaahhh....aassshhhh...hhmmhh...auuwwwhhh"
"ah ahhh ahhha hhhhhsssttttt"

Dan kemudian...
TOK TOK TOK !!! BUNYI KAMAR NIA DIKETUK
(ga kok gannn...cuma becanda hehehe...)

Dan kemudian...
"aaauuuhhhhhhhhhhhhhhhhhh...." Nia melenguh keras. Badai klimaks tengah datang melandanya. Orgasmesisasi diri (ceileee...)

Namun, tak seperti biasanya Nia hari itu. Yang biasanya di langsung terkapar puas, kali itu tidak. Dengan sigap lagi bersahaja dia mulai mencumbui the mekiawati lagi dengan beringas ( wowww...beringas...gue suka itu !!).

Kali ini dia nekat mengobok-obok ke dalam lobang. Sementara tangannya yang lain masih sibuk menggosok klitorisawati.
"uuhwhhh ihhhhhhh ssstttt" kembali ia mendesah

awalnya hanya beberapa centimeter saja jari telunjuknya masuk. Tapi itu dirasa masih kurang. akhirnya ditambah alias ditemani oleh si jari tengah. masih kurang juga ??? tanpa perhitungan ia lesakkan kedua jari bersaudara itu masuk dalam jauh di lobang mekiawatinya. Nia memekik tertahan,
"aaawwwww.....aduuuhhhhh".

Sejenak ia terdiam, namun rasa nikmat yang kemudian menjalar di dinding dalam lobang anunya memompa semangatnya lagi untuk memompa mekiawatinya.

Sleep sleppp sleppp begitu bunyinya kira-kira persetubuhan Nia dengan tangannya. semakin lama semakin cepat dan kacau gerakannya. tak lupa tangan yang lain mengekspoitasi habis tonjolan kacangnya.

"auuuhhh...ahahhh ahhh ahhh sssttt awwwhhssss...auuuhhh...ihhh ihh ahh asssttt...auuhh masss mass rrr..rrrroyyyy.....ahhhhhhhhhhhhhhhhhh". Desahan diiringi imajinasi terhadap Roy menghantarkan Nia pada puncak klimaks yang kedua. Nia kemudian terlihat limbung. Keringat deras menetes di kening dan pelipisnya. Rambutnya pun sudah kacau dan basah.

Nia kemudian duduk dan hendak berdiri memakai pakaian untuk mengambil minum di dapur. tapi alangkah kaget se kaget kagetnya Nia saat melihat ada bercak darah di seprei kasurnya. Nia terduduk lemas di tepian kasur. Ia telah merenggut keperawanannya sendiri. Pikirannya menjadi kacau, bingung, takut, dan akhirnya ia menangis....

Nah bro semua....kali ini baru beneran...BERSAMBUNG.

:p:p
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
hhhrrrrrrrrrrr......ih semua kenapa pada manggil gan sihh??? kan udah jelas-jelas tertulis namaku : gadiessssssss....emang gadies cowok apa?? huh...nyebelin. :hammer::confused:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd