EPISODE 21
Saat mia tidur di pangkuan egi, ia bukannya menjamah tubuh mia. Ia malah terfikir dibenaknya untuk membuka isi HP milik mia, kira-kira siapa saja pria yang sedang mendekatinya. Dan seperti apa cara mia berkomunikasi, apa semua pria diperlakukan sama?
Egi begitu yakin banyak pria yang mendekati mia! karena ia selalu merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan mia.
Ia merasa masih ada sesuatu yang belum terpecahkan, mia masih menyembunyikan sesuatu darinya. Egi begitu yakin akan hal itu.
Melihat situasi yang mendukung, perlahan tangannya mulai mendekati HP mia dan mulai menggesernya, untung saja mia meletakkan HP nya disebelah.
Dengan sekejap HP itu berhasil ia genggam, dan kembali ia mengusap rambut mia agar tetap terlelap. Dengan wajah penuh keringat dingin yang bercucuran egi mulai membuka HP mia.
JLEBB!
Pesan dari berbagai pria begitu berjajar dibarisan atas, malik, rizal, pak dadan dan bahkan ada 2 orang yang tak ia kenal. Apa mia memang menjalin kedekatan dengan mereka? atau hanya kebetulan saja? kenapa mereka berada di chat teratas?
Belum ia membuka pesannya, mentalnya sudah down lebih dulu. Egi menarik nafas panjang dan terdiam sejenak.
Ia menguatkan diri karena ini pilihannya, dan inilah resikonya. Sejenak ia kembali mempersiapkan mentalnya untuk membaca pesan mereka lebih jauh.
Baru saja ia membuka pesan dari 1 orang, sudah membuatnya semakin sakit. Egi membuka pesan dari malik dan scroll semua pesannya, begitu banyak chat dan lampiran disana.
Sengaja ia scroll jauh karena ingin membacanya dari awal, bagaimana bisa mereka menjadi perbincangan hangat anak-anak!
Ia mengamati pesannya dengan seksama, semula tak ada yang aneh namun memang malik begitu agresif dan obrolannya selalu menjurus kearah yang sensitif.
" makasih ya a udah anterin aku pulang "
" iyaa, kebayang kalo aa nginep disitu hehe "
" hii emang berani a? hihi "
" siapa takut hehe "
Egi mulai gemetar karena walau hanya bercanda baginya itu sensitif, seorang wanita tidak sepantasnya seperti itu. Terlebih pada pria yang baru dikenalnya.
Ternyata komunikasi mereka tidak begitu intens setiap hari atau setiap jam, berselang beberapa hari chat mereka berlanjut.
" neng makasih yaa hihihi "
" ih aa nakal "
" gak nyangka yah kita semalem hehe "
" aa nakal banget ih "
" lagian kamu juga gak nolak kan hehe "
" ya aku juga mana bisa nolak lah "
JLEBB
Apa yang sedang mereka bicarakan? sepertinya ada yang aneh, sebisa mungkin egi terus berfikir positif pada pesan itu.
" aa ada fotonya yang semalem neng hehe "
" yang mana "
" yang ituu hihii "
" ih aa malu..hapus aja "
" gapapa bagus.. buat koleksi aja hehe "
Benar-benar ada sesuatu! Ia kembali menatap mia yang tertidur lelap, bingung harus berekspresi seperti apa tapi faktanya mia memang menjalin kedekatan dengan malik. Itu fakta! egi melihatnya sendiri!
Saat egi scroll ke pesan selanjutnya tiba-tiba saja
" aa.. "
Seketika egi melepaskan HP nya dan menyimpan dibelakang punggungnya, kaget setengah mati mendengar mia yang membuka matanya.
" iya, kenapa " egi mengusap rambutnya
" temenin aku tidur "
" gaenak ih sama tetangga "
" kenapa tumben banget "
" hehe, sok kamu tidur lagi aja " paksa egi
Ia begitu greget karena harus terganggu dan kaget karena mia barusan, konsentrasinya seketika buyar. Jantungnya masih berdegup kencang.
Mia meraba raba karpet dan mencari smartphonenya, egi meletakkannya di belakang punggungnya.
" HP aku mana ya a "
" ini nih " egi memberikannya
Mia segera duduk dan memainkan HP nya, egi sudah begitu kesal dan belum tuntas menjelajah isi HP mia lebih jauh.
Ia segera duduk dan terlihat membalas pesan seseorang, itu semakin membuat egi penasaran. Entahlah, tapi baginya mia menyimpan segudang pertanyaan.
Sulit baginya untuk percaya pada kata-kata mia, karena omongan orang sekitar yang selalu memancingnya.
" temenin aku ke kamar mandi yu a "
" iya hayu "
Mia sudah senyum memberi egi kode keras, namun tetap saja egi memasang wajah tegang karena misi nya telah gagal.
Hingga saat di kamar mandi mia memeluknya, namun respon egi hanya mengusap rambutnya saja dan tidak lebih dari itu.
" aa kenapa sih? " tanya mia
" kenapa apa? "
" dari tadi gitu mukanya "
" yeee kan emang gini biasanya juga "
Mia kembali membenamkan wajahnya dipelukan, namun egi tidak merespon sama sekali.
Hingga muncul fikiran dibenak mia tentang egi..
" apa benar ia menyukaiku? "
" kenapa tidak merespon seperti yang lain? "
Mia mulai ragu pada perasaan egi, ditambah ia belum pernah mendengar langsung tentang perasaannya. Mia menunggu egi untuk mengungkapkannya.
" aa suka gak sama aku? " mia terlanjur kesal
" iya atuh "
" ah aa mah gitu terus jawabnya " nada mia sendu.
Akhirnya egi menarik nafas panjang dan mengusap pipi mia, ia sedikit mengalah pada situasi itu.
" aa pengen mastiin apa bener kata orang-orang "
" soal apa? " tanya mia
" ya kamu sama malik "
" yaampun aa masih gak percaya? " tantang mia
Mia semakin erat memeluknya ditambah ia menggesekkan payudaranya di tubuh egi, namun tetap saja egi tidak meresponnya secara "seksual".
" bukan gak percaya, tapi gimana ya "
" ya aku temenan biasa aja "
Mia masih menganggap semuanya aman-aman saja, padahal baru saja egi menjelajah isi pesannya bersama malik. Dan beruntung ia bangun, jika tidak bisa terbongkar semua isi pesannya.
Ditambah mereka semua pernah bersetubuh dengan mia, sudah pasti ada pesan mesum disana.
" gapapa aa mau percaya atau enggak, tapi aku udah ngomong jujur " tambah mia
Egi tertawa dalam hati, apa ini yang ia sebut jujur? ia merasa masih belum puas
" yaudah aku pulang dulu ya, udah malem gaenak " bisik egi
" kok pulang sih " mia memeluknya semakin erat
" gapapa gaenak udah malem "
Namun egi sudah badmood karena hal tadi, walaupun itu sudah menjadi resikonya karena berani melihat isi pesan wanita idamannya.
" aa kenapa sih ih " nada mia rapuh
Mia berlalu pergi dengan kesal karena egi terus berlaku seperti itu, baginya sangat kekanak kanakan sekali.
Bukannya meminta maaf dan memohon egi malah bersiap untuk bergegas pulang, seketika ketertarikan mia hilang karena sifat egi yang seperti itu.
" aa ngerasa masih ada yang kamu sembunyiin " tegas egi
" emang aku hatus jujur gimana lagi a " mia sudah kehabisan kata-kata
" iya ada yang masih ngeganjel aja gitu sih akumah "
Mia begitu kesal dan sudah hilang perasaan, namun ia juga menyadari bahwa tidak semua yang ia katakan padanya adalah kebohongan. Ia masih menyimpan rahasianya dengan pria-pria lain, tapi sebagai wanita ia harus bertindak seolah tidak bersalah!
" yaudah terserah aa, aku udah ngomong apa adanya "
Ingin sekali egi melontarkan pernyataan bahwa ia sudah melihat langsung isi pesannya, tapi itu tidak mungkin. Sebisa mungkin ia menahannya.
Egi segera pamit namun mia tidak menjawabnya, ia fokus pada HP nya dan berlalu ke kamar. Padahal mia sudah menunggu dan sangat antusias pada egi, namun ia tidak menyangka akan sepeti ini akhirnya.
Tidak mungkin mia mengungkapkan yang sebenarnya pada egi, ia sebisa mungkin harus menjaga gengsinya. Wanita tidak pernah salah!