Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT CINTA DAN HASRAT (muncrat ditanggung pembaca)

Alur cerita nya punya progress yg bagus,, saya doa kan mudah2an ga macet di tengah jalan,, harus lulus dengan predikat,, TAMAT,,
 
EPISODE 20

Egi masih penasaran mengenai rumor yang menyangkut nama mia itu, ia masih tangguh untuk mengenal mia lebih jauh lagi.

Ia masih belum puas jika belum bertanya secara langsung, akankah ia berhasil mengungkapnya?

------------------------------------------

Sudah jelas semuanya waktu itu, fitri menceritakan semuanya tentang fakta mengerikan mia selama ini. Namun rasa penasarannya masih sangat besar dan ia ingin menanyakannya secara langsung, karena bagi egi hal yang berbeda jika ia menanyakannya secara langsung.

Pada saat jam makan siang egi melihat mia yang sedang duduk dan segera menghampirinya, seketika membuat mia tersenyum.

" a egi hehe " mia menyapanya lebih dulu
" kalo ada waktu aa mau ngobrol ya "

Seketika mia penasaran dan ingin tahu mengenai hal yang akan dibicarakan egi nanti, mia begitu yakin bahwa itu hal yang sangat penting karena tidak seperti biasanya egi mengajaknya seperti itu.

" sekarang aja atuh a "
" ah masa disini " ujar egi
" mau ngobrolin apa a " mia semakin tersenyum karena jujur saja, mia semakin tertarik pada egi.

Ia selalu merasa disayangi sepenuhnya oleh egi, namun memang mia masih belum bisa lepas dari para pria itu.

Jantung mia selalu berdegup kencang setiap kali egi mengajaknya berbicara, padahal sejujurnya egi juga merasakan hal itu. Hanya saja mereka memang tak saling bicara, keduanya hanya menyimpan perasaan itu tanpa memberi tahunya satu sama lain.

" nanti pulang kerja aja a kalo mau " ajak mia
" kamu gak sibuk tapi? "
" enggak kok paling mau itung stock aja "
" iya yaudah malem aja "

Tak lama egi berlalu dan wajah mia semakin merona, entah kenapa akhir-akhir ini mia merasakan perasaan aneh itu. Apa ia benar-benar menyukai egi?

Setelah apa yang egi lakukan selama ini memang membuat mia luluh, namun yang menjadi masalah saat ini hanya malik dan rizal.

Mia baru merasakan hal itu kali ini, ia merasa diperlakukan secara layak oleh egi. Namun mia selalu merasa butuh kehangatan dan pria-pria itulah yang berani melakukan itu padanya.

Malam itu sesaat sebelum pulang mia sedang menyimpan stock barang di gudang, dan pertama kalinya ia menghitung stock barang, jarak gudangnya memang lumayan jauh dari supermarket dan lebih dekat ke ruangan office.

Begitu banyak stock barang yang harus ia hitung, dan sebenarnya bukan tugas mia namun ia hanya membantu saja. Saat sedang fokus menghitung stock barang tiba tiba saja...

CEKREK

Pintu office terbuka dan mia melirik dari balik kardus stock, betapa terkejutnya ia melihat malik dan bu resa keluar dari ruangan itu.

Mia seketika hening dan mengintip mereka berdua, apa yang mereka lakukan ya?

" maaf ya bu "
" lain kali jangan gitu "
" iya bu kelepasan, lagian gak kuat "


PLAKK!

Sebuah tamparan mendarat di pipi malik, mia seketika takut dan kaget. Apa yang baru saja ia lihat?

" tapi saya akui memang hebat "
" hehehe "portfolio" saya juga banyak bu, siapa tau mau liat hahah "


PLAKK!

Tamparan itu kembali mendarat lagi, mia semakin takut. Ternyata bu resa benar-benar mengerikan!

" sombong kamu ya "
" hehe tinggal sama ibu nih yang belum "


Resa menatap malik dan tersenyum, mia semakin heran dengan mereka. Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Resa berbuat kasar namun malik sepertinya menikmati itu.

Mia masih belum memahami apa yang ia lihat dihadapannya.

" kamu pulangnya ke arah mana? "
" deket sih bu kostnya "
" ohh kamu kost ya "
" iya bu, maen kesana "
" yaudah saya antar kamu ya "
" wahh berarti lanjut hehe "


Resa menatap malik dan tersenyum hingga suaranya perlahan menghilang pertanda mereka sudah berlalu, mia seketika keringat dingin. Apa yang sebenarnya mereka berdua bicarakan?

Ia begitu penasaran, kembali mia fokus menghitung stock barang. Namun tetap saja fikirannya terganggu oleh obrolan malik dan bu resa tadi, apa mungkin mereka?? ah mana mungkin!

Fikiran mia begitu terganggu oleh hal tadi, apa yang dilakukan mereka berdua ya? dan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya?

Mia segera menyelesaikan pekerjaannya dan berniat mengikuti mereka berdua, bahkan bila perlu ia akan mengikutinya hingga ke tempat kost malik!

Saat mia keluar dari supermarket ia melihat egi yang masih duduk di area halte depan, mia benar benar lupa bahwa ia memiliki janji dengan egi.

" hayu a " sapa mia
" udah beres ngitung stock nya? "
" iya a udah hehe "

Bukannya fokus pada egi, fikiran mia masih terus mengingat kejadian digudang tadi. Malik dan bu resa sedang apa ya kira-kira? Apa yang mereka bicarakan ya tadi? Apa mereka merencanakan sesuatu?

" hey " ujar egi
" ehh iya a "
" ngelamun terus ih "
" hehe cape aja initeh " ujar mia

Mereka segera menaiki sepeda motor dan berlalu menuju rumah mia, namun tetap saja mia melamun dan fikirannya melayang.

Egi masih terus mengoceh tanpa didengarkan mia sama sekali, ia hanya menjawab seperlunya saja karena fikirannya masih terus memikirkan hal di gudang tadi.

Tak lama mereka sampai dirumah mia, seperti biasa rumahnya kosong karena kedua orang tuanya sibuk bekerja.

" mau minum apa a "
" air putih aja "
" yaudah bentar ya " mia berlalu ke dapur

Egi menatap sekeliling rumah mia, ia masih ingat kejadian waktu itu. Andai saja ia tahu bahwa sesaat setelah ia berlalu, malik datang dan menyalurkan hasrat birahinya dengan wanita idamannya itu.

" jadi gimana a "

Mia duduk dan menghampiri egi

" hmmm gimana ya hehe " egi seketika bingung
" inimah rame aja kata orang-orang "
" soal apa a? "
" hmmm kamu sama malik " tegas egi

JLEBB

Mia seketika melongo dan panik, keringat terlihat didahinya.

" kenapa katanya a? " mia masih menahan diri
" iya katanya kamu ada hubungan gitu "
" yaa temenan doang sih "

Mia begitu cerdas menguasai situasi, seolah dia benar-benar tidak melakukan sebuah kesalahan.

" hmmm "
" iya temenan biasa aja gitu kayak yang lain "
" hmm gitu ya " egi masih tertunduk.

Tak mau terbongkar lebih jauh, mia langsung mendekati egi dan mengusap wajahnya sebagai triknya untuk menguasai keadaan yang menekannya.

" aa cemburu ya? " tanya mia lembut
" hmm " egi mengangguk
" gapapa akumah maunya sama aa kok "

Mia memeluk egi dan seketika suasana berubah, egi yang sedang bercampur emosinya seketika menjadi luluh.

" YESS!! Berhasil " ujar mia dalam hati.

Ia begitu picik, tidak mau kehilangan egi namun tetap ingin menikmati kenikmatan bersama pria lain, ia merasa itu sah saja karena hingga saat ini pun egi belum mengungkapkan perasaannya kan? Begitupun mia yang masih bisa mencari kepuasan dari pria lain.

Semuanya sama, hanya teman! tegas mia dalam hati.

" aa suka sama aku? " pancing mia
" yaiya atuh jangan ditanya "
" hmmm "

Mia mulai merebahkan tubuhnya dipangkuan egi, yang disusul egi mengusap rambut mia.

" gausah diungkapin juga harusnya kamu tau " ujar egi
" tau apa a " jawab mia pura-pura polos
" yaudahlah gapapa "

Egi mengusap rambut mia dan tidak menjawab pertanyaannya

" tuh aa baru ngomong sekarang ke aku "
" iya iya " egi sudah tidak peduli lagi
" hmmmm "

Mia membuka smartphone nya dihadapan egi dan seketika ia bisa melihat dengan jelas kode HPnya.

TRINGG

Egi jadi semakin penasaran apa benar mengenai rumor malik itu, atau bahkan ada pria lain juga? sepertinya iya.

Ia semakin penasaran mengenai isi pesan dari malik atau pria yang lainnya, ia harus mencari kesempatan itu.

Tangannya mengelus rambut mia, berharap ia segera tertidur dipangkuannya. Dan tak lama kemudian mia pun terlelap, sebuah kesempatan emas!.

" jangan tinggalin aku ya a " ujar mia dengan mata terlelap, egi segera mengecup kening mia.
 
EPISODE 21

Saat mia tidur di pangkuan egi, ia bukannya menjamah tubuh mia. Ia malah terfikir dibenaknya untuk membuka isi HP milik mia, kira-kira siapa saja pria yang sedang mendekatinya. Dan seperti apa cara mia berkomunikasi, apa semua pria diperlakukan sama?

Egi begitu yakin banyak pria yang mendekati mia! karena ia selalu merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan mia.

Ia merasa masih ada sesuatu yang belum terpecahkan, mia masih menyembunyikan sesuatu darinya. Egi begitu yakin akan hal itu.

Melihat situasi yang mendukung, perlahan tangannya mulai mendekati HP mia dan mulai menggesernya, untung saja mia meletakkan HP nya disebelah.

Dengan sekejap HP itu berhasil ia genggam, dan kembali ia mengusap rambut mia agar tetap terlelap. Dengan wajah penuh keringat dingin yang bercucuran egi mulai membuka HP mia.

JLEBB!

Pesan dari berbagai pria begitu berjajar dibarisan atas, malik, rizal, pak dadan dan bahkan ada 2 orang yang tak ia kenal. Apa mia memang menjalin kedekatan dengan mereka? atau hanya kebetulan saja? kenapa mereka berada di chat teratas?

Belum ia membuka pesannya, mentalnya sudah down lebih dulu. Egi menarik nafas panjang dan terdiam sejenak.

Ia menguatkan diri karena ini pilihannya, dan inilah resikonya. Sejenak ia kembali mempersiapkan mentalnya untuk membaca pesan mereka lebih jauh.

Baru saja ia membuka pesan dari 1 orang, sudah membuatnya semakin sakit. Egi membuka pesan dari malik dan scroll semua pesannya, begitu banyak chat dan lampiran disana.

Sengaja ia scroll jauh karena ingin membacanya dari awal, bagaimana bisa mereka menjadi perbincangan hangat anak-anak!

Ia mengamati pesannya dengan seksama, semula tak ada yang aneh namun memang malik begitu agresif dan obrolannya selalu menjurus kearah yang sensitif.

" makasih ya a udah anterin aku pulang "
" iyaa, kebayang kalo aa nginep disitu hehe "
" hii emang berani a? hihi "
" siapa takut hehe "


Egi mulai gemetar karena walau hanya bercanda baginya itu sensitif, seorang wanita tidak sepantasnya seperti itu. Terlebih pada pria yang baru dikenalnya.

Ternyata komunikasi mereka tidak begitu intens setiap hari atau setiap jam, berselang beberapa hari chat mereka berlanjut.

" neng makasih yaa hihihi "
" ih aa nakal "
" gak nyangka yah kita semalem hehe "
" aa nakal banget ih "
" lagian kamu juga gak nolak kan hehe "
" ya aku juga mana bisa nolak lah "


JLEBB

Apa yang sedang mereka bicarakan? sepertinya ada yang aneh, sebisa mungkin egi terus berfikir positif pada pesan itu.

" aa ada fotonya yang semalem neng hehe "
" yang mana "
" yang ituu hihii "
" ih aa malu..hapus aja "
" gapapa bagus.. buat koleksi aja hehe "


Benar-benar ada sesuatu! Ia kembali menatap mia yang tertidur lelap, bingung harus berekspresi seperti apa tapi faktanya mia memang menjalin kedekatan dengan malik. Itu fakta! egi melihatnya sendiri!

Saat egi scroll ke pesan selanjutnya tiba-tiba saja

" aa.. "

Seketika egi melepaskan HP nya dan menyimpan dibelakang punggungnya, kaget setengah mati mendengar mia yang membuka matanya.

" iya, kenapa " egi mengusap rambutnya
" temenin aku tidur "
" gaenak ih sama tetangga "
" kenapa tumben banget "
" hehe, sok kamu tidur lagi aja " paksa egi

Ia begitu greget karena harus terganggu dan kaget karena mia barusan, konsentrasinya seketika buyar. Jantungnya masih berdegup kencang.

Mia meraba raba karpet dan mencari smartphonenya, egi meletakkannya di belakang punggungnya.

" HP aku mana ya a "
" ini nih " egi memberikannya

Mia segera duduk dan memainkan HP nya, egi sudah begitu kesal dan belum tuntas menjelajah isi HP mia lebih jauh.

Ia segera duduk dan terlihat membalas pesan seseorang, itu semakin membuat egi penasaran. Entahlah, tapi baginya mia menyimpan segudang pertanyaan.

Sulit baginya untuk percaya pada kata-kata mia, karena omongan orang sekitar yang selalu memancingnya.

" temenin aku ke kamar mandi yu a "
" iya hayu "

Mia sudah senyum memberi egi kode keras, namun tetap saja egi memasang wajah tegang karena misi nya telah gagal.

Hingga saat di kamar mandi mia memeluknya, namun respon egi hanya mengusap rambutnya saja dan tidak lebih dari itu.

" aa kenapa sih? " tanya mia
" kenapa apa? "
" dari tadi gitu mukanya "
" yeee kan emang gini biasanya juga "

Mia kembali membenamkan wajahnya dipelukan, namun egi tidak merespon sama sekali.

Hingga muncul fikiran dibenak mia tentang egi..

" apa benar ia menyukaiku? "
" kenapa tidak merespon seperti yang lain? "


Mia mulai ragu pada perasaan egi, ditambah ia belum pernah mendengar langsung tentang perasaannya. Mia menunggu egi untuk mengungkapkannya.

" aa suka gak sama aku? " mia terlanjur kesal
" iya atuh "
" ah aa mah gitu terus jawabnya " nada mia sendu.

Akhirnya egi menarik nafas panjang dan mengusap pipi mia, ia sedikit mengalah pada situasi itu.

" aa pengen mastiin apa bener kata orang-orang "
" soal apa? " tanya mia
" ya kamu sama malik "
" yaampun aa masih gak percaya? " tantang mia

Mia semakin erat memeluknya ditambah ia menggesekkan payudaranya di tubuh egi, namun tetap saja egi tidak meresponnya secara "seksual".

" bukan gak percaya, tapi gimana ya "
" ya aku temenan biasa aja "

Mia masih menganggap semuanya aman-aman saja, padahal baru saja egi menjelajah isi pesannya bersama malik. Dan beruntung ia bangun, jika tidak bisa terbongkar semua isi pesannya.

Ditambah mereka semua pernah bersetubuh dengan mia, sudah pasti ada pesan mesum disana.

" gapapa aa mau percaya atau enggak, tapi aku udah ngomong jujur " tambah mia

Egi tertawa dalam hati, apa ini yang ia sebut jujur? ia merasa masih belum puas

" yaudah aku pulang dulu ya, udah malem gaenak " bisik egi
" kok pulang sih " mia memeluknya semakin erat
" gapapa gaenak udah malem "

Namun egi sudah badmood karena hal tadi, walaupun itu sudah menjadi resikonya karena berani melihat isi pesan wanita idamannya.

" aa kenapa sih ih " nada mia rapuh

Mia berlalu pergi dengan kesal karena egi terus berlaku seperti itu, baginya sangat kekanak kanakan sekali.

Bukannya meminta maaf dan memohon egi malah bersiap untuk bergegas pulang, seketika ketertarikan mia hilang karena sifat egi yang seperti itu.

" aa ngerasa masih ada yang kamu sembunyiin " tegas egi
" emang aku hatus jujur gimana lagi a " mia sudah kehabisan kata-kata
" iya ada yang masih ngeganjel aja gitu sih akumah "

Mia begitu kesal dan sudah hilang perasaan, namun ia juga menyadari bahwa tidak semua yang ia katakan padanya adalah kebohongan. Ia masih menyimpan rahasianya dengan pria-pria lain, tapi sebagai wanita ia harus bertindak seolah tidak bersalah!

" yaudah terserah aa, aku udah ngomong apa adanya "

Ingin sekali egi melontarkan pernyataan bahwa ia sudah melihat langsung isi pesannya, tapi itu tidak mungkin. Sebisa mungkin ia menahannya.

Egi segera pamit namun mia tidak menjawabnya, ia fokus pada HP nya dan berlalu ke kamar. Padahal mia sudah menunggu dan sangat antusias pada egi, namun ia tidak menyangka akan sepeti ini akhirnya.

Tidak mungkin mia mengungkapkan yang sebenarnya pada egi, ia sebisa mungkin harus menjaga gengsinya. Wanita tidak pernah salah!
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd