Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG LAKUNA : SESUATU YANG HILANG

Semoga minggu ini tayang cerita Regan...

Kasian Regan kalo tahu Ayahnya sudah tidak ada bisa-bisa segelnya terlepas...
 
Hallo semuanya, selamat pagi..

Saya disini hendak memohon maaf karena baru muncul kembali, maaf sekali. Sebab ada beberpaa masalah di RL yang harus saya selesaikan. Dan memang masalahnya cukup membuat saya lelah dan sangat sangat putus asa.

Tapi saya tetap berusaha menyicil sedikit demi sedikit tulisan di sini, dan maaf karena memang untuk update bagian 18 belum bisa saya rilis. Namun saat ini prospek penulisan sudah mencapai angka 50%, dan saya akan terus tambah sampai layak untuk rilis.

Sekali lagi saya mohon maaf atas keterlambatan ini, dan terimakasih karena sudah setia menunggu.

Salam.
 
Hallo semuanya, selamat pagi..

Saya disini hendak memohon maaf karena baru muncul kembali, maaf sekali. Sebab ada beberpaa masalah di RL yang harus saya selesaikan. Dan memang masalahnya cukup membuat saya lelah dan sangat sangat putus asa.

Sekali lagi saya mohon maaf atas keterlambatan ini, dan terimakasih karena sudah setia menunggu.

Salam.
Siaaapp huu.. RL yg utama...
Moga urusan RL nya bs cepet selesai..
Sukses buat RL nya dan sehat selalu..
:semangat: :beer:
 
CUPLIKAN BAGIAN 18
“Regan Denta Purnama, tolong ikut kami.” Tanya salah satu orang di hadapanku. Total ada 7 orang yang mengerubungi kami saat ini. Dan hawa-hawanya sih, entah kenapa aku ngerasa enggak enak hati gitu.


“Maaf kalian siapa ya?” Tanyaku seraya berdiri, Wawi pun melakukan hal yang sama.


“Nanti akan kami jelaskan, sekarang ikut kami dulu.” Jawab orang itu lagi seraya hendak memegang tanganku, namun oleh Wawi segera ditepis.


“Maaf maaf Mas.. ada apa dulu nih ?” Tanya Wawi sembari merapatkan tubuhnya padaku.


“Maaf.. ini tidak ada urusannya sama sekali dengan anda, jadi saya harap anda tidak ikut campur.” Sahut orang itu lagi seolah menjadi wakil pembicara bagi teman-temannya.

Sedang aku sendiri sedikit tercuri perhatian dengan satu orang dari rombongan di depan kami ini yang tengah berjongkok di depan mobil. Telapak tangannya menempel ke tanah, dengan bibir berkomat-kamit enggak jelas.


“Dia temen saya Mas, urusan dia jadi urusan saya.” Ujar Wawi lagi sembari merentangkan tangannya di depan dadaku, membawaku untuk mundur selangkah bersamanya.


Dan orang-orang di hadapan kami pun diam sejenak, mereka saling pandang satu sama lain, seolah tengah berdiskusi lewat raut wajah, tanpa bicara.


“Men.. jangan-jangan ini temen-temen orang yang tempo hari bermasalah ama lu..” Bisik Wawi padaku, membuatku langsung teringat pada Si Gembyor suami Budeh Sekar yang sempat berkelahi denganku.


Tapi masa iya orang-orang ini temennya si gembyor? Atau enggak orang suruhannya? Soalnya dari setelan orang-orang ini, kok kaya bodyguard artis-artis gitu ya?


“Enggak tau gua juga, tapi emang komuk-komuknya kaya penculik Wi..” Sahutku berbisik juga.


“Mereka nafsu banget kayanya ama lu, gimana ini Men? Mau dilibas?” Tanya Wawi semakin memelankan suaranya.


“Buset yakali.. kalah jumlah banget ini mah, enggak bakal kebadanan..” Sahutku sembark memperhatikan satu persatu wajah orang-orang itu.


Dan mereka kini sudah saling bertukar anggukan kepala, kembali menatap kami dengan tatapan yang jauh lebih tajam.


“Mampus mukanya pada marah Men..” Bisik Wawi sudah melebarkan kaki, memasang kuda-kuda berdiri. Hal yang sama pun aku lakukan, kueratkan kepalan tanganku, mencoba memikirkan cara agar seenggaknya bisa lolos dulu dari orang-orang yang tampangnya kaya sindikat penjualan organ ini.


#Panasin dulu ya Hu mesinnya.. Hatur nuhun nih buat semua yang selalu memberikan support. Hatur nuhun pisan malahan. Doakan penulisannya lancar ya, biar bisa update segera 🙏
 
Bimabet
CUPLIKAN BAGIAN 18
“Regan Denta Purnama, tolong ikut kami.” Tanya salah satu orang di hadapanku. Total ada 7 orang yang mengerubungi kami saat ini. Dan hawa-hawanya sih, entah kenapa aku ngerasa enggak enak hati gitu.


“Maaf kalian siapa ya?” Tanyaku seraya berdiri, Wawi pun melakukan hal yang sama.


“Nanti akan kami jelaskan, sekarang ikut kami dulu.” Jawab orang itu lagi seraya hendak memegang tanganku, namun oleh Wawi segera ditepis.


“Maaf maaf Mas.. ada apa dulu nih ?” Tanya Wawi sembari merapatkan tubuhnya padaku.


“Maaf.. ini tidak ada urusannya sama sekali dengan anda, jadi saya harap anda tidak ikut campur.” Sahut orang itu lagi seolah menjadi wakil pembicara bagi teman-temannya.

Sedang aku sendiri sedikit tercuri perhatian dengan satu orang dari rombongan di depan kami ini yang tengah berjongkok di depan mobil. Telapak tangannya menempel ke tanah, dengan bibir berkomat-kamit enggak jelas.


“Dia temen saya Mas, urusan dia jadi urusan saya.” Ujar Wawi lagi sembari merentangkan tangannya di depan dadaku, membawaku untuk mundur selangkah bersamanya.


Dan orang-orang di hadapan kami pun diam sejenak, mereka saling pandang satu sama lain, seolah tengah berdiskusi lewat raut wajah, tanpa bicara.


“Men.. jangan-jangan ini temen-temen orang yang tempo hari bermasalah ama lu..” Bisik Wawi padaku, membuatku langsung teringat pada Si Gembyor suami Budeh Sekar yang sempat berkelahi denganku.


Tapi masa iya orang-orang ini temennya si gembyor? Atau enggak orang suruhannya? Soalnya dari setelan orang-orang ini, kok kaya bodyguard artis-artis gitu ya?


“Enggak tau gua juga, tapi emang komuk-komuknya kaya penculik Wi..” Sahutku berbisik juga.


“Mereka nafsu banget kayanya ama lu, gimana ini Men? Mau dilibas?” Tanya Wawi semakin memelankan suaranya.


“Buset yakali.. kalah jumlah banget ini mah, enggak bakal kebadanan..” Sahutku sembark memperhatikan satu persatu wajah orang-orang itu.


Dan mereka kini sudah saling bertukar anggukan kepala, kembali menatap kami dengan tatapan yang jauh lebih tajam.


“Mampus mukanya pada marah Men..” Bisik Wawi sudah melebarkan kaki, memasang kuda-kuda berdiri. Hal yang sama pun aku lakukan, kueratkan kepalan tanganku, mencoba memikirkan cara agar seenggaknya bisa lolos dulu dari orang-orang yang tampangnya kaya sindikat penjualan organ ini.


#Panasin dulu ya Hu mesinnya.. Hatur nuhun nih buat semua yang selalu memberikan support. Hatur nuhun pisan malahan. Doakan penulisannya lancar ya, biar bisa update segera 🙏
Asyiaapp ditggu persi komplitnya suhu..semangkaaa,,ehh semangaatt:semangat::beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd