Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Quest

Bimabet
klo jalan sendiri udah naik brp lvl tuch satria, tapi ya gak bisa ehem ehem sich tapi sebanding sich antara kenikmatan ama exp hehehehe
 
Wah kok kaya nya terlalu cepat...

Kurang greget rasa pertarungannya...

.......
 
gak ding. bukan nurutin agan kok. memang begitu skenarionya. besok akan ketauan maksud semua ini. yaaa! karena Quest #07 ini akan segera berakhir... yippee...

Jd penasaran gmn akhirnya?n siapa sih musuh seberenya ini...kok ky getol bgt pngn ngalahin satia?
 
Yang pasti ending gamenya satria berhasil dapetin sang putri plus dapet 3 selir itu
 
gak ding. bukan nurutin agan kok. memang begitu skenarionya. besok akan ketauan maksud semua ini. yaaa! karena Quest #07 ini akan segera berakhir... yippee...

Ok deh suhu yg penting ditunggu lanjutannya.
 
End of STAGE 6

STAGE 7 Start.

========
QUEST#07
========​

“Bagaimana keadaan Cera?” tanyaku pada Andromeda yang dari tadi menemaninya meratapi desanya yang telah hancur.
“Dia tidak mau berbicara sedikitpun... Ia hanya menangis...” kata Andromeda.
“Kid?... Dimana dia?” cobaku mencarinya.
“Dia masih di sana... di tepi jurang lava itu...” jawab Andromeda.
“Dari tadi ia di sana terus... Kenapa dengannya? Aku akan ke sana sebentar...” kataku lalu menuju tempat bekas pertarungan kami dengan GARVELIER dan UNDINE.
“Kid... Kau kenapa? Apa yang kau pikirkan?” tanyaku.
Ia tidak menjawab pertanyaanku. Melainkan menaburkan bunga ke golakan lava menyala itu.
“Desa kecilku... dulu hilang tenggelam di dalam jurang lava seperti... sama persis seperti ini...” katanya perlahan. Hampir terisak.
“Bertahun-tahun aku mencari siapa yang begitu keji menenggelamkan desa kecil yang indah itu...” katanya terus menaburkan bunga.
“Ternyata... tidak jauh dari gunung Cursed... Kaki tangan gunung Cursed-lah pelakunya... GARVELIER... Sayang aku tidak sempat langsung membalaskan dendamku ini...” katanya. Setetes air telah menetes di pipi kanannya.
“Ya, sudah... Kita bersama sudah menghajarnya, kan?” kataku menghiburnya. Air mata di pipinya kuhapus.
“Yah... Terima kasih kau telah menghajarnya...” katanya.
“Hei... Dia tadi kuhajar untukmu... Bagaimana? Kau suka itu, kan?” candaku merangkul lehernya.
Ia tersenyum.
--------​
“Aku akan naik ke gunung Cursed juga!” kata Cera.
“Ikut naik?” kaget Andromeda.
“Tapi kau tadinya tidak mau ikut...?” tanya Dragoon itu.
“Dengan tanganku sendiri... aku ingin menghajar penyihir busuk itu... Juga orang-orang desaku yang dibawa ke gunung... Mungkin aku masih sempat menyelamatkan mereka...” putusnya.
--------​
“Aku juga ikut naik ke gunung Cursed... Kalian tidak boleh bersenang-senang sendiri menghajar penyihir jahat itu...” kata Kid menimpali.
“Kau juga mau ikut naik?” pastiku.
“Ya... Kita pergi bersama-sama... Kita berempat... Seperti yang sudah-sudah...” jawabnya.
“Alasanmu?” tanya Andromeda.
“Sudah terlalu banyak kesedihan yang disebabkan gunung ini... Setidaknya aku harus berusaha untuk berjuang... Demi kenangan indah desa kecilku...” jawabnya menegarkan diri.
“Aku ingatkan... kalian bertiga... hampir mempunyai motif yang sama untuk mendaki gunung Cursed... Kid membalaskan dendam atas desanya yang tenggelam di jurang lava... Cera juga membalaskan dendam desa yang hancur dan orang-orangnya yang menghilang... Andromeda membalaskan dendam ayahnya yang dibunuh kaki tangan gunung ini... Semuanya berujung di gunung Cursed ini...”
“Sementara aku sendiri... aku sama sekali tak ada dendam... Tujuanku satu-satunya hanya membangunkan putri tidur itu... Dan karena itu juga berhubungan dengan gunung Cursed ini... mari kita bersama-sama mendakinya dan menghentikan kejahatannya...” kataku.
“Benar...” sahut mereka bertiga.
“Tapi hari sudah malam... Kita sebaiknya mulai naik pagi nanti...” kataku. Mereka memang tampak lelah. Aku juga...
“Di sana ada bangunan yang paling sedikit kehancurannya... Hanya ada beberapa lubang di dinding dan atapnya...” kata Kid.
“Benar... Kalau kita perbaiki sedikit... kita bisa beristirahat di sana...” kata Andromeda.
--------​
Setelah perbaikan yang ala kadarnya dengan menutup dengan papan-papan bekas. Jadilah bangunan desa Scimitra ini untuk tempat kami berteduh malam ini.
“Rumah ini dulu milik seorang wanita tua yang sangat baik... Ia sangat rajin menanam dan menyirami bunga di halaman rumahnya... Tapi semenjak kemarau berkepanjangan... semua bunganya mati kekeringan...” kenang Cera.
“Tapi di sini ada banyak hiasan senjata dan perisai...” celetuk Kid setelah memperhatikan berkeliling.
“Ya... karena ia memang seorang penjual senjata...” jawab Cera.
“Hmm... Pasti banyak senjata bagus yang disimpannya...” gumam Kid licik.
“Kita jangan sembarangan membongkar rumah orang...” sergah Andromeda.
“Tidak apa-apa... Kalau ada senjata yang kuat... bisa kita manfaatkan...” kata Cera bangkit dan mulai memeriksa.
--------​
Lalu kami berempat mulai menjelajahi rumah penjual senjata ini. Siapa tahu ada senjata kuat yang menjadi koleksinya.
Sebuah peti besar di temukan Kid di balik lemari pakaian di dinding sebelah kanan berisi Steel Sword, Steel Lance, Steel Dagger, Steel Bow, Steel Rod, Steel Wand, Steel Claw dan berbagai aksesoris dari bahan Steel lainnya.
Bahan Steel (baja) masih lebih lemah dari pada senjata Silver (perak) milik kami sekarang.
Di balik rak piring di dinding sebelah kiri kembali Kid menemukan peti besar lainnya berisi berbagai senjata dan aksesoris berbahan Iron (besi). Masih lebih rendah dari Steel. Tidak cukup kuat.
Selanjutnya Cera mengingat kalau ada isu kalau wanita tua itu memiliki ruang rahasia bawah tanah yang tidak diketahui keberadaannya.
Kid dengan insting pencurinya segera tanggap meneliti dan memeriksa lebih teliti lagi sudut-sudut tersembunyi.
Di balik frame sebuah lukisan ayam dan bebek di tengah ruangan, Kid menemukan sebuah panel dengan tiga digit password.
Lalu Thief itu mulai mencoba mereka-reka berbagai kombinasi angka yang tepat untuk membukanya.

Deed!
Operator :
Kombinasinya 852

Bantuan cepat datang dari Hellen dengan program pemecah password canggihnya. Ia sudah pernah memecah password 10 digit game ini hanya dalam waktu 43 menit. Karenanya 3 digit akan makan waktu sebentar.

Setelah angka 852 dimasukkan, dinding dan lantai di samping panel itu terbuka...
Sebuah ruangan bawah tanah yang ditandai dengan tangga yang menuju ke bawah, membawa kami pada sebuah gudang kecil dengan berbagai senjata yang digantungkan di dinding...

“Light Sword... Dragon Lance... Killer Knife... Earth Bow... Magister Staff... Heaven Bell... dan Phanter Claw... Ini semua senjata terkuat di desa ini...” seru Cera mengenali senjata-senjata langka ini.
“Kita tidak perlu semuanya... Kita hanya berempat... Kita ambil senjata sesuai job kita saja...” kataku mencoba arif. Setidaknya aku berusaha untuk tidak terlalu rakus mencuri seperti di kota Dawill waktu itu.
Maka jadilah kami hanya mengambil masing-masing satu senjata.
Aku mengambil Light Sword. Kid mengambil Killer Knife. Cera mengambil Heaven Bell dan Andromeda mengambil Dragon Lance.
“Dengan senjata baru ini... Kita berempat akan mendaki gunung Cursed besok pagi...” kataku pada mereka semua.
“Setuju...?” pastiku.
“Setuju!” jawab mereka semua.

“Kita sebaiknya tidur sekarang... karena besok adalah perjalanan yang sangat berat...” usulku.
Masih ada 4 stage yang tersisa karena sekarang kami berada dalam stage 7. Dan akan ada 4 boss stage yang bakal kami hadapi nantinya di ujung tiap stage.
“Di rumah ini hanya ada satu ranjang... Milik wanita tua itu...” kata Cera.
“Tapi cukup untuk kita berempat... dan... hi... hi... hi... Bagaimana... kalau...” Kid mengerlingkan matanya genit.
Cera dan Andromeda mengerti maksud Thief perempuan itu. Mereka lalu berbaring di ranjang yang lumayan besar untuk ukuran ranjang seorang wanita tua itu.
“Ayo... Satria...” goda Kid mengajakku.
“Satria... Jangan malu-malu...” Cera juga genit.
“Satria... Ayo...” Andromeda memanggilku dengan jari.

Siapa yang tahan dipancing begitu...
Perlahan-lahan kubuka semua pakaianku... Satu persatu... Silver Helm... Baju jirah Siver Armor-ku... Lalu baju berbahan katun itu... Celana panjang kulit... Dan yang tersisa hanyalah Light Sword yang masih tergantung di pinggangku.

Ketiganya memandangi seluruh tubuh telanjangku tanpa berkedip. Seperti sedang dijilati dari ujung rambut sampai ujung kaki oleh ketiganya. Mereka sudah bernafsu...
Nafas berat... jantung berdegup kencang.
Perlahan aku menaiki ranjang itu dengan memegang gagang Light Sword dengan tangan kiriku.
Mereka yang sedang duduk di ranjang kini berhadapan dengan penisku yang mengacung tegang... tepat di depan mata mereka!
Entah siapa yang memulai, penisku sudah menjadi rebutan dan bulan-bulanan mereka bertiga. Dikocok, dijilat, dikulum, dihisap...
Aku dengan merem-melek menikmatinya dengan tetap berdiri dengan tangan di pinggang dan pedang. Enak sekali rasanya dikerjai oleh tiga cewek sekaligus.
Bila Kid sedang mengulum kepala penisku, Cera akan menjilati batangnya sedang Andromeda mengenyoti kantong pelirku. Begitu terus bergantian.
Semua bagian-bagian yang di-muluti mereka terasa sangat enak...
Lalu mereka berpencar mengerjai bagian tubuhku yang lain sekaligus melucuti pakaian mereka sendiri hingga kami semua sudah telanjang bulat di atas ranjang milik wanita tua yang sudah menghilang ini.
Mereka menggeluti tubuhku dan menyodor-nyodorkan payudara dan vagina mereka ke mulut dan penisku.
Penisku pertama sekali terbenam di vagina kecil Cera sementara mulutku mengoral vagina Andromeda dan tanganku meremas dada mengkal Kid.
Lalu berganti penisku menusuk tunggingan vagina Kid saat kedua vagina Cera dan Andromeda kujejali dua jari tanganku.
Berganti giliran Andromeda yang mendapat vaginanya kugenjot sementara dada ranum Cera kuremas dan vagina Kid kujilati dengan rakus.
Entah sudah berapa lama kami berempat begini. Berganti-ganti gaya dan posisi. Giliran yang satu selesai berlanjut yang berikutnya mendapat pompaan penisku yang sangat semangat malam itu. Mendapat mangsa 3 vagina muda yang sangat haus gesekan penisku.
Aku sudah lupa berapa kali ejakulasi dan sudah berapa kali pula ketiga perempuan itu orgasme karena permainanku...

========
QUEST#07
========​

Pagi itu kami terlambat bangun. Matahari sudah tinggi kala sinarnya memanaskan ruangan tidur bangunan ini.
Badan terasa gerah apalagi kami berempat tidur berhimpitan karena permainan gila-gilaan tadi malam.
Dada sekal Cera dan paha Andromeda melintang di pipiku sedang kepala Kid di atas selangkanganku.
--------​
“Panas... Haus...” rengek Cera.
“Lapar...” manja Kid.
“Grokk...” Andromeda masih mendengkur tidur.
--------​
Kuusahakan untuk mencari makanan dan minuman yang mereka butuhkan.
Awan hitam gunung Cursed-pun tak bisa menutupi teriknya matahari yang membakar reruntuhan desa ini.
Kucoba memeriksa sumur di tengah desa... Kering... Airnya tidak ada sama sekali... Bahkan parit kecil di depan desa juga tak mengalirkan air sama sekali.
Bahkan sebatang rumputpun tak tumbuh di desa ini.
Dengan tangan hampa, aku kembali pada Kid, Cera dan Andromeda. Dragoon itu masih tidur...
“Maaf... Kid... Cera... aku tak dapat menemukan apapun yang bisa dimakan di desa ini... Semuanya kering... Desa ini benar-benar tandus...” kataku.
“Tapi aku lapar sekali, Satria...” kesah Kid.
“Aku haus... Kita tak punya persedian lagi...” keluh Cera.
“Benar... semua persediaan makanan dan minuman kita sudah tenggelam di laut bersama kapal udara waktu dihancurkan YERMIN DRAGON...” ingatku.
“Whoooaaaahh...” Andromeda baru bangun dari tidurnya. Tapi ia masih ngantuk dan bermata sayu.
“Ayo kita menghajar YERMIN DRAGON...” katanya ngeloyor bangun dan menuju pintu keluar... Padahal ia masih telanjang...
--------​
Beberapa saat kemudian kami sudah menuju gunung Cursed setelah melewati gerbang desa Scimitra yang hancur.
Tidak seperti jalan-jalan yang biasa ditempuh, rute untuk menuju gunung Cursed sangatlah sulit. Medan yang berat, berbatu-batu dan terjal.
Pendakian akan memakan waktu lama...
Sampai saat ini... Aku sudah 6 hari berada di... Walaupun 3 stage terakhir kuselesaikan hanya dalam satu hari, yaitu stage 4 dengan boss YERMIN DRAGON, stage 5 dengan boss ZAP CANNON dan stage 6 dengan boss GARVELIER, tapi aku sudah terhambat di stage 4 saat di kota Dawill yang memakan waktu 2 hari.
Saat di kota Dawill aku terhambat oleh Festival Cinta yang mengurungku di kota itu satu hari satu malam. Hari kedua karena masalah dengan SUCCUMB MAN-MACHINE yang ternyata adalah adik dari boss stage ke 5, ZAP CANNON, yang kebetulan mendapat suplai energi dari adiknya tersebut.
Tinggal tersisa 4 hari hingga tanggal 20 Oktober... Ulang tahun putri Bernadette... pemilik ZODIAC CORE ke-7 LIBRA, incaranku.
--------​
Jalan yang terjal dan sempit harus kami tempuh bersama-sama. Aku yang memimpin jalan karena aku yang berlevel tertinggi.
Setelah mengalahkan GARVELIER dan UNDINE di desa Scimitra, kami mendapat kenaikan level sebesar 2 level masing-masing.
Aku level 35, Kid level 26, Cera level 22 dan Andromeda level 27.
Di walkthrough permainan QUEST FOR WAY OF LOVE, direkomendasikan agar berada pada level 50 ke atas bila memasuki stage ke-7 saat mulai menaiki gunung Cursed. Dikarenakan tingginya level monster-monster yang banyak berkeliaran di gunung ini.
Juga karena ini adalah bagian akhir game dan tidak ada jalan kembali setelah memasuki gunung Cursed.
Rute jalan yang telah kami tempuh otomatis tertutup oleh batang-batang kayu berduri yang banyak tumbuh di gunung ini.
--------​
Rok panjang Cera dipotong Kid menjadi pendek di atas lutut agar ia gampang bergerak. Juga sepatunya diganti dengan sepatu kulit lama milik Andromeda.
Ia mengeluh kedinginan karena tak biasa terkena angin. Juga karena ia hanya memakai CD kecil di balik rok pendeknya. Kadang kalau angin bertiup agak kencang, CD putih kecilnya mengintip dari rok pendeknya yang berkibar.
Lain halnya dengan Kid, ia dengan sigap melewati apapun rintangan yang menghadangnya. Kostumnya juga sangat membantu. Celana pendeknya memudahkannya bergerak bebas.
Angin kencang juga tak diperdulikannya, entah apa yang dipakainya sejak di gua UNDINE hingga ia tahan dingin begitu.
Armor naga Andromeda memang berat hingga ia sangat berusaha keras untuk mengenakannya. Tapi ia berusaha tidak menampakkannya.
Kini ia memiliki set Dragon yang lengkap dari Dragon Head, Dragon Armor hingga Dragon Lance.
--------​
Aku hanya berharap kalau mereka bertiga bisa terus menemaniku hingga game ini berakhir nantinya di stage 10.
Bisa dipastikan kalau boss stage 10 itu adalah sang penyihir jahat yang telah menyebabkan berbagai kejahatan di dunia ini.
Ia juga yang telah menyebabkan putri Bernadette tertidur abadi akibat kutukannya. Wanita pemilik ZODIAC CORE LIBRA yang sedang kucari.
Yang memerintah 10 Generals of Order menghalangiku atau siapapun yang berniat menghentikan kejahatannya.
Yang telah memerintahkan penghancuran desa Kid dan Cera. Dan memerintahkan pembunuhan ayah Andromeda, Borealis The Sky Dragoon.
--------​
Di ketinggian 1000 meter dari permukaan laut... sampai saat ini tak satupun musuh yang kami temui.
Aku tidak tahu harus senang atau takut...
Senang karena tak harus repot-repot menghadapi musuh-musuh berupa monster yang berbahaya.
Takut karena ini taktik game ini untuk kembali curang. Curang karena aku bakalan tidak mendapat kenaikan level sama sekali karena tak memenangkan pertarungan.

End of STAGE 7

STAGE 8 Start.

“Wah... Kita bisa dengan mudah melewati stage ini... Tidak ada musuh yang kita jumpai, ya?” seru Kid ceria.
“Kalau terus begini sampai stage akhir... enak juga, ya?” komentar Cera.
“... Kita bisa langsung melawan penyihir jahat itu?” kata Andromeda.
“Kita jangan senang dulu... Mungkin penyihir jahat itu memang sengaja melakukan ini... agar kita terlena dan terbuai...” ingatku pada rekan-rekanku ini.
“Tapi kita bisa menyimpan tenaga sampai bertemu dengannya nanti... Lalu kita habis-habisan melawannya... Kalian setuju, kan?” kata Kid.
“Ya... Benar... Kudengar penyihir itu kuat sekali... Ia punya tiga kepala, enam tangan dan enam kaki... Entah seperti binatang apa bentuknya...” kata Cera.
“Walau begitu... kalau kita bersama-sama Satria... Kita pasti bisa...mengalahkannya...” kata Andromeda membangkitkan semangatku.
“Kita sebaiknya istirahat dulu... Cera sudah terlihat lelah mendaki gunung ini... Kau juga Andro...” usulku.
Mereka setuju dan kami mendirikan tenda di ketinggian 1000 meter gunung Cursed ini... Hari sudah sore.
Walau tempat ini sangat berbahaya reputasinya, kami tak ada jalan lain selain menyalakan api unggun untuk mengusir dingin.
Setelah makan malam, kami kembali berbincang-bincang mengenai permasalahan di dunia ini...
--------​
Hellen membuatkan sebuah program pembantu yang membuatku bisa mengetahui variabel ataupun eksponen yang berpotensi menjadi musuh.
Program ini akan memberitahuku dengan alarm peringatan tentang musuh yang mendekat sehingga aku merasa sedikit aman dan tidak was-was terlalu lama.
Setidaknya bila mereka mendekat, aku akan punya sedikit waktu untuk bersiap dan memberitahu teman-temanku.
--------​
Alhasil karena sudah tengah malam dan tak ada satupun musuh yang muncul, kami akhirnya bercinta lagi.
Sepertinya, ketiga perempuan muda hasil rekayasa komputer ini sungguh ketagihan seks.
Kembali kami bermain lagi dan lagi seperti waktu di desa Scimitra kemarin atau di kota Dawill.
Hingga paginya kami juga kesiangan...
Aku tidak menyalahkan siapa-siapa karena pagi di gunung ini pun masih gelap karena sinar matahari tertutup awan hitam di puncak gunung ini.
Lagipula kami cukup lelah setelah bertempur tadi malam.

Awal stage 8 ini kami mulai dengan kembali diwarnai dengan medan sulit seperti kemarin.
Bahkan lebih sulit lagi karena kami diharuskan memanjat berbagai tebing terjal dan curam.
Dengan bantuan tali kami saling tolong hingga seluruhnya bisa naik.
Bergantian Kid dan Andromeda membuka jalan untuk menambatkan tali agar aku dan Cera bisa naik dengan tali.
Cera tak sungkan-sungkan lagi naik ke kepalaku hingga CD putihnya nempel di mukaku. Masih tercium aroma persetubuhan tadi malam.
Aku mendorong badan Cera agar bisa naik tali yang diulurkan Kid atau Andromeda.
Thief dan Dragoon itu seperti berlomba-lomba untuk naik ke puncak gunung Cursed.
Kid dengan kelincahan job pencurinya, menaiki batu-batu karang yang menonjol. Sedang Andromeda memanfaatkan lompatan tinggi job pendekar naganya untuk mencapai tempat-tempat sulit.
Menjelang sore kami akhirnya menyelesaikan mendaki tebing-tebing curam ini... Kami sudah menempuh 1000 meter baru. Tinggi sekali memang.

Di ketinggian 2000 meter kami menyelesaikan stage 8.

End of STAGE 8

STAGE 9 Start.

Di sini kami sudah sangat kelelahan. Hanya sampat untuk mendirikan tenda tanpa api unggun dan langsung tidur...
Tapi pada tengah malam, ketiga perempuan itu membangunkanku untuk kembali kugauli... Maniak!
--------​
Paginya kembali lagi kami bangun kesiangan karena awan hitam di ketinggian 2000 meter ini sangat tebal. Sinar matahari hanya 25% saja yang menembusnya.
Bergegas kami melanjutkan stage 9 ini dengan sedikit meraba-raba...
Medan stage 9 ini kurang lebih seperti stage 7 dua hari yang lalu. Berbatu-batu dan berkelok-kelok. Kayu-kayu berduri juga lagi-lagi menutup jalan kembali kami.
Kadang ada percabangan yang menyebabkan kami tersesat atau menemui jalan buntu... ( Sial!
Ini lebih berat dari dua stage ketahanan fisik sebelumnya. Kombinasi keduanya. Ketahanan fisik, otak dan keberuntungan.
Dengan bantuan Hellen sebagai operator yang memberitahu jalan mana yang harus diambil jika menemui persimpangan. Apa yang harus dilakukan jika menemui jalan buntu. Lompat kemari atau naik dan turun kesana...
--------​
Lewat juga stage 9 ini dengan lelah yang luar biasa bagi tubuh kami berempat.
 
Bimabet
========
QUEST#07
========​

End of STAGE 9

STAGE 10 Start.

“Satria... apa yang akan kau lakukan setelah mengalahkan penyihir jahat dan membangunkan putri itu...?” tanya Kid sesaat kami membaringkan tubuh di tenda.
“Tentu saja kembali ke kerajaanku...” jawabku bijak.
“Apa kau akan melupakan kami...?” tanya Cera.
“Aku tidak akan pernah melupakan kalian... Kalau kalian mau... kalian boleh ikut ke kerajaanku...” jawabku.
“Untuk apa...? Kau, kan sudah punya ratu... Putri tidur itu...” tanya Andromeda juga.
“Kita akan memikirkan suatu cara agar kita semua bisa bersama... Bagaimana?” jawabku sebagus mungkin.
--------​
Aku sadar... Hal itu tidaklah mungkin. Alam kami sangatlah berbeda. Walaupun mereka tidak mengetahui hal itu... Tapi aku tidak tega meninggalkan mereka begitu saja.
Sudah begitu banyak pengalaman yang kami jalani bersama. Saling bantu kala bertarung. Saling mengobati kala terluka. Saling senang kala menang dan berbagi Experience untuk naik level.
Juga kesenangan mereka kala kugenjot vagina-vagina digital mereka. Menembakkan sperma digital-ku berkali-kali ke liang haus mereka.
Saling menikmati dan menjaga...
Juga perjalanan ini mendekatkan kami semakin erat dan akrab...
Aku sayang pada mereka...
“Tapi... kami bukanlah siapa-siapa... Kami hanya rakyat biasa dari desa kecil... Dibanding denganmu... seorang pangeran dari kerajaan Kandaaq... Dan sebentar lagi... kau akan menjadi seorang raja dengan ratu yang sangat cantik...” kata Kid menengadah memandangi atap tenda yang tinggi.
“Kalian... kalian adalah ratu-ratuku yang sebenarnya...” jawabku bangkit. Hatiku terasa perih.
Perlahan ketiganya merapat padaku dengan mata berkaca-kaca...
“Kalianlah ratuku...” tegasku memeluk mereka bertiga. Menjadi satu di dadaku.
Malam itu kami bercinta lagi seperti biasa...
Pagi itu, lagi-lagi kami bangun kesiangan. Padahal ini stage terakhir...
--------​
“Selamat pagi pangeran...” sapa seseorang begitu aku nongol dari pintu tenda.
“Ng... anda?” kagetku mengenali orang itu.
“Siapa orang ini...?” tanya Andromeda menghunus Dragon Lance-nya siaga.
“Tidak apa-apa... Dia Perdana Menteri Moskelipa... Perdana menteri kerajaanku...” jelasku pada ketiga teman-temanku ini.
Mereka tetap siaga dengan senjata mereka...
“Tenang... tenang... Ia tidak berbahaya sama sekali...” jelasku menenangkan mereka. Tapi tidak berpengaruh.
“Siapa ketiga wanita cantik ini, pangeran?” tanya orang tua itu dengan sopan santun khas-nya.
“Ng... Mereka teman-teman seperjuanganku ke gunung ini... Ini Kid... Cera dan Andromeda...” kenalku.
“Salam kenal... Trio Order...” Moskelipa membungkukkan badannya.

“Heh?”...

Entah dari mana dan siapa yang memulai... Kid, Cera dan Andromeda menyerang lelaki paruh baya itu dengan gencarnya.
Dan herannya, lelaki lemah yang sudah berumur itu bisa mengimbangi keroyokan tiga perempuan penuh amarah itu.
“Pangeran... Apa kau tahu... siapa mereka bertiga ini... Mereka adalah penjaga terakhir gunung Cursed ini...” kata Moskelipa sambil melayani serangan-serangan ketiga temanku itu.

Penjaga terakhir...?
Boss stage 7, 8 dan 9 yang hilang?

“Diam kau, virus!” seru Kid menyabetkan Killer Knife-nya. Ditangkis dengan tangan saja oleh Moskelipa.
“Kalian virus-virus terkutuk... Mau kembali ke Mother-Cell+, ya? Langkahi mayat kami!” seru Cera menyerang dengan Fire 3. Ditepis saja oleh Moskelipa.
“Makan Dragon Lance-ku ini, Virus Ø!” seru Andromeda yang sudah melompat tinggi. Dragon Lance berdesing cepat. Ditepis juga dengan mudah oleh Moskelipa.
“Tuanku pangeran ingin memiliki seorang ratu... Ini bukanlah keinginanku pribadi... Mother-Cell+ ratu yang terbaik untuk beliau...” jawabnya sambil terus tersenyum.

Aku tak mengerti... Ada apa ini?
Virus...? Virus Ø...? Mother-Cell+...?

Berikutnya adalah pemandangan yang kalau diingat-ingat adalah potongan deja vu... atau memori yang hilang dan saling bertumpuk... Mimpi buruk.
--------​
Kelebatan mahluk yang mempunyai tiga kepala... enam tangan dan enam kaki...
Memakan Perdana Menteri Moskelipa... yang juga sudah tidak berbentuk manusia lagi. Lebih seperti mahluk dengan satu sel dengan rambut getar di sekujur permukaan tubuhnya yang gel transparan. Virus Ø?
Saat mahluk itu selesai memakan dan menelan Virus Ø... Ia beralih menghadapiku...
--------​
“Hah?” seruku terbangun.
“Aduh... Kepalaku...” keluhku menekan kepalaku yang sakit dengan tangan. Mataku juga pedih... Seluruh tubuhku terasa nyeri.

“Mas... mas Satria... Kau tidak apa-apa?” terdengar suara Hellen. Hellen?
“Len? Kenapa aku di sini?” tanyaku heran.
Aku kini dikerumuni saudara-saudaraku di atas kursi pijat empuk ini. Kabel-kabel itu dilepas. Ada Putri, Dewi, bang Eros, kak Sheila, Hellen, Tommy dan seorang asing...
“Maaf, mas... Aku terpaksa mengeluarkan mas Satria dari game itu... Komputerku kehilangan kontak dengan kesadaran mas Satria selama lebih dari satu jam... Aku jadi panik dan menghubungi... dia...” tunjuk Hellen pada orang asing itu.
“Kenalkan... nama saya Felix Pratama...” katanya mengulurkan tangan.

Felix Pratama
Aku tak sanggup menggerakkan tanganku. Ia mengerti dan menarik kembali tangannya.
--------​
“Ternyata selama ini... yang mas hadapi itu adalah para program anti virus buatan Pak Felix Pratama ini...” kata Hellen.
“Oh... Tolong... Jangan panggil saya pak... Saya belum setua itu... Umur saya baru 27 tahun...” katanya.
Ia memang belum terlihat tua sama sekali. Walaupun memimpin perusahaan sebesar BRASSWOOD INC., ia ternyata tampil casual dan sederhana saja kali ini. Kemeja lengan pendek kotak-kotak dan jeans hitam.
“Benar... para boss stage yang sudah kamu kalahkan itu... sebenarnya hanyalah para program anti virus... Tetapi mereka saya program khusus... Biasanya anti virus dibuat untuk menghancurkan virus yang sudah menginfeksi atau yang berusaha masuk...” mulainya bercerita.
“Tetapi ke sepuluh anti virus khusus yang saya buat ini... agar virus itu tidak dapat aktif...” jelasnya.
“Virus itu bernama Mother-Cell+... atau kalian lebih kenal sebagai putri Bernadette Queffill Srefakova... putri tidur yang menjadi tujuan akhir game QUEST FOR LOVE ini...” katanya sambil menunjukkan lukisan gambar putri Bernadatte yang sudah kusam dan penuh lipatan. Sepertinya lukisan tangan.
“Putri Bernadette itu virus?” kagetku. Hellen terlihat mengkerutkan dahinya. Berpikir.
“Benar, mas... Karena anti virus itu bertugas menjaga agar Mother-Cell+ tidak tersentuh... Mereka... atau tepatnya 10 Generals of Order menghalangi siapapun untuk ke gunung Cursed...” imbuh Hellen menambahi.
“Jadi... VERHALAD... UNDINE... NEPTUNE KING, YERMIN DRAGON... ZAP CANNON dan GARVELIER... adalah 10 Generals of Order?” simpulku.
“Kid... Cera dan Andromeda juga...” tambah Hellen.
“APAA??!” teriakku histeris. Aku tidak mau percaya.
“Benar... Itu benar... Percayalah itu benar...” kata Felix.
Aku tidak bisa... Tapi Felix-lah pembuat game ini. Tentu ia lebih tahu segalanya tentang game ini.
“Ada sepuluh Generals of Order... Tapi ini baru sembilan... yang satu lagi mana?” tanya kak Sheila yang rupanya mengikuti dan sedikit mengerti.
“Ah... ya... Itu pertanyaan yang bagus... Sebentar...” Ia mengambil sebuah kertas lusuh lainnya dari dalam dompetnya...
“Satria sudah mengumpulkan berbagai Elemental Ring, kan? Dari setiap mengalahkan satu boss stage?” tanya Felix.
Aku mengangguk.
“Ada Crimson Ring, Frozen Ring, Wavy Ring, Blow Ring, Zap Ring dan Rocky Ring... dari 6 boss stage yang sudah kau kalahkan...”
“Andromeda mempunyai Green Ring... Ia boss stage 7... Kid mempunyai Blue Ring... Ia boss stage 8... Sedang Cera mempunyai White dan Black Ring... Ia boss dua stage sekaligus... stage 9 dan 10...” jelas Felix menunjukkan ilustrasi asli Elemental Ring di kertas lusuh itu.
Benar... Cera memiliki dua cincin itu... White dan Black Ring... Tapi Kid dan Andromeda tidak kulihat memilikinya...
“Lalu siapa Moskelipa itu?” tanyaku lagi mengingat ini.
“Moskelipa?... Saya sudah lupa siapa dia... Tapi kemungkinan ia adalah turunan langsung dari Mother-Cell+... Virus Ø, kan?” ingat Felix.
“Ia hanya sebagai Trigger saja... ia membawa program-program lain untuk menuju ke Mother-Cell+ yang tujuannya untuk mengakses virus yang sebenarnya...” jelasnya.
“Virus apa sebenarnya Mother-Cell+ ini? Siapa yang membuatnya?” tanyaku serius.
“Mother-Cell+ virus yang tidak dapat dihancurkan... Ia mampu memperbanyak dirinya dalam waktu singkat dan menghancurkan data-data yang ada sehingga ia dapat mengisi cluster bit data itu dengan copy dirinya sendiri... Ini virus yang sempurna... kalau sampai tersebar ke jaringan internet... akan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah... mencapai 99%!” jelas Felix setelah terlebih dahulu duduk.
“Penciptanya sudah meninggal... Teman saya waktu membuat game QUEST FOR LOVE... Saat itu ia lebih tua dari saya... yang berumur 15 tahun... Sekitar 24 tahunan... Ia sakit hati karena ditolak cintanya oleh seorang gadis cantik... Makanya ia berniat melepas virus Mother-Cell+ ini ke dunia dengan pesan cinta dan kematiannya...”
“Benar... kematiannya... Ia bunuh diri setelah melepas virus Mother-Cell+ ke jaringan dunia... Hasilnya pesawat yang ditumpangi gadis itu jatuh ke laut... Itu sangat tragis bagi seorang pria sejenius dia...”
“Kabar baiknya... Mother-Cell+ berhasil kau ekstraksi dalam sebuah CD game ini, kan?” kata bang Eros.
“Benar... Dalam keadaan genting itu... setelah berjam-jam berusaha menetralkan virus itu, CD Rewritable yang berisi Master QUEST OF LOVE menjadi media utuh terakhir milikku yang tersisa... Virus terkumpul di CD ini... karena itulah... BRASSWOOD SOFT tidak pernah merilis game ini ke masyarakat underground seperti yang banyak diinginkan... Animo untuk game ini besar sekali... Makanya aku mengambil resiko dengan menghubungi polisi saat CD master ini hilang...” jawab Felix.
“Resiko karena menyebarkan pornografi...” kata kak Sheila.
“Benar... CD itu berada di rumahku, kan?” kata Felix lagi.
“... Aku yang mencuri CD master itu dari rumahmu...” kataku berusaha bertanggung jawab.
“Saya sudah tau...” katanya.
“... Resiko kehancuran yang bisa diakibatkan virus ini sangat tak terbayangkan... makanya saya juga mempertaruhkan nama baik untuk mendapatkan kembali CD master itu...” jelasnya.
“Jadi... penyihir jahat dalam game itu siapa? Tidak pernah jelas siapa dia ataupun namanya...” tanyaku.
“Dari awal... memang tidak ada penyihir jahat... Kalau ditanya siapa penyihir jahatnya... Saya-lah penyihir jahatnya... karena sayalah yang telah menidurkan Mother-Cell+ atau putri Bernadette di puncak gunung Cursed... dijaga 10 program anti virus 10 Generals of Order ciptaanku... Bukankah itu sama dengan penyihir jahat...” jelasnya.
“...”
“Setelah virus itu dimasukkan ke CD game... kenapa tidak langsung dihancurkan saja CD-nya?... Masalah virus ini akan langsung selesai...” kata kak Sheila.
“... Aku tidak akan mungkin menghancurkan game buatanku sendiri... Seluruh pemikiran dan fantasiku kucurahkan untuk membuatnya...” jawabnya sambil memandang kak Sheila dalam-dalam. Kak Sheila juga melihatnya. Untuk beberapa lama keduanya berpandangan.
--------​
“Len... Nyalakan lagi Virtual Jumper-nya... aku akan masuk lagi... Hari ini tanggal 20 Oktober... jam 5 sore... hari untuk LIBRA!” kataku berbaring lagi di kursi pijat empuk dan memakai kembali helm display itu. Walau semua tubuhku terasa penat dan lelah.
“Tapi, mas...” cegah Hellen.
“Kenapa?” tanyaku.
“Mas harus mengulang dari awal lagi...” kata Hellen.
“Tidak perlu... Program ini masih berjalan... Siapkan dia... biar saya yang meng-hack program game ini...” putus Felix mengambil alih.
Dengan agak tidak tega, Hellen menyerahkan kendali komputernya pada Felix. Ia menghadapi keyboard dan mouse di depan display.
Hellen menyambungkan kembali berbagai kabel yang telah dilepas dari pakaian karet elastis yang kupakai sebagai sensor ini.
Felix berkutat dengan program ciptaannya sendiri.
--------​
Setelah siap dengan diriku, Hellen menjenguk Felix atas apa yang sedang dilakukannya. Ia memberitahu bagaimana program Virtual Jumper itu bisa bersinergi dengan game. Ajaibnya ia bisa paham dengan bahasa alien yang dibicarakan Hellen. Wong dia alien juga, ya.
Dua orang jenius bekerja saling bantu...
--------​
“Sudah mas... Bang Felix sudah meng-hack program game ini hingga mas bisa langsung masuk kembali 0.24 detik sebelum mas Satria dikeluarkan dari game... Mas harus cepat!” jelas Hellen.
0.24 detik. Itu cukup bagiku untuk menghindari serangan mematikan mahluk berkepala tiga itu.
Kembali Hellen dan Tommy menghitung mundur sampai sepuluh hitungan...

MARVELOCITY...

Battle Start :
Boss Stage 10 :
Trio of Order. HP 9000000. Level 99. Drop Items : Green Ring, Blue Ring, White Ring, Black Ring. Note : Merging of three last 10 Generals of Order. Andromeda the Dragon Lordess, Kid the Assasin and Cera the Arch-Mage. Attacks range unknown. (Gabungan ketiga Generals of Order terakhir. Andromeda the Dragon Lordess, Kid the Assasin dan Cera the Arch-Mage. Serangan tidak diketahui)

“Satria... Maafkan kami... Kami tidak menginginkan ini... Tapi ini tugas kami... Kami harus menghancurkanmu...” kata mahluk gabungan Kid, Cera dan Andromeda.
“Aku mengerti... Tapi tak kan kubiarkan siapapun menghalangiku... Bahkan ketiga ratuku... Aku akan tetap ke putri Bernadette... apapun akibatnya!” tekadku.
“MAGNA RIDER MODE!” seruku.
Dengan cepat L'Blenc muncul dan bergabung denganku. Tetapi karena aku dalam ukuran manusia biasa. MAGNA RIDER MODE ini juga seukuran tubuh manusiaku.
Kekuatan ini yang kurasa paling cocok untuk menghadapi ketiganya.
Light Sword yang kuhunus berubah menjadi MAGNA SWORD.
Mahluk berbentuk kuda dengan badan manusia centaur berkepala tiga, bertangan enam dan berkaki enam itu kubabat tanpa ampun atau basa-basi lagi.
Tubuhnya terbelah dua...

“Ayo kembalilah ke wujud asli kalian...” sergahku pada kelojotan tubuh mahluk yang terbelah itu.
Berhenti...

Dari tubuh itu muncul tubuh Kid, Cera dan Andromeda.
Kali ini kostum mereka agak berbeda...

Trio Generals of Order
Kid kini berkostum lebih seksi. Pada bagian atas ia hanya memakai penutup dada berwarna biru dan celana pendek berwarna merah. Lalu sepatu boot panjang sampai setengah paha berwarna merah. Sarung tangan sampai pertengahan lengan berwarna biru dan bandana berwarna biru di rambutnya.
Assasin!

Cera memakai baju panjang berwarna hitam dan putih. (Sesuai dengan warna Elemental Ring yang dimilikinya) Belahan rok panjangnya yang juga setengah hitam setengah putih di bagian depan itu terlalu tinggi hingga sampai pinggang.
Arch-Mage!

Andromeda memakai bentuk armor naga yang berbeda dengan yang kuberikan padanya. Armor berwarna gelap hitam merah bersayap naga ini lebih tebal dan kuat.
Dragon Lordess!

Andromeda. HP 3000000. Level 99. Drop Items : Green Ring. Note : The only Dragon Lordess exist got into contracted with the most fierceful Green Dragon as her full body armor. Nullified all of Wind, Lightning and Earth elemental attacks. One of 10 Generals of Order. Attacks range unknown. (Satu-satunya Dragon Lordess yang pernah ada–mengikat kontrak dengan Green Dragon yang paling ganas sebagai armor tubuhnya. Menetralkan semua serangan elemen Angin, Petir dan Tanah. Satu dari 10 Generals of Order. Serangan tidak diketahui)
Kid. HP 3000000. Level 99. Drop Items : Blue Ring. Note : Cold blooded Assasin is her nickname. She can retain any heat or cold with her mere body. Nullified all of Fire, Ice and Water elemental attacks. One of 10 Generals of Order. Attacks range unknown. (Pembunuh berdarah dingin adalah nama kecilnya. Ia dapat menahan panas atau dingin dengan tubuhnya. Menetralkan semua serangan elemen Api, Es dan Air. Satu dari 10 Generals of Order. Serangan tidak diketahui)
Cera. HP 3000000. Level 99. Drop Items : Black Ring, White Ring. Note : This Arch-Mage has two element merged in her body. Black and White. Made her invincible to any of elemental attacks since Black and White magics are base of any elemental magics. One of 10 Generals of Order. Attacks range unknown. (Arch-Mage ini mempunyai dua elemen di tubuhnya. Hitam dan Putih. Membuatnya kebal terhadap serangan elemen apapun karena sihir Hitam dan Putih adalah dasar dari semua sihir elemental. Satu dari 10 Generals of Order. Serangan tidak diketahui)

Kini aku harus menghadapi 3 teman seperjalananku...
Yang telah kunikmati tubuhnya... Yang telah bersama berjuang... Yang telah kujanjikan... Yang telah sama tertawa.

Tidak mudah menghadapi mereka. Karena mereka telah bersamaku selama ini. Kemungkinan mereka telah mengetahui pola seranganku dan sekuat apa seranganku...
Mungkin juga mereka telah mengetahui kekuatan bentuk MAGNA RIDER MODE ini setelah pertarunganku dengan LAST ZAP CANNON.
Sesama Generals of Order pasti akan saling berbagi data pertarungan. Mereka pasti sudah mendapatkannya walau tak melihat pertarungannya secara langsung.
--------​
Berbagai macam serangan sudah kami lancarkan silih berganti namun kekuatan kami tetap berimbang.
“L'Blenc...? Apa kau mempunyai bentuk lain yang bisa kugunakan?” tanyaku pada temanku ini.
“Tidak ada lagi... Ini kekuatan maksimalku...” jawabnya.
“Maksimal... Kukira tubuh mahluk seperti kita tidak ada batas maksimal atau minimal... Kita masih bisa terus berkembang... Kau mau lihat buktinya...?” jelasku.
“Coba...” jawabnya.
“Bagus... Jawaban seperti itu yang kumau... Jawaban seperti itu tidak akan keluar dari seorang bawahan... Kau sudah melewati posisimu sebagai abdi... Kau bukan abdiku lagi!... Kau temanku sekarang...” kataku.
Ia mencoba mencerna maksud perkataanku.

“AVANT RIDER MODE!” teriakku.

Warna MAGNA RIDER MODE yang abu-abu berubah merah karena kulambari dengan kekuatan tertinggi BEAST. KILLER BEAST yang berbulu tebal merah sempurna.
Rambut panjangku juga tumbuh seperti KILLER BEAST menggantikan ekor naga itu.
Hangat sekali...
“Kau rasakan, L'Blenc?” tanyaku.
“Benar... Aku masih bisa berkembang...” jawabnya. Ada nada senang di suaranya.
Rasa hangat itu adalah rasa senang L'Blenc.
--------​
“Apakah semuanya tentang desamu yang tenggelam dalam lava itu benar, Kid?... Desamu dan orang-orangnya yang hancur, Cera?... Ayahmu... Borealis the Sky Dragoon... yang dibunuh naga tunggangannya sendiri, Andromeda?... Apa semuanya hanyalah kebohongan?” ingatku pada bekas teman-teman seperjuanganku itu.
“Apakah itu penting?” tanya Kid balik.
“Itu tidak penting...” jawab Cera.
“Apakah benar... kau akan mencari cara agar kita semua bisa bersama... Kami tidak bisa percaya itu...” kata Andromeda.
“... Kalau aku... itu adalah benar... Semua yang kukatakan adalah yang sebenarnya... Aku memang ingin agar kita semua bisa bersama... Walau kalian hanya orang biasa sekalipun... Kalian memang belum mengenalku dengan baik...” kataku.

“Maafkan kami...”

Deed ded ded ded deed ded deeeded...

Experince sebesar 9000000 langsung membawaku ke level 42. Peningkatan yang luar biasa.
Item yang kudapat Green Ring, Blue Ring, Black Ring dan White Ring.

Green Ring : Drop item of Andromeda, the Dragon Lordess. Ring that reflects all of Wind, Lightning and Earth elemental attacks. (Drop item dari Andromeda, sang Dragon Lordess. Cincin yang menangkis semua serangan element Angin, Petir dan Tanah)

Blue Ring : Drop item of Kid, the cold blooded Assasin. Ring that reflects all of Fire, Ice and Water elemental attacks. (Drop item dari Kid, sang pembunuh berdarah dingin. Cincin yang menangkis semua serangan element Api, Es dan Air)

Black Ring : Drop item of Cera, the Arch-Mage. Ring that reflects all of Black Elemental attacks. (Drop item dari Cera, sang Arch-Mage. Cincin yang menangkis semua serangan elemental Hitam)

White Ring : Drop item of Cera, the Arch-Mage. Ring that reflects all of White Elemental attacks. (Drop item dari Cera, sang Arch-Mage. Cincin yang menangkis semua serangan elemental Putih)

Ketiganya langsung hancur setelah mendapat sekali sabetan AVANT RIDER MODE.
Tetapi aku merasa kalau mereka mengalah dan mengorbankan diri... Mungkin saja. Mereka itu sebenarnya sangat kuat. Seharusnya tidak semudah itu mengalahkan tiga Stage Boss terakhir game ini.
Tak ada waktu lagi. Aku harus bergegas. Ke puncak gunung Cursed ini. Menemui putri Bernadette Queffill Srefakova. Pemilik ZODIAC CORE LIBRA.

========
QUEST#07
========​

Di puncak gunung ada sebuah taman kecil. Ditanami berbagai macam bebungaan indah dan beraneka warna. Ada beberapa kolam ikan kecil dan air mancur.
Ada sebuah gazebo di bagian tengah taman...
Pasti ada di sana...

Putri Bernadete Srevakova
Persis seperti lukisannya. Putri cantik yang berdada besar dan berkaki jenjang itu tidur dengan damainya di atas tempat tidur batu itu. Tangannya bersedekap di atas perut. Memakai pakaian kebesaran kerajaan sebagai statusnya seorang bangsawan.

Deed!
Operator :
Pikirkan sekali lagi. Ini virus yg berbahaya. FP

Itu pesan Felix Pratama.

Deed!
Operator :
Aku akn mencabut link komp ku bgt mas menyentuh virus itu. Sth itu mas sendirian. Aku akn mengorbankan komp ini.

Ini peringatan Hellen.
Ia takut kalau Mother-Cell+ merusak seluruh komputer miliknya. Dan lebih parah lagi menyebar ke internet karena ia selalu terhubung ke jaringan dunia maya.

Prince Satria :
Kt liat. Virus siapa yg plg kuat?

Perlahan aku menundukkan badanku. Mukaku dan mulai menyentuhkan bibirku ke bibirnya...

Lembut.

Lalu aku mundur. Menunggu reaksinya...

Ia menggeliat. Mother-Cell+ mulai aktif.
Membuka mata!

Battle Start.
Final Boss :
Mother-Cell+. HP ~. Level ~. Drop Items : Light Ring. Note : The infinite hatred of heart-broken essence. Having a bizzarre sphere as her energy source. Attacks range unknown. (Inti dari kebencian terdalam patah hati. Memiliki sphere aneh sebagai sumber energinya. Serangan tak diketahui)

Perempuan itu bangkit dari tidurnya dan menggeliat bangun. Ia sedikit menguap dengan elegan. Menutup mulutnya. Tetap duduk.
Ia mencari-cari siapa yang telah membangunkannya.
Matanya menemukanku... Tersenyum manis sekali.

BREEETTZZ!

Dari sisi-sisi tubuhnya muncul tiga pasang kaki panjang. Tempat tidur batu itu menempel di tubuhnya dan membulat seiring dengan perubahan tubuhnya menjadi seperti seekor laba-laba yang besar.

“Siapapun kau... Kau tak ada apa-apanya dibandingkan dengan semangatku ini...” gumamku.
Rasa itu datang lagi...

CRAVE...
Aku sudah mulai terbiasa merasakan energinya yang besar. Apalagi setelah kejadian di dunia MYTHRAL bulan lalu. Dimana aku dengan kekuatan CRAVE membagi tubuhku menjadi 8824 tubuh dan menggauli 8824 peri cantik.
CRAVE memungkinkan lawan jenis untuk tunduk dan bernafsu padaku. Sedang sesama jenis akan takut dan lemah padaku.
Aku mau lihat, apa pengaruhnya bagi Mother-Cell+ yang notabene perempuan. Lawan jenisku.
Laba-laba berkaki panjang raksasa itu mulai meliuk-liuk limbung. Terpengaruh...
Perlahan-lahan ia merendahkan badannya di tanah yang ditumbuhi bunga.
Wajahnya kembali berubah cantik...
Kaki-kaki serangga itu menciut dan hilang. Batu besar hitam itu tertinggal begitu saja.
Tubuh putri cantik itu kembali normal.
Ia merangkak di bawah kakiku dengan nafas tersengal.
Nafas penuh nafsu...
--------​
Kutelanjangi ia dengan mudah karena dibalik gaunnya, ternyata ia tidak memakai apa-apa lagi.
Kuarahkan ia agar mencium penisku yang besar.
Ia menurut dan menciumi penisku. Mengulum kepalanya dan lalu menghisapnya.
Mengenyoti penisku seperti seorang pro yang ahli sekali. Ia mempermainkan penisku dengan nikmatnya. Dengan ludah ia membasahi penisku di dalam rongga mulutnya yang hangat.
Putri yang cantik ini lalu kubuat menungging dan vaginanya langsung kujejali penis besarku hingga ia menjerit histeris.
Merasakan besarnya penisku merangsek sempit vaginanya. Tanpa ampun aku menembus lapisan hymen digital itu. Sampai-sampai darahnya memercik saat penisku kutarik keluar.
Vaginannya yang mengatup kencang sampai gepeng dan monyong kala kutekan dan kutarik.
Ia meraung-raun keenakan kugenjot membabi buta.
Cairan vaginanya meleleh banjir membasahi batangku hingga berkilat-kilat. Menetes hingga membasahi rumput taman kecil ini. Masih ada sedikit darah yang tersisa hingga cairan itu menjadi agak pink.
Aku lalu pindah dan membuatnya terlentang mengangkang di atas batu hitam tempatnya tidur.
Vaginanya lalu kugenjot lagi sepuas-puasnya. Melepaskan semua frustasi dan kerinduanku pada Kid, Cera dan Andromeda.
Bagaimana game ini membuatku ketagihan dan bersenang-senang... Membuatku tegang dan lelah... Membuatku berpikir keras... Membuatku bersemangat.
Tak kupikirkan kalau perempuan yang sedang kusetubuhi ini adalah sebuah virus yang berbahaya.
Aku hanya mengingat bagaimana nikmatnya bersenggama. Nikmatnya kala penisku menggesek dinding sempit vagina wanita. Nikmatnya kala penisku menyemburkan ejakulasi yang membuatku merasa nyaman.

Carrie... Aku merasa nyaman di dekatmu. Denganmu aku bisa merasakan apa itu kasih sayangmu yang tulus. Dimana semua kebencianmu itu berada saat kita bersama?

CRRRRRRRRRRRRROOOOOOOOOOOOOOOTTTTZZ!

Sperma TRIGGENCE yang banyak membanjiri rahim putri Bernadette Queffill Srefakova.
Ia menjerit nyaring...
Terlihat jaringan elektron mengurai tubuhnya. Melakukan sejenis scan, auto batching dan hal-hal yang tak kumengerti.
Seberkas cahaya keluar dari liang vaginanya...
“LIBRA...” tangkapku pada INITIATE FORM ZODIAC CORE ke-7 ini. Berbentuk lingkaran matahari dan sinarnya. Berwarna biru keunguan.

Libra
Kilasan-kilasan bentuk bayangan SUB-HUMAN FORM membentuk seorang wanita berbaju kulit yang seluruh mata dan hidungnya tertutup rambut. Hanya mulut dan sebuah benda mirip tanduk kecil di dahinya yang terlihat. Ada benda mirip busur di belakang bahunya dan tali berbandul runcing dan bulat di kedua tangannya.
Berganti kemudian CREATURE FORM-nya yang berbentuk antara busur panah dan timbangan yang membentangkan tangannya. Ada tiga kristal bulat di tengah dan kedua ujung busurnya.
Selesai sudah perjalananku di dunia digital ini... Aku sudah lelah...
Lamat-lamat aku bisa melihat tubuh telanjang putri Bernadette Queffill Srefakova yang kini kembali berbaring di atas batu berwarna putih bersih seperti pualam...

The End.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd