Side story : sebelum Natalia takluk
"Seperti air mengalir... Bagaikan cintaku~ padamu ! Hai , aku Natalia !"
Penonton bersorak sorai demi melihat ku meliuk liukan tubuhku sambil memperkenalkan diri .
Ya , namaku Natalia member generasi ke-2 dari JKT48 . Datang dari desa mengadu nasib di ibukota dengan menjadi seorang idola . Orang orang mengenalku sebagai seorang gadis yang memancarkan aura sexy .
Padahal aku dulu hanya gadis biasa , tapi tuntutan menjadi seorang idola membuatku harus mencari sebuah karakter . Manager ku sering bilang
"Kamu gak cukup kalo cuma ngandelin karakter gadis desa , harus yang ada impactnya !"
Akhirnya berkat bantuan fans setia ku dan saran dari beberapa member terciptalah si sexy Natalia .
Sebenarnya tubuh ku sendiri cukup mendukung , meski tubuhku mungil tapi body ku tetap memiliki lekukan yang sempurna . Kulit cokelatku yang natural membuatku makin terlihat eksotis .
Dan yang paling penting di dadaku tumbuh aset yang membuatku bisa membanggakan diri . Payudara yang tumbuh pesat semenjak SMP ini selalu jadi perhatian utama para laki laki yang melihatku . Di usiaku yang baru menginjak 20 tahun aku sudah mengenakan bra cup D .
Dengan bentuk tubuh yang demikian hot aku tinggal merubah cara ku berbicara , bersikap menjadi gadis yang nakal .
Meski karirku di JKT48 nyatanya tak semulus paha licinku , setidaknya dikalangan fans aku cukup ternama , siapa sih yang tidak mengenal si Spicy Hot Natalia ?
Suatu hari aku mengalami kejadian yang sedikit merubah gaya hidupku .
Hari itu adalah jadwal ku latihan malam bersama member tim K3 yang lain di teater JKT48 .
Biasanya aku menuju ke tempat latihan bareng Rona , tapi karena ada keperluan lain Rona tak bisa menjemput ke kost'an ku .
"Maaf ya Nat , tadi gue dari kampus udah kesorean jadi ga bisa ke tempat lu dulu " kata Rona diseberang telpon , suaranya memelas .
Yah mau bagaimana lagi , kalo aku buru buru pasti aku tidak akan terlambat . Begitu pikirku , tapi nyatanya malam hari di Jakarta pun tak terhindarkan dari yang namanya macet . Ojek yang kusewa pun sepertinya tidak begitu ahli memacu motornya , maklum drivernya sudah berumur . Alhasil aku terlambat menuju ke tempat latihan .
"Aahh gila udah jam segini , bisa disemprot sensei gue" runtuk ku dalam hati sementara menunggu pintu lift terbuka .
Aku berulang kali mengecek jam yang bertengger di pergelangan tanganku berharap waktu bisa berhenti .
Ting!
Mendengar suara tanda pintu lift terbuka aku buru buru masuk tanpa melihat bahwa dari arah berlawanan ada orang yang hendak keluar . Tak ayal aku pun menabrak orang itu sampai membuatnya terjatuh .
Sialnya posisiku jatuh tepat diatasnya . Saat ku mencoba menyingkir darinya tiba tiba aku merasakan sensasi aneh dari sekitar dadaku . Darah ku berdesir , bulu kuduk ku berdiri , sensasi ini tak pernah kurasakan sebelumnya.
Aku tersadar saat ku alihkan pandangan ku ke bawah , ternyata sensasi yang ku rasakan datang dari tangan orang yang tak sengaja aku tindih . Tangan nya tepat menyentuh payudara ku ! Aku jengah , buru buru aku menyingkir dari orang itu .
"Ih aa ! Ga sopan!" seruku padanya yang menatapku heran .
"Eh.. Neng Ratih ?"
Nama itu lagi ? Ini semua gara gara artikel yang sempat beredar di internet beberapa tahun lalu .
Artikel itu menulis biodata ku secara lengkap , dan di kolom nama tertulis Natalia Ratih Estefani.
Entah siapa penulis artikel itu , bodohnya banyak fans yang percaya dan mereka memakai nama itu untuk meledekku . Katanya lebih cocok untuk seorang gadis desa.
"Ratih ratih! Namaku Natalia tau!"
Aku mendengus kesal .
Laki laki itu memandang tangannya kemudian menatapku malu malu .
"Eh iya.. Nat maksudnya.. Maaf ga sengaja itunya kepegang" dia memberi penekanan pada kata 'ITU' sambil matanya menatap lurus ke arah dadaku .
Tentu saja itu membuatku jengah , dasar cowok mesum , tidak punya sopan santun. Tapi entah kenapa caranya memandang payudara ku membuat darah ku berdesir , gawat wajahku merona ! Aku harus pura pura marah .
"Apa itu itu ! Megang apa barusan aa hih! " aku meninggikan suaraku supaya orang itu tau aku tidak suka tindakannya yang tidak sopan .
Sepertinya berhasil , dia sedikit menunduk ketika mencoba beralasan bahwa yang dilakukan nya pada payudaraku bukanlah kesengajaan .
"...mana bulet , gede lagi!" katanya berbisik.
Mendengar itu wajahku benar benar merah terbakar menahan malu , anehnya ucapannya membuat tubuhku terasa panas.
Orang itu panik menyadari suaranya terdengar oleh ku .
Aku sendiri sedang bingung dengan perasaan aneh yang sedang ku alami .
Untungnya lift telah sampai ke lantai tujuanku , aku buru buru keluar dari lift membawa perasaan aneh itu ke tempat latihan.
"Nat kenapa ? Tumben dance-nya ngambang gitu?" tegur Viny melihat ku yang gagal berkonsentrasi saat latihan .
"Eh ngga vin , kayanya masuk angin gara gara tadi naik ojek" aku mencoba beralasan .
Sebenarnya bukan karena itu , sensasi yang kurasakan tadi di lift tidak hilang begitu saja . Mungkin karena belum pernah ada yang menyentuhnya sebelumnya , entahlah aku awam soal ini.
Malam itu aku gagal fokus dalam latihan , berkali kali sensei menegurku . Aku pun pulang dengan kepala pusing akibat dipenuhi pikiran ini itu. Ah ini gara gara cowok mesum itu , seenaknya menyentuh payudara orang .
Aku berjalan gontai menuju kamar mandi kost'an ku , tubuhku yang lepek karena keringat tentu akan sangat tidak nyaman jika dibawa tidur dan lagi aku juga butuh penyegaran .
Kenop keran ku putar searah jarum jam , air dingin pun mengucur deras dari shower membasahi tubuh telanjang ku .
Kubiarkan air mengaliri setiap jengkal tubuhku baru kemudian kuratakan dengan tangan . Kuusap lembut seluruh tubuhku dimulai dari pundak terus hingga ujung jemari kaki . Baru kemudian ku ambil sabun cair mengoleskan nya ke shower puff , membasahinya dengan air lalu meremasnya hingga muncul busa sabun .
Aku menyabuni seluruh tubuhku dengan urutan yang sama , memastikan seluruh bagian tubuh terkena sabun tanpa terkecuali . Saat semuanya tersabuni barulah kunyalakan kembali shower yang tadi sempat kumatikan .
Dengan niat membilas aku menyapu bagian tubuhku yang sudah kusabuni . Kuseka lembut leher jenjang ku dari depan menuju tengkuk , air mengalir mengikuti sapuan tanganku melunturkan busa busa sabun yang ada . Tangan ku turun menuju bongkahan payudara ku yang juga turut kusabuni sebelumnya .
Deg deg
Tiba tiba muncul sensasi aneh saat aku membelai kedua payudaraku .
"Eh... Biasanya ga begini deh"
Karena penasaran aku mengulangi lagi kegiatan barusan. Kini dengan tekanan yang sama aku membelai lembut payudara ku yang basah oleh air . Benar saja sensasi itu datang lagi , aku mencoba membiarkannya dan terus mengusap payudaraku memutar mengikuti bentuk bulatnya .
Ah , aku ingat sensasi ini . Ini sensasi yang sama saat payudara ku ditekan oleh cowok mesum di lift tadi .
Tubuh ku perlahan mulai terasa hangat saat aku mengingat tangan cowo itu memegang kedua payudara ku dan disini kulakukan hal serupa . Aku menekan kedua payudara ku kedalam .
"Ahnn..."
Ups , apa apaan ? Kenapa aku mengeluarkan suara aneh begitu . Aku menggeleng menolak kenyataan bahwa aku baru saja mendesah .
Meski demikian , kedua tanganku enggan menyingkir dari kedua payudara ku yang kini membusung diantara jemari jemari lentikku yang terus mengusap nya perlahan lahan .
Aku larut kedalam hal yang baru saja kutemukan . Usapan lembut itu kini telah berubah menjadi remasan . Aku menggigit bibir bawahku saat rangsangan itu menyetrum syaraf syarafku .
"..mana bulet , gede lagi!"
Aku memandang payudara ku yang tergoyang goyang oleh remasan kedua tanganku . Memang bulat dan ya ukurannya besar , tapi apa benar cowok cowok itu menyukai yang seperti ini ?.
"Emhhhh..."
Lagi lagi aku mendesah , saat tak sengaja jempolku menyenggol puting cokelatku yang sudah menegang . Penasaran aku pun mencoba memijit putingku itu dengan jepitan antara jempol dan jari telunjuk ku .
"Awhhhh" tubuhku bergetar akibat sensasi luar biasa yang datang dari jepitan jemari pada putingku .
Tok tok tok !
Dari arah luar kost'an ku terdengar seseorang mengetuk pintu .
"Naaatt .. Gue masuk ya ?"
Suara cempreng itu aku hapal sekali , itu suara Rona .
Aku buru buru menghentikan kegiatanku , mengambil handuk yang tergantung di hanger yang menempel pada pintu kamar mandi , membalutnya buru buru ke tubuhku kemudian segera menyambut Rona yang ternyata sudah nyelonong masuk .
"Kok mendadak ?" tanyaku heran pada Rona yang menatapku dengan wajah yang tak kalah herannya .
"Muka lu merah amat ?" tanya Rona mengabaikan pertanyaanku.
Pias , aku sadar pasti ini gara gara kegiatan baru yang kutemui di kamar mandi tadi . Aku buru buru mencari alasan .
"Ehh iya ini..tadi mandi air panas .. Airnya kepanasan kali ya.. Jadi kaya kepiting rebus gue hehe " aku berkilah sebisa mungkin .
"Oh seperti itu ! Iyaudah buru pake baju gih . Ini gue bawain bakso loh" sahut Rona , sepertinya dia mempercayai ucapanku atau memang sedang tak berniat berdebat .
"Oke , wait ya . Anggap ajah rumah sendiri " kataku menyetujui.
"Kost'an sendiri kali ah hahaha" Rona tertawa lebar seperti biasanya .
Aku buru buru balik lagi ke kamar mandi menuntaskan mandi ku yang tertunda .
Dalam lamunan ku aku memikirkan hal yang baru saja ku lakukan , kegiatan tadi menyisakan rasa gatal pada tubuhku . Tapi karena awam aku tak tahu harus bagaimana . Mungkin lain kali jika tak ada gangguan aku akan melanjutkannya sendiri lagi .
Atau bisa saja ada hal lain di luar sana yang dapat menjawabnya.
Tiba tiba di pikiranku terlintas cowok mesum di lift teater tadi .
"Dih , apa apaan!"
Aku menyusul Rona yang tengah asik berjibaku dengan semangkuk bakso di tangannya.
"Nih Nat porsi lo , itung itung permintaan maaf gara gara gak jadi jemput lo tadi" ujar Rona seraya menyodorkan semangkuk bakso lain di atas meja ke arah tempatku duduk .
"Kaya enak , bakso dimana ini?" tanyaku iseng.
"Di pengkolan situ , enak kok , liat ajah baksonya , mana bulet .. Gede lagi! "
"..mana bulet , gede lagi!"
Pias .