Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY WINCEST

Tema cerita sedarah baru setelah cerita ini selesai??

  • Ibu vs anak kandung

    Votes: 411 49,5%
  • Ayah vs putri kandung

    Votes: 123 14,8%
  • Kakak vs adik

    Votes: 144 17,3%
  • Paman/Bibi vs keponakan

    Votes: 34 4,1%
  • Ibu/Ayah mertua vs menantu

    Votes: 71 8,6%
  • Kakak/adik ipar

    Votes: 30 3,6%
  • Sepupu

    Votes: 17 2,0%

  • Total voters
    830
  • Poll closed .
Bimabet
tahap finishing, editing, & cari mulustrasi yang sesuai hu.. moga ntar malem atau besok pagi bisa update.. Makasih supportnya πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰
Maaf,kalo bs mlm ini suhu. Sbg penikmat ceritamu ini,sbg fansmu ini, lg dalam statuas lembur.
Setelah lembur selesai, bisa langsung menikmati part lanjutan dari suhu.
Maaf,ini cuma permintaan saja suhu. Bs dikata,ini cuma saran. Yaitu,mlm ini update nya suhu.
Makasih
 
tahap finishing, editing, & cari mulustrasi yang sesuai hu.. moga ntar malem atau besok pagi bisa update.. Makasih supportnya πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰
Akhirnya sudah malam suhu para pembaca budiman sudah sabar menunggu 😌😌
 
Episode 6

POV INDAH

Tak kusangka dalam beberapa bulan ini aku mengalami kejadian kejadian yang telah merubah hidupku. Sebenarnya tidak ada masalah sama sekali dalam kehidupan rumah tanggaku. Ya mungkin sesekali cek cok udah biasa sih.. Namun perubahan total terjadi dalam kehidupan seksualitasku. Berawal dari kiriman foto anakku Roy keluar dari sebuah hotel bersama seorang wanita, yang kudapat dari mbak Nur. Tak kusangka anakku sudah berani dan melakukan hal sejauh itu. Dan yang paling membuatku shock, pasangannya adalah wanita setengah baya seusiaku, mungkin sudah wajar jika dia bersama pacar atau gadis seusianya. Tapi.. hal itulah yang agak mengganjal dihatiku.

Tentu saja uring uringan jadinya, ketika kutanyakan hal itu padanya dan mengancam akan pergi dari rumah. Aku tidak berani memberitahu suamiku akan hal itu, aku sangat menyayangi Roy, aku khawatir jika kuberi tahu papanya, dia akan dihukum, aku tak tega padanya. Jadi kudiamkan masalah ini dari suamiku, lalu aku meminta bantuan supirku Heru untuk mengawasinya, kebetulan Roy mau menginap dirumahnya, dan yang kudengar dari Heru, anakku sepertinya memang lebih tertarik pada wanita yang lebih tua, dan lebih kaget lagi ketika Heru bilang ada kecenderungan seoramg anak memiliki hasrat terhadap ibu kandungnya. Saat kudengar hal itu dari Heru, entah kenapa ada perasaan aneh dalam diriku, dan sering membayankan, jika diriku dan anakku....... tidak tidak.. selalu ku tepis pikiranku jika mengarah kesana.

Entah apa yang dibujukkan Heru padanya, akhirnya 2 hari setelah menginap dirumah Mbak Nur, Roy mau pulang.
Dia minta maaf padaku dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, jadi kuputuskan untuk menutup hal ini atau menanyakan detailnya pada Roy. Kupikir agak risih juga membahas hal hal seperti itu apalagi dengan anak sendiri. Kulihat kesehariannya juga sudah mulai berubah menjadi pribadi yang lebih baik, selalu nurut apa kataku dan suamiku, jarang pulang malam, dan jarang bolos sekolah.

Suatu hari aku mendapat kiriman foto mesra sepasang pria wanita yang disensor wajahya, dari seseorang yang gak aku kenal, pertama agak risih juga di isengin gitu, dia juga menawariku jasa para brondong muda. Memang kehidupan seksualitasku agak menurun, saat anakku tumbuh remaja,

Suamiku usianya memang terpaut cukup jauh dariku sekitar 15th, jadi kondisi staminanya memang tidak sekuat dulu, aku mencoba bersabar dan menerimanya, karena dari segi ekonomi keluargaku terbilang berlebih. Kupikir juga wanita seusiaku seharusnya memang tidak menuntut lebih dalam urusan ranjang, jadi lambat laun aku mulai terbiasa, jika berhubungan dengan suamiku aku jarang dapet klimaks. Yang penting sudah kujalankan kewajibanku sebagai seorang istri melayani suaminya.

Orang itu malah sering mengiming imingiku dengan mengirimkan foto dan video pria berkontol besar dan panjang, juga video mesum sepasang pria wanita. Aku yang hanya pernah lihat penis suamiku sendiri yang kupikir rata rata ukurannya segitu, jadi aku sangat kaget dan penasaran penis yang ada pada foto dan video itu. Aku berakting seolah olah terganggu, padahal aku jadi mulai sering berfantasi jika berhubungan dengan pria berkontol segede itu.

Jantungku mau copot ketika kuterima foto Roy bermesraan, dan bergumul dengan wanita di ranjang, ternyata itu tante tante gatel yang sudah menggoda anakku. Ku lontarkan caci maki padanya, ku ancam juga lapor polisi. Saat kutanyakan hal itu pada Roy, dia menyuruhku membiarkannya saja, jika kulaporkan pada polisi anakku juga pasti akan ikut terjerat dalam kasus, bisa bisa mempermalukan nama keluargaku.

Entah kenapa video Roy dengan wanita tidak aku hapus, malah berkali kali ku tonton, ternyata Roy juga punya kontol segede itu. Perasaanku jadi aneh, aku jadi sering memperhatikannya, nafsuku juga akhir akhir ini meningkat, sedang suamiku kalo aku ajak bercinta, sekali crot langsung tidur, sementara aku masih terbakar birahi yang tinggi. Jadi aku sering badmood jika tadi malam bercinta tapi gak sampaiπŸ€•πŸ˜° 😀.

Terbesit dipikiranku untuk mengontak jasa berondong, namun hatiku melarangnya, apa jadinya keluarga ini jika kulakukan hal itu. Jadi kuputuskan membeli obat kuat buat suamiku, Yah lumayan sih, aku jadi bisa ngerasain puncak, tapi aku jadi berpikir jika terus kupaksa suamiku minum obat kuat, ntar kalo ada efek negatif dan bisa mengakibatkan Impotensi bisa gawat.

Hal tak terduga terjadi lagi, Roy salah minum obat, Sebelumnya ku suruh dia sering minum vitamin agar daya tahan tubuh lebih kuat di musim hujan seperti ini. Pelajaran dari Heru sempat sakit karena sering kehujanan ketika pergi pulang kerja. Kupikir obat kuat yang kubeli untuk suamiku sudah habis ternyata masih ada dan tercampur pada obat batuk/panas dan vitamin yang kami sediakan di kotak obat.

Aku jadi kasihan padanya, tersiksa dengan kontolnya yang terus menegang. Setelah dia merayu dan membujukku akhirnya aku membantu mengocok dan mengoral kontolnya didapur.

Yaa ampuunn ini.. pertama kalinya aku mengoral kontol selain milik suamiku. Saat itu aku juga sudah sangat nafsu. Ketika selesai langsung ku paksa suamiku menuju kamar untuk memuaskanku, walaupun hasilnya tak sesuai harapan 😌.

Entah itu efek yang didapat Roy beneran atau tidak, dia jadi sering memintaku mengoralnya. Dengan senang hati kulakukan, walaupun memang sebuah hal gila, karena sebenarnya aku juga berharap ada hal lebih yang kudapat. Yaa aku jadi benar benar gila dan memimpikan kontol anakku. Setiap selesai aku membantu melepas birahinya dengan mulutku, aku selalu meminta jatah suamiku sambil membayangkan jika aku sedang bercinta dengan Roy, kalo suamiku tidak mau karena kecapaian terpaksa aku bermasturbasi ria.

Sudah seminggu lebih dia tidak memintaku menyepongnya. Mungkinkah efek obat itu benar benar sudah hilang? Aku jadi gelisah tidak bisa menikmati kontol Roy lagi dimulutku. Kuberanikan diriku menawarkan jasa sepongku padanya, dia bilang kalo sudah baikan, aku jadi kecewa...

Tak kusangka beberapa hari kemudian, untuk pertama kalinya, dia membawa gadis kerumah, Ratna namanya. Gadis yang Cantik, tinggi, putih, bak model saja batinku saat bertemu dengannya. Aku jadi bingung,, kenapa ada rasa cemburu dihatiku, seperti tidak rela jika dia menjalin hubungan dengan seorang gadis????

😒😒😒😒😣

Suatu hari saat aku pulang kerja, kulihat didepan ada sepatu cewek, namun saat aku masuk rumah tidak seorangpun, tidak mungkin.... Aku berlari pelan menuju kamar Roy, kebetulan pintu kamarnya terbuka sedikit, aku memergokinya sedang bergumul dengan Ratna. Entah berapa ronde telah ia lalui. Saat itu aku shock sampai hampir tidak bisa menggerakkan tubuhku.. Aku bingung, jika ku hentikan mereka, pasti Ratna akan sangat malu padaku, tapi jika kubiarkan, entah kenapa hatiku terasa sakit, seperti dihianati seseorang.
Saat dia siap siap melakukan penetrasi aku berteriak menghentikannya. Seketika itu mereka kaget, terlebih ratna yang menangis malu, aku jadi merasa bersalah, segera mereka memakai pakaian, dan Ratna menangis berlalu melewatiku. Saat kuhentikan Roy, sepertinya dia sangat kecewa dan marah. Lalu mengantar Ratna pulang.

Aku menunggunya pulang dengan perasaan khawatir dan cemas. Saat dia kembali aku ingin bicara sebentar namun ia tidak menggubrisku sama sekali, masuk kamar dan menguncinya. Saat suamiku pulang kuberitahu apa yang terjadi, ternyata sikapnya netral, menyadari jika remaja seusia Roy pasti sudah memiliki gairah seksual terhadap lawan jenis, dan membenarkank apa yang kulakukan sebagai seorang ibu, tentu saja tidak kuberi tahu kalau sebenarnya saat itu aku cemburu.

Malamnya aku menangis di meja makan karena perasaan bersalahku, sudah kusiapkan makan malam untuknya, menantinya keluar, dan ingin meminta maaf padanya. Muncul rasa keibuanku, aku sadar tak selayaknya aku cemburu pada ratna, akan kucoba menahan perasaan sakit dan melupakan semua khayalanku ini, aku harus merelakannya, demi masa depannya, membiarkannya tumbuh sebagai remaja yng sedang mencari belahan hatinya. Sampai sampai aku tertidur....

Aku terbangun ketia dia menggerakkan bahuku..
Tak kusangka dia malah meminta maaf padaku, aku bersikap sebagai mana seorang ibu, menasehati dan mensuportnya. Beberapa hari perasaanku memang terasa gelisah dan hampa, namun secara perlahan, mulai hilang beban dan pikiran yang selama ini menggangguku. Aku benar benar sudah bisa merelakannya.... Ku lihat Roy juga sudah mulai ceria lagi,

Selang seminggu entah dua minggu, aku dan suamiku di labrak orang tua Ratna. Menanyakan kenapa Roy mutusin Ratna tanpa alasan yang jelas, mereka khawatir jika Ratna sampai depresi, atau nekat melakukan bunuh diri. Roy pun memberi alasan kalo dia masih mencintai seseorang walau cintanya tak terbalas.. Dan tidak tega jika dia menjalin hubungan dengan Ratna tanpa didasari rasa cinta.. Aku jadi kasihan pada Roy dan Ratna, penasaran siapa gadis yang berani menolak cowok seganteng Roy..

Akhirnya Ratna dan kedua ortunya menerima keputusan itu. Bebera hari Roy jadi pendiam, aku dan suamiku juga tak mau menyinggung masalahnya, kami pikir ini sebuah pajaran baginya menuju kedewasaan.

Setiap Hari Jumat aku libur menutup tokoku. Roy tiba tiba bolos sekolah, kupikir sakit, saat kuperiksa ternyata tidak, sempat kumarahi agar jangan keseringan bolos, dan kunasehati untuk mulai memikirkan masa depannya.

Namun, tak kusangka fantasi yang sebelumnya coba kuhapus malah menjadi kenyataan.. Roy menceritakan detail semua kejadian yang aku alami, adalah rencana dan rekayasanya serta alasannya melakukan semua itu. Aku benar benar shock mendengar ceritantnya, kutampar wajahnya pelan, lalu menangis, entah karena marah, bahagia karena sebenarnya dia mencintaiku sebagai wanita. Dia juga berencana akan pergi dari keluarga ini, dan berencana menjadi gigolo.

Semakin keraslah tangisanku. Kenapa anakku jadi seperti ini. Aku tak tahu harus berbuat apa, sungguh, ironis sekali. Lalu bagaimana aku mengatasi masalah ini, jika kuberitahu suamiku, bisa bisa Roy malah dibunuhnya. Aku mencoba menenangkan diriku, agar bisa berpikir, ku cari masalah utama dalam hal ini. "Seks"..

Itulah yang terlintas dipikiranku, anak itu sedang dalam masa pubertas, dan terjebak dalam keinginan yang menyimpang. Lalu apa yang bisa kulakukan.. Tak bisa kupungkiri, aku juga memiliki kelainan sepertinya, memendam hasrat padanya yang aku simpan sendiri, tapi jika kulakukan, maka kami telah melanggar norma norma kehidupan. Hal yang sangat tabu jika diketahui orang lain. Namun jika orang lain tidak tahu??? Mungkin karena bujukan nafsu, tubuhku serasa bergerak sendiri, hatiku menolak, tapi nafsuku mengelak dengan mencari alasan ingin membahagiakannya, tak ingin masa depannya hancur jika benar benar pergi dari rumah dan keluarga ini, walaupun harus melanggar norma dan peraturan kehidupan yang ada. Aku mengikuti langkahnya kekamar,

Saat kulihat dia mau mengemasi barang barangnya, aku benar benar marah, kutampar sekeras kerasnya, agar dia tersadar, takkan kubiarkan kau pergi apapun dan bagaimanapun caranya.
Akhirnya aku menyerah pada keputusan hasrat dan nafsuku. Ku lepaskan statusku sebagai seorang ibu demi anaknya. Seharian kami bergumul dan saling menumpahkan gairah satu sama lain. .

πŸ’¬πŸ’«πŸ’¬πŸ’«πŸ’¬πŸ’«

".....mbak ..mbak???"
"Ehh... i..iya ta.. gimana?"
Ita membangunkanku lamunanku.

"Dari tadi mbak kok aneh sih, kelihatan senyum senyum sendiri, tiba tiba kelihatan sedih, lalu senyum senyum lagi..." Ucapnya.

"Ehh.. m.masak sih?? I..iya lagi kepikiran si Roy Ta," Jawabku.
"Lhoh emangnya Roy kenapa mbak??" Tanya Ita.

"Eemm anu beberapa minggu lalu dia kerumah bawa cewek, eh tiba tiba kemarin putus, malah aku dan mas Budi di labrak ortunya!" Jawabku.

"Hah..?? Masak sih.. Lha terus, apa gara gara Roy udah hohohihe sama pacarnya terus ketahuan?" Tanya Ita semakin penasaran

"Ngg.. ya ..ngaak tahu Ta, mmm intinya dari alasannya yang Roy berikan, si Ratna itu cuma pelarian saja, untungnya dia pandai ngerangkai kata kata, kalo tidak bisa baku hantam tuh kemarin, kalo ortunya Ratna gak trima!" Jawabku.

"Oww jadi Ratna namanya, terus kalo si Ratna cuman jadi pelarian, cewek yang dia suka siapa??"

"Hhmm.. ya itu tu yang bikin aku jadi kepikiran terus" Jawabku sambil ketawa heran. Kuberi setengah alasan padanya, nggak mungkin kan kuberi tahu detail setelah itu.

"Oh ya ini ada pesanan dari...... bla bla bla"
Kami melanjutkan kesibukan ditoko.

Hari ini Minggu, tiga hari dari kejadian aku dan Roy saling melepas birahi, mas Budi biasa ada dirumah, mungkin Roy lagi jengkel, kalo saja mas Budi ada acara sama temen atau rekan kerjanya, pasti dia memimtaku agar tidak pergi kerja. Sabtu kemarin dia sudah mencoba merayuku, tapi aku menolaknya secara halus, ku beri alasan terlalu bahaya jika papa dirumah. Padahal gara gara memekku yang agak sakit dan ngilu, ya mungkin baru penyesuaian, setelah lama tidak melakukan seks se itens seperti kemarin.

Dulu saat awal awal pernikahanku dengan mas Budi juga demikian, tapi setelah beberapa hari aku sudah bisa menikmati seks dengan intensitas tinggi, biasa kan, pengantin baru, lihat pahaku kesingkap dikit mas budi langsung on πŸ˜„. Tadi pagi saat kuraba memekku waktu mandi, kurasakan sudah gak perih atau ngilu, malah sempet horni sih, tapi kutahan, aku ingin melepasnya saat dengan Roy πŸ˜‹.

Jam 4 sore aku dijemput mas Budi, seperti biasa pas pulang beli makanan buat makan malam, emang aku jarang masak sihπŸ˜…. Jam 5 sampai rumah. Kulihat digarasi ada motornya, Hmm? Kuperhatikan tiap sudut dalam rumah tak kulihat batang hidungnya...

Dia dikamar sedang tidur? Sedang mandi??atau lagi nyiapin rencana anehnya lagi?? Aku terus berjalan ke belakang, kutaruh makanan buat ntar malem di dapur. Kamar mandi pintunya terbuka, disekitar dapur juga gak ada. Pasti sedang tidur ni anak. Kembali ke ruang depan.

"Langsung mandi atau nyantai dulu pa? Kalo nyantai biar mama bikinin kopi!" Tawarku pada mas Budi.
"Nyantai dulu aja ma!" Jawabnya. Sambil menyalakan Tv. Kulihat dia memegang keningnya.
"Kenapa pa?" Aku mendekatinya.
"Gak tahu tiba tiba kok agak pusing ma!"
"Kita chekup kedokter ya?"
"Gak papa kok ma, mungkin masuk angin!"
"Kalo kita periksa kan bisa tahu jika ada gejala sakit apa pa!"
"Tolong ambilin minyak angin sama obat nya sekalian aja ma,!"
"Ya udah,, Gak jadi mama bikinin kopi, teh aja kalo gitu!"
Aku kembali kedapur, saat melewati kamar Roy, ku coba membangunkannya.
'Tokk.tok.tokk'
"Roy bangun.. udah sore,, sono mandi dulu..!" Tak ada jawaban, aku terus melangkah kedapur.

Kuberikan secangkir teh dan obat masuk angin cair, serta minyak angin pada mas Budi, Kutemani sebentar, dan kembali membangunkan Roy.

'Tok ..tokk.tookkkk. tookk..'
"Roy... Roy.. Bangun udah sore!" Panggilku agak keras.

"Mmhhh.. iya mah..!" Sahutnya.
Setelah ada jawaban aku kembali menemani papa, Lalu kupijat bahu dan lehernya, Selang beberapa menit. Setelah ia minum juga teh dan obatnya.

"Hmm.. Hooikk.. " Suara sendawahnya.
"Hmm..udah enakan ma,.. Tuu kan cuma masuk angin!" Katanya lagi.
"Sekali kali kita juga harus chekup kedokter kan pa, biasanya gejala gejala seperti ini ni, yang diabaikan malah bisa timbul penyakit serius!" Omelku sambil memijit pundaknya.
"Iya tenang aja ma,," Jawabnya.
"Ya kan antisipasi pa!" Sahutku.
"Hmm... oke ok.. haaah.. papa mau berendam dulu ya ma, biar lebih rileks!" Katanya.
"Iya pa,..".

Ku ambil hpku dan kubuka notif dari akun instagram dan facebook, kutunggu mas Budi masuk ke kamar mandi,, Ada 2 kamar mandi dirumah ini, yang satu ada shower dan bathupnya, sedang sebelahnya hanya ada shower, disampingnya lagi ada toilet, papa menuju kamar mandi yang ada bathupnya, dan diam diam ku kirim pesan pada Roy.

"Woooiiii banguuuuuunnn 😀" Tulisku.
"(foto) ... Dari tadi pagi udah bangun ga mau tidur ma πŸ˜‹πŸ˜‹"! Jawabnya sambil mengirim foto kontolnya yang ngaceng.
""😨😨😨" Balasku hanya pake emoji merinding.
"Huh Si Roy dari tadi dibangunin gak mau bangun." Jawabku sambil berdiri.
"Haha iya bangunin tu ma, dari pagi cuma tiduran aja," Sambung mas Budi ngeluyur kekamar mandi.
"Roooooyyyyy, Wwooii Bangunnn!" Teriakku.


'cklek'
"Aduuhh.. gak usah teriak teriak gitu kali ma.!" Jawabnya sambil buka pintu.
Kulihat dia seperti memastikan, apa papa udah masuk kamar mandi atau belum sambil berjalan kearahku.

"Papa dimana ma??" Bisiknya didekatku
"Itu lagi berendam katanya..! Jawabku..
"Ma.. udah gak tahan nih.." Ucap Roy sambil mengeluarkan kontolnya didepan wajahku.
"Hah?? 😨😱" Kaget euy..

"Mm...T..tapi.. Papamu masih di... Eh.. mmhhh...mmcphh.. mhh ..ah".

Dia langsung mendorongku ke samping sambil melumat bibirku sambil meremas tetekku. Dia duduk diatas pahaku. Sementara kedua kakiku bersilang menjulai kelantai. Kedua tangannya beralih ke bawah, mencoba melepas kancing celana jeansku.

"Mhhm... heh?? mau ngapain??" Tanganku mencoba menahan tangannya.
"Hah..hah..Bentar kok ma,, udah gak tahan nih.." Jawabnya dengan nafas memburu.

Ciumannya menyusuri wajah, telinga serta leherku. Aku yang sebenarnya juga horny, mencoba menahan gerakannya.
"Mmh.. hah.. kamu gila ya, ntar kalo papa... mhhh.. mhhphh." Kembali mulutnya menyumbat mulutku.

Ketika dirasa kancing celanaku terbuka, dia bangkit langsung menarik kebawah celana serta CDku sebatas paha. Paha kananku ditumpuk diatas paha kiriku, jadi tubuhku agak miring mengikuti posisi pantatku.

'Slrupt.. cup...slrptt.. '
"Hahh...mmmmhh ..ssttt..uh.. " Aku tersentak dan spontan menutup mulutku..
"Hah.. mmhh ... baunya ajib ma... " Jawabnya.
"Mm... J..jangan..m..mama belum mandi..Roy.." Jawabku pura pura menolak.
"Sllrpp.. ah.. Roy malah suka kok ma mccp slrptt!" Jawabannya semakin membuatku melayang, memekkupun terasa basah.

Karena waktu kami memang terbatas dengan cepat dia memelorotkan celana pendek serta CDnya, pantatku ditarik sedikit ke ujung sofa, kaki kanannya dinaikkan didepan perutku. Dan ....

"Blesssss..."
"Ohhgg.. /Hahhh" Pekik kami berbarengan. Dia mendiamkan kontolnya sebentar, menikmati hangat, licin dan basahnya memekku. Baru perlahan mulai menggerakkan pinggulnya.

"HIhh..... mhhh... sstt.. ohh.. haah..mhh"
"Hah..Hahhh.. hohh.. hohh nikmat ..ban.get ma!".

'Jleb..jlebb.jlebb...jlebb..'

Tangan kananku mencoba meraih dan merangkul lehernya, dia mengerti, lalu menunduk dan menciumku lagi. Saling menyedot lidah, sehingga bisa sedikit meredam desahan kami. Sampai beberapa menit, kurasakan posisi agak pegal tubuhku kurang bebas bergerak karena celana yang masih terpakai ini.

"Mmhh... gan..ti posisi.. Roy.. Ma..ma a***k p..eggal hah." Pintaku, tanpa bicara dia bangkit dan memelorotkan celanaku sampai ke ujung kaki, ia lepas celana dari kaki kiriku, mengangkangkan pahaku dan..
'Jleb..jlebb..jlebb.'
"Mhhm..hmm..sst.. ah.. mhh!"


Terasa dalam posisi ini kontolnya melesak dalam dalam, sampai menyentuh ujung rahimku.. Tangannya membuka tiga kancing bajuku bagian atas, langsung mengeluarkan tetekku dari bra dan meremasnya, sambil sesekalo mennyedot pentilku bergantian,

"Ahh.. mhh.. ma.ma.. mau kk.kelu..ar". Kutekan wajahnya didadaku. Dan ku lingkarkan kaki kiriku dibelakang pinggulnya, karena kaki kananku masih tertempel celanaku.

'serr...serr..serrr..'
"Hoh..hoggghh.. heeggghh... oghh.. gwah..mmhh..mhhccp"

Aku sampai bergetar dan menggigil, diciumnya lembut bibirku...

'plooop' Di cabut kontolnya, lalu membimbing tubuhku agar nungging,
Kedua tanganku memegang sandaran sofa, dan kedua lututku kujadikan tumpuan tubuhku diatas sofa.
 
kuambil ancang ancang lalu kutusukan kembali
Bless...
 
Terakhir diubah:
'Bless... "
"Hegmmm,, !!!" Kubungkam mulutku agar tidak teriak. Diposisi ini, terasa kontolnya menghujam memekku lagi, sama sama nikmat, tapi sensasi yang berbeda.


'Plok..plook plookk..'
Suara pantatku beradu dengan kontolnya, perlahan ia memajukan tubuhnya, meremas tetekku dan memilin putingku. Ah.. geli geli nikmat rasanya.

'Ssssssshhhhh...' Kracak..kracak..kracak..sssshhhhh'
Ku dengar shower kamar mandi sudah dinyalakan, berarti papa sudah hampir selesai.

"Ahh.. Roy.. u..dah du.lu.. pa.pa hampir sele..sai man..dinya..gehh hegg.. hgg..hgg!" Kataku, bukannya berhenti dia malah meningkatkan kecepatan pinggulnya.
"Ahgg..hah.. mhh..gghh.."
Tiba tiba
"Ma.. Mama???"

Suara papa dari dalam kamar mandi memanggilku, aku sempat terbelalak kaget, jika dia melihatku, spontan memekku terasa mengapit kencang sekali.
"Ugghh.. ma..me..mek..ma..ma" Lenguh Roy.

"Maaaa.. Tolong ambilin handukk.." Teriak papa di kamar mandi... Aku mencoba sekuat tenaga mengencangkan otot vaginaku,..

"I....I..YA PAA.. ahgg ." Jawabku.
""Roy..cep..petann.. hggh..hggh.. hggg" Bisikku padanya, Ia memeluk erat tubuhku...

'.......krikcik..kricikk..'
Kudengar suara sower sudah di matikan.. Adduhhh gawatt.. ini sungguh gawat.. Teriakku dalam hati. Rasa takut, nafsu yang memuncak, serta nikmat yang kurasa bercampur jadi satu, sehingga mengantarku meraih orgasme kedua.

"Pleeeasee.. Roy.. hgg..hgg.. Heggggg.." Aku menggigit sofa sekuat tenaga. Dan..
'Jleeeeebbb'
'Crotttt..crottt...croottt...'
"Seerrrr...serrrr.. serr.rr'

Dengan hentakan sekuat tenaga ia lepas muatan yang bertekanan tinggi menyembur kedalam memekku, Kurasakan juga puncak nikmat yang baru pertama kali ini kurasakan dengan sensasi yang mendebarkan.

"Hah.. hahh.. hahh..." Deru nafas kami berbarengan.

"Maaa??? Cepetan dong.. udah mulai dingin nih". Teriak papa lagi.
Ku kumpulkan sisa tenaga yang ada, untuk menggerakkan tubuhku, mendorong Roy kesamping, sehingga berbaring disofa, kupakai celanaku, Kulihat Roy masih ngos ngosan dengan kontol yang masih tegang dan mengkilat basah, Kujewer telinganya.

"Ayoo.. cepetan..benerin tu kolor.." Kataku sambil melotot.
"He.he.he iya ma" Jawabnya.
Aku berlari kekamar mengambil handuk,
"Iya paaaa!"

Saat ku serahkan handuk padanya, papa agak menggerutu.
"Mama ngapain sih? Lama banget.. ntar papa bisa masuk angin lagi nih".
"M.. maaf pa.. t.tadi.. si Roy.. curhat.. tentang pacar barunya.." Jawabku beralasan.

Dengan cepat ia melap dan membungkus tubuhnya dengan handuk model kimono.
"Wajah mama kok kemerahan.. demam ya?" Tanya papa semakin membuatku gugup.
"Ng.***k kok pa,, ya .. t..tadi roy cerita waktu pdkt sampai jadian, entah kenapa mama kok inget pas dulu sama papa.. jadi malu hehe", Jawabku ngaco.
"Haha.. ya baguslah kalo dia udah mulai ceria lagi,, ngomong ngomong kapan dia mau ajak kesini tu pacarnya..". Tanya papa lagi.
"Ng.***k tahu pa.. mungkin masih malu kali.."Jawabku mengikuti papa dari belakang.
Saat melewati Roy yang sedang duduk di sofa tadi, papa bertanya padanya.

"Beneran Roy, kamu udah punya pacar lagi??"
"Eh..??" Kulihat ekspresi bingungnya, dia menatapku, aku hanya memberi kode dengan mimik wajahku agar meng iya kannya.
"E..e iya pa.. hehe". Jawabnya.
"Kapan kamu ajak main kesini??"
"E.. iya, kapan kapan deh, , kalo dia mau!"
"Pacaran seusiamu sih papa bolehkan, Tapi inget jangan terlalu jauh bertindak.. buat motivasi belajar aja" Kata papa menasehati.
"Tentu pa, Roy tahu kok.. " Jawabnya meringis.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Beberapa hari berikutnya, malah seminggu lebih aku belum dijamah Roy, ya masalahnya memang tidak adanya kesempatan, paling cuman bisa cium raba aja, sebenernya emang nanggung banget. Udan basah & horny gak bisa sampai puncak paling masturbasilah yang jadi alternatif πŸ˜°πŸ˜…. Roy sih mending kalo ada kesempatan singkat dipagi hari ia minta blowjob sebelum berangkat sekolah.

Seperti waktu itu kalo tidak salah senin pagi, tiba tiba Heru nelfon papa, dia bilang minta maaf, dan minta izin cuti satu hari, cukup mendadak, kami jadi khawatir, setelah kami tanyakan, ternyata ada acara hajatan saudaranya,, Mbak Nur lupa kalo hari itu ada undangan nikah saudaranya, tahunya pas mau berangkat kerja undangannya nyelip dibawah tumpukan catatan di meja kerjanya, jadi dia benar benar minta maaf atas izin mendadak itu. Kami sih oke oke saja, tadi kami kira kalo terjadi sesuatu terhadap Heru atau mbak Nur.

Saat mas Budi sedang menyiapkan mobilnya, Roy yang baru saja habis sarapan, langsung mencoba mencumbuku, yang lagi bersih bersih di dapur. Dia peluk dan remas tetekku dari belakang, dan menggesek kontol tegangnya.
"Ma.. ayo dong sebentar saja..!"
"Ahh.. mmh.. nggak... ntar kamu malah bolos lagi!" Jawabku sedikit meronta.
"Mama tega banget sih, 😫, ntar kali di sekolah nyiplak gini gimana??" Tonjolan di celananya terus ia gesekkan di belahan pantatku.

"Mm.. ya udah pake mulut aja.." Jawabku.
Ia segera melepas sabuk dan kancing celananya serta memelorotkan sampai ujung kaki. Ia pegang belakang kepalaju dengan tangan kirinya, dan memegang kontolnya dengan tangan kanan seraya mencoba memasukkan kedalam mulutku.

"Mmhh.. iya.. sabar dikit napa sih!" Gerutuku.
Kujilat sebentar palkonnya, kukecup, dan perlahan masuk didalam mulutku.

'Slllrrpp... cup..cup.. mooghhh..mgghh.. mhggh'
"Ah.. ohh.. manteb ma.. " Desahnya.
Saat berada dalam mulutku, kucoba menyapu kontolnya dengan lidahku. Sampai dia menggelinjang kebelakang.
"Ohh.. uwahh.. mama jadi jago nih.. hah.." Rancaunya.
Ia mulai memegang kepalaku dengan kudua tangannya, dan memompa mulutku agak cepat..


'Plookk..plokk..plokk.plokk'
"Mgghh..mohgg..mmgggghh ....mmoggggmm."

Aku menahan sakit ditenggorokan dan mual sekuatu. Saat kulirik matanya dari bawah. perlahan ia memelankan dorongannya, hanya sesekali menancapkan sedalam dalamnya, saat ini sudah ada kemajuan bagiku, dulu pertama kali menyepongnya hanya separuh yang kubisa, kini hampir sepenuhnya, kira kira masih sisa 5cm pangkal kontolnya.

Ia cabut perlahan, sampai terlepas dari mulutku, kontolnya seperti menarik liur dan ludahku, sekilas kulirik jam dinding sudah jam 6;45., Aku tahu kelemahannya jika kujilat bagian bawah palkonnya, pelan pelan mengarah kelubang pipisnya.
Benar saja saat kulakukan hal itu, ia segera mengocok kontolnya sendiri dan..
"Hah..hah.. hagh..hegghhgg.. hegghh.. ma!"
'Croott...croott..croott...'

Semprotannya menembak wajahku, saat tetes spermanya tinggal sedikit, kuambil alih kontolnya, kukocok dan kuarahkan kedalam mulutku yang terbuka.
Saat kontolnya sudah berhenti keluar, kumasukkan lagi kedalam mulutku, kuhisap sisa sisa spermanya yang masih berada pada batang kontolnya.

Tubuhnya menggigil, pantatnya mundur dan tubuhnya mau ambruk kedepan, tangannya langsung bertumpu diatas kedua pundakku.

"Ohhhmm ..hahh..hohh..hahh....'
'Mcpp..mcpp..mcppp...Pluupp'
Kujulurkan lidahku padanya yang menampung sisa pejuhnya tadi,
"Hahh!!! Bentar ma!!" Jawabnya.
Ia tarik keatas lagi celananya, mencari sesuatu di sakunya..
"Hah..hangan..hangann. hi hoho.." Maksutku *Jangan..jangan difoto*, sambil mencoba menutupi wajahku dengan kedua tanganku.
"ayo dong ma, tentu saja nanti kusembunyiin file nya!" Jawabnya, sambil mencoba menyingkirkan tanganku.

Akhirnya aku mengalah, ckrekk..cekrekk..
"Ma telen dong..hehe, mama terlihat seksi banget..!" Katanya, Tanpa pikir panjang kutelan spermanya, dan kujulurkan lagi lidahku.. ckrek..ckrekk, dia memoto ku lagi.

Setelah dipakai celananya, ia memelukku..
"Ma. . Roy bener bener cinta mama.. Aku bisa pastikan gak akan ada wanita lain yang bisa masuk dihatiku lagi, karena disetiap sudut ruang hatiku, telah terisi penuh kasih sayang dan ketulusan mama!" Bisiknya.

Aku hanya bisa tersenyum malu, teringat masa masa mudaku dulu, hatiku gembira terasa seperti gadis yang lagi kasmaran.
Perlahan kami berciuman.
"Mhhm...mhh.. pwah ...'
"Mmh. makasih ma. . ,Roy sekolah dulu ya,"
Jawabnya berlari mengambil tas dan segera memacu motornya.

Setelah dia pergi aku segera membersihkan wajahku dikamar mandi,
"Ma.. mama lagi mandi??" Tanya papa.
Ku buka pintu kamar mandi dan langsung memelorotkannya.
"Eh.. ma..uhh.." Lenguhnya.

'Slrpt.. cup..cup.. hwogh..hgowhgg..' Kontol papa memang memang tak sebesar dan sepanjang milik Roy, jadi dengan mudah ku Deepthroat. Setelah tegang, aku langsung nungging, kusingkap daster dan CD ku,

"Ma.. pagi. pagi kok udah minta.. haha!" Kata papa.
"Ayo dong pa, gak tau tiba tiba mama gak tahan, pingin itu, !" Jawabku.
"Itu apa hayo" Goda papa sambil menggesek penisnya.
"Itu.. k.ontol papa. Hah.. oh.m" Mendengar kata kataku papa jadi semangat.
"Haoh .. mhhm.. yess. sekarang.. mama nakal.. ya" Kata papa.
"Ohm.. ya.. pa.. hukum mama pa.. auhmm.." Entah kenapa rasanya kontol papa tidak menyentuh titik sensitifku seperti saat Roy yang penetasi. Aku jadi kurang puas 😌.. tiba tiba..
'Crot..crott..crott..'

"Ahhh... hohh.. memek mama sekarang hisapannya yahudd.. papa jadi gak tahan.. hsh"
"Yah.. papa udah nyampe dulu.." Gerutuku.
"Ehh.. anu ma.. udah jam segini,, papa mau cepet mandi dan berangkat ya," Jawabnya sambil berlari keluar ganti kamar mandi sebelah.

Aku hanya bisa bengong, aduhhh sial banget.. memekku yang udah basah dan gatel gini di anggurin πŸ˜€πŸ˜’πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­. terpaksa colmek deh.. 😰


😿😿😿😿😿😿😿😿😿

Suatu hari yang lumayan cerah, ku isi kesibukanku di Ruko dengan browsing sama bolak balik katalog di meja kerjaku. Saat ini posisiku di toko pakaian, bersebelahan dengan tokoku yang satunya lagi, berisi aneka tas dan sepatu sandal dll, Walaupun bukan toko yang menjual barang barang mewah, namun aku bersyukur atas kelancaran toko kami, pangsa pasar tokoku dari awal memang bukan orang orang bergengsi, hmm bisa dibilang sih target konsumen dari kelas menengah kebawah, jadi harga yang terbandrol relatif murah.

Aku memang lebih senang tugas di toko pakaian ini dari pada di sebelah, karena agak risih kalo jaga di toko sepatu, lihat motor mobil lalu lintang lewat di jalan depan.. Kalo disini kan banyak pakaian yang tertata bergelantungan dan ada juga etalase kaca setinggi dada orang dewasa yang terisi pakaian kuatur untuk menutupi meja kerjaku. Jadi gak kelihatan dari luar. Ditemani karyawanku Nike, sedang Ita ditemani karyawan satu lagi Rahma, Jelas kalo Ita udah jadi tangan kanan aku, dia kerja disini saat pertama kali aku merintis, lagian dia juga masih sepupuku. Nike dan Rahma masih remaja, lulus SMA 3tahunan yang lalu, tentu mereka cantik cantik, yah biasa lah buat dikit banyak narik pelanggan, kalo gak gitu, trz misal ada pembeli bapak bapak atau mas mas pada ngomongin, 'waduuh penjualnya tante tante udah afkir' πŸ’©πŸ’©πŸ’©πŸ’© kan...

Tiba tiba aku dikejutkan dengan gebrakan etalase disampingku.

"Woiiii.... udah pada ngopi belummm... hahahaha" ..

Melihatku kaget dia malah tertawa terpingkal pingkal. Ratih namanya, teman sejak SMA ku dulu, teman ngegosip, temen hangout, temen curhat.. temen saling pinjam duit, kalo itu sih bukan temen lagi kali ya, tapi sahabat seperti saudara sendiri. Istri bos buah. Suaminya terkenal distributor berbagai buah dari daerah lain ke seluruh pasar sekabupaten kota ini. Ya kisah perjalanan bisnis suaminya sih mirip mirip dikit sama keluargaku, berawal pemasok buah kecil kecilan hingga sebesar sekarang ini. Tapi suaminya dulu dari keluarga lumayan sih, jadi modal mungkin udah disediain dari mertuanya. Walaupun begitu jika bukan karena kerja keras suaminya mungkin juga gak akan berkembang seperti ini. Bodinya juga mirip mirip aku sih punya stok lemak yang banyak 😹😹. Tapi dulu waktu muda kami termasuk diva disekolahan lho 😹😹😹,, yaa itu dulu, dulu banget.

"Hiihh nenek Roro ngagetin aja..." Jawabku sembari berdiri, pindah di kursi bundar sebelahku yang lebih tinggi, Sejak anak kami masuk SMA kami saling manggil nenek satu sama lain, πŸ˜†. Anaknya juga laki laki, Dyon namanya, tapi satu tingkat dibawah Roy, Karena dulu aku nikah trz lahiran, jarak satu bulan Ia baru nikah
"Giman nek iin?? Whattt???" Dia mengagetkanku lagi.

"Ehh ada pa sih??" Jawabku clingak clinguk di belakangku. Tiba tiba ia pegang tanganku, diperhatikannya serius lalu menatap wajahku. Aku hanya pasang muka bingung.

"Eh.. gila.. gw gak ketemu kamu baru satu dua bulan aja, kenapa sekarang kamu jadi tambah muda?? Heeh serius deh, perawatan dimana? spa? pijat? jamu? akupuntur?" Aku kaget dan jadi bingung,
"A... maksud kamu apa sih??" Aku jadi malu sendiri.

"Hehh lu jangan pelit dong masak ga mau crita dimana perawatannya," Jawabnya muncu.
"Hahaha kamu ini ada ada aja deh, suer aku gak pernah ketempat tempat yang kamu sebutin tadi," Bantahku.
"Jadi rahasianya apa dong?? Jangan bilang kamu pake susuk dari dukun ya??!!" Tanyanya tambah ngaco.

"Yaa ampuuuunnn.. gila kali, ngapain ke dukun pakai susuk!"
"Hmm.. ee.. i. iya itu.. Rajin olah raga.. senam, kadang meditasi, agar pikiran rileks dan tenang." Jawabku bohong.

"Gak .***k.. pasti ada rahasia lain lagi deh..!"
"Hmmm.. apa ya.. eemm.. *Swsshh..swsshh.sswhh" Kubisikkan di telinganya.
"Apa??? Beneran tu?"

Tadi kubisikkan padanya, untuk memulai memanaskan kehidupan di ranjang. Kalo ini sih emang benar, entah kenapa setelah aku berhubungan dengan Roy, saat aku bercermin memang terlihat seperti kembali muda, mungkin efek stres dan frustasi seksual yang hilang, dan sering konsumsi sperma daun muda, menyebabkan peremajaan sel sel dikulit πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ ngawur kali.

"Ya dicoba deh, kamu dan suamimu mulai aktif olah raga, saling terbuka saat berhubungan, kali aja ada fantasi yang ingin dilakukan, kalau kita saling memahami dan saling memuaskan, pasti kita jadi bahagia dan sel sel kulit kita akan teremajakan hihihi" Jawabku ngawur πŸ˜‚.
"Kamu serius apa nggak sih ??πŸ˜’" Dia jadi dongkol.

"Ya ellah masih gak percaya, apa mau ku panggil suamiku kemari agar percaya!" Jawabku pura pura serius.

"Hmmm..Oke deh.. kapan kapan biar aku coba..πŸ˜†" Jawabnya semangat.
"Eh kamu dengar info si tika gak,? katanya ... bla..bla..blabbla.." Ratih mulai bicara, yah hobinya yang suka ngegosip, bakal panas nih kuping.. aku sih cuman nanggepin, masak sih,? ih yang bener?, kamu serius?? oh my God!! πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜‚.

Kami ngegosip dan bercerita ngalor ngidul, tentu saja rahasiaku dengan Roy takkan kubocorkan.

------πŸ‹πŸ‹πŸ‹πŸ‹πŸ‹πŸ‹------

Minggu pagi seperti biasa papa yang mengantarku kerja karna Heru kami beri jatah libur di hari ini. Waktu mau berangkat kulihat Roy baru bangun, saat papa menyiapkan mobil dia mendekatiku memeluk dari samping dan kiss dikit, Memandangi wajahku sebentar sambil mengendus endus..


"Hmmm.. Mama kok kelihatan tambah cantik ya, *sniff sniff. .wangi banget lagi!.. Jadi pengen peluk terus hehe" Katanya senyum senyum.

"Eitt.. jangan macem macem mama udah rapi, mau kerja... Lagian kamu bau ih, belum mandi.." Jawabku pura pura agak cuek.. Pasti dia minta jatah blowjob lagi.. bisa gawat kalo ku turutin. Aku yang lagi pakai rok model kancing agak panjang, atasan tanktop coklat berbalut cardigan hitam, jadi dadaku terlihat seksi, pasti membuatnya ngeres.. Sebagai balasan telah merayuku tadi, entah kenapa muncul ide iseng di pikiranku. Kulepas pelukannya, kuangkat rokku sampai pantat, agak nungging didepannya. Lalu kulepas CDku.


"Eh?? Serius nih ma??" Jawabnya semangat. Aku hanya tersenyum licik. Kemudian berbalik.

"Coba berikan tanganmu". Dia mengulurkan kedua tangannya. Terlihat wajahnya agak bingung. Kudekati telinganya dan kubisikkan.
"Nih..... buat coli.. hihihi".

Dia hanya melongo, aku tertawa sambil berjalan nungging menggodanya, πŸ˜›πŸ˜œπŸ˜πŸ˜‚.
Lalu dia mengeluarkan kontolnya yang ngaceng dari celana tidur, dan menaruh CDku diatasnya. Ekspresi jengkel dan mlongo masih menatapku seperti orang bodoh 🀣🀣🀣. Aku semakin tertawa keras. πŸ€£πŸ€£πŸ˜‚πŸ€£πŸ˜‚πŸ€£πŸ˜‚

Setelah bersih bersih dan menata toko, Sekitar jam 10, Roy kirim pesan padaku katanya mau main ke rumah Heru, tapi kusuruh membeli sesuatu dulu buat bingkisan. Kupesan juga agar jangan merepotkan keluarga mbak Nur.
Karena akhir semester sudah dekat, sudah cukup banyak pembeli yang datang, terutama di toko tas dan sepatu, sementara aku agak nyantai di toko pakaian, sesekali ada sih ibu ibu yang nyariin anaknnya seragam putih atau pramuka. Kalo lagi ramai misal saat kenaikan kelas sebentar lagi atau sebelum dan sesudah lebaran, Ita yang kusuruh lembur kadang sampai jam 9 malamπŸ˜…πŸ˜…, aku sih pulang seperti biasa, paling lambat sih jam 6 sore.

'Kling kling'.
Sekitar jam setengah 12 siang. Ada notif WA masuk, Eh ternyata Roy.
"Ma.. aku nyusul ke toko ya?". Tulisnya.
"Katanya ke rumah mbak Nur?" Balasku.
"Iya.. Sudah, tapi kelihatannya kak Heru sibuk bantuin tante Nur, jadi ngobrol sebentar terus cabut!" Balasnya.
"Hmm bagus deh, ntar bantuin Ita ya, soalnya lagi ramai disebelah πŸ˜‚!"
"Nggak ah.. aku mau sayang sayangan sama mama aja 🀣".
"😲😲😲....!" Balasku terakhir. Dia gak balas lagi, mungkin dalam perjalanan kemari.

Aku jadi teringat tadi kesini gak pakai CD, OMG... Kalo dia nekat minta itu bisa gawat... Tapi entah kenapa memekku terasa basah.. Aku sendiri bingung, jika ngeseks dalam situasi darurat atau khawatir jika kepergok orang lain, nafsuku semakin menggebu gebu. Apakah ini suatu kelainan ya?? Batinku.

Jam 12 Roy sampai di toko. Dari suara motornya yang sudah kukenal. Menyapa Nike yang duduk di area depan toko. Aku pura pura sibuk menata pakaian. Dia menghampiriku di belakang etalase. Kulihat wajahnya, pandangannya terasa menelanjangi tubuhku. Aku pura pura tenang.

"Ma...!"
"Hmm..!" Jawabku pendek, sambil meneruskan pekerjaanku melipat baju. Tiba tiba dia menyergapku dan mencium mulutku.
"Mmh..mhhmm..mhh.. Hey.. stopp..mbhh"
Kataku sambil mencoba mendorong tubuhnya.
"Hah..hah..ma.. gawat nih!" Jawabnya.
"Gawat kenapa?" Balasku. Dia menarik kebawah resleting celananya dan mencoba mengeluarkan kontolnya..

'Tuing..tuingg.'
"Aduhh.." Pekikku kaget. Kontolnya yang ngaceng berat menghantam wajahku.

"Please ma...!" Jawabnya. Aku jadi kasihan melihatnya seperti orang yang putus asa menahan gejolak nafsu yang tak tersalurkan.
Kuraih kontolnya kukocok sebentar dan perlahan kujilati..

'Slrpt..slrppt..' Lalu.
'Kwoghh.. woghh..kwoghh..' Ku masukkan sedikit, tiba tiba dia menahan kepalaku dan mengujamkan kontolnya sedalam dalamnya dimulutku. Kulirik matanya merem melek menikmati seponganku.
"Bu Indah blouse ini, yang warna merah masih ada apa nggak??"

Tiba tiba suara Nike mengagetkan kami. Sontan aku kaget, mengusap liurku dan berdiri, Sementara Roy sibuk memasukkan kontolnya dalam celana. Tanpa kami sadari ternyata didepan ada pembeli, dua orang cewek, kalau lihat stylenya mungkin sekitar 25-30 tahunan. Menunjuk atasan blouse warna kuning.

"Emm.. bentar ya.. aku cariin dulu!" Kuingat aku membeli blouse beberapa warna, kudengar mereka masih sibuk ngobrol.
"Roy ntar aja ya!! dirumah!" Bisikku pada Roy, walaupun sebenarnya aku juga sangat senang jika berhubungan dalam situasi seperti ini.
 
Terakhir diubah:
"Aduuh ma.. udah gak tahan nih.." Jawabnya.
Aku tidak begitu menggubrisnya, melanjutkan pekerjaanku mencari pesanan 2 wanita didepan. Tiba tiba Roy keluar dari tempatku, saat kulirik ternyata dia mengambil kursi agak tinggi didepan, disejajarkan dengan kursi yang sama tinggi disebelah meja kerjaku. Ia naiki kursi itu, sementara aku nungging mencari blouse tersebut. Kurasakan tangannya meraba dan meremas pantatku. Kubiarkan saja, karena Nike juga sibuk didepan. Setelah ketemu kuberi tahu Nike untuk mengambilnya, dan di cek 2 wanita tadi. Tangan dan kaki Roy menarikku mengisyaratkan agar aku duduk disebelahnya, kuturuti saja. Aku lupa bawahan yang kupakai rok model kancing sampai bawah, jadi ada beberapa celah, salah satunya tepat didepan memekku. Kurasakan tangannya menyusup dan ia mainkan jarinya, mengusap dan ia celupkan dimemekku.

"Mhhmm??!"
Kulirik dia pura pura sibuk dengan hp ditangan kirinya. Memekku terasa semakin basah. Tiba tiba gerakannya berhenti, tangannya sibuk mengeluarkan kontolnya lagi, dan meraih beberapa tumpukan baju ditaruh diatas pahanya. Mungkin maksudnya jika nanti Nike mendekat Ia bisa menutup kontolnya. Ia bimbing tangan kiriku mengocok kontolnya, lalu ia lanjut mengorek memekku dengan jarinya, Aku semakin membuka lebar pahaku. Aku sesekali tersenyum kearah mereka sambil menahan gejolak dimemekku.

Tiba tiba mereka mendekat. Membawa beberapa pakaian. Sontan aku melepas kocokan Roy, ia juga segera menutup kontolnya dengan beberapa tumpuk baju dipahanya tadi.

"Semuanya berapa mbak?" Tanya salah satu wanita tadi. Aku turun dan mengambil nota serta kalkulator dimejaku.
"Yang ini 150rb, yang ini 130rb, Celana ini 300rb, 2kaos 160rb.. total 740rb mbak!" Jawabku. Mereka memberi 8 lembar warna merah, lalu ku beri kembalian 60rb.
"Makasih ya mbak.." Saat kuserahkan uang kembaliannya sambil tersenyum. Nike mengantarnya kedepan sambil ngobrol.

"Huuuuhhhh... kamu ini bandel banget sih Roy!" Bisikku padanya.
"Hehe.. tapi mama suka banget kan, soalnya tadi jari ku terasa tersedot sedoot ma.. basah banget lagi!!" Jawabnya cengingisan.
"Mm.. ya.. ee.. w..wajar kan..!" Balasku malu malu.

Lalu dia turun dari kursinya beralih dibelakangku, Rokku disingkap keatas..
"Heii.. mhhmm ahh...!"


Lidahnya menyusuri memekku. Jadi aku berdiri agak nungging, bertumpu kedua siku ku diatas etalase. Kulihat Nike samar samar karena tertutup banyak pakaian yang tergantung. Tiba tiba ia berhenti, kurasakan pahanya menyentuh pahaku, ia gesek kontolnya dimemekku. kutengok dia membungkuk, kepalanya ia tempelkan dibawah tetekku. dan..


'Blesss...' Perlahan kontolnya kutelan dalam memekku.
"Auhhfff... " Kepalaku sampai mendongak keatas. Sensasi nikmat dan perasaan berdebar membuatku semakin terhanyut. Pelan pelan ia gerakkan kontolnya. Aku berusaha menjaga keseimbangan tubuh atasku agar tidak terlihat bergoyang goyang.

"Mhh..ahh.. sstt..."
'Jleb..jleb..jleb..jleb..!'
Lama lama gerakannya semakin agresif, sampai sampai tubuhku ikut melorot, kedua telapak tanganku berpegangan pinggir etalasae,, dan janggutku bertumpu diatas kaca.

"Ahh.. mhh.. P..pelanin..di..kit R..oy!" Pintaku padanya. Namun ia tetap tidak menggubrisku. Sensasi nikmat ini akhirnya mengantarku pada puncak..
"Hegggh... hahgg.. hah.. hahh.."
'Serr...serr..serrr..serrr..'
"Hugggg...." ..Dengan refleks Roy memeluk erat tubuhku yang lemas dan hampir jatuh..
"Hahh..hahh..hahh...mhhh.mmcp.."
Kami berciuman lembut...

Kulihat arlojiku jam 12 lebih seperempat..
"Hah... Bentar Roy.. Bi..ar kus..suruh Ni..ke beli makan siang.. ah.. hahh." Kataku.

Perlahan Roy melepas pelukannya.
Kuambil dompetku dimeja, kutunggu sebentar agar nafasku kembali normal.. lalu kupanggil Nike.

"Nikk.. Udah jam makan siang nih.. Kamu sama Rahma bungkus makan ya, 5, soalnya ada Roy juga..". Kataku.
"Iya buk.." Jawab Nike kearahku. Lalu pergi ke toko sebelah memanggil Rahma.
Saat kupastikan mereka sudah pergi boncengan naik motor, aku segera berbalik memeluk dan menciumi Roy..

"Mhh..mccppm..mwahh.. kamu nakal ya.. udah bikin mama horny kayak gini".
Lalu kutuntun ia duduk dikursi meja kerja yang lebih pendek dan empuk. Kutindih dengan posisi membelakanginy. Segera kuangkat rokku, dan kukangkangi pahanya, kutuntun kontolnya mencari lubang memekku.. dan...

'Blesss... plokk..plokk..plookk..'
Kugoyang sekuat tenagaku.
"Mhh..ah..sst.. uhhm.ohh.." Desahku
Tangannya mengeluarkan tetekku, dan langsung meremasnya, jarinya juga memainkan putingku.
Jika lelah, hanya kumajumundurkan pantatku, setelah pulih ku goyang naik turun lagi.

Lama lama kurasakan sesuatu yang nikmat akan menghampiriku lagi, tentu saja semakin keras kugoyang..

'plokk..plokkk..plokkk.. '
"Ahh.. ihh.. ohh.. ughhhgh.. hegghmm. "
'Serrr...serrt..serrr......" Kuraih orgasme keduaku. Kepalaku mendongak keatas perasaanku seperti melayang..Kudiamkan kontol Roy mengganjal dimemekku.. Dia menarik penggungku mencoba menciumku dari belakang, kutengokkan kepalaku agar mulut kami bisa bertemu.

"Mmhhh...mmccpp..muh..hah.."

"Mama masih kuat?" Tanya dia.
Aku hanya mengangguk dengan tatapan sayu. Sebenarnya agak capek, namun karena dia belum meraih puncak kucoba menguatkan tubuhku..
"Huugggg../Ahh..." Dia angkat tubuhku beralih nungging disamping meja. Tanpa mencabut kontolnya. Dan..


'Plokk..plokk.plookk..plokk..'
Dia langsung menghujam dengan kecepatan penuh..
"Ahh...ohh..uhgg..hah..." Aku hanya bisa merem melek merasakan ngilu dan nikmat dimemekku. Kaki kiriku perlahan diangkat, jadi lengan kananku kutaruh diatas meja sebagai penyangga ohh siall.. nikmat bangett..

Ujung kontolnya terasa membuka mulut rahimku.. sontak sekujur tubuhku terasa bergetar, jika aku keluar lagi, tapi dia masih belum bisa gawat nih.. kucoba mengencangkan otot memekku seperti menahan kencing..

"Ohh.m ma.." Tiba tiba mulutnya beralih melumat bibirku dan beberapa dorongan kurasakan cairan hangat menyemprot didalam memekku..

'Crott...crott..crott...'

Tubuhnya menggelinjang, melesakkan kontolnya dalam dalam, saat kulepas cengkeraman memekku, aku rangsangan hangat didalam membuatku meraih orgasme ketiga..
'Sertt...ser...serrrr..'
"Ohmm.. mhh..ahh.. mh"


Kami saling menikmati sisa pucak yang baru teraih... Dicabut kontolnya. Aku ambruk diatas meja dalam keadaan nungging. Segera kuraih tissu di sebelah kepalaku. Lalu kuusap memekku. Roy ambruk kebelakang dengan kontol masih tegang dan berlumuran cairan spermanya dan vaginaku. Aku turun, tidak kubersihkan pakai tisu, namun ku hisap dan kusedot sedot kontolnya.
"Ohh.. ma.. ahh.. hohh..." Tangannya mengelus kepalaku, kulirik wajahnya mendongak keatas sambil ngos ngosan.
'Slrpp..slrrtpptt.. mbwah..'

Dari luar kudengar suara motor nike sudah tiba, segera kusuruh Roy membetulkan celananya, begitu juga denganku membersihkan mulut, serta meja yang terkena lelehan spermanya tadi..

Setelah makan siang Roy malah tertidur di lantai.
"Hah.. kasihan juga ni anak.. dia kecapaian, makasih sayang..mcupp.." kataku pelan sambil mengecup keningnya. Lalu ku kirim pesan pada papa kalo Roy lagi disini, ntar gak usah jemput aku...

πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’

Suatu hari suamiku dapat undangan pesta perkawinan rekannya, salah satu pemilik butik langganannya, dia mengajakku sekalian.

Dan di hari dimana acara hajatan diselenggarakan tiba, kebetulan acaranya malam hari. Sebelum berangkat, aku ingin dia memilihkan pakaian buatku pakai nanti.

"Pa? Pantesan yang mana nih?" Kutunjukkan padanya beberapa stel koleksi pakaianku.
"Terserah aja deh ma" Jawabnya.
"Gimana sih?? , kalo terserah, buat apa mama tanya sama papa! Dari tadi mama bingung, soalnya menurut mama ini bagus semua, tapi penilaian bagus secara subyektif beda beda kan, kalo ini bagus buat mama, mungkin gak bagus jika dilihat orang lain... bla..bla.. " Aku nyerocos sendiri.

"E..i..iya i..tu ma. kalo menurut papa sih oke,, hehe!" Jawabnya sambil menunjuk kebaya bermotif bunga dengan warna orange, ping, biru laut, dan berdasar warna hijau tua. Hmm?? Sekilas ada perasaan kalo ini kupakai kelihatan kok kayak nenek nenek. hehe, ya udah deh, mungkin aja kalo kupakai penilaian orang lain bagus. πŸ˜….


Saat mau berangkat kulihat Roy lagi nonton TV, tapi sibuk dengan hpnya,
"Roy, papa sama mama mau ke kondangan! Kamu gak ada acara kan? Dirumah saja ya, biar gak kosong!" Kata papa.
"Iya pa tenang aja!" Jawabnya.
"Dasar ni anak gak pernah mau belajar, bentar lagi ujian Roy, ingett itu.. Awas kalo sampai gak lulus!" Tambahku
"Ahh.. yang penting lulus kan ma..πŸ˜‹"
Jawabnya. Sebenarnya dia anak yang cerdas, terbukti setahuku dia tak pernah belajar, tapi masih bisa dapat rangking 10 besar dikelasnya, kalo saja dia rajin mungkin bisa aja dapet rangking 1 🀣. Gak tau kalo itu hasil nyontek sih πŸ˜….

Saat papa sedang ambil mobil digarasi. Kembali iseng kugoda dengan bergaya bak model disampingnya, memamerkan seksinya pantatku, meremas remas tetekku, dan terakhir, kukeluarkan tetekku dari kembem terbalut kebaya. Seketika dia loncat. kukembalikan tetekku dan kurapikan atasanku sambil berlari pelan, 🀣 .

'Plak..' Bunyi tamparannya pada pantatku.
Dikeluarkan kontolnya yang mengangguk angguk sambil mengacungkan jari tengah kepadakuπŸ–•πŸ˜€. Aku hanya tertawa melihat ekspresi jengkel diwajahnya 🀣.

Kami berangkat dan tiba dilokasi jam 8 malam. Lumayan banyak tamu yang hadir. Anak perempuan pak Tyo yang nikah, jadi tidak heran banyak tamu pasangan muda mudi disana, aku jadi agak minder, tamu wanita yang hadir masih bertubuh ramping dan seksi πŸ˜’πŸ˜“. Saat kulihat ekspresi mas Budi, dia terlihat bersemangat, Ternyata banyak juga kenalannya disini, kami saling sapa dan ngobrol. Ya wajar sih, Papa memang sering mendapat undangan dalam acara seminar, membagikan kisah perjuangannya dan motivasi dalam berwirausaha.

"Eh pak Budi.. Gimana kabarnya pak?" Tanya seorang pemuda bersama pasangannya.
"Ow.. mas Wawan.. baik baik mas, gimana usahanya lancar?" Jawab papa.
"Iya syukur pak, lumayan ada perkembangan pesat!" Balas wawan.
"Ini istrimu ya?" Tanya papa.
"Iya pak, baru dua bulan nikah, Ini kenalan yang, sama bos Budi hehe" Jawab Wawan.
"Malam pak, Lia!" Sapa Lia.
"Malam juga,,, Budi.. Hem.. wah suaminya ganteng istrinya cantik benar benar serasi" Mereka saling jabat tangan. Entah kenapa agak lama papa memegang tangannya, jadi reflek kuinjak kakinya 😀.

"Awh.. ah iya ini kenalin istri saya, wanita tercantik dan terseksi didunia haha!" Sambungnya lagi.
"Malam tan, Lia,"
"Malem juga, Indah"
"Halo tan, Wawan .."
"Iya.. Indah.!"

Mereka juga menyapa dan berjabat tangan denganku, tentu saja kupasang wajah senyum.
Ada beberapa pasangan lagi sempat kami ajak ngobrol, seperti tadi, papa sangat bersemangat jika ngobrol sama wanita wanita muda. Huh..Agak jengkel juga sihh.. Tapiii... Yah masih mending lah, dari pada diriku yang makan anak sendiri tanpa sepengetahuannya. πŸ˜…πŸ˜….

Aku jadi berpikir, papa sebenarnya mungkin menginginkan partner seperti wanita wanita tadi, masih muda, body langsing, kenceng. Sedangkan aku kini udah tua, gembrot, kendur, pasti sedikit banyak dia jadi agak bosanπŸ˜’πŸ˜².

Kami pulang sampai rumah jam setengah 11 malam. Kulihat Roy sudah tidak ada di ruang tv atau ruangan lain, pasti besok pagi dia minta jatah blowjob nih.
Tiba tiba papa langsung menarikku kekamar, entah kenapa dia terlihat nafsu sekali.
"Eh pa?"
"Ayo ma kita enak enakkan hehe, " jawabnya sambil melepas pakaianku.
"ah.. mhh.." Pasti dia lagi berfantasi sama cewek cewek tadi. Dalam dua menit, kami sudah dalam keadaan bugil.
Aku rebahan dibawah sambil ngangkang, kulihat kontolnya emang dudah tegang banget, biasanya kan perlu ku oral dulu baru mau bangkit. Digesek gesek bentar kontolnya ke memekku agar basah dan
'Jleebb..'
'Plokk. plokk.. plokk. plookk..'
"Ahh.. mhh.. ohh..yahh.." Desahku.
"Hohh.. yess.. hmm.. huhh." Papa juga benar benar bersemangat.

Tak kusangka malam itu kuraih 3 kali puncak, sedang papa 2 kali.
Saat selesai kutanyakan hal itu padanya.
"Hah.. hah.. Tumben ..papa malam ini.. kuat banget.."
"Hehh.. hahh.. iya.. habis tadi... ....." Dia tak melanjutkannya.
"Tadi kenapa?? Hah.. Ihhh..Dasar.. pasti ngebayangin cewek cewek tadi kan!" Jawabku marah, sambil kupukuli tubuhnya, aku langsung tidur memunggunginya,
"B.bukan begitu ma, eee.. tadi.. anu.."
Dia mencoba memelukku sambil dari belakang.

"Udah jangan sentuh mama.. papa jahat..!"
"Yahh.. malah ngambek.." Jawabnya. Kurasakan tubuhnya agak menjauh. Saat kulirik dia juga memunggungiku.

Tiba tiba pikiran ku teringat Roy, memang saat ini dia lagi senang senangnya bermain denganku, tapi jika suatu hari dia juga sudah bosan padaku?? Waduuh gimana gawat nih.. Aku harus lebih merawat tubuhku, hhmmm... terlintas jawaban saat kuberikan pada Ratih dulu, rajin olah raga dan fitnes, agar tubuh bisa kencang dan seksi.. Baiklah aku harus bisa... Gimana ngatur waktu besok aja deh dipikir. Lalu aku terlelap tidur....

πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

Paginya saat aku bikin sarapan papa bangun tidur langsung menghampiriku dan memelukku dari belakang.
"Ma.. masih marah ya?? maafin papa dong.. papa janji gak akan ngelirik wanita lain..!"
"Hmm.. iya pa, mama juga minta maaf, mama memang sudah tua, body juga udah turun, jadi,, gini deh pa, mama mau fokus dirumah, banyak olah raga dan fitnes, biar tubuh mama bisa lebih menarik lagi, jadi tugas papa, buatin mama ruangan kusus buat ngegym ya.." Jawabku.

"Hmm? Beneran ma? Oke deh... siap.. !" Jawab papa bersemangat.
"Eh tapi toko mama gimana?" Tanya papa.
"Ntar mama cari pegawai lagi, biar Ita yang urus,!" Jawabku singkat.
"Hmm.. Gitu .. siap deh ma!" Jawab papa.

Maafin mama pa, sebenarnya ini demi Roy, biar dia gak bosan sama tubuhku, jadi kalo aku fokus dirumah, waktu dan kesempatan kami buat berhubungan juga bertambah.
Mendengar papanya mandi Roy, keluar kamar langsung menubrukku di dapur menyuruhku mengoralnya. Melumat bibirku dan meremas tetek serta pantatku,

"Mhh...ahh.." karena tadi malam sudah kuduga hal ini. Papa sedang berada di kamar mandi, Dengan cepat ia balik tubuhku, lalu mengangkat daster tidurku. Ia pelorotkan celana serta CDnya. dan..

https://imgur.com/TkkfdIu

'Blesss... Plokkk..plookk..plookkk'
"Ahmm.. mhgg..uhh.. ssstt.." Ku tahan desahanku.
"Ohh.. huhh.. hahh.. me..mek mama.. e.mmang the..best..Hohh.." Kata Roy disela dengusan nafasnya yang memburu. Tetekku dikeluarkan dari daster dan diremasnya sambil memilin putingku.
"Ahh.. ce..petann.. Roy.. ntar... pa..pa keluar.. Hegg.hh" Waktu kami memang tak banyak. Semakin cepat menghujamkan kontolnya.
Beberapa menit kemudian..
"Hughmmm....hah..hahh../ heggehh..ahh..mmhh"
'Crotttt...croott..crooot..../serr..serr..serrr..'

Kami keluar bersamaan, aku sampai mendongak keatas karena terasa sangat dalam kontolnya masuk, hampir separuh jangkauan kontol papa.
Ia pegang pinggangku memompa pelan, masih menikmati sisa sisa puncaknya.
'Pluupp..'

Saat kontolnya tercabut, terasa cairan kental mengalir dari dalam memekku, turun ke paha.. Kami segera merapikan diri.. Sempat kissing dikit,
"Mmhh..mccpp.... Love you mom!." Ucapnya. Aku tersenyum manis, dan kucupang sedikit dadanya. Saat mamu membalas cupanganku kutahan tubuhnya..
"Eiitt.. awass... gak boleh... ntar papa tahu..!" Jawabku.

β™¨πŸŒ„πŸŒ„πŸŒ„πŸŒ†πŸŒ‡πŸŒƒπŸŒŒπŸŒƒπŸŒ‰

Akhir akhir ini aku jadi hobi menggoda Roy, aku senang melihat ekspresi lucunya. Seperti waktu itu memberi CDku padanya saat mau kerja, memamerkan pantat dan tetekku waktu mau berangkat ke kondangan, atau ketika papa sedang monton tv sambil tiduran di lantai , sedang aku duduk disofa belakangnya lagi makan pisang, kulihat roy keluar kamar, lalu kumainkan pisang dimulutku kukulum dan kujilati, aku hanya tertawa sambil menutup mulutku melihat ekspresinya. Pernah juga waktu aku lagi masak di dapur, papa sedang makan, iseng lagi kupelorotkan cdku, kutarik keatas dasterku, dan ku foto dari bawah, sambil menyelipkan jari dimemekku, kukirim ke wa nya, dia langsung keluar kamar, melihat papa sedang makan, dia kembali ke kamar lagi 🀣🀣🀣.

πŸ₯🐀🐦πŸ₯🐨

Sudah seminggu lebih dia belum bisa menyetubuhiku semenjak terakhir kali di toko. Sementara itu aku selalu menggodanya dengan tingkah iseng dan nakalku, Saat ini pasti dia lagi pusing mikirin cara agar bisa mendapat kesempatan mengobrak abrik memekku.
Pagi ini entah kenapa dia tersenyum aneh saat bertemu denganku, sambil pandangannya menjelajahi tubuhku, seperti menyimpan suatu rencana buruk bagiku, aku jadi penasaran.

"Ada apa sih? Ngeri tahu!"
"Hehe.. hehe.. haha!" Dia hanya tertawa sambil berlalu. Aku jadi tambah penasaran, kembali kekamar melihat tubuhku dicermin besar, kupikir tidak ada yang aneh, hiiiii.. aku kok jadi merinding ya 😲.

Perasaanku jadi semakin gak enak saat dia minta uang pada papa saat mau berangkat sekolah.
"Pa.. uang jajannya dong.. "
"Masa Jatah bulan ini udah habis..?" Balas tanya papa.
"Ngg.. ini nanti ada iuran.. buat.. mm. kumpul bareng sama temen temen, bentar lagi kan mau lulus, jadi eem.. pingin jalan, ama makan makan buat kenangan.. he!" Jawabnya.
"hmm.. berapa??"
"500rb aja pa ..!" Papa mengambil uang di dompetnya dan diulurkan ke padanya.
"Hehe oke makasih pa, !" Jawabnya sambil meringis memandangku sebentar. Aku hanya memasang muka masam πŸ˜’πŸ˜’πŸ˜’πŸ˜’πŸ˜’..

Malamnya saat ake sedang menyiapkan makanan yang tadi kami beli, Tiba tiba Roy ikut membantuku.
"Heh kamu jangan macam macam ya!," Kataku padanya, sementara papa sedang rebahan di depan TV.

"Hehe.. tenang aja ma,, masak gak boleh bantu bantu mama ku yang cantik & seksi ini.!" Jawabnya sambil menata piring dan gelas..

"Awas nanti kalo kamu aneh aneh lagi!" Kataku masih curiga padanya.
"Yang aneh akhir akhir ini kan mama, sering godain aku, trz gak tanggung jawab!" Balasnya sambil merengut.

"Hhh.he..hehe!" Aku hanya bisa tertawa.
Lalu Roy mengambil sirup dan es batu di kulkas, sementara aku mengambil air dibaskom buat cuci tangan.
 
Terakhir diubah:
Setelah semuanya beres kupanggil papa agar segera makan bersama. Roy duduk dimeja berhadapan dengan papanya, sedang aku duduk di ujung menghadap mereka berdua.
Saat makan kurasakan Roy mulai jahil, kakinya menggesek telapak kakiku.

"Ehemm..ehm.." Dehemku memperingatinya.
terasa geli, tapi nikmat.. Dia pura pura tidak tahu dan masih menikmati makannya.
Lama lama gesekan kakinya mengarah ke betis. tapi tiba tiba berhenti lalu berdiri mengambil lauk yang agak jauh,

'Greetttt'
Saat duduk lagi ia memajukan dan menggeser kursinya agar lebih dekat dengan dudukku. Sehingga kini usapan kakinya menjangkau lututku. Aku lantas berdiri dan mengambil lauk agak jauh dariku seperti yang dia lakukan tadi.

'Greettttt.'
Lalu ku majukan kursiku. Kini jangkauan kakinya telah sampai di area pahaku, aku yang memakai daster selutut, sedikit demi sedikit kubuka pahaku,
Lalu insting kami berjalan sendiri dengan saling menggerakkan tubuh dari posisi duduk bergerak maju, sehingga hampir saling berhadapan, kini jempol kakinya mulai mengusap bibir memekku, yang sudah mulai basah.

"hmm..ssstt.. ahh.." Aku pura pura kepedesan, dan mengambil minumku. Padahal sebenarnya itu lenguhan nikmat.

Setelah selesai menyantab makan malam kami, Kami ngobrol sebentar.
"Pa kapan nih dibuatin ruang fitnes?" Tanyaku pada papa membuka percakapan.

"Beberapa hari yang lalu aku sudah pesan pemborong kok ma, mereka sudah nyanggupin, cuman sampai sekarang kok belum di kerjain!" Jawab papa.

"Yahhh.. ganti yang lain dong.." Balasku.
"Hmm.. ah santai aja lah ma.. itu juga kenalan papa sudah akrab, kalo di cancel kan jadi gak enak! Tenang Besok biar papa hubungin lagi.!" Jawabnya.

"Buat apa sih ma?" Tanya Roy yang memang belum tahu tujuanku membuat ruang fitnes pribadi.

"Ya buat olah raga lah.." Jawabku pendek.
"Hehe mamamu pingin diet & rajin fitnes biar seksi katanya Haha!" balas papa.

"Wahaha.. mana bisa pa! paling baru seminggu udah nyerah!" Ejek Roy..

"Huhh.. anak kecil diam aja.. Belajar sono. bentar lagi ujian!" Jawabku agak sensi.
"Ya Roy .. belajar yang giat mumpung masih muda, Harus tekun dan harus bisa kreatif, ntar kalo lulus mau kuliah dimana?" Kata papa.

"Hmm.. belum mikir mau lanjutin dimana pa hehe!" Jawab Roy.

"Papa oke saja kamu mau lanjutin dimana, atau langsung usaha juga malah lebih bagus, biar nanti papa modalin, ya ... saat ini kan banyak lulusan sarjana pada bingung nyari kerja, tapi kalo kamu sejak muda sudah belajar kreatif dan jeli dalam melihat peluang, papa yakin suatu saat nanti kamu jadi bussinessman yang handal!" Nasehat papa.

"Hehe i.iya pa!" Jawab Roy.
"Hmm.. hoahm.. abis makan kok ngantuk ya, papa mau istirahat dulu. Kamu bantu mama beresin ya haha, eee kali aja suatu saat kamu bisa jadi pemilik resto ..ya kan ma hahaha!". Kata papa pamit, sebenarnya itu suatu nasehat yang baik kalo Roy bisa mikir jauh.. yah mau gimana pemikirannya juga masih kecil, nafsunya aja yang gede ama tu kontol πŸ˜….

Saat aku mau berdiri entah kenapa darahku kian berdesir hebat, terasa memekku basah sekali. Kulihat Roy hanya menggumam nyanyi sambil membereskan meja makan. Aku jadi teringat saat pertama kali kami berhubungan. Dia bilang kalau sering memberiku obat perangsang.. Sialan pasti ini ulahnya. Kususul dia ke dapur..

"Hei Roy.. pasti tadi kamu... mm.. beri mama . itu kan?!" Tanyaku.
"Beri apa ma?!" Dia balik tanya sambil pura pura bodoh.
"Heeeehhh... " Aku jadi semakin jengkel.
"Tapi mama suka kan.." Jawabnya tersenyun penuh kemenangan. Sambil memelukku dan meremas pantatku..

Kami belum sempat mencuci piring, gelas, mangkuk, dan lainnya. Tapi kami sudah sibuk berciuman panas.
"Mmhh..ahh..ssstt..mmhh" Desahku.
Dirabanya pantat serta memekku yang sudah basah.. Aku hanya bisa terengah engah menahan geli nikmat di memekku yang terus mengalirkan cairannya.

Tiba tiba dia berhenti, memelorotkan celana dan CDnya, saat mau ku raih, dia memundurkan pantatnya dan mengembalikan kontolnya,
"Kalo mama mau, nanti Roy tunggu dikamar ya hihihi!" Katanya sambil berlalu.

Aku hanya bisa menahan nafas, dan menggenggam kedua tanganku, gigiku seperti menggigit sesuatu sampai bunyi 'krekk..krekk' karena perasaanku bercampur aduk antara nafsu, jengkel dan marah. Dasar anak anjiiiiiiiiinggggg....😀😀😀😀😠😑😠 Teriakku dalam hati. Eh berarti aku anjingnya dong 😳.

Aku segera kembali ke kamar ngecek papa sudah tidur beneran apa belum, saat ku coba membangunkannya.
"Pa.. pa.. ayo dong!"
"Hmm..fuuff.. fuuff.." Dia hanya mendengkur halus. Aku segera melepas pakaianku, menggantinya dengan baju tidur sepanjang bahu tanpa CD dan BH.

Lalu pelan pelan pergi kekamar Roy.
'Cklek'
Saat kubuka pintu kamarnya.. Dia sudah telanjang tiduran dengan kontol tegang yang ia elus elus..
"hhUhhh.. " Aku hanya bisa menarik nafas panjang..
Aku perlahan menghampirinya, dan duduk dipinggir kasur..
"Hehe.. ada apa ma??" Tanyanya pura pura blo on.

Kutatap matanya dengan tajam..
"Huhh.. Mau makan ini..." Kataku sambil menggenggam erat kontolnya.
"Adddd..da...da.. ii..iya ma... boleh makan sepuasnya kok.. !" Jawabnya mencoba melepas tanganku dikontolnya.

Dari tadi nafsuku memang memuncak terasa sampai diubun ubun, ini pasti efek obat perangsang yang ia berikan padaku, sampai sampai cairan memekku terasa mengalir deras, segera kukangkangi tubuhnya.
"Eh.. ma .. tun..nggu dulu ma??" Tiba tiba Ia mendorong tubuhku kebelakang.
"Heiii.. aduuhh....." Pekikku .. Lalu bangkit dari kasur menuju lemari kamarnya. Ia buka dan ambil sebuah kotak kardus kecil.
"Hmm..?? Apa itu??" Tanyaku.
"Hehe....!" Dia hanya tertawa.

Dibawanya kekasur dan membukanya didepanku.
'Jrenggg..'
"Apa apan inih???"
"Biar mama lebih enakan...!" Jawabnya.
Ternyata beberapa mainan seks, ada dildo, lalu alat seperti microfon gak tau apa namanya, serta seperti dildo tapi dari pangkal sampai ujung berbentuk benjol benjol... Dan sebotol cairan bening.. Aku jadi penasaran..

"Ini namanya apa Roy??" Tanyaku.
"Hehe lupa namanya ma, ah gak penting namanya apa, yang penting aku tahu cara pakainya ma.. hihi..!" Jawabnya mulai menyuruhku berbaring.
"Ehh.. ja..jadi kemarin kamu minta uang papa buat beli ginian???"
"Hehehe.. Iya, karena uang Roy gak cukup, jadi minta tambah sama papa..!" Jawabnya sambil mulai dinyalakan alat seperti microfon tadi.
"Mhh..ahh.. ohh..." Saat getarannya menyentuh memekku. Aku sampai menggelinjang.. Apalagi saat mengeksplore area clitorisku. Aku hanya bisa mendongak dan meremas sprei..



Lalu ia ambil dildo dan memasukkannya perlahan dimemekku.. Sambil menempelkan sedikit sedikit alat seperti microfon tadi di kelentitku. Ia maju mundurkan dildonya lagi.
"Omhhh..Hahhh.. hahh....hugghh..."
'Serrr..serr..serrr'
Aku tak kuasa menahan orgasme pertamaku.

Setelah nafasku mulai normal Roy berkata.
"Ma.. mau coba yang ini gak?? Tapi kalo sakit sih gak usah!"
"Hahh.. hahh..hahh.. i.itu buat apa?"
"Buat latihan anal ma.. hehe..!" Katanya lagi.
"Apa...??? Nggak ah pasti sakit..!" Jawabku.
"Makanya aku juga beli ini!" Dia tunjukkan botol kecil berisi cairan tadi.
"Ini ada pelicinnya..πŸ˜„! Gimana?? Coba bentar ya? kalo sakit, gak bakal Roy ulangi kok.!" Sambungnya.

Sebenarnya aku juga penasaran, jadi okelah, dicoba.
"Mmmm... b.boleh deh.. tapi kalo sakit jangan diterusin lho!" Jawabku.
"Asssiiiikkk...!" Roy terlihat senang.

Dilumurinya benda aneh tadi dengan pelicin, Ia gesekkan dipermukaan anusku, lalu mencoba memasukkannya.
"Add..duh..duh.." Jeritku pelan..
Spontan Ia menariknya lagi.. lalu mencobanya lagi dengan memutar kekanan dan kekiri, seperti memasang baut, sambil mendorongnya masuk perlahan..
'Sleeepp..'
"Uhgg..." Terasa benjolan pertama masuk.
Rasanya aneh sekali, ada rasa geli, sesak, dan agak sakit. Ia diamkan sebentar, namun saat mau dicabut, anusku terasa terkunci. Jadi mungkin agak susah dicabut.. Kadi sedikit ku tekan seperti sedang beol πŸ™ˆπŸ™ˆ.
'Bruttt'
"Ahh.."
Aku jadi agak malu kentutku keluar πŸ˜…πŸ™ˆπŸ™ˆπŸ™ˆ.
"Ee.. udah..udah Roy.. gak enak..!" Kataku.
Sebenarnya aku masih penasaran, berhubung memekku sudah terasa gatal lagi, aku lebih memilih untuk segera memasukkan kontol Roy. Mungkin kapan kapan bisa dicoba lagi.

"Eh?? Gitu ya ma.. Kalo gak enak sih mending gak usah pakai ginian,!" Katanya sambiI melempar benda tadi.
"Roy hanya ingin buat mama bahagia & puas kok, kali aja mama tambah seneng & sayang sama Roy!" Sambungnya agak sedih.

Aku semakin bahagia mendengar ucapannya, dan kubalas senyum sambil bangkit mendorognya terlentang.

"Benda tiruan seperti tadi, gak akan bisa ngalahin nikmat yang diberikan dari senjatamu ini kok sayang.hihi.. sllrppptt..!"
Dengan cepat kujilat dan kusedot kontolnya dimulutku.

"Ohh.. mm..enak ma!" Lenguhnya..
"Kwoghh..kwogg.. kwogghh.."
Kuberi dia terapi DeepThroat. Kulihat matanya merem melek sambil mengusap kepalaku. Setelah kurasa sudah tegang maksimal, aku beringsut menaikinya. Kuatur posisi kontolnya tepat dibawah memekku..
Kugesek bentar..

"Kamu nyantai aja, biar mama yang beraksi..hehe!"
"Oke mamaku sayang...!" Jawabnya

'Blesss...'
"Ouugggghh...' Aku mendongak keatas sambil tersenyum lega...
Perlahan kugoyang pelan... Lama lama semakin cepat..
'Plookk..plokk..plokk'
"Ahhg..mhhg..ohh..sst.."


Kulihat dirinya hanya bersantai dengan kedua tangan berada dibawah kepalanya sambil senyum senyum melihatku. Aku yang sudah mabuk birahi tanpa malu terus menggoyang kontolnya.

Tanpa perlu waktu panjang kurasakan memekku mulai berdenyut denyut.
Aku menunduk dan melumat bibirnya. Tahu kalau aku hampir sampai. Kedua tangan Roy berpindah menekan pantatku, dan dari bawah kontolnya ikut mengimbangi gerakanku.

'Jlebb..jlebb..jlebb..'
"Ahh.. mhh... kk..kell..uar... Heggghh.. hegghh..."
'Serr..serrr..serrr..."
"Hah..hshh.. hegghh..hah..hahh.. heggghhh.. mmh"
Disela orgasmeku, ia memainkan kontolnya dengan menarik pelan dan menghujamnya dengan cepat beberapa kali. Efek obat ini gila juga, setelah kuraih orgasme kedua, bukannya terasa puas, memekku malah semakin gatal ingin terus merasakan gesekan kontolnya. Perlahan ku goyang lagi pantatku.

"Hh..hah..mmhh.. huhh.."
Saat aku meliriknya, matanya seperti melongo lagi, mungkin melihat ekspresi penuh nafsu diwajahku. Tiba tiba ia memelukku erat dan menghujam kontolnya dari bawah secepat yang ia bisa..

'Plokk..plokk.plokk.."
"Hahhm. hahh.. ma..ma cantik..dan seksi banget.. gak akan pernah .hah..ada wanita lainm. lagi m...dihatiku selain mama..." Katanya disela pergumulan kami..
"Hmm... ma..ma juga.. gak per..nah ..ngerasahin.. nge..we.. senik..mat sa..ma kamu..mmh..hah.." Jawabku.

"Hihihi../ha.h.ha."
Kami saling tertawa dan berpacu penuh semangat.
Tiba tiba ia membalikkan tubuhku, sehingga dari bawah aku tinggal menikmati sodokannya, saling berpagutan.
"Mhh..mcupp..mhh..hah..yess.. hshh.."
Semakin cepat........ dan akhirnya ..

'Crottt...crott..crottt../serrr...serrr..serrr'
Kami keluar berbarengan...

Nafas kami saling ngos ngosan...
"Hahh..hahh..mmhh..mhh..mcuppmm"
"Hmmm.. Kira kira pejantan mama ini masih kuat apa udah keok ya?? hihi!" Pancingku padanya.

"Hehe.. Oke.. mama jangan kaget ya,, biar sijantan ini tunjukin permainan dan keberaniannya.. Tapi dengan syarat ntar mama ga boleh lepasin si jantan dari memek mama, kalo mama melanggarnya, Roy gak mau ngelanjutin ni permainan!" Jawabnya. Ia bangkit dan menarikku berdiri disamping ranjangnya.. Lalu Ia posisikan aku nungging,,

'Sleeeebbb...'
"Uhhh.hh.." Desahku.. Ia perlahan menggerakkan pantatnya pelan, namun juga mendorongku untuk terus berjalan kedepan..
"Ahh..Ehh..ehh..????" Aku jadi bingung..

'Cklekk..' Ia membuka pintu kamarnya.
'Plakk..' dan menampar pantatku pelan.
"M.mau Kemana??" Tanyaku dengan suara berbisik dan semakin bingung.
"Udah.. mama jalan aja.." Jawabnya.
Perlahan kami berjalan dan sampai didepan pintu kamarku...
"Ehhh.. kamu gila ya??" Kataku sambil menengok kebelakang.
"Ingat kalo mama lepasin, permainan ini selesai..hehe" Tantangnya.
"Heh??? T..tapi.... nggak.. nnggakk.. mama.. gak mau ambil resiko.." Jawabku, Sepertinya ia berencana menyetubuhiku didekat papa. Saat aku mau melepas kontolnya, ia tahan perutku dan berbisik..
"Tenang ma,, tadi papa sudah kuberi obat tidur.." Jawabnya.. Aku berhenti, lalu berfikir sejenak..
"Tttapiii...."

'Cklek'
Belum selesai bicaraku, ia telah membuka pintu kamarku.. OMG.... Apa yang kulakukan ini... Bergumul dengan anakku disamping suamiku?? Benar benar gila... .
Ya... aku memang sudah gila... gila akan kontol anakku.. Jantungku semakin berdetak kencang... Saat aku sampai disamping ranjangku..
"Mmhh..mhhohh.. ogghh.."

Tiba tiba ia mempercepat sodokannya..
Aku hanya bisa menahan desahan, dan menutup mulutku dengan kedua telapak tanganku. Sensasi saat ini lebih terasa dibanding saat aku dan Roy ngewe di toko..
Jadi dengan mudah kudapat orgasme keempatku...

"Hoggghhhhh.. hegggghhhh.. aigghhhh.."
Tubuh atasku ambruk diatas kasur.. OMG.. Bagaimana jika papa terbangun?? Pikiran was was dan nafsu berkecamuk jadi satu..
Kurasakan tangannya mencoba mendorong pantatku agar naik keatas kasur.. Pikiranku menolak, tapi tubuhku terasa bergerak sendiri, menuruti keinginannya.
Aku nungging disebelah suamiku yang masih mendengkur halus, lalu kupalingkan wajahku darinya.


'Jlebb..'
"Mmhhh...haggghh..ahh.. ihhgggg.. augghh..."
'jlebb..jlerbb..jlebb..'
Luar biasa... ini benar benar luar biasa.. baru pertama kali kurasakan sensasi senikmat ini.. Aku terbawa suasana sampai tersenyum...
Kurasakan sodokan Roy semakin cepat...
Akhirnya ia sampai untuk kedua kalinya..
'Croottt..crottt..crootttt..'
"Ohhhhhggg.. hshh..hahhh.."

Saat ia lepas kontolnya, terasa memekku mengeluarkan cairan kami, deras sekali, karena ia keluar dua kali tanpa kami cabut.
Aku yang masih on fire, dengan cepat berbalik, Kulihat ia bersimpuh didepanku.
Kubisikkan lirih.

"Udah k.o apa asih kuat ya.. hihi?" Godaku lagi. Mulutnya mangap, terlihat seperti berkata.. 'Hyaaaaaaaa.... " Sambil ia kocok kontolnya agar terus tegang.

Lalu tanpa beranjak, hanya kugeser sedikit pantatku kebawah, kuposisikan memekku tepat diatas kontolnya, Dengan sigap ia arahkan senjatanya.. Saat terasa palkonnya membelah memekku, Langsung ku goyang lagi..
"Mhhh.. ahh.. sssttt....


'plok..plokkk..plokkkk..'
Entah kenapa perasaan takutku akan bangunnya suamiku perlahan hilang, berganti dengan birahi yang menggelora..
Roy ikut panas juga, Ia majukan tubuhnya, membuka lebar lututku, dan menyodokku dengan cepat...

"Hmm..hahhh..ohhgg/..Ssttt.. oahgg.. ihhh..yess.."
Desah kami bersahutan.... beberaoa menit kemudian..
"Crottt..croottt..crottt/Serrr...serrr..serrr"
Kami raih orgasme bersamaan,....

Malam itu Roy keluar sampai 5 kali, kalo aku ntah berapa kali sampai lupa.. mungkin 10 kali..

Terasa puas sekali.. sampai orgasme terakhir papa tidak bangun juga..
Roy yang hampir tertidur kupaksa turun dari kasur dan kutendang bokongnya agar keluar.. aku tertawa melihatnya hampir nyungsep 🀣🀣🀣 Rasaiinnn Teriakku dalam hati...
Sebelum tidur kubersihkan sisa sisa cairanku dan Sperma Roy yang membekas dikasur..
Akhirnya aku bisa tertidur lelap sambil tersenyum puas... πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„.

πŸŒŒπŸŒŒπŸŒŒπŸŒŒπŸŒŒπŸ™οΈπŸ™οΈπŸ™οΈπŸŒƒπŸŒƒπŸŒƒπŸŒŒπŸŒŒπŸŒŒ

Sejak terakhir aku dan Roy melepas nafsu di kamarnya. Kusuruh dia lebih memfokuskan diri belajar menghadapi ujian akhir kelulusannya.

"Ingat Roy.. Ini demi kebaikan dan masa depanmu, mama minta kamu belajar serius dalam ujian akhir nanti. Jadi untuk sementara mama tidak mengizinkanmu menyentuhku!". Kataku tegas.

"Ehh.. tapi ma.." Selanya.
"Nggak ada tapi tapian.. kalo kau melanggarnya, mama gak bisa kompromi lagi!" Jawabku dengan tatapan serius. Lalu beranjak pergi darinya.

Tentu saja aku sudah persiapan obat kuat buat papa, untuk memenuhi kebutuhan nafsuku yang kian meningkat. Agar tidak kulampiaskan padanya. Jadi untuk menghindari ke nekatannya, aku selalu menjaga jarak dengannya, dan kusibukkan waktuku selalu dekat dengan papa. Akhirnya selama seminggu itu dia selalu belajar dikamar selesai makan malam. Sementara proyek pengerjaan ruang fitnes juga berjalan ketika dia ujian. Jadi kalau siang dirumah selalu ramai pemborong yang mengerjakannya.

Ruang fitnes yang dulunya kamar namun tak terpakai, terletak paling belakanh diantara kamar kamar yang lain, Total ada Empat kamar dirumah ini, satu kamarku dan papa, kamar Roy, kamar buat tamu atau saudara jika menginap disini, dan satu kanar lagi sebenarnya kami siapkan untuk adik Roy, namun Tuhan berkehendak lain, setelah kelahiran Roy, aku memang sempat memakai KB, saat usianya menginjak 8 tahun, kami berencana ingin memiliki anak lagi, namun sampai sekarang hal itu belum terwujud.

Saat kami periksakan kedokter masing masing dari kami. Pada diriku mengalami gejala PCOS atau polycystic ovary syndrome yaitu ketidakseimbangan hormon yang dapat mengganggu ovulasi. Sedang pada Papa mengalami penurunan sel spermanya. Sudah kami lakukan berbagai macam saran dokter, namun hasilnya nihil. Akhirnya kami merelakan dan bersyukur masih diberi satu anak.

Saat perenovasian kamar hampir selesai aku juga sibuk mencari pekerja baru untuk membantu ita mengurus toko.
"Gimana ta udah dapat kandidat karyawan baru?"
"Ada 17 orang yang serius mbak, lainnya cuman iseng doang,!" Jawabnya.
Dia mengiklankan di grub facebook loker dikota ini.

"Oke besok Kamis jam 9 pagi kita panggil semua buat seleksi, jadi sementara kita tutup dulu toko sebelah!" Jawabku.

πŸ«πŸ¬πŸ­β›²β›²β›²πŸŒ„πŸŒ„πŸŒ‡πŸŒ†πŸŒ…

Hari Kamis dari jam 9 sampai jam 5 sore kami mewawancarai mereka, dari 17 pelamar dua diantaranya tidak hadir, Jadi ada 15 peserta yang jadi ikut. Kami memberitahukan kepada mereka pengumuman hari Sabtu, dan di Senin pagi diharap mereka sudah siap bekerja.

Setelah aku dan Ita menimbang dari sikap, penampilan, cara dan gaya bicara, serta beberapa tes sederhana dari para peserta. Kami memilih Yuli Arnia namanya. Dia lah yang lolos. Sikap yang ramah, penampilan rapi dan cantik dari sononya kaliπŸ˜„, cara bicara yang sopan, mampu menempatkan diri pada siapa yang ia ajak bicara. dan hasil test nya juga termasuk orang yang cerdas.



πŸŒƒπŸŒ‡πŸ™οΈπŸŒ„πŸŒ†

Setelah semua urusan tokoku beres, ruang fitnesku pun juga sudah jadi, dan terisi bermacam alatnya. Kini kusibukkan hari hariku dengan fokus senam, fitnes dan yoga.

Diawal memang terasa berat sekali, sampai sampai hampir sakit karena kecapaian. Terasa linu dan nyeri disekujur tubuh. Saat kutanyakan pada salah satu temanku yang aktif dalam dunia kebugaran. Ia mengatakan kalau hal itu lumrah dan wajar. Karena tubuh yang belum terbiasa. Ia tambahkan, 2-3 hari badan akan terasa sakit, namun setelah seminggu dan seterusnya akan mulai terasa dampak positifnya. Dan benar saja seminggu setelahnya badanku terasa enteng dan segar.

Oh ya Roy sempat menagih janjinya padaku karena ujiannya sudah selesai. Sepulang sekolah, saat aku sedang istirahat selonjoran didepan Tv, sambil mengompres tubuhku, Ia mendekatiku.
"Ma.. Nanti malam ya?"
"Aduhh duh Roy.. Badan mama masih sakit semua nih, please deh.. kalo udah fit mama siap kok" Jawabku memelas.
"Hmmm.. iya sih ma, dulu waktu aku pertama nge Gym juga gitu.." Jawabnya.
"Tuu.. kamu juga tahu kann.. jadi sabar dulu ya sayang.." Kupeluk dan kubisikkan
"Mama milikmu hihi mmhh...mcpphh..".
"Mmmh..mcpmmh. Aku juga milik mama" Jawabnya lembut.
Akhirnya dia mau menunggu dan bersabar lagi.

πŸŒ„πŸŒ„πŸŒ„πŸ™οΈπŸ™οΈπŸ™οΈπŸ™οΈπŸŒŒπŸŒ†πŸŒ†πŸŒ†πŸŒƒπŸŒƒ

Waktu yang kami tunggu tiba juga, walau terasa lambat bagiku. Setelah 10 hari aku berlatih keras, pagi itu saat bangun tidur, tubuhku terasa enteng sekali, penuh stamina, dan senangat, gairahpun muncul perlahan.
Roy juga sudah tidak ada kegiatan disekolahnya lagi.

Saat kami sedang sarapan...
"Gimana Roy ujiannya? Lancar?" Tanya papa pada Roy.
"Lancar lancar aja kok pa!" Jawab Roy.
"Terus pengumuman kelulusannya kapan?"
"Hmmm.. tanggal 17 April kalo gak salah!"
"Ya moga aja lulus dengan nilai bagus..!" Kata papa lagi
"Iyaa Amiin pa.." Jawab Roy tersenyum.
"Oh ya ma besok papa mau keluar kota. Ada pertemuan dengan rekan dan seminar yang perlu papa hadiri."
"Iya pa moga lancar acaranya!" Jawabku tersenyum manis. Karena aku bisa melepas kerinduan lagi dengan Roy.

Setelah papa berangkat diantar Heru. Aku ganti baju memakai training ketat, sehingga tercetak tubuh sintalku.
Roy hanya bisa melongo saat melihatku keluar kamar, aku hanya tersenyum sambil berjalan menuju ruang fitnes.

Seperti kerbau di cocok hidungnya mengikuti langkahku. Setelah masuk, dia langsung memelukku dari belakang,
"Ih bentar dong Roy... Mama mau peregangan dulu.." Jawabku.
"Ahh ma... udah gak tahan nih.." Jawabnya.
"Mmm.. kamu gak pengen lihat mama basah keringetan, kelihatan seksi lhoo??" Godaku.
"Ahh.. iyaa ma ide bagus tuhh..! Jawabnya melepas pelukanku.

Saat itu aku lagi diatas matras. Ia menysulku, mengikuti gerakanku yang sudah kupelajari sebelumnya dari video video senam. Mulai dari gerakan pemanasan kepala, tangan, perut, pinggul, dampai kaki. Jalan dan lari ditempat, scout jump, push up, dll,

https://imgur.com/6Wwrzhb

https://imgur.com/pUbYrJU

Saat kulakukan gerakan sit up, ia membantu memegangi kakiku, saat itu keringat memang sudah mulai keluar dari tubuh kami. Saat selesai sit up dan mau bangkit, Ia mencegah dengan memegangi pahaku, ia tekuk sampai keperut, perlahan ia majukan pinggangnya, sehingga terjadi petting sebentar, lalu melingkarkan kakiku dipinggangnya. dan menarik lenganku, kami saling berpelukan, dan mata kami saling pandang, Perlahan bibir kami bersentuhan mesra.

"Mhh..mccup.mhh..sst..ahhh"
Lama lama ciuman kami semakin panas. perlahan ciumannya turun keleher dan ketekku, lalu ke dada. Tangannya mencoba melepas celanaku, kuangkat sedikit pantatku, lalu ia tarik dan melepasnya. Aku disuruhnya nungging, segera ia menyapu dan menyedot memekku dengan mulutnnya.
Bergantian dengan jarinya, mengocok keras dan cepat..

"Mhh..sstf.. ohhh..uugf"
'Serrr..serr.. serr...'

Ah... orgasme pertama datang..
Lalu ia berdiri dan mengeluarkan kontolnya yang sudah tegang.. Hehe udah gak tahan kali.

Segera ku jilat dan kusedot sedot..
"Ohhh... yess.. Ma... udah.. lama gak nikmatin ini" Desahnya.

Setelah tegang maksimal, Ia segera mendorong tubuhku telentang.. Ia buka kakiku.. dan

'Sleeeebbb..'
"Ahhh.../Ohhhh..."

Ia diamkan sebentar kontolnya yang kutelan sampai mentog di memekku. Menikmati hangat, basah, dan lembutnya. Perlahan ia gerakkan maju mundur.

"Ahh.. mhh.. hah.. hahh.. uh..."

'Ting..tuing..tuuing.. ting tuing tuing'

"Eh..??"
Kami sempet berhenti sejenak karena hpku bunyi, dari nadanya itu panggilan telfon..
Kami saling pandang....

"Berhenti dulu Roy" Kataku.
"Ah nanti aja ma, Roy terlanjur enak nih.. Hahh.."Jawabnya, sambil memulai gerakannya lagi, yang kini semakin cepat..
Sebenarnya bagiku sih nanggung juga.. Ah biarin paling si Ita, biar nanti kutelfon balik, batinku.

Mungkin sampai 3 kali tadi ada panggilan tak terjawab. Tapi kami biarkan saja. Setelah 10 menit, kurasakan memekku hampir sampai, kelihatannya Roy juga, biasanya sih, setelah penetrasi, aku dapet dua orgasme, dia sekali, namun kali ini, dia seimbang denganku, kami keluar bareng..
"Ahh...mhh..ohh..agghh..Heggg...heggg.."
'Crottt..crottt..croottt../ Serr..serrr..serrr..'

"Hah.. hahh.. hahh"
Nafas kami saling bersahutan. Aku yakin dia tidak akan berhenti gara gara cuma keluar sekali.. Aku sendiri juga sama, baru keluar dua kali, tentu masih terasa haus ni memek πŸ˜‚.

"Istirahat atau lanjut??" pancingku..
"Hehe..." Dia hanya tertawa kecil, segera menarikku, berdiri didekat tembok, Ia
Kami saling pandang dan, perlahan ia angkat sebelah kakiku.. Diarahkan kontolnya, dan

'Bless...'
"Ohh.. ahh.. ssstt.. mmhh.. uhh"
'Jleb..jlebb..jlebb.jlebb..'

Lidah kami saling paut dan sedot lagi,
"Mhh..mmhhff..mcp..mwahh.."

Karena posisi agak sulit dan capek, ganti dogy style..
'Plookk..plokk..plokkk..'
"Ohh.. ahh.. mghhh.. ahhh.."

"Ma...mau k..ellu..ar lagi nih..!" Kata Roy.
"Oh..ke.. bentar bentar... st..op. dulu.." Kataku..

Kusuruh ia rebahan di matras.. Lalu ku urut pangkal kontolnya, sampai ujung, dengan telunjuk dan jempolku yang melingkar, bergantian tangan kanan dan kiriku. Cara ini ku tahu bisa menunda ejakulasi walau sebentar. Hehe tentu agar aku bisa raih puncak bareng dengannya.

Setelah terlihat ujung kontolnya memerah, baru ku kangkangi, kuarahkan tepat dimulut memekku..dan
'Slebbb...'
'Plokk...plokkl.plookk...plokk.'

"Ahh.. ohh yess.. mama ..juga.. mau sampai.. sayang.."
Kucari titik sensitifku, dan ku eksplor terus dengan kontolnya..
akhirnya..

"Ohgggg... hgghhh.. hgg../ Ahhh.. sssstt.. mheggg.."

https://imgur.com/M3MPqPN

'Crottt..crott..crottt/serrr...serrr..serrrr'
"Hahh..hahhh..ahh..hahh"

'Cklek'

"AP AP...APPA APAAN KALIAN INI"

"Ah.. p.p.P.pa.ppa!!!!!????"
Saat kami sedang menikmati puncak bersama.. Mata kami saling terbelalak melihat papa berdiri didepan pintu..
πŸ˜±πŸ˜“πŸ˜±πŸ˜³πŸ˜³πŸ˜³πŸ˜³πŸ˜³πŸ˜³πŸ˜³πŸ˜¨πŸ˜¨πŸ˜¨πŸ˜¨
 
'Cklek'

"AP AP...APPA APAAN KALIAN INI"

"Ah.. p.p.P.pa.ppa!!!!!????"
pap.paa bo.leh ikutan ga.kk...
lann.juttin am.pee pa.gii om @ropek
 
Terakhir diubah:
Semoga dapat menghibur para suhu dimari, maaf sepertinya beberapa gambar terakhir nggak otomatis kebuka, kayaknya harus diklik dulu πŸ™πŸ™πŸ™,, yah walaupun cuma sekedar pemanis sih..Tapi kayaknya jadi kurang seru juga πŸ˜…πŸ˜… oke.. Saia mau istirahat dulu hu, Makasih buat para suporter suporter pendukung OmRopek..

Selamat malam, jangan lupa croot setelah baca πŸ€£πŸ€£πŸ€£πŸ€£πŸšΆπŸƒπŸƒπŸƒπŸ‡πŸ‡πŸ‡πŸ‡
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
O iya, karna tadi beberapa kali pos reply, sedang satu halaman muat 20 reply, jadi kepotong, Episode 6 page 25-26 πŸ€£πŸ™πŸ™πŸ™ok monggo di lanjut, saya mau wawancara Ella dulu, Sudah siap di ekse apa nggak πŸ€£πŸ€£πŸƒπŸšΆπŸ‡πŸ‡πŸ‡
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd