“Ssshhh…..” (Deep inhales mamen) I lose the love of my life because I fucked up. I lost my best friend (Anton) because I fucked up. Oh, boy I am a fucked up!! Hari ini gue butuh someone untuk nemenin gue minum. After this fucked up scene yang Bener-bener messed up feelings gue banget bro. Pagi hari itu Daniel sibuk sama urusan di pabrik B. Nanti malam dia baru bisa nemenin gue. Pingin rasanya gue cerita sama sis ratna juga. Tapi kayanya bad move deh bro kalau tau gue selingkuhin vina. Doi juga bakal ikut marah juga sama gue. Secara doi temen deket vina and gue yakin vina juga bakal cerita sama sis ratna soal hubungan kami. Entah gue harus lari kemana? Saat ini gue merasa sendiri. Menghabiskan waktu gue duduk sendiri di kantor lama heavy smoke main dota di desk lama dan sempatlah gue Makan siang di warteg deket kantor lama gue. Laper bro biar nih pikiran stress juga :d
#
“Eh, mas edy”
“Kemana aja mas?”
Sapa mas ali pemilik warteg.
“Hmfh….”
Dengus senyum ini
“Agak sibuk mas”
“Gimana kabarnya mas?”
Ucap gue menyapa balik dirinya
“Alhamdulilah baik-baik mas”
“Mas edy gimana kabarnya?”
Sapa balik dirinya dengan ramah
“Baik mas…”
“Hmfh….kurang baik sih sebenarnya….”
Ucap gue tersenyum
“Waduh, kalau ada masalah”
“Semoga cepat diselesaikan mas”
Ucapnya dengan ramah
#
Ucap pria alim ini pengusaha sukses pemilik warteg banyak cabangnya bro yang always low profile kalau ketemu gue. Doi ini merupakan salah satu panutan gue. Selain tempatnya menjadi langanan anak-anak dan gue juga untuk makan & nongkrong. Gaya hidup minimalis yang sederhananya dan perawakannya yang sabar nan ramah juga seneng gue kalau ngobrol sama doi. By the way doi ini pengusaha muda yang umurnya sepantaran Daniel. Lebih tua 3-4 dari gue.
#
“Iyah mas..hehe”
“Amin-amin”
Ucap gue
“Ini seperti biasa yah mas”
Tanya mas ali yang tau menu favorite gue kangkung, perkedel, ikan kembung goreng, dan tempe udah itu aja bro :d
#
Gue makanlah dengan lahap sambil melihat-lihat pesan wa dari my love. Berharap doi membalas pesan wa gue. Sempat gue lihat doi typing tapi gak jadi. Sempat gue typing juga tanya keberadaanya? Gue kangen sama dia tapi hanya di read aja sama doi. Gak di bales. Rasanya tuh gimana yah? Hampa aja bro. gue yakin kalau gue telpon doi juga gak bakal di angkat. Gue khawatir sama doi sekarang ada dimana? Karena gue telpon nyokapnya dia gak pulang kerumah. Sampai akhirnya piring gue bersih and back to heavy smoke. Udah kayak orang stress lah gue duduk lama disitu dengan wajah yang kacau. Sampai akhirnya gue ditemani mas ali ngobrol. Awalnya doi ngobrol soal gue yang jadi boss di 2 pabrik garmen. Dia dengar cerita itu dari anton. Gue sempat tanya juga sama doi apa anton pernah makan di mari?
#
“Tadi pagi mas anton kesini mas”
Ucap mas ali memberi tau gue
“Oohh…”
“SSshh……”
(Deep inhales mamen) gue yang manggut-manggut. cepet amat ilangnya tuh anak yah?
“Sepertinya mas edy banyak masalah nih”
Ucap mas ali menepuk-nepuk punggung gue akrab.
“Hmfh….”
Dengus senyum gue
“Iyah mas”
“Saya baru bertengkar sama tunangan saya”
Ucap gue yang open heart.
“Ssshh……”
“Fuhhh….saya ketauhan selingkuh”
Lanjut gue sambil memijat jidat ini
“Yah, memang godaan itu banyak yah mas”
“Ayuk mas kita ngopi santai dulu di rumah saya”
“Mas edy sibuk gak nih?”
Ajak mas ali
“Enggak kok mas lagi nyantai”
“Ayuk deh”
Balas gue
#
kami melanjutkan perbincangan kami berdua di rumahnya yang berada di sekitar komplek kantor gue. Gede loh bro :d plus mobilnya banyak nih orang ada kurang lebih 8 bijilah yang terparkir dihalaman rumahnya yang cukup luas itu. doi sempat mengajak gue ke gazebo yang berada di perkarangan samping rumahnya. Gue sempat melihat beberapa anak yatim yang sedang ngaji yang letaknya gak jauh dari gazebo tempat gue nongkrong sama mas ali. Dia sempat membeli dua rumah disampingnya ini dan dijadikan pondok gitu kali yah terus nyambung gitu sama rumah utamanya. Ada beberapa anak yatim yang di sekolahkan sama dia sampai kuliah dan ada juga yang masih belum kerja. Di pekerjakan sebagai pegawai di wartegnya dan dia ini juga punya travel haji & umroh.
#
“Yah, namanya hidup yah mas”
“Kita kadang gak tau ada aja wanita yang menggoda kita”
“Apalagi pas lagi menunggu nikah”
Ucap mas ali
“Tapi mas Edy sudah kopok toh? Selingkuh?”
Tanya mas ali
“Hmfh….”
Dengus senyum gue
“Bukan kapok lagi mas”
“Kalau di tinggal sama calon istri begini jadi broken heart saya”
Ucap gue
“Oh, sudah tinggal satu rumah toh mas?”
Tanya mas ali
“Iyah mas….”
“Udah hamil juga”
Ucap gue tanpa rasa malu.
“Paham-paham saya…”
Ucap mas ali manggut-manggut. Lalu tersenyum ramah.
“Mas saya boleh rokok?”
Ucap izin gue
“Iyah-yah silakan mas”
“Waduh, tapi saya gak ada asbak ini”
Ucap pria itu yang sebenarnya tuh sindiran halus bro tapi gue santai aja.
“Gak apa-apa saya bisa buat sendiri mas”
Ambil beberapa batang rokok yang tinggal hitungan jari. Masukin kantong. Lalu membuat asbak sendiri pakai bungkus rokok yang kosong :d
“Masya allah kreatif yah mas”
Ucap pria itu meneleng-neleng kepalanya melihat prilaku gue :d
“Hmfh..”
Dengus senyum gue
“Maaf yah mas”
Ucap gue
“Ssshh……”
(Deep inhales mamen)
"Wanita itu bagian dari kehidupan kita mas"
"Sosok lemah lembut yang harus diberi kasih sayang"
“Jangan sekalipun kita sebagai laki-laki menyakiti wanita mas”
Ucap mas ali dengan nada suara yang lembut dan tenang.
“Haa…iyah mas”
“Saya memang salah…”
Ucap gue yang kayaknya ucapan doi itu ngenak banget bagi gue.
“Hmfh….”
Dengus senyum mas ali
“Masya allah mas Edy bisa memahami kesalahan diri sendiri”
“Itu bagus mas”
Ucap mas ali
“iyah mas”
Ucap gue
“Calon mas edy sudah hamil berapa bulan sekarang mas?”
Tanya mas ali
“3-4 bulan mas”
Balas gue
“Masya allah sudah cukup besar berarti yah mas”
Ucap mas ali
“Hmfh…”
Dengus senyum gue
“Iyah mas”
Balas singkat gue
“Siapa nama calonya mas?”
“Kalau boleh saya tau”
Tanya lagi mas ali
“Vina mas”
Balas gue tersenyum.
“Coba mas Edy merenung sekarang”
“Mbak vina sudah hamil 4 bulan dan Mas edy juga sudah lihat sendiri perut mbak vina sudah semakin besar kan?”
Ucap mas ali menginggatkan gue akan sesuatu yang terasa membuat dada ini sesak rasanya.
“Iyah mas”
Balas gue dengan wajah yang menunduk.
“Jadi calon ibu dari anak yang masih berada di dalam perut itu berat loh mas”
“Kemana-mana kalau suami gak ada harus melakukan semua kegiatan sendiri”
“Pergi kepasar, kerja kalau wanita karir, jalan kesana kemari membawa si kecil masih mungil yang sedang berada didalam perutnya…masya allah”
“Belum lagi nanti melahirkan taruhanya nyawa mas”
“Saya pernah nungguin istri saya lahiran”
“Melihat sendiri dengan kedua bola mata saya”
“Masya allah mas, Hati saya bergetar rasanya mas”
“Melihat istri saya yang menjerit membuka gerbang antara kematian dan kehidupan memperjuangkan anak saya yang keluar menyambut dunia baru”
Ucap mas ali yang rasanya inggin membuat kedua bola mata ini meleleh bro.
“iyah mas saya salah…”
“Andai saya gak melakukan hal bodoh ini mas”
Ucap gue yang udah gak kuat lagi meneteskan air mata
“Hmfh…”
Dengus senyum mas ali
“gak ada yang namanya kata andai mas”
“Itu semua pelajaran hidup”
“Sudah takdirnya terjadi dan gak bisa ditarik kembali”
Ucap mas ali mengelus punggung ini
“Sekarang mas edy minta maaf baik-baik sama mbak vina”
Ucap mas ali
“Iyah mas saya sudah minta maaf”
“Srott…..tapi dia masih belum bisa maafkan saya”
Ucap gue yang meler rasanya ini hidung bro
“Sabar….belum waktunya mungkin”
“Tunggu besok lagi minta maaf”
“Kalau masih belum bisa memaafkan tunggu lagi besok”
“Wanita itu seperti gelas mas. Rapuh dan mudah pecah”
“Sekalinya disakiti mereka akan kepikiran terus”
"Harus sabar untuk bisa membujuk mereka"
Ucap mas ali
“Sudah sekarang mas edy semangat”
“Jalanin hidup seperti biasanya”
“Jangan menyerah pada suatu keadaan”
“Sampai mas edy bisa memperjuangkan semua semampu & sekuat tenaga mas edy”
“Yakin aja semua ini ujian buat mas edy”
“Untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi”
Ucap mas ali yang sangat menyejukan hati bro.
“Iyah mas terima kasih sekali ini mas”
“Sudah memberi saya semangat”
Ucap gue mengusap kedua bola mata ini. Seolah-olah ucapan dari mas ali itu memberi kekuatan lebih bagi jiwa gue yang tergoncang ini.
“Mas anton ada disini mas”
Ucap mas ali memberi tau gue
“Oh?.....Srott….”
Gue yang kaget aja sambil menarik kembali ini inggus yang meler
“Sejak kapan mas?”
Tanya gue
“4 harian kemarin lah mas”
“Kenapa dia mas? Kok gak kerja?”
Tanya mas ali yang sebenarnya gue juga mau tanya pertanyaan yang sama juga.
“Mas ali”
……………..
…………………………………..
……………………………………………….
Gue yang sempat menceritakan panjang lebar soal anton semuanya. Terbuka lebar sama guru spritualnya satu ini Dari Soal hubungan asmaranya dengan seorang wanita hijab mantan gilang. Sampai dengan soal pertikaian dirinya dengan gilang karena gilang memlih angel daripada mantanya itu. By the way yang gue tau mas ali inilah yang meng-Islamkan anton. gue tau dari herdi :d
“Ohh….jadi begitu toh”
“Coba saya nanti nasehatin dia baik-baik”
Ucap mas ali
“Iyah mas saya minta tolong sekali sama mas ali”
“Dia itu sahabat saya….”
“Dan saya butuh dia buat nemenin saya 3 hari lagi”
“Ada urusan kerjaan sama dia saya mas”
Ucap gue
“Iyah iyah mas”
Balas ramah mas ali
#
Yah, gue harus semangat bro. Gue berterima kasih sekali dengan mas ali. Meski diri kami berbeda soal keyakinan. Tapi, doi ucapan doi benar-benar memberi nafas baru bagi gue. Dia benar mungkin belum waktunya vina memaafkan gue. Ada waktunya untuk itu dan apa yang gue lakuin sekarang yah berusaha aja. Kata om deadpool “maximum effort baby” . Diri ini yang back to ke pabrik B melihat proses pemasangan CCTV dan sempat ketemu daniel disana. doi sempat bingung kok kemari? gak jadi minum ntar malam? nope ada yang mau gue urus bro :d