Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Unfaithfull

Pelakunya bu gina :konak:

Motifnya karena cemburu sama tante bella :marah:

Soalnya nathan sejak kenal tante bella jarang di kontrakan dan jarang ngentotin bu gina :bacol::bacol::bacol:
 
kaya-nya ada Konspirasi kemakmuran demi menjatuhkan anggun. dimana merujuk pada harmonisasi hubungan antara andrian dan nathael yg keduanya berada pada labil ekonomi sehingga menyebabkan kontroversi hati pada titik yg kurang koordinasi antar intansi. #saveanggun

:kacau::kacau::kacau:
 
Hahaha sebenernya aku sudah mengetahui siapa pelaku sebenarnya tapi aku sengaja mengulur waktu agar cak juvon yg mengasih tau nya :v
 
kaya-nya ada Konspirasi kemakmuran demi menjatuhkan anggun. dimana merujuk pada harmonisasi hubungan antara andrian dan nathael yg keduanya berada pada labil ekonomi sehingga menyebabkan kontroversi hati pada titik yg kurang koordinasi antar intansi. #saveanggun

:kacau::kacau::kacau:

Wow :eek:
Bahasa tingkat dewa nih :D
Tapi bikin pusing buat mencernanya :pusing:
 
Ikut nebak2 ah...
Sprtinya nathan memperkirakan kl yohan bakal terbunuh jg, brarti kemungkinan besar pelakunya adl tante cristin, kl yohan mati kan asuransinya jatuh ke tante cristin
Spertinya jg tante cristin sama daniel bersekongkol spt simbiosis mutialisme...satu dpt asuransi satunya naik pangkat
Praduga dr seorang nubitol

....
.... mungkin ini dua tikus yng di maksud nathan
 
waduh...waduh...
ternyata ga sesederhana itu konfliknya...
ya...ya...ya...
daniel...daniel...ikut pendidikan intelejen dan antiteror dlu biar greget....
xixixixixi...
 
Semprul tenan :benjol: , ternyata ada cerbung genre beginian di Semprotku. Emang beneran ciamik soro forum tercinta kita ini :jempol: . Apik bener plot sama nuansanya. Berasa nonton Sherlocknya si Benedict dah :cup: . Ini seharusnya dijadiin script trus kirim ke producer sm sutradara kondang tanah air. Biar upgrade Kualitas, masa Dari dulu ngandelin horror slapstick semi pula :redcard:.
Bravo Suhu Juvon, terus berkarya :banzai:
 
ga kerasa langsung update 4 chapter

ga akan ikut" nebak ah...

cmn kyny bnyk typo ny tuh..
maaf cmn kritikan dikit
 
Hmm... Ada yg aneh di sini...
Tante bella tidak pernah memberi tahu cristine tentang siapa nathael dan kenapa dia begitu ketakutan thdp nathael...

Dan kenapa cristine mendadak tidak peduli pada karirnya....???
Padahal dia sangat me no 1 kan karirnya sbgai artis...
Dan dimanakah si bonnie..?? biasanya dimana ada cristine disitu ada bonni..

Hmm... sepertinya christine adalah tante bella :bata::bata:

#nyelenehmodeon

___:ngacir:____
 
Suhu kisah yg sebelumnya masih ditunggu yahhh yg ttg pertikaian 2 kluarga besar di jakarta ..... Thanks suhu
 
hmmmm tampaknya suhu juvon mo konsen di sini dulu jd suryadharma vs angkawijaya di tutup tuk smentara
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Hmm... Ada yg aneh di sini...
Tante bella tidak pernah memberi tahu cristine tentang siapa nathael dan kenapa dia begitu ketakutan thdp nathael...

Dan kenapa cristine mendadak tidak peduli pada karirnya....???
Padahal dia sangat me no 1 kan karirnya sbgai artis...
Dan dimanakah si bonnie..?? biasanya dimana ada cristine disitu ada bonni..

Hmm... sepertinya christine adalah tante bella :bata::bata:

#nyelenehmodeon

___:ngacir:____

Nathan pernah blang kalau mereka berdua bagai pinang dibelah dua. Bisa jdi nih
 
Kira2 buku unfaithful dimana ya...
Apakah buku itu bnr2 kunci pembunuhan
 
Chapter 28
Trik Murahan


Sabtu, 02 April
10:00, Ruang Jenguk



"Jam berapa mereka akan datang ?", tanyaku pada herlina.

"Sebentar lagi", jawab dari herlina.

Saat ini aku sedang menunggu kedatangan dari sosok anggun dan juga adrian, aku membutuhkan pertolongan mereka berdua untuk mengungkap pelakunya. sudah setengah jam aku menunggu di ruang tunggu ini, menunggu kedatangan mereka berdua dengan di temani oleh herlina disini. kali ini semua akan terbuka dengan sendirinya, begitu juga dengan otak dari permainan ini dia akan membuka topengnya sendiri.

Sudah empat puluh lima menit dan mereka berdua tidak datang juga, dan malah aku melihat pria paruh baya si daniel yang datang menghampiriku dengan herlina. dari sini aku sudah bisa menyimpulkan kalau dia ingin terlibat dalam pembicaraanku dengan herlina. dia pun datang dan dengan santainya langsung duduk di hadapanku tepat di samping herlina.

"Sepertinya seru sekali.. boleh bergabung ?", ucap dari daniel untuk bergabung dengan kita berdua.

"Silahkan saja", jawab pada daniel.

"Sepertinya tidak etis jika kita berada disini dan di saksikan oleh orang lain, nanti di kiranya kita ada apa-apa. bagaimana kalau kita pindah ke ruang interogasi saja", ucapku pada daniel.

"Memangnya apa yang akan anda bicarakan ?", tanya dari daniel.

"Aku akan membongkar semua trik dari pembunuhan ini dan membuktikan kalau aku tidak bersalah", jawabku.

"Woow... serius, sangat menarik sekali melihat seekor tupai yang ingin terbang bebas seperti burung", saut daniel menyindirku.

"Memberi kesempatan kepada tupai untuk terbang tidak ada salahnya kan", saut herlina membelaku.

"Baiklah.. baiklah.. silahkan saja gunakan ruang interogasi itu dan silahkan beberkan semua alibi anda untuk bisa bebas dari semua tuduhan ini", ucap dari daniel.

"Kamu tunggu mereka berdua disini, jika sudah datang ajak ke ruang interogasi", perintahku pada herlina.

"Baiklah", jawab herlina.

Aku pun berjalan mengikuti langkah dari daniel untuk menuju ke ruang interogasi, ayunan kaki terasa sangat ringan karena aku merasa sangat yakin kalau semuanya akan berjalan dengan lancar. sebuah trik yang sangat sempurna telah di ciptakan oleh hans namun pelakunya sangatlah ceroboh dan terlihat memaksakan diri untuk melakukan trik tersebut.

Tapi tetap saja tidak ada sebuah rencana yang tidak memiliki celah untuk di tembus, kali ini aku harus lebih ekstra hati-hati karena bisa saja pelakunya melarikan diri jika sudah mencium gelagat yang mencurigakan. atau sebuah pengalihan tersangka, jika dalam novel itu menulis sampai sedetail itu pasti akan ada sebuah trik tambahan untuk mengelabuhi para penyidik.

Bagaimana pun juga aku sangat yakin sekali jika novel itu di pegang olehnya, selama dia memegang novel itu pasti akan ada banyak celah yang bisa aku baca dan menjurus ke arahnya. aku sangat yakin jika tidak ada satu pun orang yang mampu mengimplementasikan sebuah trik seperti itu jika dia bukan seorang profesional, jika orang itu hans pasti aku tidak akan mampu berpikir sampai sejauh ini.

Sesampainya di ruang interogasi...

"Bisa jelaskan bagaimana trik dari pembunuhan ini ?", tanya dari daniel.

"Tunggu tamuku dulu", jawabku.

"Siapa ?", tanya dari daniel.

"Anggun wijayanata dan juga adrian matuhusein", jawabku.

"Ada perlu apa dengan mereka berdua ?", tanya dari daniel.

"Mereka berdua adalah pionerku tanpa mereka maka semua rencanaku akan sia-sia saja", jawabku.

"Sangat menarik.. sepertinya sang tupai sedang panik karena akan jatuh dari ke tanah karena tidak bisa terbang, hahaha... ", ucap daniel menyindirku.

"Berisik sekali kau ini, lebih baik pikirkan masa depanmu sebagai polisi karena riwayatmu akan aku hapus dari daftar kepolisian", sautku membalas sindiran dari daniel.

Dan tidak begitu lama aku berada di dalam ruang interogasi dengan daniel, tiba-tiba herlina masuk dengan di temani oleh adrian. disini aku tidak melihat sosok anggun sama sekali, kemungkinan besar dia tidak datang kemari. adrian dan herlina pun masuk dan duduk mengitari meja kotak yang ada di ruangan ini.

"Apa kabar ?", tanyaku pada adrian.

"Baik, lu sendiri gimana ?", jawab dari adrian dengan bertanya balik padaku.

"Baik juga", jawabku.

"Ini mau di interogasi lagi yaa ?", tanya dari adrian.

"Kagak, gue cuma mau minta tolong ama lu", ucapku pada adrian.

"Minta tolong apaan ?", tanya dari adrian.

"Gue bakal beberin semua trik dalam kasus pembunuhan ini, dan setelah itu tolong lu awasi pelaku yang sebenarnya sampai dia di tangkap", jawabku.

"Hah.. serius !", ucap dari adrian sangat kaget.

"Tentu aja, tapi sebenarnya masih harus nunggu anggun", ucapku.

"Sepertinya dia tidak datang", saut dari herlina.

"Aah.. dia kan gak mau nolong lu", upca dari adrian.

"Kata siapa dia gak mau nolong gue ?", tanyaku pada adrian dengan memandangnya penuh curiga.

"Lah.. kata gue barusan, hehehe... ", jawab dari adrian mencoba bercanda.

"Kan dia sekarang lagi musuhan ama lu", sambung dari adrian.

"Yaa udah gak usah nunggu anggun, gue bakal cerita secara detail trik pembunuhan ini pada kalian", ucapku pada mereka bertiga.

"Tar dulu.. emang siapa pelakunya ?", tanya dari adrian.

"Yohan garnett, suami dari korban", jawabku.

"Ooh... orang itu toh pelakunya, tapi lu yakin 100% kalau dia pembunuhnya ?", tanya adrian lagi.

"98% dan sisanya nanti bakal di jawab sendiri ama dia", jawabku atas pertanyaan adrian.

"Dia siapa.. si pelaku ?", tanya dari adrian dan menjawabnya sendiri dengan sangat antusias sekali.

"Bener", jawabku.

"Paparkan analisamu kenapa bisa menuduh yohan sebagai pelakunya ?", tanya dari daniel.

"Baiklah dengarkan dengan seksama karena akan sedikit rumit", ucapku pada mereka semua.

Saat aku lihat wajah dari adrian dan juga si daniel begitu nampak cemas sekali, yang tadinya sangat antusias kini begitu cemas seakan takut akan sesuatu. seperti yang aku duga sebelumnya tapi aku tidak akan menyudutkan mereka disini, aku hanya ingin menggiring mereka untuk percaya pada analisaku dan yakin kalau yohan adalah pembunuh dari istrinya sendiri.

"Antara aku dan yohan memiliki dendam pribadi yaitu karena aku adalah penyebab perceraiannya dengan korban, aku melakukan hal ini karena ingin memberikan pelajaran pada yohan karena dia selalu saja cari perkara denganku sampai-sampai aku harus di keluarkan dari pekerjaanku", tuturku.

"Aku membuntutinya sampai merekamnya sedang berselingkuh dengan julia mamanya anggun dan aku jadikan rekaman itu untuk alat bukti dalam sidang perceraian yohan dan korban, dan hasilnya dalam sidang perceraian itu hakim lebih condong untuk mengabulkan tuntutan dari korban yang ingin bercerai", ucapku lagi.

"Itu adalah awal dari pekenalan dan permasalahanmu dengan yohan ?", tanya dari daniel.

"Benar ini adalah awalnya", sautku.

"Dan di balik kematian korban ternyata menyimpan sebuah rahasia yang cukup aneh yaitu sebuah claim asuransi yang benilai cukup besar, sebesar 25M", sambungku.

"Duit itu akan jatuh ketangan yohan dengan persyaratan yohan masih menjadi suami dari korban, jika mereka sudah bercerai maka yang berhak atas duit itu adalah adik korban si christine', sambungku lagi.

"Oleh karena kenapa si yohan ngotot banget tidak mau bercerai dengan korban karena jika hal itu terjadi maka sudah pasti duit itu akan jatuh ketangan christine", ucapku lagi.

"Ini yang anda omongin adalah motifnya ?". tanya dari daniel.

"Benar aku mencoba untuk mengiring opini kalian dalam mengembangkan motif dari pelaku sebelum mengulas lebih jauh lagi", jawabku.

"Tunggu dulu nath, kalau ngomong soal motif bisa juga kan kalau yohan ngelaku'in ini semua karena dia ngerasa cemburu karena ngelihat istrinya deket ama lu ?", tanya dari adrian.

"Kecil kemungkinan itu dan terkesan sangat mustahil", jawabku santai.

"Kok bisa ?", tanya adrian sangat mendesakku.

"Karena aku memiliki masalah dengan yohan sebelum kenal dengan korban, lalu aku di minta korban untuk menjadi saksi atas sidang perceraiannya, dan yang terakhir hubungan keluarga mereka berdua memang sudah lama tidak harmonis", terangku.

"Mengenai hal ini pak daniel juga sudah mengetahuinya dan juga aku memiliki saksi kuat untuk menguatkan alibiku ini yaitu adik korban si christine", sambung dari terangku.

"Jadi kesimpulannya adalah ?", tanya dari daniel.

"Motif pembunuhan ini adalah ingin menguasai harta korban dan juga mungkin membalas dendam kepadaku dengan menjadikanku tersangka dalam kasus ini", jawabku.

"Menguasai harta korban adalah motif utamanya menurut anda, tapi kalau di lihat dari pekerjaan yohan hal itu sangatlah tidak mungkin karena pekerjaannya adalah sebagai pilot senior dengan jam terbang yang sangat tinggi, pasti penghasilannya juga sangat tinggi", sangkal dari daniel.

"Anda salah jika bicara seperti itu, sebesar apa pun penghasilan dari yohan tidak akan bisa mencukupi kebutuhan hidupnya yang sangat glamor dan royal sekali", bantahku atas pernyataan daniel.

"Buktinya ?", tanya dari daniel.

"Sebelum korban meninggal korban sering bercerita tentang kehidupan pribadi dari suaminya, dan juga hal ini kuatkan dengan pernyataan dari adik korban si christine", ucapku pada daniel.

"Hanya sebuah keterangan saja, saya ingin bukti nyata ?", tanya daniel.

"Sebenarnya nathael sudah menyiapkan sebuah trik untuk mengungkap hal ini pada saat interogasi di hari kemarin tapi ternyata si yohan tidak hadir jadi rencana itu tidak bisa di jalankan", saut dari herlina menjawab pertanyaan daniel.

"Alasan atau memang sengaja ingin berkelit", sindir dari daniel.

"Bener juga tuh kata pak daniel, kalau gak ada bukti otentik maka semua bisa di bantahkan", ucap dari adrian menegaskan ucapan daniel.

"Tidak juga, apa yang di ucapin oleh herlina memang benar adanya tapi hal ini tidak menghalangi analisaku karena beberapa hari ke depan kau akan melihat sebuah rekening atau buku tabungan milik yohan dan kau bisa simpulkan sendiri bagaimana kehidupan pribadinya", sautku pada daniel.

"Beberapa hari ke depan.. kenapa tidak saat ini saja, kenapa harus menunggu ?", tanya daniel.

"Jika prediksiku tidak salah.. akan ada sebuah peristiwa yang mengejutkan beberapa hari lagi", jawabku.

"Peristiwa apa ?", tanya dari adrian.

"Kita lihat saja nanti, dan anggap aku berhutang pada kalian tentang bukti keborosan dari yohan ini", jawabku.

"Hahaha... it's ok, lanjutkan !", seru dari daniel dengan menyuruh melanjutkan memaparkan analisaku.

Nice satu lagi umpanku telah terlempar tinggal bagaimana dia akan mengeksekusinya, jika semua prediksiku benar adanya maka ada kemungkinan jika umpan ini akan di makan mentah-mentah olehnya. sekarang kita lanjut ke babak selanjutnya, yaitu pemaparan trik pembunuhan ini, semua teori yang sebenarnya sangat susah untuk di jelaskan dengan lisan.

"Sekarang aku akan memaparkan tentang bagaimana cara pelaku membunuh korban", ucapku.

"Ini nih yang gue tunggu-tunggu", saut dari adrian dengan memperhatikanku serius.

"Jam 09:00 pagi tanggal 31 desember, aku sudah ada di kediaman korban dan berencana pergi ke hotel tempat adiknya si christine, setelah sampai disana aku dengan korban bertemu dengan christine dan juga managernya, kita habiskan seharian bersama-sama sampai pada pukul 21:30 aku dan korban pulang ke rumah korban", tuturku.

"Dalam perjalanan aku sempat berpikir sesuatu yaitu sebuah pesan whatsapp dari anggun yang berisikan sebuah intervensi terhadapku", sambungku.

"Apa isi pesan itu dan kenapa di whatsapp mu dan anggun tidak ada ?", tanya dari daniel.

"Pesan itu berisi sebuah ejekan tentang masa laluku, dia mengataiku seorang pembunuh dan mengenai kenapa tidak ada pesan tersebut karena sudah aku hapus", ucapku.

"Lho bukannya lu udah gak bertemen lagi di whatsapp dengan anggun ?", tanya dari adrian.

"Dia add gue lagi tanpa sebab yang jelas", jawabku.

"Terus pesan yang di whatsapp anggun di hapus juga yaa ?", tanya dari adrian padaku.

"Kayaknya.. tapi yang aneh waktu aku tanya tentang pesan itu, anggun bilang kalau dia tidak pernah add gue dan juga whatsapp gue", jawabku.

"Pasti handphone anggun di bajak ama orang yang sudah tau tentang rahasia lu, tapi apa hubungannya dengan pembunuhan ini ?", tanya adrian dengan binggung.

"Kemungkinan besar handphone anggun memang di bajak oleh orang yang sudah mengetahui siapa diriku sebenarnya", ucapku.

"Lalu tentang apa hubungannya hal ini dengan kasus tante bella, si pembunuh memang sudah merancang hal ini sedemikian rupa, dia kemungkinan sudah mengetahui jadwalku dengan korban pada hari itu, dan beberapa hari sebelum aku pergi dia mengirimkan pesan yang mengintimidasiku agar pikiranku tidak tenang dan mengalami pressure", tuturku.

"Ada benarnya juga, karena yang aku tau nathael tidak suka jika ada orang yang mengungkit-ungkit masa lalunya, oleh karena itu kenapa dia ingin sekali mengubur masa lalunya itu dan mencoba untuk mengubah identitas dirinya yang asli", saut dari herlina menguatkan keteranganku.

"Tunggu dulu, dia itu siapa dan masa lalu lu tuh kayak gimana ?", tanya adrian dengan menunjuk ke arah herlina.

"Namanya herlina, dia adalah teman baikku semenjak aku di jakarta dan salah satu orang kepercayaan dari om ku, teguh suryadharma", jawabku pada pertanyaan adrian.

"Hah.. jadi lu anaknya teddy suryadharma, jadi lu merupakan anggota dari keluarga besar suryadharma. lalu apa lu juga terlibat dalam peristiwa di jakarta waktu itu ?", tanya adrian dengan kaget.

"Sudah pasti terlibat", jawabku singkat.

Satu petunjuk lagi telah aku kantongi dan semakin banyak omongan yang terlontar dari mulutnya maka semua akan terbongkar dengan jelas. kini aku hanya perlu mengumpulkan semua keterangan ini untuk aku bisa gunakan membalikan keadaan, tidak butuh waktu lama karena sebentar lagi semua akan dalam kendaliku.

"Tunggu dulu, jika benar handphone anggun di bajak berarti ada kemungkinan kalau handphone itu di bajak oleh yohan yang anda tuduh sebagai tersangka ?", tanya dari daniel.

"Tidak, bukan yohan tapi ada orang lain lagi", jawabku.

"Gimana seh.. gak konsisten nih omongan lu", saut adrian.

"Pelaku pembunuhan ini lebih dari satu orang, kemungkinan besar yohan di bantu oleh orang lain yang memiliki ke dekatan dengan anggun", sangkalku.

"Menurut anda siapa orang itu ?", tanya daniel.

"Aku kurang tau, oleh karena itu aku ingin kalian menangkap yohan dan lakukan interogasi secara detail kepadanya karena ada kemungkinan jika pelaku satunya adalah otak di balik semua ini", jawabku.

"Jadi nangkap yohan lalu interogasi untuk nangkap pelaku lainnya gitu, berarti yohan ini adalah kuncinya ?", tanya dari adrian menegaskan pernyataanku.

"Nice... udah mulai pinter lu sekarang", pujiku pada adrian.

"Jika benar seperti itu berarti pelaku bisa di jerat dengan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup", saut dari herlina.

"Yaa.. itu yang aku inginkan, aku akan menjeratnya dengan hukuman mati", sautku dengan nada mendendam.

"Lalu bagaimana saat ada tiba di rumah korban ?", tanya dari daniel.

"Saat aku tiba di kediaman korban aku dan korban merasakan ada sesuatu yang aneh yaitu lampu tengah yang menyala, hal ini tidak seperti biasanya. lalu korban memintaku untuk mengecek seisi rumah itu untuk melihat apakah ada hal yang mencurigakan atau tidak", jawabku.

"Lalu gimana ?", tanya dari adrian.

"Gak ada apa pun yang mencurigakan, tapi karena korban merasa ketakutan karena ke anehan ini maka korban memintaku lagi untuk tidur di rumahnya saat itu dan aku pun mengiyakan", jawabku.

"Lalu aku tidur di ruang tamu sementara itu korban tidur di kamar bawah dekat dengan ruang tamu, semalaman kita habiskan waktu dengan tidur dan.. ", ucapku terpotong.

"Tahan dulu.. semalaman anda habiskan dengan korban untuk tidur di rumah korban, apa anda benar-benar tidak keluar rumah saat itu ?", tanya dari daniel dengan menatapku serius.

"Tidak sama sekali karena aku benar-benar capai saat itu", jawabku.

"Serius lu.. perasaan gue ngelihat lu deh di rumah makan rawon setan ama seorang cewek", saut adrian dengan sangat cepat sekali.

"Serius, gue gak bohong !", ucapku.

"Lah terus siapa donk yang gue lihat, wong saat itu jelas banget kalau itu lu", saut lagi adrian.

"Mendo-mendo kali", sautku.
(Mendo-mendo : setan yang nyamar jadi manusia).

"Sebagai penyidik tentu saja aku tidak akan mempercayai ucapamu karena bisa saja hal ini cuma karanganmu saja agar bisa bebas dari tuntutan hukum", ucap daniel padaku.

"It's ok.. tidak masalah dan aku juga sudah mengira kalau hal ini bakal terjadi.. boleh aku lanjutkan bagaimana analisaku ?", tanya dari pada daniel.

"Silahkan", jawab dari daniel.

"Aku sesuatu yang aku lakukan di dalam kamar tempat tidur korban sebelum aku tidur di ruang tamu, yaitu mengambil sebuah bangku dan menggunakannya untuk membetulkan jam dinding yang baterainya sudah habis dan setelah di ganti jam dinding itu berfungsi kembali, lalu aku juga sempat menyentuh tempat lilin yang terbuat dari logam keras seperti pada jam dinding itu, logam tembaga. kemudian aku juga mensetting handphone korban untuk selalu standby tidak terkunci agar korban bisa menghubungiku atau 112 jika dalam kondisi yang berbahaya", tuturku.

"Dari semua alat yang anda sebutkan tadi adalah semuanya barang bukti yang kita gunakan dalam penyelidikan ini", ucap dari daniel.

"Pelakunya adalah orang dalam atau orang yang sangat mengenal lokasi rumah korban, aku sangat yakin jika pelaku masuk ke dalam rumah itu saat aku dan korban pergi keluar", ucapku.

"Buat apa pelaku itu masuk ke rumah itu, lalu tadi kan lu bilang kalau rumah itu ga ada hal yang mencurigakan selain lampu yang nyala ?", saut adrian dengan bertanya padaku.

"Pelaku masuk ke rumah itu hanya untuk mengecek semua benda-benda yang ada sesuai dengan tempatnya, maksudku disini adalah tempat dimana korban tidur, dan hal terakhir adalah pelaku dengan sengaja menyalakan lampu tengah agar menimbulkan kesan yang mencurigakan", jawabku.

"Dari sini aku menarik kesimpulan kalau pelaku lebih dari satu orang, dimana salah satu pelaku tersebut sangat mengenal baik korban dan tau seluk beluk rumah itu", ucapku pada mereka semua.

"Dan satu pelaku lagi adalah orang yang sangat mengenal baik diriku, baik sifat dan semua prilaku diriku jadi mereka menjalin kerja sama melakukan hal ini untuk menjebakku", sambungku.

"Tunggu dulu bagaimana bisa pelaku mengecek semua benda-benda di rumah itu dengan sedetail mungkin, dan bagaimana juga pelaku bisa tau kalau korban akan tidur di lantai bawah ?", tanya dari daniel.

"Bener juga tuh, lalu bagaimana juga pelaku bisa tau benda-benda apa saja yang lu pegang.. lagian tujuannya apa pelaku menimbulkan kesan yang mecurigakan dengan menyalakan lampu tengah itu ?", tanya dari adrian.

"Dan satu hal lagi sembunyi dimana pelaku saat itu ?", tanya dari daniel.

"Wooww... rentetan pertanyaan ini jika tidak bisa kau jawab maka semuanya akan sia-sia nath", ucap dari herlina.

Aku pun menjelaskan semua trik murahan ini :

Pertama, aku pergi dengan korban dari pagi sampai malam waktu yang di butuhkan untuk mengecek semua benda-benda yang ada di rumah itu pastilah sangat mudah karena adanya waktu yang panjang, dan satu hal lain yang perlu kalian ketahui adalah pelaku bisa dengan leluasa keluar masuk ke dalam rumah itu.

Kedua, pelaku bisa memastikan semua benda tepat pada tempatnya dengan menggunakan camera digital. dan mengenai bagaimana pelaku tau kalau korban akan tidur di lantai bawah atau tidak hal ini sebenarnya hanyalah sebuah masalah pilihan random saja.

Jadi seperti ini, setelah pelaku memphoto semua benda-benda yang ada di seluruh rumah itu, pelaku hanya perlu memastikan dimana korban akan tidur, dan setelah itu yang di butuhkan pelaku hanyalah semua photo yang ada di kamar tersebut, kamar dimana korban tidur. jadi pelaku hanya perlu mencocokan saja benda-benda yang bergeser atau berpindah tempat karena aku sentuh. hal ini juga telah menjawab pertanyaan ketiga yang di lontarkan oleh adrian.

Keempat, tujuan dari pelaku menimbulkan kesan kecurigaan adalah untuk menimbulkan perasaan was-was atau ketakutan pada korban, karena pelaku sangat mengenal korban jadi hal ini memang sengaja di lakukan pelaku agar korban tidak berani tidur sendirian di rumah dan dengan terpaksa pasti si korban akan memaksaku untuk tidur di rumahnya. dan disisi lainnya pelaku lainnya adalah orang yang sangat mengenal sifat-sifatku sehingga dia tau kalau aku akan tidur di rumah itu.

Kelima, mengenai dimana pelaku bersembunyi sebenarnya pelaku tidak bersembunyi melainkan pelaku sudah tidak ada rumah itu saat aku dan korban datang, dan pelaku kembali lagi setelah aku dan korban sedang tertidur pulas, dengan demikian korban di bunuh saat aku tidak ada di rumah itu atau lebih tepatnya adalah korban mati di atas pukul 06:30 setelah aku pergi dari kediaman korban.

"Masih banyak yang mengganjal dari semua analisa anda", ucap dari daniel.

"Jam dinding itu sangat berat dan posisinya adalah menggantung di dinding dan walaupun di bongkar pasang pasti posisi tidak akan berubah atau sama persis, yang jadi pertanyaanku bagaimana mungkin pelaku bisa tau kalau jam dinding itu berubah posisi, sedangkan pelaku tidak ada disana menurut anda ?", tanya dari daniel.

"Sangat mudah, jam dinding itu adalah sebuah alat pengalihan, pelaku dengan sengaja mengambil paksa jam dinding itu dari sini bisa di pastikan kalau pelaku itu tinggi, walaupun tinggi tapi dia tidak mampu mengalahkan tinggiku saat aku berdiri di atas bangku, jadi ada kesan sesuatu yang dipaksakan dan dimana di dinding itu juga terlihat kalau dinding tempat pengait jam tersebut rusak", ucapku.

"Lalu karena tarik paksa agar jam tersebut terlepas dan karena jam tersebut berat karena terbuat dari logam, sehingga jam itu jatuh ke lantai dengan kerasnya sehingga timbulah peyot pada jam dinding itu, atau pelaku mengetahui jam dinding itu berbeda atau tidak karena sebelumnya jam dinding itu mati dan setelah aku ganti jam dinding itu sudah tidak mati lagi", sambungku.

"Jika terjadi benturan yang sangat keras ketika jam dinding itu jatuh, kenapa kita tidak menemukan bekas lantai yang rusak karena benturan itu ?", tanya dari daniel.

"Olah TKP adalah sebuah penyusuran TKP tanpa merubah sesuatu yang ada di TKP dan membiarkan semuanya sama seperti semula, benarkan ?', tanyaku pada daniel.

"Benar, lalu apa hubungannya ?", tanya balik daniel.

"Sebelumnya aku telah menyuruh herlina untuk memphoto seluruh kamar itu dan dari itu semua ada sebuah benda yang sangat menarik kecurigaanku, yaitu tentang bangku yang aku gunakan untuk mengambil jam dinding itu, jika jam itu di ambil paksa oleh pelaku maka pelaku tidak membutuhkan bangku tapi bangku itu bergeser dari tempatnya yang semula, dan bangku itu sepertinya tidak menunjukan kesan di gunakan untuk melakukan suatu hal, jadi aku bisa pastikan kalau bangku itu di gunakan untuk menutupi lantai yang rusak karena benturan dengan jam dinding itu", jawabku.

"Lalu buat apa pelaku mengalihkan perhatian ke jam dinding itu ?", tanya dari adrian.

"Jika jam dinding itu dibiarkan saja maka akan ketahuan kalau korban mati di atas pukul 06:30, oleh karena itu pelaku sengaja menggunakan jam dinding dan memutarnya pada pukul 05:02 untuk menggiring pemikiran para penyidik kalau korban mati pada saat aku masih ada di rumah itu", jawabku.

"Selanjutnya pelaku menggunakan semua benda-benda yang terlihat berbeda tempatnya dengan photo yang mereka gunakan sebagai perbandingan, seperti tempat lilin dan tentu saja handphone itu adalah kunci dari semua ini", ucapku.

"Ehm.. tentang handphone itu, bisa anda jelaskan bagaimana bisa korban mengirimkan pesan kepada adiknya dengan pesan yang menyudutkan anda ?", tanya dari daniel.

"Sangat mudah, pelaku datang kembali saat aku dan korban sedang terlelap dalam tidur, pelaku leluasa keluar masuk ke dalam rumah itu karena pelaku adalah orang yang mengenal baik seluk beluk rumah itu, secara diam-diam pelaku masuk ke dalam kamar korban lalu hal pertama yang pelaku lakukan adalah mengirim pesan ke adik korban si christine dengan meniru gaya penulisan korban dan setelah itu pelaku bersembunyi di dalam rumah atau mungkin di dalam kamar tidur korban", jawabku.

"Jika seperti itu apa tidak blunder untuk pelaku itu sendiri, bagaimana jika adik korban membaca hal ini lalu menghubungi polisi, bukankah rencananya akan sia-sia ?", tanya dari daniel.

"Oleh karena itu aku bilang kalau pelaku lebih dari satu orang, satu pelaku lagi sedang memata-matai adik korban, saat christine tidur di hotelnya setelah puas merayakan tahun baru maka pelaku ini menghubungi pelaku yang berada di rumah korban untuk segera mengirimkan pesan singkat", jawabku.

"Dan setelah selesai pelaku mencoba untuk mengamati dengan teliti dan sedetail mungkin tentang benda-benda yang ada di kamar tersebut, dan pelaku dengan sabar menunggu sampai diriku keluar dari rumah untuk melakukan eksekusi kepada korban karena akan berisiko melakukan eksekusi saat itu juga karena pasti aku akan terbangun jika ada suara bising atau teriakan", sambungku lagi.

"Apa yang membuat lu yakin kalau pesan singkat itu di kirim oleh pelaku ?", tanya dari adrian.

"Sebenarnya ada 2 pesan singkat yang di kirimkan dari handphone korban ke adiknya si christine, pertama adalah saat di mobil dalam perjalanan pulang, dan itu gue yakin banget kalau korban yang ngirim karena kondisi yang di gambarkan dalam pesan itu memang benar adanya", jawabku.

"Tapi dalam pesan yang kedua yang di kirimkan dari handphone korban sangat bertolak belaka dengan gambaran kondisi saat itu dan ini jelas bisa di buktikan dengan hasil oleh TKP. yang aku maksudkan disini adalah adanya kata MENDOBRAK PINTU dalam pesan tersebut", jawabku lagi.

"Secara logika jika pintu itu di dobrak pastilah terkunci dari dalam, dan saat kalian mengetahui ada seseorang yang ingin mendobrak pintu pastilah akan ada kerusakan pada pintu tersebut tapi hal ini tidak terjadi pada pintu kamar itu, dalam kondisi seperti itu dimana korban dalam bahaya apa mungkin korban membukakan pintu kepada pelaku yang ingin membunuhnya, sangat mustahil kan !", terangku pada mereka semua.

"Dan mengenai darah yang ada di kolong itu, ada kemungkinan jika pelaku dengan sengaja menaruh korban yang sudah tidak bernyawa di kolong tempat tidur dan kemudian dia seret keluar lagi agar terkesan korban bersembunyi di bawah kolong tempat tidur", terangku lagi

"Buat apa pelaku ngelakuin hal itu ?", tanya dari adrian.

"Tentu saja karena ingin menimbulkan kesan kalau korban ketakutan karena ada seseorang yang mendobrak pintu dan korban bersembunyi di kolong tempat tidur, sesuai dengan pesan singkat yang pelaku kirimkan pada christine", jawabku.

"Dari sini aku bisa menarik kesimpulan jika pesan itu dikirim dari handphone korban tapi bukan korban yang mengirimkannya melainkan pelaku, dan kesalahanku adalah membiarkan handphone itu standby tak terkunci", sambungku.

"Dan aku memiliki firasat jika salah satu pelaku ini adalah orang yang sama dengan orang yang mengirimkan sebuah pesan intimidasi kepadaku melalu handphone dari anggun", sambungku lagi.

"Apa hubungannya ama anggun, ini gak ada sangkut pautnya dengan anggun ?", saut dari adrian dengan nada tinggi.

"Emang ga ada tapi pelaku memanfaatin hubungan burukku dengan anggun untuk memojokanku, tapi kalau di tarik garis lurus antara yohan dan anggun memiliki sebuah keterkaitan, yaitu yohan adalah selingkuhan dari julia dan julia adalah mamanya anggun", jawabku pada adrian agar dia puas.

"Lalu bisa jelaskan tentang darah yang ada di gagang pintu mobil korban yang anda bawa ke apartement ?", tanya dari daniel.

"Jika pelakunya lebih dari satu tentu saja hal ini sangat mudah di lakukan, tapi sebelum aku menjelaskan hal ini aku ingin menjelaskan tentang jarak tempuh yang aku tempuh dari rumah korban sampai ke apartement korban yang aku tempati", ucapku.

"Silahkan", saut dari daniel.

"Antara apartement korban dan juga rumah korban memerlukan waktu kurang lebih 30-40 menit, sedangkan jarak waktu saat aku meninggalkan rumah itu dengan saat aku pertama aku mendapatkan informasi korban meninggal adalah 70 menit", ucapku.

"Saat aku pergi eksekusi itu di lakukan dan saat bersamaan datanglah pelaku satu lagi, para pelaku itu pun bertemu dengan tujuan mengambil sample darah korban untuk di oleskan pada gagang pintu mobilku", ucapku lagi.

"Secara logika, jika ada bekas darah di gagang pintu itu pastilah ada bekas darah di dalam atau di interior mobil itu tapi nyatanya tidak ada satu pun bekas atau noda darah yang ada di dalam mobil tersebut, darah itu hanya ada di gagang pintu itu saja", tuturku.

"Dan satu hal lagi adalah, jika benar aku membunuh korban pasti ada bekas darah pada pakaian yang aku kenakan, tapi nyatanya tidak ada sama sekali kan.. mengenai pakaian apa yang aku kenakan kalian bisa tanyakan pada christine dan managernya karena sebelum korban meninggal kita berempat seharian penuh bersama-sama", tuturku lagi.

"Bisa aja kan lu ganti baju di rumah korban atau gak waktu ngebunuh korban lu telanjang atau gimana ?", tanya dari adrian memojokanku.

"Lah.. napa lu jadi mojokin gue ?", tanyaku keheranan.

"Tapi ada benarnya juga pertanyaan tersebut", saut dari daniel.

"Ngapain saya bunuh dia dengan telanjang, apa mungkin saya ingin memperkosa korban dan apa ada bekas kekerasan seksual pada korban, kalau saya ganti baju di rumah korban yang jadi pertanyaan adalah pasti akan ada bekas darah di baju yang aku kenakan tapi tidak ada satu pun baju yang aku kenakan terdapat bekas darah", sangkalku.

"Bisa aja lu buang ?", saut dari adrian.

"Buang dimana, jarak antara rumah korban dengan apartement sekitar 30-40 menit, kita anggap saja 40 menitan. sepanjang perjalanan antara rumah korban dan juga apartement tidak ada satu pun jalan yang sunyi semua jalanan adalah jalanan ramai karena tempatnya ada di tengah kota, kalau gue nekad buang di tengah jalan pastilah termonitor ama CCTV dan juga pasti ada yang melihat, dan jika gue muter jalan pastilah butuh waktu lebih dari 40 menit itu", tuturku.

"Kata lu dari lu ninggalin rumah itu sampai tau korban meninggal adalah 70 menit ?", tanya dari adrian.

"40 menit perjalanan sampai ke apartement dan 30 menit aku gunakan untuk mandi dan juga rebahan sejenak sampai si christine telepon mengabarkan kalau korban meninggal, hal ini bisa di buktikan dengan rekaman CCTV yang ada di area parkir dan juga bukti kartu parkir waktu aku masuk", jawabku.

"Dan satu hal lagi, aku telah menyuruh herlina untuk mengambil rekaman CCTV pada tanggal 1 januari pagi, dari situ aku menemukan keanehan yaitu sebuah rekaman yang menayangkan sebuah mobil terparkir cukup mepet dan tepat di sebelah mobilku dan kemudian muncullah sosok pemuda dengan memakai topi berjalan mengitari kap mobil depannya lalu membuka pintu mobilnya yang berada di sampingnya lalu dia pun mengambil tasnya", ucapku.

"Ada yang aneh dalam rekaman itu, jika dia ingin mengambil tasnya kenapa tidak waktu dia berada di dalam mobil dan sebelum turun, kan jarak dari kursi depan itu tidak begitu jauh, lalu kenapa orang itu harus berputar ke pintu satunya lagi hanya untuk mengambil tas sedangkan dia tau kalau pintu itu tidak bisa terbuka utuh karena posisi cukup mepet dengan mobilku, aku curiga jika orang inilah yang menaruh darah di gagang pintu mobilku walaupun adegan tangannya yang sedang mengoleskan darah tidak terekam dengan jelas", ucaku lagi.

"Dan saat aku di grebek di area parkir terlihat jelas kalau mobil itu sudah tidak ada disana", sambungku lagi.

"Bagaimana bisa pelaku itu tau kemana anda akan pergi ?", tanya dari daniel.

"Ini adalah sebuah pembunuhan yang sangat terencana, dan sebelum hari eksekusi salah satu pelaku pastilah telah memata-mataiku", jawabku.

"Contoh gampangnya yaa kayak waktu lu mata-matai gue, kan gue sampai gak sadar kalau udah lu mata-matai", sambungku dengan berbicara pada adrian.

"Lu nuduh gue kalau gue salah satu pelakunya !", bentak dari adrian.

"Contoh.. contoh, gitu aja dah sewot lu", ucapku pada adrian.

"Memang masuk akal keterangan dari nathael, jika dia membunuh pasti ada bekas darah yang menempel di pakaiannya dan juga interior mobilnya, tapi bekas darah ini tidak di temukan di pakaian yang korban pakai dan juga di interior mobil", ucap dari herlina.

"Tapi bisa aja kan dia bersihkan noda atau bekas dari itu dari dalam, dan saat dia keluar dia lupa bersihkan gagang mobil itu", saut dari adrian.

"Tapi tetap saja semua analisa anda ini bisa di bantahkan oleh yohan karean sidik jari dari yohan tidak ada disana", bantah dari daniel.

"Mengenai sidik jari memang sangat mudah untuk di samarkan, yaitu dengan menggunakan sarung tangan dan hal ini di lakukan oleh pelaku", sautku.

"Oleh karena itu aku ingin beberkan kepada kalian tentang semua analisa dan trik dari pembunuhan ini, agar polisi memberikan panggilan kedua kalinya untuk meminta yohan datang dan menginterogasinya lagi", ucapku.

"Lalu aku dengan sengaja meminta bantuan teman baikku yang bisa aku percaya yaitu si adrian untuk memata-matai yohan agar dia tidak kabur, karena dialah orang yang mampu membuka kedok pembunuhan ini", ucapku lagi.

"Kenapa tidak meminta bantuan pada polisi saja ?", tanya dari adrian.

"Polisi gak bakal bisa memaksa yohan untuk datang sebelum surat pemanggilan yang ketiga di berikan, di samping itu juga aku dan pak daniel ini sedang dalam kondisi yang tidak bersahabat jadi kemungkinan kecil jika pak daniel apa menuruti perintahku, bukan begitu pak ?", jawabku pada adrian dengan menyindir daniel.

"Baiklah, bakal gue bantu lu, asal lu bebas gue seneng kok", saut dari adrian.

"Ehm.. di lihat dari motif memang yang paling mendekati tersangka adalah yohan sedangkan nathael untuk tidak memiliki motif apa pun, mungkin karena hal ini juga makanya si yohan tidak datang pada interogasi kemarin", ucap dari herlina.

"Lebih baik kita ikuti prosedur yang ada, kita akan paksa yohan hadir jika sudah di layangkan surat panggilan yang ketiga, tapi sebelum terima kasih atas analisamu walaupun masih banyak kekurangannya", ucap dari daniel.

"Seharusnya anda berterima kasih pada hans tentang trik pembunuhan ini", saut dari herlina.

"Hans, maksudmu hans antoline ?", tanya dari daniel.

"Benar, karena dialah otak di balik semua trik pembunuhan ini", ucapku menjawab pertanyaan dari daniel.

"Siapa itu hans ?", tanya dari adrian.

"Apa hubungannya dengan hans ?", tanya lagi dari daniel.

"Hans adalah teman nathael sewaktu di jakarta, dan dia adalah seorang penulis, dan semua trik pembunuhan ini adalah trik yang di tulis hans dalam novelnya yang berjudul unfaithful, jadi pembunuh itu sengaja meniru metode pembunuhan yang di tulis hans dalam novel itu", terang dari herlina.

"Artinya siapa pun yang memegang novel itu adalah pembunuhnya", sautku menegaskan ucapan herlina.

"Tidak bisa seperti itu jika novel itu sudah beredar di pasaran maka siapapun bisa memiliki novel itu", sangkal dari adrian.

"Memang benar tapi novel unfaithful ini adalah novel lama dan terakhir di terbitkan pada tahun 2009, dan yang perlu kalian ketahui cetakan aslinya adalah dalam bahasa inggris karena pertama kali di terbitkan di inggris kemudian di cetak ulang dalam bahasa indonesia hanya beberapa lembar saja, itu pun yang membeli hanya orang tertentu", ucapku.

"Bisa di bilang hanya memiliki atau mengetahui novel hans hanyalah kalangan tertentu saja bukan orang sembarangan, dan yang memiliki seri lengkap dari novel hans adalah aku karena hans memberikannya kepadaku lalu aku berikan pada nathael", saut dari herlina.

"Terakhir novel itu tidak sengaja aku berikan pada anggun sebelum sempat aku membacanya sampai tamat", sautku.

"Berarti anggun pelaku lainnya selain yohan, mana mungkin nath ini mustahil.. buat apa anggun bunuh korban !", sangkal dari adrian sangat kesel.

"Gue gak nuduh anggun sebagai pelaku lainnya, lu kenapa seh kesel banget kalau gue bahas anggun ?", tanya pada adrian karena mencoba melindungi anggun.

"Bukan gitu tapi.. ", ucapan adrian terpotong.

"Sudahlah tidak ada gunanya lagi berdebat, saya akan perintahkan anak buah saya untuk melakukan penyelidikan lebih detail lagi agar masalah ini cepat selesai dan naik ke meja hijau", saut dari daniel memotong ucapan dari adrian.

"Terima kasih atas waktunya", ucap lanjut dari daniel.

"Udah selesai nih ?", saut dari adrian dengan bertanya.

"Sudah, kalau mau pulang silahkan", ucap dari daniel.

"Ok, kalau gitu gue cabut dulu yaa nath", ucap dari adrian.

"Hati-hati dan thanks banget yaa atas bantuannya", ucapku.

Adrian dan daniel pun keluar dari ruangan ini, dan kita hanya ada aku dan juga si herlina. semuanya masih sesuai dengan rencanaku dan aku memang sengaja melakukan semua ini hanya untuk memberitahu kepada pelaku tentang apa yang akan aku lakukan selanjutnya agar pelaku tersebut melakukan tindakan untuk menghentikan langkahku.

"Nath, apa gak terlalu berisiko membiarkannya seperti ini ?", tanya dari herlina.

"Berisiko untuk mereka bukan kita, jadi biarkan saja seperti ini", jawabku.

"Seharusnya kau beberkan semua mungkin akan lebih baik", ucap dari herlina.

"Kalau di beberkan semua maka cerita dari novel itu akan berhenti di tengah jalan", sautku.

"Maksudmu apa aku gak ngerti ?", tanya dari herlina.

"Aku sangat yakin jika hans tidak sebodoh itu dalam membuat novel unfaithful itu, dan jika aku beberkan semuanya maka cerita ini akan berhenti di tengah jalan", jawabku pada herlina.

"Aku masih binggung dengan keteranganmu ?", tanya dari herlina.

"Aku sangat yakin kalau novel hans akan terus berlanjut, dan aku lebih tertarik untuk melanjutkan cerita dari novel tersebut dari pada berusaha membebaskan diriku dari jeratan hukum", jawabku.

"Apa masih lama ?", tanya dari herlina.

"Tidak, tidak lama lagi kemungkinan akan muncul satu misteri lagi dan selesai", jawabku.

"Orang aneh !", gumam dari herlina dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku hanya ingin kamu percaya padaku dan membiarkanku melanjutkan cerita ini sampai tamat, percayalah !", ucapku pada herlina.

Lebih baik seperti ini dan terus mengikuti cerita dari novel itu sampai selesai karena dengan begitu aku bisa lebih leluasa menghukum pelaku itu, karena jika aku membeberkan semuanya saat ini juga maka ada kemungkinan dirinya akan mendapatkan hukuman yang ringan, yang aku inginkan adalah hukuman mati untuknya.

"Karena tujuanku sebenarnya adalah membunuh mereka tanpa menggunakan tanganku", ucapku dalam hati.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd