Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Undercover Mask

Status
Please reply by conversation.
Rafa mana nih, besok udah Senin loh...
Updatenya hu, biar besok Rafa bisa sekolah ....
Wkkk wkkkk
 
Wkwkekek ini malah terlalu mainstream bro di dunia cerita uh ah uh ah
:pandajahat:
mklumlah hu masih nubie soalnya hehe
Hehehe kurang nikmati kalo diperkosa atau pake obat Hu, beda sensasinya kalo dapat melalui ssi jadi pasrah nyerahkannya.. :nenen:
Just kidding :Peace:
iya hu, bagus suka ma suka, apalagi klo cew nya agresip, beuh.....
lebih parah gk update update . daripada motong pas exe mah :p

becanda hu
sapa yg gk apdet, kasih ke suhu sawah biar ditusbol, hehe
Hmmmm ini lama update jangan2 si nadine dah jebol duluan nich ma si amar wkwkwk
hooo request nih, bikin gk ya ....
Update suhuuu...kereeen ini cerita...
otw hu....
Mantap ceritanya om... Kudu bikin tenda dimari nih..
wah ada sr turun gunung, ane jd terharu....
Rafa mana nih, besok udah Senin loh...
Updatenya hu, biar besok Rafa bisa sekolah ....
Wkkk wkkkk

besok libur hu, rafanya ultah hehe
 
Aku benar-benar kaget akan perkataan Doni barusan, adiknya yang cantik dan imut itu kulihat dari gambar di HP-nya tengah dilecehkan oleh preman-preman pasar yang samasekali sudah hilang moralnya. Tubuh Dina hampir telanjang hanya menyisakan seragam putihnya yang tersingkap mempertontonkan payudara khas anak ABG tidak besar namun tidak kecil pula dan kencang padat berisi dengan puting merah muda, apalagi vaginanya yang mungil segaris itu, penisku berdiri seketika. Sayangnya, keindahan tersebut harus jatuh ke tangan penjahat yang keji dan bejat, tubuh halus putih dina dilumuri sperma-sperma hina mereka tanpa bisa dia melawannya, apalah gunanya seorang gadis SMP melawan preman berbadan preman yang besar dan kekar. Aku tahu, aku sudah ikut andil sampai membuat Dina dilecehkan separah ini, trauma yang ditinggalkan pasti sangat membekas dalam dirinya yang akan berdampak dalam kehidupan dan masa depannya. Terkutuklah kau Mat Upil yang beraninya main ancam-mengancam kalau kau sebut dirimu preman terkuat, kalau kau ingin kan diriku, hadapi aku dengan kedua kepal tinju dan tendangan kakimu, jangan beraninya hanya menyiksa seseorang yang kausayangi demi memuluskan rencanamu. Berkali-kali aku mengutuk Mat upil dan kroni-kroninya, aku bersumpah kali ini akan kuhabisi dia, minimal cacat seumur hidup!!!

"Upil keparat, gak ada kaponya tuh preman teri, minta gue patahin lagi tuh anggota badannya!" ucapku marah dan membanting HP Doni

"BRAAAKKK!!!"layar HP android tersebut pecah, baterainya terhempas keluar

"Woi kampret, HP iphone ori terbaru gue itu, main banting-banting aja lo" Ucap Doni seraya menjitak kepalaku.

"Aw..aw..aw.. Sorry don, abisnya emosi nih gue, bukan adek gue aja emosi banget apalagi lo, kebayang kan?" ucapku membela diri

"Iya gue emosi pake banget, tapi itu hp harganya 7 juta Rafa kampret, mana baru lagi" ucap Doni kesal, kini wajahnya kembali khawatir akan adiknya, baginya uang sebesar itu tak begitu berarti.

"Udah gak usah dipikirin dulu, sekarang fokus ke Dina, gimana kita nyelamatin dina" Sela Haikal, sepertinya dia berusaha menengahi perseteruan kami yang malah out of the topic.

"Samperin lah ke ruko dimana tempat mereka nyekap dina, kalo gak salah dekat terminal katanya, biar ini jadi urusan gue, preman kelas teri macam mereka udah biasa jadi samsak gue" ucapku yakin

"Lo serius Raf, jumlah mereka banyak lho, kalo gak salah gue itung jumlah mereka difoto itu ada limabelas" ucap Haikal dengan nada khawatir

"Yaelah baru limabelas teri juga, nih ya gue kasih tau, tigapuluh teri pernah gue sikat sekaligus pas tawuran saat gue masih SMP, tenang aja paling luka lecet dikit" ucapku meyakinkan mereka

"Hmmm gue semakin yakin lo orang yang cocok buat adek gue raf, yaudah yuk kita selamatkan Dina" ucap Doni, ada sedikit kelegaan diwajahnya.

"Geblek lo don, gue murni cuma ingin nolong temen gue gak ada maksud tersembunyi, apalagi kejadian ini ada sangkut pautnya sama yang gue lakuin kemarin"

"Udah ntaran aja ngomongnya" sergah doni.

Akhirnya dengan tanpa persiapan kami berangkat menuju ke sebuah kompleks ruko setengah jadi tak jauh dari terminal. Butuh waktu 30 menit dari sekolahku ke terminal kp rambutan, dimobil doni kami saling membisu sibuk dengan pikirannya masing-masing. Aku sibuk memikirkan strategi terbaik dalam melawan kelimabelas preman di ruko tersebut termasuk mat upil sebagai bosnya, aku yakin diantara mereka pasti ada yang memakai senjata tajam jadi aku mempertimbangkan untuk memakai senjata juga untuk melawan mereka, sebuah senjata tak mematikan namun menyakitkan. Sepertinya tongkat kayu senjata yang pas. Dan yang paling pas untuk dijadikan tongkat adalah gagang sapu lidi.

Kami memarkirkan mobil agak jauh dari ruko kosong tersebut, situasi disekitar lumayan sepi dari lalu-lalang. Darisini aku bisa melihat empat orang kawanan mereka tengah berjaga-jaga, di tangan mereka masing-masing memegang sebilah parang tajam, kulihat wajah doni dan haikal tampak pucat, namun tidak denganku, dengan berbekal tongka sapu lidi ini saja sudah membuatku percaya diri untuk meratakan mereka.

"Udah lo bedua tunggu di mobil aja, serahin sama gue, yakin sama gue dan doain gue dina bakal selamat" ucapku meyakinkan mereka

"Sekali lagi keluarga gue hutang nyawa sama lo Raf, gue gak tau kalo Tuhan gak mempertemukan gue sama lo" ucap doni terharu

"Astaga, melo banget sih lo gembul, selow aja" ucapku setelah itu bergerak keluar dari pintu belakang.

"Rafa, tunggu" tiba-tiba haikal memanggilku dan keluar mendekatiku tangannya tampak merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu, sebuah benda tajam pendek melengkung.

"Karambut?" ucapku bertanya seraya menerima benda pemberian haikal yang tak kusangka-sangka ini.

"Sekedar jaga-jaga aja raf, kayaknya mereka semua bersenjata, karambut ini barang koleksi punya bokap gue, beliau gemar mengoleksi senjata tajam khususnya senjata tradisional, melihat kasi silat lo semalam gue jadi kepikiran buat ngasih benda ini ke lo siapa tau berguna gitu" ucap haikal yang sepertinya tahu dengan keherananku.

"Ohhhh, gak segitunya juga kali, tapi sekali lagi makasih ya, gue juga pernah kepengen make nih benda, oke bakal gue simpen baik-baik barang pemberian lo, gue pergi dulu, doain gue" ucapku ke haikal, karambut itu keselipkan dibalik pinggang belakang.

Dengan langkah yang mantap aku menuju ke arah empat preman bawahan Mat Upil yang tengah bejaga, di tanganku tergenggam erat sebuah tongkat kayu sapu lidi. Menyadari kedatanganku para preman itu ikut berjalan perlahan ke arahku, semakin lama semakin cepat, dan akhirnya mereka berlari sambil menghunuskan parangnya ke diriku, aku pun tak mau kalah aku ikut berlari menuju mereka, tongkat kayu kuangkat sebatas bahu di tangan kiriku.

Aku langsung melesakkan ujung tongkat ke ulu hati preman yang pertama kali meraihku, sabetan parang dari preman di sampingnya tampak mengarahku namun bisa kuhindari setelah itu kuayunkan tongkatku ke arah kepalanya dengan keras sampai dia terjatuh, Dua preman di belakangnya langsung merangsek maju menyabetkan parangnya secara bersamaan secara refleks aku melompat salto kebelakang, aku berdiri dan langsung memukulkan tongkatku ke kepala salah satunya sampai cairan kemerahan mengalir dari kepalanya, temannya yang satu kembali menyabetkan parangnya, kali ini kutangkis lalu kuarahkan kembali kek kepalanya, pukulan telak ke samping kepalanya kiri dan kanan setelah itu kukaitkan tongkatku ke kaki kirinya lalu kujengkangkan jatuh terbalik ,saat ia terkapar di tanah langsung ku pukulkan tongkatku ke belakang kepelanya.

PRAAAKKKK.....
 
Praaakkkk....
Itu kayu ny yg patah,atau celana rafa yg sobek hu...hehehehe....
 
Makasih updatenya suhuuu.. Tapi,
Duuuhh kalo begini updatenya kayaknya enakan baca nunggu tamat ya...
Panjangin lah suhuuu
:ampun:
 
Bimabet
Uanjir kentang goreng nih suhu tp makasih sudah diupdate, bukan nga bersyukur hu tp sumpah kentang banget ini mah kaya keselek pas minum airnya dikit gimana rasanya deuh
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd