Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tongkat Ceng Umar

Jejak dulu
 
Masih Bersama Bu Kristin


Pagi itu ane terbangun saat merasakan ada sesuatu yang hangat dan basah di penis ane. Ane masih merasakan lemas setelah pertandingan 3 ronde semalam.

Bu Kristin:
"Morning, Babe..."

Bu Kristin menyapa ane dengan tersenyum manis sekali pagi ini. Dan rupanya dia hendak menservis ane, mengoral penis ane. Dia menggenggam tongkat sakti ane.

"Sllep.. Sellep.. Slleepp..
Slelleellleeelelelelelelelepppppttttt...."

Lidah Bu Kristin mulai menyapu ujung kepala kontol ane dimulai dengan jilatan-jilatan kecil. Lidahnya itu menari-nari dengan lincah berirama di kepala kontol ane. Dan tak lama kemudian Bu Kristin melahap kontol ane ke mulutnya. Dia mulai menyedotnya dengan lembut, dan memainkan kontol ane itu dengan mulutnya.

"Sluupptt.. Srulllptt.. Sruuuuuullppttt.."
Pipinya sampai mengempot menghisap kontol ane.

"Ahhhh....."
Ane hanya bisa mendesah ketika kontol ane melesak lebih dalam ke mulutnya. Perlakuan yang belum pernah ane dapatkan sebelumnya, Bu Kristin melakukan deep throat hingga terasa kontol ane menyentuh pangkal ternggorokannya.

Bu Kristin melepas kulumannya, terlihat kontol ane begitu basah dengan ludahnya. Kini tangannya mulai mengurut-ngurut penis ane. Sambil mengurutnya lidah Bu Kristin kini menyerang biji kemaluan ane. Mulai daei menjilatinya sampai menghisapnya.

Praktis aja perlakuannya itu membuat kontol ane itu kembali menjadi sangat tegang.

Ah sial, bisa-bisa aku tak tahan diperlakuian seperti ini.

"Aaaaaarrghhhhttt"
Hampir saja ane meledak dibuatnya. Bu Kristin menghentikan permainannya, kontol sudah sangat tegak dan keras. Bu Kristin lalu menaikinya, mengarahkan konntol ke memeknya. Dia turunkan tubuhnya perlahan-lahan ke arah tongkat ane yang sudah sangat tegang itu.

Bu Kristin:
"Are you ready to rock..?"
Ahhhhhh....

"Blessss"
Ane merasakan rasakan tongkat ane itu terasa sesak menjejali liang memek Bu Kristin, liangnya begitu sempit, seret dan mencengkram. Secara perlahan-lahan Bu Kristin mulai menaik-turunkan tubuhnya diatas ane. Dia memacu kejantanan ane itu dengan goyangannya. Kadang cepat kadang lambat. Dia meliuk-liuk diatas batang ane dan terlihat sangat sangat menikmati posisi ini. Karena dalam posisi ini Bu Kristin yang memegang kendali permainan.

Dia mematap ane dengan senyum dan tatapannya yang liar, seolah-olah ane ini adalah mangsa yang dicabik-cabik olehnya. Ane tak menyangka Bu Kristin memiliki sisi liar dalam dirinya. Namun dibalik kebinalannya itu, dia tetap terlihat sebagai sosok perempuan dominan dengan kemauan kuat, tegas, dan memiliki kualitas dalam memimpin.

"Grrhhhh,,,, hhhhhh....,ssttt..."
Desahan-desahan nikmat keluar dari mulutnya secara alami. Kemaluan ane terasa menyodok semakin dalam seperti menyentuh dasar rahimnya.

Sebetulnya ane lebih menikmati bercinta dengan istriku Evi di posisi ini. Walau harus ane akui memek Bu Kristin memang lebih sempit dan goyangannya lebih lincah, namun kesannya yang terlalu dominan membuat ane agak kurang nyaman.

Ah, payudaranya yang menegang itu terayun-ayun dengan indah dihadapan ane. Ane juga membantu mengencnagkan sodokan-sodokan ane di kemaluannya, sehingga kenikmatan yang kami rasakan semakin bertambah. Sambil meyodok, ane tak meremas-remas pantatnya.

Kedua tangan ane menggenggam kedua payudara Bu Kristin, meremas-remasnya, dan memilin puting susunya. Sementara Bu Kristin terus berboyang-goyang mengulek-ngulek kontol ane.

"L is for the way you look at me
O is for the only one I see
V is very, very extraordinary
E is even more than anyone that you adore

And love is all that I can give to you
Love is more than just a game for two
Two in love can make it
Take my heart but please don't break it
Love was made for me and you
......
"

Suara nada dering lagu bernada Jazz itu terdengar di telepon selular milik Bu Kristin di sela-sela persetubuhan kami. Cukup lama, entah berapa kali orang di sebrang telpon itu mencoba menghubungi Bu Kristin.

Ane:
"Bu, itu mungkin Pak Felix nelpon, Bu.."

Ane, mencoba mengingatkannya barangkali suaminya yang menelopon itu dari tadi.

Bu Kristin:
"It's Ok. Biarin aja. Kita tuntaskan saja dulu, Mas."

Rupanya Bu Kristin seperti tidak mempedulikannya. Dia kembali bergoyang menggenjot berpacu di atas tubuh ane. Alunan musik itu malah seakan menambah sensasi persetubuhan kami, di tengah suasana gerimis Sabtu pagi di Kota Hujan ini.

"Plok.. Plok.. Plok.. Plok.."
Terdengar jelas suara peraduan kontol ane dan memeknya.

Bu Kristin:
"Aahh..ahhh…terus Mas….puaskan aku…… fuck me.. aaahhh……”

Bu Kristin menjerit sambil bergoyang menaik-turunnya tubuhnya.

Tubuhnya terlonjak-lonjak, sehingga membuat payudaranya yang besar itu semakin membusung ke arah ane. Kesempatan ini ane manfaatkan dengan baik, langsung ane lumat payudaraku yang kanan dengan mulut ane. Dia semakin menjerit keras. Ane yakin jilatan-jilatan ane membuat Bu Kristin makin terbakar birahi.

Bu Kristin meremas rambutnya dengan kuat. Dan semakin menyerang balik dengan meremas-remas payudaranya yang kiri serta memilin-milin putingnya. 20 menit lamanya kami berpacu dalam gaya Women on Top. Saling berlomba-lomba mencapai puncak.

Sodokan-sodokan ane makin lama makin cepat mengimbangi makin liarnya goyangan Bu Kristin. Mulut ane tak henti-henti mencupangi payudaranya yang besar mencuat, sesekali mulut ane juga mampir di pundak dan lehernya. Payudaranya yg besar, padat, kencang dan halus kini menjadi kemerah-merahan akibat ulah ane.

Tangan ane yang tadi lembut mengerayangi payudara yang kiri, sekarang meremas dengan kasar. Sementara puting susu yang kanan ane sedot kuat-kuat. Serangan ganda itu, yakni gesekan-gesekan akibat sodokan tongkat sakti ane diliang kewanitaannya serta remasan dan sedotan kencang di payudaranya yang membuat pertahanannya sebentar lagi akan jebol.

Mamun pandangan ane kabur dan ane rasakan kesadaran ane pun sekejap menghilang. Ane tak bisa menahan gejolak orgasme ane.

Ane:
“Aaaahhkkkk…s.. Sa,, yaa….ku….ke….lu………ar…akhhhhhhhhhhh!”

"Crottt... Crottt... Crooooottt.."
Getaran hebat dari tubuh Bu Kristin ane rasakan menyusul setelah mengucurnya cairan benih ke dalam kemaluannya.

"Hmmpphh.. akhhh......"
Bu Krisrin memeluk ane dengan kencang saat tubuhnya bergetar karena orgasme. Jeritannya tertahan, matanya terpejam. Sementara kata ane pun masih terpejam dan memeluk tubuhnya merasakan kontol ane yang masih berkedut-kedut menyemburkan mani ke dalam rahimnya.

Sekitar satu menit, terasa tongkat saktu itu mengosongkan isi-isinya. Memenuhi tiap relung liang kemaluan wanitu itu. Membanjirinya dan sebagian merembes ke luar.

Bu Kristin:
"Thanks, Babe.."

Kami membuka mata, bibir kami kembali berpagutan dengan mesra. Ane belai rambutnya dengan lembut. Kontol ane masih di dalam memeknya, kita berciuman sampai kontol mengecil dan lepas dengan sendirinya. Plop!!l

Dan ambruk bersama....

Bu Kristin tergeletak si samping ane. Kami sama-sama ambruk, terengah-engah sambil memandangi langit-langit kamar........

Bersambung......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd