Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiga Putri

Terimakasih atas update ceritanya suhu @zhuquejr92 ..
Wah mantul otak bisnis dan dagang Ansel,
Sepertinya nurun jg dari ortunya..

Sisa uang jual jam Ansel masih banyak jg yak..
Rolex sih yak, jam mihil..
Jualnya aja susah, sampe dikira maling..

Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Tiga puluh

sehari setelah membeli mesin potong singkong, ansel langsung mencobanya. Ngko penjualnya gak bohong, dari listrik rumah nessa masih kuat menjalankan dua mesin sekaligus.

Di hari pertama mereka bertiga tak tau caranya membuat keripik singkong, dan langsung memotongnya, Hasilnya singkong keras dan alot.

“Gak ada internet, gak tau cara biar empuknya”

“iah susah, cari tipsnya” mereka bertiga terpenung sejenak, memandang alat yang di belinya.

Di hari berikutnya pun demikian, ansel mencoba dengan merebusnya agar empuk, tetapi hasilnya tak terlalu keras,

“masih kurang renyah” ucap anggit, yang setia makan percobaan ansel.

“apa harus tipis lagi yah”

“haaaaaaa” tarikan nafas ansel kembali mencoba setipis mungkin,dan hasilnya garing, tapi tak renyah.

Dan kini satu minggu sudah, anggit tak mencobanya karena sariawan mencoba buatan ansel, begitu pun nessa yang sedikit batuk.

“aahhhh, susah banget yah bikin yang renyah kayak gini” gumamnya, melihat contoh keripik yang harganya mahal, renyahnya pun mirip keripik kentang.

“andai bisa serenyah ini, dan jual harganya di bawah keripiknya,” ansel merebahkan tubuhnya di teras rumah, ia benar-benar tak tau apa lagi yang harus di lakukan ke singkongnya.

Orang-orang sini pun tak tau cara membuatnya,

“brakkk” sesuatu di kantong plastik tepat di sampingnya. Itu membuat ansel langsung bangun

“katanya mau bikin keripik singkong tapi malah tidur pagi-pagi” suara cecil.

“udah satu minggu gue gak gagal terus ini, masih keras, anggit sariawan, nessa batuk-batuk” jawab ansel melihat isi kantong plastiknya, yang ternyata isinya kerpik singkong yang sudah ada di minimarket.

“tuh contoh yang udah gede, cobain rasanya,” ucap cecil duduk di sampingnya.

“okeh, tapi percuma gak tau bikin biar renyah”

“ini, cara buatnya, mama yang kasih tau,” ansel langsung baca, ada yang berbeda, ternyata setelah di iris di rendam di air panas, di tambah baking soda. Dan masalahnya baking sodanya tak ada.

“selamat mencoba”

“tapi disini yang punya baking soda siapa?”

“mama,” cecil langsung masuk ke dalam rumah, dengan kedipan, mau tak mau ansel harus ke rumah madam lagi. dan secara gak langsung selama seminggu libidonya pun di tekan karena fokus ke keripik singkong.

Ansel baru merasakan hal yg berbeda, yang setidaknya sehari-hari tak melulu tentang sex.

Suara gemuruh langsung terdengar, ternyata itu cecil, anggit dan nessa keluar rumah.

“Ada apa? Gempa?” tanya ansel.

“Bukan.. Mama... “

“madam erna telpon tadi, kalau di rumahnya ada yang datengin” lanjut nessa meneruskan pembicaraan cecil yg terpotong.

“Okeh. Kita kesana” ansel langsung ambil kunci mobilnya.

“Aku ikuttt” ucap anggit.

“ Ya udah”. Dan mereka berempat pun langsung berangkat ke rumah madam.

***

Sesampainya pintu pagar terbuka dan dua mobil jenis pajero terparkir di dalam rumah.

“Mama.....” jerit cecil langsung lari masuk ke dalam. Ansel dan nessa menyusul ke dalam, sedangkan anggit tunggu di dalam mobil.

“Udah di bilang, saya gak akan lepas tanah ini” suara madam yang lantang.

“sudahlah, buat apa pertahanin tanah yang sudah tak berpenghuni”

“siapa bilang gak berpenghuni?”

“ masih banyak orang yang tinggal di sana,” potong ansel berjalan mendekati madam erna.

“Siapa lagi ini orang” gumam salah satu orang berkaca mata dan memakai jas.

“saya” madam menutup mulut ansel, yang tau akan bilang kalau dia adalah anak dari keluarga wijaya

“dia pacar anak saya, gak ada urusan dengannya”

“dan bilang pak herman hartanto wijaya, saya tidak akan melepaskan tanah kakaknya untuk kepentingan pribadi” lanjut madam erna.

Seketika mereka pun pergi dan memperingatkan apa yang akan terjadi.

“silahkan, saya akan tetap menjaga warisannya” madam erna melirik ke arah ansel dan cecil.

Setelah mereka pergi, madam ernah langsung duduk dan menghela nafas panjang.

“kenapa kamu datang kesini? “ tanyanya dengan raut wajah yang kwahtir.

“Cecil yang kasih tau, takutnya ada yang terjadi ke madam” jawab ansel.

“tapi madam mereka siapa?”

“suruhan adik papa kamu, mereka memaksa menjualnya dengan harga murah”

“cihh.... “ desis ansel.

“Terus kenapa madam stop ansel tadi?”

“kamu jangan bilang siapa kamu sebenarnya, andai mereka tau, mereka akan mencoba mencelakaimu” jelasnya.

"Dan bisa aja mereka sudah tau kamu hidup , tapi tak tahu ada dimana" Lanjut madam erna

“Tapi tenang yang tau hanya suruhan saya aja, kalau orang yang di cari sudah ketemu” senyumnya mengelus rambut ansel.

“tapi ansel pikir mereka harus tau secepatnya, biar madam sama cecil gak hidup di bawah tekanan mereka”

“bearti kamu udah secara gak langsung, anggap saya bibi kamu? “ senyum madam.

“Hhehehe.. Iah”

“walau berat, ansel terima kenyataan siapa ansel sebenarnya”

“berat tapi masih doyan ke mama, emang boleh sesama sodara? “ celetuk cecil membuat ansel tertawa geli,

“Anggap aja gak tau kemarin-kemarin” jawab madam erna tertawa kecil.

“jadi hari ini sah, mama sebagai bibinya? “ tanya cecil menyilangkan tanganya sampai membuat buah dadanya menonjol.

“tanya ansel dong, masa mama” lirikan tajam ke ansel langsung mengiakan.

“okelah, jadi mulai hari ini gak ada namanya hubungan sex sedarah” Ucap cecil menyipitkan matanya ke ansel dan madam erna.

“yahh.... “ celetuk madam erna. Raut wajah cecil terlihat seperti cemburu melihat mamanya sendiri.

“dan sekarang kamu panggil bibi okeh” ucap madam erna,

“iah, dan gak boleh macam-macam ke cecil, “ lanjutnya ketawa cekikikan langsung berdiri. Hal itu membuat ansel dan cecil bertatapan mata sejenak sambil sedikit tersipu malu. Madam ernah sepertinya menyadari ada sesuatu antara cecil dan ansel.

Sebelum kembali, ansel menyempatkan meminta baking soda untuk percobaan singkongnya. Bibi erna mengizinkan mengambilnya seperlunya.

“dimana?”

“gudang belakang” ansel mengikut cecil ke belakang, sambil melihat nessa dan anggit sedang berenang.

“mau kemanaaaa?” tanya nessa dari kolam renang.

“baking soda, buat singkong” jawab ansel, dari belakang ansel memperatikan bongkahan pantat cecil, yang sudah ganti menjadi hotpants yang pendek dan agak ketat saat cecil menunging. Dan begitu juga dengan bajunya yang terlihat kebesaran,

“cari aja, ke campur sama tepung segala” ucap cecil, membuka pintunya. Dan terlihat tumpukan karung terigu. Yang ternyata bibi erna senang membuat kue.

“kreeekk” cecil menutup pintunya.

“gue ketagihan sama konti lo ansel” ucap cecil membuat ansel terdiam sejenak saat mencari baking soda.

“gue minta sekali lagi boleh? Buat terakhir kali, karena kita udah saudaraan sekarang” ucap pelan cecil sambil mengigit bibirnya.

“itu,” jawab ansel ragu, cecil pun membuka hotpantsnya, dan membuang ke arah ansel,

“main fast” lanjutnya, ansel tanpa pikir panjang dan mendekatinya,

“kalau kepergok gimana?”

“gak kok, mama lagi bobo siang, anggit sama mbak nessa lagi berenang tuh” tunjuknya membuka gorden gudang, dan benar anggit begitu ruang bermain dengan nessa.

“jadi?” tanyanya mengarahkan tangan ansel ke buah dadanya, terasa cecil tak memakai bra sama sekali.

Cecil yang agresif, langsung berjongkong membuka celana ansel, dan mengocok penisnya yang masih tertidur.

Gak sampai satu menit, penis ansel sudah berdiri tegak. Cecil pung mengambil kardus untuk alas.

“mau?” tanyanya menyingkap bajunya, menunjukan buah dadanya yang sudah mengencang, ansel yang duduk pun menarik cecil ke pangkuannya, dan langsung meremas, melumat buah dadanya bergantian,

“sshhhh” desisnya, Tangan cecil pun tak tinggal diam, mengocok perlahan penis ansel. Lidahnya ansel kini dengan lihai memainkan puting cecil,

“uhhmm.. ayoooo” cecil yang sudah tak tahan langsung memposisikan pinggulnya ke arah kepala penis ansel.

“ohh yahhhh,,, kontol lo gedee ansell” desahh cecil menikmati setiap centi penis ansel masuk ke vaginanya.

“ohhhhh yaaahhh” gumamnya menghentakan pinggulnya sampai mentok.

“beruntung yah, nessa sama anggit dapat kontol lo” bisiknya merangkul leher ansel, sambil menaikan turunkan

“emang lo mau, gue entot tiap hari?” kedua tangan ansel memegang pantat cecil yang naik turun, seolah ikut menaik turunkan pinggulnya.

“mauuuuuuu...nggghhh. “ jawabnya sambil mendesah, cecil menegakan tubuhnya dan meletakan kedua tangan ansel di buah dadanya.

Senyum nakal cecil meletakan tangan kirinya ke dada ansel, sedangkan tangan kanannya menyingkap rambutnya. Dan langsung menggerakan pinggulnya maju mundur.

“uhhhh shitt” gumam ansel melihat posisi seperti ini, cecil terlihat seperti sedang menaiki kuda.

“aaassssshhhhsh yaahhhh ansel” desah pelannya bersamaan dengan remasan, sekaligus memainkan putingnya. Hal itu membuat cecil semakin mempercepat naik turun pinggulnya.

“Ssshh iahm. Aahhh dikit lgi... Gue pipiss” desis cecil.

“Ploppp” tiba-toba ansel menarik penisnya saat dua hentakan lagi ia keluar.

“Ihhhh nyebelin.. Kenapa di cabut?” gumam kesal cecil, ansel hanya tertawa sambil merebahakan cecil.

Tanganya langsung mengelus vaginanya yang sudah sangat basah, bersamaan dengan itu lidah ansel langsung bermain di vaginanya.

“ohhhh,, ih masukin uhmm” desahnya menurit kemauan ansel, kakinya pun di buka lebar-lebar.

“engggghhhh” cecil langsung menutup bibirnya dengan tanganya, tiba-tiba ansel memasukan dua jarinya dan mengocoknya dengan cepat, tak sampai situ lidahnya bermain di klitoirnya.

“ohh nooooooooo” cecil merasakan ia ingin kembali klimaks, yang awalnya libidonya turun karena ansel mencabut penisnya.

“anselll,, anseelel aaahh aahhh anseelll” cecil menggigit bibirnya, ia tak tahan lagi. bersamaan dengan itu tubuh cecil mengejang menggangkat pinggulnya.

“sserrrrrrrrrrrrr” cecil squirt, ansel bisa melihat dengan jelas bibir vagina cecil yang terbuka tertutup seperti bibir ikan yang sedang mencari makan. Cecil langsung tak bersuara, hanya suara lenguh nafasnya tak beraturan.

“hehehee, enak?” angguk cecil mengangguk dengan muka yang di tutup dengan kedua tangannya.

“gue keluar duluan, takut ada yang curiga” ansel memakai celananya lagi, sambil membawa satu karung baking soda.

Sore pun tiba, cecil ikut kembali pulang karena motornya di tinggal saat kesini, anggit yang kecapean berenang pun tertidur. Begitu pun nessa, matanya terlihat sudah berat.

Ansel melirik cecil yang sudah berganti pakaian biasa, kaos dan celana jeans pendek, matanya sudah sayu.

“yahh tiga-tiga tidur” gumam ansel melirik satu persatu wajahnya, tak menyangka ia menyetubuhi mereka bertiga,

“andai gue sukses gue mau istri kayak kalian bertiga hehehe” celetuknya agak keras sambil jalan pulang.

***

Paginya ansel bangun sangat pagi sekitar jam empat pagi, ia langsung mencoba apa yang cecil kasih tau.

Sampai anggit dan nessa bangun melihat keripik singkong yang sudah masuk ke piring berbeda.

“cobain yang paling gurih yang mana” pinta ansel.

“yang piring ke empat, lebih gurih sama empukan, mirip keripik yang mahal itu” ucap nessa.

“iah aku juga yang empat,”

“okelah, bearti tipisnya segini, dan jangan terlalu lama” ansel mencatat di ponselnya.dan untuk rasa hanya original asin.

“terus kita kapan mulainya?” tanya anggit,

“nanti siang, kita buat sesuai orang tinggal disini, minta pendapatnya, habis itu baru kita titipin ke pasar” jawab ansel dengan percaya diri. Anggit dan nessa setuju, membantu ansel.

Siang harinya mereka bertiga memberikan satu persatu ke semua orang yang ada disini, dan langsung mendapat komentar.

Dari yang enak, kurang enak, sampai kurang empuk, tapi memang keripik singgkong tak merata karena kuali yang di gunakan tak terlalu besar.

“bearti tujuh puluh persen orang menyukainya, paling soal rata nya aja” gumam ansel, duduk ruang depan, sambil menikmati segelas kopi.. Ia kembali termenung memikiran caranya.

“harus ambil resiko, titipin ke toko-toko,”

“kamu yakin?” suara anggit yang mendengar ucapan ansel.

“ehmm belom bobo?” memang sudah malam sekitar jam sebelasan, nessa sudah terlebih dahulu tidur, karena ia yang paling bersemangat tadi siang membagikan sample keripik singkongnya.

“belum, tunggu kamu ajah”

“gak capek?”

“gak lah, cuman bagi-bagi ajah” anggit duduk di samping ansel. Langsung meletakan kepalanya

“gue percaya kok, lo bakalan bisa produk ini di sukai banyak orang” senyum anggit menatap dalam-dalam matanya.

“kenapa begitu yakin?” ansel mengelus pipinya.

“karena apa yah..”

“karena lo sampe lupa entotin gue” bisiknya, ansel tersenyum lebar sambil menarik anggit di pangkuannya.

“bilang dong, kan siap kapan ajah” jawabnya melumat bibirnya pelan.

“ihh,, gak peka, tiap malam kan gak pakai celana tau, cuman kaos panjang” ucap anggit menyingkap kaosnya, dan ternyata ia tak memakai celana,

“yukkk” ansel menyingkap celananya agar anggit mengocok penisnya sampai tegak, begitu juga tangan ansel memainkan vagina anggit sampai terasa basah.

“uhhh,,,” anggit yang sudah honry, langsung memasukan penisnya perlahai sampai akhirnya mentok, pinggulnya langsung naik turun dengan saling melumat satu sama lain.

“boleh crot di dalem beb?”

“ihhh, gak ah, kalau lo nikahin gue bolehh, “ jawabnya menjulurkan lidah.

“yahh, ya udah ke mama lo aja deh”

“ihhh,, awas ajah, mama hamil, gue juga mau!!” ancamnya.

“hahahaha,” ansel tertawa pelan melihat wajah anggit yang horny sekaligus serius.

“gue keluarrr ihhhsssshhh” desahnya menekan dalam-dalam pinggulnya, ansel membiarkannya terlebi dahulu sambil melumat bibirnya dan memainkan buah dadanya.

“lo gak keluar?”

“nanti aja, asal lo puas beb” jawab ansel, memang demikian saat anggit sudah klimaks, penisnya pun ikut mengendur.

“ya udah, bobo yuk” angguk ansel, mearpihkan pakaiannya, begitu juga dengan anggit. Dan tentu aja ansel tidur di tengah-tengah anggit dan nessa.

Mata tak mau terpejam, ansel tetap memikirkan singkong. Dan saat mulai terlelap ansel merasa ada sesuatu di selangkangannya,

Matanya terbuka sedikit, ada seseorang yang sedang mengulum penisnya, dan itu ternyata nessa yang tertutup selimut.

“sssttt” nessa menyuruh ansel agar diam, ia pun melanjutkan melumat penis ansel sampai berdiri tegak. Tanpa sepatah katapun, nessa menyingkap celana tidurnya, lalu menggesekan penis ansel ke vaginanya.

Tanpa sepatah kata nessa meposisikan penis ansel, lalu menekannya perlahan, nessa mengigit bibirnya sendiri agar tak terdengar oleh anggit.

Dengan tangan bertumpu di dada ansel, nessa meliuk-liukan pinggulnya, hal itu membuat ansel mengerang sedikit, karena ia merasakan penisnya seperti tersedot semakin dalam.

“plokk plokk plokk plokk” bunyi saat berbenturan yang cukup keras, ansel melirik anggit yang tidur miring ke arahnya dengan mata masih terpejam, hal itu membuat ansel berani menghentakan pinggulnya berlawanan arah dengan nessa.

“aaaahhhhh” jerit kencang nessa bersamaan dengan bunyi selangkangan mereka berdua. Yang beradu kencang.

“uhnngggghhhh” tiba-tiba nessa membungkukan tubuhnya dengan tubuh yang sedikit menejenag, yang secara gak langsung nessa klimaks.

Ansel langsung mencabut penisnya memposisikan nessa menunging di dekat anggit yang terlelap.

“aahhh” jeritnya pelan, saat penis ansel dengan cukup kasar masuk kembali ke dalam vaginanya.

“plokk plokk plkk plokk” bunyi terdengar kembali membuat nessa berusaha tak mendesah keras, apa lagi hanya sekitar tiga puluh centi wajahnya dekat anggit.

Ansel ikut membungkukan tubuhnya sambil memainkan buah dada nessa yang bergelantungan,

“uuhhhmmmmm uhhmmmm” racau nessa, menutup mulutnya dengan tangan kanannya, ia merasakan akan kembali klimaks, dan tepat saat itu ansel menganti posisinya rebahan.

Tak sampai sepuluh sodokan, tubuh nessa kembali gemetar dan mengejang.

“haaa.. haaa selesai” gumam ansel.

“giliran kamu” bisiknya

“keluarin dalam ajah, bonus kerja keras hari ini” lanjutnya dengan nada manja.

“aman?”

“aman lah, dua minggu lagi jadwalnya” jawabnya memainkan vaginanya sendiri membuat cairan putih keluar dari vaginanya perlahan.

Ansel kembali memasukan penisnya, dan langsung di gerakan dengan kekuatan penuh, nessa terpejam menikmatinya.

“crrrooootttttsss” semburan sperma ansel cukup kencang sampai nessa merasakan empat kali semburan kencang di vaginanya.

“plopppp” ansel mencabut penisnya di ikuti cairan putih memeleleh dari vagina nessa.

“haa.. haaa” ansel duduk sambil menarif nafas panjangnya. Menikmati lelehan yang keluar,

Nessa membersihkan vaginanya sementar dengan celana dalamnya, ia pun keluar dari kamar untuk membersihkan vaginanya sedangkan ansel tidur rebahan dengan pakaian yang utuh seperti tadi.

Bersambung...
#note, gak jadi hu, selamat menikmati..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd