Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TIGA ISTRIKU (Sequel Maya Istriku Versi KW)

Robby0608

Tukang Semprot
Daftar
14 May 2023
Post
1.212
Like diterima
21.009
Lokasi
Jacatra
Bimabet
Nggak seperti cerita2 ane sebelumnya, kali ini ane buka thread sebelum cerita benar2 selesai (ini baru beres rangkanya doang), jadi biar blom kelar tetep nggak ada yg bisa request jalan cerita.

Perkiraan bakal ada sekitar 20-30 episode sampe tamat.

Dengan belom beresnya cerita ini, ane ga janji bisa update cepet seperti biasanya... malahan bisa aja dari 1 episode ke episodenya berhari2. Atau jangan2 ini bakalan jadi rekor buat ane, bikin thread tapi mentok dan ga selesai hahaha... syukurin.



SINOPSIS CERITA SEBELUMNYA
Gio dan Maya adalah suami istri, pasangan muda beda usia 5 tahun dimana usia Maya masih 20 tahun. Maya sendiri adalah anak dari Bu Farin, bos perusahaan tempat Gio bekerja. Tanpa sepengetahuan Gio, ternyata Maya adalah mantan kekasih dari Kang Bazam, sahabat Gio dan sekaligus sudah dianggap sebagai kakak sendiri. Dan hubungan cinta masa lalu itu kembali hadir kembali setelah Maya menikah dengan Gio.

Maya yang memiliki trauma masa lalu mengenai kejadian pemerkosaan di masa mudanya, membuat dirinya mengidap ekshibionis. Gio yang pada awalnya sudah mengakui gejala-gejala itu, malah membiarkan Maya larut dalam 'penyakitnya', karena Gio sendiri sebenarnya merasa senang melihat tubuh istrinya dinikmati oleh lelaki lain. Gio memang mengidap cuckold.

Lama kelamaan penyakit Maya semakin parah, dia sudah tak bisa mengendalikan nafsunya, dari ekshibionis berkembang menjadi hypersex. Gio yang terlambat sadar, akhirnya membuat perhitungan dengan cara menghabisi nyawa setiap lelaki yang pernah berhubungan dengan istrinya itu. Di sisi lain, Kang Bazam yang merupakan mantan guru silatnya Gio, juga melakukan tindakan serupa dengan apa yang dilakukan oleh Gio. Kang Bazam yang semakin hari semakin ingin memiliki Maya seutuhnya, membuat diantara Kang Bazam dan Gio terjadi perang dingin, seolah ingin membuktikan siapa yang lebih kuat.

Di tengah-tengah kemelut, hadirlah Frieska yang merupakan sepupu dari Maya. Dia menjadi penolong atau bidadari penyelamat bagi kehidupan Gio. Di akhir cerita, Gio berhasil membunuh musuh terbesarnya sekaligus kakak angkatnya sendiri, Kang Bazam setelah kakaknya itu menghabisi nyawa Bah Ikram... preman kelas kakap sekaligus suami dari Frieska. Gio sendiri kemudian menikahi Frieska, dan tanpa diduga... Gio juga menikah dengan Bu Farin atau ibu mertuanya, sehingga kini Gio memiliki 3 orang istri.

Korban-korban yang terbunuh oleh Gio:
1. Bogo (satpam kantor)
2. Pegawai Pabrik di Ciraos
3. Pegawai Pabrik di Ciraos
4. Satpam Pabrik di Ciraos
5. Anto (Dokter Pskiater)
6. Hartowo (Mantan Jenderal / kekasih Bu Farin)
7. Udin (anak buah Ikram)
8. Brewok (anak buah Ikram)
9. Kang Bazam

Korban-korban yang terbunuh oleh Kang Bazam:
1. Marco (Warga Negara Spanyol)
2. Pak Joko (Pemilik Toko sekaligus Ketua Ormas Gelegar)
3. Bah Ikram

Korban yang terbunuh oleh Frieska:
1. Badra (anak buah Ikram)​





DAFTAR ISI



Bagian 1 Kisah Yang Sempurna -------- Page 1

Bagian 2 Gugup -------- Page 3

Bagian 3 Gelisah -------- Page 4

Bagian 4 Tak Kuduga -------- Page 6

Bagian 5 Skenario -------- Page 8

Bagian 6 Pelacur Cantik -------- SOON

Bagian 7 Pelacur Cantik Part 2 -------- SOON

Bagian 8 Sadar -------- SOON
 
Terakhir diubah:
BAGIAN 1

KISAH YANG SEMPURNA





POV GIO

Cigetih, Jumat, 5 April 2024….


“OOOOHHH!!!” Kepalaku mendongkak ke atas saking nikmatnya.

Aku termangu dengan yang kulihat dan kurasakan kali ini. Maya dan Farin terlihat sudah lepas kendali!!! Setelah bersama-sama menjilati kontolku secara berebutan, kini lidah mereka beradu dan saling menghisap satu sama lain…. Gila! Ibu dan anak ini kini berciuman di depan mataku, sementara itu aku yang semakin bernafsu kemudian mencium bibir Frieska yang sedari tadi bersikap lebih tenang tak mau ikut-ikutan dengan 2 perempuan yang ada di bawahku.

Tak lama kemudian aku lihat posisi Maya sekarang menungging sambil menghisap lagi penisku, vaginanya tentu saja diarahkan ke mulutku yang terpaksa harus kulepaskan ciuman Frieska, kini aku dan Maya melakukan posisi 69. Farin beralih ke sebelah kiriku, tanganku menggerayangi buah dadanya sementara tangan satuku lagi meremas-remas payudara Frieska yang ada di sebelah kanan.

Lepas dari vagina Maya, aku langsung beralih pada Farin, aku mencium bibir istri sekaligus ibu mertuaku itu… aku pun menghisap payudaranya yang tak pernah ada bosan-bosanya untuk kunikmati.

Putingnya yang ada didalam kulumanku ini tentu saja terus kumainkan. Kujilat-jilat dulu areanya, menggigit pelan putingnya, dan kugelitiki ujung putingnya dengan ujung lidahku.

“Nnnnhhhgggg Sayang…. Gioooo...” Lenguh Farin manja.

Namun tak berselang lama, Maya sudah terdengar merengek ingin segera kontolku masuk ke vaginanya.

“Sayaaaang, Sayangggg... cepetan ih….” Panggilnya untukku dengan nafas tersengal.

“Cepetan apa??” Tanyaku

“DIENTOOTTT!! AKU MAU DIENTOOOOOTTT!!! AAAAAAAAAHHHH!!”
Jawab Maya sepertinya sudah sangat tak sabar. Posisi Maya sendiri kini sudah terlentang mengangkang.

Setiap kali kami melakukan seks bersama, Maya memang yang paling mendominasi. Sementara Farin dan Frieska harus mengalah pada istri pertamaku itu.

Dan BLEESS!! Penisku ini sudah masuk dengan sempurna di dalam vagina Maya dan aku memejamkan mata sambil mendesis nikmat.

“Ooohh!! Maya… kamu selalu enak!!” Ucapku jujur menikmati sedotan vaginanya.

“Nnnnngghhhhhhh!!! Kontolnya Papah enakk….!!” Racaunya sambil menggoyangkan penisku dalam vaginanya.

Aku menyetubuhi Maya. Sementara Farin memburuku dan menciumi bibirku kembali, kini posisi pantatnya berada di sekitar kepala Maya, yang entahlah apakah Maya saat ini menjilati vagina ibunya itu atau tidak, karena pandanganku terhalang oleh wajah Farin yang sangat liar menciumiku.

Tak lama kemudian kudengar Farin mendesah lumayan keras, “Aaaaaahhhhh!!”

Maka aku sekarang yakin kalau Maya memang menjilati vagina Farin, karena sedari tadi aku hanya menciumi bibirnya saja, mana mungkin dia akan mendesah seperti ini.

Sementara Frieska hanya memelukku dari belakang, dia menciumi dan menjilati leher hingga ke punggungku. Aku benar-benar diperlakukan seperti Raja.

Sesekali aku melepaskan ciuman pada Farin, lalu menoleh ke samping meminta ciuman pada Frieska…. Semua kulakukan tetap sambil menggenjot vagina Maya yang sudah sangat basah.

“Nnnnggghhhhh...” Frieska mulai mendesah saat lidahku menjilat lehernya dalam gigitan mulutku pada lehernya.

Dan setelah tubuh Maya menggelinjang mendapatkan orgasme, ia menyingkir ke samping, sementara Farin sudah berada di depanku dengan gaya menungging. Tanpa berbicara apapun kuarahkan penisku ke vaginanya, sampai akhirnya penisku itu masuk dan kepala Farin langsung menengadah ke atas, kadang menatapku yang ada di belakangnya sambil merem melek, kuyakin dia merasakan tusukan kontolku yang semakin hebat. Frieska memang setelah menikah kembali memberikan terapi sehingga kini aku bisa kuat kurang lebih 1 jam, sekali bermain dengan 3 orang istriku.

Aku mulai bergerak maju mundur mengendalikan penis yang tertancap di vagina Farin.

“OOOHHH!!! OOOHHH!! SAYAAAANG!!!” Erangnya.

“Enak, Sayang??”

“ENAAAK GIOOOO SAYAANG!! OOHHH OOHHH!! SUKAAAA!! AAAAAAAHHHH!!!”
Racau Farin dengan suara cukup keras.

Tak butuh waktu lama, aku menggenjot vagina Farin, dia sudah mendesah tak karuan, sementara Maya sudah bangkit lagi dan menyodorkan payudaranya untuk kuhisap. Tentu saja aku harus melakukannya bergantian, karena di sisiku yang lain ada Frieska yang payudaranya sangat menggoda untuk kuhisap juga.

Tak cukup satu payudara sebelah kiri, payudara kanannya juga kulahap sampai-sampai Frieska menggelinjang menerima semua rangsanganku.

“Aaaaahahhhhhhh Papa Giooooo!!!” Erangnya.

Tangan Frieska memegang kepalaku dan meremasnya, sepertinya dia benar-benar menikmatinya, dia kemudian memeluk tubuhku dengan erat, seolah bahasa tubuhnya mengatakan ‘INI SUAMIKU!’ Aku juga ingin menikmatinya lebih lama, namun Maya sudah menarik kepalaku agar giliran menikmati payudaranya.

Tanganku dia arahkan untuk memainkan juga vaginanya. Tubuh Maya meliuk-liuk yang membuat tanganku semakin ganas memainkan klirotisnya.

“Papaaaaaaaah!!!” Maya mengerang nikmat.

“SAYAAAAAAAAAAAANNNGGG!!!” Sementara itu Farin berteriak histeris sepertinya dia sudah mencapai orgasmenya.

Lalu tanganku dijepit oleh kedua paha Maya, aku rasa dia sudah tak kuat lagi. Dan aku semakin cepat memainkan klirotisnya. Pantatnya itu bergerak kesana kemari, sampai akhirnya pahanya melebar begitu juga pantatnya yang naik. Dan muncratlah air bening dari vaginanya.

“Aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!” Air orgasme yang dikeluarkan Maya begitu deras mengalir sampai-sampai membasahi tempat tidur ini.

Sekarang giliran Frieska yang kusuruh terlentang setelah Farin bergeser ke pinggir, namun tiba-tiba Maya menyelanya….

“Aku dulu ya… nanggung…. Nggak apa-apa kan Fries?” Tanya Maya yang sudah berbaring di samping Frieska.

“I-iya… Kak…” Ujar Frieska yang dari nadanya aku dengar dilakukan dengan terpaksa.

Aku pun harus mengikuti keinginan Maya, Frieska memang selama ini selalu ‘ditaruh’ di posisi terakhir. Itu sudah kesepakatan bersama, karena spermaku yang kini sangat lama keluar, maka ketika keluar harus muncrat di vagina yang mana? Maka Maya dan Farin sepakat menunjuk Frieska sebagai penampung spermaku. Hal tersebut sangat beralasan, karena Maya sedang mengandung, sementara Frieska meskipun masih punya Dimas yang belum berusia 1 tahun, tapi dia sudah siap untuk hamil lagi.

Sementara Farin? Dia sebenarnya masih subur, tapi sejujurnya…. Hingga detik ini aku dan Farin belum benar-benar menikah secara resmi seperti yang aku lakukan kepada Frieska. Terlalu ribet prosesnya dan pasti akan mendapatkan gunjingan di masyarakat, jadi biarlah hubungan ini dilakukan tanpa ikatan resmi. Meskipun dalam keseharian kami sudah bertingkah layaknya suami istri, tapi orang-orang lain tidak tahu dan kami memang merahasiakannya atau bersikap ‘normal’ ketika berada di tempat umum terutama di sekitar orang-orang yang mengenal kami… mereka tetap menganggap kalau Farin itu adalah ibu mertuaku, dan aku pun tetap memanggilnya Bu Farin saat di depan orang-orang. Jadi kalau misalnya dia kelak hamil olehku, tentunya itu akan menjadi pertanyaan bagi orang-orang di luar sana, terutama di perusahaan kami.


÷÷÷÷÷÷​



Hampir 2 bulan aku menjalani kehidupan yang begitu berbeda, sebuah kisah yang sempurna, dimana aku sekarang didampingi oleh 3 orang istri yang begitu cantik dan sangat perhatian.

Maya, istriku yang pertama. Untuk yang telah mengikuti kisahku dari awal, pasti sudah tahu siapa dan bagaimana kondisi bidadariku ini. Kini dia sedang mengandung, kurang lebih usia kandungannya 3 bulan, yang entahlah siapa ayah dari anak di perutnya itu, namun aku tak peduli karena aku sudah memutuskan untuk merawat dan menyayangi anak itu kelak.

Maya juga sekarang sedang dalam proses pengobatan untuk penyakit kejiwaannya. Melalui Pskiater terbaik yang dipilihkan Farin di kota Jakarta, kini perkembangannya sangat menggembirakan, meskipun masih harus tetap menjalani pengobatan rutin setiap 2 minggu sekali. Maya kini seolah mendapat ‘mainan’ baru ketika aku melakukan seks bersama 3 orang istriku secara bersamaan. Nafsu besarnya terhadap laki-laki lain kini teredam oleh sensasi baru yang selalu kami lakukan ini. Syukurlah…..

Untuk sementara memang baru Maya yang diobati, sementara aku yang juga memiliki kelainan cuckold, masih malu rasanya untuk mengungkapkan hal itu pada orang lain, sedangkan untuk sikapku yang kadang diluar batas ketika meluapkan kemarahan, aku anggap bukan sesuatu yang mengkhawatirkan, setidaknya jika keadaan di sekitarku baik-baik saja, aku pastikan bahwa kekejaman dan keliaranku itu tak akan pernah muncul lagi.

Sebenarnya yang menjadi beban pikiranku akhir-akhir ini justru Frieska… setelah menikah denganku sikapnya perlahan berubah menjadi lebih pendiam dan tak lagi ceria seperti dulu. Sampai-sampai aku berpikir apakah dia bahagia menikah denganku?

Aku mencoba memahami, bagaimanapun Frieska itu masih terlalu muda, tiba-tiba berada dalam kondisi pernikahan ‘absurd’ seperti ini tentu saja mengejutkannya. Naluri sebagai anak mudanya pun tentu saja masih wajar untuk muncul karena dia memang baru akan 19 tahun di bulan Juli nanti. Salah satu contohnya adalah dia ingin mendapatkan perhatian yang lebih dariku, sama seperti pasangan muda pada umumnya, tapi tentu saja itu tak bisa kuberikan secara utuh karena aku harus berbagi dengan istriku yang lain.

Termasuk dalam urusan ranjang, Frieska kulihat kurang bisa menikmati bermain seks secara bersamaan, aku tahu dia ingin lebih privat, berdua saja denganku…. Tapi ya bagaimana? Maya mendominasi dan pasti ngomel-ngomel kalau salah satu diantara kami menolak idenya itu.

Farin pun sebenarnya begitu, kurang lebih sama dengan apa yang dirasakan Frieska untuk urusan ranjang ini. Tapi Farin lebih beruntung, karena aku banyak menghabiskan waktu siangku bersama Farin di kantor, maka aku sering melakukannya di ruang kantor atau sengaja check-in di hotel.

Sementara dengan Frieska, aku biasanya curi-curi waktu di malam hari… aku masuk ke kamarnya, tapi itu bisa dibilang jarang sekali, mungkin baru 2 atau 3 kali dalam kurun waktu 2 bulan pernikahan kami. Karena Maya pasti berteriak memanggil namaku begitu dia sadari aku tidak ada di sampingnya. Aku memang tidur sekamar dengan Maya, sementara Farin dan Frieska setelah melakukan seks bersama di kamar Maya, mereka kemudian tidur di kamarnya masing-masing.

Oh ya, kini kami sudah pindah ke Villa Merah… villa miliknya Farin yang masih berada di Cigetih. Keluarga kami selain diisi oleh aku dan tiga orang istriku serta tentunya bersama Dimas, kini rumahku diramaikan juga oleh Ambu dan Abah. Mereka adalah orangtua Frieska yang memang sengaja aku boyong agar rumah ini tak terlalu sepi.

Jika mendengar kata ‘Ambu atau Abah’, kesannya mertua baruku itu sudah tua banget, padahal tidak… Ambu itu kakaknya Farin yang pertama, usianya masih 45 tahun, sementara Abah kurang lebih usianya sekitar 48-49 tahun. Aku bahkan semua penghuni rumah ini tetap memanggil mereka dengan sebutan Ambu dan Abah, karena itu adalah kebiasaan Frieska.

Kehadiran mereka sangat bermanfaat untuk keluarga kami, mereka sudah tahu semua rahasiaku termasuk semua kasus pembunuhan akibat kecemburuanku akan sikap Maya dulu, juga status hubunganku dengan Farin sekarang. Meskipun pada awalnya tentu saja mereka syok, tapi lambat laun mereka bisa menerimanya.

Keberadaan Ambu dan Abah juga sangat efektif dalam meredam dan menjaga sikap Maya, yang memang Pskiater mengatakan untuk sementara waktu Maya dilarang bertemu dengan orang asing terutama laki-laki, siapapun itu. Dan sepertinya Maya yang selama ini hanya takut perilakunya ketahuan olehku dan ibunya, kini untungnya… dia juga sangat takut dan menurut pada Ambu dan Abah yang sudah dia anggap sebagai orangtuanya sendiri. Sehingga aku bisa tenang meninggalkannya ketika aku dan Farin harus berangkat kerja di siang hari.


÷÷÷÷÷÷​



Sementara untuk kasus pembunuhan yang pernah kulakukan itu, benar-benar menguras waktu dan tenaga, aku dan terkadang Frieska masih sering dipanggil beberapa kali ke kantor polisi untuk dimintai keterangan tambahan. Meskipun penyelidikan kasus itu tak kunjung selesai, namun berkat kepiawaian tim pengacara sewaan Farin, untuk sementara waktu berhasil meloloskanku keluar dari tuntutan apapun, tapi pihak lawan atau penuntut dari keluarga korban dikabarkan tidak akan menyerah begitu saja.

Para penuntut itu adalah Ormas GELEGAR (mewakili keluarga Joko), Costa (anak Marco) dan Darma (anak Hartowo).

Darma adalah anak sulung dari Hartowo yang dikenal sebagai pengusaha yang sangat sukses di berbagai bidang usaha. Meskipun dia bukan orang hukum, tetapi dia juga memiliki sebuah Firma hukum yang juga cukup terkenal. Bagi Darma, kasus ini bukan hanya tentang kematian ayahnya, tapi menjadi ajang adu gengsi antara firma hukum miliknya melawan firma hukum milik Bang Harmon. Sudah bukan rahasia lagi, jika diantara kedua firma tersebut memang sudah menjadi rival jauh sebelum kasusku ini terjadi.

Aku memang bisa bernafas lega karena telah jauh dari tuduhan bahwa aku sebagai pembunuh, tapi tim pengacara lawan ingin mengungkapkan kasus ini lebih terang benderang. Mereka tetap tidak percaya kalau Bazam yang sudah dinyatakan sebagai pelaku tunggal. Mereka menduga ada sutradara di belakangnya, dan tentu saja itu bisa membahayakanku, karena semua orang tahu kalau aku adalah orang yang paling dekat dengan Bazam. Tapi lagi-lagi aku harus berterima kasih pada tim pengacaraku, kehebatan mereka membuat tuntutan dari pihak lawan selalu mental.

Tanggal 15 nanti, rencananya aku dan Frieska akan kembali mendapatkan panggilan dari Kepolisian, bahkan nanti kasus ini dilimpahkan pada penyidik di Jakarta. Tim pengacaraku kemudian menyiapkan strategi. Maka hari ini, aku bersama Farin dan Frieska mendatangi kantor pengacara Harmon & Partners yang berada di Jakarta.

Di kantor pengacara yang cukup megah tersebut, aku lagi-lagi tidak bertemu dengan pemiliknya yaitu Bang Harmon, pengacara kenamaan yang selalu wara-wiri di televisi. Selama kantor pengacara itu menangani kasusku, aku belum pernah sekalipun bertemu dengannya, padahal aku sudah ingin untuk foto bareng, lumayan lah, selebritis.

Saat awal, Harmon memang sudah menunjuk pengacara seniornya yaitu Bang Oerip dan Bang Rusdi. Tapi kini, Bang Rusdi sedang menangani kasus lain sehingga kabarnya dia akan digantikan oleh pengacara lain.

Saat hari ini aku mendatangi kantornya, aku melihat pengacara muda yang mungkin seusia denganku. Dia bernama Leo, namun dia sendiri menyebut dirinya dengan sebutan ‘Mas Leo’. Pengacara yang lumayan tampan dengan dandanan ala eksekutif muda itulah yang menggantikan Bang Rusdi dalam menangani kasus kami.

Setelah menyalami aku dan Farin, maka kali ini dia menyalami Frieska.

“Bu Frieska, salam kenal bu.. saya Mas Leo.” Ujar pengacara muda itu mengenalkan diri.

“Iya..” Jawab Frieska singkat lalu menunduk.

Sepanjang pertemuan, aku melihat tatapan mendalam Leo kepada Frieska, matanya seperti terpukau dengan kecantikan istriku ini.

Dalam pertemuan ini diputuskan, sebelum aku dan Frieska mendatangi kantor Polisi hari Senin nanti, aku akan lebih intensif diberikan pengarahan oleh Bang Oerip. Sementara Frieska yang tetap dianggap sebagai saksi kunci, akan diarahkan oleh Leo. Sementara itu Farin dan Maya dalam kasus ini sudah benar-benar bisa bernafas lega berkat kehebatan tim pengacaraku itu.... dan tentu saja dengan alibi kebohonganku, sehingga bisa membuat kedua istriku itu seolah tidak terlibat sama sekali.​



÷÷÷÷÷÷​
 
Terakhir diubah:
di tunggu update terbarunya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd