Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Monsters [noquote]

Tambah menarik nih, jangan kelamaan Hu, klo ane mah ngikutin ide dari penulis yg original aja sdh mantep, lanjoot
 
Tag nya kampus nii, saya menunggu adegan di kampusss suhuu


Semangaaatt
 
Tq atas updateny suhu
 
BAB VIII
PERENCANAAN

"Ekhmmm..." suara Bella dari arah dalam ruangan membuat Kevin menengok kearah sumber suara tersebut..

"Wihhh udah akrab ajaaaaa" ucap Kevin setelah masuk kedalam ruangannya sambil membawa asbak penuh dengan abu dan putung romok untuk dibuang.

"Sekarang jelasin gimana rencanaaa mas Kevinn.." ucap Bella meminta penjelasan dari Kakaknya ituuu

"Hahaha sabar-sabarr.. Kalian tunggu dikamarku aja, ntar biar disana kita ngobrolnyaaa." ucap Kevin pada mereka berdua.

Sambil membawa whisky kesayangannya, ia melangkahkan kakinya menuju kamarnyaa; menyusul Annisa dan Bella.

"Wahh dua jable udah akrab ajaaa.. Sini hormat dulu sama kontol akuu" ucap Kevin yang langsung membuat baik Annisa dan Bella berjongkok dan memberi hormat pada kemaluann Kevin..

"Hahahaha.. Udah ah sana duduk ditempat tidur biar mulai nih ceritamyaa" perintah Kevin lagii yang membuat Bella dan Annisa menuruti perintah Kevin kembali ketempat tidur untuk bersiap mendengar cerita dari Kevin. "Jangan ada yang memotong perkataanku saat aku menjelaskan sampai aku kasih kesempatan untuk bertanya, paham ?" tanya Kevin yang terdengar seperti guru.

"Iyaaa mass" .... "Iyaaa Kak Kevinn.." ucap Annisa dan Bella bersamaan

"Baiklah aku mulai... Sruup Arghhhhh..." tenggakan pertama yang dilakukan oleh Kevin sebelum menceritakan semuanya. "Aku kann menjadi nomer satu dalam segalanya dengan cara yang tak mudah tentunyaaa. Langkah awalku adalah Annisa ini, kenapa Annisa ? Karena aku yakin dia punya rekan bisnis yang nantinya akan aku gunakan sebagai tanggaa untuk tujuanku. Setelah mendapatkan kekuatan yang cukup, aku akan memposisikan diri disalah satu bagian terpenting dari sebuah negara; sektor pemerintah dan swasta.. Entah gimanapun nantinya, intinya aku harus membuat ketidakseimbangan terlebih dahulu diantara keduanya agar memposisikan diri sebagai nomor satu yang ditakuti siapapun..." ucap Kevin panjang lebar yang diikuti tenggakan kedua.. "Silahkan bertanyaa" tambahnyaa

"Kenapa kakak ingin menjadi nomor satu ? Kenapa bisa seambisius ituuu ?" tanya Bella kepada Annisa..

"Okee ditampung.. Annisa ada yang mau ditanya ?" ucap Kevin bertanya kepada Annisa setelah merepon pertanyaan Bella

"Bagaimana kalau rencana mas Kevin gagal ditengah jalann ?" Apa yang akan mas Kevin lakukan ? tanya Annisa

Kevinn yang terkejut dengan pertanyaan Annisa hanya tersenyum dan menenggak kembali whiskynya itu...

"Hahaha.. Oke pertanyaan pertama.. Kenapa aku ingin menjadi nomor satu ? Simpel saja.. Siapa yang tidak ingin menjadi nomor satu ? kurasa hanya orang munafik yang mengatakan tidak. Lagi pula sisi kompetitifku membuatku makin berani mewujudkan ituuuu dan kenapa bisa seambisius itu ? Karena ya tadii, sisi kompetitifku dan mungkin sedikit takdir yang harus kujalani heheh" ucap Kevin menjawab pertanyaan Bella...

GLEEEG.... "ARKHHHHH...." teriak Kevin setelah menenggak lagi whiskynya yang kesekian.. "Oke pertanyaan dari Annisa.. Kalo aku gagal ditengah jalan yaaa ? Hmm... Jawabannya hanya satuu, ya coba lagiii. Dengan cara apaaa ? Strengthen personal image pastinya, mencari relasi yang lebih kuaaat, menambahkan daya pelindung dan pion untuk menyerang musuh dan masih banyak lagi cara untuk membalikan keadaaan" ucap Kevin pada Annisa yang setelah itu menenggak whiskynya dengan porsi yang lebih banyak dari sebelumnya... "Ada yang ingin ditanyakan lagii ?" tanya Kevin dengan kondisi yang sudah sedikit pusing.

"Kak aku sudah engga ada lagiii, pasti bu Annisa juga ga ada kannn ?... Nah ayo kak kita tidur ajaaaa" ucap Bella yang peka terhadap kondisi kakaknya itu mengedipkan mata kepada ibu Annisa untuk mengikuti kata-katanya..

"Iya mass, Annisa juga sudah tidak ada yang ditanyakan lagi dan Annisa juga sudah mulai mengantuk.." ucap Annisaa pada Kevinn

Kevin yang sadar apa yang sedang terjadi walaupun dilanda pusing akibat whisky hanya bisa tersenyumm "Aku mohon bantuan kalian untuk membantu aku mencapai cita-citaku. Aku akan membalas kalian suatu saat nanti" ucap Kevin sambil melangkahkan kakinya kekasur dan langsung menghempaskan dirinya kekasur..

Annisa dan Bella yang melihat Kevin sudah dalam kondisi yang setengah sadar membenarkan posisi tidur Kevinn dan menyelimutinyaa. Sesaat ingin beranjak dari kamar tidur Kevin, Kevin meminta kepada mereka berdua untuk menemani dirinya malam inii. Mereka yang mulanya terdiam sejenak—saling menatap, lalu berlomba masuk kedalam dekapan Kevin..
.
"Hoaaaaamm.... anjir jam berapaaa iniii ?" Kevin yang baru saja terbangun sambil mengumpulkan nyawaa..

"Ekh kak Kevin dah bangun" ucap Bella yang berada disamping kirinyaaa.

"Nyenyak banget ya maa" ucap Annisa gantian

"Akhh gini ya rasanya punya istri duaaaa hehehe.." ucap Kevin terkekeh dengan keadaan diranjaang

"IiIhhhhh.." ucap Bella sambil mencubit Kevinn karena ucapannya

"Awwwwww" teriiak Kevin kesakitan

Annisa hanya tertawa saja melihat tingkah laku adik-kakak ini.. "Berantam mulu ni adik-kakak" ucapnya kemudiaan

"Kak makan yuk dah jam 9 nihhh" Bella mengajak Kevin tuk makan

"Yukk ahhh, kakak juga dah laper..." ucap Kevin yang segera bangkit—mengambil celana ditempat tidur lalu keluar kamar tidurnya yang tentunya diikuti oleh ibu Annisa dan Bella adiknya.

"Makan apa kita pagi inii ?" ucap Kevinn pada mereka sambil memandangi dapurr..

"Akuu lagi pengen masakaan kakak, jadi apapun yang kaka masak ga masalah" ucap Bella yang mengambil pakaiannya dilanta, lalu memakainya

"Ohh mas Kevin bisa masak. Yauda aku juga jadi pingin makan masakan mas Kevinn deh hehehe" ucap Annisa yang mengikuti Bella..

"Keknya dunia kebalik yaaa, knapa gua yang jadi masak" ucap Kevin miris melihat nasibnya dipagi hari sudah dikerjai oleh kedua wanita ini.

"Yauda aku yang masak, kalian sana gih mandi duluaaan.." ucap Kevin pada mereka berduaaa

Kevin yang mulai mengeluarkan alat dan bahan untuk membuat sarapan, sedang Annisa dan Bella yang mengikuti perintah Kevin tuk segera mandi. "Hmm ada daging, sayur, telur, sosis, nasi.. Bikin sop aja kali yaaa, keknya enaaak" Kevin berbicara sendiri setelah melihat bahan-bahan yang sudah disediakan.

Sedangkan dikamar mandi, Annisa dan Bella sudah memulai aktifitas mandi mereka dalam satu kamar mandi yang sama. "Ih bu masih bagus aja badannya" ucap Bella pada Annisa.

Annisa yang tersipu malu mendengar pujian itu hanya tersenyumm.. "Masa sihh ? Bisaa aja nih Bella hehe.. Lagian ga sebagus ituu juga tauu.." ucap Annisa merendah

"Ihh suka merendah dehh.. Ini tetenya masih kenyel, badannya masih slimfit gitu bu. Muka ibu aja ga ada kerutannya" ucap Bella sambil memandangi Annisa dengan tatapan aneh..

"Ihh malu ah diliatin teruss heheh" ucap Annisa yang langsung membelakangi Bella karena malu

"Hahahahaa.. Iyaiya bu maaf yaaaa hehe" ucap Bella meminta maaf karena ulahnya yang iseng ituuu

"Huuu Bella masih pagi dah isengg ajaaa.." kesal Annisa

"Buu sabunin punggung Bella dong, nanti gantian dehh" ucap Bella yang langsung membelakangi bu Annisa tuk memberikan punggungnya tuk disabuni

"Yaudaa sini.." ucap Annisa mengiyakaaan.. "Ehhh.. Bella udah pernah ngewe sama mas Kevinn ?" ucap Annisa penasaran sambil menyabuni Bella

"Udahh, kemarin pagii. Sewaktu kak Kevinn pergi ga ada kabar itu" ucap Bella menjelaskan

"Oalaah.." ucap Annisa singkat

"Emang kenapa Bu ? Salah yaaa ? Teruus ibu dah pernah sama kak Kevinn ?" tanya Bella balik

"Hahhhh ? Engga kok, ga salahh... Hmm itukan sebenernya hak kalian sih mau ngapa-ngapain jugaa. Ibumah ga berani dan ga berhak melarang, cuman ya hati-hati aja jangan sampai jadi yaa hihihi" ucap Annisa menjelaskan opininya yang

"Hahaha iyalah Bu. Bella juga pasti hati-hatii koo.." ucap Bella merespon peringatan bu Annisa..

"Udah yuu gantiaann" ucap bu Annisa setelah membilas badan Bella

Tok...tok..tokk... *suara ketukan pintu* "Lama bener mandinyaaa, buruan keburu dingin ini masakaaannyaaa" ucap Kevin mengetok dan bertetiak dari balik pintu kamar mandi Bella.

"Iyaaaaa.." ucap Bella yaang merespon

Setelah itu Kevin pergi dari kamar Bella tuk menyiapkan peralatan makan. "Cewe oh cewe, mau digamanain juga mandinya lama benerr" ucapnya menggerutu dalam hati sambil menyiapkan meja makan.
.
Sesaat setelah semua beres, Kevin masih belum juga menemukan dua sosok wanita ini. "Oiiii ayolaaah, dah lapaar nih" teriak Kevin pada kedua sosok ini

"Iyaikak, sabar napaaa ihh.."ucap Bella berjalan keluar kamar bersamaan dengan ibu Annisa

"Eummmm dari wanginya aja udah enaak. Jadi ga sabar buat makannya" ucap Annisa menambahi

"HMMM.." Kevin yang kesal dengan tingkah mereka yang berwajah tanpa dosaa. "Udah ayoo makaan ah, dah lapeer nihh" tambah Kevin yang membuat mereka akhirnya menyantap makan sambil berbincang-bincang
.
.
Kini ketiga insan itu berada di balkon untuk bersantai ria selepas makan dengan beberapa cemilan.

"Oia kak, aku udah mutusin untuk kuliah di kampung halaman Mamah. Aku pengen nyoba untuk hidup mandiri mulai sekarang" ucap Bella yang memulai perbincangan

"Akhirnya... Kakak bakalan dukung terus apapun pilihanmu Bell" ucap Kevin yang senang dengan pilihan Bella

"Oia Niss, bagaimana denganmu ? Kamu sudah membuat rencana untuk tetap stay disini kan ?" tanya Kevin pada Annisa perihal kunjungann dikotanya

"Sudah mas. Kemarin pada saat ditelepon oleh suamiku itu, aku sekalian bilang akan lebih lama disini. Alasannya ya untuk mantau sampe kira-kira bisa jalan dengan sendirinya dan sekalian ngejagain anak" ucap Annisa

"Wahh pintaaar kamuu" ucap Kevin sambil memukul lembut kepala Annisa

"Ihh kakak ga sopan mukul kepala orang tuaa" protes Bella setelah melihat tingkah kakaknya itu..

"Hehee gapapa kali. Kalo kamu mau, berlaku sesuka hatimu aja ke Annisa" ucap Kevinn dengan entengnyaaa. "Bolehkan sayang ?" ucap Kevin yang sambil menjambak Annisa

Bella yang sudah pusing melihat kejadian ini akhirnya memilih tuk mengabaikannya. Menurut Bella, bagaiamana pun dia tetaplah orang yang lebih tua yang harus dipatuhi.

"Oia Niss, kemarin pas aku jalan dikomplek perumahanmu itu ada cewe cuman keknya udah nikah deh, mukanya chinese atau jepang gitu deh kalo gasalah. Kamu tau ga siapa dia ?" tanya Kevin pada Annisa.

"Ohh ituu pasti bu Yonaa. Orangnya langsing dan rada tinggi kan ?" ucap Annisa yang setelah itu mengambil handphonenya dan menunjukan gambar orang yang dimaksud olehnya.

"Nahh iyaa yang ituuuu" ujar Kevin pada Annisa yang membetulkan ucapan Annisaa

"Cantik juga ya kak.." ujar Bella setelah melihat gambar orang tersebut..

"Iyaa makaknya.. Siapa dia ?" tanya Kevin lanjut pada Annisa

"Hmm dia tuh sebenernya masih umur 29/30an deh.. Dia itu anak dari pengusaha properti perusahaan korea selatann. Dia disini udah ada 3 bulan tapi bisa bahasa Indo kok, soalnya dia kesini bukan sekali-duakali. Dah sering banget pokoknya. Bu Yona itu disini untuk nyari properti" ujar Annisa mejelaskan pada semuanya

"Hmm ternyata koreaan. Menarik jugaa nihhh.." ucapnya dalam hati.. "Oia kok kamu bisa kenal dia ?" tanya Kevin kepada Annisa

"Kami pernah ketemu di tempat asal saya mas, belum lama ini kok. Dia lagi berkunjung ke toko butik saya yaa akhirnya temenan deh sekarang. Oia kebetulan kepengen buka usaha butik juga, katanya sihh dia emang pasionnya dalam hal desain. Ga properti, ga busana semua pengen dia kuasai" ucap Annisa lebih lanjut pada Kevin dan Bella

"Wihh hebat.. Aku juga ah kepengen jadi kayak mba Yona itu. Menguasai satu bidang dan menjadi sukses dibidang tersebut" ucap Bella bersemangat
"Okee target oprasi berikutnya adalah Yona. Akan kujadikan dia budakku" ucap Kevin dalam hati. "Hmm jadi pingin pindah apart nih.. Kira-kira kamu bisa gak usahakan pertemuan aku sama dia ?" ucap Kevin pada Annisa

"Ohh bisa kok mas. Mau kapaan ?" tanya Annisa

"Ih kakak kenapa pindah Apart ? Kan disini juga dah lumayan baguss.." kata Bella memotong

"Kepengen lebih gede aja sih Bell" ucap Kevin

"Emang kakak ada uang ?" tanya Bellaa

"Hahaha kamu tenang aja Bell dan lihat nanti" ucap Kevin memerintah Bella untuk tenang

"Hmm okedeh Kak, Bella sekarang percaya sama apa yang akan lakukan" ucap Bella yang pasrah..

"Malam ini kalau engga malam besok. Soalnya latihan basketku sudah mau mulai minggu depan. Aku mau secepatnya!" ucap Kevin menentukan jadwal pertemuan kepada Annisa

"Oke mass, aku akan usahakan ya untuk melobby bu Yonna" ucap Annisaaaa... "Oia mas, aku boleh minta ijin ke toko tidak ? Aku sudah ada janji dengan klien dua jam lagi" ucap Annisa pada Kevinn..

"Lah masih duajam lagi loh padahal, nyantai dulu napaaa.." ucap Kevin

"Kan mau pulang dulu mas, ngurus berkasnya dulu dan ganti bajiu lagi" ucap Annisa membeberkan alasannya

"Ohh yauda aku sama Bella sekalian ikut deh. Sekalian jalan-jalan... Gimana Bell ikut engga ?" ucap Kevin untuk memutuskan ikut dengan Annisa dan menanyakan ketersediaan Bella

"Hmm kayaknya aku lagi males deh kak.. Lagi pengen me-time juga aku tuh. Boleh kan kak ?' tanya Bella pada Kevin setelah menjelaskan kondisinyaaa

"Tapi kamu lagi ga sakiit kan ?" tanya Kevin sambil mengecek suhu tubuh Bella dengan tangannya

"Engga kok kak, amaaan!" ucap Bella dengan senyuman

"Yaudadeh kakak sama Annisa cabut dulu yaaaa. Kalo kamu ada apa-apa chat kakak, jangan dipendam pokoknya. Oke ?" ucap Kevin pada Bella yang mewanti-wantinya untuk jujur perihal kondisinya dengannya..

"Iyaaaa kak amaaan deh pokoknya. Kaliaaan juga take care yaaaa!" ucap Bella sambil mendadahi Kevin dan Annisa yang pergi meninggalkan dirinya.

"Akhirnya bisa mikir dengan tenang tentang semuanyaaaa.." ucap Bella dalam hati karena merasa lega dengan suasana yang sudah sepi yang dapat memberikan dia waktu untuk berpikir jernih dari apa yang telah terjadi.
.
.
Sesampainya di Mall—dioutlet butik milik ibu Annisa, Kevin langsung mengatakann padanya ingin belanja sesuatu terlebih dahulu dan menyuruhnya untuk mengurusi urusannya terlebih dahulu. Kevin berjalan ke arah toko olahraga untuk melihat-lihat sepatu basket dan ketoko sepatu lainnya.

"Hmm tabungan gua dah mau abis lagi nihhh.." ucap Kevin dalam hati setelah 'khilaf'—menenteng paper bag—hasil kunjungan dari salah satu toko olahraga. Kevin melanjutkan perjalanannya menuju tempat game yang ada disana. "Ahh basket keknya seruuu..." Kevin melangkahkan kakinya kekasir untuk menambah saldo member di area game tersebut.. "300.000.." ucap Kevin pada pelayan kasir yang tak lama kemudian penambahan saldo sudah selesai.. "Heree we gooooo..." ucapnya dalam hati didepan mesin basketball arcade"

Rounnsdd 4.. tutututttt *suara dari mesin arcade*

"Wah gila keren banget dia, keknya pembasket handal" ucap seseorang yang menontoni Kevin pada temannya

"Ihh ganteng banget.." ucap seseorang lain lagi

"Buset bro, makan apaan dia tinggi banget" ucap pria pada temannya

TEETTTTTT... Pluit dari mesin arcade berbunyi, menandakan berakhirnya pertandingan. Kevin yang terlalu fokus dengan gamenya ini membuatnya terkejut menjadi perhatian diarena game tersebut. "Busetttt..." ucapnya dalam hati lalu mengabaikan tatapan meraka dan menuju ke mesin punch limit.

BUGGGGGGG... Pakkkkkk... tetetetetengteng.. *suara pukulan dan mesin*

"Wah anjir kok 732 sihhh.. Salah kuda-kuda keknyaaa" ucapnya Kevin setelah melihat skor akhir.. "Hahu haaahhuff... Heugggg.." Kevin yang mencoba mengontrol nafas dan meninju samsak mesin itu..

BUGGGGGGGG... PAKKK.. tetetetetetetetetengtengg... *suara pukulan dan mesinn... "Ahh kirain dah ilang kekuatan tinju guaa" ucap Kevin yang melihat kepalan tangannya setelah mengetahui skornya masih diatas 900 tersebut..

Treeeeet... treeeet... *suara panggilan handphone* "Wah Annisa nih.... Iya, hallo ada apaaaa ?" ucap Kevin menjawab panggilan Annisa sambil meninggalkan area permainan tersebut..

"Mass ini bu Yonna katanya siap bertemu malam ini" ucap bu Annisa memberi tahu kabar tentang bu Yonna..

"Okeee makasih infonya... Oia kamu dimana sekarang ?" tanya Kevin padanya setelah mendapatkan info tentang pertemuan yang dibahas siang tadi

"Masih di kios mas.. Mungkin sejam lagi..." ucap Annisa

"Busett dahh. Okeoke lanjutin aja dulu sana.." ujar Kevinn padanya dan mengakhiri pembicaraan mereka ditelepon.. "Auss lagi.." ucap Kevin dalam hati merasakan dahaga didalam tenggorokannya sambil mencari stand-stand penjual minummm.
.
"Arghhhhhh.. Segernyaaaa.." ucapnya karena merasa puas setelah meminum habis minuman tersebut. "Ahh sejam lagi ngapain yaaa... Makan kali yaaa" ucap Kevin dalam hati bingung akan kegiatan yang akan dia lakukan selanjutnya sambil melangkahkan kakinya. Kevin yang duduk sambil menunggu pesananya, tiba-tiba dihampiri oleh dua orang yang tak dikenalnya untuk megembalikan kartu gamenya yang tertinggal di area permainan tadi. "Wah terimakasih yaa, maaf bilaa merepoti.." ucap Kevin berterimakasih

"Iya kak sama-samaa, ga masalah sama sekali kok.." ucap wanita satunya kepada Kevin sambil tersenyum

"Wah cakepnyaaa.." ucap Kevin dalam hati..

"Mari kak saya tinggal duluu, saya sudah ditunggui ibu saya.. Ayok dek" ucapnya kepada Kevin sambil menggandeng tangan perempuan satunya lagi yang sepertinya saudaranya

"Ahh iya Kak.. Sekali lagi terimakasih banyakk untuk kebaikannya.." ucap Kevin yang hanya dibalas perempuan tadi dengan senyuman

"Permisi kak.." suara pelayan yang datang sambil membawa pesanan dari Kevin

"Terimkaasih mbak... Raraaa.." ucap Kevin sambil membaca nametag yang digunakan pelayan tersebut.

"Iya mas.. Silahkan menikmati makanannya.." ucap pelayan yang bernama Rara itu..

"Ini juga lumayan ni cewek... Dua cewek cantik dalam satu waktu yang berdekatan, apa yaaa maksudnyaaaa... hmmm" ucap Kevin yang langsung menyantap makanannya.
.
Setelah selesai makan, Kevin melanjutkan perjalanannya kembali. Dari kejauhan dia melihat sosok yang ia tak asing.. "Ahhh si pelayan toko waktu ituuu... Hmmm tapi biarin ajalah ga bikin nafsu lagian tu orang" ucapnya setelah memikirkan apakah akan menjadikan si pelayan toko dibawah pengaruhnyaaa. Lalu Kevin melanjutkan kembali perjalanannya yang tak ada arah dan tujuan sambil menunggu kabad dari Annisa. "Buset lama banget Annisaa. Tu rapat apa ngapain yaaaa.." ucap Kevin yang kesal dengan kegiatan Annisa yang membuat dirinya bosan.
.
Ditengah kebosanannya, Kevin akhirnya memutuskan untuk kembali ke parkiran untuk tidur dimobil. "Untung ni kunci ada digua" ucapnya dalam hati. Sambil menuju ke parkiran—didalam lift Kevin bertemu kembali dengan dua wanita yang mengembalikan kartu kredit game area milikinya.. "Ekhh Mbak yang tadi" ucap Kevin.

"Hehe iya kak ketemu lagi kita.." jawab wanita yang mengembalikan kartunya

"Btw, saya Kevin.. Sekali lagi terimkasih ya mbak" ucak Kevin mengenalkan diri dan mengucapkan terimakasih

"Ah iya kak Kevin, saya Rara dan ini teman saya Talisa" ucap wanita bernama Rara itu dan mempekerkenalkan adiknya..

"Salamm kenal kak" ucap temannya Rara tersebut..

Tingggtonggg *suara lift*

"Mari Mbak, saya duluaaan" ucap Kevin pada keduanya lalu tersenyum penuh arti..

"Iyaaa kak.." ucap keduanya lalu pergi meninggalkan Kevin

"Raraa, Talisaaaa..." ucap Kevin sembari menghampiri kedua wanita tersebut.

"Iya kak ?" ucap Rara..

"Kamu dan kamu sekarang ikuti saya ke Mobil yaaa.. Ada yang ingin saya sampaikan.." perintah Kevin pada mereka yang hanya membalas dengan anggukan lalu berjalan mengikuti Kevin dari belakang.

"Ada apa ya Kak ?" ucap Talisa sesaat mereka bertiga sudah ada didalam mobil milik bu Annisa tersebut.

"Jadi kalian ini harus mengikuti semua perintahku dari sekarang. Apapun itu, dimanapun itu, dan kapanpun itu.. Saya sekarang tuan dari diri kalian dan sudah sewajarnya kalian memberikan seluruh kehidupan kalian padaku, pahaaam ?" ucap Kevin yang memberikan komando pada mereka berdua

"Siaap paham tuaan" ucap mereka serentak

"Nah sekarang dari Rara dulu. Perkenalkan dirimu secara singkat" perintah Rara yang berada di kursi penumpang depan.

"Saya Rara Fatmawati Jagadita, asli dari provinsi sebelah cuman dari 14 tahun udah pindah disini. Umur 18 tahun, anak tunggal. Rara baru keterima di universitas los banos dan ngambil jurusan kedokteran" ucap Rara setelah Kevin memberi intruksi untuk berhenti

"Sekarang giliran Talisaaaa" ucap Kevin sambil menengok ke arah belakang..

"Saya Talisa Putri Gunin, umur Talisa 18 tahun sama kayak Rara. Saya anak kedua dari dua bersaudara. Talisa kebetulan satu univ dan satu jurusan kak. Ekhh.. Oia saya asli kota sini" ucap Talisa menyelesaikan perkenalan dirinya

"Okeoke.. Terimkasih untuk penjelasan singkat kalian. Oia rumah kalian dimana dan apa pekerjaan orang tua kalian apa ?" ucap Kevin pada mereka dan melirik Rara untuk menjawab pertanyaan terlebih dulu

"Rara tinggal didaerah kawasan high hopes barengan sama Talisa jugaa.. Ayah Rara kerja jadi pengacara di firma hukum di pusat kota dan Mamah Rara kerja sebagai guru di sekolah dasar swasta" ucap Rara menjelaskan

"Ohh kalian tetanggaan.. Terus orang tua Talisa kerja apaa ?" tanya Kevin pada Talisa.

"Ayah Talisa buka usaha mebel kak dan ibu Talisa kerja di dinas pendidikan" ucap Talisa

"Ahh begituu..." ucap Kevin setelah menerima penjelasan Talisa. "Sekarang catat nomor hp ku dan kirimkan pesan nama kalian, biar bisa saya simpan" perintah Kevin lalu memberi nomor ponselnya

Trreretttt.. *getar notifikasi hp*

"Okee sekarang kalian pulanglah dan tunggu panggilan dari saya. Oia kalian harus tetap mengingat bahwa saya adalah tuan kalian semua, paham kan adik-adik ?" ucap Kevin pada mereka semua

"Paham kak.." ucap mereka berbarengan lalu pergi meninggalkan Kevin sendirian di mobil.​
 
Waoooo ....Kevin pingin jadi penguasa dunia ya.....
Boleh juga fantasi om @Radiantoro

Terima kasih sudah di update om
Tetap semangat berfantasi dan tetap sehat yo....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd