Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA The Complexity of Love, Laugh, Light and Lust.

Kami sudah berada dikamar kost Sekar, aku tidak terlalu mabuk namun persaingan sengit antara Sekar dan Dania membuat mereka memaksakan limit untuk menerima minuman alkohol. Terima kasih kepada supir grab yang membantuku memboyong mereka kesini, meskipun harus keluar uang ekstra agar ia mau mengangkut kami, belum lagi beberapa dari driver berlaku kurang ajar dengan meminta salah satu dari mereka, untung saja ancaman dengan cara memegang ponsel seakan-akan merekam membuat nyali mereka ciut. Keduanya kutaruh di kasur Sekar, namun Sekar sepertinya akan jackpot, dengan sigap aku angkut Sekar ke kamar mandi miliknya, benar saja Sekar memuntahkan minuman dan isi perutnya, kudiamkan Sekar disana sebentar, beruntung saja ia memiliki kamar mandi dalam, bath tub dan juga water heater, bajunya yang penuh dengan sisa-sisa jackpotnya kubuka, aku mengisi bath tub dengan air hangat dan mulai menelanjangi Sekar. Ia terlihat lugu sekali saat mabuk, air hangat mulai kubasuh ke muka Sekar, dan mengangkatnya kedalam bath tub, perlahan kubersihkan sisa-sisa kotoran yang mengenai badan dia, tak lama ia terbangun karena air yang ada di bath tub terlalu panas.

"Kepanasan mas" bisiknya lirih.

"tahan sebentar, udah mau beres." ucapku terus fokus membersihkan tubuhnya, dengan sisa kesadarannya aku memintanya untuk bersikat gigi dan berkumur agar bau jackpotnya tidak menempel dari mulutnya.

Selesai dimandikan, barista imut ini langsung kukeringkan badannya dengan handuk berbentuk kimono dan menuntunnya untuk kembali ke kasur miliknya.

Daniapun kucolek untuk bangun, karena posisinya terlalu berantakan, dan kutuntun juga menuju kamar mandi, lalu aku membantunya menghapus make up nya, memintanya bersikat gigi dan berkumur seperti Sekar, aku yang sudah biasa menjaga teman-temanku yang mabuk memperlakukan mereka berdua dengan sama. Karena bingung bagaimana dengan pakaian tidur Dania, akupun menuju Sekar yang terlihat sangat lemah.

"Kar, ada handuk lagi ga?" bisikku ditelinga Sekar.

"Hiisituuh" ucapnya tak jelas sambil menunjuk ke arah lemari, mau tidak mau aku membuka lemari milik Sekar. Setelah menemukan handuk kimono yang sama dengan Sekar pakai, akupun menghampiri Dania kembali, dan kuminta ia mengganti bajunya agar nyaman tidur, karena masih mabuk ia memintaku membantunya. Akhirnya pekerjaanku mengurusi dua orang mabuk ini selesai, untungnya kasur Sekar berukuran besar sehingga 2-3 orang cukup untuk tidur diatasnya.

02.41, Xtxx Kost, Kota J.

Aku yang sudah mulai lelah mencoba menghabiskan minuman yang dibawa Dania dan memutuskan untuk tidur.

*kalian pasti akan mengira ada adegan sex ketika mereka mabuk, bukan? Sayang sekali suhu-suhu, tidak ada sama sekali*


Entah jam berapa, Xtxx Kost, Kota J.

Aku sedikit tersadar dari kantuk dan mabukku, karena ada hal janggal, kakiku terasa dingin di bagian paha. Dan ada benda hangat yang menempel di penisku, mataku mulai terbuka dan yang kutemui adalah Dania sedang menghisap penisku dan disampingku ada Sekar yang masih tertidur.

"Damn, Dania" ucapku meresapi hisapannya yang cukup telaten. Entah berapa lama lidahnya menari di penisku, sampai akhirnya ia menghentikan aktivitasnya.

"Basianku pasti horny Ri, mau main sembunyi-sembunyi atau disini?" tanyanya padaku.

"Disini aja, fair-fair ajalah ngapain ngumpet ngumpet" ucapku sambil membalik tubuhnya agar ia berada dibawah, celanaku yang sudah entah kemana memudahkanku untuk langsung menindihnya. Aku arahkan penisku pada vaginanya yang sudah cukup basah, dan sekali tusukan. Blesh.

"ahhh, Ri, enak" desah Dania yang memintaku mendekatkan kepalaku padanya, namun aku tetap menggenjotnya dengan kondisi tegap dan itu membuatnya semakin tak karuan.

"ahhh, terus Ri, iya disitu" erangnya saat tangan kiriku memainkan klitorisnya, iapun mengejang hebat padahal permainan belum terlalu lama.

"Uhhh, basah banget memek aku, Ri" ia mendesah tak terkontrol karena terlalu menikmati.

"lebih dalam, Ri" pintanya namun aku tetap melakukan penetrasi yang sama.

"ahh, Ri, ayo dong" ucap Dania tak sabaran, namun aku tetap mendiamkannya, sambil menggoyangkan penisku pada vagina Dania, tak lupa aku menggerayangi Sekar yang berada persis disamping kami berdua yang sedang bersetubuh.

"Ahh, lu lagi sama gua ya, tangannya jangan kesitu" ucap Dania yang mencoba menarik tanganku dari tubuh Sekar. Aku kencangkan genjotanku pada vagina Dania yang membuatnya berusaha menahan goyanganku dengan cara merapatkan kedua kakinya.

"Ahh Ri pelan, gua mau keluar" Ucapnya padaku. Akupun mengurangi tempo genjotanku dan memainkan klitoris Dania, erangan Dania membuat Sekar sedikit terusik dan mulai menggeliat, hal ini membuatku bernafsu untuk menggenjot Dania, sayangnya Dania tidak kuat menahan gelombang seranganku dan diapun mendapatkan orgasme pertamanya.

"Ahhh aku keluar Ri, Ahhh enak bangeet" pinggulnya bergetar hebat dan matanya mulai memutih, lengguhan nafasnya tak beraturan, genjotanku mulai memelan, dan kuhentakan sesekali lebih dalam yang membuat Dania kewalahan.

"Uhh, mentok Ri" sambil badannya semakin bergetar dan perlahan memintaku untuk jeda sejenak. Akupun mencabut penisku dan memberikan kecupan pada Dania.

Setelahnya aku ke kamar mandi untuk membersihkan penisku dari sisa-sisa cairan Dania, aku yang masih bernafsupun mengincar sasaran kedua yaitu Sekar, aku mulai merabai vagina Sekar yang ternyata sudah basah.

"Dan, masih kuat ga abis ini? Sekar kayanya pules" ucapku menggoda Sekar yang masih terpejam matanya.

"ihh sama aku aja" Ucap Sekar sebelum Dania menjawab pertanyaanku, akupun langsung menyerang bibirnya dengan pagutan yang liar, Sekar berusaha mengimbangi pagutanku dan merabai punggung dan pundakku. Aku mulai menggerayangi dada Sekar yang hanya terlapisi handuk kimono, tidak perlu berlama-lama pemanasan, karena kami sudah terlalu panas dan sangat bernafsu, langsung saja kuarahkan penisku ke vagina Sekar.

"Ahhh mash, pelaan" Desah Sekar sambil memukul dadaku lembut, dengan tempo pelan mulai kugenjot vagina Sekar, disampingku ada Dania yang masih lemas hanya tertawa mendengar desahan Sekar yang manja.

"Mash, kencengin uhhhh" desahan Sekar mengisi ruang kost miliknya sendiri, Dania yang masih kelelahan sedikit terlelap dan tak peduli.

"Uuhhh, enak mash" desahan Sekar memancingku untuk menggenjotnya dengan liar, lima menit berlalu, Sekar menunjukan tanda-tanda ia akan orgasme, akupun mencumbu payudaranya dengan ganas.

"Mashh, Aku mau sampe mashh" ucapnya terengah-engah, sebuah cengkraman erat pada lenganku menandakan gelombang orgasme Sekar akan datang dan Srrrrhhhhh, penisku disirami oleh cairan dari vagina Sekar, ternyata dia mengalami Squirt.

"Ahh cabut dulu mash, ngilu" ucap Sekar dengan kondisi lunglai, aku mencabut penisku dari vagina Sekar dan mengocoknya sendiri, karena akupun merasa akan ejakulasi sebentar lagi, Sekar yang masih terengah-engah terkejut ketika melihatku sudah mengangkangi kepalanya, ditengah kocokanku pada penisku, kami kembali dikagetkan oleh Dania yang mengambil alih kocokanku dengan mulutnya, sepongannya yang telaten membuatku tak tahan.

"Dan, udah dulu, rebahan samping Sekar cepet Hhh" ucapku menahan lonjakan sperma yang sudah berada di ujung penisku, Dania yang paham menyandarkan kepalanya tepat disamping kepala Sekar, dan akupun mengarahkan tembakan spermaku kearah Dania satu semburan, dua semburan, dan semburan terakhir kubelokan kearah Sekar.

"Fyuhh, leganya" ucapku yang langsung kehilangan energiku hari itu.

"Ahh banyak banget mash" ucap Sekar mengusapi wajahnya yang berlumuran spermaku.

"Ehh di Ka Dania juga ada" timpalnya lagi seraya bangkit dan mengemut ujung penisku dan membersihkannya.

To Be Continued.
 
Kami sudah berada dikamar kost Sekar, aku tidak terlalu mabuk namun persaingan sengit antara Sekar dan Dania membuat mereka memaksakan limit untuk menerima minuman alkohol. Terima kasih kepada supir grab yang membantuku memboyong mereka kesini, meskipun harus keluar uang ekstra agar ia mau mengangkut kami, belum lagi beberapa dari driver berlaku kurang ajar dengan meminta salah satu dari mereka, untung saja ancaman dengan cara memegang ponsel seakan-akan merekam membuat nyali mereka ciut. Keduanya kutaruh di kasur Sekar, namun Sekar sepertinya akan jackpot, dengan sigap aku angkut Sekar ke kamar mandi miliknya, benar saja Sekar memuntahkan minuman dan isi perutnya, kudiamkan Sekar disana sebentar, beruntung saja ia memiliki kamar mandi dalam, bath tub dan juga water heater, bajunya yang penuh dengan sisa-sisa jackpotnya kubuka, aku mengisi bath tub dengan air hangat dan mulai menelanjangi Sekar. Ia terlihat lugu sekali saat mabuk, air hangat mulai kubasuh ke muka Sekar, dan mengangkatnya kedalam bath tub, perlahan kubersihkan sisa-sisa kotoran yang mengenai badan dia, tak lama ia terbangun karena air yang ada di bath tub terlalu panas.

"Kepanasan mas" bisiknya lirih.

"tahan sebentar, udah mau beres." ucapku terus fokus membersihkan tubuhnya, dengan sisa kesadarannya aku memintanya untuk bersikat gigi dan berkumur agar bau jackpotnya tidak menempel dari mulutnya.

Selesai dimandikan, barista imut ini langsung kukeringkan badannya dengan handuk berbentuk kimono dan menuntunnya untuk kembali ke kasur miliknya.

Daniapun kucolek untuk bangun, karena posisinya terlalu berantakan, dan kutuntun juga menuju kamar mandi, lalu aku membantunya menghapus make up nya, memintanya bersikat gigi dan berkumur seperti Sekar, aku yang sudah biasa menjaga teman-temanku yang mabuk memperlakukan mereka berdua dengan sama. Karena bingung bagaimana dengan pakaian tidur Dania, akupun menuju Sekar yang terlihat sangat lemah.

"Kar, ada handuk lagi ga?" bisikku ditelinga Sekar.

"Hiisituuh" ucapnya tak jelas sambil menunjuk ke arah lemari, mau tidak mau aku membuka lemari milik Sekar. Setelah menemukan handuk kimono yang sama dengan Sekar pakai, akupun menghampiri Dania kembali, dan kuminta ia mengganti bajunya agar nyaman tidur, karena masih mabuk ia memintaku membantunya. Akhirnya pekerjaanku mengurusi dua orang mabuk ini selesai, untungnya kasur Sekar berukuran besar sehingga 2-3 orang cukup untuk tidur diatasnya.

02.41, Xtxx Kost, Kota J.

Aku yang sudah mulai lelah mencoba menghabiskan minuman yang dibawa Dania dan memutuskan untuk tidur.

*kalian pasti akan mengira ada adegan sex ketika mereka mabuk, bukan? Sayang sekali suhu-suhu, tidak ada sama sekali*


Entah jam berapa, Xtxx Kost, Kota J.

Aku sedikit tersadar dari kantuk dan mabukku, karena ada hal janggal, kakiku terasa dingin di bagian paha. Dan ada benda hangat yang menempel di penisku, mataku mulai terbuka dan yang kutemui adalah Dania sedang menghisap penisku dan disampingku ada Sekar yang masih tertidur.

"Damn, Dania" ucapku meresapi hisapannya yang cukup telaten. Entah berapa lama lidahnya menari di penisku, sampai akhirnya ia menghentikan aktivitasnya.

"Basianku pasti horny Ri, mau main sembunyi-sembunyi atau disini?" tanyanya padaku.

"Disini aja, fair-fair ajalah ngapain ngumpet ngumpet" ucapku sambil membalik tubuhnya agar ia berada dibawah, celanaku yang sudah entah kemana memudahkanku untuk langsung menindihnya. Aku arahkan penisku pada vaginanya yang sudah cukup basah, dan sekali tusukan. Blesh.

"ahhh, Ri, enak" desah Dania yang memintaku mendekatkan kepalaku padanya, namun aku tetap menggenjotnya dengan kondisi tegap dan itu membuatnya semakin tak karuan.

"ahhh, terus Ri, iya disitu" erangnya saat tangan kiriku memainkan klitorisnya, iapun mengejang hebat padahal permainan belum terlalu lama.

"Uhhh, basah banget memek aku, Ri" ia mendesah tak terkontrol karena terlalu menikmati.

"lebih dalam, Ri" pintanya namun aku tetap melakukan penetrasi yang sama.

"ahh, Ri, ayo dong" ucap Dania tak sabaran, namun aku tetap mendiamkannya, sambil menggoyangkan penisku pada vagina Dania, tak lupa aku menggerayangi Sekar yang berada persis disamping kami berdua yang sedang bersetubuh.

"Ahh, lu lagi sama gua ya, tangannya jangan kesitu" ucap Dania yang mencoba menarik tanganku dari tubuh Sekar. Aku kencangkan genjotanku pada vagina Dania yang membuatnya berusaha menahan goyanganku dengan cara merapatkan kedua kakinya.

"Ahh Ri pelan, gua mau keluar" Ucapnya padaku. Akupun mengurangi tempo genjotanku dan memainkan klitoris Dania, erangan Dania membuat Sekar sedikit terusik dan mulai menggeliat, hal ini membuatku bernafsu untuk menggenjot Dania, sayangnya Dania tidak kuat menahan gelombang seranganku dan diapun mendapatkan orgasme pertamanya.

"Ahhh aku keluar Ri, Ahhh enak bangeet" pinggulnya bergetar hebat dan matanya mulai memutih, lengguhan nafasnya tak beraturan, genjotanku mulai memelan, dan kuhentakan sesekali lebih dalam yang membuat Dania kewalahan.

"Uhh, mentok Ri" sambil badannya semakin bergetar dan perlahan memintaku untuk jeda sejenak. Akupun mencabut penisku dan memberikan kecupan pada Dania.

Setelahnya aku ke kamar mandi untuk membersihkan penisku dari sisa-sisa cairan Dania, aku yang masih bernafsupun mengincar sasaran kedua yaitu Sekar, aku mulai merabai vagina Sekar yang ternyata sudah basah.

"Dan, masih kuat ga abis ini? Sekar kayanya pules" ucapku menggoda Sekar yang masih terpejam matanya.

"ihh sama aku aja" Ucap Sekar sebelum Dania menjawab pertanyaanku, akupun langsung menyerang bibirnya dengan pagutan yang liar, Sekar berusaha mengimbangi pagutanku dan merabai punggung dan pundakku. Aku mulai menggerayangi dada Sekar yang hanya terlapisi handuk kimono, tidak perlu berlama-lama pemanasan, karena kami sudah terlalu panas dan sangat bernafsu, langsung saja kuarahkan penisku ke vagina Sekar.

"Ahhh mash, pelaan" Desah Sekar sambil memukul dadaku lembut, dengan tempo pelan mulai kugenjot vagina Sekar, disampingku ada Dania yang masih lemas hanya tertawa mendengar desahan Sekar yang manja.

"Mash, kencengin uhhhh" desahan Sekar mengisi ruang kost miliknya sendiri, Dania yang masih kelelahan sedikit terlelap dan tak peduli.

"Uuhhh, enak mash" desahan Sekar memancingku untuk menggenjotnya dengan liar, lima menit berlalu, Sekar menunjukan tanda-tanda ia akan orgasme, akupun mencumbu payudaranya dengan ganas.

"Mashh, Aku mau sampe mashh" ucapnya terengah-engah, sebuah cengkraman erat pada lenganku menandakan gelombang orgasme Sekar akan datang dan Srrrrhhhhh, penisku disirami oleh cairan dari vagina Sekar, ternyata dia mengalami Squirt.

"Ahh cabut dulu mash, ngilu" ucap Sekar dengan kondisi lunglai, aku mencabut penisku dari vagina Sekar dan mengocoknya sendiri, karena akupun merasa akan ejakulasi sebentar lagi, Sekar yang masih terengah-engah terkejut ketika melihatku sudah mengangkangi kepalanya, ditengah kocokanku pada penisku, kami kembali dikagetkan oleh Dania yang mengambil alih kocokanku dengan mulutnya, sepongannya yang telaten membuatku tak tahan.

"Dan, udah dulu, rebahan samping Sekar cepet Hhh" ucapku menahan lonjakan sperma yang sudah berada di ujung penisku, Dania yang paham menyandarkan kepalanya tepat disamping kepala Sekar, dan akupun mengarahkan tembakan spermaku kearah Dania satu semburan, dua semburan, dan semburan terakhir kubelokan kearah Sekar.

"Fyuhh, leganya" ucapku yang langsung kehilangan energiku hari itu.

"Ahh banyak banget mash" ucap Sekar mengusapi wajahnya yang berlumuran spermaku.

"Ehh di Ka Dania juga ada" timpalnya lagi seraya bangkit dan mengemut ujung penisku dan membersihkannya.

To Be Continued.
Dan akhirnya Rian threesome, mantabss
 
Bimabet
Part 1.3 The Close Chapter.


24 Januari 2021. Kost Pxx, Kota B.

Berbulan-bulan aku menikmati kebersamaanku dengan Sekar dan Dania, mereka menjadi akrab dan berteman dekat setelah kejadian itu, urusanku dengan Dania sudah beres dari bulan Desember, hanya menunggu sidang online Dania saja di bulan Februari, namun rutinitas kami bertemu berjalan dengan baik, hampir seminggu sekali aku mampir ke Kafe Sekar dan juga menghabiskan malam bertiga dengan Sekar dan Dania.

Hari ini tepat dimana aku bertambah umur, house party kecil kecilan dihadiri beberapa teman kampus dan juga kenalan-kenalan yang entah darimana. Aku yang tidak terlalu suka keramaian akhirnya membiarkan mereka asik dengan suguhanku.

Karena gaduh, kamar kostku didatangi oleh beberapa penghuni kost lain yang menanyai ada acara apa, yang kujawab itu adalah party ulang tahunku kecil-kecilan, beberapa mengucapkan selamat sembari protes suara musiknya yang terlalu besar. Akupun mengiyakan protes mereka dan memberikan beberapa suguhan sebagai permohonan maaf.

01.41, Kost Pxx, Kota B.

Saking berantakannya kamarku, aku bingung harus tidur dimana, akhirnya aku merokok santai di depan gerbang, sambil memberikan sisa minuman kepada satpam tempat kostku berjaga, akupun mengobrol dengan satpam kostku perihal suka duka selama kost disana, tidak terasa hampir 4,5 tahun aku menetap, dari mulai menghuni kamar ukuran kecil seluas 3x4 meter hingga mampu pindah ke kamar terbesar dengan luas 9x15 meter, hampir seukuran studio apartement, karena diperuntukan untuk pasangan suami istri, hanya saja karena kedekatanku dengan satpam dan juga manager kostku, aku bisa menempati paviliun dengan harga yang lebih murah. Singkat cerita, kami bermain catur hingga larut.

02.53, Depan Gerbang Kost Pxx, Kota B.

Satpam kost sudah tertidur karena mabuk, sehingga aku diam merokok sambil melihat cctv, tak berselang lama, ada wanita yang mengetok-ngetok gerbang, meminta untuk dibukakan pintu.

"Pak, ini isma" Dok Dok Dok, suara gerbang kostku diketuk berkali-kali.

"Sebentar" aku berteriak dari dalam. Ketika sudah membukakan gerbang, ia mengucapkan terima kasih dan bertanya siapa aku, aku bilang saja penghuni kost, pak satpam sudah tidur karena mabuk.

"Oh oke makasih ya A, aku Isma, si Aa namanya siapa?" ucapnya.

"aku Rian" sambil menyalami tangannya.

Close Chapter 1, lanjut chapter 3. Bersama Isma dan Andani.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd