Lanjutan BOOM Update...
Setelah kepulangan Pak Prapto dari rumah kami, aku segera masuk ke dalam rumah dan menuju kamar kami untuk membaringkan diriku di sana. Di dalam kamar Aku berusaha menenangkan diriku, saat ini kondisiku masih dalam keadaan sangat terkejut dengan semua apa yang telah diucapkan Pak Prapto kepadaku tadi. Akhirnya aku berbaring di sana berusaha untuk meminjamkan mataku, aku berusaha untuk tidur Dan tidak lagi memikirkan tentang kondisi bisnisku yang sedang terpuruk saat ini.
Yang ada di dalam kepikiranku saat ini adalah aku harus segera mencari solusi agar semua ini dapat bertahan dan berjalan sebagaimana mestinya, aku ingin bisnisku tetap bertahan dan aku bisa mendapatkan bantuan modal kembali dari Pak Prapto. Tetapi di sisi lain aku menyadari untuk mendapatkan hal itu ada sesuatu yang harus aku korbankan tentu saja aku harus memenuhi keinginan Pak Prapto. Yaitu aku harus memenuhi keinginannya untuk menikmati keindahan dan kemolekan tubuh istriku. Tentu saja hal tersebut sangat bertentangan dengan akal sehatku.
Tetapi di sisi lain Entah kenapa aku merasa bergairah membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi nantinya. Aku yang notabene selama ini sangat menikmati service dari istriku, kini seakan punya keinginan di dalam diriku, untuk dapat menyaksikan dan mendengar cerita istriku bagaimana tubuh molek nya itu diperlakukan oleh Pak Prapto.
"Dia akan bertingkah sama liarnya ketika bercinta denganku?? Akankah juga desahannya masih sama, tidak malu-malu ataukah dia Canggung untuk melayani pak Prapto dan aku juga penasaran Bagaimana komentar pak Prapto terhadap tubuh istriku"
Hadirnya pikiran itu di dalam kepalaku saat ini, makin membuat pikiranku bertambah tidak tenang dan kacau jadinya. Aku pun tidak mengetahui kenapa aku bisa membayangkan hal itu terjadi kepada istriku. Dan
" mungkinkah aku siap dengan semua keadaan itu jika benar-benar terjadi nantinya??"
Entahlah aku sendiri tidak tahu harus berbuat Bagaimana nantinya. Akhirnya setelah mencoba untuk tertidur, namun begitu sulit aku rasakan. Karena pikiran tersebut terus saja menghantui kepalaku dan rasanya aku tidak bisa lepas dari pikiran itu. Aku mengambil handphone milikku dan melihat foto-foto di dalamnya, di sana Aku melihat berbagai macam pose foto istriku. Mulai dari yang pakainya terbuka, tertutup dan bahkan ada yang telanjang di sana. Saat itu aku melihat Betapa dan menggodanya Istriku itu. Payudara Istriku yang montok, dan memek istriku yang menyembul itu seakan menjadi magnet pembangkit gairahku. Ketika aku melihatnya. Dan lagi-lagi pertanyaan itu kembali muncul di kepalaku.
" bagaimana jika Pak Prapto melihat kondisi istri yang seperti ini??"
Aku mengira pastilah dia akan sangat senang dan bahagia sekali. Apalagi sampai aku izinkan dia untuk menikmati tubuh istriku.
" tetapi apakah istriku akan mau melakukannya?"
Tentu saja Ini hal yang baru baginya, selama ini setelah menikah denganku. Dan menurut sepengetahuanku, istriku belum pernah tubuhnya dijamah oleh laki-laki manapun. Kecuali pada saat waktu Kami sempat berpisah dulu, sewaktu aku pulang ke desa dan ia masih bekerja di kota. Ia mengakuinya kepadaku, bahwa dalam jeda hubungan kami itu ia pernah merasakan kenikmatan dari laki-laki lain. Ia mengakui pernah disetubuhi oleh pacar penggantinya beberapa kali pada saat itu. Mengingat hal itu aku teringat kembali pada saat pertama kali istriku menceritakan hal itu kepadaku, waktu itu aku sangat marah kepadanya dan kami hampir tidak menjadi menikah karenanya.
Hal itu akhirnya tidak terjadi, kami tetap menikah dan permasalahan itu sempat menjadi topik pembicaraan kami pada saat awal menikah. Aku selalu menggodanya apakah ia merasakan gairah yang sama ketika bercinta denganku ataupun dengan mantan pacarnya. Saat itu istriku mengakuinya bahwasanya iya menikmati sensasi rasa bercinta yang berbeda ketika denganku ataupun dengan laki-laki mantan pacarnya itu. Aku yang mendengarkan hal itu, merasa sangat bergairah karenanya bahkan tak jarang itu menjadi fantasi ku ketika Tengah bercinta dengannya dahulu.
Aku sering membayangkan bagaimana ekspresi wajah istriku ketika dimasuki batang laki-laki lain di dalam vaginanya. Seperti apa yang aku katakan tadi, apakah ia melakukan hal yang sama ketika bercinta denganku. Bisa juga lebih sih, melihat semua keadaan yang ada pada istriku saat ini. Rasanya itu semua tergantung Bagaimana cara laki-laki itu membawanya, mengingat hal itu seketika aku Sempat berpikir.
" apakah hal ini harus aku sampaikan kepada istriku?? Tentang keinginan Pak Prapto untuk menikmati tubuhnya itu"
Saat itu aku sudah membulatkan tekadku bahwasanya aku akan menyampaikannya pelan-pelan kepada istriku, dan akan aku sampaikan malam ini kepadanya. Tentu ini akan menjadi modal fantasi bercinta yang menyenangkan bagiku nantinya. Aku akan melihat bagaimana ekspresi istriku ketika aku menyampaikan hal itu kepadanya. Mungkinkah dia marah, biasa saja atau mungkin juga ia terkejut. Entahlah aku akan mengetahuinya nanti.
Seakan sudah bulat dengan tekadku, aku memutuskan akan menyampaikan itu kepada istriku. Selain untuk mengetes kesetiaannya aku juga ingin mengetahui sejauh mana keliaran pikiran Istriku itu. Akankah ia rela memberikan tubuhnya itu kepada laki-laki lain, tetapi kali ini dengan alasan untuk mempertahankan bisnisku agar tetap berjalan.
" ya,, aku menggadaikan tubuh istriku demi tetap berjalannya bisnisku"
Mungkin kalian pikir aku sudah gila, tetapi aku dengan semua Keadaanku saat ini rasanya akan benar-benar menjadi gila jika pikiran ini terus menghantui pikiranku. Belum lagi desakan hutang yang seharus aku bayarkan kepada Pak Prapto, entah sumber dari mana Aku membayarnya jika bisnisku tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Seperti kondisi yang aku alami saat ini bisnis macet dan penghasilan surut.
Akhirnya aku pejamkan mataku, dan mulai tidur setelahnya. Akhirnya aku dibangunkan oleh istriku, yang membangunkan aku untuk makan siang.
Istriku: Ayah belum makan?? Makanannya Udah Bunda siapin tuh tapi kok nggak ayah makan??
Aku: Iya bunda tadi ayah ketiduran. Pusing mikirin solusinya yang cocok.
Istriku: Pak Prapto juga belum ada solusi yah?
Aku: Belum juga Bun, dia kayaknya juga lagi kebingungan deh.
Istriku: Kebingungan soal apa sih ayah?? Tadi bilangnya sama Bunda kalau soal modal dia masih bisa bantu. Masih ada kok modal di rumah katanya.
Aku: Ya itu Bunda,, nanti deh ayah jelaskan malam aja ya. Sekarang makan dulu deh kita.
Istriku: Ya udah Ayah makan deh bunda udah kok tadi di rumah ibu sama anak-anak.
Komo aku keluar kamar bersama istriku dan segera makan pada sore hari itu.
Istriku: Ayah jangan sering-sering telat makan nanti sakit loh, udah banyak pikiran jadi pola makannya harus dijaga terus ya. Biar tetap sehat gitu loh.
Aku: Iya Bunda, ayah tahu kok. Makasih loh udah diingetin.
Istriku: Iyalah Bunda kan selalu ingetin ayah.
Saat itu aku melihat sosok Istriku yang duduk menemaniku makan bersama di meja makan, betapa sangat beruntungnya Aku memiliki wanita ini sudah cantik seksi montok, ditambah lagi dengan sikap pengertiannya yang selalu Ia berikan kepadaku. Akus angat bersyukur saat itu, di balik Sisi kelam masalalu nyabyang pernah melakukan kesalahan bersama laki-laki lain, tetapi dengan kondisi kehidupanku yang hancur sekarang ini ia masih tetap terus saja mendukungku dan selalu mendoakan aku. Itulah yang membuat aku semakin bersyukur memilikinya.
Akhirnya hari itu pun berlalu hingga malam harinya, dan kami pun masuk ke dalam kamar pada saat anak-anak kami telah tertidur di kamar mereka berdua. Ketika berada dalam kamar aku melihat sosok Istriku yang tampak telah mengganti pakainya dengan pakaian tidurnya, aku pun sontak mempertanyakan hal itu kepadanya.
Aku: Kok tumben pakai ganti baju segala Bunda??
Istriku: Iya dong yah, ini kan malam Jumat ya jatahnya bunda dong. Waktunya gajian nih. Masak dilewatin. Hihihi
Aku: Iya tahu, tapi kenapa harus ganti baju segala sih?? Perasaan itu tadi bajunya udah seksi banget kebuka gitu juga.
Istriku: Biar makin maksimal aja dong Ayah,, biar ayah makin gairah gitu sama Bunda. Ya nggak yah??
Aku: Kalau itu harus dan selalu dong bunda.
Istriku: Bohong ih,, semenjak lagi ada masalah ini Ayah tuh berubah tahu nggak.
Aku: Berubah Kenapa sih bunda??
Istriku: Ya itu. Ayah tuh sekarang kalau lagi bercinta sama Bunda maunya cepet aja. Nggak pakai rangsang-rangsang dulu kek. Kayak awal-awal nikah lho yah bunda tuh maunya gitu terus.
" enak tahu dicumbu dan diganasin gitu yah,, bikin merinding. Hihihi"
Lanjut istriku dengan nada genitnya.
Setelah mengucapkan hal itu istriku langsung bersimpuh dalam pelukanku yang tengah berbaring di atas kasur, dia mendaratkan ciumannya pada pipiku dan langsung memeluk diriku saat itu. Menempelkan dadanya dengan Dadaku. saat itu aku merasakan betapa kenyalnya dan montoknya payudara Istriku itu. Aku sedikit meremasnya dan istriku mengerang karenanya.
" shhhh...mmhhh.. Ayah.. Suka deh bunda kalau digituin"
Ucap istriku sambil kemudian ia langsung mendaratkan lagi ciumannya pada bibirku.
"cuppp...mmmmmmhhhh"
Kami sempat berciuman sejenak.
Kemudian aku mengelus rambut istriku, sesaat kemudian aku mengatakan sesuatu kepadanya.
Aku: Bunda,,,
Panggilku kepada istriku.
Istriku: hmmm.. Apa Ayah?
Aku: Ingat nggak waktu awal-awal nikah tuh?? Yang waktu ayah tahu kalau Bunda pernah bercinta sama mantan pacar Bunda dulu??
Istriku: Kenapa harus bahas itu lagi sih yah?? bukannya udah lama banget lewat itu?? Dan udah sering dibahas juga. Bunda males deh Kalau bahas itu lagi.
Ya begitulah perempuan, akan selalu tidak ingin jika mengenang tentang masa lalunya. Apalagi itu berbentuk kesalahan yang ada pada dirinya, maka sekuat tenaga ia akan mempertahankan itu agar tidak menjadi topik pembahasan lagi. Begitu pula dengan istriku, tentunya dia sama seperti wanita lainnya.
Aku: Iya tahu Bunda bukan itu maksud ayah loh, tapi gini Maksud Ayah tuh. Bunda Ingat nggak sewaktu Ayah tahu Bunda pernah digituin sama laki-laki lain?? Ayah makin gairah kan?? Suka banget ayah yang kayak gitu ya kan?? Sekarang Bunda maunya kayak gitu lagi??
Istriku: Nah iya lho ya bunda tuh pengennya ayah kayak gitu,, tapi nggak deh Kalau bahas bahasnya yang begituan lagi pokoknya cukup Bunda nggak mau.
Merasa tidak ingin memperpanjang permasalahan akhirnya aku hanya mengiyakan saja pernyataan dari Istriku itu.
Aku: Iya Bunda Ayah tahu kok Ayah paham juga, sekarang tuh Ayah minta maaf ya karena nggak bisa maksimal ngelakuin itu sama Bunda. Tahu sendiri kan Bunda keadaan kita sekarang ini?? benar-benar lagi Kusut banget sekarang.
Istriku: Iya Bunda paham kok ayah,,, ngerti juga. Terus gimana tadi obrolan sama Pak Prapto udah ada solusinya??
"Hhhaasfffss"
Aku menghalanh nafas cukup dalam yang keluar dari diriku.
Kemudian aku, mulai kembali berbicara dengan istriku.
Aku: Itu dia masalahnya Bunda Pak Prapto belum ada solusinya juga.
Istriku: Masa sih tadi katanya pas cerita sama Bunda tenang aja, ada solusi Kok katanya. Bahkan katanya kalau bisa modalnya di tambahin lagi. Dan Bukankah Ayah kemarin bilang kalau ada modal tambahan mudah-mudahan usaha ini bisa berjalan lagi?? Ya udah kenapa nggak pinjem Pak Prapto aja lagi ayah??
Aku: Pak Prapto bilang gitu sama Bunda,??
Istriku: Iya lho,, tadi dia bilang begitu sama Bunda. Tadi ayah juga ngomong kan kalau perlu pinjaman modal lagi?? Kayak kesepakatan kita berdua malam itu?? Ayah dah ngomong kan sama Pak Prapto??
Aku: Belum Bunda Ayah belum sempat sampaikan.
Istriku: Kok belum sempet sih yah?? tadi
kan dah ngobrol sama Pak Prapto Kenapa nggak ayah sampaikan sekalian.
Aku: Nggak gampang loh bunda mau minjem uang sama orang tuh,, apalagi yang lama aja belum kita kembaliin dan Pak Prapto itu udah banyak banget bantu kita jadinya Ayah sungkan loh.
Istriku: Iya Bunda tahu kok yah,, tapi apa salahnya kalau dicoba dan juga kan Pak Prapto bilang sanggup bantu Ayah kalau Ayah perlu modal lagi.
Aku: Iya Bunda,, tapi tetep aja ya nggak enak loh.
Istriku: Bunda tahu kok ayah,, paham juga. Emang nggak enak pinjam uang sama orang tuh. Tapi ini kan Ayah tahu sendiri jumlahnya besar dan kita tuh butuh banget uang itu. Kita harus ke mana coba kalau bukan ke Pak Prapto, kalau ke keluarga tahu sendiri nggak akan ada yang punya uang dalam jumlah besar gitu yah.
Aku: Iya Bunda Ayah paham kok, kita saat ini tuh lagi butuh banget. Tapi itu Ayah juga ragu buat ngomong itu ke Pak Prapto. Walau bagaimanapun Ayah tetap perlu bimbingan dari Pak Prapto untuk melanjutkannya lagi.
Istriku: Iya,, itu kan Ayah tinggal minta bantuan sama Pak Prapto buat diarahin kayak biasanya.
Aku: Itu dia masalahnya Bunda,, tadi Pak Prapto juga bilang sama ayah walaupun Ayah nggak ngomong mau pinjam modal ke dia nih. Dia bilang kalau soal modal dia tuh bisa bantu sebenarnya, tapi kalau masalah strategi saat ini dia nggak mau berspekulasi. Takut salah sasaran katanya dan Malah takutnya nanti bikin runyem.
Istriku : Oh gitu,, bener juga sih yah, emang harus dipertimbangkan matang-matang yah sebelum memulai lagi. Jangan sampai nanti kayak kemarin lagi kejadian.
Aku: Iya Bun, ayah juga tahu kok.
Tapi soal strategi itu sekarang ada di Pak Prapto Bunda. Dia kayaknya lagi galau deh sekarang.
Istriku: Galau kenapa sih ayah?? Perempuan lagi,?? Kayak kemarin itu ya??
Aku terdiam dan tidak menjawab pertanyaan istriku tersebut. Rasanya berat sekali aku untuk mengungkapkan Apa maksud dan tujuan Pak Prapto kepadanya saat ini. Rasanya tidak mungkin aku mampu mengutarakan hal itu kepadanya.
Istriku: Kok ayah diem aja sih ditanya Bunda gitu??
Aku: Iya Bunda,, biasalah Pak Prapto itu lho nggak jauh-jauh dari itu. Kalau udah soal perempuan aja kacau deh pikirannya.
Istriku: Emang sih ya kayaknya genit banget sih itu Pak Prapto,, tadi aja lo matanya nggak bisa lepas dari ininya Bunda.
Jawab istriku sambil mengarahkan tanganku pada bongkahan payudaranya.
Ia pun tersenyum genit kepadaku setelahnya, seolah Senyumnya itu menggodaku.
Aku: Lagian Bunda sih Kenapa masih pakai baju begitu tadi?? Terus awal datang pak prapto kemari tuh udah lihat Bunda pakaiannya kayak gitu??
Istriku: Yaahh itu masalahnya,, mana Bunda tahu yah kalau dia mau kemari dan Ayah juga nggak bilang kok,, tahu-tahu aja nih pas Bunda lagi nyiram tanaman di depan teras ada mobil berhenti di depan. Terus dari balik pagar tuh dia manggil-manggil nama ayah.
Bunda lihat nih kan dari celahnya pagar yang agak ketutup diujung, eh ternyata Pak Prapto. Maksud Bunda sih pengennya nyuruh dia nunggu,, tapi karena dia Bos Ayah Bunda jadi nggak enak buka Bunda bukain deh pintu pacarnya.
Aku: Jadi bunda bukain Pak Prapto pintu pagar masih pakaian kayak gitu tadi??
Istriku: Hihihi.. Iya lho yah.. Tapi maksud bunda tuh gini,, setelah Buka pintu pagar nih ya kan, bunda langsung masuk dan ganti pakaian. Tapi Pak Prapto kayak nahan gitu jadinya Bunda diajakin ngobrol terus deh sengaja dia itu kayaknya yah mau ngeliatin Bunda doang. Mana matanya nggak kedip Lagi ngeliatin terus, bener ya ternyata kata ayah dia ganjen banget kayaknya.
Aku: Salah Bunda sih udah tahu Pak Prapto gitu,, kan udah ayah kasih tahu juga dari sebelum-sebelumnya. Kalau Pak Prapto itu genit banget, eh Bunda berani-beraninya bukain pintu pagar pakaiannya kayak gitu. Makin jadilah dia.
Istriku: Iya Bunda ingat kok,, tapi kemarin itu ngobrol berdua sama Bunda dia nggak kayak hari ini deh yah. Dia tuh tenang dan kayak ngobrolnya tuh asik aja. Tadi itu sama aja sih sebenarnya tapi dia kayaknya kurang fokus aja dan ayah tahu nggak?? Itunya Lho ya hidup dari balik celananya bunda sempat lihat hahaha.
Jawaban dari Istriku itu cukup membuat aku terkejut mendengarnya.
Aku: Emang Bunda Lihat??
Istriku: Iya Bunda liat,, tapi dari balik celananya loh yah jelas banget dan akhirnya Bunda perhatiannya ke sana deh dan bener aja pas Bunda lihat ke sana agak awas bener ni, ternyata dia ngaceng tahu nggak yah. Mungkin karena bunda seksi kali ya..hehee
Aku: Iyalah,, orang segede gini nggak di pakein bh gimana dong?? Serasa lompat keluar dia tuh isi nya kali Bun.
Istriku: Hihi iya lho yah, sampai kalau Bunda jalan tuh kayak Gundal Gandul gitu yah. Makin senang deh itu Pak Prapto lihatnya tadi. Maka dari itu pas ambil minum di belakang nih Bunda tutupin pakai handuk deh. Yang adanya cuman itu. Bisa sih sebenarnya Bunda ganti baju tapi pak Prapto kayak sengaja aja nahan Bunda gitu, buktinya waktu Bunda buatin dia minum dia bilang air putih aja nggak usah repot-repot dan sewaktu bunda di dapur juga Iya tetap aja ngajakin Bunda ngobrol dari jauh. Seakan Bunda nggak boleh jauh-jauh lama-lama dari dia .
Aku: Sampai segitunya banget sih,, lama dikit ayah datang Bunda bisa-bisa dinaikin sama Pak Prapto .
Istriku: Ih apa sih Ayah enggak lah dong,, gitu-gitu juga sopan kok Pak Prapto orangnya, Bunda tahu lah buktinya pas Bunda ngomong serius dia bisa Serius kok ngobrol sama Bunda.
Aku: Sempat nggak serius?? Bercandain Bunda gitu?? Pasti bercandanya jorok ya kan???
Istriku: Nggak lo yah nggak jorok,,, pak Prapto cuman kayak muji-muji Bunda gitu aja. Terus bilang Beruntung banget deh ayah bisa milikin dan dapet istri kayak Bunda gini..hehehe.. beruntung tuh ayah katanya, bener gak yah??
Aku: Itu aja?? Nggak ada yang lain??
Istriku: Nggak ada kok,, cuman tadi dia sempet bilang kayaknya nenen Bunda Empuk banget deh. Hihihi
Aku: Kok bisa bilang gitu sih bunda emang dia lihat??
Istriku: Hihi iya ayah maafin Bunda ya. tapi cuman sebentar kok gak lama.
Aku: Kok bisa bunda??
Istriku: Nih Ayah lihat sendiri nih baju Bunda, kan sama Nih kayak gini modelnya. cuman beda warna aja tuh yang tadi pagi Bunda pakai. Ini kan kalau nunduk yah apalagi nggak pakai BH kayak gini. Nenen Bunda itu kadang keluar dari bajunya Nih kayak gini nih.
Ucap istriku menjelaskan sambil dia mempraktekkannya.
Aku: Terus??
Istriku: Nah pas bunda nunduk nih yah, naruh minuman tuh di meja. Nenen bunda kegantung kan posisinya. ehhh tanpa bunda sadar juga tuh yah keluar kayak gini nih.
Ucap istriku sambil memperagakan situasinya saat itu.
Dan kini aku tampak melihat payudara istriku yang keluar sebelah dari balik baju nya.
" bunda kayaknya Nggak sadar deh itu yah, tahu-tahu pas Bunda bangun dari meletakkan minum itu, eh nenen Bunda keluar sebelah yah yang sebelah kanan nih. Kelihatan Dek tuh sama Pak Prapto. Gitu lohh ceritanya yahh...Hihihi...parah kan ayah??"
Mendengar pengakuan Istriku itu aku sangat terkejut mendengarnya, dalam pikiranku Wajar saja jika Pak Prapto sampai sebegitu nafsunya terhadap dirinya saat ini. Ternyata hal itu diperparah dengan tontonan yang telah diberikan istriku kepadanya.
Aku: Terus nggak Bunda tutupin langsung nenennya??
Istriku: Iya Bunda tutupin tapi kan ada Jedah yah, dan tahu nggak ayah?? Pas proses Bunda mau masukin nenennya lagi ke dalam baju itu, kan harus dipegang gini ni yah.
Jelas istriku sambil kembali ia memperagakan nenennya yang kini berada di luar bajunya. Ia memegang payudaranya itu untuk menggambarkan situasi saat itu yang benar-benar terjadi saat ia bersama Pak Prapto.
"Terus pas Bunda masukin kan harus dipegang gini, itu malah kelihatan makin menyembul keluar ayah dan putingnya itu kayak mencuat keluar gitu,, kan ke remas gini kalau di pegang yah,, malu bangett deh tapi kayaknya Pak Prapto puas banget lihatnya sampai dia kayak bengong gitu liatin Bunda"
Aku: Ya wajarlah kalau lihat yang kayak gitu semua laki-laki juga sama kali Bunda
Istriku: Ya itu maksud bunda lo ayah., kagetnya Pak Prapto cuman sebentar aja. setelah itu Dia normal lagi kok ngobrol sama Bunda. Walaupun Bunda tahu dia masih ngaceng pola di balik celananya sih yah, abisnya sihh jelas banget nampaknya. Sama nih kayak ayah dengerin cerita Bunda ngaceng juga ya?? Dasar ayah ih..kerasa tau kerasnya.
Aku: hemmm... Kok Ayah sih yang disalahin?? bunda tuh yang ganjen ngegodain Pak Prapto, makanya dia Jadi sange deh dan pengen nyicipin badan Bunda ini.
Ucapku seolah bercanda kepada istriku saat itu.
Tetapi yang aku temukan malah aku mendapati tanggapan lain dari istriku, ia tampak biasa saja dan tidak terkejut Mendengar hal itu.
" siapa sih yang nggak kagum dan istrimu ini ayah, ininya lho yang bikin laki-laki betah, terus sama ininya juga"
Ucap istriku sambil meraih tanganku kembali diarahkannya menujubpada payudaranya dan juga ia menngodaku dengan menggesekkan memeknya pada pahaku yang kini menempel dengan memeknya.
Aku yang saat itu merasa sangat bergairah, akhirnya langsung mencumbu istriku. Aku Segera menaiki tubuhnya, aku kecup lembut bibirnya sambil Aku remas halusb payudaranya. Istriku mulai mendesah karena perlakuanku itu, kemudian aku loloskan tali bajunya dari samping bahunya. Sehingga kini tampak bulatan payudara Istriku yang sudah tidak terhalang BH lagi. Melihat hal itu aku langsung melumatnya dan menyedotnya dengan kuat di sana. Istriku sampai mendesah dan mendelik memejamkan matanya.
" oh Terusin dong Ayah"
Ucap istriku sangat Sensual dan erotis sekali, tentu itu semua membuat aku makin bergairah dan ingin terus mencumbui tubuh istriku. desahan nakalnya itu tentu tidak lepas dari permainan Mulutku pada saat itu pada payudaranya. Sempat aku berpikir pada saat itu Bagaimana jika Pak Prapto aku berikan kesempatan untuk melakukan ini kepada istriku pastilah dia akan sangat bersemangat sekali melakukannya mungkin lebih dari aku saat menggagahi dan mencumbu istriku.
Memikirkan hal itu aku semakin bernafsu dan bergairah saja. Aku turunkan Celana beserta celana dalamkubdan aku Keluarkan kontolku dari sarangnya. Tak lupa aku tarik celana dalam istriku agar memeknya terekspos dengan bebas. Kemudian sambil menghisap payudaranya aku tempelkan kontolku di permukaan memek istriku. ternyata belum cukup basah dan masih sedikit kering mulanya. Kemudian aku dibantu dengan tangan istriku menggosok-gosokkan kepala penisku di belahan memnya di bawah sana. Dia sedikit mengerang dengan pelan, karena ulahnya sendiri itu kemudian dia kembali mengerang dan kini dibarengi dengan pinggulnya yang terass mendorong ketas seolah ingin aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya.
" masukin sekarang yah"
Bisik istriku pelan kepadaku.
Sepertinya dia juga sudah sangat bergairah, tak sabar inginmerasakan sodokan kontolku kepada memeknya. Akhirnya aku mendorong kontolku dan memasukkan ke dalam lobang memek istriku., aku mulai mengenjotnya, dan mulai terdengar pula desahan dan rengekan istriku di sana. Aku merasa sangat bergairah ketika melihat ekspresi wajah dan juga suara desahan istriku. Belum lagi payudaranya Yang Bergoyang mengikuti irama goyangan kami bercinta malam itu.
Entah kenapa aku merasa sangat bergairah bercinta malam ini bersama istriku. Sehingga dengan semangat aku menggenjot istriku dengan kecepatan maksimal.
Akibatnya istriku semakin parah dan erotis saja dalam desahannya.
" uh enak ya dikencengin gitu Terusin dong"
Aku yang mendengar ucapan Istriku itu semakin bergairah saja dibuatnya Bahkan aku sampai Blingsatan dan merasa akan segera memuncrattkan spermaku di sana.
" ahhhh bunda Ayah mau keluar nihh..ophghhh..."
" aduh jangan dulu ya Bunda lagi enak loh, terusin dulu.... terusin dulu pokoknya".
Istriku mengingatkan aku agar jangan dulu mengeluarkan spermaku.
Tetapi aku saat ini sudah benar-benar tidak tahan lagi, rasanya spermaku sudah berada di ujung, hanya dengan beberapa menit dan genjotan saja aku mulai merasakan vagina itu semakin basah dan semakin menambah rasa nikmat yang ditimbulkan di sana. Itu semua berakibat aku menjadi semakin tidak tahan untuk memuncrattkan spermaku.
" maafin Ayah Bunda,, ayah udah nggak tahan"
"ahhhh.... Jangan dulu pokoknya.. Jangan ayah....uuuuuhhh. .... Terusin.... Terusin"
Rengekan permohonan manjanya itu terus terdengar.
Tiba-tiba.
"croootttt.....crooootttt....croootttt "
Aku yang sudah sangat tidak tahan memuncratkan spermaku dengan deras dan banyaknya di dalam memek istriku.
Tampak kekecewaan yang begitu nampak di wajah istriku, dia pun memprotesnya dan mengatakan hal itu langsung kepadaku
" ih ayah apaan sih Kok cepet banget Bunda kan belum,, dasar ayah egois banget sih maunya enak sendiri...huuu"
Aku hanya diam saja menanggapi pernyataan dari istriku tersebut, kini Aku Telah menjatuhkan tubuhku di atasnya lalu aku berbaring di sebelahnya. Aku mengatur nafasku dan menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih aku rasakan.
Tiba-tiba istriku mengambil tanganku dan mengarahkan kepada belahan memeknya lalu ia menarik kepalaku agar menghisap payudaranya.
"Kocokin sampai keluar yah dan sambil isapin nenen Bunda ni yang enak pkoknya aya, kalau nggak Bunda marah loh"
Aku hanya tersenyum melihat tingkah pola genit dari Istriku itu, memang begitulah istriku ketika nafsunya telah di puncak maka ia akan Melupakan segalanya. Termasuk kesehariannya yang lemah lembut itu hilang sudah jika ia telah dirasuki nafsu birahinya. Seperti sekarang ini.
Akhirnya aku menuruti apa yang ia inginkan oleh istriku itu dan aku mulaib mengocok memek dengan kecepatan maksimal dengan menggunakan 2 jariku di dalamnya dan juga aku hisap-hisap puting susunya sampai ia mengarang keenakan. Sangat liar dan ganas sekali desahan dan rengekan Istriku saat itu. Tetapi ia tetap saja melebarkan pahanya dengan selebar-lebarnya agar aku leluasa mengocok memeknya itu sampai dia mencapai orgasmenya. Lalu aku merasakan tanganku di sana mulai semakin basah dan juga aku merasakan memek istriku terasa berdenyut-denyut didalam sana.
" nmmhhh......bunda sampai.... Bunda sampai.... Terusin ayah...ahhhhh"
"creeeeettttt...creettt....cretttt... "
Istriku telah mencapai puncaknya, dan tampak kini ia memejamkan matanya dengan apa nafasnya yang terlihat ngos-ngosan.
Aku segera mengeluarkan jari tanganku dari sana, Dan kini aku juga berbaring di sebelahnya. Cukup lama kami terdiam dalam posisi itu kami seperti melayang dalam pikiran kami masing-masing. Menikmati sisa kenikmatan yang baru saja kami capai walaupun dengan cara yang berbeda. Setelah sekitar 10 menit, akhirnya aku memulai pembicaraan yang agak serius dengan istriku.
Aku: Bunda,, ayah mau bicara Serius nih tapi Bunda jangan marah ya. Ayah baru menyadarinya Ternyata semua ini terjadi karena ulah dari Bunda juga yang buat Pak Prapto Jadi begitu.
Istriku: kok Bunda sih yah?? dan kenapa Kok Pak Prapto juga di bawah-bawah,, ?? Apa sih maksudnya Bunda nggak ngerti loh.
Mendengar pertanyaan dari istriku tersebut aku sempat terdiam sejenak, dan berusaha meyakinkan diriku untuk mengungkapkan hal itu kepadanya. Setelah menarik nafas sejenak dan merasa telah yakin akhirnya aku mulai membicarakannya pelan-pelan dengan istriku.
Aku: Jadi gini lho maksud ayah Bun,, bunda tahu sendiri kan Pak Parto tuh gimana kalau sama perempuan. Kalau dia udah suka, ayah tau banget Dia bakal lakuin segala cara buat ngedapetin apa yang dia mau dari perempuan itu. Bunda paham nggak??
Istriku: Enggak,, apa sih maksudnya ayah??
Aku: Bunda Jangan kaget ya?? Ayah ceritain ini sama Bunda,, ayah nggak minta bunda harus setuju kok itu terserah ke bunda aja ayah cuma nyampein apa yang disampaikan oleh Pak Prapto. Dan sebenarnya Ayah pun mikirnya nggak harus disampaikan sih. Tapi ya gimana lagi Pak Prapto itu kalau kemauannya nggak diturutin. Ya udah dia nggak bakal bisa berpikir dengan tenang. Dan akhirnya solusi dari masalah ini nggak bakal ketemu-ketemu deh, sementara bunda tau sendiri kondisi ayah sekarang ini. lebih gak tenang dibandingkan sama pak prapto. Dan ayah udah paham banget itu pak prapto itu gimana juga. Walaupun punya modal tapi tetep aja mungkin spekulasinya bakal salah dan akhirnya jadi masalah lagi bagi kita.
Istriku: Terus hubungannya sama bunda apa sih kok makin ndak ngerti Bunda jadinya.
Aku: Bunda tahu kan Pak Prapto memiliki hasrat sama Bunda,, ?? Bunda sadar nggak???
Istriku: Sadar Nggak sadar sih ayah,,, mungkin karena dia tadi habis lihat nenen Bunda kali. Terus apa hubungannya dengan bisnis ayah sama dia.
Aku: Itu dia masalahnya Bun,,, sekarang Pak Prapto itu menaruh hasrat sama bunda dan pengen melakukan itu sama Bunda. Bunda paham nggak,,??
Istriku: Maksudnya??
Aku: Ya itu,,, pak Prapto pingin ngelakuinnya sama bunda sama kayak yang kita lakuin barusan ini loh.
Istriku: Hahaha apa sih ayah bercandanya gitu banget nggak lucu deh..
Aku: Ayah nggak bercanda Bunda Ayah serius loh,,, mana mungkin Ayah bercanda soal beginian. ini pak prapto sendiri yang bilang ke ayah.
Istriku: Terus ayah jawab apa kalau memang Pak Prapto mengatakan itu kepada ayah?? Ayah mikir nggak itu Tuh nggak masuk akal banget tahu. Ayah kan suaminya Bunda masak ayah Relah biarin pak Prapto ngelakuin itu sama Bunda.
Aku: Ayah bukannya rela dan ayah juga bukan mau nurutin kemauan Pak Prapto itu bunda. Di dengar dulu deh bun, tapi ayah tuh juga bingung gak tau harus apa bunda. saat ini Ayah benar-benar udah kehabisan akal rasanya. Mangkanya itu Ayah beraniin aja ngomong ini ke bunda, karena ayah tahu banget sifatnya Pak Prapto itu kalau udah ada keinginan kayak gitu ayah bakal ditanyain terus. Dan ayah yakin dia nggak bakal bisa fokus kalau keinginannya itu nggak terpenuhi makanya sekarang ini ayah bingung banget deh ayah serahin sama bunda lah mau gimana juga Ayah ikut aja.
Istriku: Ayah Serius ngomong gini?? Sekarang bunda tanya ayah deh. Masuk akal nggak sih permintaan Pak Prapto tersebut?? Nggak kan!! Kenapa ayah nggak marah sama dia, itu artinya istrimu dilecehkan loh ayah. Kok tega sih Ayah sama Bunda.
Aku: Kan udah Ayah jelasin Bunda, ayah juga bingung nggak tahu harus apa. Dalam hati dan pikiran Ayah tuh pasti marah banget lah sama Pak Prapto, dan tentu juga Ayah nggak rela lah ngelihat Bunda digituin sama Pak Prapto. Tapi mau gimana lagi bunda,, ayah udah bingung banget tapi ayah juga nggak maksa Bunda buat ngelakuin itu kok. Semuanya itu ayah serahkan lagi sama bunda. ayah juga gak rela kok.
Istriku: Aduh udah nggak masuk akal ini yah Bunda pusing dengernya,, masa sih Pak Prapto sampai segitunya.
" heran deh,, emang umur segitu masih kuat apa ngeladenin Bunda nanti ada malah Keok lagi, nafsunya aja tuh yang gede. sekali bunda goyang pasti gak tahan tuhh. Dasar ganjen doang"
Ucap istriku sambil sedikit mengejek Pak Prapto dan tampaknya ia cukup kesal mendengar apa yang aku ucapkan itu kepadanya.
Tetapi mendengar ucapan dari istriku tersebut aku menangkap hal lain kepadanya, sepertinya ia tidak terlalu berkeberatan jika harus melakukan itu. Buktinya di ujung kalimatnya Bahkan ia sempat menantang Pak Prapto
"Emangnya masih kuat apa"
Dari potongan kalimatnya itu aku seperti menangkap Maksud lain dari apa yang ia sampaikan barusan, kalau istilah lobi-lobi nih. Yakinlah wanita dengan ucapan seperti ini bisa di lobi. hehe..
Tapi kita bersambung dulu ya suhu....
Lagi semangat-semangatnya update nih mumpung weekend, dan juga cerita ini udah ditulis sampai clear Kok tenang aja suhu semua. Sama kayak cerita ane di thread sebelah tuh. Tinggal di post aja udah, Eh malah ada yang ngambek.. kacau dehh.. jadi daripada nanti closed lagi, mbak yang itu gak akan di ajak dimari...heheehe..
ini khusus lapaknya WF suhu kita semua @Istrikuhijaber dan juga daripada nanti closed di tengah jalan kayak thred ane sebelah mendingan dihabisin deh sebisanya di post.
Thanks suhu..selamat weeked.