Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA "Terpaksa" ku gadai tubuh istriku.

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan BOOM Update...

Setelah kepulangan Pak Prapto dari rumah kami, aku segera masuk ke dalam rumah dan menuju kamar kami untuk membaringkan diriku di sana. Di dalam kamar Aku berusaha menenangkan diriku, saat ini kondisiku masih dalam keadaan sangat terkejut dengan semua apa yang telah diucapkan Pak Prapto kepadaku tadi. Akhirnya aku berbaring di sana berusaha untuk meminjamkan mataku, aku berusaha untuk tidur Dan tidak lagi memikirkan tentang kondisi bisnisku yang sedang terpuruk saat ini.


Yang ada di dalam kepikiranku saat ini adalah aku harus segera mencari solusi agar semua ini dapat bertahan dan berjalan sebagaimana mestinya, aku ingin bisnisku tetap bertahan dan aku bisa mendapatkan bantuan modal kembali dari Pak Prapto. Tetapi di sisi lain aku menyadari untuk mendapatkan hal itu ada sesuatu yang harus aku korbankan tentu saja aku harus memenuhi keinginan Pak Prapto. Yaitu aku harus memenuhi keinginannya untuk menikmati keindahan dan kemolekan tubuh istriku. Tentu saja hal tersebut sangat bertentangan dengan akal sehatku.

Tetapi di sisi lain Entah kenapa aku merasa bergairah membayangkan jika hal itu benar-benar terjadi nantinya. Aku yang notabene selama ini sangat menikmati service dari istriku, kini seakan punya keinginan di dalam diriku, untuk dapat menyaksikan dan mendengar cerita istriku bagaimana tubuh molek nya itu diperlakukan oleh Pak Prapto.

"Dia akan bertingkah sama liarnya ketika bercinta denganku?? Akankah juga desahannya masih sama, tidak malu-malu ataukah dia Canggung untuk melayani pak Prapto dan aku juga penasaran Bagaimana komentar pak Prapto terhadap tubuh istriku"


Hadirnya pikiran itu di dalam kepalaku saat ini, makin membuat pikiranku bertambah tidak tenang dan kacau jadinya. Aku pun tidak mengetahui kenapa aku bisa membayangkan hal itu terjadi kepada istriku. Dan

" mungkinkah aku siap dengan semua keadaan itu jika benar-benar terjadi nantinya??"


Entahlah aku sendiri tidak tahu harus berbuat Bagaimana nantinya. Akhirnya setelah mencoba untuk tertidur, namun begitu sulit aku rasakan. Karena pikiran tersebut terus saja menghantui kepalaku dan rasanya aku tidak bisa lepas dari pikiran itu. Aku mengambil handphone milikku dan melihat foto-foto di dalamnya, di sana Aku melihat berbagai macam pose foto istriku. Mulai dari yang pakainya terbuka, tertutup dan bahkan ada yang telanjang di sana. Saat itu aku melihat Betapa dan menggodanya Istriku itu. Payudara Istriku yang montok, dan memek istriku yang menyembul itu seakan menjadi magnet pembangkit gairahku. Ketika aku melihatnya. Dan lagi-lagi pertanyaan itu kembali muncul di kepalaku.

" bagaimana jika Pak Prapto melihat kondisi istri yang seperti ini??"


Aku mengira pastilah dia akan sangat senang dan bahagia sekali. Apalagi sampai aku izinkan dia untuk menikmati tubuh istriku.

" tetapi apakah istriku akan mau melakukannya?"

Tentu saja Ini hal yang baru baginya, selama ini setelah menikah denganku. Dan menurut sepengetahuanku, istriku belum pernah tubuhnya dijamah oleh laki-laki manapun. Kecuali pada saat waktu Kami sempat berpisah dulu, sewaktu aku pulang ke desa dan ia masih bekerja di kota. Ia mengakuinya kepadaku, bahwa dalam jeda hubungan kami itu ia pernah merasakan kenikmatan dari laki-laki lain. Ia mengakui pernah disetubuhi oleh pacar penggantinya beberapa kali pada saat itu. Mengingat hal itu aku teringat kembali pada saat pertama kali istriku menceritakan hal itu kepadaku, waktu itu aku sangat marah kepadanya dan kami hampir tidak menjadi menikah karenanya.


Hal itu akhirnya tidak terjadi, kami tetap menikah dan permasalahan itu sempat menjadi topik pembicaraan kami pada saat awal menikah. Aku selalu menggodanya apakah ia merasakan gairah yang sama ketika bercinta denganku ataupun dengan mantan pacarnya. Saat itu istriku mengakuinya bahwasanya iya menikmati sensasi rasa bercinta yang berbeda ketika denganku ataupun dengan laki-laki mantan pacarnya itu. Aku yang mendengarkan hal itu, merasa sangat bergairah karenanya bahkan tak jarang itu menjadi fantasi ku ketika Tengah bercinta dengannya dahulu.

Aku sering membayangkan bagaimana ekspresi wajah istriku ketika dimasuki batang laki-laki lain di dalam vaginanya. Seperti apa yang aku katakan tadi, apakah ia melakukan hal yang sama ketika bercinta denganku. Bisa juga lebih sih, melihat semua keadaan yang ada pada istriku saat ini. Rasanya itu semua tergantung Bagaimana cara laki-laki itu membawanya, mengingat hal itu seketika aku Sempat berpikir.

" apakah hal ini harus aku sampaikan kepada istriku?? Tentang keinginan Pak Prapto untuk menikmati tubuhnya itu"


Saat itu aku sudah membulatkan tekadku bahwasanya aku akan menyampaikannya pelan-pelan kepada istriku, dan akan aku sampaikan malam ini kepadanya. Tentu ini akan menjadi modal fantasi bercinta yang menyenangkan bagiku nantinya. Aku akan melihat bagaimana ekspresi istriku ketika aku menyampaikan hal itu kepadanya. Mungkinkah dia marah, biasa saja atau mungkin juga ia terkejut. Entahlah aku akan mengetahuinya nanti.


Seakan sudah bulat dengan tekadku, aku memutuskan akan menyampaikan itu kepada istriku. Selain untuk mengetes kesetiaannya aku juga ingin mengetahui sejauh mana keliaran pikiran Istriku itu. Akankah ia rela memberikan tubuhnya itu kepada laki-laki lain, tetapi kali ini dengan alasan untuk mempertahankan bisnisku agar tetap berjalan.

" ya,, aku menggadaikan tubuh istriku demi tetap berjalannya bisnisku"


Mungkin kalian pikir aku sudah gila, tetapi aku dengan semua Keadaanku saat ini rasanya akan benar-benar menjadi gila jika pikiran ini terus menghantui pikiranku. Belum lagi desakan hutang yang seharus aku bayarkan kepada Pak Prapto, entah sumber dari mana Aku membayarnya jika bisnisku tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Seperti kondisi yang aku alami saat ini bisnis macet dan penghasilan surut.


Akhirnya aku pejamkan mataku, dan mulai tidur setelahnya. Akhirnya aku dibangunkan oleh istriku, yang membangunkan aku untuk makan siang.

Istriku: Ayah belum makan?? Makanannya Udah Bunda siapin tuh tapi kok nggak ayah makan??


Aku: Iya bunda tadi ayah ketiduran. Pusing mikirin solusinya yang cocok.

Istriku: Pak Prapto juga belum ada solusi yah?

Aku: Belum juga Bun, dia kayaknya juga lagi kebingungan deh.

Istriku: Kebingungan soal apa sih ayah?? Tadi bilangnya sama Bunda kalau soal modal dia masih bisa bantu. Masih ada kok modal di rumah katanya.

Aku: Ya itu Bunda,, nanti deh ayah jelaskan malam aja ya. Sekarang makan dulu deh kita.


Istriku: Ya udah Ayah makan deh bunda udah kok tadi di rumah ibu sama anak-anak.


Komo aku keluar kamar bersama istriku dan segera makan pada sore hari itu.


Istriku: Ayah jangan sering-sering telat makan nanti sakit loh, udah banyak pikiran jadi pola makannya harus dijaga terus ya. Biar tetap sehat gitu loh.


Aku: Iya Bunda, ayah tahu kok. Makasih loh udah diingetin.

Istriku: Iyalah Bunda kan selalu ingetin ayah.


Saat itu aku melihat sosok Istriku yang duduk menemaniku makan bersama di meja makan, betapa sangat beruntungnya Aku memiliki wanita ini sudah cantik seksi montok, ditambah lagi dengan sikap pengertiannya yang selalu Ia berikan kepadaku. Akus angat bersyukur saat itu, di balik Sisi kelam masalalu nyabyang pernah melakukan kesalahan bersama laki-laki lain, tetapi dengan kondisi kehidupanku yang hancur sekarang ini ia masih tetap terus saja mendukungku dan selalu mendoakan aku. Itulah yang membuat aku semakin bersyukur memilikinya.



Akhirnya hari itu pun berlalu hingga malam harinya, dan kami pun masuk ke dalam kamar pada saat anak-anak kami telah tertidur di kamar mereka berdua. Ketika berada dalam kamar aku melihat sosok Istriku yang tampak telah mengganti pakainya dengan pakaian tidurnya, aku pun sontak mempertanyakan hal itu kepadanya.

Aku: Kok tumben pakai ganti baju segala Bunda??

Istriku: Iya dong yah, ini kan malam Jumat ya jatahnya bunda dong. Waktunya gajian nih. Masak dilewatin. Hihihi


Aku: Iya tahu, tapi kenapa harus ganti baju segala sih?? Perasaan itu tadi bajunya udah seksi banget kebuka gitu juga.

Istriku: Biar makin maksimal aja dong Ayah,, biar ayah makin gairah gitu sama Bunda. Ya nggak yah??

Aku: Kalau itu harus dan selalu dong bunda.


Istriku: Bohong ih,, semenjak lagi ada masalah ini Ayah tuh berubah tahu nggak.


Aku: Berubah Kenapa sih bunda??


Istriku: Ya itu. Ayah tuh sekarang kalau lagi bercinta sama Bunda maunya cepet aja. Nggak pakai rangsang-rangsang dulu kek. Kayak awal-awal nikah lho yah bunda tuh maunya gitu terus.


" enak tahu dicumbu dan diganasin gitu yah,, bikin merinding. Hihihi"


Lanjut istriku dengan nada genitnya.


Setelah mengucapkan hal itu istriku langsung bersimpuh dalam pelukanku yang tengah berbaring di atas kasur, dia mendaratkan ciumannya pada pipiku dan langsung memeluk diriku saat itu. Menempelkan dadanya dengan Dadaku. saat itu aku merasakan betapa kenyalnya dan montoknya payudara Istriku itu. Aku sedikit meremasnya dan istriku mengerang karenanya.

" shhhh...mmhhh.. Ayah.. Suka deh bunda kalau digituin"


Ucap istriku sambil kemudian ia langsung mendaratkan lagi ciumannya pada bibirku.



"cuppp...mmmmmmhhhh"


Kami sempat berciuman sejenak.


Kemudian aku mengelus rambut istriku, sesaat kemudian aku mengatakan sesuatu kepadanya.


Aku: Bunda,,,


Panggilku kepada istriku.


Istriku: hmmm.. Apa Ayah?


Aku: Ingat nggak waktu awal-awal nikah tuh?? Yang waktu ayah tahu kalau Bunda pernah bercinta sama mantan pacar Bunda dulu??


Istriku: Kenapa harus bahas itu lagi sih yah?? bukannya udah lama banget lewat itu?? Dan udah sering dibahas juga. Bunda males deh Kalau bahas itu lagi.


Ya begitulah perempuan, akan selalu tidak ingin jika mengenang tentang masa lalunya. Apalagi itu berbentuk kesalahan yang ada pada dirinya, maka sekuat tenaga ia akan mempertahankan itu agar tidak menjadi topik pembahasan lagi. Begitu pula dengan istriku, tentunya dia sama seperti wanita lainnya.


Aku: Iya tahu Bunda bukan itu maksud ayah loh, tapi gini Maksud Ayah tuh. Bunda Ingat nggak sewaktu Ayah tahu Bunda pernah digituin sama laki-laki lain?? Ayah makin gairah kan?? Suka banget ayah yang kayak gitu ya kan?? Sekarang Bunda maunya kayak gitu lagi??


Istriku: Nah iya lho ya bunda tuh pengennya ayah kayak gitu,, tapi nggak deh Kalau bahas bahasnya yang begituan lagi pokoknya cukup Bunda nggak mau.


Merasa tidak ingin memperpanjang permasalahan akhirnya aku hanya mengiyakan saja pernyataan dari Istriku itu.


Aku: Iya Bunda Ayah tahu kok Ayah paham juga, sekarang tuh Ayah minta maaf ya karena nggak bisa maksimal ngelakuin itu sama Bunda. Tahu sendiri kan Bunda keadaan kita sekarang ini?? benar-benar lagi Kusut banget sekarang.


Istriku: Iya Bunda paham kok ayah,,, ngerti juga. Terus gimana tadi obrolan sama Pak Prapto udah ada solusinya??

"Hhhaasfffss"


Aku menghalanh nafas cukup dalam yang keluar dari diriku.

Kemudian aku, mulai kembali berbicara dengan istriku.


Aku: Itu dia masalahnya Bunda Pak Prapto belum ada solusinya juga.


Istriku: Masa sih tadi katanya pas cerita sama Bunda tenang aja, ada solusi Kok katanya. Bahkan katanya kalau bisa modalnya di tambahin lagi. Dan Bukankah Ayah kemarin bilang kalau ada modal tambahan mudah-mudahan usaha ini bisa berjalan lagi?? Ya udah kenapa nggak pinjem Pak Prapto aja lagi ayah??


Aku: Pak Prapto bilang gitu sama Bunda,??

Istriku: Iya lho,, tadi dia bilang begitu sama Bunda. Tadi ayah juga ngomong kan kalau perlu pinjaman modal lagi?? Kayak kesepakatan kita berdua malam itu?? Ayah dah ngomong kan sama Pak Prapto??


Aku: Belum Bunda Ayah belum sempat sampaikan.


Istriku: Kok belum sempet sih yah?? tadi
kan dah ngobrol sama Pak Prapto Kenapa nggak ayah sampaikan sekalian.


Aku: Nggak gampang loh bunda mau minjem uang sama orang tuh,, apalagi yang lama aja belum kita kembaliin dan Pak Prapto itu udah banyak banget bantu kita jadinya Ayah sungkan loh.


Istriku: Iya Bunda tahu kok yah,, tapi apa salahnya kalau dicoba dan juga kan Pak Prapto bilang sanggup bantu Ayah kalau Ayah perlu modal lagi.


Aku: Iya Bunda,, tapi tetep aja ya nggak enak loh.


Istriku: Bunda tahu kok ayah,, paham juga. Emang nggak enak pinjam uang sama orang tuh. Tapi ini kan Ayah tahu sendiri jumlahnya besar dan kita tuh butuh banget uang itu. Kita harus ke mana coba kalau bukan ke Pak Prapto, kalau ke keluarga tahu sendiri nggak akan ada yang punya uang dalam jumlah besar gitu yah.


Aku: Iya Bunda Ayah paham kok, kita saat ini tuh lagi butuh banget. Tapi itu Ayah juga ragu buat ngomong itu ke Pak Prapto. Walau bagaimanapun Ayah tetap perlu bimbingan dari Pak Prapto untuk melanjutkannya lagi.


Istriku: Iya,, itu kan Ayah tinggal minta bantuan sama Pak Prapto buat diarahin kayak biasanya.


Aku: Itu dia masalahnya Bunda,, tadi Pak Prapto juga bilang sama ayah walaupun Ayah nggak ngomong mau pinjam modal ke dia nih. Dia bilang kalau soal modal dia tuh bisa bantu sebenarnya, tapi kalau masalah strategi saat ini dia nggak mau berspekulasi. Takut salah sasaran katanya dan Malah takutnya nanti bikin runyem.


Istriku : Oh gitu,, bener juga sih yah, emang harus dipertimbangkan matang-matang yah sebelum memulai lagi. Jangan sampai nanti kayak kemarin lagi kejadian.


Aku: Iya Bun, ayah juga tahu kok.
Tapi soal strategi itu sekarang ada di Pak Prapto Bunda. Dia kayaknya lagi galau deh sekarang.


Istriku: Galau kenapa sih ayah?? Perempuan lagi,?? Kayak kemarin itu ya??

Aku terdiam dan tidak menjawab pertanyaan istriku tersebut. Rasanya berat sekali aku untuk mengungkapkan Apa maksud dan tujuan Pak Prapto kepadanya saat ini. Rasanya tidak mungkin aku mampu mengutarakan hal itu kepadanya.


Istriku: Kok ayah diem aja sih ditanya Bunda gitu??


Aku: Iya Bunda,, biasalah Pak Prapto itu lho nggak jauh-jauh dari itu. Kalau udah soal perempuan aja kacau deh pikirannya.


Istriku: Emang sih ya kayaknya genit banget sih itu Pak Prapto,, tadi aja lo matanya nggak bisa lepas dari ininya Bunda.


Jawab istriku sambil mengarahkan tanganku pada bongkahan payudaranya.

Ia pun tersenyum genit kepadaku setelahnya, seolah Senyumnya itu menggodaku.


Aku: Lagian Bunda sih Kenapa masih pakai baju begitu tadi?? Terus awal datang pak prapto kemari tuh udah lihat Bunda pakaiannya kayak gitu??


Istriku: Yaahh itu masalahnya,, mana Bunda tahu yah kalau dia mau kemari dan Ayah juga nggak bilang kok,, tahu-tahu aja nih pas Bunda lagi nyiram tanaman di depan teras ada mobil berhenti di depan. Terus dari balik pagar tuh dia manggil-manggil nama ayah.
Bunda lihat nih kan dari celahnya pagar yang agak ketutup diujung, eh ternyata Pak Prapto. Maksud Bunda sih pengennya nyuruh dia nunggu,, tapi karena dia Bos Ayah Bunda jadi nggak enak buka Bunda bukain deh pintu pacarnya.


Aku: Jadi bunda bukain Pak Prapto pintu pagar masih pakaian kayak gitu tadi??


Istriku: Hihihi.. Iya lho yah.. Tapi maksud bunda tuh gini,, setelah Buka pintu pagar nih ya kan, bunda langsung masuk dan ganti pakaian. Tapi Pak Prapto kayak nahan gitu jadinya Bunda diajakin ngobrol terus deh sengaja dia itu kayaknya yah mau ngeliatin Bunda doang. Mana matanya nggak kedip Lagi ngeliatin terus, bener ya ternyata kata ayah dia ganjen banget kayaknya.


Aku: Salah Bunda sih udah tahu Pak Prapto gitu,, kan udah ayah kasih tahu juga dari sebelum-sebelumnya. Kalau Pak Prapto itu genit banget, eh Bunda berani-beraninya bukain pintu pagar pakaiannya kayak gitu. Makin jadilah dia.


Istriku: Iya Bunda ingat kok,, tapi kemarin itu ngobrol berdua sama Bunda dia nggak kayak hari ini deh yah. Dia tuh tenang dan kayak ngobrolnya tuh asik aja. Tadi itu sama aja sih sebenarnya tapi dia kayaknya kurang fokus aja dan ayah tahu nggak?? Itunya Lho ya hidup dari balik celananya bunda sempat lihat hahaha.



Jawaban dari Istriku itu cukup membuat aku terkejut mendengarnya.


Aku: Emang Bunda Lihat??

Istriku: Iya Bunda liat,, tapi dari balik celananya loh yah jelas banget dan akhirnya Bunda perhatiannya ke sana deh dan bener aja pas Bunda lihat ke sana agak awas bener ni, ternyata dia ngaceng tahu nggak yah. Mungkin karena bunda seksi kali ya..hehee

Aku: Iyalah,, orang segede gini nggak di pakein bh gimana dong?? Serasa lompat keluar dia tuh isi nya kali Bun.


Istriku: Hihi iya lho yah, sampai kalau Bunda jalan tuh kayak Gundal Gandul gitu yah. Makin senang deh itu Pak Prapto lihatnya tadi. Maka dari itu pas ambil minum di belakang nih Bunda tutupin pakai handuk deh. Yang adanya cuman itu. Bisa sih sebenarnya Bunda ganti baju tapi pak Prapto kayak sengaja aja nahan Bunda gitu, buktinya waktu Bunda buatin dia minum dia bilang air putih aja nggak usah repot-repot dan sewaktu bunda di dapur juga Iya tetap aja ngajakin Bunda ngobrol dari jauh. Seakan Bunda nggak boleh jauh-jauh lama-lama dari dia .


Aku: Sampai segitunya banget sih,, lama dikit ayah datang Bunda bisa-bisa dinaikin sama Pak Prapto .

Istriku: Ih apa sih Ayah enggak lah dong,, gitu-gitu juga sopan kok Pak Prapto orangnya, Bunda tahu lah buktinya pas Bunda ngomong serius dia bisa Serius kok ngobrol sama Bunda.

Aku: Sempat nggak serius?? Bercandain Bunda gitu?? Pasti bercandanya jorok ya kan???

Istriku: Nggak lo yah nggak jorok,,, pak Prapto cuman kayak muji-muji Bunda gitu aja. Terus bilang Beruntung banget deh ayah bisa milikin dan dapet istri kayak Bunda gini..hehehe.. beruntung tuh ayah katanya, bener gak yah??


Aku: Itu aja?? Nggak ada yang lain??

Istriku: Nggak ada kok,, cuman tadi dia sempet bilang kayaknya nenen Bunda Empuk banget deh. Hihihi


Aku: Kok bisa bilang gitu sih bunda emang dia lihat??

Istriku: Hihi iya ayah maafin Bunda ya. tapi cuman sebentar kok gak lama.


Aku: Kok bisa bunda??

Istriku: Nih Ayah lihat sendiri nih baju Bunda, kan sama Nih kayak gini modelnya. cuman beda warna aja tuh yang tadi pagi Bunda pakai. Ini kan kalau nunduk yah apalagi nggak pakai BH kayak gini. Nenen Bunda itu kadang keluar dari bajunya Nih kayak gini nih.


Ucap istriku menjelaskan sambil dia mempraktekkannya.


Aku: Terus??


Istriku: Nah pas bunda nunduk nih yah, naruh minuman tuh di meja. Nenen bunda kegantung kan posisinya. ehhh tanpa bunda sadar juga tuh yah keluar kayak gini nih.

Ucap istriku sambil memperagakan situasinya saat itu.

Dan kini aku tampak melihat payudara istriku yang keluar sebelah dari balik baju nya.

" bunda kayaknya Nggak sadar deh itu yah, tahu-tahu pas Bunda bangun dari meletakkan minum itu, eh nenen Bunda keluar sebelah yah yang sebelah kanan nih. Kelihatan Dek tuh sama Pak Prapto. Gitu lohh ceritanya yahh...Hihihi...parah kan ayah??"


Mendengar pengakuan Istriku itu aku sangat terkejut mendengarnya, dalam pikiranku Wajar saja jika Pak Prapto sampai sebegitu nafsunya terhadap dirinya saat ini. Ternyata hal itu diperparah dengan tontonan yang telah diberikan istriku kepadanya.



Aku: Terus nggak Bunda tutupin langsung nenennya??


Istriku: Iya Bunda tutupin tapi kan ada Jedah yah, dan tahu nggak ayah?? Pas proses Bunda mau masukin nenennya lagi ke dalam baju itu, kan harus dipegang gini ni yah.


Jelas istriku sambil kembali ia memperagakan nenennya yang kini berada di luar bajunya. Ia memegang payudaranya itu untuk menggambarkan situasi saat itu yang benar-benar terjadi saat ia bersama Pak Prapto.

"Terus pas Bunda masukin kan harus dipegang gini, itu malah kelihatan makin menyembul keluar ayah dan putingnya itu kayak mencuat keluar gitu,, kan ke remas gini kalau di pegang yah,, malu bangett deh tapi kayaknya Pak Prapto puas banget lihatnya sampai dia kayak bengong gitu liatin Bunda"


Aku: Ya wajarlah kalau lihat yang kayak gitu semua laki-laki juga sama kali Bunda


Istriku: Ya itu maksud bunda lo ayah., kagetnya Pak Prapto cuman sebentar aja. setelah itu Dia normal lagi kok ngobrol sama Bunda. Walaupun Bunda tahu dia masih ngaceng pola di balik celananya sih yah, abisnya sihh jelas banget nampaknya. Sama nih kayak ayah dengerin cerita Bunda ngaceng juga ya?? Dasar ayah ih..kerasa tau kerasnya.


Aku: hemmm... Kok Ayah sih yang disalahin?? bunda tuh yang ganjen ngegodain Pak Prapto, makanya dia Jadi sange deh dan pengen nyicipin badan Bunda ini.


Ucapku seolah bercanda kepada istriku saat itu.


Tetapi yang aku temukan malah aku mendapati tanggapan lain dari istriku, ia tampak biasa saja dan tidak terkejut Mendengar hal itu.


" siapa sih yang nggak kagum dan istrimu ini ayah, ininya lho yang bikin laki-laki betah, terus sama ininya juga"


Ucap istriku sambil meraih tanganku kembali diarahkannya menujubpada payudaranya dan juga ia menngodaku dengan menggesekkan memeknya pada pahaku yang kini menempel dengan memeknya.


Aku yang saat itu merasa sangat bergairah, akhirnya langsung mencumbu istriku. Aku Segera menaiki tubuhnya, aku kecup lembut bibirnya sambil Aku remas halusb payudaranya. Istriku mulai mendesah karena perlakuanku itu, kemudian aku loloskan tali bajunya dari samping bahunya. Sehingga kini tampak bulatan payudara Istriku yang sudah tidak terhalang BH lagi. Melihat hal itu aku langsung melumatnya dan menyedotnya dengan kuat di sana. Istriku sampai mendesah dan mendelik memejamkan matanya.


" oh Terusin dong Ayah"

Ucap istriku sangat Sensual dan erotis sekali, tentu itu semua membuat aku makin bergairah dan ingin terus mencumbui tubuh istriku. desahan nakalnya itu tentu tidak lepas dari permainan Mulutku pada saat itu pada payudaranya. Sempat aku berpikir pada saat itu Bagaimana jika Pak Prapto aku berikan kesempatan untuk melakukan ini kepada istriku pastilah dia akan sangat bersemangat sekali melakukannya mungkin lebih dari aku saat menggagahi dan mencumbu istriku.


Memikirkan hal itu aku semakin bernafsu dan bergairah saja. Aku turunkan Celana beserta celana dalamkubdan aku Keluarkan kontolku dari sarangnya. Tak lupa aku tarik celana dalam istriku agar memeknya terekspos dengan bebas. Kemudian sambil menghisap payudaranya aku tempelkan kontolku di permukaan memek istriku. ternyata belum cukup basah dan masih sedikit kering mulanya. Kemudian aku dibantu dengan tangan istriku menggosok-gosokkan kepala penisku di belahan memnya di bawah sana. Dia sedikit mengerang dengan pelan, karena ulahnya sendiri itu kemudian dia kembali mengerang dan kini dibarengi dengan pinggulnya yang terass mendorong ketas seolah ingin aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya.

" masukin sekarang yah"

Bisik istriku pelan kepadaku.


Sepertinya dia juga sudah sangat bergairah, tak sabar inginmerasakan sodokan kontolku kepada memeknya. Akhirnya aku mendorong kontolku dan memasukkan ke dalam lobang memek istriku., aku mulai mengenjotnya, dan mulai terdengar pula desahan dan rengekan istriku di sana. Aku merasa sangat bergairah ketika melihat ekspresi wajah dan juga suara desahan istriku. Belum lagi payudaranya Yang Bergoyang mengikuti irama goyangan kami bercinta malam itu.

Entah kenapa aku merasa sangat bergairah bercinta malam ini bersama istriku. Sehingga dengan semangat aku menggenjot istriku dengan kecepatan maksimal.


Akibatnya istriku semakin parah dan erotis saja dalam desahannya.


" uh enak ya dikencengin gitu Terusin dong"

Aku yang mendengar ucapan Istriku itu semakin bergairah saja dibuatnya Bahkan aku sampai Blingsatan dan merasa akan segera memuncrattkan spermaku di sana.


" ahhhh bunda Ayah mau keluar nihh..ophghhh..."


" aduh jangan dulu ya Bunda lagi enak loh, terusin dulu.... terusin dulu pokoknya".

Istriku mengingatkan aku agar jangan dulu mengeluarkan spermaku.

Tetapi aku saat ini sudah benar-benar tidak tahan lagi, rasanya spermaku sudah berada di ujung, hanya dengan beberapa menit dan genjotan saja aku mulai merasakan vagina itu semakin basah dan semakin menambah rasa nikmat yang ditimbulkan di sana. Itu semua berakibat aku menjadi semakin tidak tahan untuk memuncrattkan spermaku.

" maafin Ayah Bunda,, ayah udah nggak tahan"

"ahhhh.... Jangan dulu pokoknya.. Jangan ayah....uuuuuhhh. .... Terusin.... Terusin"


Rengekan permohonan manjanya itu terus terdengar.


Tiba-tiba.



"croootttt.....crooootttt....croootttt "


Aku yang sudah sangat tidak tahan memuncratkan spermaku dengan deras dan banyaknya di dalam memek istriku.



Tampak kekecewaan yang begitu nampak di wajah istriku, dia pun memprotesnya dan mengatakan hal itu langsung kepadaku



" ih ayah apaan sih Kok cepet banget Bunda kan belum,, dasar ayah egois banget sih maunya enak sendiri...huuu"


Aku hanya diam saja menanggapi pernyataan dari istriku tersebut, kini Aku Telah menjatuhkan tubuhku di atasnya lalu aku berbaring di sebelahnya. Aku mengatur nafasku dan menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih aku rasakan.
Tiba-tiba istriku mengambil tanganku dan mengarahkan kepada belahan memeknya lalu ia menarik kepalaku agar menghisap payudaranya.


"Kocokin sampai keluar yah dan sambil isapin nenen Bunda ni yang enak pkoknya aya, kalau nggak Bunda marah loh"


Aku hanya tersenyum melihat tingkah pola genit dari Istriku itu, memang begitulah istriku ketika nafsunya telah di puncak maka ia akan Melupakan segalanya. Termasuk kesehariannya yang lemah lembut itu hilang sudah jika ia telah dirasuki nafsu birahinya. Seperti sekarang ini.


Akhirnya aku menuruti apa yang ia inginkan oleh istriku itu dan aku mulaib mengocok memek dengan kecepatan maksimal dengan menggunakan 2 jariku di dalamnya dan juga aku hisap-hisap puting susunya sampai ia mengarang keenakan. Sangat liar dan ganas sekali desahan dan rengekan Istriku saat itu. Tetapi ia tetap saja melebarkan pahanya dengan selebar-lebarnya agar aku leluasa mengocok memeknya itu sampai dia mencapai orgasmenya. Lalu aku merasakan tanganku di sana mulai semakin basah dan juga aku merasakan memek istriku terasa berdenyut-denyut didalam sana.


" nmmhhh......bunda sampai.... Bunda sampai.... Terusin ayah...ahhhhh"



"creeeeettttt...creettt....cretttt... "


Istriku telah mencapai puncaknya, dan tampak kini ia memejamkan matanya dengan apa nafasnya yang terlihat ngos-ngosan.



Aku segera mengeluarkan jari tanganku dari sana, Dan kini aku juga berbaring di sebelahnya. Cukup lama kami terdiam dalam posisi itu kami seperti melayang dalam pikiran kami masing-masing. Menikmati sisa kenikmatan yang baru saja kami capai walaupun dengan cara yang berbeda. Setelah sekitar 10 menit, akhirnya aku memulai pembicaraan yang agak serius dengan istriku.



Aku: Bunda,, ayah mau bicara Serius nih tapi Bunda jangan marah ya. Ayah baru menyadarinya Ternyata semua ini terjadi karena ulah dari Bunda juga yang buat Pak Prapto Jadi begitu.


Istriku: kok Bunda sih yah?? dan kenapa Kok Pak Prapto juga di bawah-bawah,, ?? Apa sih maksudnya Bunda nggak ngerti loh.

Mendengar pertanyaan dari istriku tersebut aku sempat terdiam sejenak, dan berusaha meyakinkan diriku untuk mengungkapkan hal itu kepadanya. Setelah menarik nafas sejenak dan merasa telah yakin akhirnya aku mulai membicarakannya pelan-pelan dengan istriku.


Aku: Jadi gini lho maksud ayah Bun,, bunda tahu sendiri kan Pak Parto tuh gimana kalau sama perempuan. Kalau dia udah suka, ayah tau banget Dia bakal lakuin segala cara buat ngedapetin apa yang dia mau dari perempuan itu. Bunda paham nggak??

Istriku: Enggak,, apa sih maksudnya ayah??

Aku: Bunda Jangan kaget ya?? Ayah ceritain ini sama Bunda,, ayah nggak minta bunda harus setuju kok itu terserah ke bunda aja ayah cuma nyampein apa yang disampaikan oleh Pak Prapto. Dan sebenarnya Ayah pun mikirnya nggak harus disampaikan sih. Tapi ya gimana lagi Pak Prapto itu kalau kemauannya nggak diturutin. Ya udah dia nggak bakal bisa berpikir dengan tenang. Dan akhirnya solusi dari masalah ini nggak bakal ketemu-ketemu deh, sementara bunda tau sendiri kondisi ayah sekarang ini. lebih gak tenang dibandingkan sama pak prapto. Dan ayah udah paham banget itu pak prapto itu gimana juga. Walaupun punya modal tapi tetep aja mungkin spekulasinya bakal salah dan akhirnya jadi masalah lagi bagi kita.


Istriku: Terus hubungannya sama bunda apa sih kok makin ndak ngerti Bunda jadinya.



Aku: Bunda tahu kan Pak Prapto memiliki hasrat sama Bunda,, ?? Bunda sadar nggak???

Istriku: Sadar Nggak sadar sih ayah,,, mungkin karena dia tadi habis lihat nenen Bunda kali. Terus apa hubungannya dengan bisnis ayah sama dia.

Aku: Itu dia masalahnya Bun,,, sekarang Pak Prapto itu menaruh hasrat sama bunda dan pengen melakukan itu sama Bunda. Bunda paham nggak,,??

Istriku: Maksudnya??

Aku: Ya itu,,, pak Prapto pingin ngelakuinnya sama bunda sama kayak yang kita lakuin barusan ini loh.


Istriku: Hahaha apa sih ayah bercandanya gitu banget nggak lucu deh..


Aku: Ayah nggak bercanda Bunda Ayah serius loh,,, mana mungkin Ayah bercanda soal beginian. ini pak prapto sendiri yang bilang ke ayah.


Istriku: Terus ayah jawab apa kalau memang Pak Prapto mengatakan itu kepada ayah?? Ayah mikir nggak itu Tuh nggak masuk akal banget tahu. Ayah kan suaminya Bunda masak ayah Relah biarin pak Prapto ngelakuin itu sama Bunda.



Aku: Ayah bukannya rela dan ayah juga bukan mau nurutin kemauan Pak Prapto itu bunda. Di dengar dulu deh bun, tapi ayah tuh juga bingung gak tau harus apa bunda. saat ini Ayah benar-benar udah kehabisan akal rasanya. Mangkanya itu Ayah beraniin aja ngomong ini ke bunda, karena ayah tahu banget sifatnya Pak Prapto itu kalau udah ada keinginan kayak gitu ayah bakal ditanyain terus. Dan ayah yakin dia nggak bakal bisa fokus kalau keinginannya itu nggak terpenuhi makanya sekarang ini ayah bingung banget deh ayah serahin sama bunda lah mau gimana juga Ayah ikut aja.


Istriku: Ayah Serius ngomong gini?? Sekarang bunda tanya ayah deh. Masuk akal nggak sih permintaan Pak Prapto tersebut?? Nggak kan!! Kenapa ayah nggak marah sama dia, itu artinya istrimu dilecehkan loh ayah. Kok tega sih Ayah sama Bunda.


Aku: Kan udah Ayah jelasin Bunda, ayah juga bingung nggak tahu harus apa. Dalam hati dan pikiran Ayah tuh pasti marah banget lah sama Pak Prapto, dan tentu juga Ayah nggak rela lah ngelihat Bunda digituin sama Pak Prapto. Tapi mau gimana lagi bunda,, ayah udah bingung banget tapi ayah juga nggak maksa Bunda buat ngelakuin itu kok. Semuanya itu ayah serahkan lagi sama bunda. ayah juga gak rela kok.


Istriku: Aduh udah nggak masuk akal ini yah Bunda pusing dengernya,, masa sih Pak Prapto sampai segitunya.


" heran deh,, emang umur segitu masih kuat apa ngeladenin Bunda nanti ada malah Keok lagi, nafsunya aja tuh yang gede. sekali bunda goyang pasti gak tahan tuhh. Dasar ganjen doang"

Ucap istriku sambil sedikit mengejek Pak Prapto dan tampaknya ia cukup kesal mendengar apa yang aku ucapkan itu kepadanya.


Tetapi mendengar ucapan dari istriku tersebut aku menangkap hal lain kepadanya, sepertinya ia tidak terlalu berkeberatan jika harus melakukan itu. Buktinya di ujung kalimatnya Bahkan ia sempat menantang Pak Prapto


"Emangnya masih kuat apa"


Dari potongan kalimatnya itu aku seperti menangkap Maksud lain dari apa yang ia sampaikan barusan, kalau istilah lobi-lobi nih. Yakinlah wanita dengan ucapan seperti ini bisa di lobi. hehe..


Tapi kita bersambung dulu ya suhu....

Lagi semangat-semangatnya update nih mumpung weekend, dan juga cerita ini udah ditulis sampai clear Kok tenang aja suhu semua. Sama kayak cerita ane di thread sebelah tuh. Tinggal di post aja udah, Eh malah ada yang ngambek.. kacau dehh.. jadi daripada nanti closed lagi, mbak yang itu gak akan di ajak dimari...heheehe..

ini khusus lapaknya WF suhu kita semua @Istrikuhijaber dan juga daripada nanti closed di tengah jalan kayak thred ane sebelah mendingan dihabisin deh sebisanya di post.


Thanks suhu..selamat weeked.
 
Terakhir diubah:
Mantap cerita baru
Btw utk cerita sebelah istri yg montok dan bohay anak 2 itu kalau mau di jadikan konten berbayar ane siap suhu,,
Masih penasaran banget lanjutannya
 
LANJUTAN BOOM UPDATE...

NOTE : MUNGKIN AKAN MENJADI UPDATE TERAKHIR SAMPAI BEBERAPA MINGGU KEDEPAN. SELANJUTNYA AKAN ADA KESIBUKAN NIH "NGURUS KANDANG " WKWKWKWKK....
MAKANYA HARI INI ANE KASIH PUAS-PUASIN UNTUK PARA SUHU DI FORUM TERCINTA DAN MULIA INI.

SO...ENJOYYY....






Setelah istriku mengungkapkan kekesalannya terhadap Pak Prapto, tampak saat itu ia sangat marah sekali terhadap apa yang baru saja aku sampaikan kepadanya. Tampak istriku juga kesal terhadap sosok Pak Prapto yang bisa-bisanya memiliki niatan begitu terhadap dirinya, menurut istriku sosok Pak Prapto hanya ganjen saja dan mungkin saja tidak akan kuat jika benar-benar ia setuju untuk meladeni permintaan Pak Prapto tersebut.


Aku yang Mendengar hal itu cukup terkejut juga dengan apa yang diungkapkan oleh istriku, di tengah rasa Marahnya itu bisa-bisanya ia berkata demikian.

" untuk menggoyang Pak Prapto"


Namun setelah itu, sikapnya kembali melembut dan manja kepadaku, kini ia bersimpuh di atas tubuhku. kondisi kami yang masih sama-sama telanjang saat itu. kini ia mulai merengek dan mulai menggodaku lagi, kini ia mengelus dadaku dan memilin pelan puting susuku.

" ayah... Bunda mau dilanjutin.. Kan Bunda belum di dogi ayah.. Pengen dimentokin pakai ini"

Ucap istriku sambil mengelus kontolku, ia merangsang bagian bawah tubuhku itu agar kembali berdiri dan bisa kembali digunakan untuk memuaskan hasratnya yang tadi belum sempat tertuntaskan dengan sempurna.


" ayah mau di dogi ayo.. Ayo bunda mau"

Rengek istriku semakin manja Dan kini ia kembali menyerang tubuhku, ia mencium bibirku dan dilanjutkan dengan menempelkan payudaranya tepat di atas bibirku.


" isepin dong yah bunda Gatel nih"


Kembali istriku menginginkan agar aku kembali bercinta dengannya malam itu.


Aku yang melihat dan mendengar tingkah polanya demikian akhirnya ikut naik juga birahiku. Kini aku menyerang balik dirinya, aku bentang kan lebar pahanya sehingga memeknya yang mantap berbulu tipis dan bersih itu kini terpampang jelas di hadapanku dan dalam posisi menganga. Sontak aku masukkan lidahku ke dalam lubang memek istriku saat itu juga. Akibatnya dia sampai menggelinjang dan menjerit karenanya.

"awww....uuhhh... Ayah terusin..nn...mmmhh... Enak... Bunda suka"


Mendengar ucapan Istriku itu, aku semakin bersemangat dan bergairah untuk kembali menyetubuhinya malam itu. Dan aku merasakan kontolku mulai bangun di bawah sana. Tetapi anehnya, itu semua bukan hanya karena desahan dan rengekkan manja istriku saja. Melainkan karena aku membayangkan istriku akan melakukan hal genit yang sama kepada Pak Prapto, jika benar mereka sampai melakukannya nanti.


Jadilah malam itu kami saling cumbu dan saling Serang di atas kasur di dalam kamar itu, tampak kasur kami yang berantakan karena ulah kami tersebut. Aku dan juga istriku sampai berguling ke sana kemari dalam proses percintaan kami yang kedua ini, kali ini durasinya cukup lama karena tadi aku sempat mengeluarkan sperma ku terlebih dahulu.
Dan akhirnya istriku mendapatkan apa yang ia inginkan malam itu, ia mendapatkan gaya doggy style yang ia inginkan. Malam itu aku memuncratkan Sperma aku di dalam memeknya. posisi ia Tengah menungging.

Mulustrasi .
30956028eef8c861d98ba7b26ad1c99b55eef560.jpg



Katanya penisku terasa sangat mentok sekali di dalam sana, dan juga aku merasakan memang Istriku yang begitu becek dan lengket sekali. Bahkan di sesi percintaan yang terakhir saat aku akan mencapai puncak orgasme ku. Aku sempat memasukkan jariku ke dalam lubang anus istriku, akibatnya ia semakin menggelinjang dan mendesah tidak karuan karena ulahku tersebut. Tetapi saat aku mencabut keluar kontolku dari dalam memeknya, dan aku sempat mengarahkan untuk memasukkannya di lubang yang satu itu. Sontak ia menoleh ke belakang dan menahan gerakan pinggulku.

Istriku: Ayah jangan ih,, bunda lagi enak banget tuh dimasukin di memek. Jangan pindah dulu tuntasin... Pokoknya tuntasin dulu.. Kalau Ayah bisa bertahan sampai Bunda klimaks, boleh deh tuh ayah masukin lubang yang satu itu.


Ucap Istriku yang sangat itu menantang aku.


Ya memang lobang istriku yang satu itu sudah tidak perawan lagi. Tentu aku adalah pelakunya, mana mungkin aku bisa tahan melihat bulatan pantat montok Istriku itu, tentu aku akan sangat tergoda untuk merasakan lubang yang satu itu juga. Berapa kali melakukannya walaupun tidak terlalu sering, terkadang itu kami lakukan hanya untuk menikmati sensasi bercinta saja. Biasanya aku dibantu dengan menggunakan dildo bersama istriku ketika kontolku berada di lobang pantatnya, dan dildo itu aku masukkan ke dalam lubang memeknya. Seolah-olah saat itu istriku tengah menikmati dua kontol laki-laki sekaligus di dalam tubuhnya.


Memang begitulah kami adanya dalam hubungan percintaan kami suami istri, aku dan juga istriku tak sungkan untuk mengeksplor hal-hal yang dapat menyenangkan kami dalam bercinta. Termasuk dildo yang sering kami gunakan. Itu semua adalah pilihan dari istriku.
Tentu saja kami memiliki banyak koleksi, mulai dari yang kecil, yang besar, panjang dan juga gerigi semuanya ada. Istriku tidak sungkan menggunakan hal itu sebagai alat bantu ketika kami bercinta. Begitulah adanya istriku mengutamakan hal-hal yang berbau tentang seks. Aku sebagai suaminya sangat senang karena selalu diservis dengan terjamin oleh istriku.


Begitu juga soal fantasi ketika bercinta, tak jarang kami membayangkan istriku Tengah dinikmati oleh dua laki-laki sekaligus. Istriku juga mengatakan bahwa ia juga sangat bergairah jika Tengah menghalalkan hal itu terjadi. Bahkan pernah Kami menggunakan dua dildo secara bersamaan. Satu dimasukkan di lobang pantat istriku, satunya lagi dimasukkan di dalam memek istriku dan kemudian ia dalam posisi terlentang Tengah mengulum kontolbmilikku. Saat itu kami menghayalkan Tengah melakukan dengan tiga laki-laki dan satu orang perempuan [4s]. Satu orang perempuan itu adalah istriku yang binal ini. sesaat setelah bercinta aku sempat menanyakan kepadanya apa dia menikmati hal tersebut. Ternyata jawabannya adalah iya, istriku mengatakan bahwa variasi dalam bercerita kadang juga diperlukan untuk menjaga keharmonisan hubungan.


Tentu saja aku tidak aneh dengan semua yang ada pada istriku tersebut, karena memang profesinya yang sebagai seorang bidan tentu dia mengetahui bahwa hal-hal tersebut adalah hal yang dapat membangkitkan gairah percintaan setiap pasangan. Tetapi untuk anal seks, sebenarnya istriku tidak mengijinkan karena menurutnya itu tidak sehat sama sekali. Tetapi setelah melalui perbincangan dan diskusi yang panjang, akhirnya dia memberikan itu kepadaku dengan syarat setelah dan sebelum masuk ke dalam sana aku harus benar-benar mensterilkan kontolku*.



Akhirnya kami malam itu bercinta dengan puas sekali, setelah selanjutnya kami pun tertidur pulas karenanya. Pagi harinya kami bangun dan memulai aktivitas seperti biasa, istriku membereskan rumah sedangkan aku membantu Mengantar anakku sekolah selanjutnya aku sempat mengecek keadaan kandang dan berpesan kepada para pekerja di sana agar selalu memperhatikan kondisi kandang terkini. tentu semua itu adalah tanggung jawabku, karena Pak Prapto menyerahkan seutuhnya pengolahan kandang ini kepadaku.



Setelah dari kandang aku segera pulang ke rumah dan ingin bertemu dengan istriku, di sana Saat tengah berdua saja di rumah Kami sempat membahas kembali tentang keinginan yang diutarakan Pak Prapto kepada istriku itu. Sepertinya istriku sudah mulai cukup reda dan tidak terlalu amarah lagi, malah kini aku yang menjadi deg-degan dibuat olehnya. Ia tampak menanggapi dengan serius apa yang aku katakan, padahal saat itu aku hanya berniat mengetesnya saja tetapi malah tanggapan lain yang aku dapatkan. Entah kenapa sekarang ini ia tampak antusias menanggapi aku membicarakan hal itu.

Istriku: Bunda sih Sebenarnya masih bingung ya Ayah,, tapi mau bantu cari solusi juga bunda nggak tahu solusi apa sih ayah. Jadi sekarang ini Bunda ikut Ayah aja deh, kalau menurut ayah bunda harus lakuin itu Bunda rela nggak rela sih ya. Tapi demi Ayah ya udah deh bunda ikhlas aja.


Tentu saja, mendengar pernyataan dari istriku tersebut malah kini aku yang dibuat bingung karenanya. Bagaimana jika hal tersebut benar-benar terjadi, apakah kami benar-benar siap dengan semua keadaan itu. Sehingga aku memutuskan untuk melanjutkan nanti saja diskusi kami pada hari ini. Sebenarnya aku berniat untuk menghubungi Pak Prapto, menanyakan tentang keseriusannya terhadap ucapannya tersebut. dan sekarang aku ingin mendapatkan kepastian darinya, aku takut ya berbuat ingkar terhadapku. Karena nanti bisa saja setelah ia dapat menikmati tubuh istriku, yang ada iya malah ketagihan dan malah tidak fokus dengan semua bisnis yang sedang kami jalankan.

Dan juga Tentu saja aku takut ini menjadi skandal yang terjadi antara aku istriku dan juga Pak Prapto, karena bisa saja mereka berdua melakukannya tanpa sepengetahuanku. Begitu banyak pertimbangan yang muncul pada diriku saat itu sampai-sampai kepalaku terasa penuh dibuatnya, sementara istriku saat ini aku lihat dia sudah bisa lebih tenang dan bersikap seolah tidak ada beban di dalam pikirannya.

" mungkinkah Iya benar-benar siap untuk melayani Pak Prapto?"


Pikiranku pada saat itu.


Entahlah,, aku sendiri bingung harus senang ataupun sedih dengan semua keadaan ini, di sisi lain aku telah membuka jalan untuk kembali memperbaiki kondisi bisnis ku saat ini. Walaupun tentu jalan yang aku tempuh adalah jalan yang salah tidak wajar dan tidak masuk akal, dengan semua apa yang terjadi saat ini. Aku merasa hanya itu solusi yang ada untuk saat ini.


Tetapi dengan melakukan hal itu rasanya aku bertaruh terlalu besar, bisa saja ini berdampak buruk pada keutuhan rumah tangga kami. Dengan merelakan istriku untuk melayani Pak Prapto, itu artinya aku akan mendapat modal tambahan dari Pak Prapto. Harapanku Tentu saja Ini bisa mengembalikan kondisi bisnis kami yang tengah buruk-buruknya. Tetapi di sisi lain aku ragu untuk benar-benar melakukan hal itu, apalagi ini dengan Pak Prapto. Orang yang notabene sudah kami kenal sejak lama dan juga kampungnya berada tidak begitu jauh dari tempat kami. Bisa saja ia sewaktu-waktu mengunjungi kemari ketika ia merasa hasratnya muncul kepada istriku., dengan kembali mempertimbangkan hal itu aku kembali menjadi gusar dan akhirnya aku kembali ragu dengan apa yang ada di pikiranku.


Selanjutnya, siang itu tidak banyak yang kami lakukan bersama, aku dan istriku hanya tidur-tiduran di kamar sebelum akhirnya aku menjemput anakku pulang dari sekolah nantinya. , sampai ketika waktu pulang sekolah anakku tiba, akhirnya aku bersiap untuk menjemput kedua anakku, sementara istriku kini menunggu di rumah saja. Setelah selesai menjemput kedua anakku dan tiba di rumah. Istriku menyuruh anak-anakku untuk istirahat siang terlebih dahulu Begitu juga dengan kami.


Kami semua masuk ke dalam kamar untuk istirahat siang, di dalam kamar aku sempat membahas hal tersebut lagi bersama istriku.


Aku: Bunda yakin beneran mau melayani Pak Prapto??

Istriku: Ya enggaklah dong Ayah,, bunda mana mungkin melakukan nya. kalau boleh jujur sih bunda mau melakukanya karena terpaksa juga dan udah gak ada pilihan lain kan?? ya udah Bunda siap aja kok.


Aku: Emang Bunda rela tubuhnya dinikmati Pak Prapto??


Istriku: Seharusnya bunda tuh yang nanya gitu ke ayah,, masa iya rela sih istrinya dinikmatin Pak Prapto??


Aku: Ayah juga nggak tahu Bun,, saat ini ayah benar-benar udah pusing banget Nggak tahu harus ngapain juga.


Istriku: Ya udah Ayah pikirin lagi deh,, kalau Bunda sih sebenarnya tentu bakal nggak siap ya dan nggak rela juga. Emang ayah pikir Bunda ini perempuan apaan sampai rela digituin sama Pak Prapto. Mana Udah tua lagi, kecuali kalau ini nya gede nihh,, kali aja bunda mau.


Istriku sedikit bercanda mencairkan suasana.


Aku pun hanya tersenyum menanggapi ucapan istriku tersebut.


Istriku: Tapi satu hal Bunda minta sama ayah ya,, jangan mikir aneh-aneh tentang bunda kalau Bunda benar-benar ngelakuin itu. Itu semua Bunda lakuin demi keutuhan keluarga kita deh. Bunda nggak tega ngelihat Ayah terus-terusan kayak orang kebingungan gini, makan nya berkurang tidurnya nggak nyenyak. Muka Ayah tuh kusam banget sekarang nggak fresh kayak dulu biasanya.


Aku mendengar ucapan istriku tersebut cukup tercengang dibuatnya, ternyata istriku sampai tega mengorbankan dirinya demi aku. Saat itu aku kembali bersyukur karena telah memiliki sosok wanita sempurna bagiku, tentu dia adalah idamanku yang sesungguhnya.


Aku: Jadi Bunda beneran Siap nih ya?? Bunda udah yakin dengan keputusan Bunda.


Istriku: Emang ada pilihan lain selain ini?? Nggak kan Ayah cuman itu aja?? Andainya Ini kita punya uang, Emang Ayah punya solusi jitu dan konkrit nanganin kondisi bisnis saya yang terpuruk saat ini??


Aku: Iya sih Bunda,, setelah Ayah pikirkan Ayah tetap bergantung pada Pak Prapto deh kayaknya.


Istriku: Maka dari itu nantinya biar Bunda yang bantu ngomong sama Pak Prapto juga, kalau ini benar-benar terjadi. Bunda ngeladenin dia nih, walaupun sih sebenarnya Bunda nggak siap ya Tapi demi ayah deh bunda lakuin.
Ayah tuh Harus benar-benar tegas kalau seandainya terjadi kerugian ini tuh ditanggung sama-sama jangan kayak ayah sendiri, tapi untuk hasilnya ke ayah semua Pak Prapto tetap dapat persenan seperti biasanya aja. Kalau Ayah nggak enak nyampein itu nanti biar Bunda deh ngomong biar lebih lues juga ngomongnya.


Mendengar penjelasan panjang lebar dari istriku tersebut, aku merasa terharu dengan jalan pikirannya dia bisa memikirkan sampai sejauh itu. Tentu saja aku tidak memikirkan akibat kerugian yang bakal terjadi jika aku kembali mendapatkan pinjaman modal dengan mempertaruhkan tubuh istriku tadinya. Tetapi Untunglah istriku sempat memikirkan hal itu Dan akhirnya aku pun merasa sedikit lebih tenang saat ini, walaupun untuk merelakan istriku dinikmati oleh Pak Prapto rasanya aku masih sangat berat sekali.


Aku: Ya udah nanti Ayah coba ngobrol deh sama Pak praptonya. Semoga aja dia udah berubah pikiran mau kasih modal tapi nggak harus nikmatin bunda ya kan??


Istriku: Semoga aja sih ayah bisa begitu,, tapi kayaknya berat deh. Dengan semua pesona kemolekan istrimu ini, apalagi tuh Pak Prapto udah lihat nenen Bunda yang seksi menggoda ini pasti dia ngiler deh ya pengen ngenyotin juga kayak yang sering Ayah lakuin ke bunda...hihiii


Ucap istriku sambil menggoda aku.


Aku pun tertawa mendengar Pengakuan dari istriku tersebut, bisa-bisanya dia memikirkan hal itu terjadi. Sementara aku rasanya benar-benar belum siap menerima semua keadaan ini.


Istriku: Ya udah nggak usah dipikirin lagi deh ya,, pokoknya masalah Pak Prapto yang inginnya gitu sama Bunda. Itu biar Bunda nanti handle deh. Ayah tahu kan skill Bunda?? Nggak akan kuat dia ladenin Bunda . Hihihi


Aku: Dasar Bunda ganjen ih,, ketularan Pak Prapto nih.


Istriku: Iya nggak ketularan kali emang dari dulu kali Ayah Bunda udah gini.hihiii


Aku: Berarti udah yakin bunda buat ngelakuin itu sama Pak Prapto.??


Istriku: Pokoknya ini bukan masalah yakin nggak yakin yah, bukan juga masalah ikhlas ataupun nggak ikhlas. Ini semua kan karena terpaksa ya ini Bunda lakuin demi ayah titik.


Ucap istriku menegaskan kepadaku.


Mendengar hal itu aku merasa antara senang, cemas ketakutan dan banyak lagi yang aku pertimbangkan.
Tapi melihat semua keyakinan yang ada pada istriku itu akhirnya aku memutuskan untuk menemui Pak Prapto malam nanti di rumahnya.


Siang itu pun kami beristirahat tidur seperti biasanya. Hingga pada malam harinya sekitar pukul 08.00 malam Aku menelpon Pak Prapto, aku ingat betul hari itu adalah hari Jumat. Malamnya aku mau menemui Prapto di rumahnya, tentu kedatanganku disana telah disambut dengan amat senang oleh Pak Prapto.


Setibanya di sana aku langsung di brondong pertanyaan-pertanyaan mesum oleh Pak Prapto, tentang lagi apa istriku saat ini dirumah?? apakah aku telah menanyakan dan mengutarakan maksud dan tujuannya terhadap istriku??;Semua itu ia pertanyakan seketika aku baru saja tiba di rumahnya, menyadari hal itu sepertinya benar kata istriku. Jika aku mengatakan istriku bersedia maka tidak mungkin Pak Prapto akan menolaknya. Karena dari semua pertanyaannya saja ia menunjukkan antusias saya yang amat tinggi terhadap jawaban yang aku bawa saat ini.


Akhirnya setelah kami duduk dan berbincang sejenak di ruang tamu rumahnya, kami masuk pada topik pembahasan. Namun saat itu Pak Prapto mengajak aku agar berbicara di luar saja karena di dalam sedang ada istrinya.


Pak Prapto: Jadi gimana Win?? Apa tanggapan istrimu??

Todong pak prapto kepadaku, ketika kami dalam posisi berjalan menuju keluar rumah.

Aku: Apa sebelumnya tidak ada jalan lain ya pak??

Pak Prapto: Aduh kalau soal jalan lain sih Win, jawaban saya masih sama saya saat ini belum bisa berpikir secara jernih. Karena tentu saja kamu tahu dong bahwa saya saat ini masih terfokus pada istrimu saja. Bahkan dengan kondisi bisnis kita yang tengah terpuruk saat ini pun saya tidak begitu ambil pusing dan normal-normal saja bagi saya.


Mendengar semua jawaban dari Pak Prapto tersebut, kini aku merasa sempurna sudah tidak ada jalan lain. Istriku juga telah menyetujuinya dan kini Keputusannya ada padaku Apakah aku akan berkata jujur ataukah aku berbohong kepada Pak Prapto.
Tetapi lagi-lagi dari semua pertimbangan yang aku pertimbangkan dan juga istriku, jika tidak mendapat suntikan modal baru dari Pak Prapto itu, maka aku saat ini akan benar-benar koleksi dan tidak bisa bertahan ke depannya.


Akhirnya dengan berat hati Aku mengutarakan sejarah jujur apa yang telah kami diskusikan dan kami putuskan bersama. Aku dan juga istriku tentunya.

Pak Prapto: Kamu kenapa kayak bingung gitu Win?? Emang mirna nggak setuju ya??


Tampak Ekspresi kekecewaan di wajah Pak Prapto saat itu, mungkin saat itu ia menduga bahwasanya aku membawa jawaban yang tidak ia inginkan kemari. Walaupun Sebenarnya apa yang belum ia ketahui adalah sesuatu yang amat menyenangkan bagi dirinya.

Aku yang sempat terdiam sejenak Akhirnya kini memberikan jawabanku kepada Pak prapto.


Aku: Bukan itu Masalahnya Pak,, tapi masalah pinjaman modal ini gimana ya pak??

Pak Prapto: Pinjaman modal?? Maksudnya kamu gimana. Bukannya kita harus mencapai kesepakatan dengan Mirna dulu baru ada pembicaraan ke arah sana??
Apakah Mirna telah setuju Win??

Mendengar pertanyaan Pak Prapto yang tampak sangat antusias dengan ucapanku barusan. Aku hanya bisa diam dan menganggukan pelan kepalaku.


Pak Prapto: Apa arti anggukan kepalamu itu win?? Apa itu artinya Mirna setuju??
Tolong kamu jawab yang jelas Win!!


Pak Prapto seakan mengharapkan aku Menjelaskan arti dari angkutan kepalaku tersebut. Entah apa yang harus aku lakukan saat ini, aku sangatlah bingung dibuatnya. Tetapi melihat dia yang terus memaksa Aku akhirnya aku memberikan jawaban itu kepadanya.

Aku: Iya Pak Mirna menyetujuinya.


Mendengar jawaban singkat dariku barusan, pak Prapto tampak sangat kegirangan dan antusias sekali. Karena memang itulah jawaban yang ia inginkan iya dapatkan dari kami.


Dan tanpa berbasa-basi lagi Pak Prapto mengatakan bahwasanya besok malam ia akan langsung datang ke rumah kami. Aku sangat terkejut mendengar ia mengatakan hal itu begitu cepatnya, aku berpikir Mungkin ia akan melakukannya entah beberapa pekan atau beberapa bulan kemudian. Tetapi dengan tegasnya Pak Prapto mengatakan bahwa kondisi bisnis kita saat ini membutuhkan penanggulangan segera dan segera harus dituntaskan.


Tampak kini Prapto sangat tegas dan gembira sekali saat ini, tentulah jawabannya adalah karena ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Aku yang sebenarnya belum siap dengan semua keadaan ini akhirnya memutuskan untuk berpamitan pulang kepada Pak Prapto. Mendengar aku yang akan berpamitan pulang Pak Prapto mengatakan agar aku nanti saja pulangnya ya masih ingin bertanya seputar istriku Mirna.


Tetapi aku tidak menyanggupinya karena aku merasa sedang tidak enak hati dan pikiranku, akhirnya aku tetap memutuskan untuk pulang malam itu dan Pak Prapto tidak menahanku lagi.

Pak Prapto: Ya udah kalau kamu emang mau pulang Win, titip salam buat Mirna juga ya di rumah. Sampaikan padanya bahwa saya besok malam akan ke sana.


Aku: iya pak.


Pak Prapto: Kamu jangan jadi Murung dan lesu gitu dong, nanti semua bisnis ini saya ada yang handle selagi kamu belum bisa berpikir secara jernih. Soal modal kamu nggak perlu khawatir di rumah ini masih banyak kok modal, yang kita butuhkan saat ini hanya solusi Win, solusi jitunya bukan masalah uangnya. Kalau soal uang kamu bisa pakai berapa aja yang kamu mau saya mampu penuhin kok karena kamu juga udah menuhin apa yang saya inginkan bukan?? Terimakasih kamu udah mau bantu saya Win. Tentu jasa kamu ini saya anggap impas Karena kamu telah bersedia memenuhi apa yang saya inginkan.
Soal itung-itungan utang nanti kita bicarakan lagi deh pokoknya Gampang itu.

Ucap Pak Prapto panjang lebar saat itu, iya tampak berusaha menenangkan aku dengan semua kegalauan yang aku alami saat ini. Tetapi tetap saja tentu aku tidak akan merasa tenang dengan semua yang akan terjadi nantinya antara ia dan juga istriku . Betapa akan menggilanya pak prapto menikmati tubuh istriku yang ia idamkan itu.


Akhirnya dari situ aku bergegas pulang menuju rumah kami, setibanya di rumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menemui istriku di sana. saat itu istriku masih belum tidur dia tampak masih menonton televisi di kamar sana kami. Begitu melihat kehadiranku, ia langsung menyambutku dengan senyum manisnya.


Istriku: Udah balik ayah?? Gimana apa kata Pak Prapto yah?? dia setuju??

Entah kenapa kini aku mendengar pertanyaan Istriku itu seolah-olah ia juga merasakan antusias yang sama dengan Pak Prapto.


Dengan ekspresi Murung dan lesu aku hanya mengagumkan kepalaku kepadanya. Melihat anggukan kepalaku yang terlihat tertunduk lesu setelahnya. Istriku tampak ikut bersedih juga, tentu Ia juga tidak akan menginginkan dan menyadari bahwa hal ini akan benar-benar terjadi.


Istriku: Ya udah Ayah nggak usah bingung gitu deh,, nanti biar Bunda aja yang ngadepin. Ayah tenang deh pokoknya serahin sama Bunda Aman kok.


Aku: Bunda beneran siap dan mau juga??

Istriku: Ayah,, kan udah Bunda bilang dari awal ini bukan masalah Siap nggak siap dan mau nggak mau. Ini semua karena terpaksa yah Bunda ngelakuin ini demi ayah. Jadi Bunda harap Ayah jangan bikin Bunda jadi gimana-gimana deh.


Aku: Iya Bunda Ayah paham kok. Dan Rencananya Pak Prapto besok malam mau kemari.


Istriku: Hah??? Besok malam banget yah?? Kok buru-buru gitu sih??

Aku: Nggak tahu juga Pak Prapto maunya gitu bunda. Bunda siapkan??


Istriku: Udah deh ayah,, kan udah dibilangin ini bukan masalah Siap nggak siap Ayah Bunda capek deh bahas ini terus. Pokoknya besok kalau Pak Prapto datang kemari udah biar Bunda aja yang ngadepin.


Aku: Terus Bun kalau itu sampai terjadi,, bunda sama pak prapto mau ngelakuin dimana??

Istriku: Ya di rumah kita lah dong Ayah, mau di mana lagi emang?? Masa Bunda mau dibawa ke kota ataupun ke hotel. Makin enak dan makin bebas dong Pak Prapto, bisa-bisa nanti Bunda ikut keenakan kalau itunya gede. Hihihi..


komentar istriku genit

Aku: Bukannya kemarin dah lihat? Gede nggak tuh??

Istriku: Kan lihatnya dari luar Celana ayah, nggak lihat langsung Besok deh baru Bunda liatin langsung. Biar Bunda masukin sampai tenggorokan sekalian.


Ucap istriku terlihat menggodaku.


Aku: Kok Bunda Jadi semangat gitu sih ganjen banget dasar juga.

Istriku: Tapi Bunda perlu latihan dulu nih Ayah biar besok maksimal servicenya, ayah mau temenin Bunda latihan nggak?? Hihihi


Tentu saja aku paham maksud dari istriku tersebut, setelah dia berucap begitu aku yang gemas melihatnya langsung menerkam tubuhnya dan segera menelanjangi dirinya. Malam itu Aku Bercinta Dengan istriku kembali dengan sangat ganasnya, sengaja aku meninggalkan beberapa bekas cupangan pada payudara istriku agar Pak Prapto tahu bahwa itu adalah milikku dan dia hanya numpang saja. Dan tak lupa aku juga mencupang di atas kemaluan istriku untuk memberikan tanda bahwa itu adalah daerah kekuasaanku kepada Pak Prapto.

Akhirnya setelah sesi bercinta malam itu kami pun tertidur pulas setelahnya.

Singkat ceritanKeesokan paginya mengingat ini adalah hari Sabtu. Biasanya hari Sabtu kami gunakan untuk menjenguk rumah orang tua istriku di kota. Hanya membutuhkan sekitar satu setengah jam perjalanan untuk kami tiba di sana. Akhirnya kami pun berangkat kesana, setibanya Kami di sana ternyata kehadiran kami telah Ditunggu oleh saudara kami yang lainnya juga. Tiba pada Sore harinya kami segera bergegas untuk pulang tetapi tidak dengan kedua anak kami, mereka akan tinggal menginap di sana untuk malam ini dan besok kami akan menjemputnya kembali dari sini. Ya memang itu telah menjadi kebiasaan mereka setiap akhir pekannya.


Tentu saja kami lakukan itu juga untuk mendukungbapa yang akan kami lakukan malam ini. Malam ini istriku akan melayani untuk menuntaskan nafsu birahinya pak prapto yang telah Ia pendam terhadap istriku. Selanjutnya kami pun tiba dirumah kami, setibanya di rumah kami langsung mandi dan berberes kamar yang nanti akan digunakan istriku dan juga Pak Prapto untuk bercinta. Kami menggunakan kamar belakang yang biasanya kami gunakan untuk tamu yang datang di rumah kami. Aku tidak ingin Pak Prapto menggunakan Ranjang Pengantin kami untuk ia menggagahi istriku di sana dan begitu juga istriku ia mengatakan tidak ingin ranjang ini dinodai oleh laki-laki lain selain aku.

Kami sempat berciuman sejenak dan saling menguatkan setelah kamar itu Siap kami radikal, disana kami hanya merapikan sepertinya saja. Hanya untuk mengganti spreinya saja dan juga sedikit mengepel lantainya. Lalu saat itu, tibalah aku kami berdua pada puncak diskusinya. Permasalahannya adalah Apakah aku akan menunggu di dalam rumah ataupun aku menunggu di luar rumah saat Pak Prapto melakukan itu bersama istriku nantinya. Tentu hal tersebut masih menjadi perdebatan bagi kami berdua, istriku menginginkan agar aku menunggu di luar saja, dia mengatakan sangat malu kalau aku masih berada di dalam rumah dan dia melakukan hal tersebut bersama Pak Prapto. Sementara aku tentu saja penasaran ingin mengetahui apa saja yang dilakukan Pak Prapto bersama istriku di dalam rumah kami. Lebih tepatnya Aku ingin mendengar desahan Istriku dari dalam kamar tersebut. Bahkan tanpa sepengetahuan Pak Prapto dan juga istriku aku telah menyiapkan opsi lain jika nantinya Aku diminta untuk menunggu di luar rumah oleh Pak Prapto dan juga istriku.

"aku akan mengintip mereka melalui ventilasi belakang yang terletak di kamar ini"

Aku telah mencobanya hasilnya aku dapat melihat sedikit ke dalam kamar jika nanti mereka melakukannya di sana.


Malam itu setelah semuanya siap, aku dan istriku menunggu kehadiran Pak Prapto di ruang tamu tetapi sudah tiba pukul 08.00 malam Pak Prapto belum juga hadir di rumah kami. Akhirnya istriku mulai meminta pendapatku untuk menggunakan baju yang akan ia kenakan.


Istriku: Ayah Bunda bagusnya pakai baju apa?? Yang seksi apa gimana yah??

Aku: Kok sampai harus persiapan gitu segala sih Bun??

Istriku: Bukan gitu loh Ayah maksudnya,, jadi nanti pas nyampe sini tuh Pak Prapto udah langsung nafsu gitu lihat Bunda. Jadi mulainya kan enak nggak harus kayak gimana dulu, nggak kikuk gitu loh ya. Ayah kan tahu juga, kayak yang kemarin kita bahas juga. Bunda kan belum pernah gini sebelumnya, semenjak nikah sama ayah. Ayah pikir Bunda nggak tegang apa?? Tegang banget tahu yah! Cuman bunda tuh barusan nguatin diri aja.

Aku: Ya udah sih Bunda,,
mau pakaian kayak gimana juga bunda tetap kelihatan seksi kok, dan Pak Prapto pasti bakalan nafsu ngeliatin Bunda juga.


Istriku: Ya udahlah ya Bunda pakai pakaian kayak biasa aja, jangan terlalu terbuka juga Nanti dikiranya Bunda benar-benar perempuan gampangan lagi sama Pak Prapto. Padahal kan ini Bunda lakuin demi ayah.


Aku: Ya udah terserah Bunda aja deh ayah ngikut aja pokoknya.

Istriku: Tapi Bunda minta satu ya. Dan ini harus dipenuhi banget pokoknya!! Ayah jangan mikir gimana-gimana setelah ini Bunda lakuin sama Pak Prapto yah?? Bunda Minta ayah nggak boleh berubah sama Bunda janji??

Aku: Iya bunda ayah janji kok. Malahan ayah makasih banget Bunda udah bisa bantuin ayah kayak gini walaupun harus mengorbankan Bunda juga.


Istriku: Ya udah kalau soal itu nggak usah dibahas deh nanti yang ada malah jadi mellow deh ini.

Aku: Iya juga ya Bun. Udah males ribut nggak usah dibahas lagi. Kita jalanin aja.


Istriku: Sama satu lagi nih Bunda minta, ayah nggak boleh nunggu di dalam rumah pokoknya. Bunda malu banget kalau harus diliatin ayah kayak begituan.


Aku: Kan bunda ngelakuinnya di dalam kamar sama Pak Prapto. Ayah kan cuman nunggu di sini aja atau di kamar kita nantinya. Ayah bakal masuk ke kamar kok. Lagian masa juga sampai ikut masuk kamar kalian segala mana kuat Ayah lihatnya.

Istriku: Dih pura-pura nggak kuat lagi, nanti takutnya ngeliatin Bunda sama Pak Prapto lagi begituan ayah tiba-tiba kepengen deh..hahha... dan tau-tau masuk kekamar tuh,,, malah bunda harus ngeladin dua laki-laki deh kayak fantasi ayah yang sering Ayah bilangin itu loh.. Hihihi


Aku: Ya udah kalau gitu. Emang udah kuat kalau harus ngeladenin dua laki-laki sekaligus?? Ayah sama Pak Prapto Nih misalnya kuat emang??

Istriku: Ya kuat-kuat aja sih yahg,,, Apa sih yang Bunda nggak kuat kalau soal itu.. Hihihi


Aku: Nakal banget sih istriku ini jadi gemes deh,, apa apa Ayah genjot Bunda dulu ya sebelum digenjot Pak Prapto gimana Bun??

Istriku: Dih pasti ayah nafsu nih,, pasti mikirin fantasinya soal Bunda ini dinikmatin laki-laki lain kan?? Pasti keras Nih itunya Ayah. Ya kan??


" tuh kan bener ih dasar ayah ih"

Ucap istriku sambil bergelayut manja memeluk aku saat itu, dan itu ia memegang bagian depan Celanaku dan ia merasakan kontolku yang saat ini memang dalam posisi tengah bangun. Tentu saja benar adanya yang di sampaikan oleh tadi. tentu saja aku membayangkan Istriku yang cantik dan molek ini digagahi nantinya oleh Pak Prapto yang tua dan kurus itu. Entahlah kenapa aku merasa bergairah membayangkan hal itu aku sendiri pun tidak tahu apa jawabannya.

Aku: Bunda nanti desah nya jangan kenceng-kenceng ya takutnya Ayah nunggu di luar jadi kedengeran. Hihihi

Istriku: Iiih ayahh,, apaan sihh?? itu sih nggak bisa dibuat-buat dong Ayah.. Kalau enak mah ya tetep aja ngedesah dong. Tergantung Pak Prapto nanti genjotanya gimana,, enak atau nggak. Hihihi.... Kalau enak Terpaksa deh bunda mendesah.


Aku: Jangan dikeluarin semua dong skillnya Bunda, nanti itu Bunda Pasrah aja deh nanti biar Pak Prapto aja yang ngarahin Bunda.


Istriku: Dih skill apaan sih ayah,,?? huuuhh...ya enggaklah Bunda kan nanti cuman Pasrah aja terserah dia deh mau ngapain juga. Paling Bunda cuman Pasrah aja sambil tutup mata juga Biar nggak lihat tampangnya Pak Prapto itu.


Aku: Terus apa aja nih yang boleh dan nggak boleh dilakuin Pak Prapto sama Bunda?? Biar nanti ayah sampein sama dia.


Istriku: bebas aja sih ayah. Bunda nurutin dia aja maunya gimana, nggak tau juga harus ngapain Ya kan??

Aku: Bunda mau sedot kontolya Pak Prapto??


Istriku: Kalau diminta sih ya Bunda lakuin dong. Bunda kan suka banget bagian itu, mungkin kontol orang tua beda juga rasanya yah... hihihi

Aku: Apa sih bunda genit banget deh. Kayaknya beneran mau nih ngeladeni Pak Prapto.

Istriku: Udah deh kan udah sering Bunda jelasin ke ayah, bahwa ini itu bukan masalah mau nggak mau ayah, ini tuh bunda lakuin buat bantu ayah dan demi Ayah udah deh titik.

Aku: Iya iya Bunda jangan marah deh.


Istriku: Habis Ayah sih nanya gitu terus bunda kan nggak enak dengernya.


Aku: Kok Pak Prapto belum datang ya Bun apa jangan-jangan ia nggak jadi kali ya.

Istriku: Kayaknya belum aja deh yah, mungkin lagi bohong sama istrinya kali.


Aku: bisa jadi sih Bun.


Istriku: eh iya yah. Ini Bunda ngelakuinnya harus berapa lama sama Pak Prapto?? Sekali croottt..crottt... doang kan ??

Aku: apasihh bunda bahasannya.. pake bilang crrooottt..crooott.. segala..hahha dasar binal..
Tapi kalau soal itu ayah belum bahas juga sama pak Prapto, nanti deh kita tanyain pasti datang kemari ya.

Istriku: Takutnya dia sekarang lagi minum jamu kuat deh buat ngegenjotin bunda. Bisa kewalahan nih Bunda digenjot Pak Prapto yang udah minum jamu, bisa keluar desahan nggak karuan deh tuh yah.. Apalagi kalau kontolnya enak, takutnya malah Bunda ada yang minta nambah.. Hihihi..

Saat itu istriku tampak mengejek dan seperti sengaja menggodaku, sehingga kini membuat aku bergairah saja mendengar ia akan melakukan hal itu bersama Pak Prapto. Dan Sepertinya istriku menyadarinya ia sengaja melakukan hal itu agar aku makin bergairah kepadanya. Akhirnya kami berciuman saat itu, kami berciuman dan sambil saling meremas. Aku meremas payudaranya dan ia menggosok-gosok batang kontolku dari luar celanaku.

Merasa tidak tahan dengan semua keadaan itu, aku turunkan baju istriku saat ini dan aku mengeluarkan payudaranya. Tampak di sana bekas cupanganku yang memerah di sebagian bulatan payudara istriku. Aku yang bergairah dan sudah tidak tahan langsung mengenyot puting susu istriku.


"ahhhh... Ayah.. Udah ih.... jangan bikin Bunda bergairah. Takutnya nanti pas dibuka Pak Prapto udah becek aja nih memek Bunda kan malu jadinya ayah. Nanti dikiranya Bunda nafsunya sama Pak Prapto lagi. Padahal kan Sebelumnya udah dinenen sama ayah duluankayak gini...sssttt..mmmhhh...ayahh... ihhh... udah dong"

Mendengarkan rengekankan manja Istriku itu, aku hanya diam saja tidak mengubrisnya dan terus melanjutkan aktivitasku mengenyot payudaranya, bahkan kini aku Keluarkan payudara sebelahnya juga untuk aku hisap secara berganti-gantian. Namun sesaat aku Akan berpindah ke payudara sebelahnya.


"tokkk...tokkk..tokk"

"Edwinn...??"

Terdengar suara ketukan pintu di depan rumah kami, sontak saja suara ketukan itu menghentikan aktivitas yang sedang kami lakukan. Tampak kini istriku membenahi bajunya dan kembali memasukkan payudaranya ke dalam baju yang ia kenakan saat ini.


Dan tentu saja kami menganali suara siapa yang memanggil aku dari luar sana. Yah itu adalah Pak Prapto yang telah siap mengeksekusi istriku malam ini.


Bersambung titik-titik....


APASIH YANG AKAN DILAKUKAN SI TUA GILA TERHADAP TUBUH MOLEK MIRNA??

KITA NANTIKAN DI CHAPTER BERIKUTNYA YA SUHU...

KITA IJIN LONG TRIP DULU SAMA MBAK GEMBROT...WKWKWKKK...
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd