Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terlahir Kembali Menjadi Pria Tamvan

Chapter 3: Balik ke Asrama
“Kamu udah bangun?” ucap Ayu ketika melihat Budi telah membuka matanya.

“Sepertinya demam kamu sudah mulai turun,” jawab Ayu lagi setelah meraba dahi Budi.

“Kapan mama sampai ke sini?” tanya Budi yang keadaannya sudah mendingan.

“Satu jam yang lalu kayaknya, tadi mama datang pas ada suster yang bawa kompresan mau masuk ke kamar kamu, katanya kamu demam,” ucap Ayu.

“Bentar? Kok beda dari cerita yang gue tau ya? Bukannya tadi Indah udah bawa kompresannya?” pikir Budi yang merasakan sesuatu yang aneh.

“Mama yakin dia baru mau masuk? Bukannya dia yang kompres aku, ya?” tanya Budi.

Ayu memandang anaknya dengan kaget, jangan-jangan kondisi anaknya telah memburuk. Ayu kemudian menghela nafas dan tersenyum,

“Iya, dia baru mau masuk kok, daritadi mama yang kompres dahi kamu,” jawab Ayu.

Budi terdiam kembali, “Apakah yang tadi itu cuma mimpi, ya?” pikirnya.

Dia kemudian memegang lehernya, kalau itu nyata, lehernya pasti sedikit basah karena kompres yang diberikan Indah.

Tapi pandangan Budi langsung tertuju ke arah celananya yang sudah seperti tenda. Ayu yang mengikuti arah tatapan Budi hanya bisa tersenyum malu.

“Ehem, mama gak nyangka anak mama udah dewasa, seperti tadi saat kamu tidur, kamu memimpikan sesuatu sampai itu kamu bisa berdiri kayak gitu, hihihi. Untung mama udah bawakan baju ganti untuk kamu sama celana dalam juga, biar itunya gak terlalu jelas gitu, hihihi,” ucap Ayu yang tersenyum malu.

Sejak dia mulai mengompres anaknya, tiba-tiba ada sesuatu yang berdiri dari arah celana anaknya. Ayu hanya bisa geleng-geleng dan tak menyangka anaknya sudah besar bahkan sampai memimpikan hal seperti itu.

“Apa sih ma,” ucap Budi yang tiba-tiba malu dan kemudian membelakangi mamanya.

“Jadi yang tadi itu cuma mimpi? Syukurlah,” pikir Budi. Ketika mengingat mimpinya yang keluar terlebih dahulu ketika dia bahkan belum merasakan jepitan memek wanita, dia tak bisa memaafkan dirinya!

Dia harus bisa memasukkan kontolnya ke dalam memek agar bisa bertahan hidup!

“Oh ya, papa mana ma?” tanya Budi tiba-tiba. Kalau tidak salah mamanya akan datang dengan papanya, tapi kenapa mamanya cuma datang sendirian?

“Ah itu…” Ayu terdiam sebentar, “tiba-tiba papamu ada urusan di kantor. Oh iya, ini mama belikan kamu handphone baru, handphone kamu yang sebelumnya sudah rusak pas kecelakaan soalnya,” ucap Ayu kemudian mengambil handphone yang dia beli ketika pulang dari rumah sakit.

“Anjirt! Ini kan handphone keluaran terbaru! Jangan-jangan gue sekarang jadi anak keluarga kaya, ya? Gue juga baru sadar kalau sekarang gue lagi di kamar VIP, makanya gue cuma pasien sendirian di kamar ini,” pikir Budi ketika menerima handphone itu.

“Makasih ya, ma,” jawab Budi akhirnya.

“Sekarang hari sabtu ternyata, gue hidup lagi pas kemarin, jadi batas waktu gue tinggal 12 hari lagi,” pikir Budi setelah melihat layar handphone baru miliknya

***

“Kamu yakin udah mau balik ke kampus? Gak mau nunggu hari senin aja sekalian?” tanya Ayu. Saat ini dan dan Budi sudah berada di depan gerbang kampus mereka. Setelah dua hari kemudian setelah dia mendapatkan handphone barunya. Budi akhirnya bisa pulang ke rumah.

Tapi Ayu yang khawatir akan kesehatan anaknya belum mengizinkan Budi untuk kembali ke kampus. Jadi Budi disuruh tinggal di rumah terlebih dahulu.

Tiga hari kemudian pun telah lewat dengan begitu saja...

Meski Budi senang karena bisa melihat mama barunya yang seksi itu setiap hari karena dia berada di rumah. Dia belum berani untuk menggoda mamanya.

Dia juga tidak mau untuk melepaskan keperjakaannya kepada pembantu yang sesekali mencuri pandang padanya di rumah.

Dia setidaknya harus melepaskan keperjakaannya kepada wanita yang sesuai dengan seleranya.

Jadi dia memutuskan untuk segera kembali ke kampus untuk mencari wanita yang sesuai dengan seleranya.

“Iya ma, aku kan udah absen lama, bentar lagi juga kayaknya udah mau UTS,” jawab Budi.

“Yaudah kalau kamu maunya gitu, kamu sampai sekarang belum mengingat nomor kamar asrama kamu?” tanya Ayu lagi.

Universitas Ternama memang mewajibkan kepada mahasiswa baru untuk tinggal di dalam asrama kampus. Tak peduli jika rumah mereka berjarak dekat dengan kampus. Para mahasiswa baru itu nanti baru boleh keluar dari asrama ketika mereka sudah berada di semester 3. Mereka dibebaskan untuk tetap tinggal di asrama atau mau ngekos atau tinggal di rumah.

Selama di asrama, para mahasiswa itu hanya bisa pulang ke rumah selama 2 sekali dan itu harus mendapatkan persetujuan dari kepala asrama

“Belum ma, hehe,” ucap Budi yang kemudian tersenyum sedih.

“Yaudah, ayo mama antarkan kamu ke asramanya, sekalian ngobrol sama penjaga dan kepala asrama dan teman sekamar kamu,” ucap Ayu kemudian.

***

“Serius lo gak ingat gue?” tanya Peter, teman sekamar Budi ketika Ayu telah pergi setelah menjelaskan keadaan anaknya.

“Hmm…” Budi mencoba terlihat untuk berpikir sebentar, biar mendramatisir keadaan.

“Maaf ya,” ucap Budi.

“Hoo… Seorang David White meminta maaf ke gue! Kayaknya lo emang bener-bener hilang ingatan, deh!” ucap Peter

“Anjirt! Emang nih anak dulu kelakuannya gimana deh,” pikir Budi.

“Tapi kayaknya gue sekarang memang dari keluarga kaya, deh! Ini aja dia di asrama cuma berdua doang!” pikirnya lagi setelah melihat kamar asramanya yang hanya berdua.

Setau Budi, Universitas Ternama memang menyediakan 3 paket yang berbeda untuk kamar asrama. Mulai dari sekamar yang berenam orang, berempat, dan berdua. Tentu saja harganya lebih murah jika sekamar itu berenam orang dan jika berdua harganya juga mahal.

“Oh ya, lo tau gak KRS (Kartu Rencana Studi) gue ada di mana?” tanya Budi lagi yang kini telah duduk di tempat tidurnya.

“Coba cari aja di laci meja belajar lo, atau tas lo. Itu meja yang di depan tempat tidur lo adalah bagian lo, begitu juga lemari yang ada di dekat tempat tidur lo,” ucap Peter menjelaskan.

Di dalam kamar itu, karena mereka hanya berdua, mereka tidak menggunakan ranjang susun seperti di kamar berempat dan berenam. Jadi kedua ranjang itu diletakkan di dekat dinding dan di depannya terdapat meja belajar.

“Oh, jadi dosen PA (Pembimbing Akademik) gue Mrs. Dinda. Dia ditugaskan untuk jadi dosen PA para maba ternyata,” batin Budi ketika melihat nama dosen PA-nya di KRS.

“Oh ya, lo tau gak gue punya cewek atau gebetan, gitu?” tanya Budi akhirnya.

Secara dia saat ini telah menjadi pria tamvan! Pasti setidaknya dia punya satu atau dua cewek, kan?

Jika memang benar, dia akan melihat mereka terlebih dahulu dan kemudian menggoda mereka untuk melakukan seks dengannya jika mereka sebelumnya belum pernah melakukannya.

Jadi dia tidak perlu repot-repot lagi, apalagi sekarang sisa waktunya tinggal 7 hari!

“Pftt… hahaha, lo bener-bener hilang ingatan ternyata!” ucap Peter yang tertawa terbahak-bahak.

“Hah? Kenapa sih?” tanya Budi yang terheran heran.

“Lo beneran lupa kalau di fakultas lo ada rumor lo itu suka sesama jenis?”

HAH?

KEHIDUPAN MACAM APA SEBENARNYA YANG DIALAMI ANAK INI?

***

Maaf jika update an kali ini pendek, karena ada pekerjaan lain yang deadlinenya mepet xD
Dan aku baru membuat chapter kali ini malam ini, sebenarnya nanti mau di update besok, tapi gak nyangka cerita ini bakal di notice oleh banyak orang '-'/
Jadi aku akan tetap berusaha untuk update 2 hari sekali, ya. dengan minimal 1000 kata / chapter '-'
Makasih atas sarannya sebelumnya '-'/
Dikarenakan alurnya terlalu cepat buat Budi langsung dapat blowjob, jadinya dibuat mimpi aja. Haha xD
Kritik dan sarannya juga ditunggu ya!

Oh ya, Aku sama sekali ada masalah dan tidak mendukung para kaum pelangi.
Hal itu dibahas biar ceritanya semakin menarik dan para pembaca semakin penasaran aja, haha
Mantul lah walaupun o_O
 
sama mamanya hu kalo nanti udh keluar dari asrama otomatis bisa lebih deket ma mamanya jadi kesempatan itu hu,diberi mulustrasi kalo boleh biar :mantap:
 
Ide ceritanya mantap ini Suhu, bahwa pemeran utamanya hanya punya "time limit" untuk menyelesaikan misinya dan harus lakukan sesuatu crot untuk menambah time limitnya. :Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd