Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tepian Hati

Bimabet
Hum...iyah niy,klo asalny cerita non xxx trus dmasukin unsur xxx mank susa fokusny he19x...niatny susa noh nyampeny
Smoga updateny makin bgs yah!! Smangat!!

Klo dbilang naskah aslinya ga ada xxx nya enggak juga sih, soalnya emank banyak sebenernya adegan itunya..

Cuma emank gw ny ga bisa bikin adegan xxx nya itu kayaknya, terus kurang bisa bikin suasana bertanya kenapa, sampe ada adegan xxx itud bagian ketiga, makanya mau ada sedikit penambahan karena alasan kenapa jenny sampe bgt jg itu bagian terpentingnya..

Thanks ya sarannya, mudah2an bisa jd semangat buat lebih baik..hehe
 
ayo sis semangat update trus ane nunggu ni cerita dan alur ya bagus,kalo ane kasi saran unsur xxx ya jgn "terburu" gt

salam cerberus81088
 
ayo sis semangat update trus ane nunggu ni cerita dan alur ya bagus,kalo ane kasi saran unsur xxx ya jgn "terburu" gt

salam cerberus81088

Iya jd kesannya bener2 terburu2 gt ya.. Padahal mauny cuma suasananya aja terburu2 soalnya dlm kondisi dan keadaan yg membingungkan..

Hari ini update koq, dah selesai cm rapihin aja blm sempat.. Susah soalnya nulisnya sedikit2 mudah2an ga jelek2 amat ???????°?

Tq sarannya :)
 
wah keren juga neh. anyway.. koko ether bang ch*d yaa? kenal tuuh gue waktu di wordpress nya..
 
wah keren juga neh. anyway.. koko ether bang ch*d yaa? kenal tuuh gue waktu di wordpress nya..

Bukan gw adenya^^.. Tau kan dl pake nick laen haha .... Malu2in juga ya kayak gtu.

Hmm pernah k blogny ya? Dah dtutup kan klo ga salah soalnya salah satu ceritany ada yg djadiin novel dah terbit tahun lalu. Editor nya juga ada koq d web ini.

Makanya buat yg nulis disini semangat aja. Setau gw beberapa penulis yang pernah aktif sekarang berenti dan apus ceritanya karena naik cetak.
 
Klo dbilang naskah aslinya ga ada xxx nya enggak juga sih, soalnya emank banyak sebenernya adegan itunya..

Cuma emank gw ny ga bisa bikin adegan xxx nya itu kayaknya, terus kurang bisa bikin suasana bertanya kenapa, sampe ada adegan xxx itud bagian ketiga, makanya mau ada sedikit penambahan karena alasan kenapa jenny sampe bgt jg itu bagian terpentingnya..

Thanks ya sarannya, mudah2an bisa jd semangat buat lebih baik..hehe
Sama2 he19x...

Anyway adeknya Chad yg nulis campus desperado and desperado d'next? Wuihh...bru tw g...
 
Sama2 he19x...

Anyway adeknya Chad yg nulis campus desperado and desperado d'next? Wuihh...bru tw g...

Bru tau apa? Ya jd klo yg dlu d tempat dia aktv dl gw pernah ikd koq kopdarny jd yg sangsi gw cewe apa bukan ya coba aja cr info ya.

Soal fb twitt sama hp gw rasa it hak gw mau kash apa enggak, n klo ga percaya ya hak anda jg koq, tidak merugikan saya
 
Forestory 2 : Lelaki Yang Bersayap #1

Dan lelaki yang berdiri di meja Cashier itu adalah pacar-ku Febryant, dia memang blasteran atau biasa aku memanggilnya Chihuahua sebagai panggilan sayang-ku padanya.. Hampir 1 tahun kami berpacaran dan dia sekarang kuliah di sebuah Universitas Swasta paling mahal di Indonesia dengan beasiswa olahraganya, dia memang seorang pemain basket yang handal.

Tinggi, Ganteng dan juga cukup pintar, aku benar-benar bisa membanggakannya di depan teman-temanku, hubungan kami juga bukan mulus tanpa hambatan, terkadang kami juga ribut besar karena masalah sepele, seperti kekanak-kanakanku ataupun kekeras-kepalaanya yang kelewatan. Tapi jauh dari itu aku sadar bahwa dia adalah yang terbaik buat-ku, mungkin terdengar terlalu muluk untuk seseorang yang baru mau menginjak 17 tahun beberapa bulan lagi.

“ Lama ya sayang nunggunya ?? “ Tanyanya sambil duduk di sebelahku, setelah selesai berganti shift dengan temannya.

“ Ga koq sayang, masih 15 menit lagi, kamu udah gantian aja, gpp ? “ tanyaku melihat masih 15 menit lagi sebelum waktu shiftnya selesai

“ Gpp koq yang, cuma last order aja nich, nunggu dibikinin sama temen aku.. “ Katanya sementara aku melihat temannya member tanda pada Ryan untuk mengambil minuman untuk diantarkan di meja ujung itu.

“ Bentar ya yang, aku anterin itu dulu.. “ Dia pun bergegas mengambil minuman itu dan mengantarnya ke meja di ujung.

“ Yang diujung itu, namanya Edison yang.. kenapa ganteng ya ?? “ Katanya.. membuyarkan lamunan-ku, memang sifat cemburuannya kadang-kadang membuat aku tertawa sendiri.

“ Ich apaan sih kamu, aku justru liatin yang cewe, kayaknya sama kayak kamu ya.. Blasteran juga.. tapi kamu tahu dari mana namanya Edison, ?? “ Tanyaku

“ Kan ada di purchase order.. “ Katanya “ Kayaknya sih cewe itu pacarnya ya ?? “ Dia mulai mengeluarkan analisanya yang sering salah

“ Bukan tau, kalau yg namanya Edison itu sama cewe itu masih agak mirip, kayaknya kakaknya dech. kayaknya cewe itu malah pacaran sama cowo yang rambut pendek di sebelahnya, bisa jadi malah yang itu pacarnya tuh. “ Aku gak mau kalah memberikan pendapat.

“ Ah kakaknya, dari mana, Asal dech kamu haha.. “ , “ Tapi masih kecil kayaknya ya cewenya.. pedofil apa ya ?? “ Ryan kembali dengan argument asalnya yang sering membuatku tertawa-tawa sendiri, dan seperti inilah kami biasanya menghabiskan waktu bersama, selain waktu kami untuk bertemu yang semakin terbatas karena kesibukan masing-masing.

“ Yang, Jumat ini temen aku ada yang ultah Sweet 17.. kamu temenin aku ya.. please.. “ aku berusaha mengajaknya pergi ke acara ulang tahun teman-ku

“ Duh Jumat ya, gimana ya kamu kan tahu aku harus latihan basket sampe jam 8, emang acaranya jam berapa ?? “

“ Yang sekali aja bolos ya, acaranya jam 6 kamu kan kuliah sampai jam 4, nanti aku jemput kamu ya, mudah-mudahan ga macet ya dari Karawaci kesini.. “ aku mulai mengeluarkan wajah memelas seperti yang biasa aku lakukan.

Dan cara ini memang selalu berhasil, akhirnya dia mengganguk setuju meski masih terlihat ragu, ini yang paling sulit dalam hubungan kami, seolah dunia hanya ada kami berdua dia kurang terbuka untuk bergaul dengan teman-temanku sedangkan dengan kesibukannya sekarang jarang sekali kami bisa bergaul dengan teman lainnya. Anggap saja itu konsekuensi dari sebuah hubungan.

***​

Kamarnya masih saja gelap dan berantakan, tiap minggu aku selalu dating di hari ini, hari kamis untuk membersihkan kamar ini, baju yang berantakan dimana-mana, buku kuliah dan juga komik yang berantakan, hanya satu tumpuk buku komik Slam Dunk ! favoritnya yang tersusun rapi dengan nomor yang berurut dari yang paling kecil sampai nomor terakhir di meja kecil dekat ranjangnya, itu sudah seperti benda pusaka buatnya, dan juga sebuah poster anime yang tergantung di atas TV kecil dekat toilet itu satu-satunya poster di kamar ini yang tak pernah berdebu.

Aku pun mulai membersihkan kamar ini, mulai dari menata buku yang berantakan, kumasukan satu persatu ke dalam lemari bukunya, sebelum kemudian aku memungut baju-bajunya yang berserakan di berbagai tempat di kamar ini, bahkan ada yang dibawah ranjang. Aneh memang.

Selesai, sekarang berarti aku harus melap TV, meja TV dibawahnya dan juga meja belajarnya yang sudah mulai berdebu, tak terasa ternyata cukup melelahkan juga membersihkan kamar kecil ini, sekaramg tinggal menyapu kamar dan mengepelnya, selesai.

Masih 1 jam lagi sampai dia pulang, aku tahu dia pasti langsung pulang jadi tidak banyak waktu buatku untuk bersantai dan membersihkan kamar ini. Tubuhku berkeringat yang membuatku cukup gerah, terutama karena di kamar ini tidak ada ACnya, beruntung hujan tadi siang membuat kamar ini tidak terlalu panas lagi.
Masih 40 menit dan aku pun bergegas mandi agar tidak bau saat Ryan pulang, ya malu lah kalau menyambutnya dengan badan yang bau keringat begitu, kecuali karena keringat yang lain ;p. aku mandi dengan tergesa-gesa dan mengeringkan tubuhku dengan handuk miliknya, selalu tercium bau khas tubuhnya di handuk, bantal dan ranjangnya, bau yang membuatku merasa nyaman.

Dan karena itu semua malah memberikanku sebuah ide iseng baru untuk mengerjai Ryan, aku pun bergegas keluar, menyembunyikan barang-barangku di dalam lemarinya, dan bersembunyi di dalam selimut.

Cukup lama juga, sampai akhirnya terdengar bunyi pintu yang terbuka,aku mengintip dari sela-sela selimut, dia langsung menyalakan TV tanpa menyalakan lampu dan mengambil kertas yang aku tulis dari atas meja, kertas yang memberitahukan bahwa aku sudah pulang, karena harus pergi dengan Mama, ya aku berbohong untuk mengerjainya, dan dia pun langsung mengambil handphonenya dan mengetik SMS. o.0 aku lupa mensilent Handphone-ku, rusak semua rencanaku, saat ponselku berbunyi karena SMS darinya.

Dia langsung menerkamku yang masih bersembunyi dalam selimut, dan mengelitik perutku..

“ AaaaaaaAAAaaaaaa “ udah ah, “ aku meronta melepaskan diri dari pembalasannya itu.

“ Bandel ya bohong katanya.. “ sambil membuka selimut yang kukenakan, dan dia kembali terkejut.
Ya terkejut saat menemukanku menyambutnya tak berbusana, aku tertawa melihat wajahnya yang terkejut dan memeluknya.

Dia tak menyambut pelukan-ku..

“ Kamu marah ya ? sory .. “ aku mengalungkan tanganku dan memeluknya.

Dia tersenyum dan memakaikan lagi selimutnya pada tubuhku, aku tahu dia sedikit marah. Aku hanya bisa menciumnya sekarang, membiarkannya melunak perlahan, tidak lama biasanya dia marah, dan benar kan sekarang dia mulai membalas ciumanku, perlahan dia mulai menindihku dan menciumku dengan mesra.

Perlahan sebelum kemudian jemariku mulai membuka pakaiannya dan menyentuh kemaluannya, dan pasti dia akan mendesis pelan saat jemariku menyentuh kemaluannya itu, ekspresinya selalu lucu saat itu terjadi.

Kami berciuman mesra, sementara tubuh kami telah polos tanpa sehelai benang-pun yang membatasi kami, bagaimana lidah kami saling bertautan dan sapuan-sapuan lidah yang membuat tubuh kami bergetar kaku, merasakan rasa geli yang menyenangkan.

“ Kiss me.. “ bisik-ku yang dibalasnya dengan ciuman lembut di bibirku, sementara tangan Ryan pelan meremas buah dada-ku.

Sentuhan demi sentuhannya yang membuatku kian terbenam alam nafsu terlarang itu, aku merambat turun, meraih batang kemaluannya itu dan menciumnya pelan, dia selalu menolak-ku saat melakukan ini, meski tak pernah menolaknya langsung dari bahasa tubuhnya iya tak menginginkanku melakukan ini, tapi aku suka melakukannya.

Aku pun mulai memasukan kemaluannya itu dalam mulutku dan menciumnya, tanganku bergerak naik turun di batang kemaluannya yang tak dapat kumasukan seluruhnya. Sebelum akhirnya aku mulai naik dan memasukan kejantanan-nya itu dalam kewanitaanku, selalu perih..

Mendengar desisanku dia pasti akan mencium pelan bibirku, hingga pelan-pelan kembali kami pun berpacu dalam hawa nafsu kami yang telah mengalahkan segala kewarasan kami, ciuman dan desahan yang saling bersahut, terbalas dinding bisu yang diam menjadi saksi yang tak pernah akan berbicara.

Bunyi bunyi kecil saat kulit kami bertumbukan satu sama lain, tangannya yang mengengam erat tanganku sementara dia berpindah keatasku, dan mulai bergerak dalam tubuhku, desisan desisan pelan yang keluar dari bibirku, dan ciuman-ciuman kecilnya yang membuatku begitu sexy dan terlindungi. Tak tergesa, seolah semua dilakukan dengan penuh rasa sayang bukan sebuah nafsu semata.

Terpejam nafsu aku memeluknya, mencium bibirnya dengan lembut memasukan lidahku di bibirnya hingga membiarkan dia melakukan apapun pada lidahku itu, ya melakukan apapun pada tubuhku ini, dan perlahan dia mencium dadaku, meremasnya pelan sambil mengigit kecil putingku, membuatku mengigil kecil antara rasa sakit dan geli yang kurasakan.

Tubuh kami semakin terbakar oleh hawa nafsu, bagaimana tubuh kami bergulat dalam birahi keringat yang mulai menetes ciuman demi ciuman dan desahan yang mengigiring kami lebih dekat pada puncak kenikmatan yang liar. Sebelum akhirnya kami mencapai puncak kenikmatan kami dan tertidur, lebih tepatnya Ryan yang tertidur sementara aku akan menatap wajah kekanakannya yang tengah tertidur dengan lelap, menciumnya dan membiarkan dia tertidur nyenyak di sampingku, dia pasti akan mengigau dan mencariku sesaat sebelum kemudian kembali tertidur pulas.

Bukan, bukan sekarang aku harus bercerita tentang semua ini, tentang bagaimana aku kehilangan kesucian-ku, tentang bagaimana keluargaku memperlakukan-ku, masih banyak yang aku tutupi tentang keluargaku, Ryan belum harus tahu semua ini, yang bisa kulakukan adalah menyayanginya dengan segala yang aku bisa, tidak mudah memang,, banyak perbedaan diantara kami, banyak sekali. Kadang aku lelah, aku belum cukup dewasa untuk bisa mengerti dirinya, dia pun terlalu keras dan cenderung kaku dengan rasa cintanya, sedangkan aku tipe ekspresif yang menginginkan dia melakukan semua yang aku mau untuk bukti cintanya padaku. Childish dan manja ? ya memang seperti itu aku.

Ryan menciumku dalam tidurnya, dia mencium keningku sementara tangannya masih memeluk tubuhku dengan erat,. Entah berapa lama kami tertidur sementara langit diluar telah berganti malam, aku meraih ponsel-ku, 10 misscall dan 4 sms, semua dari mama yang mencari-ku, Gawat !!

Perlahan aku turun dari tempat tidur, sebisa mungkin tidak menggangu tidur nyenyaknya..

Aku menatap kaca dalam kegelapan, pantulan tubuhku yang terpantul tipis dalam kegelapan, wajahku yang kini dapat tersenyum tulus, sebuah bekas merah di dadaku yang tak lagi harus kubenci, aku tahu dia mencintaiku dengan tulus, mencintai segala kekurangan dan kelebihanku meski kini aku masih menaruhnya dalam kegelapan masa lalu diriku, tak sekalipun kata tanya terucap dari mulutnya tentang hal ini, tak pernah,.. dia menepati janjinya dulu untuk tak sekalipun bertanya tentang hal ini.

Kulihat tampilan tubuh telanjangku di cermin, seorang anak belum 17 tahun yang telah kehilangan kesuciannya 3 tahun yang lalu, bodoh tampaknya, cantik aku yakin aku cantik seperti yang para lelaki itu katakan tapi aku tak pernah mampu menjadi seorang wanita sesungguhnya, memberikan yang terindah untuk orang aku sayangi sepenuh hati, aku telah melakukan kesalahan itu, sebuah kebahagiaan semu yang merusak semua mimpi indah seorang wanita.

Tuhan, ya mungkin Tuhan memberikan-ku kesempatan kedua, aku harap.. aku berusaha tak mengulangi semua kesalahan ini, tak mudah pergaulan Jakarta jauh lebih rumit dan sulit, sedangkan ada dorongan dalam diriku untuk kembali seperti dulu, terkesan Gaul dan keren, aku mampu.. aku mampu seperti mereka, orangtuaku mampu membiayai semua pola hedonis seperti teman-teman sekolahku, bahkan lebih dari mereka. Tapi aku berusaha bertahan, berada di garis abu-abu agar tak lagi mengulangi kesalahan seperti dulu, ya untuk Ryan.

Perlahan aku masuk ke kamar mandi, mencuci tubuhku yang penuh keringat, membersihkan bagian kewanitaanku dan membiarkan air dingin yang kuguyur ke tubuhku ini memberikan sedikit suasana rileks untuk-ku, aku tersenyum kecil, sebuah senyum simpul seolah tak mengerti tentang satu tahun ini.
Ryan lelaki polos itu entah bagaimana dia masih bisa mencintai diriku, cintanya tak pernah berubah, bahkan semakin kuat, jujur itu yang aku rasakan, meski dia tahu seperti aku ini, SEKS ya SEKS benar-benar candu dahsyat yang bisa membuat seseorang memilih untuk kehilangan kewarasannya, atau hanya aku saja yang cenderung memiliki ‘kelainan’. Dia yang seolah tak pernah perduli dengan seks, yang dia lakukan selama ini seperti hanya sebuah keinginan membahagiakan-ku, menuruti keinginan-ku, aku ingat betapa konyolnya aku yang bersembunyi di dalam selimut dalam keadaan telanjang sebelum dia pulang dari tempat kerjanya seperti tadi, atau saat aku diam-diam mengenakan lingerie yang membuatnya sampai keluar dari kamar karena terkejut, ya memalukan memang. Tapi wajar untuk-ku.

Kukeringkan tubuhku dengan handuk, menyapu semua butir air yang membasahi sekujur tubuhku, sebelum aku mengenakan bra dan celana dalam-ku dan keluar dari kamar mandi.

Seperti biasa Ryan telah terbangun dan tengah sibuk mengenakan pakaiannya lagi sebelum aku keluar dari kamar mandi.. aku langsung memeluknya dan duduk dalam pangkuannya.

“ Sayang.. “ kataku manja..

“ Hmmm. “ seperti itu lah dia biasa menjawab

“ Galak banget sih huh… “ aku pura-pura merajuk

“ Siapa yang galak, kamu koq ga bangunin aku sih, ini dah malem banget, “ katanya

“ Gpp, abis kamu pules banget tidurnya kaya kebo.. hahaha. “

“ Ya, gpp dech daripada kamu dimarahin lagi, pasti dimarahin kan.. “ Katanya sambil menunjuk handphoneku yang sedang berdering lagi.

“ Wahh, gawat iki… “ kataku sambil langsung mengambil baju dan rok sekolahku. Memakainya dengan cepat sementara Ryan mengambil pakaian dari dalam lemari bersiap untuk mengganti pakaiannya.

“ Dak usah toh yo, kamu tenang aja yang, aku gpp koq pulang sendiri, “ kataku sambil mengambil kunci mobil dari dalam tas sekolah-ku.

Dia menghela nafas, dan memeluk-ku.. aku tahu dia sedikit kecewa.

Aku tahu dia tak mampu lagi kalau harus bermain kucing-kucingan seperti ini, tapi aku takut aku belum memiliki cukup keberanian untuk membawanya ke hadapan orang tuaku.

“ Janji ya sayang.. besok kamu datang ke pesta ulang tahun temenku, jam 6, inget jam 6 ! “ kata-ku sambil menciumnya.

Dia mengganguk.

“ Ati-ati ya kamu, kabarin aku begitu sampai di rumah.. “ katanya yang kubalas dengan anggukan dan bergegas keluar dari kamar kost itu, dan membuka pintu mobil-ku, sambil melambaikan tangan aku memundurkan mobil-ku dan bergegas pulang.

###

Bersambung ke Forestory 2 : Lelaki Yang Bersayap #2

aku menelepon ke ponsel ryan berkali-kali dan tak mendapat jawaban dia telat lebih dr 1 jam skrng..
apa dia akan datang ??
 
wah keren sis :jempol:
skr dceritain dari sisi nya Jennifer Adrian

salut sista, :ampun: makin seru aja nih cerita nya :papi:
 
koq bisa ya org buat crita" bagus kaia gini. . . hehehe great dear. . .
 
Bimabet
nih mantep cerita ny awal ny dr sisi co trs skrg d ubah dr sisi ce ny..
lanjut kan..
makin bnyk cerita bersambung makin seru untuk bacany
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd