Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tepian Hati

Bimabet
Ga sih.. Lg belajar masak jdny mau nangis hahha

Bljr msk?????? Bukan 'bro' dong hehehe
Kira2 Kpn ya lnjtx,sis? ;D
km hrs brtanggung jawab!! Sapa suruh buat cerita keren hahahahä.....
 
Bljr msk?????? Bukan 'bro' dong hehehe
Kira2 Kpn ya lnjtx,sis? ;D
km hrs brtanggung jawab!! Sapa suruh buat cerita keren hahahahä.....

Baru beres nih akhirnya.
Mau beres2in dl deh sama mau upload mp3 dl
Amin amin klo dblang bagus makasih ya ^^
 
Semangat semangat^^
Pusing ini jg mikir endingnya musti gmana haha

Semangat kk, km pzt bisa!!! Ending nya jgn bikin sedih ya
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Ɨƚiks.._Ɨƚiks..(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

Aku tetap setia menunggu,, lanjutan nya..
 
Forestory 2 : Lelaki Yang Bersayap #2

Aku terus melirik jam di ponselku, dia sudah terlambat 1 jam dari janjinya, sementara telepon dan SMS ku pun tidak dijawab olehnya, Kesal ? YA! aku sungguh kesal! karena seperti biasa dia akan membiarkan-ku menunggu, tapi tak pernah selama ini sebelumnya. Atau mungkin dia malah tidak akan datang, aku kembali menekan tuts di handphoneku untuk meneleponnya dan lagi-lagi tak ada jawaban darinya. Sementara aku harus menampilkan senyuman untuk teman-ku Sherly yang berulang tahun ke 17 hari ini.

Melempar senyuman dan berusaha sebisa mungkin terlihat biasa di hadapan teman-temanku, terkadang tetap saja ada kata sindiran kecil tentang Ryan yang harus kudengar dari teman-temanku, mereka memang terkenal Borjuis dan sedikit congkak, tapi jujur berada diantara mereka kadang membuatku lebih nyaman, aku suka menjadi pusat perhatian dan terkadang status-ku yang sudah berpacaran membuatku kurang ‘popular’
dibanding teman-temanku yang lain, namun aku tau aku takkan rela kalau harus melepas Ryan.. Sekarang.

“ Mana cowo loe ga dateng lagi Jen ? “ Peter datang dan aku tahu dia pasti akan menyindir tentang Ryan lagi, dia lelaki yang paling gencar mendekatiku selama ini, anak dari teman bisnis Mama dan Papa yang membuatku tak bisa mengacuhkannya dengan seenaknya seperti pada lelaki lain yang coba mendekatiku.

“ Haha.. “ aku hanya tertawa malas menanggapi semua bualan Peter, sementara dari jendela Café, hujan mulai turun dan berarti pupus sudah harapan untuk Ryan datang kesini, aku hanya tak percaya dia akan datang dalam hujan seperti ini.

“ Jenn sini… “ Panggil Sherly

Aku menghampirinya yang terlihat cantik dengan gaun berwarna merah muda ditambah stilettos berwarna merah yang kontras sekali dengan warna gaunnya itu, sayang keindahan itu tak didukung oleh sifatnya yang angkuh, borjuis dan sedikit munafik. Wajar karena kami semua yang hadir saat ini disini sejenis dengannya, mungkin itu juga yang membuat Ryan tak pernah nyaman dengan teman-temanku ini.

Namun jujur, di lingkungan seperti ini aku merasa lebih hidup, nyaman dengan pergaulan ini selalu menjadi pusat perhatian dimanapun kami berada, tatapan mata para lelaki yang seolah tak pernah lepas dari kemilau kami, ya perasaan seperti itu yang kami inginkan, memberikan rasa rindu yang menyesatkan dalam kepalsuan.

Candaan dan tawa sambil memamerkan perhiasaan yang kami kenakan masing-masing, sebuah gengsi yang tak akan terlewatkan di setiap pesta yang kami hadiri, sementara tanganku masih sempat mencoba menghubungi Ryan, dan masih hanya operator yang menjawab, Cukup sudah aku dipermainkan, kumatikan ponselku dan tak perlu lagi dia datang terlambat dengan sejuta alasan seperti yang biasa dilakukannya.

Dan permainan ini, permainan yang tak pernah kami lewatkan, aku selalu menolaknya dulu, tapi tidak hari ini, permainanya sederhana, hanya duduk melingkar dengan sebuah lingkaran dan panah jarum yang bisa berputar di tengahnya, ya permainan Truth or Dare, pilih antara menjawab pertanyaan mereka dengan jujur atau memilih tantangan yang biasa agak vulgar, itu yang membuat aku selama ini tak mau ikut permainan ini.
Tidak hari ini..

Entah berapa kali panah itu seolah sengaja membalaskan dendamnya padaku yang sellau menghindarinya saat ini, menunjuk-ku berulang kali, entah berapa kali aku harus menjawab pertanyaan-pertanyaan aneh dan vulgar dari teman-temanku, mendengar bagaimana Peter seolah dengan bangga menceritakan ketertarikannya pada-ku, juga membiarkannya menciumku, bukan cuma dia Kenny, Dion juga ikut menciumku sebagai tantangan mereka, entah berapa banyak minuman keras yang kuminum tak mampu kuingat lagi, yang kusadari sekarang, aku terbangun di Kost Ryan dengan pakaian yang sudah diganti olehnya, kulihat jam di dinding yang telah menunjukan jam 12 siang.

Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan ? Kebodohan apa lagi ? Rasa kesal yang membuatku melakukan hal bodoh, dan kenapa aku disini sekarang ? apa kemarin aku datang ke sini dan memaki Ryan ? atau Ryan datang ke pesta untuk menjemputku dan mendapati aku yang tengah mabuk ??

Hari ini ? Jumat… Aku harus ke kampusnya, dia ada latihan basket sampai jam 2 aku harus menjelaskan semua ini padanya, sebelum menjadikan kesalah pahaman yang berlarut dan merusak hubungan kami. Aku mengambil pakaianku yang memang sebagian kusimpan di kost Ryan, dan masuk ke kamar mandi, menatap wajahku yang terlihat begitu kusam, mata yang hitam karena kurang tidur. Kulihat baju pesta-ku yang masih tergeletak di ember kamar mandi, penuh dengan bau alcohol dan muntahan.

Aku sampai di kampusnya, berlari kearah hall basket, orang-orang yang tengah berlari di lapangan, berlatih untuk menghadapi kejuaran antar universitas 2 bulan lagi, kuperhatikan dengan seksama tak ada, tak ada dirinya disana.. kemana? Kemana aku harus mencarinya.

“ Jenn ?? “ panggil seseorang. Aku berbalik berharap Ryan bersama Rey yang memanggilku tadi

“ Ko Rey .. Liat Ryan ?? “ Tanya ku

Dia menggeleng. “ Justru baru mau tanya ke kamu, dia ga dateng, ga masuk kuliah juga hari ini.. takutnya dia sakit “

Aku menggeleng, tak tahu dia ada dimana..

Kemana aku harus mencarinya sekarang ? Starbuck tempat kerjanya? Ya mungkin dia ada disana

“ Yawda ko, aku tinggal ya, mungkin dia di tempat kerjanya.. “ kataku,

“ Iya, coba dech tolong ya Jenn, kita mau kompetisi soalnya kalau dia banyak bolos kayak gini takutnya ga bisa masuk seleksi tim, bisa bahaya buat beasiswanya. “ aku mengganguk dan bergegas pergi menuju tempat kerjanya.

Setengah berlari, aku menuju outlet starbuck di dekat pintu masuk, tidak ada karena hari ini bukan shift kerjanya, tapi aku mendapat sebuah clue penting, Ardie teman kerja Ryan melihatnya, melihat dia datang bersama seorang wanita, dan pergi setelah memberikan surat untuk manager outlet. Kemana? Kemana aku harus mencarinya sekarang ? apa aku harus pulang ke kostnya ? menunggunya pulang? Ya mungkin ini yang terbaik.

Ada sebuah mobil Jazz merah terparkir di depan kost Ryan, dari plat nomornya aku tahu, itu mobil Cheryl buat apa dia disini ?. Aku sengaja memarkir mobilku di tempat yang tersembunyi, tak lama Cheryl keluar dari kamar Ryan, tangan Ryan terlihat berada di pundaknya, tak lama Cheryl berbalik dan mencium kening Ryan! Iya dia menciumnya. Ryan sendiri seolah tak berusaha menolaknya, meski juga tak membalas ciuman itu. Gimana ini ? apa aku harus turun dan melabrak mereka ?

Aku diam tidak turun dari mobilku, sementara tak lama pelacur itu kembali datang dan masuk kamar Ryan lagi, kulihat ponselku yang ada di dashboard mobil, tidak ada satupun SMS dan Telepon dari Ryan hari ini, sementara sekarang dengan sepasang mata ku sendiri aku melihat seorang Cewek yang juga pacar sahabatnya sendiri itu masuk ke kamarnya, dan tidak ada satupun lampu yang menyala dari kamar itu, entah apa yang sedang mereka lakukan di dalam sana.

Marah , iya jelas aku marah..

Kuambil ponsel-ku, kuketik sebaris kalimat untuk kukirim ke ponsel Ryan, sebelum kunyalakan mobilku, cukup sudah cukup dengan semua ini, aku pun menjalankan mobilku sementara sedetik kemudian Ryan telah keluar dari kamarnya berlari di tengah hujan dan mengejarku. Persetan dengan semua yang akan dikatakan olehnya, cukup tak ada lagi yang perlu aku percaya dari kata-katanya lagi.

Aku bertanya pada diriku sendiri, bertanya dalam hati apakah aku memang tak mampu lepas dari semua kesalahan masa laluku, hidup membawaku untuk jatuh dalam dosa birahi yang terlalu pekat, jatuh dari satu lelaki ke lelaki lainnya, dan saat aku berusaha mencintai hanya untuk satu orang lelakipun, ternyata lelaki itu sama, sama dengan lelaki lain lebih jahat karena memberikan cinta palsu yang terasa begitu nyata untuk-ku.

Aku melirik ke belakang, Ryan yang telah berhenti mengejarku dengan tubuh yang basah dan terlihat kotor, sementara dibelakangnya Cheryl mengejar dan membawakan payung untuk-nya seolah mempertegas hubungan mereka.

Ke tempat Sherly, ya ke tempat Sherly yang sejak kemarin mengajak-ku main ke apartmentnya, Party gila-gilaan yang dijanjikan olehnya, pesta gila yang selama ini selalu aku tolak meski mereka seolah tak pernah lelah menguji keteguhan hati-ku, aku terjatuh satu kali kemarin, aku tak mampu menolaknya saat itu, tapi berbeda kali ini, biarkan aku membunuh diriku sendiri dengan sengaja menjatuhkan diriku ke lembah itu lagi.

Aku tahu aku berdosa, bahkan aku tak mampu mengatakan kejujuran pada Ryan saat ini, tapi aku, aku selalu berharap sosok Ryan adalah sosok yang mampu memaafkan aku, memaafkan aku membantu mengangkatku saat aku terjatuh lagi, lagi dan lagi, seseorang yang selalu memberikan pundaknya untuk-ku, tiap saat aku membutuhkannya, tiap saat aku terlalu lelah untuk menopang tubuhku sendiri,. Hujan semakin deras yang seolah senada dengan kekacauan hatiku saat ini.

Cukup keegoisanku, mungkin memang diriku hanya pantas sendiri, tak ada lagi yang mampu yang memberiku satu sayapnya menopang melewati hariku yang rapuh.

Aku membaur mereka, tawa dan ciuman yang seolah merayakan kebebasanku, yang tengah terjun bebas dalam dunia mereka, membiarkan dosa semakin dalam mengerogoti diriku, memuat diriku kian terjerumus dan kini tak mampu lagi seorang pun membangunkanku dari mimpi buruk ini, tak kubiarkan seorang pun membangunkanku lagi nanti.

Entah berapa sloki minuman keras yang sudah kuminum, hingga yang kusadari sekarang, seseorang yang tengah menciumku, tidur diatas tubuhku dan tangannya yang tengah menyentuh buah dadaku,

“ Ry ?? “ bisik-ku bertanya,

Sementara dia hanya menjawab dengan ciuman lembut di bibirku, terasa agak berbeda dengan ciumannya yang biasa. Tapi aku pun tak menolak ciuman itu. Kubiarkan dia menciumku, tangannya yang terus meremas dadaku.

Ciumannya dengan cara dia menyentuhku sungguh berbeda, sangat berbeda yang membuatku tak percaya kalau ini Ryan, tapi siapa lagi ? siapa lagi kalau bukan dirinya yang mungkin membawaku pulang ke tempatnya, ke tempatnya ??

Kepalaku terasa pusing, dengan tatapan mata yang pudar aku berusaha melihat sekelilingku, asing, semua terasa begitu asing bukan ini bukan tempat Ryan, dimana ini ?? lalu siapa orang ini ?? Kesadaranku kembali utuh seketika itu juga.

Dan benar firasat buruk-ku, Peter tengah berusaha mencumbuku lagi, aku mendorong tubuhnya yang tak lagi mengenakan pakaian sedikitpun!! Kutarik selimut menutupi tubuhku.

“ GILA loe ya!! “ , “ Apa-apaan loe !! “ Maki-ku sementara dia hanya tertawa kecil

“ Udahlah Jen, jangan sok ekspensife, emank gw ga pernah tau cerita loe sebelum-sebelumnya, “ dengan entengnya dia balas menghinaku, aku tahu dia tahu semua tentang diriku, teman-temannya banyak yang mengenalku dulu. Dan tak aneh kalau ada orang yang menceritakan semua itu padanya.

“ Ga usah banyak omong loe. Balikin baju gw.. “ Bentak-ku sementara dia masih berusaha menciumku, yang membuatku melayangkan tamparanku ke wajahnya, membuatnya cukup marah, namun dengan sedikit ancaman tentang apa yang akan aku laporkan kepada orangtuanya, membuat dia terdiam dan memilih mengalah, dia menunjuk kursi tempat dia meletakan semua pakaianku dan balik mengancamku.

“ Gw lepasin loe sekarang Jen, tapi suatu saat, kalo gw ga bisa nidurin loe, jangan panggil gw Peter !! “ Makinya

“ Whatever, yang terpenting loe diem sekarang !! “ Aku tak mau kalah memakinya

“ Suatu saat loe yang akan ngasih badan loe ke gw, gw bersumpah ! “ dia terus memakiku sementara aku lebih sibuk memakai pakaianku dan memilih untuk meninggalkan kamar itu detik itu juga, tapi aku sungguh tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.

Tuhan, aku bisa gila sekarang, saat aku tersadar dengan seorang lelaki yang paling aku benci tengah berusaha meniduriku, tersadar dengan tubuh telanjangnya yang tengah berusaha membuat aku menyerahkan seluruh diriku untuknya, tak cukup sampai disitu semua kesalahpahaman ini, sekarang tepat selangkah aku keluar dari kamar hotel ini, Ryan berdiri tepat di lorong ruangan.
Matanya tajam menatap wajahku, aku diam tak bergerak.. tak tahu harus melakukan apa, sementara tanpa berfikir 2 detik dia berjalan ke arahku, aku menutup mataku, entah harus melakukan apa aku siap bila dia memakiku, mencaciku bahkan menamparku, kesalahpahaman ini sudah terlanjur pelik.
Langkah kakinya kian mendekat, mendekat sebelum berjalan melewatiku, aku berusaha mengejarnya wajahnya dingin tanpa ekspresi, tak ada kemarahan, tak ada kesedihan di matanya, tak ada rasa penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi, hanya dingin sungguh dingin yang membuatku tak mau lagi mengejarnya.

Membiarkannya menekan tombol lift dan menghilang dari balik lift, aku sungguh aku tak pernah melihat wajahnya sedingin dan sekejam ini sebelumnya. Dingin seolah sungguh tak perduli dengan diriku sedikitpun, tak perlu bertanya, tak perlu marah karena aku tak pernah ada dalam tatapan matanya itu.

###

Aku memilih untuk diam, mengurai semua kesalahan yang telah aku lakukan, berusaha mencari pembenaran tentang apa kesalahan yang aku lakukan, Sherrly, Dion, Kenny memberikan pendapat tentang apa yang kami lakukan, apa yang menurut kami wajar sebuah pembenaran yang seolah absolute, pembenaran yang membuatku merasa jalan kami berbeda, tak pernah ada jalan lagi untuk kami, aku dan Ryan jalani bersama berbeda, kami terlalu jauh berbeda.

Namun aku masih sangat mengharapkannya, aku tak dapat memungkiri rasa cintaku padanya yang begitu tulus, rasa cinta yang selalu ada, meski aku tak ingin lagi kami bersama, Ryan sudah berbahagia meski harus menghianati sahabatnya sendiri, menjalin hubungan dengan Cheryl.

Cheryl?? Tak ada yang salah bila dia mencintainya, Cheryl cantik, tidak memiliki tubuh yang tinggi memang kontras dengan Ryan yang begitu menjulang tapi wajahnya yang bulat itu memberikan kesan yang begitu manja, lurus dan jujur berbeda dengan diriku, dia pantas untuk Ryan dan Ryan pantas untuk bahagia. Sungguh aku ingin mengakhiri hubungan ini, aku masih mengharapkan cintanya masih meski tak mampu lagi untuk bersamanya.

Aku harus merelakannya, tapi mungkin kami masih bisa bersahabat? Ya bersahabat baik.. aku masih ingin merasakan kehangatannya, senyumannya, boleh kan? Apa harapanku ini pun masih begitu muluk? Aku wanita, aku wanita aku tak mampu bila harus datang ke tempatnya, memohon semua agar kita bisa tetap bersahabat, setelah semua rasa sakit yang kuberikan padanya, setelah semua kekecewaan yang telah dilemparkannya untuk-ku? Haruskah ?? tidak!

Yang kubisa lakukan adalah, sama.. sama seperti yang telah kunanti satu minggu ini, menunggu sebuah sms, atau telepon darinya tiap jam dimana aku melihat ponselku mengharapkan namanya tercetak di layar ponselku, mendengar suaranya lagi, mendengar tawanya lagi.

Tapi dengan satu buah SMS dari dirinya pun, cukup untuk membuatku senang, café Artania tempat yang begitu ingin aku datangi selama ini dengannya, café yang begitu mahal yang tentu memberatkan buat Ryan, dan juga melukai harga dirinya kalau sampai aku yang membayar makanan kami nanti.

Aku langsung berlari ke kamarku, mencari bajuku yang terbaik, meski ini mungkin akan menjadi malam perpisahan kami, tapi aku ingin yang terbaik yang bisa kuberikan untuknya, terlihat cantik dengan gaun merah yang selalu membuatnya memuji kecantikanku, aku tak boleh terlambat hari ini, tak boleh terlambat sedetikpun

###

Dia tersenyum, senyuman yang mengandung penuh kesedihan, semua rasa-ku sirna detik itu juga.

“ Sini Jenn… duduk disini.. “ Dia menarik-ku dan membawa-ku ke sebuah meja di pojok ruangan, meja bundar dengan bunga mawar di tengah-nya, dua batang lilin kecil yang menyala lembut.. aku baru tahu seorang Ryan memiliki sisi romantis, kulihat bagaimana penampilannya hari ini belum pernah dia sedetail ini dalam penampilannya, kemeja putih, jas hitam yang pernah aku belikan untuknya, ini pertama kali dia memakainnya, rambut yang ditata rapi, celana panjang hitam yang begitu pas dengan postur tubuhnya, dan sepasang fantovel hitam yang melengkapi penampilannya malam ini.

“ Duduk disini Jenn “ Dia menarik-kan kursi untuk-ku sebelum kemudian duduk di kursi tepat di hadapan-ku,. Dia berbisik..

“ Ada yang special hari ini .. “ dia tersenyum..

Aku hanya bisa menutup mulutku dengan telapak tangan-ku.

Sebuah kue kecil, dengan sebuah lilin di keluarkan oleh seorang pelayan.. Ryan mengambilnya dari pelayan itu dan membawanya ke tengah meja kami.

“ Kamu tahu ? hari ini 500 hari sejak kita pertama ketemu, kamu kecopetan dan langsung panik dan bikin aku kelabakan buat ngejar pencopet yang ilang ga tau kemana.. “

Aku menangis… aku tak mampu lagi menahannya.. menahan air mata ini jatuh…..

Dia menaruh tangannya di wajahku, tersenyum hangat dalam mata yang mengembang air mata kesedihan.
Hangat, tangannya itu terasa begitu hangat.. Tuhan,, kenapa harus sekarang ? kenapa harus sekarang rasa bersalah dan takut kehilangan ini datang ??

Aku marah dan kecewa karena dirinya yang telah bermain di belakangku, tapi aku juga tak punya alasan yang cukup untuk mencacinya setelah dia melihat-ku keluar dari kamar hotel hari itu, tak ada lagi alasan untukku kembali saat ini, aku ingin melepaskannya, tapi aku juga tak mampu mengatakannya, aku tak tahu apakah kami masih punya alasan untuk melanjutkan hubungan kami. Apa bisa ?

Kulihat wajahnya yang terlihat lelah, bibirnya terlihat pecah dan tubuhnya terasa sedikit demam, sebuah luka di pelipis kanannya, yang aku tak tahu apa yang telah dilakukannya sampai memiliki luka seperti ini, aku tak mampu untuk tak menanyakannya.

Dia menggeleng tak mau menjawab, bukan saatnya katanya.

Sementara makanan kami datang, semua makanan favorit yang pernah kuceritakan padanya, tak ada satupun yang terlupakan olehnya dan mulai bercerita tentang apa saja yang kami lakukan 1 minggu ini, 2 minggu tanpa kabar bagi kami berdua, kami banyak tersenyum dan tertawa sementara tak terasa malam itu menjadi malam yang begitu indah bagi kami berdua, malam terindah yang pernah kami lalui bersama.

Tak pernah dia bertanya tentang apa yang terjadi di hotel itu, tak pernah juga dia bercerita tentang apa yang terjadi di kamar kostnya hari itu, membuatku enggan untuk menanyakannya lebih lanjut, aku tak mau merusah suasana ini, merusak keindahan mala mini dengan pertanyaan konyol, aku hanya ingin memeluknya, menciumnya sekarang.

“ Nyanyi yuk, “ katanya mengajak-ku sambil mengambil gitar yang pernah kubelikan untuknya, dia sengaja membawanya dan menarik tanganku naik keatas panggung.

“ Selamat malam, untuk pasangan-pasangan yang datang pada malam hari ini, kami berdua ingin mencoba merusak malam anda dengan menyanyikan sebuah lagu. Mohon maaf sebelumnya kalau suara yang keluar dari pacar saya ini, membuat kalian terganggu. “ Dia tersenyum sementara beberapa tamu yang datang tertawa dan memberikan tepuk tangan.

“ Kamu masih inget kan lagu kita ? “ tanyanya..

Aku mengangguk, kenapa ? kenapa harus lagu ini sekarang ? Jahat sekali dia memintaku menyanyikan lagu ini, sebagai sebuah lagu perpisahan, sementara petikan gitarnya mulai bernyanyi

Download here for mp3

Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Semakin kumelihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat kumelihat senyummu

Dan kau hadir merubah segalanya, menjadi lebih indah
Kaubawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untuk-ku

Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan kupetik satu untukmu

Dan kau hadir merubah segalanya, menjadi lebih indah
Kaubawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untuk-ku

Kupercayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terbaik bagiku


Dia berhenti, mencabut jack dari gitarnya, menciumku dan berbisik sementara suara tepuk tangan terdengar dari tamu yang hadir di ruangan itu.

" Kamu dewasa, karena tahu berapa banyak hal bodoh yang pernah kamu lakukan, aku menjadi bijaksana saat aku tahu.. aku bisa bertindak bodoh setiap saat “ dia berbalik, seolah mengucapkan selamat tinggal untuk-ku , tak memberikanku kesempatan untuk menatap wajahnya terakhir kali, aku menangis saat aku tahu air mata Ryan membasahi pipiku saat dia menciumku tadi.

Sementara Ryan berjalan keluar, membawa gitarnya dan di depan sana Cheryl tersenyum dan membawanya keluar, membiarkanku sendiri di tengah panggung ini. Rapuh dan kehilangan sayapku.

+++

Not the end

Ryan, Ryan tak mampu untuk melepas Jennifer, tak bisa karena berjuta alasan yang dimilikinya.
dia harus melepaskan meski gadis itu, tapi disisi lain rasa sayang yang dimiliknya, membuatnya melakukan berjuta hal konyol.

continued to : Malaikat bersayap satu
 
Semangat kk, km pzt bisa!!! Ending nya jgn bikin sedih ya
(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)
Ɨƚiks.._Ɨƚiks..(-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

Aku tetap setia menunggu,, lanjutan nya..

semangat dah diupdate tuh, agak buru-buru selesainnya nanti mungkin bakal di rubah lagi dikit-dikit buat memperbaiki hahahaha
gpp ya.. ^^

ada bonus mp3 yg bisa diupload ^^
 
asli keren nih cerita :jempol:
makasih ya sis udah bikin cerpen kaya gini :ampun:

dan saya sll nunggu lanjutannya :D
 
Story bener2 mantap....2thumbs dweh.. Lanjutana jgn lama2 ya..:D
 
Makin menghanyutkan aja ceritannya..
Sungguh cerita yg sangat sangat berbobot..
 
Mantaps sis... U ikut indo idol aja sis...
=))º°(*)´¨)
¸.•´. ¸.•*¨) ¸.•*¨)
(¸¸.•´(¸.• ώaκaЌaκaώaκaЌaκa =))

Real Story yah ini? :)
 
wuah....
Mantep ceritanya, sis.
Jangan lama2 updatenya ya..

Btw, kayanya pengalaman pribadi yah?
 
asli keren nih cerita :jempol:
makasih ya sis udah bikin cerpen kaya gini :ampun:

dan saya sll nunggu lanjutannya :D

Makasih ya kalo udah suka..
Mudah2an bisa selesai cepet ya. Ga berani janji dulu
Kemaren2 gara2 gini tugas ga ada yang beres :((
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd