Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
citrakirana1222.jpg

ALYA AL-RASYID.


Pesta Pernikahanku malam ini berlangsung cukup meriah. Sebuah pesta pernikahan berkonsep adat jawa barat atau Sunda, lokasinya di Ball Room di sebuah hotel Bintang di kawasan Kota Bandung, suasana terasa hangat dan romantis dengan iringan Kesenian sunda.


Malam Itu Aku dan Andre membaur bersama para tamu, mencoba menampakan keakrabanku bersama para tamu undangan.


Ball Room Hotel ini sangat besar sehingga bisa menampung para tamu Undangan yang datang malam Ini ke pesta pernikahanku dengan Andre.


Waah senang banget aku malam ini, bahagia, haru, pokoknya campur-campur deh, benar-benar jadi ratu semalam. Banyak sekali teman-temanku yang datang, ditambah lagi kolega-kolega.


Kulihat suamiku sedang berbincang dengan gengnya yang dia bilang sahabat-sahabatnya waktu kuliah dulu, terlihat dia sedang asyik disana. Aku sendiri juga sedang nemuin tamu-tamu yang tak lain adalah kolega-kolega Ummi Dan Ibu Reni.


Setelah Hampir 2 tahun bertunangan Aku dan Andre, Dan akhirnya digelarlah pesta meriah malam hari ini setelah tadi pagi dilakukan upacara sacral ijab qabul di sebuah masjid di dekat rumahku.


Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00, hampir 15 menit Aku menghampiri dan ngobrol dengan tamuku yang tak lain adalah Ustazah Airin tetangga dekatnya Ibu Reni.



''Wahh...Alya malam ini kelihatan cantik sekali yaaa, dan selamat Ya Alya'' ucap Ustazah Airin.



''Oh ...makasih Ustazah'' jawabku.


Lalu Aku berdua pun mengobrol dengan Ustazah Airin, dan Ustazah Airin pun banyak memberikan nasehat dan wejangan terhadapku untuk mengarungi bahtera rumah tangga.



Setelah acara salam-salaman dan foto bersama selesai Aku ipun membaur dengan para tamu, diiringi musik Sunda menjadikan suasana malam ini begitu hangat.


“Eh Bu Ustazah, permisi dulu yaa, aku mau ke toilet bentar.” kataku.


“Oke Alya, jangan lama-lama, cepet balik, ntar Masmu disamber orang lho, hahaha,” ledek Bu Ustazah.



Sambil tertawa dengar candaan dari Bu Ustazah itu, akupun segera menuju toilet yang letaknya ada di Luar Ball Room. Sambil tetap membalas sapa dan memberi senyum ke tamu-tamu yang menyapaku aku berjalan agak cepat karena udah kebelet banget.


Hi... hi...hihi... Sesampainya di depan toilet, aku dengar suara aneh dari toilet pria yang letaknya persis bersebelahan. Seperti suara desahan tapi nggak begitu jelas, aku malah merinding sendiri jadinya.


Segera aku masuk ke toilet dan menuntaskan hajatku. Setelah membersihkan area kewanitaanku, akupun keluar dari toilet ini. Dan masih saja terdengar suara desahan di toilet pria. Karena penasaran aku coba mendekat untuk memastikan.


“Uhhh..... Aaahh..... Sayang..... pelaan-pelaaan...Sayaaaaaanh” Ucap seorang perempuan dari dalam toilet tersebut.


“Ough...., memek Ibu memang mantap Bu....., masih sempit saja, padahal udah pernah dipake ngelahirin.”balas seorang lelaki dari dalam toilet.

Astaga, ternyata di dalam toilet pria ini ada yang sedang bercinta.Tapi aku nggak bisa mengenali suara itu karena mereka cuma berbisik-bisik aja. Penasaran, aku coba tempelkan telingaku ke daun pintu, siapa tau bisa kedengaran lebih jelas.

''Aaahh... Aahhh.... Sayang... pelaan jangan Aahh.... kencang-kencang, memek Ibu bisa lecet Sayang Aaaakkh.'' Racau perempuan tersebut.


“Gimana mau pelan kalo memek Ibu senikmat ini Bu.” Balas seorang lelaki dari dalam toilet.


“Ampuunh Sayang.... pliss.... jangan kasar Say....” kata perempuannya.


“Aaakh aku mau keluar Bu, terima pejuhku ini yaa.” teriak lelakinya.


“Sayang jangan didalam , Ibu Aaaah.... Aahhh.... lagi suburr.” Teriak perempuannya.


“Kalo gitu kasih mulut Ibu, aku mau Ibu telen pejuhku, AaahK.” Sahut lelakinya.


“Eehmmpp eeeeemmmmpphhh.”


“ terima pejuhku Bu......, telan semuaanyaa.” Perintah lelaki di dalam toilet tersebut.


Hening, entah apa yang terjadi di dalam, tapi sesaat suasana menjadi hening. Aku yang mendengar pun hanya bisa menahan nafas membayangkan apa yang terjadi di dalam sana, dan rasanya dibawah sana ada sesuatu yang berkedut-kedut, haduuh apa ini.


“Ihhh Sayang pejuhnya kok banyak banget Say, sampe nggak muat dii mulut Ibu, mana kena Muka Ibu lagi, kan ntar kalo ada yang tau gimana Say.” Ucap seorang perempuan Tersebut.


“Hahaha, nggak papa Bu, nggak akan ada yang tau.Habis Arman horny banget tadi, ngentotin memek sempit Ibu hahaha.” Sahut lelaki itu.


“Ah....Kamu Ar....,.” Bisa saja Ucap perempuan tersebut.

DEGH..! nama Arman kakak disebut, apa yang di dalam sana Arman? Tapi Siapakah perempuan Itu? Siapa Perempuan yang ada di dalam sana?


Mereka masih saja berbisik-bisik, meskipun tadi aku sempat mendengar sedikit suara si Lelaki yang sepertinya tidak asing buatku yang sepertinya memang benar Suara itu Suaranya Arman Adekku.


Tapi Wanita yang sedang disetubuhinya, Siapa wanita Itu, yaa Tuhan siapa dia sebenarnya? Berbagai pertanyaan muncul berseliweran di benakku, detak jantungku makin nggak karuan, kaki dan tanganku tiba-tiba gemetaran.


Tidak, tidak, Aku harus melepaskan rasa penasaranku, Siapa wanita yang ada di dalam itu? kemudian Aku sembunyi di balik toilet, dan terus memantau ke arah toilet laki-laki.


Dan tidak lama kemudian terlihatlah seorang Lelaki dan seorang perempuan keluar dari dalam toilet tersebut, mereka berdua pun tertawa renyah dan saling bergandengan tangan.


DEGH..! detak jantungku bertedak dengan kencang ketika melihat mereka yang keluar dari dalam Toilet kamar mandi, Ia Adalah Arman Adikku bersama Ibu Ajeng Istri Abiku yang baru. melihat semuanya Itu aku sungguh tidak percaya apa yang telah di perbuat oleh Istri baru Abi Ibu Ajeng.


Tapi itulah kenyataan sebenarnya apa yang terjadi barusan terjadi, Arman sungguh telah menaklukan Ibu Ajeng Istri baru Abi, dan Ibu Ajeng pun telah bertekuk lutut oleh Adikku itu.


Akupun kembali ke tempat pesta dimana sanak familyku berkumpul. Mereka masih terlihat asyik ngobrol entah apa yang dibahas.Aku langsung menuju ke keluargaku untuk melanjutkan obrolan tadi.


“Darimana aja Alya lama bener ke toiletnya''?,tiba-tiba Ustazah Airin nyeletuk begitu aku datang


“Iya tadi di toiletnya penuh ”jawabku.


Nggak lama kami ngobrol, muncullah Ibu Ajeng, “Eh pada kumpul disini ya?” Tanya Ibu Ajeng.


“Loh Ibu Ajeng, darimana aja? Kita kan emang dari tadi disini,” jawabku.


“Iya lho Bu..., Ibu dari mana sih emang?” tanya Abi.


“Hehe, nggak tadi Ibu abis itu ke toilet dulu baru kesini,” jawab Ibu Ajeng.


“Nah Ibu dari toilet ngapain aja Bu? Kok dandanan pakaian Ibu jadi semrawut gitu? ” tanyaku.


“Nggak kok, orang Dandanan pakaian Ibu masih rapi gini kok,” jawab Ibu Ajeng dengan agak terbata-bata..



Waktu pun tak terasa terus berjalan dengan cepatnya, para undangan pun mulai satu persatu pamit pulang karena hari pun sudah menjelang tengah malam.



Huuffh, Akhirnya kelar juga ni pesta. Udah jam 12 malem, Setelah para tamu pulang, Aku dan Suamiku Andre langsung pamit sama keluargaku untuk beristirahat di kamar hotel yang sudah di booking.


Sedangkan keluarga, Yaitu Ibu Reni, Ummi , Tante Indre dan Abi beserta Istrinya Ibu Ajeng kami yang masih ditempat pesta ini masih sibuk untuk membereskan urusan-urusan disini.


Setelah sampai di depan pintu kamar , Aku dan Suamiku langsung masuk kamar, dan ternyata Kamar ini sudah dihias sedemikian rupa, indah sekali.


Ada pita-pita, bunga-bunga dimana-mana, bahkan dari pintu masuk diberi karpet merah dan ditaruh lilin di kanan-kirinya, mengarah ke kamar pengantin kami. Sepanjang karpet ini ditaburi bunga mawar putih, dan hiasan-hiasan lain disekitar yang aku nggak paham apa aja nama-nama hiasan ini, tapi biarlah, begitu indah, nggak pernah seindah ini.


Langsung kututup dan kukunci pintu kamar, segera di gendongnya Tubuhku Oleh Suamiku tercinta menuju ke Tempat tidur pengantin kami.


“Ah Sayang bikin kaget aja ihh,” ucapku manja.



“lha kaget kenapa Alya sayang?” Sahut Andre Suamiku.


“Kalo mau gendong Aku bilang dong biar aku siap,hihi.” kataku.


“Emang biar kamu nggak siap .” ucap Ande Suamiku.


“Halah Sayang kamu ini, bisa aja ya cari kesempatan.”kataku.




Segera di turunkan tubuhku dari gendongan Suamiku. Kami bertatapan erat sebelum akhirnya Suamikun mencium keningku penuh rasa cinta. Cukup lama ia mengecup keningkuu ini, kemudian Ia memelukku dengan erat, dan dibalas dengan pelukan yang erat juga olehku.

“Aku mencintaimu sayang, sangat mencintaimu.” kata suamiku Andre.


“Aku juga mas Dre, aku juga sangat mencintaimu.” balasku.


Kamipun saling menatap dalam pelukan, tersenyum penuh cinta, penuh rasa syukur dimana hari ini kami resmi dipersatukan, aku bahagia.



Dari pancaran mata Andre, terlihat pula betapa bahagianya dia hari ini, meskipun mungkin sudah letih seharian ini banyak acara yang harus kami lewati.



Begitu juga denganku terasa letih ,namun malam ini Aku masih terlihat begitu mempesona, sekali lagi Ia mengecupku, kali ini kepalaku yang masih tertutup kerudung itu. Akub hanya terpejam meresapi hangatnya kecupannya.

“Aku cuci muka dulu ya sayang, mukaku rasanya tebel banget ini.” kata Suamiku.


“Haha, kan make up nya tipis aja sayang.” sahutku.


“Ya sama aja Al, aku ga pernah di make up gini,hehe.”kata Suamiku.


“Yaudah sana, nanti gentian aku.” kataku.


Akupun menuju kamar mandi yang juga lantainya sudah bertabur bunga. Yaa ampun, kok semuanya ditaburi bunga, ini jangan-jangan closetnya juga dikasih bunga lagi. Setelah aku buka closetnya, “Ah amaan.” Istriku menyahut dari dalam kamar, “apanya mas yang aman?” “hehe, nggak dek, ini semua kan ditaburi bunga, aku lagi ngecek siapa tau di closet juga ada bunganya, ternyata nggak ada,” jawabku sambil tertawa. “Hahaha, haduuh mas ini ada-ada aja.”


Setelah Suamiku selesai mencuci muka dan membersihkan make up tipis di mukanya, Waktu itu Aku sedang mencopoti aksesoris-aksesoris yang menempel di kebayaku.Kerudungku sudah dilepas, namun ikatan dirambutnya masih terpasang.


Selesai Aku membersihkan aksesoris yang menempel dikebayaku, Aku segera menuju kamar mandi untuk membersihkan wajah dari make upku.


“Kamu cantik sekali sayang, bener-bener bidadari yang nyata,” ucap Suamiku kagum.


“Ah mas Andre ini istri sendiri masih aja digombalin,” wajahku makin bersemu merah.


“Kalo itu tadi beneran Sayang, lagian buat nggombalin wanita secantik kamu, aku nggak bisa nemuin kata yang cukup pantas e.” katanya Suamiku.


“Tuh kan makin jadi gombalannya, hihi,” makin bersemu merah wajahku, “udah ah, aku mau cuci muka dulu mas, itu tolong bunga-bunga di kasur dibersihin yaa mas, hehe.” kataku.


Setelah memberiskan make-upku Aku pun keluar dari kamar mandi, dan kembali dimana Andre suamiku sudah menungga di kamar.


Aku bergerak melangkah kearahnya, jarak kami hanya tinggal sekepal, sangat dekat. Bahkan hembusan nafas kamipun terasa satu sama lain.


Kedua tangannya Suamiku kini telah berada di kedua bahuku, tanganku telah berada di pinggangku. Tanpa banyak berucap tentang besarnya cinta dan kasih sayang kami, karena kami sama-sama mengetahui dan merasakannya, perlahan, sangat pelan, hingga akhirnya bibir kami bersentuhan.


Kami ulangi lagi kecupan itu, kali ini lebih lama. Saling menempelkan bibir kami, sambil mata terpejam. Tangan kami berdua belum bergerak dari tempat tadi, hanya bertambah usapan dan remasan yang pelan, sangat lembut. Bibir tipisku ini terasa begitu lembut.


Lalu perlahan kami mulai saling melumat, saling membasahi bibir masing-masing. Beberapa menit lamanya kami berpagutan hingga nafas kami berdua mulai terasa berat. Permainan ini berlanjut, lidah kami mulai mengambil perannya. Saling membelit untuk berkenalan, saling mengusap rongga mulut masing-masing. Saling membawa air liur untuk ditukarkan.


Tangan kamipun sudah tidak pada tempatnya lagi sekarang, sudah mulai bergerak kesana kemari. Tanganku mulai memeluk dan mengusap punggung Suamiku. Sesekali tangan kanannya membelai mesra pipi halusku.

Tubuh kami yang masih berbusana lengkap kini sudah menempel, saling merasakan detak jantung kami yang semakin kencang. Tak banyak suara yang keluar dari mulut kami, hanya kecipak lidah yang semakin liar membelit dan menghisap satu sama lain.


Tangannya Suamiku mulai bergerak untuk melepas kebayku, dengan sedikit bantuanku maka baju kebaya itu terlepas hingga bagian pinggang, menyisakan baju manset atasannya.


Suamiku pun membuka kemeja putihnya menyisakan kaos dalam yang warnanya senada. Jemari kekarnya mulai menelusuri kedua pundakku, memberikan stimulasi di bagian leherku, membuatnya beberapa kali mendesah dan menggelinjang.


Sementara tanganku hanya diam memeluk lehernya, sambil sesekali meremas rambutnya ketika tubuhku menggelinjang akibat ulah lidahnya di bagian telingaku.


Kami berpagutan lagi, kali ini semakin panas, semakin membelit satu sama lain, seperti tak ingin lepas. Aku mampu meladeni permainan bibir suamiku dengan baik, sangat baik.


Suamiku arahkan tangannya dipundakku, untuk menarikku agar duduk di tepian ranjang. Yaa sedari tadi kami berciuman masih dalam posisi berdiri. Setelah terduduk, tanganya mulai menjalankan tugasnya. Dengan perlahan turun dari pundah menuju bukit sekal di dadaku.


“Sssssshhhhh aahh masss,” aku mulai mendesah ketika tangan kanannya menangkap utuh payudara kiriku,Ia remas lembut bukit sekal itu perlahan, desahanku semakin menjadi. Tak puas sampai disitu, tangannya turun untuk meraih pinggiran mansetku, lalu menariknya keatas, semakin keatas hingga akhirnya terlepas dari tubuh indahku.

Tubuhku menggelinjang, dan semakin kuat ia menghisap lidahku, semakit kuat Aku meremas kepalanya, tanda birahi dalam diriku mulai terusik. Dan akhirnya sebuah desahan panjang keluar dari bibirku saat ibu jari dan telunjuk sampai di puting mungil merah mudaku itu, Suamiku sedikit menekan dan memelintirnya.


“Aaaaaahhh........... masssss Andreeeeeeee” desahku.


Dan malam itu pun kami berdua berpacu dengan birahi, sehingga kami berdua mencapai orgasmenya masing-masing hingga tubuh kami berdua pun ambruk di tempat tidur, dan Akhirnya kami berdua tertidur pulas habis tempur kecapean.


Tubuhku menggeliat diatas tempat tidurku, kulihat sinar mentari menyambut pagiku menyusup masuk di balik hordeng kamar hotel. Kembali aku menggeliat, merentangkan kedua tanganku.Dan kulihat di samping Suamiku masih tertidur pulas


"Eehmpp... " Aku bangkit dari tempat tidurku.


Berjalan sempoyongan menuju kamar mandiku. "Sial...!" Badanku masih terasa sangat lemas dan cape.


Dengan satu tarikan aku menutup kembali pintu kamar mandinya. Dan dengan perlahan kuturunkan celana piyamaku berikut celana dalamnya, lalu duduk diatas closet.


Seperti biasanya, setiap pagi sebelum beraktivitas, aku menuntaskan hasratku terlebih dahulu. "Seeerrr.... Seeeerrr....." Uuhkk... rasanya nikmat sekali buang air kecil pagi ini.

https://sonofapistol.*************/files/2006/03/erra1.jpg
AJENG OKTAVIA DEWI


Mentari pagi menerobos lembut kaca jendela kamar Hotelku.Di pagi cerah ini Aku pun terlihat Sumringah sekali, karena semalam di toilet Ball Room Hotel Ini Aku bisa menikmati Kontol besarnya Arman Lagi.


Ini yang kedua kalinya Aku menikmati Kontol besarnya Arman, setelah waktu itu Aku bersetubuh dengannya di rumahku, tadi malam Aku menikmati kontolnya di toilet Ball room.


Dan Setelah pernikahannya Alya, Semua keluarga pun menginap di hotel dimana Alya melangsungkan pernikahannya, termasuk Ummi, Ibu Reni keluarga, Ibu Irene keluarga, Indri keluarga, dan Aku sama Mas Burhan keluarga.


Akan tetapi Mas Burhan suamiku Abinya Alya dengan sangat terpaksa harus kembali ke Surabaya ,di karenakan Ada pekerjaan yang sangat penting yang tidak bisa di tunda-tunda.


Sehingga Mas burhan harus kembali pagi ini juga ke Surabaya, sedangkan diriku di suruh oleh Mas Burhan suamiku untuk tinggal dulu di sini bantu-bantu keluarga Ummi Niken sampai semuanya beres.


Nampak pagi ini aku pun sibuk mengemasi pakaiannya Suamiku kedalam kopernya, setelah Aku selesai memasukan pakaian suamiku ke dalam koper kemudian aku menghampiri suamiku yang sedang berdandan di depan cermin.


''Mas, aku sudah selesai memasukan pakainya ke dalam koper, Kita sarapan saja dulu biar aku temani'' ajakku sambil bangkit dari kursi.


Kemudian kami pun pergi menuju ke restaurant Hotel untuk sarapan pagi, setelah sarapan pagi selesai Aku pun langsung mengantar Mas Burhan ke depan Lobby Hotel untuk melepas kepergiannya ke Surabaya.


Setelah mengantarkan Suamiku sampai di lobby hotel, kemudian Aku pun kembali kekamarku sesampai di kamarku,aku duduk di depan cermin sambil bersiul-siul mengungkapkan kegembiraanku, wajahku pun terlihat berseri-seri.


Tangan kananku memegang ponsel mencoba untuk menghubungi Arman, Yang hari ini juga setelah pernikahan Alya Arman juga tidur di hotel. Setelah berkali-kali kuhubungi Arman, ia pun tak juga mengangkat ponselnya.


'Mungkin Arman masih tertidur pulas, karena hari ini masih pagi,''pikirku.


Setelah berfikir sejenak, kemudian aku pun melangkah keluar kamarku menuju reception untuk menanyakan di kamar no berapa Arman tidur di hotel Ini.


Setelah menanyakan ke reception, petugas reception pun memberitahukan di kamar No berapa Arman menginap, lantas aku pun langsung meluncur ke kamarnya Arman.Setelah di depan kamarnya Aku langsung memijit bell yang berada di samping pintu kamar.


Setelah beberapa kali bell ku pijit pintu kamar pun terbuka, kulihat Arman pun mengucek-ngucek kedua matanya dengan tangannya sambil mempersilahkan ku masuk.


Setalah kami masuk ,aku pun langsung duduk di sampingnya Arman, hasrat sexku pagi itu sudah tidak tertahankan lagi, memekku rasanya sudah tidak tahan ingin di tusuk kontolnya Arman.


"Ayo dong buka pakaianmu Arr..." pintaku sambil, menguakkan pahaku, mempertunjukkan Memekku yang montok dan tertutup oleh jembutnya yang hitam lebat.


''Sejak bangun tidur Memek Ibu sudah basah membayangkan kontolmu Arr'' sambungku. Dengan kedua tanganku membuka celah Memekku lebar-lebar.


Terlihat Memekku telah merekah kemerahan bibirnya mengkilat lembab,Itilku yang nongol tampak membesar dan memerah, Memekku nampak membengkak basah akibat cairan Memek yang terus menerus keluar menandakan birahinya sudah naik.


Melihat pemandangan yang ada di depan matanya itu Arman terperangah. Ia buru-buru membuka pakaiannya kemudian melompat naik ke tempat tidur.


"Ouw Arr...... sayangku... Ooooh...'' Aku menyambut Arman dengan pelukan mesra lalu meraih kontolnya yang tegak berdenyut itu.


"Wow kamu makin besar saja sayang......'' ujarku seolah-olah Aku ngajak bicara kontol Arman.


"Memek kamu juga indah. Bibirnya tebal dan jembutnya lebat. Bikin nafsu aja kalau lihat" kata Arman sambil mengusap-usap Memekku dan membelai-belai jembutku. Aku memejamkan mata menikmati elusan dan belaian tangan Arman.


"Kamu tahu gak Arr. Kontol macam inilah yang membuat aku tergila-gila" kataku sambil terus membelai batang kontol Arman yang semakin tegak dan keras.


"Bibir Memekkmu yang tembem dan jepitan Memekmu yang erat juga bikin aku ketagihan'' kata Arman, ''Dan jembutmu yang rimbun menandakan kamu wanita hangat. Kata temen-temen Arman, cewek yang jembutnya rimbun napsunya besar banget, dirangsang sebentar aja udah siap dientot dan kalau dientot pinginnya lagi dan lagi tidak cukup hanya sekali," kata Arman.


"Ah kamu bisa saja" kataku tersenyum malu. Dan kenyataannya memang nafsu sexku cukup tinggi.


"Kok ini belum diapa-apain Ibu sudah basah begini" kata Arman ketika tangannya merasakan basahnya Memekku.


"Ibu dah nafsu banget Arr, pingin segera dientot sama kontolmu yang gede ini" jelasku


Aku merangkul Arman. Wajah kami begitu berdekatan, Aku merasakan nafas yang keluar dari hidung Arman menerpa wajahku, dengan lembut Arman lalu melumat bibirku.Aku pun menikmati ciuman dan isepan bibir Arman pada bibirku, Aku merasakan getaran aneh yang mengalir saat bibirku tersentuh oleh bibir Arman, mataku terpejam mulutku sedikit terbuka. Lidah Arman pun menari dengan lincah, masuk ke dalam mulutku dan menjelajahi rongga mulutku.


"Mmmhh... sslleepp... mmmhh... sssshhhhh..." Aku seolah tak mau kalah dengan Arman. Lidahku ikut menari mengimbangi lidah Arman.


Arman melanjutkan aksinya dengan melumat seluruh bibirku, lidahnya mulai menerobos masuk ke dalam rongga mulutku, kemudian lidahnya menari didalam rongga mulutku, Aku membalas dengan menyentuhkan lidahku kelidah Arman, lidah kami menari bersentuhan didalam rongga mulutku.

Sambil tetap mencumbu mulutku, tangan Arman perlahan-lahan mulai meremas kedua susuku, sesekali ia pilin-pilin dengan lembut kedua pentilku.

''Hhhmpp... ssshhh... oohh Arrr...'' desahku merasakan nikmatnya sentuhan dan remasan tangan Arman di kedua susuku.

Aksi Arman semakin menjadi, ia tahu bahwa Aku sudah dikuasai nafsu birahi. Ciuman Arman berpindah ke leherku, membuatku semakin menggeliat. Lalu turun kearah dadaku, dengan lembut pentil susu kananku dikecup olehnya, dilanjutkan dengan jilatan-jilatan dipentil tersebut dan kadang-kadang diisep-isepnya susuku.


Saat Tangan kanan Arman aktif dengan remasan dan pilinan disusu dan pentil sebelah kiriku, tangan kanannya mulai meluncur kearah selangkanganku.


Terasa oleh Arman Memekku sudah sangat basah. Jemari Arman menggesek-gesek Itilku dengan lembut, kombinasi aksi yang dilakukan Arman membuatku semakin mendesah, rintihan nikmatnya meluncur tanpa henti dari mulutku.


''Ooooohh... enak... terus... kamu makin pintar say... ooooohh... puaskan Ibu say... ssssshhhh... aaaaahhh...'' rintihku.


''Ssssshhhh... oooohhh... say, nikmat sekali... terus sayang isep Itil Ibu.. yah begitu... sssshhhh... ooohhh...'' lenguhku, merasakan nikmat yang luar biasa, 'Yach... terus say... ooooh enak say... terus say...'' kembali Aku melenguh saat Arman mulai mengocok Memekku dengan kedua jari tangannya dan mengisep-isep Itilku.

Gerakan tangan Arman yang keluar masuk diMemekku semakin menjadi, kadang-kadang ia putar jari tangannya dan kadang2-kadang ia pijat dinding Memekku dengan jari tangannya, sementara tangannya beraksi mulut Arman tidak henti-hentinya menjilati dan mengisep itilku.


''Ssssssshhhhh... oooooh saaaaayyyy... Ibu gak tahan lagi say... Ibuuuu... mau keluar... sssssshhhh... ooooohhh... nikmaat sekalii... aaaaahhhh... saaaayyy... Iiiiibuuu keluaaaaaaar!!!'' Aku mengerang saat mencapai orgasme.


Ssserrrrr... sseerrrr... ssseeerrrr... tubuhku mengejang dan mengejut -ngejut saat memekku mengeluarkan cairan orgasme, sementara tanganku meraih kepala Arman dan menekan kepala Arman kuat-kuat kearah Memekku, pantatku mengejut-ngejut seirama dengan memekku yang menyemburkan cairan orgasme.


Saat menyemburkan cairan, dinding memekku berkedut-kedut dan itu dirasakan oleh jari tangan Arman, Arnman pun merasakan jari tangannya disiram oleh hangatnya cairan orgasmeku, dan cairan itu mulai mengalir keluar lewat jari tangannya. Cairan tersebut meleleh keluar memekku yang kemudian jilati hingga semburan itu berhenti.


"Enak Buu?" tanya Arman sambil bangkit berdiri.


"Ooooh saaaaayyy enak sekali... Ssssshhhhh... aaaaaahhhh...''erangku


Arman menarik tubuhku ketengah ranjang, lalu diapun berbaring disamping tubuhku. Aku kembali mengurut dan mengocok kontol Arman yang semakin tegang dan keras.


"Ooooohhh... Arrrr... sekarang Arrrr... masukin kontolmu sayang... puaskan Ibu dengan kontolmu sayang" merengekku minta agar Arman segera merojok memekku dengan kontolnya yang gede itu.


Sejak tadi memekku sudah sangat gatal pingin digaruk pakai kontol Arman. Namun Arman malah mengerjai memekku dengan tangan dan mulutnya.


Arman mengangkangi tubuhku. Kontolnya mengacung di atas perutku.


"Ayo say... masukkan kontolmu say... masukkan...!!!" pintaku.


Tanganku menarik kontol Arman yang mengacung di atas perutku. Dibimbingnya kontol ARMAN menuju Memekku dan diletakkannya kepala kontol Arman tersebut dicelah memekku.


Tanpa disuruh lagi Arman langsung menekan kuat-kuat pantatnya hingga kontolnya yang hangat itu amblas di liang memekku disertai jeritanku yang keenakan.


"Ooooooohhhh... sayaaaang... nikmat sekali say..." erangku. Pantatnya terangkat naik. Secara refleks langsung bergoyang ke kiri dan ke kanan. Ketika Arman menekan kontolnya lebih dalam lagi, kontolnya kurasakan mentok di dasar memekku menyentuh dinding rahimku.


"Ooooohhh... ssssshhhhh... say enak sekali... tekan lebih keras lagi say... Iyyaa... terus... yaahh gituu... aduuhh saaaaayy... sssssshhhh...''Aku mengerang, menjerit, mengerang merasakan enjotan kontol Arman didalam liang memekku.


Arman menekan kontolnya lebih dalam lagi diliang memekku kemudian memutar kontolnya didalam memekku sehingga membuat sentuhan nikmat pada dinding memekku.


Arman menaik turunkan pantatnya sehingga kontolnya keluar masuk liang memekku. Ketika itulah terdengar bunyi cplek... cplek... cplek... akibat tumbukan kontol Arman di lubang memekku yang sudah banjir dengan cairan birahi.


"Ooooohhhhh... ssssshhhh... eeeeenaaaaak saaaaayyy...'' rintihku.


Arman terus memacu birahinya bersamaku. Enjotan kontolnya makin lama makin cepat dan iramanya semakin tidak teratur.


"Enak Bu Ajeng......!?" tanya Arman sambil terus menggoyang pantatnya maju mundur sambil memegang susuku.


"Sssshhhhh... oooohhhh... Enak banget say... ooooohhhhh... Kamu bener-bener hebat dan pandai sekali membuat aku keenakan. Aku sampai kuwalahan banget say......sssshhhh... ooooohhhh..." sahutku sambil terengah-engah kenikmatan.


"Mau terus begini Bu Ajeng...? sepanjang hari kuat...?" goda Arman sambil memutarkan goyangan pantatnya.


Oooooh say... Mau sekali say... ssssshhhhh... aaaaahhhhh..." jawabku sambil menengok kearah Arman. Dan saat Arman menengok akan melumat bibirku, kami pun dapat melihat Ibu Reni yang berdiri didepan pintu kamar memandang kearah kami berdua. Tangan kiri Ibu Reni tampak meremas-remas susunya dan tangan kanannya menggosok-gosok memek. Reflek Arman menyebut namanya Reni.


''Reni..???!!!''teriak Arman. Aku pun mengalihkan pandangannya kearah pintu kamar. Aku tak kalah kagetnya melihat Ibunya Arman berada didepan pintu kamar menyaksikan Aku sedang dientot.Bersambung
 
Mantapp gan...lanjut 3some ajeng+Reni, atau ditambahin pemanis roomboy..jadi 4 some
 
Ini semua nginap Satu hotel kan yaa .. ngga kebayang setelah Reni Masuk lanjut Niken, Indri Dan Irene . .. bisa kering tuh pejunya si Arman hahaha
 
:mantap: Arman bisa memuaskan syahwat istri2 Abi nya yg disia2 kan.:coli::nenen:.
Wah bakalan cemburu nih Reni, kasihan Ibu kandung Arman sendiri dikhianati didepannya seperti kelakuan Abinya aja.:|
 
hu.... para uminya dipasangin ring ato dildo getar pake remot
langcrootttken
 
http://3.bp.********.com/-Uz_UbSQa59s/Tjlx6Om7EVI/AAAAAAAAAec/p7oRiw2J6EY/s320/Annisa%2BTrihapsari.jpg
RENI PRAMESTI


Tiba-tiba Pagi Ini, cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi mendung seketika, suasana tak terlihat secerah biasanya. Matahari bersembunyi di rimbunan mega mendung yang berwarna putih kehitaman.Angin dingin dan basah berhembus pelan, menerbangkan daun daun kering kearah balkon kamar Hotelku.


''Sebentar lagi pasti bakal turun hujan…'' kataku dalam hati.Tubuhku menggeliat diatas tempat tidurku, rasanya capek dan lemas badanku setelah pernikahannya Alya tadi malam, kerena semalam aku tidur sangat larut sekali.


Kembali aku menggeliat, merentangkan kedua tanganku. "Eehmpp... "Lalu Aku bangkit dari tempat tidurku dan duduk di kursi samping tempat tidur.


''Teh Manis hangat memang teman yang cocok untuk menemani pagi yang mendung ini'' kataku dalam hati.


Lalu aku pun bikin teh hangat yang ada di kamarku yang telah di sediakan oleh pihak hotel, Setelah bikin teh hangat akupun langsung menikmatinya.


Setelah menikmati satu gelas teh di pagi hari, kemudian Aku pun keluar kamarku menuju kamarnya Arman Untuk mengajak sarapan pagi di restoran Hotel.


Sesampai di depan pintu kamarnya Arman, ketika Aku Akan memijit Bell yang ada di sebelah pintu, Aku pun mendadak tidak jadi, pikirku Arman pasti masih tertidur dikarenakan Ia juga semalam tidurnya sudah larut.


Jadi ku putuskan untuk meminta kunci kamarnya Arman lagi ke reception, dan Aku pun langsung balik kanan menuju reception, Setelah di kasih kunci Kamarnya Aku pun kembali lagi.


Setelah di depan pintu kamarnya Aku langsung membukakan pintu kamar. berhubung tipe kamar Arman family Room, jadi ketika Aku membuka pintu kamar, tidak langsung dengan ruang kamar, yang terlebih dulu dengan ruangan tamu..


Lalu Aku pun melangkah masuk setelah menutup pintunya, Namun begitu aku berada di ruang tamu, tiba-tiba aku mendengar suara-suara aneh. Kuputar gagang pintu Hotel kamar tidur Arman, dan kubuka perlahan.


Hatiku panas terbakar rasa emosi menyaksikan Arman sedang menyetubuhi Bu Ajeng Istri baru Abinya. Namun Aku juga tidak dapat memungkiri kenyataan kalau diriku juga terangsang melihat aksi kedua manusia di dalam kamar tersebut yang sedang berpacu dalam birahi.


SYAHWATKU mulai naik, yang tadinya Aku ingin cepat meninggalkan tempat Kamar Ini, sekarang Aku malah berusaha menikmati pemandangan yang ada didalam kamar tersebut.


"Sssshhhh...... ooooohh...... Kontolmu uenak Arr... besar dan ujungnya terasa berdenyut-denyut seperti hidup. Bagian dalam Memekku jadi terasa gatal. Pingin digaruk kontolmu... sssshhhh... ooooohhhhh...'' erang Bu Ajeng.


Sementara itu perasaan Aku semakin tidak karuan melihat adegan didalam kamar yang semakin hot. Ditambah lagi dengan erangan dan rintihan Bu Ajeng, Dan juga bunyi decak yang dihasilkan dari pertemuan antara kontol Arman dengan Memekknya Bu Ajeng yang becek membuat Aku semakain terangsang.


Jantungku berdegub kencang dan tanpa sadar Aku mulai mengelus-elus payudaraku, dan tangan satunya menggosok-gosok Memekku dari balik baju daster tidur panjang yang ku kekenakan. Dan Ku tarik ke atas daster panjangku ,Ketika Aku mencoba meraba CD, CDku tersebut sudah sangat basah dan lengket oleh cairan birahiku.


''Ah kenapa aku jadi terangsang begini...''umpatku dalam hati.


Didalam kamar, Arman masih terus mengentoti Memeknya Bu Ajeng dengan kontol yang gede dan panajang..


"Enak Bu......!?" tanya Arman sambil terus menggoyang pantatnya maju mundur sambil memegang susu Bu Ajeng.


"Sssshhhhh... oooohhhh... Enak banget Arr... ooooohhhhh... Kamu bener-benar hebat dan pandai sekali membuat Ibu keenakan. Ibu sampai kuwalahan banget Arr......sssshhhh... ooooohhhh..." sahut Bu Ajeng sambil terengah-engah kenikmatan.


"Mau terus begini Bu...? sepanjang hari...?" goda Arman sambil memutarkan goyangan pantatnya.


"Oooooh Arr..... Mau sekali... ssssshhhhh... aaaaahhhhh..." jawabBu Ajeng sambil menengok kearah Arman.


Dan saat Arman menengok akan melumat bibir Bu Ajeng, Arman dapat melihatku yang berdiri didepan pintu kamar memandang kearahnya.


Yang waktu itu tangan kiriku sedang meremas-reman payudaraku dan tangan kananku sedang menggosok-gosok Memekku. Reflek Arman menyebut namaku.


''Reni...???!!!'' teriak Arman. Bu Ajeng pun mengalihkan pandangannya kearah pintu kamar. Dia tak kalah kagetnya melihatku berada didepan pintu kamarnya menyaksikan dia sedang dientot oleh Arman Anakku.


Begitu kepergok olehku ketika mereka berdua sedang ngentot di kamar, Dalam keadaan marah, tersinggung, bercampur gemas karena SYAHWAT, Aku pun membanting pintu kamarnya.

Sementara itu Arman hendak mencabut kontolnya dan melepaskan dari dalam lubang Memek Bu Ajeng, namun Bu Ajeng mencegahnya.


''Sssstt... aaaaahhh Arr..... Jangan dicabut dulu terus Arr... goyang lagi kontolmu Arr... tusuk Memek Ibu dengan kontolmu Arr...... sssshhhhh....Ibu... Ibu... hampir keluaaaaaar... ssssshh... aaaaahhhhh..." Bu Ajeng merintih-rintih dan menahan pantat Arman agar kontol Arman tetap ngentoti Memeknya.


Arman pun merasa tanggung untuk menyudahi persetubuhan tersebut akhirnya dia batal mencabut kontolnya dan semakin meningkatkan tempo enjotan kontolnya pada Memeknya Bu Ajeng.


Apa yang kulihat saat ini tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata. Sanking Emosinya, aku hanya bisa diam membeku melihat Bu Ajeng sedang di entot oleh Arman.


Tentu saja aku marah, aku hendak melabrak mereka, sungguh sangat bikin Aku emosi dan cemburu melihat apa yang mereka lakukan saat ini.


''Aku juga...... teruussh Bu... sssshhhh... oooohhh... Ibu pintar sekali... putar terus... sssshhhhh... aaaaaahh... sayang!!! A... ak... kuuuu keluuuaaaarrr Buu..!!! Sssssshhhhhh... aaaaaahhhh...!!!'' teriak Arman. Arman menghentakkan pantatnya kuat-kuiat. Tanpa ampun lagi seluruh kontol Arman yang besar itu pun amblas sedalam-dalamnya di liang Memek Bu Ajeng.


Crot...... croott...... crooottt...... peju Arman menyemprot didalam Memek Bu Ajeng.


Hujaman kontol dan semburan peju Arman didalam Memek Bu Ajeng mendatangkan kenikmatan yang luar biasa bagi Bu Ajeng. Seketika dia menjerit.


"Aaaaaaahhhhhh... sayaaaaaaaang!!! Sssssshhhhhh... aaaaaahhhhh... Ibuuu... juga keluuuuaaaaaar!!! Sssssshhhhhh... aaaaaaaahhhh...!!!" Bu Ajeng Menjerit- jerit dan mengerang. Tubuhnya kejang dan merenggang. Tangannya mencengkeran seprai kuat-kuat dan.


Serr...... seerr...... seeerrr...... cairan mani Bu Ajeng pun bergumpal-gumpal keluar, bercampur dengan peju Arman yang menyemprot di dalam liang Memeknya. Begitu banyaknya cairan tersebut sampai menetes keluar dari Memek Bu Ajeng.


Bu Ajeng tak bisa menguasai diri lagi. Arman mendorong tubuh Bu Ajeng hingga posisinya jadi menelungkup di atas ranjang membelakanginya. Dengan kontol yang masih menancap diMemek Bu Ajeng, Arman memeluk Bu Ajeng dengan mesra. Sementara tubuh Bu Ajeng menggelepar dengan mata terpejam menikmati puncak orgasmenya.


Bu Ajeng seakan tidak terpengaruh Oleh kehadiran diriku, Sungguh Aku tidak tahu apa yang sedang Bu Ajeng pikirkan. Aku hanya bisa menahan SYAHWATKU.


Bu Ajeng segera berdiri mencabut Kontolnya Arman dari dalam memeknya, terlihat jelas spermanya menetes dari memeknya saat ia berdiri.


Lalu Bu Ajeng Mengambil bajunya dan melap memeknya, lau duduk di sofa di samping tempat tidur. Wajahnya tenang saja.


Dalam keadaan hati yang panas, Campur cemburu , Dan perasaan yang campur Aduk ,Aku pun membentak mereka berdua.


"KAMU DAN KAMU.., SEBAIKNYA JELASKAN SEMUANYA INI"?Tunjukku sambil bertanya.


''Maaf tadi Aku tidak mempedulikan Bu Reni karena lagi nanggung, tidak mungkin kami menundanya tadi."Kata Bu Ajeng dengan tenang.


''Edan.. sudah salah cuek banget dan santai banget Bu Ajeng Ini'' umpatku.


''Lhoo yang edan dan salah itu siapa''? balas Bu Ajeng balik nanya.


''Maksud Bu Ajeng...'' ? tanyaku tidak mengerti.


''Sudahlah Bu Reni engak usah Munafik Arman sudah menceritakan semuanya tentang skandal keluarga Burhan yang penuh SYAHWAT, Termasuk Ibu Reni yang melakukan dengan Arman Anak Ibu Reni sendiri.'' kata Bu Ajeng.


Wajahku langsung merah seperti disambar petir mendengar ucapan Bu Ajeng, Aku terperangah sampai kehilangan kata-kata, dan Aku hanya bisa tertunduk lesu.Dan tak bisa mengelak lagi.


Akhirnya Aku pun meyerah dan mengakui semua perbuatanku, Aku terpaksa melakukan karena aku sudah lama menahan SYAHWAT sexku ujarku beralasan sama Bu Ajeng, raut wajahku mulai melunak. tidak ada kekesalan di wajahku ini.


''Bu Reni ..., yang jelas saya minta maaf tentang...kejadian Ini'' kata Bu Ajeng.


''Iyaa Bu Ajeng..., saya juga mau minta maaf tadi saya keburu terbawa emosi'' ucapku.


''Apa Ibu betul-betul Mencintai Arman?'' tanya Bu Ajeng lagi.


Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. Butiran bening jatuh dari pelupuk mataku. Mengetahui hal itu, Bu Ajeng pindah duduknya menjadi disampingku. Lalu dipeluknya tubuhku Ini..


''Arman telah cerita semuanya sama saya, Dan Arman Pun sangat mencintai Ibu Reni '' kata Bu Ajeng.


''Lalu Bu Ajeng sendiri?'' tanyaku.


''Jangan khawatir hubunganku dengan Arman hanya sebatas kebutuhan kepuasan seksual saja.'' sahut Bu Ajeng.


Aku senang dengan penjelasan Bu Ajeng tersebut. Berarti sudah tidak ada masalah lagi antara diriku dengan Bu Ajeng. Aku pun tersenyum.

''Terima kasih ya Ibu telah memaafkanku'' kata Bu Ajeng.


''Tapi Bu Ajeng, ngomong-ngomong Bu Ajeng tadi menikmati sekali ...''godaku dengan suara lirih.


Ketika Aku sedang berbincang dengan Bu Ajeng, Bu Ajeng masih dalam keadaan telanjang Bulat tanpa sehelai pun baju menempel di badannya ,begitu juga dengan Arman Masih telanjang bulat di atas tempat tidurnya.


''Bisa aja Ibu Reni Ini'' kata Bu Ajeng ''Tapi Ibu menikmati juga live show gratis itu kan?'' balas Bu Ajeng.


''Enak saja. Siapa bilang'' bantahku mendapat balasan dari Bu Ajeng tersebut.


''Alah ngaku aja deh. Buktinya Ibu sampai meremas-remas payudara dan menggosok-gosok memek Ibu sendirii. Pasti Memek Ibu juga basah kan?'' ledek Bu Ajeng lirih.


Aku tidak memungkiri perkataan Bu Ajeng barusan, bahwa aku memang menikmati permainan Bu Ajeng dengan Arman yang Aku saksikan tadi.


Melihat permainan Bu Ajeng dengan Arman membuatku terangsang dan gelora birahiku timbul membuat memekku Menjadi basah akibat rangsangan birahi yang Aku rasakan.


Senyum manis pun tersungging dari bibir tipisku ketika melihat kontol Arman yang masih dalam keadaan tertidur, walau pun belum tegak tapi kontol Arman terlihat besar.


Arman nyengir lalu menatapku dengan tajam, kemudian ia pun bangkit dari tempat tidurnya menghampiri diriku yang sedang duduk di sofa dengan Bu Ajeng.


Arman kini mulai bergerak , kepala kemaluan kontol Arman yang membengkak itu dinempel dan digesek-gesekan ke bibir Memekku. Nafasku tertahan-tahan merasakan tekanan birahi SYAHWATKU.


Lalu tanpa ba.. bi.. bu.. Kontol besar panjang Arman yang masih basah oleh lendir Bu Ajeng itu di sodokan membelah bibir Memekku. kedua tangan Arman berpegang pada pinggulku sambil menusukkan kontolnya kuat-kuat. Blesss!! Kontol Arman berhasil memasuki Memekku secara sempurna.


"Auhhhh...yeahhh...Ahhhh..." Suaraku mendesah penuh kenikmatan tatkala Memekku ditusuki batang kejantanan Arman yang besa itu.


Terlihat kini posisi Aku sedang menungging dalam keadaan berdiri, dengan tangan meremas sofa dan daster panjangku berikut celana dalamnya yang sudah berserakan di lantai kamar hotel. Kepalaku yang masih memakai jilbab warna putih terlihat menengadah setiap kali Arman menghantamkan batang kontol panjang dan besarnya dengan tenaga penuh.


''Ougghhhh…Arr..... enakkkk bangettt....sayaaaang..'' erangku ketika memekku sudah penuh sesak oleh kontol Arman, Kedua tanganku berpegangan kuat-kuat pada sofa di depanku.

"Ouuuuhhhh...Aaaaahhkkk......Arrr..." Lenguhku ketika batang kontol Arman menjejali lubang memekku. Arman kemudian mulai memaju mundurkan pantatnya perlahan, Arman sangat menikmati jepitan Memek kuterhadap batang kontolnya.


"Ohhh...Bu...Ooooh.....Aaahhk......" ucap Arman sambil terus menggenjot pelan memekku dari belakang.Tangannya tanpa henti meremas-remas bulatan pantatku yang kenyal.


"Arrrgghhh..Uhhh...Ahhh...Ouhhh..Yes..." Aku mendesah-desah merasakan lubang memekku digaruk otot-otot batang kontol Arman Anakku yang memberinya sejuta kenikmatan.

Semakin lama genjotan pak Arman semakin cepat, membuat gelombang orgasme menghampiriku. Namun


ketika Aku akan mencapai klimaksnya, Bu Ajeng yang sudah berdiri di belakangku di samping Arman secara tiba-tiba Menahan Pantatnya Arman menghentikan genjotannya.


Membuat orgasme itu gagal diraih olehku.Tentu saja hal itu membuatku kelojotan dan berusaha menghentakan pinggulku terhadap selangkang Arman.


Namun Bu Ajeng yang memang berniat mempermainkan birahiku , tidak membiarkan hal itu terjadi. Ia menahan pantat semokku dengan kedua tangannya. Hal itu dilakukan berulang-ulang oleh Bu Ajeng, yang tentu saja membuatku tersiksa. Kali ini adalah kali kedua Bu Ajeng menggagalkan orgasme yang hampir kuraih.


"Sialan kamu Bu Ajeng" pikirku kesal.


"Hehehe...kenapa bu...? Udah pengen ngecrot ya...?" tanya Bu Ajeng sambil tersenyum Puas.


"Oh..i..iyyaah Bu.....Bu Ajeng..tolong biarkan saya ngecrot.." jawabku lirih, memohon kepada Bu Ajeng untuk memberinya kesempatan mendapatkan orgasme.


Ya, Bu Ajeng berhasil mempermainkan birahiku Kini dengan terang-terangan Aku memohon penuntasan birahinya kepada Bu Ajeng Agar ia tidak menahan pantatnya Arman untuk menggenjot memekku.


"Saya tidak akan menahan pantatnya Arman.....tapi Bu Reni harus menuruti kemauan saya...gimana..?" Bu Ajeng memberikan penawaran.


Aku hanya mengangguk tanda menyetujui penawaran itu. Bu Ajeng sangat senang , lalu Bu Ajeng menaiki sofa itu. Ia pun mengangkang, dengan posisi Memeknya tepat di depan wajahku yang tengah menungging tersebut.


Lalu Bu Ajeng mengangkat daguku dengan tangan kirinya. Jari-jari tangan kanannya mencoba merekahkan lubang Memek miliknya.


"Bu Reni...tolong jilatin memekku.." ucapnya


Dengan telaten Aku menjilati semua titik sensitif diMemeknya Bu Ajeng yang kini hanya bisa mendesah lirih dengan tubuh bersandar pada dinding dibelakangnya, dan mata yang
setengah terpejam, serta tangan yang mulai meremas-remas payudaranya.


''Ooooohhhh........Aaaahhkk.....Sssssssss'' desah Bu Ajeng


Lalu Aku mulai merasakan Arman Anakku kembali menggoyang batang kontolnya. Semakin lama genjotan Arman semakin hebat, membuat birahiku kembali merangkak naik ke puncak yang berimbas terhadap pelayanan yang Aku berikan terhadap Memek Bu Ajeng semakin menggila.


Erangan dan desahan Bu Ajeng mulai terdengar kacau, ia tak menyangka jika Akua bisa membawanya menuju puncak kenikmatan.


Apalagi saat ini bukan hanya lidahku saja yang bermain dilubang Memeknya Bu Ajeng, jari tengah tangan kiriku terasa nikmat menusuk-nusuk lubang anus Bu Ajeng. Hingga beberapa saat kemudian Bu Ajeng mengerang penuh kenikmatan. Ia mencapai orgasmenya di bibirku.


Begitupun Aku rasakan pada Memekku. Hampir bersamaan Aku pun mendapatkan orgasme yang sedari tadi Aku dambakan.


Mataku terpejam meresapi kenikmatan yang Aku dapatkan,wajahku semakin terbenam di selangkangan Bu Ajeng dengan nafas yang terengah-engah.


Tubuhku bergetar, batang kontol Arman ditusukan dalam-dalam di lubang Memekku yang berdenyut-denyut. Beberapa semprotan kencang yang keluar dari batang kontolnya membuatnya puas dan lema.


Arman lalu mencabut batang Kontolnya dari lubang Memekku yang masih menungging terengah-engah.


''Gantian dong Ar...sekarang memek Ibu yang kamu tusuk pakai kontol besarmu'' Ucap Bu Ajeng. sambil menggapai kontol Arman lalu di tuntunnya Masuk kelubang Memeknya.


Bu Ajeng kini sudah di atas tubuh Arman terlihat sedang menghentak-hentakan tubuhnya, tubuh Arman yang terlentang di Atas sofa tersebut.


Sesekali Bu Ajeng memutar pantatnya membuat Arman meringis merasakan batang kemaluannya terasa di pelintir oleh lubang Memek Bu Ajeng.


"Ohhh...inih...nikmati memek...sayah Arr..." racau Bu Ajeng, sambil memaju mundurkan pinggulnya menggilas batang kontol Arman.


Lalu Arman dikagetkan oleh kedatanganku yang langsung mengangkangi wajahnya.Aku mendesak-desakan lubang Memekku yang merah merekah dan basah di atas wajahnya Arman.


"Ini..jilatin Sayaaang...jilatin memek Kekasihmu sampai ngecrot..." ucapku sambil mendesak-desakan Memekku di atas wajah Arman.


Kenikmatan yang diberikan dua orang wanita ini membuat Arman tak kuat menahan klimaksnya. Tubuhnya kelojotan dibawah tindihan Bu Ajeng dan Aku.


Akhirnya sperma Arman menyembur di dalam Memeknya Bu Ajeng yang saat itu juga sama-sama mendapatkan orgasmenya.


Aku kemudian beranjak dari tubuh Arman. Namun saat itu Aku tak mau memberi ampun, Aku segera mengulum batang Kontol Arman yang hampir layu tersebut.


Batang kontol Arman itu dipaksa ereksi kembali oleh mulutku, hingga membuat Arman mengerang menahan ngilu di kepala Kontolnya .


Lalu Aku kembali mulai memasukan kontol Arman ke lubang Memekku. Beberapa menit berlalu, kembali Arman menyemprotkan spermanya, kali ini sperma Arman menyembur di dalam mulutku. Namun seperti


kejadian sebelumnya, Arman kembali di buat kaget olehku yang segera mengocok batang kontolnya dengan bibir ranumku.


"Ohhh...sudah Reni Sayang...kita istirahat dulu.." Ucap Arman ketika merasakan batangnya dipaksa mengeras kembali oleh bibir lembutku.


Sementara Aku hanya tersenyum penuh arti mendengar kata-kata yang terucap dari mulut Armana Anakku yang telah menjadi kekasihku.


Setelah batang kontol Arman kembali mengeras, Bu Ajeng lalu beranjak naik keatas tubuh Arman. Kali ini ia memasukan batang kontol Arman ke dalam lubang anusnya.


"Hhhhh...cobain lubang pantat Ibu.. Arr.....ssshhh......" Ucap Bu Ajeng.


Bu Ajeng sambil merasakan sedikit demi sedikit batang Kontol Arman itu membelah pantatnya.


Arman hanya bisa meringis merasakan ngilu sekaligus nikmat ketika batang kejantanannya berhasil menusuk lubang pantat Bu Ajeng.


Hanya butuh waktu 5 menit bagi Bu Ajeng membuat Arman menyemburkan spermanya. Namun ketika batang Kontolnya itu di cabut dari lubang pantat Bu Ajeng, Aku kembal tidak diberikan waktu untuk Arman memulihkan tenaganya. Kali ini Aku kembali menyambar batang kontol Arman. Kejadian itu terus berlanjut.


Aku dan Bu Ajeng tampak begitu kompak mengerjai Arman. Pagi ini Arman sampai 4 kali menyemburkan spermanya.

cvr.jpg

NIKEN NUR AZIZAH.

Tadinya aku tidak mengutamakan sex di atas segalanya. Tadinya aku menganggap sex cuma kewajiban seorang istri untuk selalu melayani hasrat suami ketika tubuhku dibutuhkan.Karena itu aku tak pernah punya inisiatif untuk melakukan hal yang aneh-aneh.


Dikarenakan waktu itu ketika Aku masih menjadi Istri Sahnya Mas Burhan berhari-hari tubuhku tak disentuh oleh suamiku, Aku pun mulai mengeluh dan protes terhadap diriku sendiri karena SYAHWAT sexku tidak tersalurkan.


Namun pada Akhirnya Aku menemukan pelampias sexku bersama Arman Anaknya Ibu Reni mantan istri keduanya Mas Burhan yang juga sudah ku anggap Anakku sendiri, aku mulai merasakan bahwa sex itu sesuatu yang Nikmat dan indah....indah sekali.


Apalagi ketika kami bermain bertiga bersama Arman dan Ibu Reni, bahkan kami bertiga pernah bermain sex yang gila-gilaan. yaitu Aku dan Ibu Reni mengeluarkan kotoran pada saat berhubungan Sex, dan kami pun saling berbagi kotoran itu, peristiwa itu ternyata sangat indah untuk kukenang.


Dan dari semenjak itu Arman selalu jadi Obyek Pelampiasan Nafsu SYAHWATKU, kapanpun aku ingin Arman selalu memenuhi nafsu SYAHWATKU, Di hari-hari berikutnya Arman selalu saja menjadi pelampiasanku manakala nafsu birahiku sudah menuntutku.


Sementara Pagi Ini Aku Mulai merasa tersiksa karena birahiku sudah beberapa hari Ini tidak terlampiaskan, dikarenakan kesibukanku mengurusi persiapan pernikahan Anakku Alya, Memekku terasa gatal ingin merasakan sodokannya Kontol Arman.


Dengan penuh nafsu SYAHWAT Aku pun beranjak dari tempat tidurku, lalu Aku pun mengganti pakaian tidurku dengan mengenakan baju gamis panjang hijau dan kerudung warna hijau juga, “kemudian Aku pun menuju kamarnya Arman dengan gejolak nafsu birahi yang menggebu-gebu.


Setelah tiba di depan pintu kamar Arman Aku langsung memijit bell berkali-kali yang ada di samping pintu kamar, Setelah beberapa lama Akhirnya pintu kamarnya Arman pun terbuka sedikit, dan kulihat seorang wanita yang hanya menongolkan kepalanya saja dari balik pintu kamar Arman.


Aku Pun tersentak kaget ketika melihat wanita yang nongol dari balik pintu kamarnya Arman adalah Bu Ajeng Istri barunya Mas Burhan, dengan spontas Aku langsung mendorong pintu lalu masuk kedalam kamar.


Yaa..Ampun Bu Ajeng ternyata ketika membukakan pintu dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai baju pun yang membungkus badannya.Aku pun langsung paham apa yang telah terjadi pagi Ini di dalam kamarnya Arman.Lalu Aku pun angkat bicara dan memaki-maki penuh emosi terhadap Bu Ajeng.


"Kamu wanita jalang...Apa yang kamu lakukan di kamarnya Arman...dasar pelacur murahan" maki Aku terhadap Bu Ajeng dengan nada yang menunjukan kemarahanku.


Namun tanpa disangka-sangka Bu Ajeng malah menghampiriku tepat di depanku hanya sekitar satu jengkal saja , yang tengah dilanda emosi.


"Kalau memang saya pelacur apa urusannya sama Ummi Niken? Apa Ummi merasa tersaingi untuk mendapatkan Kontol besar Arman menjejali memek Ummi?" Dengan nada sinis Bu Ajeng mengucapkan kata-kata itu tepat didepan wajahku.


Mendengar perkataan Bu Ajeng, tak ayal membuatku seperti kena tamparan telak di pipiku, Aku pun langsung terdiam seribu bahasa kena skak matt oleh ucapan Bu Ajeng.


Di saat Aku sedang terdiam, kulihat Ibu Reni Keluar dari kamarnya Arman dengan keadaan telanjang bulat sama halnya seperti Bu Ajeng, kemudian Ibu Reni melemparkan senyum ke Arahku sambi berkata.


''Ohh Rupanya ada Ummi datang'' sahut Ibu Reni.


''Jaa....Jadi kalian telah bermain sex bersama'' ucap Ummi terbata-bata.


''Iyaa Ummi.... Lagian Ummi engak Usah panik begitu kan kita juga sudah sering melakukan hali ini'' kata Bu Reni.


'' Iyaaa,.... Ummi engak usah panik dan sok alim karena Aku juga sudah tahu semuanya''ketus Bu Ajeng.


''Jadi Bu Reni telah menceritakan semuanya''? Tanyaku.


Kemudian Bu Ajeng pun menarik tanganku dengan kasar masuk kedalam kamarnya Arman, dan waktu itu sekita kulihat Arman sedang terlentang di atas tempat tidur dalam kedaaan telanjang bulat.


"Ummi....lihat sini, ni lihat..ini enaknya jadi pelacur,dapet kontol segede ini tiap hari" ucap Bu Ajeng yang kala itu tengah nungging ,dan memperlihatkan batang Kontol kejantanan Arman di depanku.


Aku melihat Bu Ajeng tersenyum ketika Arman memukul-mukulkan batang kontolnya yang besar di wajah Bu Ajeng .


Melihat batang kemaluan Arman yang hitam, besar dan berotot mengacung keras serta mengkilap akibat air liur Bu Ajeng yang dari tadi menjilatinya, darahku langsung berdesir dengan hebat, dan detak jantungku langsung berdetak dengan kencang.


Aku sudah tidak sanggup lagi menahan SYAHWATku, kemudian Aku pun melangkah ke tempat tidur dimana Bu Ajeng yang waktu itu sedang asyik menjilati Kontol besar Arman.


''Stop....Ummi jangan mendekat lagi, Ummi diam saja disana, Ini hukuman yang saya berikan karena tadi Ummi telah berbuat kasar padaku'' Ucap Bu Ajeng, dan Aku pun langsung menghentikan langkahku.


''Tapi...Tapi Bu saya sudah engak kuat ingin ngentot dengan Arman'' kataku.


''Sudah Ummi diam dan Ikuti perintah saya, kalau tidak saya Akan laporkan pada Mas Burhan Dan saya juga Akan kasih tahu semua Orang tetang Hubungan terlarang kalian.'' Ancam Bu Ajeng.


Mendengar Ancaman dari Bu Ajeng aku pun langsung terdiam berdiri memandang ke arah mereka berdua yang sedang di tempat tidur, kemudian Bu Ajeng memanggil Bu Reni Untuk menggantikan posisinya yang pada Watu itu sedang mengulum kontol Arman.


Dan kini Bu Reni yang mengulum Kontolnya Arman, kemudian Bu Ajeng pun bangkit dari tempat tidur, dan Ia menghampiriku yang pada waktu itu sedang berdiri.Mataku masih menatap ke arah Arman dan Bu Reni yang ada di tempat tidur.


Nafasku mulai tak beraturan ketika tangan Bu Ajeng mengelus-elus pantat semok dari balik baju gamis panjang berwarna hijau daun,Pikiran ku mulai berkecamuk. Aku pun lebih memilih untuk pasrah menerima pelecehan ini karena Aku sendiri jujur saja menikmati.


Kini Bu Ajeng mengangkat Baju Gamis hijau milik ku secara perlahan-lahan hingga sebatas perut dan kini terpangpanglah Cd G-String yang cukup tipis berwarna putih yang membungkus pantat semokku.


''Ohh....***pnya Ummi Ini Binal juga yaaa....sama seperti Ibu Reni, luarnya tertutup baju gamis dan jilbab tapi dalamnya mengenakan Cd G-string'' Ucap Bu Ajeng sambil menampar-nampar Pantatku yang semok hingga berbekas merah cap tangan menempel di pantatku.


Dan kini tangan kanan Bu Ajeng mengelus-elus pahaku, dan sambil tangannya terus naik hingga ke selangkanganku lalu di selipkannya jari-jarinya di Antara Cd G-stringku, Aku pun menjerit kecil ketika Bu Ajeng menarik Ring atau Cicin yang menempel di lubang Memekku.


''Aaaaaawwwww..........Uuuuuuuhhhsssssss'' jeritku ketika jarinya menarik ring yang ada di lubang Memekku.


''Luar Biasa ternyata Ummi Ini benar-benar pelacur, Sampai Memeknya Juga di pasang ring, seperti di film-film porno'' sahut Bu Ajeng.


Tapi kini entah kenapa adrenalin ku memuncak dan merasa ada sebuah kenikmatan tersembunyi yang keluar berkat pelecehan Bu Ajeng terhadap diriku, sambil aku terus menonton Bu Reni menjilati Kontol Arman.


Aku pun hanya ikhlas menerima tindakan Bu Ajeng terhadap didiri , kini aku menikmati saja memeku di kocok kocok oleh oleh jari nakal Bu Ajeng, Dan Bu Ajeng lebih leluasa memainkan Memekku yang telah becek.


''Oooooohhhhhhh.......Aaaaahhhkkk......Terus......Bu......Lebih keras lagi........Ohhh......tekan lagi jarinya Bu......Ahhkkk'' desah dari mulutku.


''Gimana pelacur....enak...'' tanya Bu Ajeng dengan memanggilku pelacur.


''IYaaaaaa .....Buu.....Enaaaak terus........Oooohhhh......Ssssshhhhhhhhhh'' racau keluar dari mulutku.


''Dasar pelacur......kamu Ini benar-benar pelacur''kata Bu Ajeng.


"Oooohhh.... Itilku Bu....... Itilku gesek terus... Ssssstttt... Oooogghhh...." Aku mengerang-ernng menikmati gesekan tangann Bu Ajeng di memekku.


Aku mengerang dengan hebat kepalaku mendongkak ke Atas, terkadang bergerak ke kiri dan kekanan, mulutku terus meracau menahan kenikmatan, tanganku pun memelik erat tubuh Bu Ajeng.


Dan Bu Ajeng Pun lalu memangut bibirku di cumbunya bibirku oleh bibirnya Bu Ajeng, Aku pun membalas lumatan bibir Bu Ajeng, kini lidah kami berdua pun menari-nari saling membelit, sambil tangannya Bu Ajeng terus mengocok memekku


Kini Aku pun menikmati bagaimana tubuhku dirangsang oleh Bu Ajeng sedemikian Rupa, baju gamis panjangku pun sudah terlepas , dan kini payuradaku pun di remas-remasnya.Aku pun tak kuat menahan sensasi dasyat yang menyelimuti tubuhku.Tak bisa ku hindari tubuhku pun ikut bergoyang seirama dengan kocokan jarinya di dalam memekku.


Hebusan nafasku yang terengah- -engah kini menjadi berirama Aku pun mendesah sedikit keras sambil terus berciuman dengan Bu Ajeng.


"Aaaaaaaahhh... Oohhhh...Aahhhhh.. Oohhh" Erangku


Nafasku terus memburu menandingi nafsu ku yang telah mencapai ubun ubun. Tatapaan ku terus melihat ke arah Arman yang sedang di sepong oleh Bu Reni , tangan Bu Ajeng terus bermain di memeku yang penuh dengan air kenikmatanku.Hingga tiba tiba tubuh ku bergetar sepontan dan seluruh otot di tubuhku mengeras.


"Aaaiiiihhhh......... Oowwhhh......."Aku pun melengking kecil diiringi dengan ciparatan air yang begitu deras dari klitoris ku.


Aku tahu ini bukanlah air seni melainkan air bening hasil klimaks ku yang begitu dasyat.Air itu pun memancar ke atas dengan begitu banyak sehingga membasahi Jari-jari tangannya Bu Ajeng.


Kini tubuhku mulai lemas dengan nafas yang masih terengah-engah, tangan kiriku masih melingkar di pinggangnya Bu Ajeng, kemudian Bu Ajeng mencabut jarinya dari dalam Memekku, dan lalu di masukannya Jarinya ke dalam mulutku, Aku pun lalu menjilati jari-jari Bu Ajeng yang basah oleh cairan kenikmatanku.


Setelah Orgasmeku beberapa saat telah selesai melandaku, kemudian Bu Ajeng manarik tubuhku ke atas tempat tidur, kemudian Bu Reni pun membingbing Kontol Arman Untuk memasuki lubang Anusku.


Arman pun langsung menggenjot lubang Anusku dengan kecepatan tinggi dan terus mengocok lubang anusku dengan cepat rasa nikamat pun kini melanda diriku.


''Oooooohhhhhhh.......Aahhk........Ssssssshhhhhh''erangku.


Aku mulai bergoyang mengikuti irama kocokan dari Arman, dan ketika Aku sedang menikmati kocokan kontol Arman di Anusku Aku di kagetkan dengan kedua payudaraku ada yang meremas dan menghisapnya.


Ternyata Bu Ajeng mulai meremas dan menjilati teteku, begitu juga Bu Reni ia pun menjilati teteku yang sebelahnya, kini kedua payudaraku di isap oleh Bu Ajeng dan Bu Reni membuatku semakin terbang di angkasa menikmati semuanya Itu.


"Aaaaahhh.... Oooohh... Eenaaaakkkk... Oooooooh" Dsahku


Rasa nikmat menjalar sampai ke ubun-ubun ku karena permainan Arman, yang begitu ahli dan membuat lubang anus ku semakin melebar..


Kini lubang Memekkuu yang sudah sangat basah pun tak dibiarkan menganggur , kembali Jari Bu Ajeng mengocok-ngocok Memekku dengan jarinya. Kini posisiku mengangkang dan kedua lubang kemaluanku dimasuki oleh jari tangan Bu Ajeng dan Kontol Arman.


Kini aku terlihat seperti pelacur yang haus akan kenikmatan duniawi,
Plookk plooook


Suara benturan kulitku dan selangkangan Arman itu semakin keras memenuhi kamar.Ciuman hangat diberikan Arman ke bibir ku ketika tubuhku terlihat mulai lemah . Seperti ingin memberikan sedikit energinya kepadaku yang sudah hampir mencapai batas.


Aku pun membalas ciuman Arman hingga lidahnya menari di mulutku.Semetara dari depan, Memekku terus dikocok makin deras oleh jarinya Bu Ajeng.


"Aaaahhh akuuuu mauuu keluar ... Aahhhh..." Teriakku


Aku berteriak karena merasakan sensasi yang dasyat dari sekujur tubuhku.Melihat hal itu , Bu Ajeng mencabut jarinya dari dalam Memekku seakan mempersilahkanku untuk memucratkan air kenikmatanku


"Aaaaaaah..... Oooooooh........Ssssshhh..." Erangku.


Dan benar saja tubuhku pun mengejang berkali kali dan Memekku pun memuncratkan air yang begitu banyak hingga membasahi kasur dan tubuhnya Bu Ajeng.


Tatapan ku seketika kosong karena tak kuat merasakan kenikmatan yang begitu dasyat Tak berlangsung lama Arman kembali memasukkan kontolnya ke dalam memekku yang kini sangat sensitive. Aku semakin dibawa oleh Arman ke surga dunia yang begitu nikmat


"ahhhh. Fuck... ooohhh.. yeaahhh.. fuckk meee... ohhh.. enaakk..lanjuttt sayang.. lebih kenceng oooohhh"Aku tak perduli lagi dengan ucapan ku kini yang sudah seperti bintang porno. Yang ada dalam fikiran ku hanya mendapatkan kenikmatan yang lebih dan lebih dari Arman.

Melihat diriku yang semakin liar. Arman kini mulai mempermainkanku dan sengaja melambat tempo permainannya.Hal itu membuat diriku semakin belingsatan..

"Enakkk kan permaian Aku Ummi?"tanya Arman ,Ia kini mulai mempermainkan perasaan ku..

"Aaahhhh...... iyaaa......enakkk bangettt.... Lanjuttt donggg sayangg Aahhhh.." Ucapku
Aku menjawab pertanyaannya dengan desahan menggoda. Berharap Arman terangsang dan mempercepat tempo permainannya.


Tiba tiba Arman pun mencapai batasnya tubuhnya mengejang dan menyemburkan begitu banyak cairan kenikmatan di liang memekku.


Setelah itu. Aku pun juga telah mencapai batas lalu jatuh tersungkur diatas tubuh Arman yang kekar, mata ku terpejam menikmati Orgasmeku.

Beberapa saat kemudian setelah kami beristirahat, dan setelah itu Aku pun beranjak menuju kamar mandi Untuk membersihkan badanku. BERSAMBUNG
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd