Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Suami Kedua Istriku (Re Upload)

Suami Kedua Istriku
Intim

Agus menutup pintu konekting ke kamar sebelah, kemudian dia menarik tangan Linda istrinya hingga duduk di ranjang, Agus mendekap jemari tangan lentik istrinya, matanya menatap tajam sitrinya itu.

“Mah, papah Cuma ingetin, kalau ini hanya sekedar memuaskan fantasi, papah gak ingin mamah larut dalam perasaan.” Suara Agus terdengar tercekat.

“Sebenernya gimana sih pah, apa papah yakin mau melakukan ini? Sejauh apa papah akan membiarkan? Apa harus ML pah?” tanya Linda.

Agus agak terkejut mendapatkan pertanyaan istrinya itu. “Kalau memang mamah gak nyaman, gak perlu, yang penting adalah kenyamanan mamah disini, emang sih papah yang punya ide kaya gini, tapi tentu saja semua kembali teserah mamah.”

Linda melihat ada keraguan di mata suaminya saat mengatakan hal itu, namun Linda memang telah tergoda dengan Roy, akan tetapi Linda juga berusaha menjaga perasaan Agus suaminya.

Sejujurnya Agus juga bingung, sisi lain dia merasa ragu, namun disisi lain ada gairah yang semakin meninggi membayangkan istri tercintanya mengarungi lautan birahi bersama pria lain, Agus takut nanti Linda berubah pikiran kalau dia terus bersikap seperti ini, gairahnya telah meletup-letup terbakar fantasinya.

Agus mengulurkan tangannya pada Linda , yang segera disambut Linda, keduanya bergandengan tangan menuju kamar sebelah.

Didalam kamar, Roy duduk di sisi ranjang, dia telah mengenakan, kaos lengan buntung dengan celana pendek, Agus yakin kalau Roy sudah tak mengenakan celana dalam.

Agus menyuruh Linda untuk duduk disisi sebelah roy, Linda pun duduk di ranjang bersebelahan dengan Roy.

Roy tanpa ragu mengenggam jemari lentik Linda, Agus merasa dadanya berdesir, ada rasa cemburu melihat Roy mengenggam jemari Linda.

“Hmmm, Jeng Linda sangat cantik sekali.” Ujar Roy sambil menyibakkan beberapa helai rambut di dahi Linda.

Linda bersikap malu-malu, wajahnya bersemu merah mendengar Roy memanggil dirinya jeng, dibiarkan saja tangan Roy semakin menggenggam erat jemarinya. Roy kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Linda, respon Linda agak terbelalak, dan tersenyum manja ke Roy.

Agus yang menyaksikan bertambah gemas menahan cemburu, Agus merasa istrinya itu seolah tak mempedulikan kehadiran dirinya disini.

“Hmm, bagaimana kalau kita segera mulai sesi massagenya jeng.” Roy menatap mesra Linda, keduanya saling menatap.

“Pah, gimana, Hmmm, tapi papah gak disini terus kan? Soalnya mamah gak nyaman kalau papah liatin mamah dipijat.” Ujar Linda.

Agus sebenarnya cukup terkejut juga dengan ucapan istrinya itu, sepertinya Linda tak merasa canggung dekat dengan pria yang baru dikenalnya, namun Agus juga Gak mau kesempatan ini sia-sia karena Linda tak nyaman.

“Gak kok mah, nanti papah akan pindah ke kamar sebelah, papah liatnya lewat cam aja ya.” Ujar Agus.

“Oke deh, papah ke kemar sebelah dulu ya mah, Mas Roy tolong perlakukan istri saya dengan gentle ya, saya sudah meletakkan 3 buah kamera untuk melihat acara massage nanti, tenang saja mas, cuma buat konsumsi pribadi saja.” Buru-buru Agus menjelaskan penempatan kamera di kamar yang dihuni oleh Roy, Agus takut roy salah paham, dan suasana yang semakin erotis menjadi menguap.

“Gak masalah pak, saya mengerti kok.” Ujar Roy singkat.

Agus kemudian meninggalkan istrinya dan Roy, sebelum pergi, melalui sebuah aplkasi Agus mencoba menguji tampilan kamera yang dia tempatkan di berbagai sudut.

Di layar Hp agus terpampang 3 screen slpit dari tangkapan Kamera, Agus senang karena settingan kameranya cukup baik.

Agus kemudian beranjak meninggalkan kamar itu, sebelum menutup pintu konekting , Agus kembali menatap istrinya, Linda hanya tersenyum dan mengangguk kepada Agus.

***

Sepeninggal Agus, Roy duduk semakin mendekat ke sisi Linda, kini Roy merasakan aroma tubuh wanita cantik di dekatnya ini, aroma yang segar menyerbak.

“Jeng, maaf silahkan dibuka kimononya, kita akan memulai sesi massage.” Ujar Roy.

Linda mengikuti ucapan Roy, dia membuka kimononya perlahan, roy juga ikut membantu Linda melepaskan kimononya, setelah terlepas, Roy mengambil kimono itu dan melipatnya hati-hati, Roy meletakkan kimono tersebut di meja nakas sebelah ranjangnya.

Roy kagum dengan keindahan kulit Linda, Roy kemudian mengelus pelan pundak Linda, “jeng Linda sangat mulus sekali, silahkan jeng Linda berbaring telungkup.”

Linda tak mengucapkan sepatah kata, dia kemudian mulai telungkup di ranjang tersebut, rambutnya di sibakkan ke samping.

Roy kini melihat pemandangan yang indah didepannya, baru kali ini Roy bertemu klien yang sangat cantik, kulit wanita ini sungguh sempurna, sedikit putih pucat, dan mulus tanpa cela, Roy menelan ludah.

“kita mulai ya jeng,” Roy memposisikan dirinya bertumpu dengan lutut di depan telapak kaki Linda.

Roy mulai menyentuh mata kaki Linda, tangannya mengelus lembut mata kaki Linda itu, respon Linda seperti terkena sengatan listrik, agak merinding seluruh kulitnya menerima sentuhan tersebut.

Elusan jemari Roy kini mulai memijat lembut betis Linda, terus naik ke lipatan dibelakang lutut Linda, gerakan Roy tidak seperti orang memijat, gerakannya lebih tepat disebut meraba dan mengelus kulit kaki Linda, terkadang roy mngelus lembut dengan kukunya.

“kaki jeng Linda sungguh halus, mulus dan sangat terawat, sempurna sekali.” Ujar Roy lirih.

“Hmmmm, enak mas geli juga.” Linda agak mendesah, melepaskan pelan-pelan gairahnya.

“Ogghhhhh...” Linda melenguh saat dirasa rabaan nakal Roy mengusap paha belakangnya, dan terus naik ke bongkahan montok pantatnya.

“Sakit jeng.” Roy mendekatkan bibirnya ke telinga Linda.

“Gak mas, geliii..” lirih Linda.

Roy mengelus bongkahan pantat montok linda dengan sedikit menggaruknya, terdengar rintihan pelan dari wanita cantik itu, aroma erotis semakin merebak.



***​

Di tempat lain, Agus menyaksikan melalui layar Hpnya sambil berbaring di ranjang, pemanasan yang lumayan membangkitkan gairahnya, perasaan Agus benar benar tercampur aduk, dia melihat jelas bahasa tubuh Linda yang benar-benar menginginkan semua itu.

Kini Agus melihat Wajah Roy mendekati telinga Linda, entah apa yang dibisikan oleh roy pada Linda, tak lama Roy naik keatas pantat Linda, Agus melihat bawahan Linda semakin tersingkap ke atas, Agus kini melihat Roy mulai memijat punggung istrinya, pakaian atasan Linda tersingkap keatas, Agus tiba tiba mendekatkan wajahnya ke layar hpnya, dilihatnya Linda tengah berkata pada Roy yang berada di atasnya.

Roy tak lama turun dari pantat Linda, kini Linda bergerak duduk, Oh.***panya Linda ingin melepas atasan Lingerienya, Agus melihat Roy membantu Linda melepas lingerienya. Bibir Linda bergerak-gerak, ada sesuatu yang dia ucapkan pada Roy. Tak lama Roy kemudian melepas pakaian yang dia kenakan, kini Linda dan Roy telah bertelanjang dada, mata Agus terbelalak kaget, ketika dilihatnya Linda tersenyum dan mencubit puting Roy tanpa malu-malu, setelah itu Linda berbaring telungkup kembali.

Agus melihat Roy bersiap untuk memijat punggung mulus Linda, baru saja Roy duduk dipantat Linda, Agus melihat jemari Linda bergerak memberi kode Roy untuk mendekat, Roy mendekatkan wajahnya ke telinga Linda, Agus benar-benar kesal karena tak bisa mendengar apa yang di katakan Linda.

***

“Kenapa jeng.” Tanya Roy mendekatkan diri pada wajah Linda.

“Hmmm, pijatnya jangan pakai tangan ya mas, aku mau pijatnya pakai lidah.” Linda menatap Roy sambil menggigit bibirnya, tampang Linda sudah sangat sensual dan horni.

“Hmm, kamu nakal ya jeng.” Ujar Roy tersenyum penuh arti pada Linda.

Roy kemudian mengambil sebuah kain hitam penutup mata, “pakai ini ya jeng biar semakin mantap suasananya.”

Linda hanya pasrah saat Roy mengikatkan penutup mata itu padanya, Roy kemudian menyibakkan rambut linda, sehingga leher mulus Linda tersingkap.

“Saya akan menjilati setiaap jengkal kulit mulus jeng Linda, sudah siapkah?’ Roy berbisik lirih ditelinga Linda.

Gairah Linda semakin naik, dia cukup kagum dengan kemampuan Roy membuatnya horni hanya dengan kata-kata dan sentuhan jarinya, mendengar bisikan Roy, Linda hanya nerdehem dan mnelan ludah, Linda memegang leher belakangnya.

“Dari atas sini ya mas.” Suara Linda mulai sedikit serak, gairah birahi semakin kuat dirasakannya.

Agus menatap tajam layar hpnya, posisinya yang tiduran kini duduk, dadanya bergemuruh, Syahwatnya deras mengalir di setiapnadinya, Agus merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Di satu sisi dia merasa terbakar cemburu, disisi lain, gairahnya terpacu menyaksikan adegan di layar Hpnya, istrinya yang cantik dengan pakaian minim tengah berada dalam gairah bersama pria lain, pria yang jauh lebih muda darinya.

Agus melihat Linda menikmati setiap perlakuan Roy pada dirinya, tidak ada rasa canggung diantara mereka berdua, saling menggoda, saling menatap, dan Agus tahu tatapan mereka adalah tatapan dua insan berainan jenis yang sedang di rasuki birahi.

Agus menyaksikan Roy membantu melepaskan atasan Linda, dan Lindapun meminta roy melepaskan atasannya, hati Agus semakin berdebar menanti apa yang akan dilakukan Roy pada istrinya.

Linda kini telungkup dengan punggung telanjangnya, punggung yang putih mulus tanpa cela, Agus melihat Roy menindih tubuh Linda, Ohhh, jantung Agus seoalah berhenti sesaat, saat Lidah Roy perlahan menyapu leher Linda, dan terus menjelaljah ke punggung linda yang mulus, Agus melihat Linda sedikit menggelinjang, pemandangan yang memicu birahi setiap mata yang memandang, dan tak terkecuali Agus, Kontol Agus berdenyut-denyut, Agus meremas gemas tonjolan yang semakin besar di celananya.



Agus merasa tak puas hanya menyaksikan melalui layar hpnya, dia kemudian turun dari ranjang, dengan berjingkat Agus melangkah mendekati kamar sebelah, Melalui pintu konekting dia kini leluasa menyaksikan apa yang tengah dilakukan Roy pada Linda.

Roy menyadari kehadiran Agus, dia menoleh sesaat, Agus meletakkan telunjuk di mulutnya, memberikan kode agar Roy tak bicara apa-apa, Agus takut Linda menjadi malu, dan menurunkan gairahnya.

Roy tersenyum dan mengangguk, dari matanya Roy seolah meminta izin dari Agus untuk memberikan kemampuannya pada Linda, Agus mengangguk seoalh memberikan akses penuh untuk Roy memberikan kemampuannya yang terbaik dalam pekerjaannya.



Linda yang telungkup tak menyadari kalau Agus menyaksikan langsung apa yang terjadi di kamar ini, sepertinya Lindapun telah nyaman dengan posisinya, tubuhnya terkadang menggelinjang saat Lidah roy menjelajah permukaan kulitnya yang sensitif.



hmmmmmmmmmmmmmm..geli masss ahhhhhh,” Linda mengerang perlahan saat terasa geli yang teramat di sekitar bongkahan pantatnya yang tengah di jilati Roy.

Roy meregangkan sedikit kedua kaki Linda, kini wajah Roy terbenam di bagian bokong Linda yang montok, Lidah nakal Roy melata di sekitar selangkangan Linda, respon Linda sungguh membuat Agus bergetar, Linda istrinya yang dia kenal sangat konservatif sepertinya mulai menikmati pelayanan Lidah Roy, kini Linda agak menaaikkan pantatnya, terkadang dia memundurkan pantatnya, rupanya Linda ingin jilatan Roy terus ke arah tengah.

Roy melihat celana Linda mulai basah di bagian tengahnya, Roy dengan jarinya menyentuh perlahan bagian tengah celana dalam Linda, linda menggelinjang, dan sedikit melenguh.

“sekarang balik badan jeng.” Ucap Roy lembut ditelinga Linda, mata linda terpejam, dan hanya menjawab dengan deheman, Linda perlahan membalikkan tubuhnya hingga terlentang.

Agus segera menyelinap ke balik pintu konekting, Agus tak ingin Linda mengetahui kalau dia mengintip, bukan apa-apa, Agus takut nanti Linda akan malu dan suasana yang sedang panas ini akan buyar.

Agus perlahan kembali ke ranjangnya, matanya tak lepas dari layar Hpnya, Agus melihat Linda sudah berbaring terlentang, dan tiba-tiba kecemburuannya menyeruak, kini Roy leluasa melihat payudara Linda, dan Agus melihat dari layatr Hpnya tak ada upaya Linda untuk menutupi payudaranya. Agus suprise dengan sikap Linda kini, Linda yang dia kenal sangat konservatif, kini bagai wanita yang tengah haus birahi.

Agus membuka celana panjangnya, kini hanya tersisa celana dalam yang dipakainya, Agus mengeluarkan kontolnya yang mengeras, dikocok-kocoknya kontolnya sendiri sambil menyaksikan Live Show yang akan segera terjadi, Agus tak sabar ingin selekasnya menyaksikan bagaimana Istrinya itu menerima kenikmatan syahwat yang akan diberikan Roy, Agus sekilas melihat wajah Linda sudah sangat horni, wajah yang sedang terhanyut dalam ayunan gairah birahi yang diberikan oleh pria lain yang bukan suaminya. Cemburu dan horni berbaur menjadi satu dalam segenap sanubari Agus saat ini.

***

Linda menatap wajah Roy dengan tatapan mesra, Begitupula Roy, sikapnya pada Linda seoalah Linda ini adalah kekasihnya, Roy menyentuh pipi Linda, menyentuh telinga Linda, Linda menangkap tangan roy, keduanya saling mengenggam tangan, mereka berbicara melalui sentuhan.

Perlahan Linda meletakkan tangan roy ke payudaranya, Roy menatap tajam Linda, keduanya saling menatap dalam tatapan Syahwat, Roy tahu apa yang Linda inginkan saat ini.

Perlahan Roy memilin puting berwarna merah muda itu dengan lembut, “jeng Linda sangat cantik sekali.”

***​

Linda terpejam menikmati rasa gatal dan geli di sekujur putingnya, cubitan lembut Roy membuatnya menginginkan lebih.

Roy kini mengatupkan kedua tangannya dan meremas payudara montok wanita cantik dibawahnya ini, Linda ikut memegang pergelangan tangan Roy, wajahnya terantuk antuk ke kiri dan kanan sebagai ekspresi rasa birahi yang tengah membelenggu dirinya, sejenak Linda melupakan jati dirinya, hawa napsu birahi telah menguasainya.



Tak puas hanya meremas, Mulut Roy kini membekap puting susu Linda, dan kemudian menghisapnya dalam-dalam, Linda meremas rambut Roy, bukan Cuma meremas, Linda juga menekan kepala Roy agar semakin dalam menghisap payudaranya, dia ingin Roy menghisap semua rasa gatal yang kini dirasakannya.

Ciuman Roy kini beranjak naik, leher Linda di sapunya dengan lidah, Linda mendongak memberikan akses seluasnya bagi Roy untuk menjilati kulit lehernya yang mulus, roy semakin naik, kini keduanya saling melumat, Linda membuka mulutnya lebar-lebar mencengkram mulut Roy, keduanya berciuman dengan penuh birahi.

Linda histeris menghisap lidah Roy, menjemput setiap liur yang menetes, begitupun Roy, disekanya rongga mulut wanita cantik itu dengan lidahnya, mengorek setiap liur yang terasa manis baginya, ketika mulut mereka terlepas, keduanya saling menatap dengan terengah-engah.

Roy kini beranjak mundur menuju kaki jenjang Linda, diangkatnya sebelah kaki Linda, tanpa ragu, Roy kemudian menghisap jemari kaki Linda, respon Linda sungguh dahsyat, belum pernah dia merasakan hal seperti ini, setiap hisapan Roy pada jemarinya bagaikan mencabut sesuatu dan meletupkan gairah dalam dadanya.

Kini roy mengalungkan sepasang kaki Linda di pinggannya, dia meremas dan meraba seluruh permukaan kaki mulus Linda dengan lembut, paha Linda kini mulai diciuminya, jilatan dan gigitan kecil dia berikan kepaha putih yang lembut dan mulus itu, Linda hanya bisa mengerang merasakan geli dan sedikit nyeri saat gigi Roy menggigit lembut pahanya.

Linda tak ingat sejak kapan celana dalam yang dipakainya telah lepas, tubuh Linda kini telah bugil sempurna, rasa hangat menjalar disetiap pori-pori kulitnya.

Ada sedikit malu dan gairah yang dirasakan Linda saat menyadari Roy kini bisa melihat vaginanya yang tak berbulu, Linda mencoba menutupi vagina itu dengan sebelah tangannya.

“kok ditutupin jeng?” tanya Roy sambil tersenyum.

“Malu mas..” jawab Linda lirih.

“vagina jeng Linda sangat Indah, izinkan saya menjilatinya ya, boleh saya jilati sayang,” tanya Roy, kini dia mulai berani mennyebut sayang.

“Hmmm Boleh mas,” jawab Linda sambil menggigit bibirnya, eksperesi wajah Linda sungguh terlihat menggemaskan, wanita cantik itu semakin cantik saat sedang horni.

Roy kemudian perlahan mengangkat tangan Linda yang menutupi vagina indahnya, “masss.” Erang Linda.

Roy menatap tajam ke arah Linda yang sedang menggigit telunjuknya sendiri, kemudian Roy perlahan memposisikan dirinya mendekat kearah Vagina Linda.

Roy menghirup aroma vagina Linda, tak ada bau sama sekali, Roy meniup pelan vagina tak berbulu itu, Roy melihat Vagina Linda mulai sedikit merekah.

Linda hanya melenguh, syaraf vagiannya mulai berdenyut merasakan tiupan Roy, dia benar benar ingin Roy menjilati vagiannya saat ini juga, Linda mengangkat wajah Roy, dengan telapak tangannya.

“Mas jilatin pliss.” Ucap Linda parau.

......

Bersambung
 
@pujangga2000 Kalau boleh tahu screenshotnya dari filem JAV apa ya?
Suami Kedua Istriku
Intim

Agus menutup pintu konekting ke kamar sebelah, kemudian dia menarik tangan Linda istrinya hingga duduk di ranjang, Agus mendekap jemari tangan lentik istrinya, matanya menatap tajam sitrinya itu.

“Mah, papah Cuma ingetin, kalau ini hanya sekedar memuaskan fantasi, papah gak ingin mamah larut dalam perasaan.” Suara Agus terdengar tercekat.

“Sebenernya gimana sih pah, apa papah yakin mau melakukan ini? Sejauh apa papah akan membiarkan? Apa harus ML pah?” tanya Linda.

Agus agak terkejut mendapatkan pertanyaan istrinya itu. “Kalau memang mamah gak nyaman, gak perlu, yang penting adalah kenyamanan mamah disini, emang sih papah yang punya ide kaya gini, tapi tentu saja semua kembali teserah mamah.”

Linda melihat ada keraguan di mata suaminya saat mengatakan hal itu, namun Linda memang telah tergoda dengan Roy, akan tetapi Linda juga berusaha menjaga perasaan Agus suaminya.

Sejujurnya Agus juga bingung, sisi lain dia merasa ragu, namun disisi lain ada gairah yang semakin meninggi membayangkan istri tercintanya mengarungi lautan birahi bersama pria lain, Agus takut nanti Linda berubah pikiran kalau dia terus bersikap seperti ini, gairahnya telah meletup-letup terbakar fantasinya.

Agus mengulurkan tangannya pada Linda , yang segera disambut Linda, keduanya bergandengan tangan menuju kamar sebelah.

Didalam kamar, Roy duduk di sisi ranjang, dia telah mengenakan, kaos lengan buntung dengan celana pendek, Agus yakin kalau Roy sudah tak mengenakan celana dalam.

Agus menyuruh Linda untuk duduk disisi sebelah roy, Linda pun duduk di ranjang bersebelahan dengan Roy.

Roy tanpa ragu mengenggam jemari lentik Linda, Agus merasa dadanya berdesir, ada rasa cemburu melihat Roy mengenggam jemari Linda.

“Hmmm, Jeng Linda sangat cantik sekali.” Ujar Roy sambil menyibakkan beberapa helai rambut di dahi Linda.

Linda bersikap malu-malu, wajahnya bersemu merah mendengar Roy memanggil dirinya jeng, dibiarkan saja tangan Roy semakin menggenggam erat jemarinya. Roy kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Linda, respon Linda agak terbelalak, dan tersenyum manja ke Roy.

Agus yang menyaksikan bertambah gemas menahan cemburu, Agus merasa istrinya itu seolah tak mempedulikan kehadiran dirinya disini.

“Hmm, bagaimana kalau kita segera mulai sesi massagenya jeng.” Roy menatap mesra Linda, keduanya saling menatap.

“Pah, gimana, Hmmm, tapi papah gak disini terus kan? Soalnya mamah gak nyaman kalau papah liatin mamah dipijat.” Ujar Linda.

Agus sebenarnya cukup terkejut juga dengan ucapan istrinya itu, sepertinya Linda tak merasa canggung dekat dengan pria yang baru dikenalnya, namun Agus juga Gak mau kesempatan ini sia-sia karena Linda tak nyaman.

“Gak kok mah, nanti papah akan pindah ke kamar sebelah, papah liatnya lewat cam aja ya.” Ujar Agus.

“Oke deh, papah ke kemar sebelah dulu ya mah, Mas Roy tolong perlakukan istri saya dengan gentle ya, saya sudah meletakkan 3 buah kamera untuk melihat acara massage nanti, tenang saja mas, cuma buat konsumsi pribadi saja.” Buru-buru Agus menjelaskan penempatan kamera di kamar yang dihuni oleh Roy, Agus takut roy salah paham, dan suasana yang semakin erotis menjadi menguap.

“Gak masalah pak, saya mengerti kok.” Ujar Roy singkat.

Agus kemudian meninggalkan istrinya dan Roy, sebelum pergi, melalui sebuah aplkasi Agus mencoba menguji tampilan kamera yang dia tempatkan di berbagai sudut.

Di layar Hp agus terpampang 3 screen slpit dari tangkapan Kamera, Agus senang karena settingan kameranya cukup baik.

Agus kemudian beranjak meninggalkan kamar itu, sebelum menutup pintu konekting , Agus kembali menatap istrinya, Linda hanya tersenyum dan mengangguk kepada Agus.

***

Sepeninggal Agus, Roy duduk semakin mendekat ke sisi Linda, kini Roy merasakan aroma tubuh wanita cantik di dekatnya ini, aroma yang segar menyerbak.

“Jeng, maaf silahkan dibuka kimononya, kita akan memulai sesi massage.” Ujar Roy.

Linda mengikuti ucapan Roy, dia membuka kimononya perlahan, roy juga ikut membantu Linda melepaskan kimononya, setelah terlepas, Roy mengambil kimono itu dan melipatnya hati-hati, Roy meletakkan kimono tersebut di meja nakas sebelah ranjangnya.

Roy kagum dengan keindahan kulit Linda, Roy kemudian mengelus pelan pundak Linda, “jeng Linda sangat mulus sekali, silahkan jeng Linda berbaring telungkup.”

Linda tak mengucapkan sepatah kata, dia kemudian mulai telungkup di ranjang tersebut, rambutnya di sibakkan ke samping.

Roy kini melihat pemandangan yang indah didepannya, baru kali ini Roy bertemu klien yang sangat cantik, kulit wanita ini sungguh sempurna, sedikit putih pucat, dan mulus tanpa cela, Roy menelan ludah.

“kita mulai ya jeng,” Roy memposisikan dirinya bertumpu dengan lutut di depan telapak kaki Linda.

Roy mulai menyentuh mata kaki Linda, tangannya mengelus lembut mata kaki Linda itu, respon Linda seperti terkena sengatan listrik, agak merinding seluruh kulitnya menerima sentuhan tersebut.

Elusan jemari Roy kini mulai memijat lembut betis Linda, terus naik ke lipatan dibelakang lutut Linda, gerakan Roy tidak seperti orang memijat, gerakannya lebih tepat disebut meraba dan mengelus kulit kaki Linda, terkadang roy mngelus lembut dengan kukunya.

“kaki jeng Linda sungguh halus, mulus dan sangat terawat, sempurna sekali.” Ujar Roy lirih.

“Hmmmm, enak mas geli juga.” Linda agak mendesah, melepaskan pelan-pelan gairahnya.

“Ogghhhhh...” Linda melenguh saat dirasa rabaan nakal Roy mengusap paha belakangnya, dan terus naik ke bongkahan montok pantatnya.

“Sakit jeng.” Roy mendekatkan bibirnya ke telinga Linda.

“Gak mas, geliii..” lirih Linda.

Roy mengelus bongkahan pantat montok linda dengan sedikit menggaruknya, terdengar rintihan pelan dari wanita cantik itu, aroma erotis semakin merebak.



***​

Di tempat lain, Agus menyaksikan melalui layar Hpnya sambil berbaring di ranjang, pemanasan yang lumayan membangkitkan gairahnya, perasaan Agus benar benar tercampur aduk, dia melihat jelas bahasa tubuh Linda yang benar-benar menginginkan semua itu.

Kini Agus melihat Wajah Roy mendekati telinga Linda, entah apa yang dibisikan oleh roy pada Linda, tak lama Roy naik keatas pantat Linda, Agus melihat bawahan Linda semakin tersingkap ke atas, Agus kini melihat Roy mulai memijat punggung istrinya, pakaian atasan Linda tersingkap keatas, Agus tiba tiba mendekatkan wajahnya ke layar hpnya, dilihatnya Linda tengah berkata pada Roy yang berada di atasnya.

Roy tak lama turun dari pantat Linda, kini Linda bergerak duduk, Oh.***panya Linda ingin melepas atasan Lingerienya, Agus melihat Roy membantu Linda melepas lingerienya. Bibir Linda bergerak-gerak, ada sesuatu yang dia ucapkan pada Roy. Tak lama Roy kemudian melepas pakaian yang dia kenakan, kini Linda dan Roy telah bertelanjang dada, mata Agus terbelalak kaget, ketika dilihatnya Linda tersenyum dan mencubit puting Roy tanpa malu-malu, setelah itu Linda berbaring telungkup kembali.

Agus melihat Roy bersiap untuk memijat punggung mulus Linda, baru saja Roy duduk dipantat Linda, Agus melihat jemari Linda bergerak memberi kode Roy untuk mendekat, Roy mendekatkan wajahnya ke telinga Linda, Agus benar-benar kesal karena tak bisa mendengar apa yang di katakan Linda.

***

“Kenapa jeng.” Tanya Roy mendekatkan diri pada wajah Linda.

“Hmmm, pijatnya jangan pakai tangan ya mas, aku mau pijatnya pakai lidah.” Linda menatap Roy sambil menggigit bibirnya, tampang Linda sudah sangat sensual dan horni.

“Hmm, kamu nakal ya jeng.” Ujar Roy tersenyum penuh arti pada Linda.

Roy kemudian mengambil sebuah kain hitam penutup mata, “pakai ini ya jeng biar semakin mantap suasananya.”

Linda hanya pasrah saat Roy mengikatkan penutup mata itu padanya, Roy kemudian menyibakkan rambut linda, sehingga leher mulus Linda tersingkap.

“Saya akan menjilati setiaap jengkal kulit mulus jeng Linda, sudah siapkah?’ Roy berbisik lirih ditelinga Linda.

Gairah Linda semakin naik, dia cukup kagum dengan kemampuan Roy membuatnya horni hanya dengan kata-kata dan sentuhan jarinya, mendengar bisikan Roy, Linda hanya nerdehem dan mnelan ludah, Linda memegang leher belakangnya.

“Dari atas sini ya mas.” Suara Linda mulai sedikit serak, gairah birahi semakin kuat dirasakannya.

Agus menatap tajam layar hpnya, posisinya yang tiduran kini duduk, dadanya bergemuruh, Syahwatnya deras mengalir di setiapnadinya, Agus merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Di satu sisi dia merasa terbakar cemburu, disisi lain, gairahnya terpacu menyaksikan adegan di layar Hpnya, istrinya yang cantik dengan pakaian minim tengah berada dalam gairah bersama pria lain, pria yang jauh lebih muda darinya.

Agus melihat Linda menikmati setiap perlakuan Roy pada dirinya, tidak ada rasa canggung diantara mereka berdua, saling menggoda, saling menatap, dan Agus tahu tatapan mereka adalah tatapan dua insan berainan jenis yang sedang di rasuki birahi.

Agus menyaksikan Roy membantu melepaskan atasan Linda, dan Lindapun meminta roy melepaskan atasannya, hati Agus semakin berdebar menanti apa yang akan dilakukan Roy pada istrinya.

Linda kini telungkup dengan punggung telanjangnya, punggung yang putih mulus tanpa cela, Agus melihat Roy menindih tubuh Linda, Ohhh, jantung Agus seoalah berhenti sesaat, saat Lidah Roy perlahan menyapu leher Linda, dan terus menjelaljah ke punggung linda yang mulus, Agus melihat Linda sedikit menggelinjang, pemandangan yang memicu birahi setiap mata yang memandang, dan tak terkecuali Agus, Kontol Agus berdenyut-denyut, Agus meremas gemas tonjolan yang semakin besar di celananya.



Agus merasa tak puas hanya menyaksikan melalui layar hpnya, dia kemudian turun dari ranjang, dengan berjingkat Agus melangkah mendekati kamar sebelah, Melalui pintu konekting dia kini leluasa menyaksikan apa yang tengah dilakukan Roy pada Linda.

Roy menyadari kehadiran Agus, dia menoleh sesaat, Agus meletakkan telunjuk di mulutnya, memberikan kode agar Roy tak bicara apa-apa, Agus takut Linda menjadi malu, dan menurunkan gairahnya.

Roy tersenyum dan mengangguk, dari matanya Roy seolah meminta izin dari Agus untuk memberikan kemampuannya pada Linda, Agus mengangguk seoalh memberikan akses penuh untuk Roy memberikan kemampuannya yang terbaik dalam pekerjaannya.



Linda yang telungkup tak menyadari kalau Agus menyaksikan langsung apa yang terjadi di kamar ini, sepertinya Lindapun telah nyaman dengan posisinya, tubuhnya terkadang menggelinjang saat Lidah roy menjelajah permukaan kulitnya yang sensitif.



hmmmmmmmmmmmmmm..geli masss ahhhhhh,” Linda mengerang perlahan saat terasa geli yang teramat di sekitar bongkahan pantatnya yang tengah di jilati Roy.

Roy meregangkan sedikit kedua kaki Linda, kini wajah Roy terbenam di bagian bokong Linda yang montok, Lidah nakal Roy melata di sekitar selangkangan Linda, respon Linda sungguh membuat Agus bergetar, Linda istrinya yang dia kenal sangat konservatif sepertinya mulai menikmati pelayanan Lidah Roy, kini Linda agak menaaikkan pantatnya, terkadang dia memundurkan pantatnya, rupanya Linda ingin jilatan Roy terus ke arah tengah.

Roy melihat celana Linda mulai basah di bagian tengahnya, Roy dengan jarinya menyentuh perlahan bagian tengah celana dalam Linda, linda menggelinjang, dan sedikit melenguh.

“sekarang balik badan jeng.” Ucap Roy lembut ditelinga Linda, mata linda terpejam, dan hanya menjawab dengan deheman, Linda perlahan membalikkan tubuhnya hingga terlentang.

Agus segera menyelinap ke balik pintu konekting, Agus tak ingin Linda mengetahui kalau dia mengintip, bukan apa-apa, Agus takut nanti Linda akan malu dan suasana yang sedang panas ini akan buyar.

Agus perlahan kembali ke ranjangnya, matanya tak lepas dari layar Hpnya, Agus melihat Linda sudah berbaring terlentang, dan tiba-tiba kecemburuannya menyeruak, kini Roy leluasa melihat payudara Linda, dan Agus melihat dari layatr Hpnya tak ada upaya Linda untuk menutupi payudaranya. Agus suprise dengan sikap Linda kini, Linda yang dia kenal sangat konservatif, kini bagai wanita yang tengah haus birahi.

Agus membuka celana panjangnya, kini hanya tersisa celana dalam yang dipakainya, Agus mengeluarkan kontolnya yang mengeras, dikocok-kocoknya kontolnya sendiri sambil menyaksikan Live Show yang akan segera terjadi, Agus tak sabar ingin selekasnya menyaksikan bagaimana Istrinya itu menerima kenikmatan syahwat yang akan diberikan Roy, Agus sekilas melihat wajah Linda sudah sangat horni, wajah yang sedang terhanyut dalam ayunan gairah birahi yang diberikan oleh pria lain yang bukan suaminya. Cemburu dan horni berbaur menjadi satu dalam segenap sanubari Agus saat ini.

***

Linda menatap wajah Roy dengan tatapan mesra, Begitupula Roy, sikapnya pada Linda seoalah Linda ini adalah kekasihnya, Roy menyentuh pipi Linda, menyentuh telinga Linda, Linda menangkap tangan roy, keduanya saling mengenggam tangan, mereka berbicara melalui sentuhan.

Perlahan Linda meletakkan tangan roy ke payudaranya, Roy menatap tajam Linda, keduanya saling menatap dalam tatapan Syahwat, Roy tahu apa yang Linda inginkan saat ini.

Perlahan Roy memilin puting berwarna merah muda itu dengan lembut, “jeng Linda sangat cantik sekali.”

***​

Linda terpejam menikmati rasa gatal dan geli di sekujur putingnya, cubitan lembut Roy membuatnya menginginkan lebih.

Roy kini mengatupkan kedua tangannya dan meremas payudara montok wanita cantik dibawahnya ini, Linda ikut memegang pergelangan tangan Roy, wajahnya terantuk antuk ke kiri dan kanan sebagai ekspresi rasa birahi yang tengah membelenggu dirinya, sejenak Linda melupakan jati dirinya, hawa napsu birahi telah menguasainya.



Tak puas hanya meremas, Mulut Roy kini membekap puting susu Linda, dan kemudian menghisapnya dalam-dalam, Linda meremas rambut Roy, bukan Cuma meremas, Linda juga menekan kepala Roy agar semakin dalam menghisap payudaranya, dia ingin Roy menghisap semua rasa gatal yang kini dirasakannya.

Ciuman Roy kini beranjak naik, leher Linda di sapunya dengan lidah, Linda mendongak memberikan akses seluasnya bagi Roy untuk menjilati kulit lehernya yang mulus, roy semakin naik, kini keduanya saling melumat, Linda membuka mulutnya lebar-lebar mencengkram mulut Roy, keduanya berciuman dengan penuh birahi.

Linda histeris menghisap lidah Roy, menjemput setiap liur yang menetes, begitupun Roy, disekanya rongga mulut wanita cantik itu dengan lidahnya, mengorek setiap liur yang terasa manis baginya, ketika mulut mereka terlepas, keduanya saling menatap dengan terengah-engah.

Roy kini beranjak mundur menuju kaki jenjang Linda, diangkatnya sebelah kaki Linda, tanpa ragu, Roy kemudian menghisap jemari kaki Linda, respon Linda sungguh dahsyat, belum pernah dia merasakan hal seperti ini, setiap hisapan Roy pada jemarinya bagaikan mencabut sesuatu dan meletupkan gairah dalam dadanya.

Kini roy mengalungkan sepasang kaki Linda di pinggannya, dia meremas dan meraba seluruh permukaan kaki mulus Linda dengan lembut, paha Linda kini mulai diciuminya, jilatan dan gigitan kecil dia berikan kepaha putih yang lembut dan mulus itu, Linda hanya bisa mengerang merasakan geli dan sedikit nyeri saat gigi Roy menggigit lembut pahanya.

Linda tak ingat sejak kapan celana dalam yang dipakainya telah lepas, tubuh Linda kini telah bugil sempurna, rasa hangat menjalar disetiap pori-pori kulitnya.

Ada sedikit malu dan gairah yang dirasakan Linda saat menyadari Roy kini bisa melihat vaginanya yang tak berbulu, Linda mencoba menutupi vagina itu dengan sebelah tangannya.

“kok ditutupin jeng?” tanya Roy sambil tersenyum.

“Malu mas..” jawab Linda lirih.

“vagina jeng Linda sangat Indah, izinkan saya menjilatinya ya, boleh saya jilati sayang,” tanya Roy, kini dia mulai berani mennyebut sayang.

“Hmmm Boleh mas,” jawab Linda sambil menggigit bibirnya, eksperesi wajah Linda sungguh terlihat menggemaskan, wanita cantik itu semakin cantik saat sedang horni.

Roy kemudian perlahan mengangkat tangan Linda yang menutupi vagina indahnya, “masss.” Erang Linda.

Roy menatap tajam ke arah Linda yang sedang menggigit telunjuknya sendiri, kemudian Roy perlahan memposisikan dirinya mendekat kearah Vagina Linda.

Roy menghirup aroma vagina Linda, tak ada bau sama sekali, Roy meniup pelan vagina tak berbulu itu, Roy melihat Vagina Linda mulai sedikit merekah.

Linda hanya melenguh, syaraf vagiannya mulai berdenyut merasakan tiupan Roy, dia benar benar ingin Roy menjilati vagiannya saat ini juga, Linda mengangkat wajah Roy, dengan telapak tangannya.

“Mas jilatin pliss.” Ucap Linda parau.

......

Bersambung
 
Suami Kedua Istriku
Intim

Agus menutup pintu konekting ke kamar sebelah, kemudian dia menarik tangan Linda istrinya hingga duduk di ranjang, Agus mendekap jemari tangan lentik istrinya, matanya menatap tajam sitrinya itu.

“Mah, papah Cuma ingetin, kalau ini hanya sekedar memuaskan fantasi, papah gak ingin mamah larut dalam perasaan.” Suara Agus terdengar tercekat.

“Sebenernya gimana sih pah, apa papah yakin mau melakukan ini? Sejauh apa papah akan membiarkan? Apa harus ML pah?” tanya Linda.

Agus agak terkejut mendapatkan pertanyaan istrinya itu. “Kalau memang mamah gak nyaman, gak perlu, yang penting adalah kenyamanan mamah disini, emang sih papah yang punya ide kaya gini, tapi tentu saja semua kembali teserah mamah.”

Linda melihat ada keraguan di mata suaminya saat mengatakan hal itu, namun Linda memang telah tergoda dengan Roy, akan tetapi Linda juga berusaha menjaga perasaan Agus suaminya.

Sejujurnya Agus juga bingung, sisi lain dia merasa ragu, namun disisi lain ada gairah yang semakin meninggi membayangkan istri tercintanya mengarungi lautan birahi bersama pria lain, Agus takut nanti Linda berubah pikiran kalau dia terus bersikap seperti ini, gairahnya telah meletup-letup terbakar fantasinya.

Agus mengulurkan tangannya pada Linda , yang segera disambut Linda, keduanya bergandengan tangan menuju kamar sebelah.

Didalam kamar, Roy duduk di sisi ranjang, dia telah mengenakan, kaos lengan buntung dengan celana pendek, Agus yakin kalau Roy sudah tak mengenakan celana dalam.

Agus menyuruh Linda untuk duduk disisi sebelah roy, Linda pun duduk di ranjang bersebelahan dengan Roy.

Roy tanpa ragu mengenggam jemari lentik Linda, Agus merasa dadanya berdesir, ada rasa cemburu melihat Roy mengenggam jemari Linda.

“Hmmm, Jeng Linda sangat cantik sekali.” Ujar Roy sambil menyibakkan beberapa helai rambut di dahi Linda.

Linda bersikap malu-malu, wajahnya bersemu merah mendengar Roy memanggil dirinya jeng, dibiarkan saja tangan Roy semakin menggenggam erat jemarinya. Roy kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Linda, respon Linda agak terbelalak, dan tersenyum manja ke Roy.

Agus yang menyaksikan bertambah gemas menahan cemburu, Agus merasa istrinya itu seolah tak mempedulikan kehadiran dirinya disini.

“Hmm, bagaimana kalau kita segera mulai sesi massagenya jeng.” Roy menatap mesra Linda, keduanya saling menatap.

“Pah, gimana, Hmmm, tapi papah gak disini terus kan? Soalnya mamah gak nyaman kalau papah liatin mamah dipijat.” Ujar Linda.

Agus sebenarnya cukup terkejut juga dengan ucapan istrinya itu, sepertinya Linda tak merasa canggung dekat dengan pria yang baru dikenalnya, namun Agus juga Gak mau kesempatan ini sia-sia karena Linda tak nyaman.

“Gak kok mah, nanti papah akan pindah ke kamar sebelah, papah liatnya lewat cam aja ya.” Ujar Agus.

“Oke deh, papah ke kemar sebelah dulu ya mah, Mas Roy tolong perlakukan istri saya dengan gentle ya, saya sudah meletakkan 3 buah kamera untuk melihat acara massage nanti, tenang saja mas, cuma buat konsumsi pribadi saja.” Buru-buru Agus menjelaskan penempatan kamera di kamar yang dihuni oleh Roy, Agus takut roy salah paham, dan suasana yang semakin erotis menjadi menguap.

“Gak masalah pak, saya mengerti kok.” Ujar Roy singkat.

Agus kemudian meninggalkan istrinya dan Roy, sebelum pergi, melalui sebuah aplkasi Agus mencoba menguji tampilan kamera yang dia tempatkan di berbagai sudut.

Di layar Hp agus terpampang 3 screen slpit dari tangkapan Kamera, Agus senang karena settingan kameranya cukup baik.

Agus kemudian beranjak meninggalkan kamar itu, sebelum menutup pintu konekting , Agus kembali menatap istrinya, Linda hanya tersenyum dan mengangguk kepada Agus.

***

Sepeninggal Agus, Roy duduk semakin mendekat ke sisi Linda, kini Roy merasakan aroma tubuh wanita cantik di dekatnya ini, aroma yang segar menyerbak.

“Jeng, maaf silahkan dibuka kimononya, kita akan memulai sesi massage.” Ujar Roy.

Linda mengikuti ucapan Roy, dia membuka kimononya perlahan, roy juga ikut membantu Linda melepaskan kimononya, setelah terlepas, Roy mengambil kimono itu dan melipatnya hati-hati, Roy meletakkan kimono tersebut di meja nakas sebelah ranjangnya.

Roy kagum dengan keindahan kulit Linda, Roy kemudian mengelus pelan pundak Linda, “jeng Linda sangat mulus sekali, silahkan jeng Linda berbaring telungkup.”

Linda tak mengucapkan sepatah kata, dia kemudian mulai telungkup di ranjang tersebut, rambutnya di sibakkan ke samping.

Roy kini melihat pemandangan yang indah didepannya, baru kali ini Roy bertemu klien yang sangat cantik, kulit wanita ini sungguh sempurna, sedikit putih pucat, dan mulus tanpa cela, Roy menelan ludah.

“kita mulai ya jeng,” Roy memposisikan dirinya bertumpu dengan lutut di depan telapak kaki Linda.

Roy mulai menyentuh mata kaki Linda, tangannya mengelus lembut mata kaki Linda itu, respon Linda seperti terkena sengatan listrik, agak merinding seluruh kulitnya menerima sentuhan tersebut.

Elusan jemari Roy kini mulai memijat lembut betis Linda, terus naik ke lipatan dibelakang lutut Linda, gerakan Roy tidak seperti orang memijat, gerakannya lebih tepat disebut meraba dan mengelus kulit kaki Linda, terkadang roy mngelus lembut dengan kukunya.

“kaki jeng Linda sungguh halus, mulus dan sangat terawat, sempurna sekali.” Ujar Roy lirih.

“Hmmmm, enak mas geli juga.” Linda agak mendesah, melepaskan pelan-pelan gairahnya.

“Ogghhhhh...” Linda melenguh saat dirasa rabaan nakal Roy mengusap paha belakangnya, dan terus naik ke bongkahan montok pantatnya.

“Sakit jeng.” Roy mendekatkan bibirnya ke telinga Linda.

“Gak mas, geliii..” lirih Linda.

Roy mengelus bongkahan pantat montok linda dengan sedikit menggaruknya, terdengar rintihan pelan dari wanita cantik itu, aroma erotis semakin merebak.



***​

Di tempat lain, Agus menyaksikan melalui layar Hpnya sambil berbaring di ranjang, pemanasan yang lumayan membangkitkan gairahnya, perasaan Agus benar benar tercampur aduk, dia melihat jelas bahasa tubuh Linda yang benar-benar menginginkan semua itu.

Kini Agus melihat Wajah Roy mendekati telinga Linda, entah apa yang dibisikan oleh roy pada Linda, tak lama Roy naik keatas pantat Linda, Agus melihat bawahan Linda semakin tersingkap ke atas, Agus kini melihat Roy mulai memijat punggung istrinya, pakaian atasan Linda tersingkap keatas, Agus tiba tiba mendekatkan wajahnya ke layar hpnya, dilihatnya Linda tengah berkata pada Roy yang berada di atasnya.

Roy tak lama turun dari pantat Linda, kini Linda bergerak duduk, Oh.***panya Linda ingin melepas atasan Lingerienya, Agus melihat Roy membantu Linda melepas lingerienya. Bibir Linda bergerak-gerak, ada sesuatu yang dia ucapkan pada Roy. Tak lama Roy kemudian melepas pakaian yang dia kenakan, kini Linda dan Roy telah bertelanjang dada, mata Agus terbelalak kaget, ketika dilihatnya Linda tersenyum dan mencubit puting Roy tanpa malu-malu, setelah itu Linda berbaring telungkup kembali.

Agus melihat Roy bersiap untuk memijat punggung mulus Linda, baru saja Roy duduk dipantat Linda, Agus melihat jemari Linda bergerak memberi kode Roy untuk mendekat, Roy mendekatkan wajahnya ke telinga Linda, Agus benar-benar kesal karena tak bisa mendengar apa yang di katakan Linda.

***

“Kenapa jeng.” Tanya Roy mendekatkan diri pada wajah Linda.

“Hmmm, pijatnya jangan pakai tangan ya mas, aku mau pijatnya pakai lidah.” Linda menatap Roy sambil menggigit bibirnya, tampang Linda sudah sangat sensual dan horni.

“Hmm, kamu nakal ya jeng.” Ujar Roy tersenyum penuh arti pada Linda.

Roy kemudian mengambil sebuah kain hitam penutup mata, “pakai ini ya jeng biar semakin mantap suasananya.”

Linda hanya pasrah saat Roy mengikatkan penutup mata itu padanya, Roy kemudian menyibakkan rambut linda, sehingga leher mulus Linda tersingkap.

“Saya akan menjilati setiaap jengkal kulit mulus jeng Linda, sudah siapkah?’ Roy berbisik lirih ditelinga Linda.

Gairah Linda semakin naik, dia cukup kagum dengan kemampuan Roy membuatnya horni hanya dengan kata-kata dan sentuhan jarinya, mendengar bisikan Roy, Linda hanya nerdehem dan mnelan ludah, Linda memegang leher belakangnya.

“Dari atas sini ya mas.” Suara Linda mulai sedikit serak, gairah birahi semakin kuat dirasakannya.

Agus menatap tajam layar hpnya, posisinya yang tiduran kini duduk, dadanya bergemuruh, Syahwatnya deras mengalir di setiapnadinya, Agus merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Di satu sisi dia merasa terbakar cemburu, disisi lain, gairahnya terpacu menyaksikan adegan di layar Hpnya, istrinya yang cantik dengan pakaian minim tengah berada dalam gairah bersama pria lain, pria yang jauh lebih muda darinya.

Agus melihat Linda menikmati setiap perlakuan Roy pada dirinya, tidak ada rasa canggung diantara mereka berdua, saling menggoda, saling menatap, dan Agus tahu tatapan mereka adalah tatapan dua insan berainan jenis yang sedang di rasuki birahi.

Agus menyaksikan Roy membantu melepaskan atasan Linda, dan Lindapun meminta roy melepaskan atasannya, hati Agus semakin berdebar menanti apa yang akan dilakukan Roy pada istrinya.

Linda kini telungkup dengan punggung telanjangnya, punggung yang putih mulus tanpa cela, Agus melihat Roy menindih tubuh Linda, Ohhh, jantung Agus seoalah berhenti sesaat, saat Lidah Roy perlahan menyapu leher Linda, dan terus menjelaljah ke punggung linda yang mulus, Agus melihat Linda sedikit menggelinjang, pemandangan yang memicu birahi setiap mata yang memandang, dan tak terkecuali Agus, Kontol Agus berdenyut-denyut, Agus meremas gemas tonjolan yang semakin besar di celananya.



Agus merasa tak puas hanya menyaksikan melalui layar hpnya, dia kemudian turun dari ranjang, dengan berjingkat Agus melangkah mendekati kamar sebelah, Melalui pintu konekting dia kini leluasa menyaksikan apa yang tengah dilakukan Roy pada Linda.

Roy menyadari kehadiran Agus, dia menoleh sesaat, Agus meletakkan telunjuk di mulutnya, memberikan kode agar Roy tak bicara apa-apa, Agus takut Linda menjadi malu, dan menurunkan gairahnya.

Roy tersenyum dan mengangguk, dari matanya Roy seolah meminta izin dari Agus untuk memberikan kemampuannya pada Linda, Agus mengangguk seoalh memberikan akses penuh untuk Roy memberikan kemampuannya yang terbaik dalam pekerjaannya.



Linda yang telungkup tak menyadari kalau Agus menyaksikan langsung apa yang terjadi di kamar ini, sepertinya Lindapun telah nyaman dengan posisinya, tubuhnya terkadang menggelinjang saat Lidah roy menjelajah permukaan kulitnya yang sensitif.



hmmmmmmmmmmmmmm..geli masss ahhhhhh,” Linda mengerang perlahan saat terasa geli yang teramat di sekitar bongkahan pantatnya yang tengah di jilati Roy.

Roy meregangkan sedikit kedua kaki Linda, kini wajah Roy terbenam di bagian bokong Linda yang montok, Lidah nakal Roy melata di sekitar selangkangan Linda, respon Linda sungguh membuat Agus bergetar, Linda istrinya yang dia kenal sangat konservatif sepertinya mulai menikmati pelayanan Lidah Roy, kini Linda agak menaaikkan pantatnya, terkadang dia memundurkan pantatnya, rupanya Linda ingin jilatan Roy terus ke arah tengah.

Roy melihat celana Linda mulai basah di bagian tengahnya, Roy dengan jarinya menyentuh perlahan bagian tengah celana dalam Linda, linda menggelinjang, dan sedikit melenguh.

“sekarang balik badan jeng.” Ucap Roy lembut ditelinga Linda, mata linda terpejam, dan hanya menjawab dengan deheman, Linda perlahan membalikkan tubuhnya hingga terlentang.

Agus segera menyelinap ke balik pintu konekting, Agus tak ingin Linda mengetahui kalau dia mengintip, bukan apa-apa, Agus takut nanti Linda akan malu dan suasana yang sedang panas ini akan buyar.

Agus perlahan kembali ke ranjangnya, matanya tak lepas dari layar Hpnya, Agus melihat Linda sudah berbaring terlentang, dan tiba-tiba kecemburuannya menyeruak, kini Roy leluasa melihat payudara Linda, dan Agus melihat dari layatr Hpnya tak ada upaya Linda untuk menutupi payudaranya. Agus suprise dengan sikap Linda kini, Linda yang dia kenal sangat konservatif, kini bagai wanita yang tengah haus birahi.

Agus membuka celana panjangnya, kini hanya tersisa celana dalam yang dipakainya, Agus mengeluarkan kontolnya yang mengeras, dikocok-kocoknya kontolnya sendiri sambil menyaksikan Live Show yang akan segera terjadi, Agus tak sabar ingin selekasnya menyaksikan bagaimana Istrinya itu menerima kenikmatan syahwat yang akan diberikan Roy, Agus sekilas melihat wajah Linda sudah sangat horni, wajah yang sedang terhanyut dalam ayunan gairah birahi yang diberikan oleh pria lain yang bukan suaminya. Cemburu dan horni berbaur menjadi satu dalam segenap sanubari Agus saat ini.

***

Linda menatap wajah Roy dengan tatapan mesra, Begitupula Roy, sikapnya pada Linda seoalah Linda ini adalah kekasihnya, Roy menyentuh pipi Linda, menyentuh telinga Linda, Linda menangkap tangan roy, keduanya saling mengenggam tangan, mereka berbicara melalui sentuhan.

Perlahan Linda meletakkan tangan roy ke payudaranya, Roy menatap tajam Linda, keduanya saling menatap dalam tatapan Syahwat, Roy tahu apa yang Linda inginkan saat ini.

Perlahan Roy memilin puting berwarna merah muda itu dengan lembut, “jeng Linda sangat cantik sekali.”

***​

Linda terpejam menikmati rasa gatal dan geli di sekujur putingnya, cubitan lembut Roy membuatnya menginginkan lebih.

Roy kini mengatupkan kedua tangannya dan meremas payudara montok wanita cantik dibawahnya ini, Linda ikut memegang pergelangan tangan Roy, wajahnya terantuk antuk ke kiri dan kanan sebagai ekspresi rasa birahi yang tengah membelenggu dirinya, sejenak Linda melupakan jati dirinya, hawa napsu birahi telah menguasainya.



Tak puas hanya meremas, Mulut Roy kini membekap puting susu Linda, dan kemudian menghisapnya dalam-dalam, Linda meremas rambut Roy, bukan Cuma meremas, Linda juga menekan kepala Roy agar semakin dalam menghisap payudaranya, dia ingin Roy menghisap semua rasa gatal yang kini dirasakannya.

Ciuman Roy kini beranjak naik, leher Linda di sapunya dengan lidah, Linda mendongak memberikan akses seluasnya bagi Roy untuk menjilati kulit lehernya yang mulus, roy semakin naik, kini keduanya saling melumat, Linda membuka mulutnya lebar-lebar mencengkram mulut Roy, keduanya berciuman dengan penuh birahi.

Linda histeris menghisap lidah Roy, menjemput setiap liur yang menetes, begitupun Roy, disekanya rongga mulut wanita cantik itu dengan lidahnya, mengorek setiap liur yang terasa manis baginya, ketika mulut mereka terlepas, keduanya saling menatap dengan terengah-engah.

Roy kini beranjak mundur menuju kaki jenjang Linda, diangkatnya sebelah kaki Linda, tanpa ragu, Roy kemudian menghisap jemari kaki Linda, respon Linda sungguh dahsyat, belum pernah dia merasakan hal seperti ini, setiap hisapan Roy pada jemarinya bagaikan mencabut sesuatu dan meletupkan gairah dalam dadanya.

Kini roy mengalungkan sepasang kaki Linda di pinggannya, dia meremas dan meraba seluruh permukaan kaki mulus Linda dengan lembut, paha Linda kini mulai diciuminya, jilatan dan gigitan kecil dia berikan kepaha putih yang lembut dan mulus itu, Linda hanya bisa mengerang merasakan geli dan sedikit nyeri saat gigi Roy menggigit lembut pahanya.

Linda tak ingat sejak kapan celana dalam yang dipakainya telah lepas, tubuh Linda kini telah bugil sempurna, rasa hangat menjalar disetiap pori-pori kulitnya.

Ada sedikit malu dan gairah yang dirasakan Linda saat menyadari Roy kini bisa melihat vaginanya yang tak berbulu, Linda mencoba menutupi vagina itu dengan sebelah tangannya.

“kok ditutupin jeng?” tanya Roy sambil tersenyum.

“Malu mas..” jawab Linda lirih.

“vagina jeng Linda sangat Indah, izinkan saya menjilatinya ya, boleh saya jilati sayang,” tanya Roy, kini dia mulai berani mennyebut sayang.

“Hmmm Boleh mas,” jawab Linda sambil menggigit bibirnya, eksperesi wajah Linda sungguh terlihat menggemaskan, wanita cantik itu semakin cantik saat sedang horni.

Roy kemudian perlahan mengangkat tangan Linda yang menutupi vagina indahnya, “masss.” Erang Linda.

Roy menatap tajam ke arah Linda yang sedang menggigit telunjuknya sendiri, kemudian Roy perlahan memposisikan dirinya mendekat kearah Vagina Linda.

Roy menghirup aroma vagina Linda, tak ada bau sama sekali, Roy meniup pelan vagina tak berbulu itu, Roy melihat Vagina Linda mulai sedikit merekah.

Linda hanya melenguh, syaraf vagiannya mulai berdenyut merasakan tiupan Roy, dia benar benar ingin Roy menjilati vagiannya saat ini juga, Linda mengangkat wajah Roy, dengan telapak tangannya.

“Mas jilatin pliss.” Ucap Linda parau.

......

Bersambung
Lanjutkan Hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd