@laven: terdapat 3 persimpangan di depan, jalan beraspal tapi tak tahu arah tujuan maupun jarak yg ditempuh, jalan setapak indah tapi sangat2 jauh jaraknya, atau jalan setapak yg penuh dengan duri yg sangat beracun tp dekat.
ane akan memilih jalan setapak indah tp sangat jauh
ibaratkan jalan adalah perjalanan hidup, jarak adalah masa depan, tipikal jalan adalah cobaan hidup
1. Jalan beraspal tapi tak tahu arah tujuan maupun jarak yg ditempuh
jangan sampe hubungan seperti ini. nggak tau arah tujuannya mo dibuat apa. pernikahan adalah muara hubungan tapi BUKAN akhir dari perjalanan dari hubungan. setelah menikah, itulah separuh dari kehidupan. jalan aspal, berarti kita cepet mikir, nggak capek2 mikirin kedepan kek gimana. duduk diem ja dah pasti kok tuh hidupnya, tragis ^^
2. Jalan setapak indah tapi sangat2 jauh jaraknya
indah sekali. jarak yg jauh tak membuat kita lelah karena indah, maka dinikmati. pahit getir adalah sebuah proses. tapi musti diingat, jalannya jauh. lom tentu tujuan hidup tercapai
3. Jalan setapak yg penuh dengan duri yg sangat beracun tp dekat
tujuan dari hidup sangat jelas, dengan langkah cepat maka tujuan hidup kita akan tercapai. namun, cobaan teramat sangat berat bahkan lebih sering tidak kuat menjalaninya (karena cobaannya di depan/awal). tapi jangan salah, saat duri beracun sudah terlewati, akan cepat mencapai tujuan. gak perlu suasana indah karena yg terpenting adalah tujuan akhir
yah, itu menurut ane yg lg mumet masalah kerjaan. nyuri2 waktu buat posting
teramat sangat dipersilahkan koreksi dari suhu TS
@laven :
maaf suhu, lg iseng. sekali2 godain boleh dunk
masak ane molo yg digodain bencong