- Daftar
- 7 Nov 2014
- Post
- 485
- Like diterima
- 885
Side Story Janah
Namaku adalah Nur Janah, atau lebih sering dipanggil Janah oleh teman-temanku. Aku adalah seorang janda tanpa anak, umurku saat ini 22 tahun. Aku bekerja di Kantin salah satu perguruan tinggi negeri di kotaku, sebenarnya sih bukan bekerja, aku hanya membantu budhe ku untuk menjadi kasir ditempat ini.
Dulu aku mempunyai suami yang sangat tampan, dia bernama Yuki Putra Nabati, tapi karena rambutnya yang keriting aku lebih suka memanggilnya dengan panggilan sayang Kriyuk. Mas Kriyuk adalah seorang pengusaha muda dari kotaku, kami memutuskan nikah muda karena kami sudah saling menyayangi. Ditambah lagi dia sudah cukup mapan untuk membina rumah tangga denganku.
Awal pernikahan kami semua baik-baik saja, bahkan hubungan kami cenderung lebih harmonis dibandingkan dengan saat masih pacaran. Seperti pasangan yang baru nikah lainnya, kami sangat hoby untuk bercinta, hampir setiap hari mas Kriyuk menghajar liang nikmat milikku bahkan dia tidak kenal tempat dan juga waktu, kadang kami bercinta diruang makan, ruang tamu dan juga di teras rumah. Bahkan pernah sekali mas Kriyuk menyuruhku untuk mengocokan penisnya saat kami dalam perjalan menuju Pantai Baron.
Untuk ukuran penis sih tidak ada yang spesial darinya, sepertinya masih sama dengan film-film porno Indonesia yang biasa aku lihat di HP Hesti. Tetapi untuk masalah goyangan hampir setiap hari dia berhasil membuatku KO, aku akui dia memang lelaki yang sangat perkasa.
Hingga suatu hari saat kami akan bercinta, mas Kriyuk mengeluarkan 2 keping VCD bergambar orang bugil. Sepertinya mas Kriyuk akan mengajakku untuk mengikuti gaya bercinta yang ada film itu. Film itu menceritakan tentang 2 orang pasangan yang sedang berduaan di dalam kamar. Di mulai sang lelaki yang mulai mencium bibir dari sang wanita, lalu tangan sang pria menjelajah keseluruh tubuh sang wanita. Tak lupa tangan sang wanita juga mulai membuka celana dari sang pria, dan nampaklah penis yang sangat luar biasa. Aku sangat kaget ketika melihat ukuran penis milik sang lelaki, bisa dibilang ini adalah penis terbesar yang pernah aku lihat dibandingkan dengan penis-penis lain yang pernah aku lihat HP Hesti. Bayangkan saja penis lelaki itu sebesar lengan tanganku, benar-benar membuat bulu kudukku berdiri jika harus membayangkan ukuran penis itu.
Adegan di film yang semakin memanas membuat mas Kriyuk sepertinya juga sudah tidak sabar untuk menikmati tubuhku, dia langsung menubrukku tanpa ampun, seluruh adegan yang ada di film kami praktekan, dari semua gaya yang mirip katak dan juga mirip anjing yang sedang kencing kami ikuti. Percintaanku kali ini adalah Percintaanku yang paling panas dengan mas Kriyuk, bahkan aku bisa sampai mencapai titik puncak berkali-kali.
Mulai saat itu mas Kriyuk jadi terobsesi dengan ukuran penis jumbo seperti di film. Dia mulai mencari informasi tentang tempat pembesaran penis. Sebenarnya aku sendiri sudah sangat puas dengan ukuran penis yang dimiliki mas Kriyuk saat ini, tapi berhubung dia sudah sangat terobsesi maka aku tidak bisa lagi melarang keinginannya itu.
Sudah beberapa tempat yang dia kunjungi untuk terapi pembesaran penis, dan hasilnya kini penis mas Kriyuk sudah sedikit lebih besar dari ukuran biasanya. Dia pun semakin hebat dalam urusan ranjang, namun mas Kriyuk masih saja belum puas tengan ukuran penisnya saat ini.
Hingga suatu hari mas Kriyuk mendapatkan info dari temannya tentang seorang dukun yang bisa memperbesar ukuran penis seseorang. Dia yang sangat tertarik langsung mengikuti saran temannya untuk terapi di dukun itu meskipun syarat yang dukun itu berikan kepada mas Kriyuk agak berat menurutku, karena kami tidak boleh berhubungan selama 1 minggu.
Sudah 1 minggu semenjak mas Kriyuk terapi di dukun kenalan temannya, dan berarti penis mas Kriyuk sudah bisa kami coba. Aku yang juga penasaran dengan hasil terapi terakhir, tidak sabar lagi ingin membuktikan hasil kesabaranku selama 1 minggu ini.
Mas Kriyuk langsung mencumbuku dengan sangat semangat, sepertinya dia ingin membuktikan kehebatan batang penisnya saat ini. Dia menciumi bibirku, lidah kami menari didalam rongga mulutku, tangannya nakal memainkan kedua payudaraku. Seperti biasa dia sangat lihai dalam permainan ini, rasa enak yang sudah 1 minggu tidak aku dapat, akan terbayar lunas malam ini. Aku merasa terbang ke awang-awang karena perlakuan mas Kriyuk, dia mulai membuka semua pakaianku tanpa menyisakan 1 helai benangpun yang menempel ditubuhku. Seluruh tubuhku dia jilati tanpa ada yang tertinggal sejengkalpun, benar-benar membuat aku semakin melayang. Aku sudah tidak sabar lagi untuk menerima sajian utama malam ini.
Aku membuka pakaian yang menempel di tubuh mas Kriyuk, hingga hanya menyisakan celana dalamnya saja. Aku buka perlahan celana dalam mas Kriyuk seakan ingin menikmati kejutan indah yang sudah aku nantikan sejak tadi. Aku hanya bisa terdiam melihat ukuran penisnya saat ini, belum berdiri saja sudah sebesar tangan seorang bayi. Bentuknya seperti jamur dengan kepala penis yang merekah, bahkan rasanya juga sama seperti jamur yang sering aku masak buat sayur. Ya benar, penis mas Kriyuk sekarang terasa kenyal saat aku mainkan. Aku yang sudah tidak sabar langsung memasukan penis mas Kriyuk kedalam mulutku.
Dia hanya bisa mendesah keenakan saat lidahku mulai memainkan ujung penisnya.
"Ouhgttt, enak dek." desah mas Kriyuk
Aku yang mendengar desahannya semakin bersemangat untuk terus mengulum ujung penisnya karena mulutku tidak dapat menjangkau besarnya penis suamiku itu. Tapi kenapa aku merasa ada hal yang aneh ya, sedari tadi ukuran penis mas Kriyuk tidak bertambah besar, dan batang penisnya masih saja kenyal seperti agar-agar.
Aku yang sudah tidak tahan segera mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar. Mas Kriyuk dengan sabar mengarahkan batang penisnya ke lubang vaginaku. Tapi sepertinya dari tadi batang itu sangat susah untuk dimasukkan ke lubang nikmatku. Mungkin memang karena ukurannya yang terlalu besar sehingga suamiku sulit untuk memasukkan. Sudah 5 menit berlalu dan mas Kriyuk masih kesusahan memasukkan penisnya ke vaginaku. Penisnya dari tadi juga belum bisa berdiri tegak ke atas, hanya menjulur besar ke arah bawah seperti tidak mau berdiri lagi.
Nampak wajah kecewa terpancar dari mas Kriyuk, sepertinya dia masih tidak percaya bahwa penisnya yang dulu gagah perkasa kini bertambah besar namun enggan untuk berdiri lagi. Sudah beberapa kali kami mencoba namun hasilnya tetap sama saja penis mas Kriyuk tidak dapat lagi berdiri.
Semenjak saat itu mas Kriyuk seperti kehilangan rasa percaya dirinya, dia mulai uring-uringan dan mulai berbuat kasar kepadaku. Dia sering memukulku atau kadang menendangku jika aku membuatnya jengkel. Setelah 4 bulan aku mengalami mimpi buruk, puncaknya mas Kriyuk menceraikan aku. Sebenarnya aku tidak pernah mempermasalahkan penis mas Kriyuk yang sudah tidak bisa berdiri lagi. Bagiku sex adalah no 2 asalkan dia tetap mencintaiku apa adanya, namun sepertinya mas Kriyuk lebih memilih untuk berpisah, sehingga aku harus menerima statusku sekarang menjadi Janda.
#
Beberapa minggu yang lalu saat aku sedang menjadi kasir kantin, ada seorang mahasiswa yang sangat lucu sedang jajan di kantin. Wajahnya jauh dari kata ganteng, rambut panjang rebonding dan perut yang sangat buncit semakin menambah kesan imut dari mahasiswa itu. Aku terus saja mengamati ulah aneh yang dia lakukan. Dari tadi dia hanya memesan segelas susu coklat dan menghabiskan beberapa batang rokok di pojokan kantin tanpa memesan menu lain.
Setelah beberapa lama dia menghampiriku untuk membayar minumannya, sebelum membayar dia meminjam kertas dan juga pulpen kepadaku, lalu dia menuliskan no telp nya. Setelah itu dia hanya mengucapkan terima kasih dan meninggalkan aku begitu saja. Sebenarnya bukan aku berharap dia untuk mengajak aku kenalan atau apa. Tapi sepertinya orang itu memang konyol, dia lupa membayar minumannya dan langsung nyelonor begitu saja. Benar-benar orang yang aneh.
Aku masih senyum-senyum sendiri mengingat ulah bodoh mahasiswa imut tadi. Oh iya dia kan tadi menuliskan no telp nya dikertas tadi. Aku cari-cari tumpukan kertas yang ada di atas meja, tetapi masih juga belum aku temukan.
Hingga suatu ketika Hesti mengajakku untuk jalan-jalan ke Kaliurang, aku sebenarnya males banget sih, tapi dia terus saja memaksaku untuk ikut, jadi terpaksa mengikuti permintaannya. Ternyata Hesti tidak sendirian, sepertinya dia bersama gebetan barunya, seorang lelaki yang pernah aku lihat, tapi dimana aku juga masih lupa. Yang pasti dia memperkenalkan diri dengan nama Rendra.
Mereka mengajaku untuk mampir disalah satu teman Rendra, aku cukup terkejut dengan teman Rendra itu, dia adalah mahasiswa aneh yang lupa membayar minumannya waktu itu. Aku baru ingat ternyata si Rendra adalah teman mahasiswa aneh yang kemaren makan dikampus. Dan aku harus membonceng orang yang disebut Slamet oleh Rendra.
Semenjak perkenalan kami di Kaliurang, hubungan kami semakin dekat. Hampir setiap saat HP tidak bisa lepas dari tanganku, hanya untuk mendengar kabar dari mas Slamet. Kalau semenit saja aku tidak mendapatkan kabar dari mas Slamet hatiku rasanya tidak karuan.
Puncaknya kemarin sore, mas Slamet mengajakku untuk jalan-jalan. Katanya sih mau mengajakku ditempat yang sangat bagus. Aku meminta untuk dijemput di jalan dekat kampusku, bukan aku malu bila harus jalan dengan dia, tetapi lebih untuk menghargai dia agar teman-temannya tidak membully dia karena jalan dengan penjaga kantin.
Dengan motor yang lebih mirip bentuk pemiliknya, kami meluncur menuju bukit bintang. Dia memberikan jaket yang dipakainya untuk aku gunakan, ternyata orang aneh ini juga memiliki jiwa romantis. Tangan aku lingkarkan ke perut buncitnya, mengingat aku kasihan karena dia pasti kedinginan ketika harus mengendarai motor tanpa jaket.
Sampai akhirnya kami sampai ditempat yang telah di janjikan oleh mas Slamet. Ketika pertama kali sampai, langit sore menyambut kami dengan warna jingga yang sangat indah di atas sana. Sawah hijau keemasan memperlihatkan kuasa Tuhan yang sangat sempurna. Kami memesan makanan dan juga minuman yang sepertinya hanya dijadikan syarat agar kami bisa berlama-lama di tempat itu. Telah banyak hal yang kami bicarakan tentang kehidupan kami, namun satu, aku belum menceritakan statusku yang sebenarnya. Aku merasa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menceritakan itu kepada mas Slamet.
Langit telah berubah menjadi gelap, namun keindahan kota Jogja menjadi semakin terlihat dari tempat ini. Mas Slamet benar-benar telah memanjakan mataku untuk mensyukuri keagungan Tuhan. Sebelum tiba-tiba mas Slamet membuatku kaget dengan apa yang dia katakan.
"Dek, aku mau ngomong penting sama kamu." kata mas Slamet
"Ya udah mas, kan tinggal ngomong aja pasti aku dengerin kok." kataku sambil tersenyum
"Sebenarnya sejak pertama melihatmu, a aku sudah emm." lanjutnya sambil menggaruk-garuk rambutnya
"Emm, aku sudah sayang sama kamu, kamu mau gak dek kalau jadi pacarku?"
"Kalau kamu terima aku, kamu boleh cium pipi kananku dan kalau kamu tolak aku, kamu boleh cium pipi kiriku."
Kata-katanya meluncur lancar dari bibirnya, sebenarnya aku sangat senang mendapatkan perlakuan seperti itu. Sudah lama aku tidak mendapatkan rasa sayang dari seorang lelaki. Tetapi status sosialku yang seorang janda menahanku untuk menerima cintanya. Dia belum tau siapa aku sebenarnya, belum tau asal usulku. Memang sih aku nyaman dengan dia, tetapi nanti pasti akan menjadi masalah jika mas Slamet mengetahui statusku yang sebenarnya. Ditambah lagi aku hanya akan membuat malu dia jika semua teman-temannya dikampus sampai mengetahui aku jadian sama mas Slamet.
Aku masih kebingungan harus menerima ataukah menolak cinta dari mas Slamet, apalagi pilihan jawaban harus mencium pipi kanan atau pipi kirinya itu adalah sesuatu yang membuatku geli. Hampir saja aku ketawa ketika mas Slamet mengatakan kata-kata terakhirnya itu. Untuk kali ini sepertinya akan menolak cinta mas Slamet terlebih dahulu, sebelum dia mengetahui statusku saat ini aku tidak akan menerima cintanya. Pilihanku sudah bulat mas Slamet, maaf aku belum bisa menerimamu, bukan aku tak sayang, tetapi keadaan yang memaksaku..
"Sampai nanti, kelak esok kan kembali, ini tentang kita, tentang bagaimana cara kita mampu melangkah tanpa alasan yang sama."
"Dan sadari kini nafasmu pun tak seirama denyut nadiku, amat dalam ku terjatuh hingga kau pun berlabuh di akhir ujung jalanmu."
Namaku adalah Nur Janah, atau lebih sering dipanggil Janah oleh teman-temanku. Aku adalah seorang janda tanpa anak, umurku saat ini 22 tahun. Aku bekerja di Kantin salah satu perguruan tinggi negeri di kotaku, sebenarnya sih bukan bekerja, aku hanya membantu budhe ku untuk menjadi kasir ditempat ini.
Dulu aku mempunyai suami yang sangat tampan, dia bernama Yuki Putra Nabati, tapi karena rambutnya yang keriting aku lebih suka memanggilnya dengan panggilan sayang Kriyuk. Mas Kriyuk adalah seorang pengusaha muda dari kotaku, kami memutuskan nikah muda karena kami sudah saling menyayangi. Ditambah lagi dia sudah cukup mapan untuk membina rumah tangga denganku.
Awal pernikahan kami semua baik-baik saja, bahkan hubungan kami cenderung lebih harmonis dibandingkan dengan saat masih pacaran. Seperti pasangan yang baru nikah lainnya, kami sangat hoby untuk bercinta, hampir setiap hari mas Kriyuk menghajar liang nikmat milikku bahkan dia tidak kenal tempat dan juga waktu, kadang kami bercinta diruang makan, ruang tamu dan juga di teras rumah. Bahkan pernah sekali mas Kriyuk menyuruhku untuk mengocokan penisnya saat kami dalam perjalan menuju Pantai Baron.
Untuk ukuran penis sih tidak ada yang spesial darinya, sepertinya masih sama dengan film-film porno Indonesia yang biasa aku lihat di HP Hesti. Tetapi untuk masalah goyangan hampir setiap hari dia berhasil membuatku KO, aku akui dia memang lelaki yang sangat perkasa.
Hingga suatu hari saat kami akan bercinta, mas Kriyuk mengeluarkan 2 keping VCD bergambar orang bugil. Sepertinya mas Kriyuk akan mengajakku untuk mengikuti gaya bercinta yang ada film itu. Film itu menceritakan tentang 2 orang pasangan yang sedang berduaan di dalam kamar. Di mulai sang lelaki yang mulai mencium bibir dari sang wanita, lalu tangan sang pria menjelajah keseluruh tubuh sang wanita. Tak lupa tangan sang wanita juga mulai membuka celana dari sang pria, dan nampaklah penis yang sangat luar biasa. Aku sangat kaget ketika melihat ukuran penis milik sang lelaki, bisa dibilang ini adalah penis terbesar yang pernah aku lihat dibandingkan dengan penis-penis lain yang pernah aku lihat HP Hesti. Bayangkan saja penis lelaki itu sebesar lengan tanganku, benar-benar membuat bulu kudukku berdiri jika harus membayangkan ukuran penis itu.
Adegan di film yang semakin memanas membuat mas Kriyuk sepertinya juga sudah tidak sabar untuk menikmati tubuhku, dia langsung menubrukku tanpa ampun, seluruh adegan yang ada di film kami praktekan, dari semua gaya yang mirip katak dan juga mirip anjing yang sedang kencing kami ikuti. Percintaanku kali ini adalah Percintaanku yang paling panas dengan mas Kriyuk, bahkan aku bisa sampai mencapai titik puncak berkali-kali.
Mulai saat itu mas Kriyuk jadi terobsesi dengan ukuran penis jumbo seperti di film. Dia mulai mencari informasi tentang tempat pembesaran penis. Sebenarnya aku sendiri sudah sangat puas dengan ukuran penis yang dimiliki mas Kriyuk saat ini, tapi berhubung dia sudah sangat terobsesi maka aku tidak bisa lagi melarang keinginannya itu.
Sudah beberapa tempat yang dia kunjungi untuk terapi pembesaran penis, dan hasilnya kini penis mas Kriyuk sudah sedikit lebih besar dari ukuran biasanya. Dia pun semakin hebat dalam urusan ranjang, namun mas Kriyuk masih saja belum puas tengan ukuran penisnya saat ini.
Hingga suatu hari mas Kriyuk mendapatkan info dari temannya tentang seorang dukun yang bisa memperbesar ukuran penis seseorang. Dia yang sangat tertarik langsung mengikuti saran temannya untuk terapi di dukun itu meskipun syarat yang dukun itu berikan kepada mas Kriyuk agak berat menurutku, karena kami tidak boleh berhubungan selama 1 minggu.
Sudah 1 minggu semenjak mas Kriyuk terapi di dukun kenalan temannya, dan berarti penis mas Kriyuk sudah bisa kami coba. Aku yang juga penasaran dengan hasil terapi terakhir, tidak sabar lagi ingin membuktikan hasil kesabaranku selama 1 minggu ini.
Mas Kriyuk langsung mencumbuku dengan sangat semangat, sepertinya dia ingin membuktikan kehebatan batang penisnya saat ini. Dia menciumi bibirku, lidah kami menari didalam rongga mulutku, tangannya nakal memainkan kedua payudaraku. Seperti biasa dia sangat lihai dalam permainan ini, rasa enak yang sudah 1 minggu tidak aku dapat, akan terbayar lunas malam ini. Aku merasa terbang ke awang-awang karena perlakuan mas Kriyuk, dia mulai membuka semua pakaianku tanpa menyisakan 1 helai benangpun yang menempel ditubuhku. Seluruh tubuhku dia jilati tanpa ada yang tertinggal sejengkalpun, benar-benar membuat aku semakin melayang. Aku sudah tidak sabar lagi untuk menerima sajian utama malam ini.
Aku membuka pakaian yang menempel di tubuh mas Kriyuk, hingga hanya menyisakan celana dalamnya saja. Aku buka perlahan celana dalam mas Kriyuk seakan ingin menikmati kejutan indah yang sudah aku nantikan sejak tadi. Aku hanya bisa terdiam melihat ukuran penisnya saat ini, belum berdiri saja sudah sebesar tangan seorang bayi. Bentuknya seperti jamur dengan kepala penis yang merekah, bahkan rasanya juga sama seperti jamur yang sering aku masak buat sayur. Ya benar, penis mas Kriyuk sekarang terasa kenyal saat aku mainkan. Aku yang sudah tidak sabar langsung memasukan penis mas Kriyuk kedalam mulutku.
Dia hanya bisa mendesah keenakan saat lidahku mulai memainkan ujung penisnya.
"Ouhgttt, enak dek." desah mas Kriyuk
Aku yang mendengar desahannya semakin bersemangat untuk terus mengulum ujung penisnya karena mulutku tidak dapat menjangkau besarnya penis suamiku itu. Tapi kenapa aku merasa ada hal yang aneh ya, sedari tadi ukuran penis mas Kriyuk tidak bertambah besar, dan batang penisnya masih saja kenyal seperti agar-agar.
Aku yang sudah tidak tahan segera mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar. Mas Kriyuk dengan sabar mengarahkan batang penisnya ke lubang vaginaku. Tapi sepertinya dari tadi batang itu sangat susah untuk dimasukkan ke lubang nikmatku. Mungkin memang karena ukurannya yang terlalu besar sehingga suamiku sulit untuk memasukkan. Sudah 5 menit berlalu dan mas Kriyuk masih kesusahan memasukkan penisnya ke vaginaku. Penisnya dari tadi juga belum bisa berdiri tegak ke atas, hanya menjulur besar ke arah bawah seperti tidak mau berdiri lagi.
Nampak wajah kecewa terpancar dari mas Kriyuk, sepertinya dia masih tidak percaya bahwa penisnya yang dulu gagah perkasa kini bertambah besar namun enggan untuk berdiri lagi. Sudah beberapa kali kami mencoba namun hasilnya tetap sama saja penis mas Kriyuk tidak dapat lagi berdiri.
Semenjak saat itu mas Kriyuk seperti kehilangan rasa percaya dirinya, dia mulai uring-uringan dan mulai berbuat kasar kepadaku. Dia sering memukulku atau kadang menendangku jika aku membuatnya jengkel. Setelah 4 bulan aku mengalami mimpi buruk, puncaknya mas Kriyuk menceraikan aku. Sebenarnya aku tidak pernah mempermasalahkan penis mas Kriyuk yang sudah tidak bisa berdiri lagi. Bagiku sex adalah no 2 asalkan dia tetap mencintaiku apa adanya, namun sepertinya mas Kriyuk lebih memilih untuk berpisah, sehingga aku harus menerima statusku sekarang menjadi Janda.
#
Beberapa minggu yang lalu saat aku sedang menjadi kasir kantin, ada seorang mahasiswa yang sangat lucu sedang jajan di kantin. Wajahnya jauh dari kata ganteng, rambut panjang rebonding dan perut yang sangat buncit semakin menambah kesan imut dari mahasiswa itu. Aku terus saja mengamati ulah aneh yang dia lakukan. Dari tadi dia hanya memesan segelas susu coklat dan menghabiskan beberapa batang rokok di pojokan kantin tanpa memesan menu lain.
Setelah beberapa lama dia menghampiriku untuk membayar minumannya, sebelum membayar dia meminjam kertas dan juga pulpen kepadaku, lalu dia menuliskan no telp nya. Setelah itu dia hanya mengucapkan terima kasih dan meninggalkan aku begitu saja. Sebenarnya bukan aku berharap dia untuk mengajak aku kenalan atau apa. Tapi sepertinya orang itu memang konyol, dia lupa membayar minumannya dan langsung nyelonor begitu saja. Benar-benar orang yang aneh.
Aku masih senyum-senyum sendiri mengingat ulah bodoh mahasiswa imut tadi. Oh iya dia kan tadi menuliskan no telp nya dikertas tadi. Aku cari-cari tumpukan kertas yang ada di atas meja, tetapi masih juga belum aku temukan.
Hingga suatu ketika Hesti mengajakku untuk jalan-jalan ke Kaliurang, aku sebenarnya males banget sih, tapi dia terus saja memaksaku untuk ikut, jadi terpaksa mengikuti permintaannya. Ternyata Hesti tidak sendirian, sepertinya dia bersama gebetan barunya, seorang lelaki yang pernah aku lihat, tapi dimana aku juga masih lupa. Yang pasti dia memperkenalkan diri dengan nama Rendra.
Mereka mengajaku untuk mampir disalah satu teman Rendra, aku cukup terkejut dengan teman Rendra itu, dia adalah mahasiswa aneh yang lupa membayar minumannya waktu itu. Aku baru ingat ternyata si Rendra adalah teman mahasiswa aneh yang kemaren makan dikampus. Dan aku harus membonceng orang yang disebut Slamet oleh Rendra.
Semenjak perkenalan kami di Kaliurang, hubungan kami semakin dekat. Hampir setiap saat HP tidak bisa lepas dari tanganku, hanya untuk mendengar kabar dari mas Slamet. Kalau semenit saja aku tidak mendapatkan kabar dari mas Slamet hatiku rasanya tidak karuan.
Puncaknya kemarin sore, mas Slamet mengajakku untuk jalan-jalan. Katanya sih mau mengajakku ditempat yang sangat bagus. Aku meminta untuk dijemput di jalan dekat kampusku, bukan aku malu bila harus jalan dengan dia, tetapi lebih untuk menghargai dia agar teman-temannya tidak membully dia karena jalan dengan penjaga kantin.
Dengan motor yang lebih mirip bentuk pemiliknya, kami meluncur menuju bukit bintang. Dia memberikan jaket yang dipakainya untuk aku gunakan, ternyata orang aneh ini juga memiliki jiwa romantis. Tangan aku lingkarkan ke perut buncitnya, mengingat aku kasihan karena dia pasti kedinginan ketika harus mengendarai motor tanpa jaket.
Sampai akhirnya kami sampai ditempat yang telah di janjikan oleh mas Slamet. Ketika pertama kali sampai, langit sore menyambut kami dengan warna jingga yang sangat indah di atas sana. Sawah hijau keemasan memperlihatkan kuasa Tuhan yang sangat sempurna. Kami memesan makanan dan juga minuman yang sepertinya hanya dijadikan syarat agar kami bisa berlama-lama di tempat itu. Telah banyak hal yang kami bicarakan tentang kehidupan kami, namun satu, aku belum menceritakan statusku yang sebenarnya. Aku merasa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menceritakan itu kepada mas Slamet.
Langit telah berubah menjadi gelap, namun keindahan kota Jogja menjadi semakin terlihat dari tempat ini. Mas Slamet benar-benar telah memanjakan mataku untuk mensyukuri keagungan Tuhan. Sebelum tiba-tiba mas Slamet membuatku kaget dengan apa yang dia katakan.
"Dek, aku mau ngomong penting sama kamu." kata mas Slamet
"Ya udah mas, kan tinggal ngomong aja pasti aku dengerin kok." kataku sambil tersenyum
"Sebenarnya sejak pertama melihatmu, a aku sudah emm." lanjutnya sambil menggaruk-garuk rambutnya
"Emm, aku sudah sayang sama kamu, kamu mau gak dek kalau jadi pacarku?"
"Kalau kamu terima aku, kamu boleh cium pipi kananku dan kalau kamu tolak aku, kamu boleh cium pipi kiriku."
Kata-katanya meluncur lancar dari bibirnya, sebenarnya aku sangat senang mendapatkan perlakuan seperti itu. Sudah lama aku tidak mendapatkan rasa sayang dari seorang lelaki. Tetapi status sosialku yang seorang janda menahanku untuk menerima cintanya. Dia belum tau siapa aku sebenarnya, belum tau asal usulku. Memang sih aku nyaman dengan dia, tetapi nanti pasti akan menjadi masalah jika mas Slamet mengetahui statusku yang sebenarnya. Ditambah lagi aku hanya akan membuat malu dia jika semua teman-temannya dikampus sampai mengetahui aku jadian sama mas Slamet.
Aku masih kebingungan harus menerima ataukah menolak cinta dari mas Slamet, apalagi pilihan jawaban harus mencium pipi kanan atau pipi kirinya itu adalah sesuatu yang membuatku geli. Hampir saja aku ketawa ketika mas Slamet mengatakan kata-kata terakhirnya itu. Untuk kali ini sepertinya akan menolak cinta mas Slamet terlebih dahulu, sebelum dia mengetahui statusku saat ini aku tidak akan menerima cintanya. Pilihanku sudah bulat mas Slamet, maaf aku belum bisa menerimamu, bukan aku tak sayang, tetapi keadaan yang memaksaku..
"Sampai nanti, kelak esok kan kembali, ini tentang kita, tentang bagaimana cara kita mampu melangkah tanpa alasan yang sama."
"Dan sadari kini nafasmu pun tak seirama denyut nadiku, amat dalam ku terjatuh hingga kau pun berlabuh di akhir ujung jalanmu."
suhu
