Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

COMEDY - TAMAT Slamet kan aku

Bimabet
piye nek anas yang dijadiin jaminan mas met,
lumayan gawe umbah umbah sprei 3 bulan...

ncen nangsibe cacing, eh pare unyu durung bejo..

reyen nunggu gajian, opo jajal mbribik mbak maya wae met,.

lumayan FOC binor,
nek wis keno gek gawe ef er with mbak maya..

joss om asololeman..
 
fufufu. .wes to met, ra usah gaya2n rayen neng salon plus plus. golek kimcil batangan sarkem ae, mesti danane turah. lagian anas wae puass
:pandajahat:
 
sik le :baca: mengko sik, laporan sik.

Lapor kang Leman link indekse gagal.
Bar angka 18 ditambahi tanda " kang.
 
Slameeeet slamet, yg sbar ya Cing, nnti mnta jataj sma mbak Selly aja,

Bau2 ny Slamet sprti ny bakal jd korban klicikan Anas lagi, mnta bayarin Ongkos pijet, hehee..
Nebak2 aj Om,,
CMIiW
 
Koplooooh =)) anas ditinggal...
Lha opo kon mlaku meeet slameeeetttt....

Hebaaaat meeet bikin ngekeeeeekkkkkkk kayak labet
 
=)) =)) =))
Ngguayamu le le....
Ko jenenge wae wes larang
Wes kono karo kopi pahit wae, gratisan
Trimo meh njajal cacing seng brubah dadi uget2 wae bingung

Kono met sinau karo bang renyah kr bang rajor
Kursus private jurus SSI tinggat dewa ben entuk gratisan
:kacamata:
 
Yang masih jd tanda tanya itu si pare mau di reyen sm,,,
Mbak maya/Pepaya tua/Mbak selly..???

Kalo sm jannah si gak mungkin, :pandaketawa:
 
TERLATIH PATAH HATI



Semenjak jalan-jalan dari Kaliurang aku dan Janah semakin akrab, setiap hari kami saling mengabari satu sama lain, baik melalui sms maupun telpon. Bahkan beberapa kali aku coba pancing dia dengan panggilan sayang pun dia tidak marah. Sepertinya kali ini cintaku tidak akan bertepuk sebelah tangan lagi, tidak seperti kisah cintaku sebelum-sebelumnya.

Hari ini aku ada janji untuk jalan dengan dia, sepertinya bukit bintang akan menjadi tujuanku, pemandangan lampu malam jogja yang begitu indah akan terlihat sangat istimewa jika dilihat dari tempat itu. Dan hari ini juga aku berniat untuk menanggalkan status jomblo akutku. Si Paijo yang kaya gendruwo aja sudah punya pacar, masa cowok setampan aku masih belum punya pacar sampai sekarang. Tekatku sudah bulat untuk menyatakan isi hatiku kepada Janah.

Sore ini aku sudah bersiap untuk menjemput Janah, aku janjian untuk menjemput Janah di tempat kerjanya. Aku berdandan semaksimal mungkin, celana jeans, kemeja panjang dan sepatu kat menemaniku untuk bertemu Janah. Tidak lupa aku memakai parfum yang bisa membuat bidadari jatuh cinta kepadaku.

Aku memacu dolmen menuju ke kampus untuk menjemput Janah. Tentu saja dia tidak mau jika aku jemput di kampus, dia menyuruhku untuk menunggu di jalan menuju kampusku. Aku sih gak tau apa dia menjaga nama baikku atau dia yang malu kalau sampai ada yang tahu bahwa dia jalan sama aku. Sudahlah lupakan saja, toh yang penting sekarang dia bakal jalan sama aku kan.

Janah memakai celana jeans dan kaos ketat yang semakin menampakkan lekuk indah tumbuhnya, senyum yang mengembang di bibirnya semakin menambah pesona di wajah cantiknya. Wuih, benar-benar wanita yang sempurna, cocok dengan lelaki super tampan seperti aku.

Tekatku sudah mantap kali ini, aku segera membawa si Janah menuju ke Bukit Bintang, jaket yang aku gunakan aku berikan kepada Janah agar dia tidak kedinginan, selama perjalanan tangan si Janah melingkar mesra diperutku. Meskipun sepertinya tangannya tidak dapat disatukan karena perutku yang terlalu seksi. Tanda-tanda panah cinta sudah menancap di hatinya. Hatiku saat ini sungguh bahagia, sebentar lagi status jomblo akutku akan segera aku tanggalkan. Aku akan memiliki seorang kekasih yang bisa mengisi hari-hariku. Aku akan segera menyusul status Paijo yang telah memiliki belahan jiwa, tulang rusukku yang selama ini hilang akan segera kembali kepadaku.

Dolmen aku parkirkan di depan salah satu warung yang ada di bukit bintang, kami memilih salah satu warung yang memiliki tempat seperti ruang bawah tanah, tempat yang sangat cocok untuk aku menyatakan cinta.

Penjaga warung datang menghapiri kami dan memberikan kertas menu yang ada di warung itu. Menu makanan yang sangat sederhana sangat sesuai dengan isi kantongku saat ini. Aku memesan susu coklat hangat dan juga mie goreng telur, sedangkan Janah memesan ayam goreng dan juga teh hangat. Langit sore telah berganti menjadi gelap, kilauan lampu kota yang berada di kota Jogja terlihat sangat indah dari sini. Sudah saatnya aku mengutarakan isi hatiku ini kepada Janah.

"Dek, aku mau ngomong penting sama kamu." kataku

"Ya udah mas, kan tinggal ngomong aja pasti aku dengerin kok." katanya sambil tersenyum

"Sebenarnya sejak pertama melihatmu, a aku sudah emm." kataku sambil menggaruk-nggaruk rambutku yang tidak gatal

"Emm, aku sudah sayang sama kamu, kamu mau gak dek kalau jadi pacarku?" kataku meneruskan kalimat yang tadi sempat terputus.

"Kalau kamu terima aku, kamu boleh cium pipi kananku dan kalau kamu tolak aku, kamu boleh cium pipi kiriku." imbuhku yang sampai saat ini juga masih heran kenapa tiba-tiba aku bisa selancar itu mengutarakan cinta

Janah seperti tidak percaya dengan apa yang meluncur dari mulutku tadi, entah tidak percaya dengan ungkapan cinta dariku atau tidak percaya dia harus menciumku. Sepertinya memang pilihan yang sangat sulit buat dia, harus memilih pipi kananku, atau pipi kiriku.

Suasana tiba-tiba hening setelah aku mengutarakan isi hatiku kepada Janah, hanya suara binatang malam yang terdengar saat ini, atau mungkin suara binatang malam masih kalah keras dengan suara degup jantungku. Ya kali ini aku benar deg-deg an, jadi seperti ini rasanya nembak cewek. Sudah terlalu lama aku tidak melakukan acara kaya gini.

"Mas, harus dijawab sekarang ya?" tanya Janah.

"Aku perlu berpikir dulu mas." imbuhnya

"Gak harus sekarang kok, aku beri waktu kamu setengah jam agar kamu bisa berpikir dulu."

Setengah jam biasanya adalah waktu yang sangat cepat jika kita sedang ada di ruangan salon, tapi setengah jam yang ini rasanya lebih lama dari menunggu tim kesayanganku menjadi juara liga Inggris lagi.

"Jadi kamu sudah siap dek?" tanyaku sambil memejamkan mata bersiap menerima ciuman dari Janah

"Iya mas aku jawab sekarang, tapi maaf mas aku tidak bisa." kata Janah

Aku masih menunggu lanjutan jawaban dari Janah, karena menurut cerita teman-temanku biasanya cewek akan memberi kejutan seperti ini. Dia akan menjawab tidak bisa, tetapi setelah itu ternyata dia menerima cinta kita.

Satu menit, dua menit, tiga menit, pipiku belum ada ciuman sama sekali dan tidak ada jawaban lanjutan dari Janah.

"Jadi gak bisa apa dek?" tanyaku menegaskan

"Maaf mas, aku belum bisa menerima mas Slamet, aku tidak pantas buat mas Slamet." lanjut Janah

Aku hanya bisa terdiam mendengar jawaban dari Janah, semua rencanaku gagal total, aku tidak tahu lagi apa yang harus aku perbuat kali ini. Kakiku serasa lemas, kalau saja di depanku ini tidak ada Janah mungkin air mataku sudah menetes dari tadi. Seharusnya kalau memang dia mau menolakku, seharusnya dia mencium pipi kiriku, jadi setidaknya sakit hatiku bisa sedikit berkurang.

"Mas Slamet marah?" tanya Janah

"Eh, gak kok, gak papa, aku sudah biasa kaya gini." jawabku

"Ya udah ayo kita pulang aja." ajakku kepada Janah

Perjalan pulang tidak perlu aku ceritakan kepada kalian, toh sebagian dari kalian mungkin juga pernah merasakan hal yang aku rasakan saat ini.


#
Aku masih terduduk di pojok kamar dengan menggenggam botol minuman bergambar orang tua berjanggut panjang. Aku benar- benar sudah menyerah dengan perlakuan semua wanita kepadaku. Hampir seluruh wanita yang aku dekati selalu melihatku dengan sebelah mata. Memandang seolah-olah aku adalah barang yang sangat menjijikkan buat mereka. Padahal kalau dilihat dari fisik aku gak jelek-jelek amat kok, bahkan kata ibu aku adalah anaknya yang paling tampan. Tapi kenapa hampir semua wanita selalu menyepelekanku.

Mungkin aku memang harus menerima tawaran mbah Dharmo untuk menukar jimat anti bacokku dengan ilmu pengasihan, siapa tahu dengan itu peruntunganku tentang asmara bisa berubah.

Aku melangkahkan kakiku menuju rumah mbah Dharmo, sendirian tanpa ditemani Anas. Sepertinya Anas masih merajuk gara-gara aku tinggal kemaren. Lagian untuk masalah ini Anas tidak perlu tahu kalau aku minta tolong mbah Dharmo, yang ada nanti dia malah kembali menjadi TOA masjid, yang ada nanti satu kampung bisa tahu semua.

Tok..tok..tok..tok..

"Permisi mbah." kataku

"Eh kamu le, sini masuk, ada keperluan apa lagi?" jawab mbak Dharmo

"Gimana tititmu sudah berubah jadi kontol belum?" imbuhnya tanpa tedeng aling-aling

"Kaya e sih sudah mbah, kemaren pagi aku lihat sih udah jadi pare, tapi belum dicoba kehebatannya mbah." jawabku

"Ya minta tolong tanganmu dulu to le, yang penting bisa dicoba."

Sebenarnya apa sih yang ada dipikiran orang tua ini, masa iya ora sekeren aku disuruhnya ngocok pare berototku. Barang spesial kan harus mendapatkan perlakuan yang istimewa, apa kata pare berotot kalau tiba-tiba dia aku reyen dengan "Tante Rosa". Apa lagi rasanya kan pasti beda antara "Tangan tengen karo sabun" dan juga "nananina" dengan lubang beneran.

"Mbah, aku mau nukerin jimat anti bacok sama tawaran simbah dulu itu." kataku

"Tawaran yang mana?" tanya mbah Dharmo

"Ilmu pengasihan mbah." jawabku tegas

"Sejak kapan kamu suka sama wanita Met, katane kemaren gak mau pacaran dulu, apa jangan-jangan kamu mau cobain ke Anas, biar kamu punya pacar?"

Ya ampun, lagi-lagi orang tua ini menguji kesabaranku, ingin rasanya aku ajak dia ke sawah sebentar untuk sekedar mencangkul mulutnya itu. Tapi berhubung aku ada keperluan yang sangat penting maka aku harus lebih sabar menghadapi tingkah orang tua ini. Toh janji terakhirnya untuk membantu mengubah cacingku menjadi pare memang sudah sedikit terbukti. Meskipun untuk hasil yang sebenarnya belum dicoba tetapi sejauh mata memandang memang saat ini cacingku sudah berubah menjadi pare.

"Ya udah le, kamu tunggu disini sebentar."

Mbah Dharmo masuk ke dalam ruangan untuk mengambil sesuatu, lalu dia menyerahkan benda berbentuk semar kepadaku.

"Ini le, kamu pakai aja, pasti semua wanita akan tergila-gila kepadamu." kata mbah Dharmo

"Waduh mbah, aku sudah kapok kalau yang bentuk barang-barang kaya gini, seumpama yang rapal mantra aja ada kah mbah?" tanyaku

"Kamu pengen yang rapal mantra?, kamu pengen yang seperti apa?"

"Aku pengen wanita yang aku suka tidak hanya tergila-gila kepadaku mbah, tapi juga langsung pengen aku tiduri." jawabku

Mbah Dharmo berpikir sejenak, lalu dia menuliskan sesuatu di secarik kertas.

"Tol, kontol geong, kontol geong kontole bagong, jabang bayine . . . welas asih marang sliraku, ora bisa turu tak bantali atiku, tak kemuli sukmaku, luluh ati marang esemku."

"Ini harus kamu rapalkan setiap malem wetonmu ya le, terus setiap kamu mau baca mantra ini kamu harus menghadap ke timur dan memakai celana dalammu di kepala."

Waduh apa lagi ini, selalu saja kalau hubungannya dengan mbah Dharmo pasti caranya aneh-aneh. Tapi memang tidak ada salahnya untuk dicoba, toh dari mantra yang ditulis sepertinya memang menjanjikan untuk ilmu yang 1 ini. Sekarang tinggal menunggu wetonku saja, dan mulai memilih target pertama yang bisa aku gunakan untuk percobaan.
 
makin lama makin koplak met..

sing sabar yo pare imut,
dilit maneh jadi reyen kok..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd