Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SERI PETUALANGAN SURADI

7

Ugi sedang bermain dengan HPnya ketika Ceu Enah masuk dan ikut berkecimpung di dapur dan Cucu jadi bersungut-sungut karenanya.
"Pasti deh dia ikutan makan." Kata Cucu dengan tidak ikhlas. "Padahal dia kan udah kerja. Harusnya nyumbang urunan apa kek."
"Biarin atuh kan duitnya juga dari akang." Kata Ugi.

Cucu balik lagi ke dapur dan mengambil 4 piring dan empat gelas dengan wajah masam. Beberapa saat kemudian Cici datang membawa bakul bambu berisi nasi di susul Ceu Enah membawa cobek. Sementara kerupuk putih berdiameter sekitar 15 cm yang masih terbungkus plastik sudah tergeletak sejak tadi di atas tikar.
"Ayo makan." Kata Ceu Enah seraya mengambil piring dan menyendok nasi dengan sinduk kayu, setelah itu dia membuka ikatan tali rapia pada ujung bungkus plastik kerupuk.

Bungkusan kerupuk itu isinya sepuluh, Ceu Enah langsung mengambil 2 potong.

Wajah Cucu benar-benar masam. Dia merasa ditikung oleh Ceu Enah. Saat berwajah masam itu, Cucu mirip sekali dengan Bi Popong.

Ugi melihat Ceu Enah duduk menyender dinding. Dia duduk bersila dan makan dengan lahap. Sementara Cici yang duduk di sisi Ugi bersikap lebih santai, menyendokkan nasi buat Ugi dan mengambilkan sambal dan lalapnya.

"Tadi Ceu Lilis ke sini ada apa ya?" Tanya Ceu Enah.
"Enggak, enggak ke sini." Jawab Cici.
"Tadi Ceuceu lihat berdiri di depan pintu." Kata Ceu Enah.
"Ya, tapi dia enggak ke sini." Jawab Cici lagi.
"Kalo Ceu Lilis sama Kang Dadang itu punya anak enggak? Saya tadi ke rumahnya kok sepi, cuma ada mereka berdua."
"Ceu Lilis kayak Ceuceu, Gi. Belum punya anak."
"Mungkin karena kang dadangnya ketuaan." Kata Cici.
"Ah, siapa bilang? Mang Asep geuning masih muda belum punya anak." Kata Cucu dengan getas.

Ceu Enah terdiam. Dia menghentikan makannya sejenak dan kemudian meneruskannya dengan lahap.
"Sudah, jangan ngomongin itu." Kata Ceu Enah. "Kalian belum ngerti."

Ketika mereka makan, rombongan warga dan Polisi melewati gang itu dengan arah sebaliknya.
"Kayaknya si Umang berhasil kabur." Kata Ceu Enah. "Tapi si Ojon berhasil diringkus. Tuh orangnya, yang paling belakang."

Ceu Enah berniat menyendok nasi lagi dari bakul tapi dicegah oleh Cucu.
"Buat Mamah, Ceu sama Wak Pupung. Jangan dihabisin."
"Sambal dan lalapnya juga sisain, Cu." Kata Cici.

Selesai makan, Ceu Enah meminta rokok kepada Ugi. Sementara Cucu dan Cici membawa piring, gelas kotor dan sisa makanan ke dapur.

Ceu Enah menikmati rokok itu sambil duduk bersandar dengan kedua dengkulnya terlipat. Pahanya yang tipis panjang itu terbuka. Dia seperti tak acuh melihat Ugi memandangi bagian tengah di antara dua pangkal pahanya.

Ceu Enah memakai celana pendek katun yang lebar dan kaos lekbong. Ugi melihat pinggiran celana dalamnya.
"Kamu udah punya pacar, Gi?"
"Belum, Ceu. Memang kenapa?"
"Enggak, cuma nanya. Gi, pinjam HPnya sini." Katanya. Ugi memberikan HPnya. "Hape kamu bagus. Ceuceu juga pengen punya." Dia kemudian mengarahkan HP itu ke arah selangkangannya dan cepret cepret, dia memotretnya.
"Nih, buat kamu." Katanya sambil memberikan HP itu kepada Ugi. "Ceuceu tahu, dulu kamu suka ngintip ceuceu mandi."

Ugi nyengir.
"Kamu udah pernah gini belum?" Tanya Ceu Enah sambil menunjukkan kepalan tangannya. Dia mengepalkan tangan dengan posisi jempol berada di antara jari telunjuk dan jari tengah.

Ugi diam pura-pura bego.
"Pasti belum ya? Kamu kerja apa sih di Cimahi?"
"Kuli ceu."
"Masa jadi kuli sebentar, sudah punya motor dan HP bagus."
"Saya juga nyupir, Ceu." Kata Ugi. "Kadang-kadang bos memberi saya lebih dari kuli yang lain."
"Kayaknya bos kamu, baik ya."
"Dia memang baik."
"Mang Asep ikut kamu atuh, Gi. Jangan jadi tukang parkir. Duitnya sedikit."
"Ceuceu masih kerja di konveksi?"
"Masih, Gi. Tapi sekarang lagi kosong. Udah sebulan ceuceu nganggur. Sekarang malam minggu ya? Biasanya mang Asep pulang malem jam 11." Katanya. "Sssstttt... Gi, kamu mau nyobain ini enggak?" Bisik Ceu Enah. Ujung jarinya menunjuk ke arah kemaluannya.

Ugi diam.

Dulu dia memang sering ngintip Ceu Enah mandi, tapi itu bukan berarti dia pengen ngentot dengan Ceu Enah. Tidak. Ugi merasa tidak tertarik dengan perempuan itu.
 
Ane pengen kasi pujian kpd Suhu satu ini, ceritanya enak mengalir. Menurut ane, suhu Sumandono layak disejajarkan dg para subes2 disini.
Satu lagi, andai TS - TS disini rajin apdet kayak suhu Sumandono.... dunia akan tenteram dan damai :Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd