Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Secangkir Teh untuk Cinta

Akhirnya Edison is back. Ijin bernostalgia dulu sambil baca pelan pelan seri TH.
 
Part III : The Fool

Aku nyaris tak mampu menahan tawa menatap wajah binggung Cheryl yang malah sekarang berubah cenderung pucat, sepertinya leluconku kali ini terlalu berlebihan tapi sejujurnya aku memang bersungguh-sungguh dengan kata-kataku tadi.

“ Sekarang juga pak ? hari ini juga ? “ tanyanya kikuk, agak terdengar sedikit marah

Aku mengangguk, berusaha untuk masih terlihat dingin,

“ Lebih cepat lebih baik, kalau perlu kamu bisa telepon ibu Diah sekarang “ aku menyender ke bantalan kursiku, melihat wajah bingungnya yang sungguh membuatku ingin tertawa.

Dia tersenyum kaku, senyum bingung dan mengusap rambutnya sekali.

Ada guratan wajah kecewa sekarang.

“ Baik pak, kalau begitu saya akan mengundurkan diri hari ini juga “ dia terdiam sekarang, guratan wajahnya terlihat begitu kecewa.

“ Kamu bisa pakai handphone saya “ aku mengeluarkan ponsel-ku dari kantung, “ Hmm, atau saya aja yang bicara sama dia deh “

Kutekan ponselku menghubungi atasan Cheryl, aku hampir tak sanggup menahan tawaku sendiri.

“ Kamu sudah kerja berapa lama ya ? “ tanyaku sebelum Diah menjawab panggilanku.

“ Satu tahun lebih pak, sekitar satu setengah tahun “ jawabnya singkat tanpa melihat ke wajahku sama sekali. Wajahnya berpaling ke luar jendela, dengan bola mata yang berkaca.

Tangannya meraih handphonenya dari meja, sebelum sibuk dengan ponselnya itu.

“ Halo siang bu, Bu Diah saya mau minta tolong “ ucapku langsung sesaat setelah Diah mengangkat teleponku.

“ Selamat siang Pak Edison, ada yang bisa saya bantu pak ? “ tanyanya dengan nada sopan yang dibuat-buat.

“ Begini bu, saya mau minta tolong supaya Cheryl, ibu keluarkan dia perhari ini juga “ jawabku tegas, lebih tepatnya berusaha tegas sebelum aku tertawa.

“ Hah, ada apa pak ? “ jawabnya bingung.

“ Ya pokoknya seperti itu bu, bisa kan ya. Bu saya minta tolong begitu ! Pecat ya Bu bukan mengundurkan diri “ tekan-ku lagi.

“ Baik pak, segera… “ , “ Efektif perhari ini juga “

“ Okay, terima kasih ya bu “ aku tersenyum kecil “ Oh iya, dan satu lagi bu, saya juga mengundurkan diri perhari ini ya bu “ lanjutku.

Wajah Cheryl langsung berbalik menatapku, wajahnya berubah bingung.

“ Hah, gimana pak ? “ tanya Diah lagi, kali ini dengan nada yang jauh lebih kebingungan.

“ Saya mengundurkan diri bu, Terima kasih “ kututup ponselku agar tak perlu menjelaskannya panjang lebar.

Aku tersenyum sekarang, menatap wajah kebingungan Cheryl. Dan suara gelak tawa terdengar dari belakang tempat duduk-ku, aku menoleh kebelakang tersenyum sambil memanggil orang yang duduk denganku sebelum kedatangan Cheryl tadi.

“ Jack, gabung aja kesini “ panggilku ke sahabatku yang sibuk tertawa sendiri “ Gapapa kan ? kamu ga keberatan ? “ tanyaku tanpa menunggu dia mengiyakan. Cheryl terdiam, tangannya mengenggam gelas orange juice itu erat-erat.

“ Hallo, Jacksen Andres “ Ucap kawanku itu sambil menjabat tangan Cheryl.

“ Cheryl.. Pak “ ucapnya kebingungan.

“ Haha, Okay.. mulai sekarang kita ga ada lagi panggil satu sama lain dengan panggilan bapak dan ibu “ ucapku menyender sambil tertawa.

Cheryl mengangguk entah setuju atau masih bingung.

“ I admired your talent so much “ lanjutku memuji, mengambil ponselku dan memperlihatkan beberapa gambar padanya.

“ Ini pattern yang kamu pakai kan ? “ tanyaku memastikan, Cheryl mengangguk lucu.

“ Kamu lihat kalau digabungkan dengan bentuk seperti ini “ aku menatap wajah kakunya “ Gimana menurut kamu ? “

Dia terdiam sesaat, terlihat berfikir dengan serius.

“ Bagus pak, tapi sepertinya harus ada perubahan sedikit di sini dan di sini “ dia menujuk beberapa sudut yang memang sedikit terlihat kasar “

“ Nice, okay saya setuju “ aku menatapnya “ Tapi sebenernya saya masih bisa memperdebatkan sih dari sisi resiko pengerjaannya kalau ikutin saran kamu “ ucapku tak mau kalah.

“ Tapi intinya, kita gak akan pernah bisa buat seperti itu di project massal seperti perusahaan kita yang kemarin “ ucapku “ aku mau kamu bergabung di perusahaan baru ini, di perusahaan yang bisa membuat kita mewujudkan semua idealisme kita “

“ Hah ? “ dia terdiam sesaat, meneguk orange juicenya sambil menatapku tanpa berkedip.

“ Iya, aku lagi membuat sebuah perusahaan. We will be the designer, we will be the developers and we will be the captain on the project “

“ Okay, lalu ? “ tatapan matanya masih mengambang kebingungan.

“ Jadi ya, aku mau kamu joint sama aku. Soal salary kamu ga perlu khawatir. Aku bisa kasih lebih besar dari yang kamu dapetin di tempat lama “

“ Ok, tapi gak selesai dengan salary tiap bulan kan, paling enggak project atau apapun yang harus kita kerjakan “ ucapnya masuk akal

“ Iya bener “ aku mengangguk “ Makanya aku bawa dia ke kamu, klient pertama kita “ ucapku sambil menepuk bahu Jack disebelahku.

“ Dia ? “ tanya Cherly bingung.

“ Iya, Jack yang jadi klient pertama kita , bukan project besar tapi dia punya tuntutan tinggi buat rumah barunya “ ucapku berpromosi.

Cheryl mengangguk binggung, seperti masih tak percaya dengan perubahan secepat ini.

“ Iya, aku mau membuat sebuah rumah. Minimalis, simple dan punya banyak ruang terbuka. Dengan banyak jendela. Kaca-kaca tapi harus punya privacy yang bagus juga “ Jack langsung menyela memecah lamunan Cheryl yang tampak tidak fokus.

“ Oh, iya Pak “ dia mengangguk, masih berusaha mengumpulkan konsentrasinya. “ Jadi gimana pak ? “ tanyanya sekali lagi, sepertinya kali ini sudah lebih siap untuk mendengar kembali konsep konsep yang diinginkan oleh Jack.

Aku mengambil secarik buku dari tas kecilku, dan menuliskan sesuatu di atasnya.

“ Sory boleh menyela sebentar “ aku tahu, gadis cantik di depanku ini masih shock, dia belum nyaman betul dan menguasai kondisi perubahan yang begitu cepat seperti ini.

“ Cheryl, jangan bingung dan jangan berfikir kalau kami memberikan kamu tekanan dengan semua ini. Dia ini “ aku menepuk pundak Jack

“ Dia bener-bener pilot project kita, kamu coba denger dulu konsep dia, dari situ kamu bisa paham setinggi apa standard yang ingin kita capai, aku yakin kamu pasti tertarik, karena kita bisa meraihnya dan satu hal lagi… “

Aku merobek secarik kertas itu.

“ Ini gaji kamu setahun, dan kamu boleh fikir-fikir dulu. Take your time “ dia menghela nafas “ aku yakin pasti kamu memilih pilihan yang tepat “

Jack tersenyum kecil, dia terlihat tidak setuju dengan caraku.

“ Aku jalan dulu ya ada hal penting yang harus aku kerjain, aku harap kamu bisa mempertimbangkan dengan tepat “ tutupku sambil mengambil tas kecilku dan menelepon supirku untuk menjemput.
Saya juga shock kalo kyk gitu carany... Tp menyenangkan, nglatih adrenaline sih.... :aduh:
 
Menarik untuk di pantau, tapi dibuat kaget karna begitu ganti part, ganti Pov juga yah? Coba dikasi tau gitu kalo mau ganti Pov biar ngga kaget dan mikir setelah baca beberapa kalimat.


:Paws:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd