Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Secangkir Teh untuk Cinta

I will wait this projeck

Thank you ^^

Gaskeun gan.... Sampe TAMAT

Doain aj tamatnya ya

makin menarik... pertempuran konsep dengan ketidakmapanan hahahaha

Iya konsep itu yg mau dtonjolin di bab ini

keren sih tp POV nya terlalu banyak menurut aing

Kebanyakan ya, nanti abis semua dkenalin drubah deh POVny

Jadi bingung gara gara POVnya huu, ditunggu next updatenya

Sorry ya klo bingung

Akhirnya Edison is back. Ijin bernostalgia dulu sambil baca pelan pelan seri TH.

Ini sama koq
 
Saya juga shock kalo kyk gitu carany... Tp menyenangkan, nglatih adrenaline sih.... :aduh:

Haha, iya
orang aslinya emank nyebelin koq

Klo ga ikut pasang tenda

Bisa ketinggalan ini

Ga akan
jarang-jarang updatenya

Congrats suhu..
Ceritanya keren...

Makasih ^^

Menarik ceritanya suhu.
Lanjutkan terus sampai tamat.

Iya doain aj

Menarik untuk di pantau, tapi dibuat kaget karna begitu ganti part, ganti Pov juga yah? Coba dikasi tau gitu kalo mau ganti Pov biar ngga kaget dan mikir setelah baca beberapa kalimat.


:Paws:

thanks idenya
nanti dperbaiki d update ya


beda,
itu lebih bagus
 
Part IV : The Emperor
Jackson Andreas

Dan dia meninggalkan kami berdua dengan suasana kaku seperti ini, kembali lagi dengan tingkahnya yang selalu kurang dewasa dan ingin mengerjakan segalanya terburu-buru.

Kutatap gadis manis yang duduk di depanku dengan wajah kebingungan sambil menatap cek di tangannya.

“ Cher,… “ Panggilku sambil tersenyum berusaha seramah mungkin.

“ Iya Pak “ jawabnya cepat sambil berusaha menyatukan nyawanya kembali kesini.

“ Kamu jangan bingung, daripada bingung lebih baik ikut saya sekarang ke tempatnya ya. Percuma kalau kita disini dan aku berusaha menjelaskan ke kamu cuma pakai kata-kata. Kamu ada waktu kan ? “

“ Hmm “ dia tertegun sesaat “ Ada koq Pak, waktu… saya kan pengangguran sekarang “ dia tertawa renyah, sepertinya mulai menguasai situasi saat ini.

“ Hahaha, yawda kamu naik apa kesini ? “ tanyaku memastikan sambil memanggil pelayan untuk membawakan bill yang ditinggalkan begitu saja oleh Edison.

“ Saya bawa kendaraan sendiri pak, Lokasinya dimana ya ? “ tanyanya sambil mengeluarkan dompet juga ingin ikut membayar tagihan itu.

“ Gak usah “ menolak uang darinya, sambil menaruh kartu kredit di bill itu dan memberikannya pada pelayan itu “ Hmm, kamu ikut aku aja deh ya, aku ga terlalu tahu nama jalan di Jakarta, keberatan kalau supir aku yang bawa mobil kamu ? “

Dia berfikir sesaat,

“ Kalau enggak kita naik mobil kamu aja “ jawabku cepat menebak keraguannya, wajar sih ragu memberikan mobil ke orang yang baru aja dia temuin 15 menit yang lalu.

“ Boleh, deh pak “ katanya cepat namun belum terlalu yakin.

“ Okay, kalau gitu kamu parkir dimana ? “ kataku sambil berjalan keluar sesuai arahannya.

##

“ Hmmm, masih bingung ya ? “ tanyaku berusaha mencairkan suasana saat melihat bibirnya bergumam sendiri.

“ Eh, iyasih sedikit “ dia tersenyum renyah sambil tersenyum di balik kemudi mobilnya, aku sengaja memintanya untuk membawa kendaraan itu agar dia tidak terlalu khawatir dengan keberadaanku yang mungkin akan merampok mobilnya.

“ Ga perlu bingung, jangan ngerasa terpaksa atau tertekan juga. Santai aja lagi.. “ aku tersenyum berusaha mengangkat beban darinya.

“ Ya memang Edison itu begitu, impulsive dan penuh dengan cara-cara aneh yang… ga semua orang bisa terima dan paham dengan cara dia yang begitu “

Cheryl mengangguk lucu.

Aku tertawa menatap kepolosannya.

“ Tapi tenang, dia itu bukan tipe orang yang egois, hmm agak egois sih. Tapi bukan tipe orang yang cuma memikirkan dirinya sendiri “ terangku “ Kita lihat tanah yang baru aku beli, coba kamu konsep. Kalau kamu cocok dan yakin. Baru kamu ambil pekerjaan ini. Kalau enggak ? tenang aja saya pasti paksa Edison untuk balikin kamu ke company kamu yang lama “ ucapku mantab.

Dia mengangguk sedikit yakin.

“ Haha, semangat donk !! “ aku bertepuk tangan kecil sambil menunjuk untuk dia berbelok ke sebelah kiri di pertigaan di depan sana.

“ Bapak sudah kenal lama ya sama Pak Edison ? “ tanyanya seperti ingin menyelidiki.

“ Sudah “ aku mengangguk “ Dari kita kecil, dari kita puber sampai sekarang “

“ Kira-kira 26 tahun lah “ ucapku mantab “ Dari kita bayi, orang tua kita kebetulan bikin bisnis bareng dan akhirnya ya sampe sekarang ini “

“ Property juga ? di Jakarta ? Mall ? Hunian ? “ tanyanya cepat

“ Hahaha, iya tapi kerjasamanya bukan di proyek property sih, tapi lebih ke sahamnya aja sesuai dengan bidang company perusahaan Papa dulu “

“ Oh begitu, supplier ya ? “ tanyanya lebih detail

“ Haha, enggak bukan supplier tapi advertisingnya gitu lah “

“ Oh, masih sampai sekarang ? Konsultan gitu ? Temen aku kerja di konsultan marketing gitu tapi lagi coba cari kerja di tempat lain “ ucapnya bersemangat.

“ Bukan – bukan, hmm Papa punya stasiun Televisi gitu “ ucapku, sebenarnya agak malas membahas itu.

“ Hah, ooo … “ dia mengangguk sepertinya bisa menebak stasiun TV mana yang begitu sering bekerja sama dengan perusahaan tempatnya bekerja sampai siang hari tadi.

Dan tiba-tiba dia diam, seolah sungkan.

“ Hahaha, kenapa tiba-tiba kaku begitu ? “ tanyaku sambil membetulkan cincin ditanganku.

“ Gak kenapa-kenapa pak “ dia tersenyum “ Sebenernya daritadi tuh ngerasa pernah ngeliat bapak dimana gitu, mungkin di acara gossip atau apa “ dia tertawa

“ Gosip ? kamu suka nonton gossip ? “ aku tertawa.

“ Ya… kadang sih, ya itu makanya kayaknya pernah lihat dimana. Tapi gak yakin, dan pengen tanya dari tadi, tapi masih sungkan “

“ Lah, kalau mau tanya-tanya aja lagi “ ucapku, menunjuk ke sebelah kanan, tempatnya sudah tidak jauh lagi.

“ Hmm, disini ya ? “ tanyanya sambil menepi ke pinggir tanah kosong itu.

“ Iya disitu “ kataku, sambil membuka pintu sesaat setelah Cheryl menarik tuas rem tangannya.

“ Eh sebentar, tadi mau nanya apa ? “ tanyaku sebelum dia lupa dengan pertanyaannya lagi.

“ Enggak, lupain-lupain !! malu mau tanyanya. Lagian yang ini kayaknya lebih seru deh buat diobrolin “ dia tertawa sambil melangkah keluar mobilnya.

Aku mengangguk, menggoyangkan kepalaku tersenyum sendiri dengan tingkahnya.

“ Gimana ? “ tanyaku padanya berdiri di depan tanah kosong itu.

“ Gila, gak nyangka ada tanah sebesar ini di Jakarta dan lingkungannya juga keren banget “ dia memperhatikan lingkungan sekitarnya yang memang cukup asri dan jarak antar rumahnya pun cukup lebar.

“ Dibikin gaya bali kayaknya keren deh pak “ lanjutnya.

“ Setuju ! “ ucapku tertawa geli, pemikirannya sama persis dengan calon bossnya. Aku mulai mengerti kenapa Edison menyukai gadis ini.

“Gaya Bali buat halamannya tapi bangunanya tetep minimalis kaya yang bapak mau “ dia berlari sedikit ke pojok tanah itu “ Nah disini kita bangun sedikit taman, mungkin kalau bapak ga keberatan bisa pakai pohon palem atau pohon kelapa sekalian “

Aku hanya menggangguk-angguk sambil memperhatikan Cheryl yang terlihat begitu bersemangat. Dia seolah menemukan dunianya disini.

Dia terus berlarian sambil bercerita panjang lebar tentang ide-idenya. Sebelum kemudian berhenti dan berjalan kedepanku.

“ Pak saya mau jujur sama bapak, tapi bapak juga jawab jujur sama saya ya “ ucapnya sedikit terengah-engah.

Aku mengangguk, sambil tersenyum.

“ Boleh tanya aja, asal bukan hal pribadi “ aku tertawa

“ Bukan pak, bukan tentang itu “

“ Okay, kamu mau tanya apa ? “

“ Pak, tanah di daerah ini dan lokasi ini pasti mahal banget. Dan,.. dengan luas segini “ ucapnya lagi.

“ Bapak yakin rela kalau interior designer dan arsitektur pemula seperti saya yang mengerjakan, kalau gagal atau jelek, bapak bisa buang uang sangat besar loh !! “ ucapnya lagi.

“ Hmm, Okay, kamu mau jawaban jujur kan ? “

Dia mengganguk cepat.

Indeed, I know Edison very well. Tapi jujur saya masih ragu koq, cukup ragu apakah ini akan selesai atau enggak, akan sesuai harapan atau enggak “ aku mengangkat bahuku sebelum mengangguk-angguk kecil dan tersenyum.

“ Tapi boleh kan, saya coba pak ? meyakinkan bapak untuk “ Cheryl membulatkan kedua tanganku sambil menunjuk tanah kosong luas di depanku.

“ Ya, kamu harus bisa meyakinkan saya dengan project kalian. Tapi, sebelum itu “ aku terdiam sesaat.

“ Kamu harus meyakinkan diri kamu sendiri dulu, untuk menerima tawaran Edison “

Dia mengangguk setuju.

“ Aku tunggu kamu yakin dengan pilihan kamu, setelah itu kamu yakinkan aku untuk pilih kalian untuk membangun rumah ini “ ucapku perlahan.

Dia tersenyum.

“ Okay, udah sore kayaknya dan ini kartu nama aku “ aku mengeluarkan secarik kartu namaku dari dalam dompet.

“ Kamu boleh hubungi aku langsung kalau kamu udah yakin dan menerima project ini, nanti kita set meeting dan please yakinkan aku untuk terima proposal kalian “

“ Baik pak, mungkin butuh sedikit waktu. Tapi apapun keputusan saya, saya pasti kasih kabar ke bapak “ dia menerima kartu namaku dan menyimpannya ke kantung blazer.

“ Saya jalan dulu ya “ ucapku sambil berjalan pergi ke mobilku yang sudah menunggu.

“ Baik pak, hati-hati di jalan “

Aku mengangguk, “ Kamu juga hati-hati ya “
 
Terakhir diubah:
Awal yang menarik, langsung gaspol ke inti masalah dan lumayan dibuat bingung karena ada beberapa PoV.

Mendingan Cheryl nga usah punya pacar aja deh keknya, bakalan punya akses ke high level terus keknya nih

Tx buat tulisannya suhu @etherina , ditunggu updatenya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd